MATA (FOTORESEPTOR) & TELINGA (AUDIORESEPTOR)
A. Mata (Fotorese (Fotoreseptor) ptor)
Mata
merupakan
inder era a
manu anusia
yang
ber erffungsi
dalam
penglihatan. Hal ini disebabkan karena mata merupakan fotoreseptor, yaitu yaitu indera indera yang yang dapat dapat menang menangkap kap rangsa rangsanga ngan n cahaya cahaya.. Mata Mata yang yang lebih kompleks dipergunakan untuk memberikan pengertian visual. Ada dua macam otot mata :
Otot Ekstrinsik →
Bekerja
dibawah
kesa esadaran,
untuk
menggerakkan bola mata serong ke-atas atau ke-bawah
Otot Otot Intr Intrin insi sik k → Beke Bekerj rja a dilu diluar ar ke kesa sada dara ran, n, cont contoh ohny nya a otot otot sirkular pada iris maupun badan siliaris pada lensa (Nangsari, 1998).
1
Gambar 1. Anatomi Mata
Anatomi mata
Organ luar mata •
Rongga orbita
Rong Rongga ga yang yang berb berben entu tuk k pira pirami mid d ini ini terl terlet etak ak pada pada kedua sisi rongga hidung. Rongga ini berisi bola mata dan terdapat 7 tulang yang membentuk dinding orbita yaitu : lakrim lakrimal, al, etmoid etmoid,, sfenoi sfenoid, d, fronta frontal, l, dan dasar dasar orbit orbita a yang yang terutama terdiri atas tulang maksila, bersama-sama tulang palatinum dan zigomatikus (Afyudin, 2010). •
Bola Mata
Bola mata berbentuk bulat dengan panjang maksimal 24 mm. Bola mata di bagian depan (kornea) mempunyai kelengkungan yang lebih tajam sehingga terdapat bentuk dengan dengan 2 kelengkung kelengkungan an yang berbeda. berbeda.
Bola mata mata terdiri terdiri 2
atas dinding bola mata dan isi bola mata. Dinding bola mata terd terdir irii atas atas sk skle lera ra dan dan ko korn rnea ea.. Seda Sedang ngka kan n Isi Isi bola bola mata mata terdiri atas uvea (terdiri atas iris, badan siliar, dan koroid), retina, badan kaca dan lensa (Afyudin, 2010). •
Sklera
Sklera membentuk putih mata. Di bagian depan bola mata, sklera tersambung dengan sebuah membran bening disebut disebut kornea kornea serta serta berfungsi berfungsi sebagai sebagai
pembungku pembungkus s dan
pelindung isi bola mata. Sklera berjalan dari papil saraf optik sampai
kornea.
Sklera
sebagai
dinding
bola
mata
merupakan jaringan yang kuat, tidak bening, tidak kenyal dan tebalnya kira-kira 1 mm. Sklera anterior ditutupi oleh 3 lapis jaring jaringan an ikat vaskular vaskular..
Sklera Sklera mempunyai mempunyai kekakuan kekakuan
tertentu sehingga mempengaruhi pengukuran tekanan bola mata. Dibagian belakang saraf optik menembus sklera dan tempat tersebut disebut kribosa. Bagian luar skleraberwarna putih putih dan halus halus dilapi dilapisi si oleh oleh kapsul kapsul Tenon Tenon dan dibagi dibagian an depan oleh konjungtiva (Afyudin, 2010).
•
Konjungtiva
Konj Ko njun ungt gtiv iva a meru merupa paka kan n memb membra ran n yang yang menu menutu tupi pi sklera sklera dan kelopa kelopak k bagia bagian n belaka belakang. ng. Bermac Bermacamam-mac macam am obat
mata
dapat
diserap
melalui
konjungtiva
ini.
Konjun Konjungti gtiva va mengan mengandun dung g kelenj kelenjar ar musin musin yang yang dihasi dihasilkan lkan oleh oleh sel sel Gobl Goblet et.. Musi Musin n bers bersif ifat at memb membas asah ahii bola bola mata mata terutama kornea. Selaput ini mencegah benda-benda asing di dalam mata seperti bulu mata atau lensa kontak (contact lens) lens) agar tidak tidak tergeli tergelinci ncirr ke belakang belakang mata. mata.
Bersam Bersamaa-
sama dengan kelenjar lakrimal yang memproduksi air mata,
3
selaput ini turut menjaga agar kornea tidak kering (Afyudin, 2010). Organ dalam mata •
Kornea
Kornea (Latin cornum = seperti tanduk) adalah bagian terluar dari bola mata yang menerima cahaya dari sumber cahaya.
