KURIKULUM TAHUN PELAJARAN 2013-2014
Jl. Cijawura Girang III, Gg. Kartadinata No 8 Kelurahan Sekejati Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 40286 Telp : 022-7506158
http://mi.manbaul-huda.com
Nomor Lampiran Perihal
: /MI-MH/IX/2013 /MI-MH/IX/2013 :: Permohonan Pengesahan Kurikulum
Kepada Yth. Kepala Seksi Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Bandung Di Tempat
Dengan hormat, Sehubungan dengan akan segera dimulainya Kegiatan Pembelajaran di MI Manba’ul Huda Tahun Pelajaran 2013-2014, 2013-2014, maka dengan surat ini kami selaku Kepala MI. Manba’ul Huda memohon kepada Kepala Seksi Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Bandung untuk berkenan mengesahkan Kurikulum MI. Manba’ul Huda Tahun Pelajaran 2013-2014. 2013-2014. Besar harapan kami agar Bapak berkenan mengabulkan permohonan kami. Demikian surat permohonan ini sengaja kami sampaikan. Atas perhatian Bapak Kepala Seksi Madrasah kami ucapkan Jazaakumulloh Khairon Katsiiro.
Bandung, 2 September 2012 Kepala MI Manba’ul Huda,
H. A. Rofik Rofik Husen, S.IP., S.IP., M. Si. Si.
2
Nomor Lampiran Perihal
: /MI-MH/IX/2013 /MI-MH/IX/2013 :: Permohonan Pengesahan Kurikulum
Kepada Yth. Kepala Seksi Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Bandung Di Tempat
Dengan hormat, Sehubungan dengan akan segera dimulainya Kegiatan Pembelajaran di MI Manba’ul Huda Tahun Pelajaran 2013-2014, 2013-2014, maka dengan surat ini kami selaku Kepala MI. Manba’ul Huda memohon kepada Kepala Seksi Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Bandung untuk berkenan mengesahkan Kurikulum MI. Manba’ul Huda Tahun Pelajaran 2013-2014. 2013-2014. Besar harapan kami agar Bapak berkenan mengabulkan permohonan kami. Demikian surat permohonan ini sengaja kami sampaikan. Atas perhatian Bapak Kepala Seksi Madrasah kami ucapkan Jazaakumulloh Khairon Katsiiro.
Bandung, 2 September 2012 Kepala MI Manba’ul Huda,
H. A. Rofik Rofik Husen, S.IP., S.IP., M. Si. Si.
2
LEMBAR PENGESAHAN Setelah mempertimbangkan masukan Komite Madrasah, Kurikulum Madrasah Ibtidaiyah Manba‟ul Huda Kota Bandung Tahun Pelajaran 20132014 ditetapkan berlaku terhitung mulai tanggal disahkan. Pada akhir tahun pelajaran, pelaksanaan kurikulum ini akan dievaluasi dan ditinjau ulang yang hasilnya akan digunakan sebagai dasar dalam melakukan penyusunan dan penetapan Kurikulum MI. Manba‟ul Huda untuk tahun pelajaran berikutnya.
Ditetapkan di
: Bandung
Pada tanggal
: 2 September 2013
Ketua Komite Madrasah
Kepala MI. Manba‟ul Huda,
H. Amin Al Husaeni
H. A. Rofik Husen, S.IP., M.Si.
Mengetahui Kepala Seksi Madrasah Kantor Kementerian Agama Kota Bandung,
Drs. H. Ali Abdul Latief, M. Ag NIP 19691030 199003 1 002
3
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah Alhamdulillah wa Syukrulillah Syukrulillah kami panjatkan panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan oleh-Nya penyusunan penyusunan Kurikulum MI. Manba‟ul Huda Kota Bandung dapat tersusun sebagai acuan pengelolaan pendidikan dan pengajaran bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan di MI. manba‟ul Huda Seiring perjalanan waktu, dari waktu ke waktu, dari tahun ke tahun, saat ini kami semakin mendapat gambaran bagaimana sebuah proses pembelajaran dilakukan, berdasar pengalaman itulah kurikulum ini disusun walaupun dalam beberapa hal harus mengalami revisi disebabkan masih banyak kekurangan. Akhirnya, Akhirnya, kami mengucapkan mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah mencurahkan segala perhatian dan kepedulian dalam menyelesaikan Kurikulum ini. Semoga semua pengabdian & pengorbanan yang telah dicurahkan mendapat Ridho Allah SWT. Amin.
Bandung, 2 September 2013 Kepala MI. Manba’ul Huda,
H. A. Rofik Husen, S.IP., M.Si.
4
DAFTAR ISI
Surat Permohonan Pengesahan Kurikulum……………………………. Lembar Pengesahan Pengesahan .............................................................................. ......................................... ..................................... Kata Pengantar .................................................. ...................................................................................... .................................... Daftar Isi ........................................................................................ ....................................... ......................................................... ........
2 3 4 5
Bab I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... ........................................ ...................................
6
B. Landasan Hukum................ ....................................................... ........................ ...............................
7
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum …………………………………
9
D. Prinsip Pengembangan Pengembangan Kurikulum..............................................
10
E. Acuan Operasional Operasional Penyusunan Penyusunan Kurikulum ...............................
12
Bab II TUJUAN, VISI, & MISI
A. Tujuan Pendidikan Nasional.....................................................
20
B. Visi & Indikator Visi ................................................. ................................................................. ................ ..
21
C. Misi ................................................................ .................................. ....................................................... ......................... ..
22
D. Tujuan Pendidikan Madrasah Madrasah ................................................ .................. .............................. …
22
E. Profil Madrasah........................................................ Madrasah........................................................................... ...................
19
Bab III STRUKTUR & MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum ................................................................. ....................................... ..........................
25
B. Muatan Kurikulum ................................................................. ......................................... ........................
27
1
Mata Pelajaran
27
2
Muatan Lokal
39
3
Pengembangan Pengembangan Diri
44
4
Pengaturan Beban Belajar
48
5
Kriteria Ketuntasan Belajar
48
6
Kriteria Kenaikan Kelas & Kelulusan
49
7
Pendidikan Kecakapan Hidup
50
8
Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
52
Bab IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Pengertian .......................................... .................................................................................. ........................................
54
B. Alokasi Waktu ................ ...........................................................
56
Bab V Penutup ....................................................................................
57
5
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Perubahan paradigma penyelenggaraan pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi mendorong terjadinya perubahan dan pembaruan dalam berbagai aspek pendidikan, terutama hal-hal yang berkenaan dengan kurikulum. Penerapan desentralisasi pengelolaan pendidikan adalah dengan diberikannya wewenang kepada madrasah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya di madrasah. Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi dan potensi daerah, satuan pendidikan, dan peserta didik. Oleh sebab itu, kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di tempat. Pengembangan Kurikulum yang beragam mengacu pada standar nasional pendidikan untuk menjamin pencapaian tujuan pendidikan nasional. Standar nasional pendidikan terdiri atas standar isi, proses, standar kompetensi lulusan, tenaga kependidikan, sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian pendidikan. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 36 ayat 2 dinyatakan bahwa kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Implementasi UU No. 20 tahun 2003 yang dijabarkan dalam sejumlah Peraturan Pemerintah (PP) menyiratkan bahwa setiap sekolah atau satuan pendidikan harus mampu menyusun
6
kurikulum dan mengimplementasikannya sesuai dengan potensi dan kondisi masingmasing. Sesuai amanat PP No. 19 tahun 2005 bahwa Kurikulum pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah mengacu pada Standar Isi dan Standar Kompetensi Lulusan serta berpedoman pada panduan dari Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP). Oleh karena itu Kurikulum MI. Manba'ul Huda disusun dengan mempertimbangkan berbagai aspek yang melingkupinya, yang diharapkan sesuai dengan amanat Undang-Undang. Dokumen Kurikulum MI. Manba'ul Huda ini secara umum mencakup : 1. Tujuan Pendidikan Madrasah 2. Struktur dan Muatan Kurikulum 3. Beban Belajar Siswa 4. Kalender Pendidikan 5. Silabus 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
B. Landasan Hukum Pengembangan Kurikulum MI. Manba‟ul Huda Bandung, mengacu pada : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya Pasal 38 ayat 2 yang menyatakan “Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite madrasah di bawah koordinasi dan supervise kantor departemen agama kota untuk pendidikan dasar dan prov insi untuk pendidikan menengah.” 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya Pasal 36 ayat 2 yang menyatakan “Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dengan prinsip diversifikasi sesuai dngan satuan pendidikan, potensi daerah dan peserta didik.
7
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 1 ayat 5, 13, 14, 15 ; Pasal 5 ayat 1, 2 ; Pasal 6 ayat 6 ; Pasal 7 ayat 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 ; Pasal 8 ayat 1, 2, 3 ; Pasal 10 ayat 1, 2, 3 ; Pasal 11 ayat 1, 2, 3, 4 ; Pasal 13 ayat 1, 2, 3, 4 ; Pasal 14 ayat 1, 2, 3 ; Pasal 16 ayat 1, 2, 3, 4, 5 ; Pasal 17 ayat 1, 2 ; Pasal 18 ayat 1, 2, 3 ; dan Pasal 20. 4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi yang mencakup lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. 5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan yang merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. 6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah 7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 6 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendiknas Nomor 24 Tahun 2006 yang menyatakan “Satuan pendidikan dapat mengadopsi atau mengadaptasi model Kurikulum Tingkat Satuan Pedidikan Dasar dan Menengah yang disusun oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional bersama unit terkait”. 8. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah. 9. Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Bahasa Daerah di Jawa Barat 10. SK
Gubernur
tentang
Propinsi
Standar
Jawa
kompetensi
Barat dan
No.
425.3/kep/674-disdik/2006
kompetensi
dasar
serta
panduan
penyusunan kurikulum tingkat satuan pendidikan mata pelajaran bahasa dan sastra sunda;
8
11. Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 25 tahun 2007, tentang pedoman pelaksanaan kurikulum muatan lokal Pendidikan Lingkungan Hidup.
