Dyah Febriyanti
PENYAKIT / KELAINAN TELINGA LUAR
Kongenital Mikrotia, Mikrotia, bat’s ear, lobus bifidus, hemangioma, fistula preaurikuler Trauma Maserasi, othematoma, pseudoothematoma Radang Dermatitis, perikondritis Neoplasma Jinak, ganas ganas
Trauma : laserasi Konginetal Atresia Treacher-Collins Syndrome Kippel Fail Dvana Syndrome Moebius Syndrome Benda Asing Dari luar Dari dalam : serumen, cholesteatoma externa Radang : Otitis Externa Neoplasma : jinak, ganas
Kongenital…
hemangio ma
mikrotia
• • •
H. Kapiler H. Cavernosa H. Compacta
limfangio ma
Dermoid kista
Fistel pre auricular
TRAUMA
Pseudoothematoma Othematoma
Perikondritis…
FIG. 32 Cauliflower ear, a deformity of the pinna resulting from repeated trauma
Radang Dapat semua berbentuk dermatis Bakteri : •
•
•
•
Impetigo ontangiosa Furunkel Erisipelas Jamur
Virus : •
•
Herpes simplex zoster Herpes zoster oticus panalisis n vii
Rx : alergi Trauma Serboroik dermatitis Neurodomatitis Gigitan serangga
TRAUMA BENDA TAJAM
•
•
Jarang ada, dapat terjadi karena perkelahian Pembantaian atau operasi telinga Operasi telinga sering terkena chondriumnya jadi hati-hati dengan terjadinya deformitas
BENDA ASING
•
Jarang ada karena daun telinga tipis
Neoplasma
Keloid Aterom kista sebasea, kista retensi. Ca sel squamous Ca sel basal Melanoma Maligna
LIANG TELINGA…
Colesteatoma Externa
Merupakan timbunan di squama dr epitel gepeng Berlapis-lapis, debris & serumen di liang telinga bagian dalam Gejala : liang telinga tersumbat, rasa sakit karena desakan pada tulang menyebabkan erosi, kadang keluar cairan dari telinga yang bau Therapy : dikeluarkan
OTITIS EKSTERNA DIFUSA
DEFINISI
Infeksi pada kulit Meatus Akustikus Eksternus
KUMAN PENYEBAB
Streptokokus, stafilokokus atau jamur
KELUHAN
Gatal, kadang2 nyeri
Telinga berair
Pendengaran normal atau sedikit berkurang
GEJALA
Meatus sekret serous (alergi), purulen (kuman) abu-abu/hitam (jamur) Kulit Meatus udim.
TERAPI
Kasa steril 5 x 0,5 cm, dibasahi larutan burowi ganti tiap hari Nistatin (untuk jamur) Tetes Telinga mengandung Neomisin 0,5% dan Polimiksin B sulfat (untuk bakteri) Antihistamin untuk gatal Metampiron (simptomatik)
HINDARI !!! Kebiasaan korek-korek telinga.
OTITIS EXTERNA SIRCUM SCRIPTA
Furunkel = bisul Gejala : rasa sakit yang dapat menjalar sampai kepala, leher, bahu baik secara spontan maupun setelah disentuh (saat mengunyah, tragus pain, buka mulut)
•
Pemeriksaan :
sakit tekan liang telinga, tragus, daerah mastoid & temporal Otalgi Nyeri tekan tragus, nyeri tarik aurikulum nyeri waktu buka mulut Pendengaran normal Suhu badan subfebril
TERAPI Lokal Tampon Burowi . Mengurangi oedem . Rasa dingin . Mengisap debris Kloksasilin 4 kali 500 mg Paracetamol 3 kali 500 mg Abses insisi
OTOMIKOSIS
DEFINISI
Infeksi jamur superfisial pada liang telinga luar
ETIOLOGI
Aspergillus niger dan Kandidi albicans
KELUHAN – GEJALA
Gatal, nyeri telinga
Adanya debris yang berisi hiphae
TERAPI Antihistamine
Obat anti jamur (Nystatin) Analgesik (oral) Tampon Burowi 5%
OTITIS EKSTERNA BULOSA BENTUK - Serosa - Hemoragika
Timbul bersamaan dengan influenza KELUHAN - Otalgi - Sekret serus / berdarah
PEMERIKSAAN - Bula di MAE / Membran timpani
DIAGNOSA BANDING - OMK dgn Granulasi Papiloma TERAPI Influenza Analgetik/ antipiretik
KORPUS ALIENUM MAE Sering dijumpai
Sering sebagai kasus darurat
Benda yang masuk - Serangga, biji, kapas, dll Terapi - Serangga matikan dgn cairan, langsung diambil, ekstraksi dgn haak / pinset - Biji Irigasi dgn air hangat - Kapas Ekstraksi dgn haak / pinset
SERUMEN Lunak Kapas lidi, irigasi dgn air hangat
Keras Ekstraksi dgn haak
Sulit diambil tetesi dgn Carbolgliserin 10% lunak irigasi
TRAUMA M.A.E.