Struktur
kornea
transparan,
merupakan
pembungkus iris, pupil, dan bilik anterior serta membantu memfokuskan cahaya. Pada bagian kornea, tidak terdapat pemb pembul uluh uh dara darah h dan dan dapa dapatt dica dicang ngko kok k deng dengan an muda mudah h karena kurangnya suplai darah dan pembuluh getah bening. Apabil Apabila a kor kornea nea disent disentuh uh maka maka serabu serabutt aferen aferen (sens (sensori orik) k) memb memban angk gkit itka kan n refl reflex ex ke kedi dipa pan n ke kelo lopa pak k mata mata (Pea (Pearc rce, e, 2009). Kornea terdiri atas lapisan: 1. Epitel Teb Tebal alny nya a 50 pm, pm, terd terdir irii atas atas 5 lapi lapis s sel sel epit epitel el tida tidak k bert bertan andu duk k yang yang sali saling ng tump tumpan ang g tind tindih ih;; satu satu lapi lapis s sel sel basal, sel poligonal dan sel gepeng (Afyudin, 2010). 2. Membran Bowman Ter Terle leta tak k di bawa bawah h memb membra ran n basa basall epit epitel el ko kome mea a yang yang merupakan kolagen yang tersusun tidak teratur seperti stroma dan berasal dari bagian depan stroma. Lapisan ini tidak mempunyai daya regenerasi (Afyudin, 2010). 3. Stroma Terdiri atas lamel yang merupakan susunan kolagen yang sejaja sejajarr satu satu dengan dengan lainny lainnya, a, pada pada permuk permukaan aan terlih terlihat at anya anyama man n yang yang tera teratu turr seda sedang ng di bagi bagian an peri perife ferr sera seratt kola ko lage gen n
ini ini
berc bercab aban ang. g. Te Terb rben entu tukn knya ya ke kemb mbal alii
sera seratt
kola ko lage gen n mema memakan kan wakt waktu u lama lama yang yang ka kada dang ng-k -kad adan ang g sampai 15 bulan (Afyudin, 2010). 4
4. Membran Descement Meru Me rupa paka kan n memb membra ran n asel aselul ular ar dan dan meru merupa paka kan n bata batas s bela belaka kang ng stro stroma ma ko kome mea a diha dihasi silk lkan an sel sel endo endote tell dan dan meru merupa paka kan n memb membra ran n basa basaln lnya ya.. Me Memb mbra ran n ini ini bers bersif ifat at sang sangat at elas elasti tik k dan dan berk berkem emba bang ng teru terus s seum seumur ur hidu hidup, p, mempunyai tebal 40 μm (Afyudin, 2010). 5. Endotel Berasal
dari
mesotelium,
berlapis
satu,
bentuk
heks heksag agon onal al,, besa besarr 20-4 20-40 0 pm. pm. Endo Endote tell mele meleka katt pad pada membran descement melalui hemidesmosom dan zonula oklude okluden. n. Kornea Kornea dipers dipersara arafi fi oleh oleh banyak banyak saraf saraf sensor sensoris is terutama berasal dari saraf siliar longus, saraf nasosiliar, saraf ke V saraf siliar longus berjalan suprakoroid, masuk ke dalam stroma kornea, menembus membran Bowman melepa melepaska skan n selubu selubung ng Schwa Schwanny nnya. a. Seluru Seluruh h lapis lapis epitel epitel
dipersarafi sampai pada kedua lapis terdepan tanpa ada akhir saraf (Afyudin, 2010).
5
Gambar 2. Penampang melintang kornea •
Retina
Retina adalah suatu membran yang tipis dan bening, terdir terdirii atas atas penyeb penyebara aran n daripa daripada da serabu serabut-s t-sera erabut but saraf saraf opti optik. k. Leta Letakn knya ya anta antara ra bada badan n ka kaca ca dan dan ko koro roid id.. Bagi Bagian an anteri anterior or berakh berakhir ir pada pada ora serata serata.. Dibagi Dibagian an retina retina yang yang letaknya sesuai dengan sumbu penglihatan terdapat makula lutea (bintik kuning) kira-kira berdiameter 1 - 2 mm yang berper berperan an pentin penting g untuk untuk tajam tajam pengli penglihat hatan. an. Bintik Bintik Kuning Kuning meru merupa paka kan n bagi bagian an reti retina na yang yang pali paling ng peka peka terh terhad adap ap cahaya. Bagian yang dilewati urat saraf optik dan tidak peka terhadap cahaya disebut bintik buta (Afyudin, 2010). Pada retina terdapat fotoreseptor yaitu sel konus (sel kerucu ker ucut) t) dan sel basilu basilus s (sel (sel batang batang). ). Sel konus konus bekerj bekerja a pada pada inte intens nsit itas as caha cahaya ya ting tinggi gi dan dan dapa dapatt memb membed edak akan an warn warna, a, seda sedang ngka kan n sel sel basi basilu lus s beke bekerj rja a dala dalam m inte intens nsit itas as cahaya rendah dan tidak dapat membedakan warna. Pada sel basilus terdapat protein yang disebut rodopsin . Rodopsin tersusun atas bagian protein ( opsin) dan bagian nonprotein (retinal). Rodopsin tidak tersedia sehingga harus dibentuk terleb terlebih ih dahulu dahulu,, dimana dimana retinal disint disintesi esis s dari dari vitami vitamin n A (Afyudin, 2010). •
Pupil dan Iris
Pupil merupakan lubang ditengah iris yang mengatur banyak banyak sediki sedikitny tnya a cahaya cahaya yang yang masuk. masuk. Pupil Pupil anak-a anak-anak nak ber berukur kuran
keci ke cill
akib ak ibat at
belu elum
ber erke kemb mban ang gnya nya
sar araf af
simpatis. Orang dewasa ukuran pupil adalah sedang, dan orang
tua
pupil
mengecil
akibat
rasa
silau
yang 6
dibang dibangkit kitkan kan oleh oleh lensa lensa yang yang sklero sklerosis sis.. Pupil Pupil waktu waktu tidur tidur kecil , hal ini dipakai sebagai ukuran tidur, simulasi, koma dan tidur sesungguhnya. Pupil kecil waktu tidur akibat dari : 1. Berkurangnya rangsangan simpatis 2. Kurang rangsangan hambatan miosis Bila subkorteks bekerja sempurna maka terjadi miosis. Di waktu waktu bangun bangun kor kortek teks s mengha menghamba mbatt pusat pusat subkor subkortek teks s sehingga
terjadi
midriasis.
Wak Wa ktu
tidur
hambatan
subkorte subkorteks ks hilang hilang sehingga sehingga terjadi terjadi kerja subkorteks subkorteks yang sempurna
yang
akan
menjadikan
miosis.