C. Tujuan Pengembangan Kurikulum Berdasarkan
teori,
pendekatan
pengembangan
kurikulum
dapat
menggunakan pendekatan sentralistik serta desentralistik. Kedua pendekatan ini masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Diantara kelebihan pendekatan sentralistik adalah mudahnya dicapai konsensus, sangat baik dalam memelihara budaya nasional, sangat membantu dalam perluasan kesempatan belajar, dan mudah dalam mengadakan inovasi. Adapun diantara kekurangannya adalah kurang mampu beradaptasi dengan kebutuhan lokal (daerah). Keuntungan pendekatan desentralistik mudah diadaptasi dengan kebutuhan dan situasi sosial-budaya lokal ; namun memiliki kelemahan, yaitu terutama kesulitan untuk mencapai konsensus dari berbagai keragaman kebutuhan daerah. Kurikulum desentralistik.
MI.
Hal
ini
Manba‟ul
Huda
merupakan
dikembangkan
implikasi
dari
memakai
keseluruhan
pendekatan pelaksanaan
desentralisasi pendidikan di Indonesia yang didasarkan pada berbagai perundangan yang telah ditetapkan, antara lain UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Bab III Pembagian Urusan Pemerintahan Pasal 14 Ayat 1 yang menegaskan bahwa Bidang pemerintahan yang wajib dilaksanakan oleh Daerah Kabupaten
dan
Daerah/Kota
antara
lain
pendidikan
dan
penyelenggaraan
pendidikan. Tuntutan utama dari pendekatan desentralistik adalah tuntutan kemampuan setiap pengembang kurikulum yang harus menyebar dari tingkat pusat, daerah, sampai pada tingkat satuan pendidikan di sekolah. Kemampuan pengembangan kurikulum pada setiap tingkatan bukan mengikuti jenjang birokrasi tetapi merata dan tidak memiliki perbedaan yang jauh antara pengembang kurikulum tingkat pusat, daerah maupun pada unit satuan pendidikan karena mereka memiliki fungsi masingmasing dalam skenario besar secara nasional.
9
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum Secara umum, prinsip pengembangan kurikulum yang dilaksanakan di MI. Manba'ul Huda, telah memperhatikan beberapa prinsip pengembangan kurikulum, diantaranya sebagai berikut : 1. Berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan lingkungannya Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik memiliki posisi sentral untuk mengembangkan kompetensinya agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, dan mandiri, juga menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. 2. Beragam dan terpadu Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan keragaman karakteristik peserta didik, kondisi daerah, dan jenjang. Kurikulum dikembangkan berdasarkan jenis pendidikan tanpa membedakan suku, budaya dan adat istiadat, serta status sosial, ekonomi, dan gender. Kurikulum meliputi substansi komponen muatan wajib kurikulum, muatan lokal, dan pengembangan diri secara terpadu. Kurikulum disusun secara berkaitan dan berkesinambungan yang bermakna dan tepat antarsubstansi. 3. Tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni Kurikulum dikembangkan atas dasar kesadaran bahwa ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni berkembang secara dinamis. Oleh karena itu, semangat dan isi kurikulum mendorong peserta didik untuk mengikuti dan memanfaatkan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. 4. Relevan dengan kebutuhan kehidupan Pengembangan kurikulum dilakukan dengan melibatkan pemangku kepentingan untuk menjamin relevansi di pendidikan dengan kebutuhan kehidupan. 5. Menyeluruh dan berkesinambungan
10
Substansi kurikulum mencakup keseluruhan dimensi kompetensi, bidang kajian, keilmuan, dan mata pelajaran yang direncanakan dan disajikan secara berkesinambungan antar semua jenjang pendidikan. 6. Belajar sepanjang hayat Kurikulum diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan, dan pemberdayaan peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat. Kurikulum mencerminkan keterkaitan antara unsur-unsur pendidikan formal, nonformal, dan informal dengan memerhatikan kondisi dan tuntutan lingkungan yang selalu berkembang serta arah pengembangan manusia seluruhnya. 7. Seimbang antara kepentingan nasional dan kepentingan daerah Kurikulum dikembangkan dengan memerhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah untuk membangun kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Kepentingan nasional dan kepentingan daerah harus saling mengisi dan memberdayakan sejalan dengan motto Bhinneka Tunggal Ika dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Dalam pelaksanaannya, kurikulum dilaksanakan dengan prinsip sebagai berikut. 1. Pelaksanaan kurikulum didasarkan pada potensi, perkembangan, dan kondisi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang berguna bagi dirinya. Peserta didik harus mendapatkan pelayanan pendidikan yang bermutu, serta memperoleh kesempatan untuk mengekspresikan dirinya secara bebas, dinamis dan menyenangkan. 2. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: a. belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, b. belajar untuk memahami dan menghayati, c. belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara efektif, d. belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan e. belajar untuk membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan.
11
3. Pelaksanaan kurikulum memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memerhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ketuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral. 4. Kurikulum dilaksanakan dalam suasana hubungan peserta didik dan pendidik yang saling menerima dan menghargai, akrab, terbuka, dan hangat. 5. Kurikulum dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar dengan prinsip alam takambang jadi guru (semua yang terjadi, tergelar, dan berkembang di masyarakat,
lingkungan sekitar, serta lingkungan alam semesta dijadikan sumber belajar, contoh, dan teladan). 6. Kurikulum dilaksanakan dengan mendayagunakan kondisi alam, sosial, dan budaya serta kekayaan daerah untuk keberhasilan pendidikan dengan muatan seluruh bahan kajian secara optimal. 7. Kurikulum yang mencakup seluruh komponen kompetensi mata pelajaran, muatan
lokal,
dan
pengembangan
diri
diselenggarakan
dalam
keseimbangan, keterkaitan, dan kesinambungan yang cocok dan memadai antar kelas dan jenis serta jenjang pendidikan. Selain itu, pengembangan Kurikulum sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP). Adapun Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan (SKL-SP) SD/MI selengkapnya adalah: 1. Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak 2. Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri 3. Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya 4. Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya
12
5. Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif 6. Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif dengan bimbingan guru/pendidik 7. Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya 8. Menunjukkan
kemampuan
memecahkan
masalah
sederhana
dalam
kehidupan sehari-hari 9. Menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar 10. Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan 11. Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia 12. Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal 13. Menunjukkan
kebiasaan
hidup
bersih,
sehat,
bugar,
aman,
dan
memanfaatkan waktu luang 14. Berkomunikasi secara jelas dan santun 15. Bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya 16. Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis 17. Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung
D. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum Dokumen Kurikulum menjadi acuan bagi MI. Manba‟ul Huda Bandung dalam menyelenggarakan pendidikan. Acuan Operasional yang menjadi erangka dasar kurikulum berupa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, Pasal 6 Ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas 1. Kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia;
13
2. Kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; 3. Kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; 4. Kelompok mata pelajaran estetika; 5. Kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan. Dari acuan operasional diatas, Kurikulum MI. Manba'ul Huda dikembangkan dengan tujuan : 1. Membangun kulutur akademis di lingkungan madrasah, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan arah dan kebijakan internal program pembelajaran. 2. Mengakomodasi potensi siswa, kompetensi guru, dan daya dukung sumber daya madrasah, yang tercermin dalam proses dan hasil pembelajaran yang berkualitas. 3. Meningkatkan mutu pembelajaran yang relevan dengan standar isi dan standar kompetensi lulusan, serta dengan lingkungan kontekstual madrasah.
14
BAB II TUJUAN, VISI, & MISI
A. Tujuan Pendidikan Nasional Tujuan
pendidikan
yang
dirumuskan
mengacu
pada
tujuan
umum
pendidikan. Adapun tujuan umum pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut. Mengacu pada tujuan umum tersebut, dapat dijabarkan tujuan pendidikan sebagai berikut : 1. Meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia 2. Meningkatkan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik 3. Membekali peserta didik dengan pengetahuan yang memadai agar dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi 4. Mengembangkan
keragaman
potensi
dan
karakteristik
daerah
dan
lingkungan untuk menghasilkan lulusan yang dapat memberi kontribusi bagi pengembangan daerah 5. Mendukung pelaksanaan pembangunan daerah dan nasional 6. Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni 7. Mendukung peningkatan rasa toleransi dan kerukunan antarumat beragama 8. Mendorong peserta didik agar mampu bersaing secara global sehingga dapat hidup berdampingan dengan anggota masyarakan bangsa lain 9. Mendorong wawasan dan sikap kebangsaan dan persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia 10. Menunjang kelestarian dan keragaman budaya 11. Mendorong tumbuh kembangnya kesetaraan jender 12. Mengembangkan visi, misi, tujuan madrasah, kondisi, dan ciri khas madrasah Guna mencapai tujuan tersebut, salah satu bidang yang harus dipelajari oleh siswa adalah Pendidikan Agama Islam, yang dimaksudkan untuk membentuk
15
peserta didik menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta berakhlaq mulia. Tujuan Pendidikan Madrasah pada dasarnya adalah diarahkan guna mencapai tujuan pendidikan nasional dengan kemampuan yang lebih dalam hal penghayatan dan pengamalan ajaran agamanya, serta menjadikan semua mata pelajaran sebagai wahana untuk mencapai tujuan pendidikan yang ditetapkan. Penyajian mata pelajaran agama diberikan untuk memperkuat keimanan melalui pendekatan rasional untuk menghindari terjadinya pertentangan keyakinan agama dengan ilmu pengetahuan. Begitu juga dengan penyajian mata pelajaran sains, ilmu-ilmu sosial, matematika, dan seni budaya dilaksanakan dengan memasukkan nilai-nilai keislaman. Oleh karenanya Guru yang menjadi ujung tombak keberhasilan proses pembelajaran dituntut memiliki keterampilan dan kemampuan untuk menanamkan keyakinan dan kebenaran ajaran agama Islam kepada peserta didik secara benar sebagai bekal guna hidup dalam masyarakat.
B. Visi dan Indikator Visi Visi MI. Manba‟ul Huda dirumuskan sebagai berikut : Menjadi Madrasah IPTEK (Islami , Populis , Terpercaya, & Kr eatif)
Indikator ketercapaian Visi : 1. Menjadi Centre of Excellent Madrasah Ibtidaiyyah Islami 2. Menjadi Lembaga Pendidikan yang Populis (diterima & diminati masyarakat) 3.
