Persekutuan : Pembentukan, Pembagian Laba dan Perubahan Kepemilikan
SIFAT PERSEKUTUAN Persekutuan adalah perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang dimana pada umumnya umumnya para pendiri yang sekaligus pemilik merangkap manajemen. Tujuan pendirian persekutuan biasanya menghendaki menghendaki adanya usaha yang lebih luas dan permodalan yang lebih kuat dibanding perusahaan perseorangan. Persekutuan sering ditemukan dibanyak bidang bisnis, yaitu industri jasa, perdagangan, ritel, operasi grosir dan manufaktur, profesi hukum, profesi medis, dan akuntan publik
SIFAT PERSEKUTUAN Persekutuan adalah perusahaan yang didirikan oleh beberapa orang dimana pada umumnya umumnya para pendiri yang sekaligus pemilik merangkap manajemen. Tujuan pendirian persekutuan biasanya menghendaki menghendaki adanya usaha yang lebih luas dan permodalan yang lebih kuat dibanding perusahaan perseorangan. Persekutuan sering ditemukan dibanyak bidang bisnis, yaitu industri jasa, perdagangan, ritel, operasi grosir dan manufaktur, profesi hukum, profesi medis, dan akuntan publik
Karateristik Persekutuan a.
b.
c.
d.
e.
Mutual Agency, artinya anggota dalam beroperasi mewakili seluruh anggota persekutuan . Jadi apabila salah seorang anggota beroperasi secara business, maka anggota tersebut secara tidak langsung mewakili seluruh anggota persekutuan . Limited Life, persekutuan yang didirikan oleh beberapa anggota mempunyai umur terbatas yaitu apabila salah satu anggota lama keluar berarti persekutuan tersebut bubar dan apabila dilanjutkan dianggap persekutuan baru demikian juga apabila anggota baru masuk. Un Limited Liability, setiap anggota persekutuan harus ikut menanggung kewajiban keuangan tidak terbatas hanya modal yang disetor tetapi apabila diperlukan sampai harta pribadi. Interest In Partnership, pada perusahaan persekutuan tidak dalam persekutuan dibatasi oleh perjanjiaan bahwa haknya hanya terbatas pada sisa modal terakhir. Participating in Partnership Profit, yaitu laba dibagikan pada anggota berdasar partisipasi atau aktivitas dari anggota.
Akta Persekutuan Dalam pendirian suatu persekutuan seperti Persekutuan biasanya sebelum beroperasi para anggota membuat suatu perjanjian atau akta, dimana akta ini paling tidäk meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Jenis produk dan jasa (Usaha yang akan dimasuki) Hak dan tanggung jawa setiap sekutu Investasi awal setiap sekutu Kondisi investasi tambahan Provisi penarikan aktiva (Pengambilan prive) Tempat bcrdirinya Persekutuan Prosedur pembubaran persekutuan Syarat keanggotaan Kepengurusan Pembagian laba atau rugi dan sebagainya. sebagainya.
Pelaporan keuangan Persekutuan
Laporan akuntansi persekutuan dirancang untukmemenuhi untukmemenuhi kebutuhan tiga kelompok pemakai : sekutu, kriditur kriditur persekutuan persekutuan dan internal revenue service
AKUNTANSI PENDIRIAN PERSEKUTUAN (INVESTASI AWAL DALAM PERSEKUTUAN)
Pada waktu persekutuan didirikan, ada beberapa kemungkinan yang bisa terjadi atas pendiriaan persekutuan, yaitu: 1. Persekutuan baru, semua anggota menyetor asset 2. Persekutuan didirikan dari perusahaan perseorangan dan anggota lain tidak punya usaha, 3. Persekutuan didirikan dari beberapa usaha perseorangan.