Fungsi
mengecilnya pupil untuk mencegah aberasi kromatis pada akomod akomodasi asi dan untuk untuk memper memperdal dalam am fokus fokus sepert sepertii pada pada kamera foto yang difragmanya dikecilkan (Afyudin, 2010). Pupi Pupill meru merupa pakan kan cela celah h dala dalam m iris iris,, temp tempat at caha cahaya ya masuk guna mencapai retina. Pupil mata akan melebar jika kond ko ndis isii ruan ruanag agan an yang yang gela gelap p dan dan ak akan an meny menyem empi pitt jika jika kondisi ruangan terang (Pearce, 2009). Iris terdiri atas bagian pupil dan bagian tepi siliar, dan badan siliar terletak antara iris dan koroid. Iris berpangkal pada badan siliar dan memisahkan bilik mata depan dengan bilik mata belakang. Permukaan depan iris warnanya sangat bervariasi dan mempunyai lekukan-lekukan kecil terutama sekitar pupil yang disebut kripti (Afyudin, 2010). Iris Iris merupa merupakan kan tirai tirai berwar berwarna na di depan depan lensa lensa yang yang bersambung dengan selaput koroid. Iris berisi dua kelompok serabut otot tak sadar atau otot polos. Iris berfungsi sebagai diafra diafragm gma a dan irisla irislah h yang yang merupa merupakan kan bagian bagian berwar berwarna na pada mata. Iris yang berwarna adalah lingkaran diafragma yang yang terl terlet etak ak di sebe sebela lah h ante anteri rior or lens lensa a dan dan memp mempun unya yaii pintu masuk di tengah yaitu pupil (Pearce, 2009). •
Koroid
7
Koroid adalah lapisan tengah berisi pembuluh darah dan pigmen warna yang merupakan ranting-ranting arteria ofta oftalm lmik ika, a, caba cabang ng dari dari arte arteri ria a
karo ka roti tis s
inte intern rna. a. Ko Koro roid id
bersambung pada bagian depannya dengan iris, selaput ini menebal guna membentuk korpus siliare sehingga korpus siliare terletak antara korpus dengan iris. Korpus siliare itu beri berisi si
sera serabu butt
oto oto
sirk sirkul ular ar
dan dan
ser serabut abut-s -ser erab abut ut
yang yang
letakn letaknya ya sepert sepertii jari-ja jari-jari ri sebuah sebuah lingka lingkaran ran.. Kontra Kontraksi ksi otot otot sir sirkule kulerr
meny menyeb ebab abka kan n
pupi pupill
mata mata
juga juga
ber berko kont ntra raks ksi. i.
Semu Semuan anya ya ini ini bers bersam amaa-sa sama ma memb memben entu tuk k trak traktu tus s uvea uvea,, yang yang terd terdir irii atas atas iris iris,, ko korp rpus us sili siliar are, e, dan dan sela selapu putt ko koro roid id (Pearce. 2009).
•
Lensa
Lensa Lensa adalah adalah sebuah sebuah benda benda trans transpar paran an bikonv bikonveks eks yang ang
ter erd diri iri
atas atas
beber eberap apa a
lap lapisan isan..
Let Letak akny nya a
per persis sis
dibe dibela laka kang ng iris iris.. Lens Lensa a mene meneri rima ma caha cahaya ya dari dari pupi pupill dan dan mene meneru rusk skan anny nya a ke reti retina na.. Pada Pada lens lensa a ada ada bagi bagian an yg bernama ligamentum suspensorium, bagian ini terdapat di depan ataupun belakang lensa, fungsinya untuk mengaitkan lens lensa a pada pada ko korp rpus us sili siliar are. e. Fung Fungsi si lens lensa a untu untuk k meng mengat atur ur focu focus s caha cahaya ya sehi sehing ngga ga caha cahaya ya jatu jatuh h tepa tepatt pada pada bint bintik ik kuni kuning ng reti retina na.. Untu Untuk k meli meliha hatt obje objek k yang yang jauh jauh (cah (cahay aya a datang datang dari dari jauh), jauh), lensa lensa akan akan menipi menipis. s. Sedang Sedangkan kan untuk untuk melihat objek yang dekat (cahaya datang dari dekat), lensa mata akan menebal. (Pearce, 2009). Permukaan lensa bagian posterior lebih melengkung dari daripa pada da
bagi bagian an
ante anteri rior or..
Kedu Ke dua a
perm permuk ukaa aan n
ters terseb ebut ut
bertemu pada tepi lensa yang dinamakan ekuator. Lensa mempunyai kapsul yang bening dan pada ekuator difiksasi oleh zonula Zinn pada badan siliar (Afyudin, 2010). 8
•
Vitreous humor
Daera Daerah h belaka belakang ng biji biji mata mata mulai mulai dari dari lensa lensa hingga hingga retina. Diisi oleh cairan penuh albumin berwarna keputihputihan seperti agar-agar. Fungsinya untuk membentuk dan meng mengok okoh ohka kan n
mata mata
sert serta a
memp memper erta taha hank nkan an
hubu hubung ngan an
antara retina, selaput koroid dan sklerotik (Pearce, 2009). •
Akueus humor
Merupakan cairan yang berada di mata, berasal dari korpus kor pus siliar siliare e dan akan akan disera diserap p kembal kembalii ke dalam dalam aliran aliran darah darah pada pada sudut sudut antara antara iris iris dan kor kornea nea.. Disera Diserap p melali melali vena halus yang dikenal sebagai saluran Schlemm (Pearce, 2009). •
Sistem Lakrimal
Sist Sistem em sekr sekres esii air air mat mata atau atau lakr lakrim imal al terl terlet etak ak di daerah daerah tempor temporal al bola bola mata. mata. Sistem Sistem ekskre ekskresi si mulai mulai pada pada pungtum lakrimal, kanalikuli lakrimal, sakus lakrimal, duktus nasolakrimal, meatus inferior. Sistem lakrimal terdiri atas 2 bagian, yaitu : 1. Sistem produ produksi ksi atau glandula glandula lakrimal. lakrimal. Glandula Glandula lakrimal lakrimal terletak di temporo antero superior rongga orbita. 2. Sist Sistem em ek eksk skre resi si,, yang yang terd terdir irii atas atas pung pungtu tum m lakr lakrim imal al,, kanalikuli
lakrimal,
sakus
lakrimal
dan
duktus
nasola nasolakri krimal mal.. Sakus Sakus lakrim lakrimal al terlet terletak ak dibagi dibagian an depan depan ron ro ngga gga or orb bita. ita. Air Air mata ata dar dari duktu uktus s lakr lakrim imal al aka kan n meng mengal alir ir ke dala dalam m rong rongga ga hidu hidung ng di dala dalam m meat meatus us inferior. Film air mata sangat berguna untuk kesehatan mata. Air mata akan masuk ke dalam sakus lakrimal melalui pungtum lakrim lakrimal. al. Bila Bila pungtu pungtum m lakrim lakrimal al tidak tidak menyin menyinggu ggung ng bola bola 9
mata, maka air mata akan keluar melalui margo palpebra yang yang dise disebu butt epif epifor ora. a. Epif Epifor ora a juga juga ak akan an terj terjad adii ak akib ibat at pengeluaran air mata yang berlebihan dari kelenjar lakrimal. Untuk melihat adanya sumbatan pada duktus nasolakrimal, maka sebaiknya dilakukan penekanan pada sakus lakrimal. Bila Bila terd terdap apat at peny penyum umba bata tan n yang yang dise disert rtai ai dakr dakrio iosi sist stit itis is,, maka cairan berlendir kental akan keluar melalui pungtum lakrimal (Afyudin, 2010).