Menjadi
Lembaga
Pendidikan
yang
mendapat
kepercayaan
dari
masyarakat 4. Menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan kompeten di jenjang pendidikan berikutnya 5. Menjadi lembaga pendidikan yang kreatif dalam pengelolaan dan proses pembelajaran
16
C. Misi Untuk mencapai visi sebagai Madrasah IPTEK, perlu dpenjabaran dalam bentuk misi berupa kegiatan jangka panjang dengan arah yang jelas dan sistematis. Berikut misi MI. Manba‟ul Huda yang dirumuskan berdasarkan visi madrasah : 1. Menanam benih Generasi Hafizh Quran 2. Menumbuhkembangkan pola kehidupan Islami 3. Memberi manfaat kepada lingkungan sekitar 4. Amanah dan bertanggung jawab 5. Menciptakan kegiatan pembelajaran yang Kreatif dan Inovatif Dalam rangka mewujudkan misi tersebut, madrasah berusaha menerapkan berbagai kebijakan serta menjalin komunikasi yang baik untuk menjamin hubungan kerja yang harmonis antara Guru, Siswa & Orang Tua.
D. Tujuan Pendidikan Madrasah Tujuan madrasah dijabarkan berdasarkan tujuan umum pendidikan, visi, dan misi madrasah. Berdasarkan tiga hal tersebut, dapat dijabarkan tujuan MI . Manba‟ul Huda adalah :
Unggul dalam hal pemahaman keagamaan.
Unggul dalam perolehan nilai UASBN & UAMBN.
Unggul dalam persaingan masuk ke jenjang berikutnya.
Unggul dalam penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, terutama bidang sains dan matematika.
Unggul dalam berbagai kompetisi akademik dan non akademik.
Unggul dalam kebersihan dan penghijauan madrasah.
Unggul dalam pelayanan. Tujuan madrasah tersebut secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi,
dan dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) MI yang ditetapkan secara nasional. Selanjutnya Standar Kompetensi Llulusan tersebut lebih kami rinci menjadi profil Siswa MI. Manba'ul Huda sebagai berikut :
17
1. Siswa mampu menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak 2. Siswa mampu mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri 3.
Siswa
mampu
mematuhi
aturan-aturan
sosial
yang
berlaku
dalam
lingkungannya 4. Siswa mampu menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitarnya 5. Siswa mampu menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif 6. Siswa mampu menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik 7. Siswa mampu menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya 8. Siswa mampu menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari 9. Siswa mampu menunjukkan kemampuan mengenali gejala alam dan sosial di lingkungan sekitar 10. Siswa mampu menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan 11. Siswa mampu menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia 12. Siswa mampu menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal 13. Siswa mampu menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang 14. Siswa mampu berkomunikasi secara jelas dan santun 15. Siswa mampu bekerja sama dalam kelompok, tolong-menolong, dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan keluarga dan teman sebaya 16. Siswa mampu menunjukkan kegemaran membaca dan menulis 17. Siswa mampu menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung
18
Sebagai langkah aktualisasi tujuan Madrasah, maka ditetapkan strategi MI. Manba‟ul Huda sebagai berikut : 1. Menerapkan pembelajaran terpadu 2. Mengembangkan kurikulum dan metode pembelajaran berbasis IPTEK yang membentuk pemahaman positif tentang diri dan lingkungannya 3. Membiasakan akhlaq dan aktifitas yang Islami 4. Menciptakan kegiatan pembelajaran yang Kreatif dan Inovatif serta berupaya menyediakan fasilitas yang mampu menginspirasi 5. Menumbuhkembangkan potensi yang dimiliki tiap individu siswa serta membiasakan siswa berani mengeluarkan pendapat
E. Profil Madrasah 1. Lingkungan MI. Manba'ul Huda MI. Manba'ul Huda terletak di wilayah Kota Bandung Provinsi Jawa Barat, tepatnya berada di lingkungan Pondok Pesantren Persatuan Islam 110 Manba'ul Huda yang beralamat di Jalan Cijawura Girang III, Gg. Kartadinata No. 8 Kelurahan Sekejati, Kecamatan Buahbatu Kota Bandung. Berada dalam lingkungan Pondok Pesantren dengan santri dari berbagai daerah serta latar belakang sosial ekonomi yang beragam telah mampu mewarnai madrasah dengan karakteristik siswa yang heterogen. 2. Sejarah dan Perkembangan MI. Manba'ul Huda Sejarah berdirinya MI. Manba'ul Huda tidak dapat dilepaskan dari sejarah panjang berdirinya Pondok Pesantren Persatua n Islam 110 Manba‟ul Huda yang dimulai dari kehadiran seorang tokoh Persatuan Islam (PERSIS) Al-Ustadz H. Itoh Qomaruddin (Alm) sekitar tahun 1960-an di Cijawura Girang. Saat itu beliau berkeinginan membangkitkan kembali Ghiroh Islam yang berdasarkan Al-Qur‟an dan As-Sunnah di daerah sekitar tempat tinggalnya. Kegiatan pertama yang dilakukan adalah pengajian umum yang diselenggarakan secara rutin tiap malam Jum‟at bagi masyarakat Cijawura
19
Girang dan sekitarnya yang bertempat di rumah pribadi beliau di jalan Cijawura Girang IV, dengan materi Aqidah dilaksanakan pada malam Jum‟at pertama dan ketiga yang diisi oleh beliau sendiri, malam Jum‟at kedua diisi oleh Al-Ustadz H. Usman Solehuddin dengan materi ibadah, malam Jum‟at keempat diisi oleh Al-Ustadz H. Mahmud dengan materi Tafsir Al- Qur‟an, dan untuk malam Jum‟at kelima diisi oleh Al-Ustadz H. I. Shodikin. Pahit getir perjuangan beliau rasakan, terutama penolakan dari masyarakat yang masih memegang kuat ajaran Islam yang bercampur dengan Takhayul, Bid‟ah, ser ta Khurafat yang masih sangat banyak pada masa itu. Namun, perlahan tapi pasti, usaha yang dilakukan beliau ternyata masih mendapat respon yang sangat mengembirakan dan sebagian besar masyarakat, terutama dari masyarakat yang memiliki pandangan yang lebih moderat dalam masalah keagamaan. Melihat kondisi yang menggembirakan tersebut, beliau merasa perlu mendirikan sarana pendidikan yang lebih representatif, dan untuk itu, beberapa tahun setelahnya berdirilah sebuah madrasah yang diberi nama Madrasah Manba‟ul Huda yang menyelenggarakan pendidikan tingkat Diniyyah Ula bagi anak-anak dengan lokasi belajar di mesjid Manba‟ul Huda pada pagi hari dan di kediaman beliau untuk malam harinya. Status Madrasah Manba‟ul Huda saat itu berada di bawah naungan Pimpinan Cabang Persatuan Islam Buah Batu, yang dipimpin oleh beliau sendiri. Seiring perjalanan waktu, pada setiap tahunnya, santri yang beminat belajar di madrasah Manba‟ul Huda semakin bertambah banyak sehingga memerlukan perhatian dan sarana yang ebih memadai. Pada tahun 1963 didirikan bangunan mdrasah dengan ukuran 10 x 8 m sebagai tempat kegiatan pendidikan yang terletak di samping Mesjid. Pada tahun 1983, AlUstadz H. Itoh Qomaruddin wafat. Adapun sebagai penanggung jawab kegiatan mesjid dan Madrasah Manba‟ul Hud a, posisinya digantikan oleh AlUstadz H. Amin Al-Husaeni yang juga merupakan putra sulungnya.