Persekutuan baru, semua anggota menyetor asset
Apabila persekutuan yang didirikan sebelumnya tidak ada usaha, maka seluruh setoran anggota dicatat: Harta (Kas, Persediaan dan lain-lain) xxx Modal anggota A xxx Modal anggota B xxx Modal anggota C xxx
Contoh : masing-masing anggota setor kas
Ashley dan becker masing-masing menginvestasikan kas sebesar $ 20.000 dalam persekutuan baru, maka akan dicatat : Kas (+A) $20.000 Modal Ashley (+OE ) $ 20.000 ( untuk mencatat investasi awal Ashley ) Kas (+A) $20.000 Modal Becker (+OE ) $ 20.000 ( untuk mencatat investasi awal Becker )
Contoh : Investasi non kas C. Cola dan R. Crown membentuk persekutuan dengan investasi sebagai berikut : C. Cola (Nilai wajar) Kas
R. Crown(Nilai wajar) -
Persediaan(dari R Crown $28.000)
$7.000 $35.000
Tanah( dari C Cola $5.000)
$10.000
-
Bangunan (dari C Cola $30.000)
$40.000
-
Total
$50.000
$42.000
Investasi dari keduanya akan dicatat sbb: Tanah (+A) $10.000 Bangunan (+A) $40.000 Modal C Cola (+OE ) $ 50.000 ( untuk mencatat investasi awal C Cola ) Kas (+A) $ 7.000 Persediaan (+A) $ 35.000 Modal R Crown (+OE ) $ 42.000 ( untuk mencatat investasi awal R Crown )
Bonus atau godwil atas investasi awal Dengan perjanjian modal harus sama, maka perbedaan modal awal C Cola dan R Crown : Pendekatan Bonus Modal C Cola (-OE ) Modal R Crown (+OE )
$ 4.000
Pendekatan Goodwill Goodwill (+OE ) $ 8.000 Modal R Crown (+OE )
$ 4.000
$ 8.000
Persekutuan dibentuk, sudah ada usaha sebelumnya
Sebuah toko milik Tuan “Hidayat” pada tanggal 1 Mei 2012 mempunyai posisi Harta, Hutang dan Modal sebagai berikut Nerca Tuan Hidayat Harta Lancar
Rp 50.000 Utang
Rp 20.000
Harta Tetap
Rp 100.000 Modal
Rp 130.000
Total
Rp 150.000 Total
Rp 150.000
Pada tanggal tersebut dua temannya, Tuan Ibnu dan Joni sepakat mendirikan persekutuan dan setor aset sebagai berikut:
Atas pendirian tersebut Tuan Ibnu menyetor uang tunai Rp 100 000,dan Tuan Joni menyetor persediaan dan aktiva tetap masing-masing sebesar Rp 50.000,- dan Rp 100.000,Tuan Ibnu dan Joni setuju menyesuaikan harta Toko Hidayat sebagai berikut:
a.
Pihutang dihapus Rp 5 000, b. Persediaan dinaikkan Rp 10.000,c. Aktiva tetap dinaikkan menjadi Rp 125 000,d. Dibentuk goodwill untuk Tuan Hidayat Rp 40 000,Dari data tersebut diminta : Pendirian persekutuan HIJ tersebut dengan melanjutkan buku tuan Hidayat atau menutup buku tuan Hidayat
Penyelesaian :
INVESTASI TAMBAHAN DAN PENARIKAN
Ayat jurnal tambahan kas: Kas ( +A) $20.000 Modal Smith ( +OE)
$ 20.000
Ayat jurnal penarikan kas : Modal Smith ( -OE) $20.000 Kas (-A) $ 20.000
Penarikan bulanan
Penarikan bulanan Ayat jurnal : Penarikan Townsend (-OE) $1.000 Kas (-A) $ 1.000 Ayat jurnal penutup : Modal Townsend (-OE) $12.000 Penarikan Townsend (+OE) $ 12.000
PEMBAGIAN LABA-RUGI PERSEKUTUAN Ada beberapa kemungkinan yang didasari perjanjian terlebih dahulu dalam pembagian laba-rugi persekutuan pada anggota: 1. Laba-Rugi dibagi sama 2. Pertimbangan jasa : Laba-Rugi dibagi sama setelah dikurangi gaji 3. Pertimbangan jasa : Laba-Rugi dibagi sama setelah dikurangi bunga modal rata-rata 4. Laba-Rugi dibagi berdasar proporsi modal awal 5. dan sebagainya.