Gambar 3. Sistem Lakrimal •
Saraf Optik
Saraf yang memasuki sel kerucut di dalam retina untuk menuju ke otak (Pearce, 2009). 2009). •
Badan Kaca
Badan Badan kaca kaca merupa merupakan kan suatu suatu jaring jaringan an sepert sepertii kaca kaca bening bening yang yang terlet terletak ak antara antara lensa lensa dengan dengan retina retina.. Badan Badan kaca bersifat semi cair di dalam bola mata. Mengandung air seba sebany nyak ak 90% 90% sehi sehing ngga ga tida tidak k dapa dapatt lagi lagi meny menyer erap ap air. air. Sesu Sesung nggu guhn hnya ya fung fungsi si bada badan n ka kaca ca sama sama deng dengan an fung fungsi si cairan mata, yaitu mempertahankan bola mata agar tetap bulat. Peranannya mengisi ruang untuk meneruskan sinar dari lensa ke retina (Afyudin, 2010). 10
Badan Badan kaca kaca meleka melekatt pada pada bagian bagian terten tertentu tu jaring jaringan an bola bola mata mata.. Perl Perlek ekat atan an itu itu terd terdap apat at pada pada bagi bagian an yang yang dise disebu butt ora ora sera serata ta,, pars pars plan plana, a, dan dan papi papill sara saraff opti optik. k. Kebe Ke beni ning ngan an bada badan n ka kaca ca dise diseba babk bkan an tida tidak k terd terdap apat atny nya a pembuluh darah dan sel. Struktur badan kaca merupakan anyaman yang bening dengan diantaranya cairan bening. Badan
kaca
tidak
mempunyai
pembuluh
darah
dan
menerima nutrisinya dari jaringan sekitarnya: koroid, badan siliar dan retina (Afyudin, 2010). •
Saraf Mata
Sara Saraff yang yang mene meneri rima ma dan dan mene meneru rusk skan an rang rangsa sang ng sehing sehingga ga mata mata dapat dapat member memberika ikan n kemamp kemampuan uan manus manusia ia untuk melihat yaitu saraf optikus/ saraf cranial kedua. Saraf ini timbul dari sel-sel ganglion dalam retina (Pearce, 2009). Saat Saat sera serabu butt-se sera rabu butt
sara saraff
ini ini
menc mencap apai ai kias kiasma ma
optikum, separuhnya akan menuju ke traktus optiku yang berseb bersebran rangan gan,, dan dan yang yang separu separuhny hnya a menuju menuju ke sisi sisi yang yang sama. sama. Serabu Serabutt syaraf syaraf yang yang memban membantu tu ker kerja ja otot-o otot-otot tot ini adalah nervi motores okuli (Pearce, 2009).
Gambar 4. Saraf Mata
11
Ada Ada
tiga tiga pemb pembun ungk gku us
yang yang meny menyel elub ubun ungi gi sara saraf f
penglihatan, pembungkus ini serupa dengan selaput yang ada di meningen otak. Terdiri dari : a) Lapisan Lapisan luar yang yang kkuat dan dan fibrus, fibrus, bergabung bergabung dengan dengan sclera. b) Lapisan Lapisan tengah tengah yang halus halus seperti seperti araknoid araknoid.. c) Lapisan Lapisan dalamnya dalamnya berupa berupa vakule vakulerr (Pearce, (Pearce, 2009). 2009).
Gambar 5. Anatomi Mata Otot mata
•
1. Otot Otot mata mata ekstri ekstrinsi nsik k Kerja : volunteer (disadari) Otot mata yang memegang bola mata disisi luar pada tulang tulang orbita orbital. l. Dapat Dapat mengge menggerak rakkan kan bola bola mata mata sesuai sesuai yang dikehendaki.
4 untuk arah yang lurus (musculus rectus)
2 untuk arah yang menyerong (musculus obligus) (Pearce, 2009).
2. Otot Otot mata mata intrin intrinsik sik 12
Kerja : involunteer (tidak disadari)
Otot iris : mengatur ukuran pupil 3. Otot siliaris siliaris : menari menarik k korpus korpus siliar ke depan depan sehingga sehingga melepaskan tarikan ke belakang yang dilakukan oleh ligamentor suspensor tempat lensa terikat (Pearce, 2009). Struktur tambahan organ mata : •
Bulu Mata
Bulu Bulu mata mata melind melindung ungii mata mata dari dari debu debu dan cahaya cahaya.. Selain itu bulu mata membantu mencegah benda asing dan insektisida mengenai permukaan mata (Pearce, 2009). •
Alis mata (supersilium)
Alis dikaitkan pada otot-otot sebelah bawahnya serta berfungsi melindungi mata dari sinar matahari yang terlalu terik. (Pearce, 2009). •
Kelopak mata
Kelopak atau palpebra mempunyai fungsi melindungi bola bola mata, mata, serta serta mengel mengeluar uarkan kan sekres sekresii kelenj kelenjarn arnya ya yang yang memb memben entu tuk k film film air air mata ata di dep depan ko kome mea. a. Palpe alpebr bra a mer merupa upaka kan n
alat alat men menutu utup
mata ata
yan yang
ber berguna guna
untu untuk k
melindungi bola mata terhadap trauma, trauma sinar dan pen penger gering ingan
bola
mat mata.