20
Seiring dengan semakin membaiknya pemahaman masyarakat terhadap ajaran agama Islam yang berdasarkan ajaran Al- Qur‟an dan AsSunnah, yang berdampak kepada semakin besarnya minat masyarakat untuk menyekolahkan putra-putrinya di Madrasah Manba‟ul Huda, Pimpinan Madrasah Mamba‟ul Huda saat itu, H. Amin Al -Husaeni merasa perlu untuk mebangun sarana fisik yang lebih besar lagi, karena bangunan yang ada, dianggap sudah kurang representatif lagi. Tahun 1989, Madrasah menerima wakaf seluas 489 m 2 yang terletak disebelah selatan bangunan Mesjid dan Madrasah lama dari Hj. Anikah yang merupkan ibu dari H. Amin Al-Husaeni. Pada tahun itu juga, dengan dana yang tersedia, maka dimulailah pembangunan gedung madrasah permanen dan terdiri dari 2 lantai yang pembangunannya dimulai pada tahun 1989 serta selesai pada tahun 1992. Bangunan tersebut terdiri dari 2 lantai dangan 6 ruangan kelas, 1 ruangan Kantor dan 4 WC dengan luas bangunan 405 m 2 dan luas tanah 489 m2. Setelah bangunan baru selesai dibangun, maka kegiatan Madrasah Manba‟ul Huda dipindahkan dari bangunan lama ke bangunan baru, sementara bangunan lama dijadikan tambahan perluasan mesjid. Tahun 1992, selain terjadi perpindahan kagiatan madrasah dari bangunan lama ke bangunan baru, pada tahun itu juga didirikan jenjang pendidikan tingkat Tajhiziyyah dengan jumlah santri sebanyak 7 orang, namun karena keterbatasan dalam hal tenaga pelaksana serta administrasi, jenjang pendidikan untk tingkat Tajhiziyyah tidak berlanjut. Pada tahun 1995, Pimpinan Cabang Persatuan Islam Margacinta, sebagai salah satu wilayah pemekaran dari Kotamadya Bandung, resmi terbentuk dan terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Cabang Persatuan Islam Margacinta adalah H. Amin Al-Husaeni. Program pertama yang dilakukan
adalah
pembenahan
intern
organisasi
serta
pengajuan
peningkatan status Madrasah Manba‟ul Huda menjadi Pesantren Persatuan Islam kepada Pimpinan Pusat Persatuan Islam. Pada tanggal 12 Januari
21
1996
bersamaan
dengan
peresmian
pemberian
nama
PESANTREN
PERSATUAN ISLAM 110 dari Pimpinan Pusat Persatuan Islam, diresmikan juga jenjang pendidikan tingkat Tsanawiyyah yang hingga saat ini masih terus berjalan, dan bahkan saat ini telah memiliki tingkat Mu‟alli min (Aliyah). Penambahan
kata
Pondok
dalam
nama
resmi
pesantren
dimaksudkan sebagai pemberi serta penguat identitas dimana Pesantren tersebut telah memiliki fasilitas pondokan bagi santri yang hendak mukim, sedangkan nama Manba‟ul Huda ditambahkan karena memiliki sejarah yang panjang dan bermakna, sehingga nama lengkap pesantren ini adalah Pondok Pesantren Persatuan Islam 110 Manba‟ul Huda. Setelah lebih dari 10 tahun Pondok Pesantren Persis 110 Manba‟ul Huda mengelola jenjang pendidikan MTS & MA/MMI, serta sudah memiliki RA/TK yang dikelola oleh Persistri, maka dirasakan agar jenjang pendidikan yang tersedia menjadi lengkap, maka didirikanlah Madrasah Ibtidaiyah (MI) Manba‟ul Huda yang mulai berjalan pada tahun 2006. 3. Keadaan MI. Manba'ul Huda
No
Keadaan Tanah & Bangunan Luas Tanah
: 315 m2
Luas Bangunan
: 180 m2
Sarana Fisik Bangunan Jenis Bangunan
Jumlah Yg Tersedia
Jumlah Kebutuhan
Kekurangan Ruang Baru
Rehab
1
Kelas
6
6
-
-
2
Ruang Kepala
1
1
-
-
3
Ruang Guru
1
1
-
-
4
Ruang TU
1
1
-
-
5
Toilet
4
4
-
-
6
Musholla
-
1
1
-
7
Lab. IPA
-
1
1
-
8
Lab. Komputer
-
1
1
-
22
9
Lab. Bahasa
-
1
1
-
10
R. Peralatan
1
1
-
-
11
Halaman
1
1
-
-
NO
Sarana Penunjang URAIAN
Jumlah Tersedia
Jumlah Kebutuhan
KONDISI Baik
Sedang
1
Komputer
4 set
20 set
-
5 set
2
Mesin Tik
1 buah
1 buah
-
2 buah
3
Mebeleuir Kelas a. Kursi Siswa
60 buah
60 buah
-
60 buah
b. Meja Siswa
120 buah
120 buah
-
120 buah
c. Kursi Guru
6 buah
6 buah
-
6 buah
d. Meja Guru
6 buah
6 buah
-
6 buah
e. Papan Tulis
6 buah
6 buah
-
6 buah
-
6 buah
-
-
a. Kursi Kepala
1 buah
1 buah
-
1 buah
b. Meja Kepala
1 buah
1 buah
-
1 buah
c. Kursi & Meja TU
2 buah
2 buah
-
2 buah
d. Kursi Guru
-
12 buah
-
-
e. Meja Guru
-
12 buah
-
-
f. Lemari
5 buah
5 buah
-
5 buah
g. Meja Komp.
1 buah
2 buah
-
1 buah
a. Dispenser Air
1 buah
1 buah
-
1 buah
b. Tape
1 buah
1 buah
-
1 buah
1 set
1 set
-
1 set
d. Lemari Kop.
1 buah
1 buah
-
1 buah
f. Kotak Obat
1 buah
1 buah
-
1 buah
-
1 buah
-
-
f. Lemari 4
5
Meubel Kantor
Perlengkapan
c. Papan Informasi
g. Kotak Kunci
23
No
Sarana Penunjang Jenis Alat / Perlengkapan
1
Laboratorium IPA
2
Laboratorium Komputer
3
Perpustakaan a. Rak Buku
4
5
Alat/Perlengkapan Yang Tersedia
Kondisi Fisik
1 set
Tersedia sederhana
Menggabung ke MTs
3 buah
Rusak
b. Buku Bacaan
Campuran
Buku-buku Bekas
c. Ruang Baca
-
Tersedia
d. Komputer
Ada
e. Perangkat Administrasi
Ada
Tersedia
f. Lemari
Ada
Tersedia
a. Bola Basket
4 buah
Tersedia
b. Bola Sepak
3 buah
Tersedia
c. Bola Volley
2 buah
Tersedia
d. Bola Futsal
2 buah
Tersedia
e. Bola Tangan
2 buah
Tersedia
a. Drum Band
-
Tersedia, menggabung ke MTs
b. Angklung
-
Tersedia
c. Gamelan
-
Tersedia, mengggabung ke MTs
Pendidikan Jasmani
Kesenian
24
Ket.
BAB III STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Struktur Kurikulum Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan berdasarkan standar kompetensi lulusan. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 6 ayat (1) menyatakan bahwa kurikulum untuk jenis pendidikan umum, kejuruan, dan khusus pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: 1. kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; 2. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian; 3. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi; 4. kelompok mata pelajaran estetika; 5. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga dan kesehatan Struktur kurikulum meliputi substansi pembelajaran yang ditempuh dalam satu jenjang pendidikan selama enam tahun mulai Kelas I sampai dengan Kelas VI. Struktur kurikulum disusun berdasarkan standar kompetensi lulusan dengan ketentuan sebagai berikut. 1.
Kurikulum MI. Manba‟ul Huda memuat 9 mata pelajaran, 5 muatan lokal, dan beberapa kegiatan pengembangan diri.
2.
9 mata pelajaran terdiri dari PAI (Quran-Hadits, Aqidah-Akhlaq, Sejarah Kebudayaan Islam & Fiqih), PKn, B. Indonesia, B. Arab, Matematika, IPA, IPS, PJOK, & SBK.
25
3.
Muatan
lokal
merupakan
kegiatan
kurikuler
untuk
mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. 4.
Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi madrasah. Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik.
5.
Substansi mata pelajaran IPA dan IPS merupakan ”IPA Terpadu” dan ”IPS Terpadu”.
6.
Pembelajaran pada Kelas I –III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan pada Kelas IV –VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran.
7.
Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran dialokasikan sebagaimana tertera dalam struktur kurikulum.
8. Alokasi waktu satu jam pembelajaran adalah 35 menit. 9.
Setiap hari Senin sampai Kamis, dilaksanakan kegiatan unggulan MI. Manba‟ul Huda berupa kegiatan Tahfizh Quran, mulai dari jam 07.00 – 07.30 WIB, yang dilanjutkan dengan halaqoh mulai pulu 12.30 sampai 13.00 WIB.
10. Minggu efektif dalam satu tahun pelajaran (dua semester) adalah 34-38
minggu.
26
Berikut disajikan Struktur Kurikulum MI. Manba‟ul Huda :
A. Mata Pelajaran 1 Pendidikan Agama Islam Quran - Hadits Aqidah - Akhlaq Fiqh Sejarah Kebudayaan Islam 2 Pendidikan Kewarganegaraan 3 Bahasa Indonesia 4 Bahasa Arab 5 Matematika 6 Ilmu Pengetahuan Alam 7 Ilmu Pengetahuan Sosial 8 Seni Budaya & Keterampilan 9 Pendidikan Jasmani & OR Kes B. Muatan Lokal 1 Bahasa Inggris 2 Pendidikan Lingkungan Hidup 3 Bahasa Sunda C. Pengembangan Diri 1 Hiwar Arobiyah 2 Mukhtarul Hadits
2 1 2 2 6 2 6 5 3 2 2
2 1 2 2 6 2 6 5 3 2 2
2 1 2 2 6 2 6 5 3 2 2
2 1 2 2 2 6 2 7 5 3 2 2
2 1 2 2 2 6 2 7 5 3 2 2
2 1 2 2 2 6 2 7 5 3 2 2
2 1 2
2 1 2
2 1 2
2 1 2
2 1 2
2 1 2
2 1
2 1
2 1
2 1
2 1
2 1
B. Muatan Kurikulum Muatan kurikulum di MI. Manba'ul Huda meliputi sejumlah mata pelajaran yang keluasan dan kedalamannya merupakan beban belajar bagi peserta didik. Materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri merupakan bagian dari muatan kurikulum. Pada bagian ini madrasah mencantumkan mata pelajaran, muatan lokal, dan pengembangan diri beserta alokasi waktunya yang akan diberikan kepada peserta didik. Untuk kurikulum MI. Manba‟ul Huda, terdiri dari 9 mata pelajaran dan 3 muatan lokal. 1. Mata Pelajaran Mata pelajaran yang diselenggarakan di MI. Manba‟ul Huda terdiri atas: 1. Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam yang diselenggarakan di MI. Manba‟ul Huda meliputi :
27
1.a. Quran-Hadits Mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di MI. Manba‟ul Huda bertujuan untuk :
Memberikan kemampuan dasar kepada peserta didik dalam membaca, menulis, membiasakan, dan menggemari membaca al-Qur'an dan hadis;
Memberikan pengertian, pemahaman, penghayatan isi kandungan ayatayat al-Qur‟an-hadis melalui keteladanan dan pembiasaan;
Membina dan membimbing perilaku peserta didik dengan berpedoman pada isi kandungan ayat al-Qur'an dan hadis. Ruang lingkup mata pelajaran Al-Qur'an-Hadis di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:
Pengetahuan dasar membaca dan menulis al-Qur'an yang benar sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.
Hafalan surat-surat pendek dalam al-Qur'an dan pemahaman sederhana tentang arti dan makna kandungannya serta pengamalannya melalui keteladanan dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Pemahaman dan pengamalan melalui keteladanan dan pembiasaan mengenai
hadis-hadis
yang
berkaitan
dengan
kebersihan,
niat,
menghormati orang tua, persaudaraan, silaturahmi, takwa, menyayangi anak yatim, salat berjamaah, ciri-ciri orang munafik, dan amal salih.
1.b. Aqidah-Akhlak Mata Pelajaran Akidah-Akhlak di MI. Manba‟ul Huda bertujuan guna membekali peserta didik agar mampu :
Menumbuhkembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang akidah Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT;
Mewujudkan manusia Indonesia yang berakhlak mulia dan menghindari akhlak tercela dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kehidupan
28
individu maupun sosial, sebagai manifestasi dari ajaran dan nilai-nilai akidah Islam. Ruang lingkup mata pelajaran Akidah-Akhlak di MI. Manba‟ul Huda meliputi: ASPEK Akidah (keimanan)
1)
2)
3)
4) Akhlak (perilaku)
1)
2)
Adab Islami
1)
2) 3) 4) b.