PEMBAGIAN LABA-RUGI FIRMA
1. Laba Dibagi Sama Rata Persekutuan Andi, Anang dan Anis memperoleh Laba tahun 2012 adalah sebesar Rp 120 000,Pembagian laba sebagai berikut :,Dibagi tiga sama rata masing-masing Rp 120.000/3 = Rp Rp 40.000 Pencatatan : Ikhtisar Pendapatan dan biaya Modal Andi Modal Anang Modal Anis
Rp
120 000,Rp 40.000,Rp 40.000,Rp 40.000
2. Pertimbangan jasa : Pembagian laba sama rata setalah gaji
Persekutuan Bahar, Gugun dan Pepeng. Bahar adalah sekutu pengurus, Gugun adalah manajer penjualan, sedangkan Pepeng bekerja di luar persekutuan. Penyisihan Penjualan dalam Perjanjian Pembagian Laba. Diasumsikan perjanjian persekutuan memuat bahwa Bahar dan Gugun menerima penyisihan gaji masing-masing Rp12.000.000, sebelum laba dialokasikan secara merata di antara ketiga sekutu. Apabila laba bersih persekutuan untuk tahun 19X1 adalah Rp 60.000.000 dan untuk tahun 19X2 adalah Rp12.000.000,
Alokasi laba pada ketiga anggota
Pencatatan yang dilakukan :
Tahun 19X1 Ikhtisar Pendapatan dan beban (-OE) Modal Bahar (+OE)
Rp
Rp 24.000,-
Modal Gugun (+OE) Modal Pepeng (+OE) Tahun 19X1 Ikhtisar Pendapatan dan beban (-OE) Modal Pepeng (-OE) Modal Bahar Modal Gugun
60 000,Rp 24.000,Rp 12.000
Rp Rp
12 000,4.000 Rp 8.000,Rp 8.000,-
2. Perimbangan jasa : Pembagian laba setalah gaji dan bonus
Bonus dan Penyisihan Gaji Perjanjian persekutuan antara Bahar, Gugun dan Pepeng menyatakan bahwa Bahar menerima bonus 10% dari laba bersih persekutuan untuk jasa manajemen yang diberikan; Bahar dan Gugun menerima penyisihan gaji masing-masing Rp10.000.000 dan Rp 8.000.000 untuk jasa yang dilakukan; dan sisa laba persekutuan dibagi secara merata kepada ketiga sekutu. Apabila laba bersih persekutuan tahun 19X1 adalah Rp 60.000.000 dan 19X2 adalah Rp12.000.000, maka hitung bonus dan pembagian laba persekutuan
Perhitungan Bonus
Pembagian laba setelah gaji dan bonus
Pencatatan yang dibuat
Tahun 19X1 Ikhtisar Pendapatan dan beban (-OE) Modal Bahar (+OE)
Rp
Rp 28.000,-
Modal Gugun (+OE) Modal Pepeng (+OE) Tahun 19X1 Ikhtisar Pendapatan dan beban (-OE) Modal Pepeng (-OE) Modal Bahar Modal Gugun
60 000,Rp 20.000,Rp 12.000
Rp Rp
12 000,2.400 Rp 5.600,Rp 8.800,-
3. Pembagian laba didasarkan Modal
Persekutuan Anni dan Beby dibentuk tanggal 1 Januari 19X1. Setiap sekutu menginvestasikan kas Rp 20.000.000. Perubahan dalam perkiraan modal adalah seperti dibawah :
Perhitungan modal rata-rata
Perhitungan pembagian laba
4. Pembagian laba didasarkan gaji dan bunga Modal
Berikut mi informasi yang berhubungan dengan perkiraan modal dan prive persekutuan Rudi dan Santo untuk tahun kalender Budi
Santo
Perhitungan modal rata-rata
Pembagian laba