Dapa Dapatt
memb membuk uka a
dir diri
untu untuk k
memb member erii jal jalan masu masuk k sina sinarr ke ked dalam alam bola ola mat mata yang ang dibutuhkan untuk penglihatan. Pembasahan dan. pelicinan seluruh permukaan bola mata terjadi karena pemerataan air mata dan sekresi berbagai kelenjar sebagai akibat gerakan buka tutup kelopak mata. Kedipan kelopak mata sekaligus menyingkirkan debu yang masuk (Afyudin, 2010). 13
Fisiologi Melihat Alur cahaya menembus mata :
Konjungtiva – Kornea – Aqueous Humor – Pupil – Lensa – Vitreous Humor – Retina – Saraf Saraf Optik – Lobus Oksipital – Penerjemahan
Jumlah cahaya yang masuk ke mata akan di kontrol intensitasnya oleh iris yang mengatur besar kecilnya pupil. Ukuran pupil di sesuaikan oleh oleh varias variasii kontra kontraksi ksi otot-o otot-otot tot iris iris untuk untuk menyes menyesuai uaikan kan kebutu kebutuhan han cahaya yang di perlukan. Iris mengandung dua kelompok jaringan otot polos, satu sirkular (serat-serat otot berjalan melingkar didalam iris) dan yang lain radial (serat-seratnya berjalan ke luar dari batas pupil seperti jari-jari roda sepeda) (Sherwood, 2001). Ketika Ketika cahaya cahaya terang terang,, untuk untuk mengur mengurang angii jumlah jumlah cahaya cahaya yang yang masu masuk k otot otot sirk sirkul ular ar ak akan an berk berkon ontr trak aksi si sehi sehing ngga ga pupi pupill
meng mengec ecil il..
Seba Sebali likn knya ya,, ke keti tika ka caha cahaya ya sura suram m otot otot radi radial alis is ak akan an berk berkon ontr trak aksi si / memendek sehingga ukuran pupil membesar. Setelah menembus pupil, cahaya akan di biaskan dan di fokuskan oleh lensa mata. Kemampuan menyesuaikan kekuatan lensa baik pada sumber cahaya dekat ataupun jau jauh h dapa dapatt difo difoku kusk skan an di reti retina na yang yang dike dikena nall seba sebaga gaii ak akom omod odas asi. i. Kekuat Kek uatan an lensa lensa bergan bergantun tung g pada pada bentuk bentuknya nya,, yang yang diatur diatur oleh oleh otot otot siliaris. Cahaya harus melalui beberapa lapis sel sebelum mencapai sel bata batang ng dan dan sel sel ke keru rucu cut. t. Rang Rangsa sang ng caha cahaya ya dapa dapatt dial dialir irka kan n ke otak otak deng dengan an urut urutan an : sel sel bata batang ng/k /ker eruc ucut ut – sel sel bipo bipola larr-se sell gang gangli lion on.. Sel Sel ganglion inilah yang akan meneruskan impuls ke saraf optik (Sherwood, 2001).
14
Gambar 6. Fisiologi Melihat Mekanisme Akomodasi Mata
Mekanisme memfokuskan
akomodasi
sistem
lensa
mata dari
yaitu
mata,
mekanisme
yang
berperan
yang untuk
meningkatkan ketajaman mata. Akomodasi terjadi akibat kontraksi atau relaksasi musculus siliaris kontraksi menyebabkan peningkatan sistem lensa dan relaksasi menyebabkan penurunan kekuatan sistem lensa. Area korteks otak yang mengatur akomodasi terletak parallel dengan area area yang yang meng mengat atur ur gera geraka kan n fiks fiksas asii mata mata,, deng dengan an inte integr gras asii ak akhi hirr berupa sinyal penglihatan dan menjalankan sinyal motorik ke musculus siliaris melalui pretektal dalam batang otak dan kemudian masuk ke
dalam inti Edinger Westphal atau inti okulomotor aksesori yaitu aksesori inti saraf otak parasimpatik yang berfungsi sebagai pengencang otot iris mata (Anonim, 2010). Pengaturan Akomodasi melalui Saraf Parasimpatis
Otot
siliaris
hampir
seluruhnya
di
atur
oleh
sinyal
saraf
parasimpatis yang dijalarkan ke mata dari nucleus saraf cranial ketiga pada pada batang batang otak. otak. Perang Perangsan sangan gan saraf saraf parasi parasimpa mpatis tis menimb menimbulk ulkan an kontraksi otot siliaris, yang selanjutnya mengendurkan ligament lensa dan meningkatkan daya bias. Dengan demikian mata mampu melihat objek lebih dekat dibanding sewaktu daya biasnya rendah. Akibatnya deng dengan an meme memend ndek ekny nya a obje objek k ke arah arah mata mata,, frek frekue uens nsii impu impuls ls sara saraf f 15
parasimpat parasimpatis is ke otot siliaris secara secara progresif progresif ditingkatkan ditingkatkan agar objek dapat tetap dilihat dengan jelas (Anonim, 2010). B. Telinga Telinga (Audio (Audioresep reseptor) tor)
Teli Teling nga a adala adalah h bagi bagian an panc panca a indr indra a untu untuk k pend penden enga gara ran n dan dan keseimbangan, terletak di sisi kepala. Telinga terdiri dari 3 bagian, yaitu telinga luar (auris externa), telinga tengah (auris media), dan telinga dalam (auris interna).
Gambar 7. Anatomi Telinga
a. Te Teli ling nga a Lua Luarr Telin Telinga ga luar luar atau atau auris terdirii dari dari daun daun teling telinga a auris externa externa terdir (auricula), liang telinga (meatus acusticus externus), dan dibatasi
oleh gendang telinga atau membrana tympani.