MATERI Kalimat thayyibah sebagai materi pembiasaan, meliputi: Laa ilaaha illallaah, basmalah, alhamdulillaah, subhanallaah, Allaahu Akbar, ta‟awwudz, maasya Allah, assalaamu‟alaikum, salawat, tarji‟, laa haula walaa quwwata illaa billah, dan istighfaar. Al-asma‟ al-husna sebagai materi pembiasaan, meliputi: al-Ahad, al-Khaliq, ar-Rahmaan, ar-Rahiim, as- Samai‟, ar-Razzaaq, al-Mughnii, al-Hamiid, asy-Syakuur, alQudduus, ash-Shamad, al-Muhaimin, al- „Azhiim, alKariim, al-Kabiir, al-Malik, al-Baathin, al-Walii, al-Mujiib, al-Wahhiab, al-‟Aliim, azh-Zhaahir, ar-Rasyiid, al-Haadi, as-Salaam, al-Mu‟min, al-Latiif, al-Baaqi, al-Bashiir, alMuhyi, al-Mumiit, al-Qawii, al-Hakiim, al-Jabbaar, alMushawwir, al-Qadiir, al-Ghafuur, al-Afuww, ashShabuur, dan al-Haliim. Iman kepada Allah dengan pembuktian sederhana melalui kalimat thayyibah, al-asma‟ al-husna dan pengenalan terhadap salat lima waktu sebagai manifestasi iman kepada Allah. Meyakini rukun iman (iman kepada Allah, Malaikat, Kitab, Rasul dan Hari akhir serta Qada dan Qadar Allah) Pembiasaan akhlak karimah (mahmudah) secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: disiplin, hidup bersih, ramah, sopan-santun, syukur nikmat, hidup sederhana, rendah hati, jujur, rajin, percaya diri, kasih sayang, taat, rukun, tolong-menolong, hormat dan patuh, sidik, amanah, tablig, fathanah, tanggung jawab, adil, bijaksana, teguh pendirian, dermawan, optimis, qana‟ah, dan tawakal. Mengindari akhlak tercela (madzmumah) secara berurutan disajikan pada tiap semester dan jenjang kelas, yaitu: hidup kotor, berbicara jorok/kasar, bohong, sombong, malas, durhaka, khianat, iri, dengki, membangkang, munafik, hasud, kikir, serakah, pesimis, putus asa, marah, fasik, dan murtad. Adab terhadap diri sendiri, yaitu: adab mandi, tidur, buang air besar/kecil, berbicara, meludah, berpakaian, makan, minum, bersin, belajar, dan bermain. Adab terhadap Allah, yaitu: adab di masjid, mengaji, dan beribadah. Adab kepada sesama, yaitu: kepada orang tua, saudara, guru, teman, dan tetangga Adab terhadap lingkungan, yaitu: kepada binatang dan tumbuhan, di tempat umum, dan di jalan. Aspek kisah teladan, meliputi: Kisah Nabi Ibrahim mencari Tuhan, Nabi Sulaiman dengan tentara semut, masa kecil Nabi Muhammad SAW, masa remaja Nabi Muhammad SAW, Nabi Ismail, Kan‟an, kelicikan saudara-saudara Nabi Yusuf AS, Tsa‟labah, Masithah, Ulul Azmi, Abu Lahab, Qarun, Nabi Sulaiman dan umatnya, Ashabul Kahfi, Nabi Yunus dan Nabi Ayub. Materi kisah-kisah teladan ini disajikan sebagai penguat terhadap isi materi, yaitu akidah dan akhlak, sehingga
29
tidak ditampilkan dalam Standar Kompetensi, tetapi ditampilkan dalam kompetensi dasar dan indikator.
1.c. Fiqh Mata pelajaran Fiqh di MI. Manba‟ul Huda bertujuan untuk membekali peserta didik agar dapat :
Mengetahui dan memahami cara-cara pelaksanaan hukum Islam baik yang menyangkut aspek ibadah maupun muamalah untuk dijadikan pedoman hidup dalam kehidupan pribadi dan sosial.
Melaksanakan dan mengamalkan ketentuan hukum Islam dengan benar dan baik, sebagai perwujudan dari ketaatan dalam menjalankan ajaran agama Islam baik dalam hubungan manusia dengan Allah SWT, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia, dan makhluk lainnya maupun hubungan dengan lingkungannya.
Ruang lingkup mata pelajaran Fikih di Madrasah Ibtidaiyah meliputi:
Fikih ibadah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman tentang cara pelaksanaan rukun Islam yang benar dan baik, seperti: tata cara taharah, salat, puasa, zakat, dan ibadah haji.
Fikih muamalah, yang menyangkut: pengenalan dan pemahaman mengenai ketentuan tentang makanan dan minuman yang halal dan haram, khitan, kurban, serta tata cara pelaksanaan jual beli dan pinjam meminjam.
1.d. Sejarah Kebudayaan Islam Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI. Manba‟ul Huda bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan-kemampuan sebagai berikut:
Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya mempelajari landasan ajaran, nilai-nilai dan norma-norma Islam yang telah dibangun oleh Rasulullah SAW dalam rangka mengembangkan kebudayaan dan peradaban Islam.
30
Membangun kesadaran peserta didik tentang pentingnya waktu dan tempat yang merupakan sebuah proses dari masa lampau, masa kini, dan masa depan
Melatih daya kritis peserta didik untuk memahami fakta sejarah secara benar dengan didasarkan pada pendekatan ilmiah.
Menumbuhkan apresiasi dan penghargaan peserta didik terhadap peninggalan sejarah Islam sebagai bukti peradaban umat Islam di masa lampau.
Mengembangkan kemampuan peserta didik dalam mengambil ibrah dari peristiwa-peristiwa
bersejarah
(Islam),
meneladani
tokoh-tokoh
berprestasi, dan mengaitkannya dengan fenomena sosial, budaya, politik, ekonomi,
iptek
dan
seni,
dan
lain-lain
untuk
mengembangkan
kebudayaan dan peradaban Islam. Ruang lingkup SKI di Madrasah Ibtidaiyah meliputi :
Sejarah masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW.
Dakwah Nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya, yang meliputi kegigihan dan ketabahannya dalam berdakwah, kepribadian Nabi Muhammad SAW, hijrah Nabi Muhammad SAW ke Thaif, peristiwa Isra‟ Mi‟raj Nabi Muhammad SAW.
Peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Yatsrib, keperwiraan Nabi Muhammad SAW, peristiwa Fathu Makkah, dan peristiwa akhir hayat Rasulullah SAW.
Peristiwa-peristiwa pada masa khulafaurrasyidin.
Sejarah perjuangan tokoh agama Islam di daerah masing-masing.
2. Pendidikan Kewarganegaraan Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan
di MI. Manba‟ul Huda
bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
31
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti-korupsi
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsabangsa lainnya
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.
Ruang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan, meliputi :
Menerapkan hidup rukun dalam perbedaan
Memahami dan menerapkan hidup rukun di rumah dan di sekolah
Memahami kewajiban sebagai warga dalam keluarga dan sekolah
Memahami hidup tertib dan gotong royong
Menampilkan sikap cinta lingkungan dan demokratis
Menampilkan perilaku jujur, disiplin, senang bekerja dan anti korupsi dalam
kehidupan sehari-hari, sesuai dengan nilai-nilai pancasila
Memahami sistem pemerintahan, baik pada tingkat daerah maupun pusat
Memahami makna keutuhan negara kesatuan Republik iIndonesia, dengan
kepatuhan terhadap undang-undang, peraturan, kebiasaan, adat istiadat,
kebiasaan, dan menghargai keputusan bersama
Memahami dan menghargai makna nilai-nilai kejuangan bangsa
Memahami hubungan Indonesia dengan negara tetangga dan politik luar negeri
32
3. Bahasa Indonesia Mata pelajaran Bahasa Indonesia di MI. Manba‟ul Huda bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang
berlaku, baik secara lisan maupun tulis Menghargai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai
bahasa persatuan dan bahasa negara Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan
kreatif untuk berbagai tujuan Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah
budaya dan intelektual manusia Indonesia. Ruang lingkup mata pelajaran Bahasa Indonesia mencakup komponen kemampuan berbahasa dan kemampuan bersastra yang meliputi aspek-aspek sebagai berikut. Mendengarkan
Berbicara
Membaca
Menulis.
Pada akhir pendidikan di MI . Manba‟ul Huda, peserta didik diharapkan telah membaca sekurang-kurangnya sembilan buku yang berhubungan dengan sastra dan nonsastra.
4. Bahasa Arab Mata pelajaran Bahasa Arab di MI. Manba‟ul Huda memiliki tujuan sebagai berikut :
33
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Arab, baik lisan maupun tulis, yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni menyimak (istima‟), berbicara (kalam), membaca (qira‟ah), dan menulis (kitabah).
Menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya bahasa Arab sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
Mengembangkan pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam keragaman budaya.
Ruang lingkup pelajaran Bahasa Arab di Madrasah Ibtidaiyah meliputi tematema tentang perkenalan, peralatan madrasah, pekerjaan, alamat, keluarga, anggota badan, di rumah, di kebun, di madrasah, di laboratorium, di perpustakaan, di kantin, jam, kegiatan sehari-hari, pekerjaan, rumah, dan rekreasi.
5. Matematika Mata pelajaran matematika di MI. Manba‟ul Huda bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika
dalam
membuat
generalisasi,
menyusun
bukti,
atau
menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
34
Memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan, yaitu
memiliki rasa ingin tahu, perhatian, dan minat dalam mempelajari matematika, serta sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah. Mata pelajaran Matematika di MI . Manba‟ul Huda meliputi aspek-aspek sebagai berikut. Bilangan
Geometri dan pengukuran
Pengolahan data.