Contoh Pembagian Laba Persekutuan Contoh Persekutuan “HIJ”, memperoleh laba tahun 2012 adalah sebesar Rp 120 000, modal dari Tuan Hidayat Rp 200.000, Tuan Ibnu Rp 100.000,- dan Tuan Joni Rp 150.000,Diminta : 1. laba dibagi sama. 2. Laba dibagi setelah , gaji Hidayat Rp 5 000/bulan, gaji Ibnu dan Joni Rp2000/bulan 3. Laba dibagi stelah gaji dan bonus masing-masing dari laba, bonus bagi Hidayar 25% dan Ibnu dan Joni 10% 4. Laba dibagi berdasar modal rata-rata dan bunga atas modal, sedangkan pengambilan prive dan penambahan modal sebagai berikut : Hidayat 1 September mengambil Rp 60.000 1 Nopember menyetor Rp 80.000 Ibnu 1 September menyetor Rp 50.000 Joni 1 September mengambil Rp 20.000 Bunga modal 12% per tahun
1. Laba dibagi sama rata
2. Laba dibagi setelah gaji
3. Laba dibagi setelah gaji dan bunus
4. Laba dibagi berdasar modal rata-rata dan bunga atas modal
PERUBAHAN PEMILIKAN Masuknya sekutu baru atau pengunduran diri sekutu lama atau wafatnya sekutu lama akan mengakibatkan disolusi persekutuan. Tetapi disolusi tidak selalu terjadi dengan berhentinya operasi persekutuan atau berhentinya usaha dan akuntansi persekutuan. Ketika persekutuan secara hukum resmi disolusi baik dengan masuknya sekutu baru atau dengan berhenti atau meninggalnya sekutu lama, suatu perjanjian persekutuan baru perlu dibuat untuk kelanjutan usaha persekutuan. Pertanyaan muncul apakah aktiva dan usaha persekutuan yang sedang berlangsung harus dinilai ulang. Ada pendapat yang mengatakan, karena disolusi resmi menghentikan persekutuan lama, seluruh aktiva yang ditransfer kepersekutuan baru harus dinilai ulang dengan cara yang sama seperti jika aktiva dijual ke perusahaan lain. Pendapat lain mengatakan perubahan dalam kepemilikan persekutuan tidak sama dengan perubahan pemegang saham dalam suatu perusahaan, dan bahwa penjualan pribadi kepemilikan pnibadi tidak memenlukan penilaian ulang
1. Pengalihan Kepemilikan ke Pihak Ketiga Contoh 1 Penyerahan kepemilikan Mark sebesar 25% ke Conn pada persekutuan Pilar Mark dicatat sebagai benikut: Modal Mark (-OE) $50.000 Modal Conn(+OE) $50.000 Contoh: 2 Persekutuan Dian, Edy dan Fadlan pada saat Tuan Gito akan masuk mempunyai saldo modal dan pembagian laba-rugi sebagai berikut: Dian Rp 200 000,- (30%) Edy Rp 300 000,- (30%) Fadlan Rp 250 000,- (40%) Tuan Gito masuk dengan membeli hak (modal) Tuan Fadlan, maka jurnal yang dibuat persekutuan adalah sebagai berikut: Modal Fadlan Rp 250 000,Modal Gito Rp 250 000,-
2. Penerimaan ( masuknya) Sekutu Baru
Sekutu baru bisa diterima dengan kesepakatan bersama antar sekutu lama. Persekutuan lama didisolusi dan perjanjian yang baru diperlukan untuk operasi persekutuan selanjutnya. Jika tidak ada perjanjian yang baru, maka seluruh laba dan rugi dalam persekutuan yang baru dibagi secara merata. Seseorang bisa menjadi sekutu dalam sebuah persekutuan yang telah berjalan dengan cara membeli kepemilikan satu atau lebih sekutu lama dengan persetujuan seluruh sekutu lama yang lain atau dengan cara menginvestasikan sejumlab uang atau sumber daya ke dalam persekutuan. Untuk kedua cara tersebut, buku persekutuan harus ditutup untuk memperbaharui perkiraan modal sebagai antisipasi penjanjian persekutuan yang baru.