Gambar 8. Anatomi Telinga Luar •
Daun telinga (auricula)
16
Dibent Dibentuk uk oleh oleh tulang tulang rawan rawan elastin yang yang dilapi dilapisi si dengan dengan kulit. Bentuk Bentuknya nya sepert sepertii cekung cekungan an dengan dengan bagian bagian terdal terdalam am dinamakan concha dan pinggiran bebasnya dinamakan helix. Bagi Bagian an auri auriku kula la yang yang tida tidak k memi memili liki ki tula tulang ng rawa rawan n dise disebu butt lobules. lobules. Fungsinya Fungsinya untuk untuk mengumpul mengumpulkan kan dan menggerak menggerakkan kan getaran ke dalam saluran (Herawati, 2003). •
Lubang Telinga (meatus acusticus externus)
Lubang Lubang teling telinga a ini meleng melengkun kung g ke depan depan sehing sehingga ga untuk untuk dapat melihat gendang telinga, daun telinga perlu ditarik ke belakang
untuk
penye enyem mpita pitan n
di
meluruskan bagia agian n
liang
media ediall
ini.
yang ang
Terdapat
dinam inamak akan an
Panj Panjan angn gnya ya seki sekita tarr 2-3c 2-3cm m deng dengan an diam diamet eter er 0,5 0,5 cm
juga ism ismus. us. dan dan
mempunyai lapisan epitel dengan buIu halus disertai kelenjar keringat
serta
lemak
(sebum)
yang
menghasilkan
cerumen(wax). Dinding lubang telinga ini spertiga bagian lateral dibent dibentuk uk oleh oleh tulang tulang rawan rawan yang yang merupa merupakan kan kelanj kelanjuta utan n dari dari tulang rawan aurikula dan disebut pars kartilagenus. Bagian ini bers bersif ifat at elas elasti tic c dan dan dila dilapi pisi si kuli kulitt yang yang mele meleka katt erat erat pada pada peri periko kond ndri rium um.. Kuli Kulitt pada pada bagi bagian an ini ini meng mengan andu dung ng jari jaring ngan an subkutan, folikel rambut, kelenjar lemak ( glandula sebacea) dan kelenjar serumen (glandula ceruminosa ceruminosa). Dinding lubang telinga dua pertig pertiga a bagian medial medial dibentu dibentuk k oleh oleh
tulang tulang dan disebut disebut
pars pars osseu osseus. s. Kulit Kulit yang yang melipu meliputi ti bagian bagian ini sangat sangat tipis tipis dan melek elekat at er erat at pad pada
per periost iosteu eum mm.
Pad Pada
bagia agian n
ini ini
tid tidak
didapatkan folikel rambut ataupun kelenjar (Herawati, 2003). •
Membran Tympani
Fungsi menbran ini untuk menghantar getaran suara dari udara udara menuju menuju tulan tulang g pend pendengar engaran an di dalam dalam teling telinga a tengah tengah.. Membran tympani mengandung banyak struktur seperti tulang, otot, ligament, saraf, dan pembuluh darah. Otot (Muskuli) terdiri atas
Muskuli
Tensor
timpani
yang
mempunyai
fungsi
meregangkan membrane tympani dan Muskuli Stapedius yang 17
fung fungsi siny nya a
meng mengat atur ur
gera geraka kan n
stap stapes es..
Liga Ligame men n
fung fungsi siny nya a
mempertahankan posisi osikula di dalam kavum tympani. Posisi membrane ini miring menghadap ke bawah. Bentuknya tidak rata rata tetapi tetapi menyer menyerupa upaii ker kerucu ucutt dengan dengan diamet diameter er sekita sekitarr 10 mm.
Bagian
tengahnya
dinamakan
umbo
merupakan
kedudukan tulang pendengaran (os. maleus). Membran tympani terdiri dari bagian keras (pars tensa) yang merupakan bagian terbesar dan bagian lunak (pars flaccida) di bagian atas. Pada kea ead daa aan n
nor normal, mal,
penyi enyin nar aran an
pada ada
memb embra ran na
ini ini
aka ak an
membe memberik rikan an pantul pantulan an berupa berupa gambar gambaran an segiti segitiga ga di bagian bagian depan bawah dengan puncak pada tonjolan umbo (Herawati, 2003).
Gambar 9. Anatomi Membran Tympani
b. Te Teli ling nga a Te Teng ngah ah Telinga dalam merupakan ruangan yang berisi udara dan terletak di dalam ruang temporal. Ruang telinga tengah atau auri auris s medi media a terd terdap apat at di sebe sebela lah h dala dalam m memb membra rana na tymp tympan anii deng dengan an ukur ukuran an seki sekita tarr 3-6 3-6 mm. mm. Dind Dindin ingn gnya ya diba dibata tasi si oleh oleh gendang telinga (membrana tympani) beserta tulang di sebelah atas dan bawahnya. Telinga dalam terdiri dari ostius dan buluh eustahius.
18
Gambar 10. Anatomi Telinga Dalam •
Ostius
Ostius terdiri dari tiga tulang pendengaran yaitu : 1. Maleus,
deng dengan an
bagi bagian an-b -bag agia iann nnya ya
yait yaitu u
kapu ka put, t,
kolu ko lum, m,
proses prosesua ua brevis brevis,, prose prosesu sus s longus longus,, dan manubr manubrium ium malei. malei. Kaput malei mengisi epitimpanum, sedangkan bagian yang lain mengisi mesotimpanum. terdir irii atas atas ka kapu put, t, pros proses esua ua brev brevis is dan dan pros proses esua ua 2. Inkus, terd longus.