6. Ilmu Pengetahuan Alam Mata Pelajaran IPA di MI. Manba‟ul Huda bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
Memperoleh keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaan-Nya
Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
Mengembangkan rasa ingin tahu, sikap positip dan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara IPA, lingkungan, teknologi dan masyarakat
Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan
Meningkatkan
kesadaran
untuk berperanserta
dalam
memelihara,
menjaga dan melestarikan lingkungan alam Meningkatkan
kesadaran
untuk
menghargai
alam
dan
segala
keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan
Memperoleh bekal pengetahuan, konsep dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke SMP/MTs.
Ruang Lingkup bahan kajian IPA di MI. Manba‟ul Huda untuk meliputi aspekaspek berikut.
35
Makhluk hidup dan proses kehidupan, yaitu manusia, hewan, tumbuhan dan interaksinya dengan lingkungan, serta kesehatan
Benda/materi, sifat-sifat dan kegunaannya meliputi: cair, padat dan gas
Energi dan perubahannya meliputi: gaya, bunyi, panas, magnet, listrik, cahaya dan pesawat sederhana
Bumi dan alam semesta meliputi: tanah, bumi, tata surya, dan bendabenda langit lainnya.
7. Ilmu Pengetahuan Sosial Mata pelajaran IPS di MI. Manba‟ul Huda bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya
Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial
Memiliki
komitmen
dan kesadaran
terhadap nilai-nilai
sosial dan
kemanusiaan
Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global.
Ruang lingkup mata pelajaran IPS di MI. Manba‟ul Huda meliputi aspekaspek sebagai berikut.
Manusia, Tempat, dan Lingkungan
Waktu, Keberlanjutan, dan Perubahan
Sistem Sosial dan Budaya
Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan.
8. Seni Budaya & Keterampilan Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di MI. Manba‟ul Huda bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan keterampilan
36
Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan keterampilan
Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan keterampilan
Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan keterampilan dalam tingkat lokal, regional, maupun global.
Mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan di MI. M anba‟ul Huda meliputi aspek-aspek sebagai berikut : ASPEK & MATERI Seni rupa, mencakup pengetahuan, keterampilan, dan nilai dalam menghasilkan karya seni berupa lukisan, patung, ukiran, cetak-mencetak, dan sebagainya.
a.
b.
c.
d.
e.
Seni musik, mencakup kemampuan untuk menguasai olah vokal, memainkan alat musik, apresiasi karya musik
a.
b.
c.
Keterampilan, mencakup segala aspek kecakapan hidup (life skills) yang meliputi keterampilan personal, keterampilan sosial, keterampilan vokasional dan keterampilan akademik.
a. b.
c.
d.
TUJUAN Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni rupa terapan melalui gambar ilustrasi dengan tema benda alam yang ada di daerah setempat Mengapresiasi dan mengekspresikan keartistikan karya seni rupa murni melalui pembuatan relief dari bahan plastisin/tanah liat yang ada di daerah setempat Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan ilustrasi bertema hewan, manusia dan kehidupannya serta motif hias dengan teknik batik Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara dengan motif hias melalui gambar dekoratif dan ilustrasi dengan tema bebas Mengapresiasi dan mengekspresikan keunikan karya seni rupa Nusantara melalui pembuatan benda kreatif yang sesuai dengan potensi daerah setempat Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan memperhatikan dinamika melalui berbagai ragam lagu daerah dan wajib dengan iringan alat musik sederhana daerah setempat Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan ansambel sejenis dan gabungan terhadap berbagai musik/lagu wajib, daerah dan Nusantara Mengapresiasi dan mengekspresikan karya seni musik dengan menyanyikan lagu wajib, daerah dan Nusantara dengan memainkan alat musik sederhana daerah setempat Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan daerah setempat dengan teknik konstruksi Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan dan benda permainan dengan teknik meronce dan makrame Mengapresiasi dan membuat karya kerajinan anyaman dengan menggunakan berbagai bahan Mengapresiasi dan membuat karya benda mainan beroda dengan menggunakan berbagai bahan
37
9. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan di MI. Manba‟ul Huda bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut :
Mengembangkan
keterampilan
pengelolaan
diri
dalam
upaya
pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani serta pola hidup sehat melalui berbagai aktivitas jasmani dan olahraga yang terpilih
Meningkatkan pertumbuhan fisik dan pengembangan psikis yang lebih baik.
Meningkatkan kemampuan dan keterampilan gerak dasar
Meletakkan landasan karakter moral yang kuat melalui internalisasi nilainilai yang terkandung di dalam pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan
Mengembangkan
sikap
sportif,
jujur,
disiplin,
bertanggungjawab,
kerjasama, percaya diri dan demokratis
Mengembangkan keterampilan untuk menjaga keselamatan diri sendiri, orang lain dan lingkungan
Memahami konsep aktivitas jasmani dan olahraga di lingkungan yang bersih sebagai informasi untuk mencapai pertumbuhan fisik yang sempurna, pola hidup sehat dan kebugaran, terampil, serta memiliki sikap yang positif.
Ruang
lingkup
mata
pelajaran
Pendiidikan
Jasmani,
Olahraga
dan
Kesehatan di MI. Manba‟ul Huda meliputi aspek-aspek sebagai berikut.
Mempraktekkan gerak dasar lari, lompat, dan jalan dalam permainan sederhana serta nilai-nilai dasar sportivitas seperti kejujuran, kerjasama, dan lain-lain
Mempraktekkan gerak ritmik meliputi senam pagi, senam kesegaran jasmani (SKJ), dan aerobik
Mempraktekkan gerak ketangkasan seperti ketangkasan dengan dan tanpa alat, serta senam lantai
38
Mempraktekkan gerak dasar renang dalam berbagai gaya serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya
Mempraktekkan latihan kebugaran dalam bentuk meningkatkan daya tahan kekuatan otot, kelenturan serta koordinasi otot
Mempraktekkan
berbagai
keterampilan
gerak
dalam
kegiatan
penjelajahan di luar sekolah seperti perkemahan, piknik, dan lain-lain
Memahami budaya hidup sehat dalam bentuk menjaga kebersihan diri dan lingkungan, mengenal makanan sehat, mengenal berbagai penyakit dan pencegahannya serta menghindarkan diri dari narkoba
2. Muatan Lokal 1. Latar Belakang Dasar dari adanya program muatan lokal adalah adanya Otonomi daerah, sehingga berbagai aspek kenegaraan termasuk diantaranya masalah pendidikan berubah dari pola sentralisasi ke desentralisasi. Selain itu adanya muatan lokal dilandasi oleh kenyataan bahwa penduduk Indonesia terdiri dari multikultural sehingga keberadaan mulok bisa menjadi identitas diri darimana peserta didik tersebut berasal. 2. Landasan a. UU No. 22 tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 37 ayat (1) dan pasal 38 ayat (2) c. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
39
3. Tujuan Memberikan bekal pengetahuan, keterampilan dan perilaku kepada peserta didik agar mereka memiliki wawasan yang mantap tentang keadaan lingkungan dan kebutuhan masyarakat sesuai dengan nilai-nilai/aturan yang berlaku di daerahnya dan mendukung kelangsungan pembangunan daerah serta pembangunan nasional. Lebih jelas lagi agar peserta didik dapat: a. Mengenal dan menjadi lebih akrab dengan lingkungan alam, sosial, dan budayanya, b. Memiliki bekal kemampuan dan keterampilan serta pengetahuan mengenai daerahnya yang berguna bagi dirinya maupun lingkungan masyarakat pada umumnya, c. Memiliki sikap dan perilaku yang selaras dengan nilai-nilai/aturan-aturan yang berlaku di daerahnya, serta melestarikan dan mengembangkan nilainilai luhur budaya setempat dalam rangka menunjang pembangunan nasional. 4. Pengertian Muatan
Lokal
merupakan
kegiatan
kurikuler
untuk
mengembangkan
kompetensi yang disesuaikan dengan ciri khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi mata pelajaran muatan lokal ditentukan oleh satuan pendidikan,
tidak
terbatas
pada
mata
pelajaran
keterampilan.Muatan
lokal
merupakan mata pelajaran, sehingga satuan pendidikan harus mengembangkan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk setiap jenis muatan lokal yang diselenggarakan. Satuan pendidikan dapat menyelenggarakan mata pelajaran muatan lokal satu semester. Ini berarti bahwa dalam satu tahun satuan pendidikan dapat menyelenggarakan dua mata pelajaran muatan lokal.