2. Pembelian dari sekutu lama Alfa dan Baleno adalah sekutu dengan saldo modal masing-masing Rp50.000.000, dan Rp 40.000.000 dan mereka membagi laba rugi secara merata. Cakra membeli setengah kepemilikan Alfa sebesar Rp25.000.000. Persekutuan yang baru Alfa, Baleno, dan Cakra terdiri dari Alfa dan Cakra masing masing memiliki 25% kepemilikan dalam modal dan laba persekutuan baru. Ayat jurnal yang harus dibuat untuk mencatat transfer kepemilikan Alfa ke Cakra adalah:
Perbandingan modal dan kepemilikan baik sebelum atau sesudah masuknya Cakra tidak ada penilaian ulang
Perhatikanjuga bahwa pembayaran Cakra Rp25.000.000 kepadaAlfa tidak memberikan bukti sebagai penilaian yang benar atas aktiva bersih persekutuan, karena pembayaran tersebut hanya merupakan 5/ 18 dan aktiva bersih persekutuan, tetapi 25% laba (kepemilikan) persekutuan. Apabila penilaian ulang diinginkan, nilai aktiva harus didasarkan pada penilaian atau bukti lain selain jumlah yang dibayar Cakra kepada Alfa.
Penilaian Ulang : Pendekatan Goodwill Jika aktiva akan dinilai ulang sebesar Rp 100.000, penilaian ulang harus dicatat sebelum masuknya Cakra ke dalam persekutuan. Penilaian ulang itu dicatat sebagai berikut:
Saldo modal setelah penilaian Saldo modal Alfa dan Baleno masing-masing Rp55.000.000 dan Rp 45.000.000. Apabila jumlah yang sama dan modal ditransfer kepada Cakra, jurnal untuk mencatat masuknya Cakra ke dalam persekutuan adalah:
Komposisi modal yang baru setelah cakra masuk Karena jumlah modal yang ditransfer Alfa dan Baleno sama, terlihat seakang akan seimbang bagi Alfa dan Baleno untuk membagi Rp50.000.000 yang diterima Cakra. Saldo modal yang baru berikut :
Alternatif lain Mungkin diinginkan menyesuaikan saldo modal Alfa dan Baleno dalam persekutuan baru menjadi katakan, tiap sekutu akan memiliki 25% kepemilikan dalam modal dan laba persekutuan baru. Pada kasus ini, masuknya Cakra akan dicatat:
Komposisi modal setelah Cakra masuk
Penilaian Ulang : Pendekatan Bonus
Alfa dan Baleno Mentransfer Jumlah Yang Sama Apabila aktiva persekutuan baru tidak dinilai ulang, tetapi modal dalam jumlah yang sama harus ditransfer ke Cakra, dimana Cakra membayar Rp 50.000.000, diakui Rp 45.000.000, jurnal tunggal cukup untuk mencatat transfer itu:
Perkiraan modal sebelum dan setelah ditransfer
Per Buku
Modal ditrsnsfer
Alfa
Rp 50.000.000
-Rp 22.500.000 Rp 27.500.000
30,6%
Baleno
Rp 40.000.000
-Rp 22.500.000 Rp 17.500.000
19,4%
Rp 45.000.000
Rp 45.000.000
50,0%
0
Rp 90.000.000
Cakra Total
Rp 90.000.000
Modal setelah ditransfer
Penilaian Ulang : Pendekatan Bonus
Alfa dan Baleno menyamakan kepemilikan Jika Alfa dan Baleno ingin menyamakan kepemilikan mereka dalam persekutuan baru, Alfa akan mentransfer Rp30.000.000 – Rp 2.500.000 dan Baleno akan mentransfer Rp20.000.000 – Rp 2.500.000. Jurnal untuk mencatat transfer modal pada kasus ini:
Perkiraan modal sebelum dan setelah ditransfer
Per Buku
Modal ditrsnsfer
Alfa
Rp 50.000.000
-Rp 27.500.000 Rp 22.500.000
25%
Baleno
Rp 40.000.000
-Rp 17.500.000 Rp 22.500.000
25%
Rp 45.000.000
Rp 45.000.000
50%
0
Rp 90.000.000
Cakra Total
Rp 90.000.000
Modal setelah ditransfer
Contoh Menyeluruh Perubahan kepemilikan Persekutuan Dian, Edy dan Fadlan pada saat Tuan Gito akan masuk mempunyai saldo modal dan pembagian labarugi sebagai berikut: Dian Rp 200 000,- (30%) Edy Rp 300 000,- (30%) Fadlan Rp 250 000,- (40%) Tuan Gito masuk dengan dengan ketentuan sebagai berikut: 1. 2. 3.