Sedangkan
sebagian
besar
inkus
mengisi
epitimpanum dan hanya sebagian dari prosesus longus yang mengisi mesotimpanum. 3. Stapes,
terd terdir irii
atas atas ka kapu put, t, ko kolu lum, m, krus krus ante anteri rior or,,
krus krus
posterior, dan basis. Ketiga tulang pendengaran tersebut satu dengan yang lain dihubungk dihubungkan an dengan dengan suatu suatu persendian persendian,, sehingga sehingga merupakan merupakan suat suatu u rang rangka kaia ian n yang yang dise disebu butt rant rantai ai osik osikul ula. a. Basi Basis s stap stapes es menutup foramen ovale dengan perantaraan jaringan ikat yang disebu disebutt ligame ligament nt anular anulare. e. Rantai Rantai osikul osikula a dan geraka gerakan n basis basis stapes sangat penting artinya bagi system konduksi pada fungsi pendengaran (Herawati, 2003). •
Tuba Eustachius
Bentuk tuba eustachius seperti terompet dengan panjang 37 mm. Fungsi Tuba Tuba Eustachius untuk menghubungkan menghubungkan telinga telinga tengah
dengan
rongga
mulut
(nasofaring)
dan
menyeimbangkan tekanan udara di dalam dan di luar telinga. Penyesuaian tekanan dilakukan melalui gerakan menelan ludah 19
jika jika seseor seseorang ang merasa merasa teling telingany anya a tidak tidak nyaman nyaman.. Rongga Rongga ini berhub berhubung ungan an dengan dengan rongga rongga dalam dalam tulang tulang yang yang dinama dinamakan kan yaitu u rong rongga ga beri berisi si udar udara. a. Nana Nanah h yang yang cellulae cellulae mastoide mastoidea a, yait banyak pada penderita otitis media dapat juga mengalir ke sini sehin ehing gga
didap idapat atii
infe infeks ksii
pad pada
tula tulan ng
yang ang
dinam inamak akan an
mastoiditis (Herawati, 2003). c. Telinga Dalam ( Auris Interna )
Auri Auris s inte intern rna a dise disebu butt juga juga labi labiri rin n yang yang fung fungsi siny nya a untu untuk k menerima menerima rangsang getaran suara. Di dalamnya dalamnya terdapat terdapat dua alat yang saling berdekatan yaitu organ status (alat imbang) dan organ auditus (alat dengar). Keduanya berbentuk tabung yang yang masing masing-ma -masin sing g berisi berisi endoli endolimfe mfe dan perili perilimfe mfe.. Cairan Cairan endoli endolimfe mfe keluar keluar melalu melaluii duktus duktus endoli endolimfa mfatik tikus us sedang sedangkan kan cairan cairan perili perilimfe mfe berhub berhubung ungan an dengan dengan liquo liquorr serebr serebrosp ospina inalis lis melalui duktud perilimfatikus (Herawati, 2003).
Gambar 11. Anatomi Telinga Dalam •
Organ status
Terdiri atas 3 kanalis semisirkularis yaitu kanalis semikularis horizont horizontal, al, kanalis kanalis semikular semikularis is vertical vertical posterior posterior (interior) (interior) dan kana ka nali lis s
semi semisi sirk rkku kula lari ris s
vert vertic ical al
ante anteri rior or
(sup (super erio ior) r)..
Alat Alat
keseimbangan inilah yang membuat seseorang menjadi sadar akan ak an posi posisi si tubu tubuhn hnya ya dala dalam m suat suatu u ruan ruanga gan. n. Jika Jika alat alat ini ini terganggu akan timbul keluhan pusing atau vertigo (Herawati, 2003). 20
•
Organ Auditus
Alat pendengaran terdiri dari koklea yang berbentuk rumah siput siput dengan dengan dua seteng setengah ah lingka lingkaran ran yang yang akan akan mengub mengubah ah getaran suara dari system konduksi menjadi system saraf. Jika alat
ini tergangg terganggu u akan timbul timbul keluhan keluhan kurang kurang pendengar pendengaran an
atau tuli (Herawati, 2003). Koklea mengandung organ korti untuk pendengaran. Koklea terdiri dari tiga saluran yang sejajar yaitu : 1. Salura Saluran n vestib vestibulu ulum m yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan jendela jendela atau atau tingkap oval 2. Salu Salura ran n teng tengah ah dan dan salu salura ran n tymp tympan anii yang yang berh berhub ubun unga gan n jendela bundar 3. Saluran (kanal) yang dipisahkan satu dengan lainnya oleh
membran (Nangsari, 1998). Dian Dianta tara ra
salu salura ran n
vest vestib ibul ulum um
deng dengan an
terd terdap apat at memb membra rane ne Re Reis issn sner er seda sedang ngka kan n
salu salura ran n
teng tengah ah,,
dian dianta tara ra salu salura ran n
tengah dan saluran tympani terdapat membrane basilar. Dalam salur saluran an tengah tengah terdap terdapat at suatu suatu tonjol tonjolan an sebaga sebagaii membra membrane ne tekto tektoria riall yang yang parall parallel el dengan dengan membra membrane ne basila basilarr dan ada di sepanjang koklea. Sel-sel sensori untuk mendengar tersebar di permukaan membran basilar dan ujungnya berhadapan dengan membrane membrane tektorial. tektorial. Kemudian Kemudian berhubun berhubungan gan dengan dengan serabut serabut saraf pendengar. Organ korti terletak pada selaput basilaris dan terben terbentan tang g dari dari apex apex sampai sampai basis basis ko kokle klea a sehing sehingga ga memili memiliki ki bentuk spiral. Reseptor pendengaran adalah sel rambut yang tersusun menem enembu bus s
dalam alat alat
dua
baris
per erag aga a
dengan
(lam (lamin ina a
uluran-uluran
rettikul re ikular aris is))
yang
mer merupa upaka kan n
21
membrane yang liat dan disangga oleh tiang korti (Nangsari, 1998). Fisiologi Mendengar
Alur getaran menuju organ korti :
Getaran ditangkap oleh daun telinga – Liang telinga – Membran thimpani bergetar – Maleus, Incus, Stapes -
Proses mendengar dimulai ketika getaran udara yang merupakan gelomb gelombang ang suara suara ditang ditangkap kap oleh oleh daun daun teling telinga a dan masuk masuk melewa melewati ti salu salura ran n
telin telinga ga
hing hingga ga
meng mengge geta tark rkan an
pera perang ngka katg tgen enda dang ng
teli teling nga. a.
