skrining merupakan metode awal yang digunakan untuk menentukan senyawa yang terkandung dalam sediaan
farmakoterapiFull description
Farmakologi KeperawatanFull description
perangkat kelas
Deskripsi lengkap
farmakologi
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
FARDeskripsi lengkap
Full description
farmako
Antimikroba atau antiinfeksi, termasuk antiparasit adalah obat yang digunakan untuk terapi kondisi patologi yang disebabkan oleh karena terjadi infeksi mikroba atau invasi parasite.(ISO Indo…Full description
farmakologiFull description
Bayu Bakti Angga Santoso Fatmah Jauhar Lathifah M Erwinsyah Inhibitor prostaglandin atau analog prostaglandin PARASETAMOL 1. Pendahuluan parasetamol
Parasetamol adalah golongan obat analgesik non opioid yang dijual secara bebas. Indikasi parasetamol adalah untuk sakit kepala, nyeri otot sementara, sakit menjelang menstruasi, dan diindikasikan juga untuk demam. Dalam golongan obat analgetik, parasetamol atau nama lainnya asetaminofen memiliki khasiat sama seperti aspirin atau obat-obat non steroid antiinflamatory drug (NSAID) lainnya. Parasetamol atau asetaminofen memiliki khasiat yang hampir sama dengan aspirin yaitu sebagai analgesic dan antipiretik serta lebih aman bagi lambung. Seperti aspirin, parasetamol berefek menghambat prostaglandin (mediator nyeri) di otak tetapi sedikit aktivitasnya sebagai penghambat postaglandin perifer.Namun, tak seperti obat-obat NSAIDs, obat ini tidak memiliki aktivitas antiinflamasi (antiradang) dan tidak menyebabkan gangguan saluran cerna maupun efek kardiorenal yang tidak menguntungkan. Karenanya cukup aman digunakan pada semua golongan usia.
2. Mekanisme Parasetamol
Paracetamol bekerja dengan mengurangi produksi prostaglandins dengan mengganggu enzim CycloOksigenase ( COX ). Parasetamol menghambat kerja COX pada sistem syaraf pusat yang tidak efektif dan sel edothelial dan bukan pada sel kekebalan dengan peroksida tinggi. Kemampuan menghambat kerja enzim COX yang dihasilkan otak inilah yang membuat paracetamol dapat mengurangi rasa sakit kepala dan dapat menurunkan demam tanpa menyebabkan efek samping yang tidak seperti analgesik-analgesik lainnya. Menurut jurnal oleh Graham & Scott (2005), Parasetamol dapat menghambat COX-1 dan COX-2 tetapi lemah. Menurut Hinz & Brune (2011) Parasetamol
merupakan pilihan pertama untuk Pereda nyeri selain memiliki efek samping yang lemah, parasetamol menghambat produksi prostaglandin dengan menginduksi COX-1 dan COX-2
Antagonis serotonin
Obat antagonis serotonin menghambat reseptor serotonin 5-HT. Obat antiserotonin bekerja menghambat secara bersaing (antagonis kompetitif) dengan serotonin untuk menempati reseptor serotonin yang sama. Oleh karena efek serotonin banyak macamnya, terdapat bermacam2 mekanisme kerja antiserotonin, misalnya: Ketanserin
Ketanserin merupakan contoh antagonis 5-HT2 yang sangat selektif dan mempunyai efek spesifik. Digunakan segabai obat antihipertensi, dengan mengurangi pengaruh SSO terhadap jantung dan pembuluh.
Mekanisme kerjanya dengan menghambat 5-HT2A, 5-HT2C and Alpha 1 (A1) adrenoreceptors
Triptamin
Triptamin, golongan indol asaetamidin, dan guanidin mempunyai efek yang sama dengan serotonin dosis tinggi, yaitu mula-mula terjadi efek penghambatan, kemudian diikuti efek perangsangan dan menyebabkan desensitisasi pada reseptor serotonin. Misalnya, fenilbiguanid menghambat efek serotonin pada ujung saraf, serta mempunyai efek stimulasi dan menginduksi efek pada saraf yang sama (Biworo, 2 008).