Penyebab : korek telinga kecelakaan lalulintas Terapi
: Tampon steril/ betadine Analgetik
OTITIS EXTERNA MALIGNA PREDISPOSISI
: KELEMAHAN UMUM, LEUKEMIA, ARTERIOSCLEROSIS
LOKASI
: ISTHMUS LIANG TELINGA
ETIOLOGI
: ~ PSEDOMONAS AERUGINOSA YG MENGELUARKAN ~ NEUROTOXIN CRANIAL / NEUROPATI ~ EXOTOXIN NEKROSE, JAR. PERIAURICULA, KEL. PAROTIS
THERAPY
: SANGAT SUKAR, BILA BELUM MELUAS DGN NEKROTOMI
Otitis Media: Mastoiditis Akut
Supuratif : OMA, OMSK Non Supuratif: akut, kronik
• •
Tuba Paten Abnormal Mioklonus Palatum Obstruksi Tuba Eustachii Palatoschizis Barotrauma
Tuba Paten Abnormal
Tuba eustachii selalu terbuka Akibatnya : otofoni dan sensasi penuh / tersumbat Penyebab : - jaringan adiposa sekitar tuba hilang (misalnya oleh karena malnutrisi, penyakit kronik [rinitis atrofi & faringitis kronik], dan gangguan otot [myastenia gravis]) - juga terjadi pada wanita yang memakai pil KB atau pria dengan kelebihan estrogen Pada otoskopi didapatkan : - membrana tympani tipis + atropi dapat bergerak keluar – masuk sesuai gerakan respirasi ( a telltale) Terapi : cukup dengan obat sedasi saja pertimbangkan pemasangan pipa ventilasi (Grommet)
Mioclonus Palatum
Otot palatum mengalami klonus ritmis secara berkala dan terdengar suara ‘klik’ pada penderita / pemeriksa Penyebab : ?, dikaitkan dengan : lesi vaskuler (multiple sklerosis, aneurisma A. vertebralis) tumor dan lesi lain di batang otak / serebelum Tidak perlu terapi
Obstruksi Tuba Eustachii
Causa : - radang nasofaring dan adenoid - tumor nasofaring - corpus alienum (tampon posterior Bellocq pada epistaxis) - trauma operasi seperti adanya jaringan sikatriks post op adenidektomi dan kerusakan pada M. tensor veli palatina Klinis : terbentuk cairan serosa mirip Otitis Media Serosa
Palatoschizis
Terjadi gangguan pada M. tensor veli palatina yang terlambat untuk membuka tuba Akibatnya terjadi peradangan middle ear - otitis media serosa berulang - tympanosklerosis - OMSK Terapi : koreksi palatoschizis sedini mungkin
Barotrauma
Merupakan suatu keadaan akibat terjadinya perubahan tekanan mendadak (dengan perbedaan >90 cmHg) di luar telinga yang menyebabkan otot tuba tidak mampu berfungsi untuk membuka tuba. (msl : dalam pesawat atau kapal selam) Sehingga menyebabkan tekanan negatif dalam cavum timpani sequestrasi cairan dari pembuluh darah kapiler mukosa, dan kadang bisa ruptur Gx : penurunan pendengaran, otalgia, otofoni, perasaan terdapat air dalam telinga, kadang tinitus dan vertigo Tx : - konservatif dengan dekongestan lokal dan manuver valsava (bila tidak terdapat ISPA) - bila cairan menetap selama beberapa minggu myringotomi dan pemasangan pipa ventilasi (Grommet) - preventif dengan mengunyah permen saat pesawat naik / mendarat
Otitis Media Definisi : Peradangan sebagian atau seluruh mukosa cavum timpani, tuba eustachii, antrum mastoid, dan sel – sel mastoid Pembagian : Otitis Media Supuratif Akut (OMA) Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Otitis Media Non Supuratif / Serosa Akut Otitis Media Non Supuratif / Serosa Kronik
Otitis Media Supuratif Akut (OMA) Definisi Infeksi akut yang mengenai mukoperiosteum cavum timpani dengan disertai pembentukan sekret purulen