Getara Getaran n ini diteru diteruska skan n ke tulang tulang martil martil,, tulang tulang landas landasan an dan tulang tulang sanggurdi. Getaran pada tulang sanggurdi menimbulkan tekanan pada jendela oval dan berlanjut dengan menghasilkan tekanan pada saluran vest vestib ibul ulum um menu menuju ju salu salura ran n tymp tympan anii mele melewa wati ti memb membra rane ne basi basila lar. r. Akibatnya membrane basilar bergerak aik turun sehingga sterosilia dari sel-sel rambut melekat pada membrane tektorial. Selanjutnya impulsimpuls impuls saraf saraf mengal mengalir ir melalu melaluii sarf sarf ko koklea klea menuju menuju batang batang otak otak dan menyebar pada daerah auditori dari korteks serebral. Kemudian otak mengol mengolah ah dan menerj menerjema emahka hkanny nnya a
sebaga sebagaii suatu suatu suara suara (Nangs (Nangsari ari,,
1998). Diskriminasi nada merupakan kemampuan membedakan berbagai frekuensi glombang suara yang datang. Diskriminasi nada tergantung pada bentuk dan sifat membran basiliaris, yang menyempit dan kaku di ujung jendela ovalnya dan lebar serta lentur di ujung helikotremanya. Berbagai daerah di membran basiliaris bergetar secara alamiah pada frekuensi yang berbeda. Dimana setiap frekuensi menunjukkan getaran puncak di titik-titik tertentu di sepanjang membran (Sherwood, 2001). Uju Ujung
sempi empitt
pali paling ng
dek ekat at deng dengan an
jen jendela dela
oval val
ber berget getar
maksimum pada nada-nada tinggi, sedangkan ujung lebar paling dekat 22
deng dengan an heli heliko kotr trem ema a berg berget etar ar maks maksim imum um pada pada nada nada-n -nad ada a rend rendah ah.. Ketika gelombang suara dengan frekuensi tertentu terbentuk di koklea oleh getaran stapes, gelombang akan berjalan ke daerah di membran basi basili liar aris is
yang yang
seca secarra
alam alamia iah h
bere beresp spon ons s
maks maksim imum um
terh terhad adap ap
gelomb gelombang ang suara suara terseb tersebut. ut. Energi Energi tekana tekanan n akan akan dihamb dihamburk urkan an oleh oleh getara getaran n membra membran n yang yang kuat, kuat, sehing sehingga ga gelomb gelombang ang suara suara lenyap lenyap di daerah yang mengalami getaran maksimum (Sherwood, 2001). Proses Keseimbangan
Bagian telinga yang berperan dalam keseimbangan adalah tiga salu salura ran n sete seteng ngah ah ling lingka kara ran. n. Seti Setiap ap salu salura ran n disa disala lah h satu satu ujun ujungn gnya ya menggembung membentuk ampula. Didalam ampula terdapat reseptor yang yang berupa berupa kelomp kelompok ok saraf saraf sensor sensorii yang yang memilk memilkii rambut rambut disebu disebutt kupula (Nangsari, 1998).
Gambar 12. Struktur Telinga Dalam Proses Menjaga Keseimbangan :
Posisi tubuh miring – Batu otolit akan bergerak sesuai dengan arah kemiringan – Batu otolit akan menyentuh sel rambut – Impuls akan dikirimkan ke saraf vestibula – Impuls dari Talamus akan dikirm ke Cerebelum – Penerjemahan posisi miring Setiap ampula ampu mendeteksi gerak rotasi kepala. Pada saat cairan di dalam saluran setengah lingkaran mengalir, kupula bergerak sesuai dengan arah aliran cairan sehingga menimbulkan impuls-impuls 23
saraf. Selanjutnya, impuls-impuls saraf mengalir melalui saraf vesibular menu menuju ju otak otak.. Gera Geraka kan n cair cairan an di dala dalam m salu salura ran n sete seteng ngah ah ling lingkar karan an secara secara terus menerus dapat menimbulkan menimbulkan rasa sakit. Keseimban Keseimbangan gan tubuh tidak hanya diatur oleh sistem keseimbangan saja, tetapi juga oleh sistem pengihatan. Jika pesan yang berasal dari mata dan telinga tida tidak k sesu sesuai ai,, misa misaln lnya ya ke keti tika ka memb membac aca a buku buku di dala dalam m mobi mobill yang yang sedang berjalan, maka kemungkinan akan merasakan pusing (Nangsari, 1998). Utri Utriku kulu lus s dan dan saku sakulu lus s adal adalah ah stru strukt ktur ur sepe sepert rtii ka kant ntun ung g yang yang terl terlet etak ak dida didala lam m rong rongga ga tula tulang ng yang yang terd terdap apat at di anta antara ra ka kana nali lis s semisirkularis dan koklea. Rambut-rambut pada sel-sel rambut reseptif di organorgan-org organ an ini juga juga menonj menonjol ol kedala kedalam m suatu suatu lembar lembar gelati gelatinos nosa a diat diatas asny nya, a, gera geraka kann nnya ya meny menyeb ebab abka kan n peru peruba baha han n pote potens nsia iall
di sel sel
rambut. Terdapat banyak kristal halus kalsium karbonat (otolit) yang terbenam di dalam lapisan geltinosa, sehingga lapisan-lapisan tersebut lebih lembam daripada cairan disekitarnya (Sherwood, 2001).
24
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2010, Mekanisme Akomodasi Mata, http://www.doctorology.net,, diakses pada tanggal 23 http://www.doctorology.net November 2011. Anonim,2011, http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/anat http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/anatomi_tubuh_m omi_tubuh_m anusia/ bab11 _hidungmatadantel _hidungma tadantelinga.pdf inga.pdf,, diakses pada tanggal 23 November 2011. Afyudin, M., 2010, Anatomi dan Fisiologi Mata, http://www.scribd.com/doc/32102110/Anatomi-Dan-FisiologiMata, Mata, diakses pada tanggal 23 November 2011. Herawati, S., 2003, Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok untuk Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi, EGC, Jakarta, pp. 1-8. Nangsari, N.S., 1998, Pengantar Fisiologi Manusia, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, pp. 248-261. Pearce, E., 2008, Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, pp. 254-261. Saputro, K.T., 2011, Anatomi Fisiologi Fisiologi Telinga, http://www.kepacitan.files.wordpress.com http://www.kepacitan.files.wordpress.com/2011/01 /2011/01 /anatomianatomifisiologi-te fisiologi-teli linga nga .pdf .pd f , diakses pada tanggal 23 November 2011. Sherwood, L., 2001, Fisiologi Manusia dari Sel ke Sistem, 2nd ed., ed., EGC, EGC, Jakarta, pp. 149-189.
25
MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI MATA DAN TELINGA
Oleh : Lydia Setiawan
108114071
Christian Gunawan
108114078
Ni Luh Putu Dian Prawita Putri
108114079
Gidion Krisnadi Yoseph
108114081
Sandi Setyo Ardananto
108114083
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011 26