40
5. Muatan Lokal di MI. Manba‟ul Huda MI. Manba‟ul Huda berada di bawah naungan Yayasan Manba‟ul Huda dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari Pesantren Manba‟ul Huda yang banyak memberi warna terhadap proses pembelajaran di kelas. Selain itu sebagai satuan pendidikan yang bertempat di Provinsi Jawa Barat, MI. Manba‟ul Huda juga berkewajiban untuk melestarikan budaya Sunda sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemeliharaan dan Pengembangan Bahasa Daerah di Jawa Barat. Oleh karena itu, program Muatan Lokal yang dipilih adalah yang berkaitan dengan kepesantren dan budaya Sunda. Program Muatan Lokal disusun berdasarkan hasil kolaborasi madrasah dengan PP Persis dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Pendidikan. Muatan Lokal ini ini juga sekaligus merupakan unggulan lokal madrasah. Berdasar pada uraian di atas, MI. Manba‟ul Huda menyelenggarakan 4 program muatan lokal sebagai berikut : 1. Bahasa Inggris Muatan lokal dalam bentuk mata pelajaran Bahasa Inggris di MI. Manba‟ul Huda
bertujuan
agar
peserta
didik
memiliki
kemampuan
dapat
membina
keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis untuk menghadapi perkembangan IPTEK dalam menyongsong era globalisasi. Ruang lingkup yang diajarakan dalam muatan lokal Bahasa Inggris adalah : a. Mendengarkan Memahami
instruksi,
informasi,
dan
cerita
sangat
sederhana
yang
disampaikan secara lisan dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar b. Berbicara Mengungkapkan makna secara lisan dalam wacana interpersonal dan transaksional sangat sederhana dalam bentuk instruksi dan informasi dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar c. Membaca
41
Membaca nyaring dan memahami makna dalam instruksi, informasi, teks fungsional pendek, dan teks deskriptif bergambar sangat sederhana yang disampaikan secara tertulis dalam konteks kelas, sekolah, dan lingkungan sekitar d. Menulis Menuliskan kata, ungkapan, dan teks fungsional pendek sangat sederhana dengan ejaan dan tanda baca yang tepat
2. Pendidikan Lingkungan Hidup Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Hidup di MI. Manba‟ul Huda bertujuan agar siswa memiliki kemampuan sebagai berikut: a. Memahami konsep dan pentingnya lingkungan hidup b. Menampilkan sikap apresiatif terhadap pengelolaan lingkungan hidup c. Menampilkan meningkatkan
kreativitas daya
melalui
dukung
kegiatan
lingkungan
nyata dan
dalam
upaya
rangka
pelestarian
keseimbangan lingkungan hidup. d. Menampilkan peran serta secara nyata dalam setiap upaya pemanfaatan daya dukung lingkungan dan upaya pelestarian lingkungan e. Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman siswa tentang :
Konsep Dasar Lingkungan Hidup
Pelestarian dan Pemanfaatan Sumberdaya Alam
Pencemaran dan kerusakan lingkungan
Pengelolaan,
Pemanfaatan,
Penataan,
Pengembangan,
Pemeliharaan dan Pemulihan Lingkungan Hidup
Peranan/pemanfaatan teknologi ramah lingkungan dalam kehidupan
Bencana alam & Penanggulannya
Pengelolaan Lingkungan Sosial Budaya
Pemanfaatan Teknologi Informasi dalam Manajemen pengelolaan lingkungan hidup
42
3. Bahasa Sunda Muatan lokal berikutnya adalah Bahasa Sunda. Tujuan Pembelajaran Bahasa Daerah, dalam hal ini Bahasa Sunda di MI. Manba‟ul Huda adalah agar siswa memiliki kemampuan komunikasi, dapat membina keterampilan berbahasa dan berkomunikasi secara lisan dan tertulis agar Bahasa Sunda dapat tetap ada dan lestari. Selain itu, mata pelajaran ini juga bertujuan : a. Siswa menghargai dan membanggakan bahasa sunda sebagai bahasa daerah dan bahasa resmi kedua di Jawa Barat b. Siswa memahami bahasa sunda dari segi bentuk, makna dan fungsi serta mampu menggunakannya secara tepat dan kreatif sesudai dengan konteks, tujuan, keperluan dan keadaan c. Siswa
mampu
menggunakan
bahasa
sunda
untuk
meningkatkan
kemampuan intelektual, kematangan emosional dan kematangan sosial d. Siswa memiliki disiplin dalam berbahasa (berbicara dan menulis) serta berfikir e. Siswa mampu menikmati dan memanfaatkan karya sastra sunda untuk mengembangkan kepribadian, memperluas wawasan kehidupan serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa sunda f.
Siswa menghargai dan membanggakan sastra sunda sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia sunda. Ruang lingkup yang diajarakan dalam muatan lokal Bahasa Sunda adalah :
a. Menyimak (Ngaregepkeun) Mampu menyimak, memahami dan menanggapi beraneka ragam wacana lisan b. Berbicara (Nyarita) Mampu mengungkapkan pesan (pikiran, perasaan, dan keinginan) secara lisan, yang berupa percakapan, wawancara, bercerita, menceritakan, mengumumkan, menelpon, menjelaskan, berdiskusi, pidato dan bermain peran. c. Membaca (maca)
43
Mampu
membaca,
memahami,
dan
menanggapi
teks
berupa
teks
percakapan, prosa dan puisi d. Menulis (Nulis) Mampu
mengungkapkan
berbagai
pesan/pikiran,
perasaan
dan
keinginan/dalam berbagai bentuk dan jenis karangan (wacana tulis)
3. Pengembangan Diri Pengembangan diri diarahkan untuk pengembangan karakter peserta didik yang ditujukan untuk mengatasi persoalan dirinya, persoalan masyarakat di lingkungan sekitarnya, dan persoalan kebangsaan. MI. Manba‟ul Huda memfasilitasi kegiatan pengembangan diri sebagai bentuk pengembangan minat dan bakat siswa dengan ketentuan sebagai berikut. 1. Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di dalam kelas (intrakurikuler) pada saat jam kosong dengan alokasi waktu ekuivalen 2 jam tatap muka, yaitu : Bimbingan Konseling, mencakup hal-hal yang berkenaan dengan pribadi, kemasyarakatan, belajar, dan karier peserta didik. Bimbingan Konseling diasuh oleh guru yang bertugas sebagai Wali Kelas. 2. Pengembangan diri yang dilaksanakan sebagian besar di luar kelas (ekstrakurikuler) diasuh oleh guru pembina. Pelaksanaannya secara reguler setiap hari Kamis yaitu PRAMUKA, dan setiap hari Sabtu, yaitu: a. Praktek Ibadah Kegiatan praktek ibadah berlangsung setiap hari Sabtu mulai pukul 07.00 – 08.00 WIB yang dilaksanakan di Masjid Manba‟ul Huda, dengan materi pembelajaran : 1. Adab di Masjid 2. Tata Cara Wudlu 3. Tata Cara Sholat, dll b. Ekstra Kurikuler, yang terdiri dari : 1. Futsal 2. Bulu Tangkis
44
3. English Club 4. Kegiatan lainnya sesuai dengan situasi dan kondisi serta minat siswa Output dari diselenggarakannya kegiatan Ekstra Kurikuler ini adalah terciptanya siswa yang siap dan memiliki kompetensi untuk berlomba baik di tingkat Kota, Provinsi bahkan Nasional sesuai bidangnya masingmasing. c. Program Tahfizh Quran Program Tahfizh Quran merupakan salah satu program unggulan yang mulai diselenggarakan pada tahun pelajaran 2011-2012. Kegiatan ini diselenggarakan setiap hari Senin sampai Kamis, mulai pukul 07.00 – 07.20 WIB yang dibimbing oleh Wali kelas masing-masing siswa. Tujuan dari kegiatan ini adalah terciptanya generasi Hafizh Quran. Setelah menempuh pendidikan di MI. Manba‟ul Huda selama 6 tahun, seluruh siswa diharapkan hafal minimal 1 Juz yaitu Juz 30, dan bagi beberapa orang siswa yang unggul diharapkan mampu hafal Al Quran minimal 2 atau 3 Juz, yang disesuaikan dengan tingkat kemampuan siswa. Program pembiasaan mencakup kegiatan yang bersifat pembinaan karakter peserta didik yang dilakukan secara rutin, spontan, dan keteladanan. Kegiatan pembiasaan terdiri atas kegiatan rutin, spontan, terprogram dan keteladanan. 1). Kegiatan pembiasaan rutin a. Ikrar / Bai‟at Siswa Kegiatan janji siswa agar berperilaku sesuai ajaran Islam yang dilaksanakan setiap hari Senin pagi sebelum pembelajaran dimulai b. Sholat Dluhur Berjama‟ah c. Infaq 2). Kegiatan pembiasaan spontan a. Membiasakan mengucapkan salam b. Membiasakan bersikap sopan santun c. Membiasakan membuang sampah pada tempatnya
45
d. Membiasakan antri e. Membiasakan menghargai pendapat orang lain f.
Membiasakan minta izin masuk/keluar kelas
g. Membiasakan menyalurkan aspirasi melalui media majalah tembok h. Membiasakan menolong atau membantu orang lain i.
Membiasakan konseling kepada guru pembimbing dan atau guru lain sesuai kebutuhan
3). Kegiatan pembiasaan keteladanan a. Selalu berpakaian rapi b. Selalu datang tepat waktu c. Selalu berbahasa dengan baik d. Rajin membaca e. Selalu bersikap ramah Pembiasaan ini dilaksanakan sepanjang waktu belajar di madrasah. Seluruh guru ditugaskan untuk membina Program Pembiasaan yang telah ditetapkan oleh madrasah. Penilaian kegiatan pengembangan diri bersifat kualitatif. Potensi, ekspresi, perilaku, dan kondisi psikologis peserta didik merupakan portofolio yang digunakan untuk penilaian.
4. Pengaturan Beban Belajar Di MI. Manba'ul Huda, terdapat program intra kurikuler seperti tabel di atas dan juga ekstra kurikuler yang dikembangkan dalam program Pengembangan Diri. Waktu belajar di MI. Manba‟ul Huda dimulai dari pukul 06.50 pagi hingga pukul 13.00 untuk kelas 1 – 3, dan 06.50 pagi hingga 13.30 untuk kelas 4 – 6. Beban belajar ditentukan berdasarkan penggunaan sistem pengelolaan program pendidikan yang berlaku di madrasah pada umumnya saat ini, yaitu menggunakan sistem Paket. Adapun pengaturan beban belajar pada sistem tersebut sebagai berikut. a. Jam pembelajaran untuk setiap mata pelajaran pada sistem paket dialokasikan
sebagaimana
tertera
dalam
struktur
46
kurikulum.
Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran yang terdapat pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran dapat dilakukan secara fleksibel dengan jumlah beban belajar yang tetap. b. Alokasi waktu untuk penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri tidak terstruktur dalam sistem paket untuk SD/MI/SDLB adalah antara 0% 50%
dari
waktu
bersangkutan.
kegiatan
tatap
Pemanfaatan
muka
mata
alokasi
pelajaran
waktu
yang
tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai kompetensi.