4. 5.
Modal anggota baru sama dengan setorannya. Modal anggota baru dihitung setelah anggota baru diberi bonus. Modal anggota baru dihitung setelah anggota baru memberi bonus kepada anggota lama. Modal anggota baru dihitung setelah ditambah goodwill Masuknya anggota baru memberi goodwill anggota lama
1. Modal anggota baru sama dengan setorannya.
Misalnya dalam persekutuan Dian, Edy dan Fadlan tersebut Gito masuk dengan menyetor Kas sebesar Rp 300 000,- dan diakui haknya sebesar setorannya, maka jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut: Kas Rp 300 000,Modal Gito Rp 300 000,Modal baru Persekutuan: Dian Rp 200.000,Edy Rp 300.000,Fadlan Rp 250.000,Gito Rp 300.000,-. Jumlah modal Rp 1.050.000,-
.
2. Modal anggota baru dihitung setelah anggota baru diberi bonus
Ketika Gito masuk dengan menyetor Kas Rp 300 000,- berhak atas 30% dari total modal atau sebesar 30% x Rp 1 050 000,- = Rp 315 000,- Jurnal yang dibuat oleh persekutuan adalah: Kas Rp 300 000,Modal D Rp 4 500,Modal E Rp 4 500,Modal F Rp 6 000,Modal Gito Rp 315.000,Komposisi Modal persekutuan „DEFG adalah: Dian Rp 195 500,Edy Rp 295 500,Fadlan Rp 244 000,Gito Rp 315 000,Jumlah Modal Rp 1 050 000,-
3. Modal anggota baru dihitung setelah anggota baru memberi bonus kepada anggota lama.
Masuknya Gito yang menyetor Kas Rp 300 000,- mendapat hak modal 20% dari total modal atau sebesar Rp 210 000,- = (20% x Rp 1 050 000). Jadi Gito memberi bonus Dian, Edy dan Fadlan sebesar Rp 90000,- Jurnal untuk mencatat setoran Gito: Kas Rp 300 000,Modal Dian Rp 27.000,Modal Edy Rp 27.000,Modal Fadlan Rp 36 000,Modal Gito Rp 210 000,Komposisi Modal Persekutuan “DEFG” Vadalah: Modal Dian Rp 227.000,Modal Edy Rp 327.000,Modal Fadlan Rp 286.000,Modal Gito Rp 210.000,Jumlah Modal Rp 1.050.000,-
4. Modal anggota baru dihitung setelah ditambah goodwill
Ketika Gito masuk dengan menyetor Kas Rp 300 000,- tersebut, seluruh anggóta persekutuan setuju bahwa setoran Gito dianggap 25% dari modal baru sehingga jumlah modal baru adalah: 100%/25% x Rp 300 000,Modal riil Goodwill
= Rp 1 200 000,= Rp 1 050 000,= Rp 150.000,-
Jurnal yang dibuat atas masuknya Gito adalah: Kas Rp 300 000,Goodwill Rp 150 000,Modal Gito Rp 450 000,Komposisi Modal Persekutuan “DEFG” adalah: Modal Dian Rp 200 000,Edy Rp 300 000,Fadlan Rp 250 000,Gito Rp 450 000,Jumlah Modal Rp 1.200.000,-
5. Masuknya anggota baru memberi goodwill anggota lama Misalnya pertanyaan nomor 4 di atas dianggap yang memperoleh goodwill anggota lama. Jurnal yang dibuat adalah: Kas Rp300.000,Goodwill Rp 150 000,Modal Dian Rp 45 000,Modal Edy Rp 45 000,Modal Fadlan Rp 60 000,Modal Gito Rp 300 000,Komposisi Modal Persekutuan “DEFG” adalah: Modal Dian Rp 245 000,Modal Edy Rp 345 000,Modal Fadlan Rp 310 000,Modal Gito Rp 300 000,Jumlah Modal Rp 1.200.000,-