5. Kriteria Ketuntasan Belajar Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antara 0-100%. Kriteria ideal ketuntasan untuk masing-masing indikator 75%. Madrasah
menentukan
kriteria
ketuntasan
minimal
sebagai
target
pencapaian kompetensi (TPK) dengan mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan sumber daya pendukung dalam penyelenggaraan pembelajaran. Madrasah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusahakan peningkatan kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan ideal. KKM di MI. Manba‟ul Huda, pada awalnya di tetapkan sesuai tabel berikut : KOMPONEN 1
2
75 75 75 75 75 70 70 70 70 75 75 75
75 75 75 75 75 70 70 70 70 75 75 75
KKM 3 4
5
6
75 75 75 75 75 70 70 70 70 75 75 75
75 75 75 75 75 70 70 70 70 75 75 75
A. Mata Pelajaran
1
2 3 4 5 6 7 8 9
Pendidikan Agama Islam a. Quran - Hadits b. Aqidah - Akhlaq c. Fiqh d. Sejarah Kebudayaan Islam Pendidikan Kewarganegaraan Bahasa Indonesia Bahasa Arab Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu Pengetahuan Sosial Seni Budaya & Keterampilan Pendidikan Jasmani & OR Kes
75 75 75 75 75 70 70 70 70 75 75 75
B. Muatan Lokal
47
75 75 75 75 75 70 70 70 70 75 75 75
1 2 3
Bahasa Inggris Bahasa Sunda Pend. Lingkungan Hidup
70 70 75
70 70 75
70 70 75
70 70 75
70 70 75
70 70 75
KKM tersebut bersifat ideal atau sesuatu yang diharapkan pada saat penyusunan dokumen kurikulum, dan seiring proses pembelajaran dengan berdasar pada
3
hal
berupa
Kompleksitas
(Kesulitan
&
Kerumitan),
Intake
Siswa
(Kemampuan), dan Daya Dukung, maka nilai KKM ini akan disesuaikan.
6. Kriteria Kenaikan Kelas dan Kelulusan Kenaikan kelas dilaksanakan pada setiap akhir tahun pelajaran. Kriteria kenaikan kelas di MI. Manba'ul Huda berlaku setelah siswa memenuhi persyaratan berikut, yaitu: a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b. Memperoleh nilai minimal sesuai KKM mata pelajaran baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; c. Di MI. Manba'ul Huda, kenaikan kelas juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai minimal 90%. Dengan mengacu kepada ketentuan PP 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), peserta didik dinyatakan lulus dari MI. Manba'ul Huda setelah memenuhi persyaratan berikut, yaitu: a. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran; b. Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan; c. Lulus UASBN & UAMBN d. Kelulusan juga mempertimbangkan kehadiran di kelas mencapai minimal 90%.
48
7. Pendidikan Kecakapan Hidup Life skill atau kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki seseorang untuk berani menghadapi problema hidup dan kehidupan dengan wajar tanpa merasa tertekan, kemudian secara proaktif dan kreatif mencari serta menemukan solusi sehingga mampu mengatasinya. Pendidikan kecakapan hidup dikembangkan dalam bentuk pendidikan non vokasional dan pendidikan vokasional. Dalam pengembangan pendidikan vokasional sekurang-kurangnya harus menunjukkan : a. Ada gambaran yang jelas tentang upaya internalisasi pendidikan kecakapan hidup ke dalam strategi pembelajaran dari setiap mata pelajaran, b. Ada aturan yang jelas tentang keharusan guru untuk mengintegrasikan dan menginternalisasikan kecakapan hidup non vokasional ke dalam strategi pembelajaran, c. Pengembangan kecakapan hidup non vokasional ke dalam strategi pembelajaran mencerminkan pencapaian visi, misi dan tujuan. Kegiatan pendidikan kecakapan hidup di MI. Manba‟ul Huda dilaksanakan melalui kegiatan yang terprogram, berupa : a. Kegiatan Klub Sains b. Kegiatan Pramuka Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup dilaksanakan untuk memberikan kesempatan kepada setiap siswa memperoleh bekal ketarampilan dan keahlian yang dapat dijadikan sebagai sumber penghidupannya. Pelaksanaan pendidikan
kecakapan
hidup
dirancang
dengan
mengakomodasi
berbagai
kepentingan dan kebutuhan masyarakat serta mengimplementasikannya ke dalam program pendidikan di madrasah, kurikulum yang merefleksikan kebutuhan masyarakat dan pembelajaran yang khas dan terukur sehingga kompetensi lulusannya dapat memenuhi standard yang dapat dipertanggungjawabkan.
49
8. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, ekologi, dan lain-lain. Hal ini bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik agar mampu bersaing di tingkat lokal, nasional, dan internasional. MI. Manba‟ul Huda berada di lingkungan Pondok Pesantren Persatuan Islam 110 Manba‟ul Huda yang mempunyai concern di bidang hafalan Quran & Hadits. Oleh karena itu, guna menyelar askan kegiatan & kemampaun siswa di MI. Manba‟ul Huda dengan induknya yaitu Pondok Pesantren, maka kegiatan pendidikan berbasis keunggulan lokal & global yang dilaksanakan berupa kegiatan Tahfizh Al Quran.
50
BAB IV KALENDER PENDIDIKAN
A. Pengertian Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di madrasah menyusun kalender pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di madrasah/madrasah mengacu kepada Standar Isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/madrasah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah/pemerintah daerah. Beberapa aspek penting yang menjadi latar belakang pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan di MI. Manba'ul Huda adalah sebagai berikut:
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Tahun Pelajaran dimulai bulan Juli dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal.
Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, dan hari libur khusus.
51
Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran
digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun. Madrasah dapat mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi
jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. Madrasah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu
secara khusus tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif. KA LENDER
PENDIDIKA N
M I.
M A NBA 'UL HUDA
Pondok Pesantr en Persatuan Islam110 MANBA'UL HUDA Tahun Pelajaran 2013-2014 T H B UL AN
Sb 2 0 1 3
2 0 1 4
Juli A gs t S ep t Okt Nov Des Jan Feb Maret April Mei Juni
Ah S n S l 1 2 1 2
1 1 1
3 1
2
3
2 3 2 3
4 4 1
1
2
3
Rb K m J m 3 4 5 1 2 4 5 6 2 3 4 1 4 5 6 1 2 3 5 6 7 5 6 7 2 3 4 1 2 4 5 6
S b Ah S n 6 7 8 3 4 5 7 8 9 5 6 7 2 3 4 7 8 9 4 5 6 8 9 10 8 9 10 5 6 7 3 4 5 7 8 9
Ket. HK : Hari Kalender HL : Hari Libur HTB : Hari Tanpa Belajar - Kegi atan Kesantrian - Pembagian Raport - Kegi atan Ujian Nasional HU : Hari2 Ulangan HE : Hari Efektif Belajar ME : Minggu Efektif
Sl Rb 9 10 6 7 10 1 1 8 9 5 6 10 1 1 7 8 1 1 12 1 1 12 8 9 6 7 10 1 1
Km 11 8 12 10 7 12 9 13 13 10 8 12
Agenda Kegiatan 8 - 9 Juli 2013 10 - 14 Juli 2013 15 - 27 Juli 2013 28 Juli - 18 Agust 2013 19 Agustus 2013 1 4 - 17 Ok to be r 2 01 3 2 1 De se mbe r 2 01 3 22 Des '12 – 5 Jan '14
6 Januari 2014
Jm 12 9 13 11 8 13 10 14 14 11 9 13
Sb 13 10 14 12 9 14 11 15 15 12 10 14
HARI / TANGGAL Ah S n S l Rb K m J m S b 14 15 16 17 18 19 20 11 12 13 14 15 16 17 15 16 17 18 19 20 21 13 14 15 16 17 1 8 1 9 10 11 12 13 14 15 16 15 16 17 18 19 20 21 12 13 14 15 16 17 18 16 17 18 19 20 21 22 16 17 18 19 20 21 22 13 14 15 16 17 18 19 11 12 13 14 15 16 17 15 16 17 18 19 20 21 Jumlah Hari Efektif :
Ah 21 18 22 20 17 22 19 23 23 20 18 22
Sn 22 19 23 21 18 23 20 24 24 21 19 23
Sl 23 20 24 22 19 24 21 25 25 22 20 24
Rb 24 21 25 23 20 25 22 26 26 23 21 25
Km 25 22 26 24 21 26 23 27 27 24 22 26
Jm 26 23 27 25 22 27 24 28 28 25 23 27
S b Ah S n S l 2 7 2 8 2 9 30 2 4 25 26 27 2 8 29 30 2 6 27 2 8 2 9 2 3 24 25 26 28 29 30 31 2 5 26 27 28 29 26 24 28
30 31 27 2 8 2 9 25 26 27 29 30
Rb K m J m S b Ah 31 28 29 30 31 30 27
31 28
29
29
30
31
30 28 29
30
30
31
HK 31 31 30 31 30 31 31 28 31 30 31 30 365
JUMLAH HARI & MINGGU HL HTB HU HE JML HE 17 0 0 14 19 0 0 12 5 0 6 19 102 8 1 0 22 4 0 0 26 13 1 8 9 8 0 0 23 4 0 0 24 5 1 6 19 122 4 0 0 26 4 6 0 21 12 1 8 9 103 10 28 224 224
ME
17
20
37
: Awal Tahun Pelajaran 2013-2014
Ulangan Tengah Semester I
: 23 - 28 September 2013
: Libur Awal Romadlon 1434 H : Kegiatan Pembelajaran Romadlon 1434 H
Ulangan Akhir Semester I Ulangan Tengah Semester II
: 2 - 10 Desember 2013 : 10 - 15 Maret 2014
: Libur 'Idul Fitri 1434H
Ulangan Kenaikan Kelas
: Awal Masuk setelah Libur Idul Fitri 1433 H
: 2 - 10 Juni 2014
Perkiraan UN
: 5 - 10 Mei 2014
: Li bur ' Id ul Ad ha 14 34 H : Pe mba gi an Ra port Se me ste r 1 : Libur Semester 1 : Awal Semester II Tahun Pelajaran 2013-2014
19 Juni 2014 21 Juni 2014
: Perpisahan & Haflah Imtihan : Pembagian Raport & Ijazah
7 Juli 2014
: Awal Tahun Pelajaran 2014-2015
Bandung, 1 Juli 2013 Kepala MI. Manba'ul Huda
H. A. Rofik Husen, S.IP., M.Si.
B. Alokasi Waktu Berikut disajikan alokasi waktu pembelajaran yang dilaksanakan di MI. Manba'ul Huda Bandung : NO
KEGIATAN
ALOKASI WAKTU
1
Minggu Efektif Belajar
37 Minggu
2
Jeda Tengah Semester
-
3
Jeda Antar Semester
2 Minggu
4
Libur Akhir Tahun Pelajaran
2 Minggu
5
Hari Libur Keagamaan
4 minggu
KETERANGAN Kegiatan Tatap Muka
Idul Fitri & Idul Adha
52