Kuman Penyebab : S. pneumoniae, H. inf luenzae, S. aureus, S. pyogenes, B. catarrhalis
Patofisiologi : Penyebaran melalui : Rhinogen ISPA menjalar melalui hidung & nasofaring ke dalam cavum timpani, dimana mukosa mengalami inflamasi berupa hiperemi dan odema, termasuk dalam mukosa tuba eusatchii sehingga tersumbat gangguan fx drainase dan ventilasi kavum timpani vakum transudat terbentuk (hydrops ex vacuo ) Melalui membrana tympani yang robek Hematogen penurunan daya tahan tubuh
Otitis Media Supuratif Akut (OMA) Stadium
Gejala
Otoskopi
Tx
Kataral
-Diawali ISPA akut
Membrana timpani tampak hiperemi, yaitu :
Tts hidung (dekongestan)
(batuk, pilek) -Telinga terasa
penuh, grebeg2, gangguan pendengaran, kadang otalgia
Cekung ke medial Manubrium mallei tampak memendek Processus brevis menonjol
Plka anterior menghilang Refleks cahaya ↓ kadang tampak air fluid level
Antibiotik (untuk mengatasi penyebab) Simtomatik
Otitis Media Supuratif Akut (OMA) Stadium
Gejala
Otoskopi
Tx
Supurasi / Bombans
-Otalgia hebat
Membrana timpani tampak bombans dan sangat hiperemi, kadang terdapat pulsasi
Myringotomi
-Gangguan
pendengaran -Febris, batuk, pilek -Pada bayi anak,
kadang disertai dengan gelisah, rewel, febris konvulsi, gastroenteritis –
-Otorea (-)
Sekret di MAE (-)
Dekongestan Antibiotik
Otitis Media Supuratif Akut (OMA) Stadium
Gejala
Otoskopi
Perforasi
-Otorea mukopurulen
Membrana timpani Myringotomi perforasi di sentral Antibiotik (biasanya kuadran Dekongestan antero-inferior), kecil, Obat cuci telinga warna hiperemi, (H2O2 3%) pulsasi (+)
-Gangguan
pendengaran -Otalgia dan febris
mereda -Batuk dan pilek (+)
Sekret mukopurulen
Tx
Otitis Media Supuratif Akut (OMA) Stadium
Gejala
Otoskopi
Tx
Resolusi
-Gejala sudah
Membrana timpani sudah pulih menjadi normal kembali, perforasi (+), hiperemi
Antibiotik
mereda -Kadang masih
terdapat tinitus dan gangguan pendengaran -Telinga kering
Sekret (-)
Advise (jgn dikorek, jgn kemasukan air)
Otitis Media Supuratif Akut (OMA) Penatalaksanaan : Antibiotik Lini I : Amoxyciline : dewasa 3 – 4 x 500 mg/hr (PO) anak – anak 50 mg/kgBB/hr Erytromycine (dosis = Amoxyciline) Cotrimoxasole : dewasa (TM 40 mg, SMZ 400 mg) 2 x 2 tablet anak – anak (TM 20 mg, SMZ 200 mg) 2 x 1 cth Lini II (bila kuman sudah resisten) : kombinasi Amoxycilline dan As. Klavulanat 3 x 625 mg/hr Sefalosporine generasi II / III (Cefuroxime, Cefixime, Cefadroxyl, dll)
Perbaikan fx drainase dan ventilasi tuba eustachii : dekongestan : pseudoefedrin 3 x 30 – 60 mg/hr selama 5 – 7 hari (PO) atau tts hidung efedrin 1% (dws), 0,5% (anak) 3 x 3 tts/hr
Otitis Media Supuratif Akut (OMA) Penatalaksanaan : Evakuasi Mukopus (pada stadium Perforasi) dengan cara myringotomi - dilakukan insisi membrana tympani pars tensa di kuadran postero-inferior - syarat : a vue (membrana tympani terlihat langsung) penderita tenang dan dapat dikuasai penerangan baik - komplikasi : perdarahan akibat trauma pada telinga luar, dislokasi ossikula, trauma pada fenestra rotundum, trauma N. VII, trauma bulbus jugulare
Simtomatik untuk ISPA : analgetik, antipiretik
Otitis Media Supuratif Akut (OMA) Komplikasi Mastoiditis koalesen akut (& abses subperiosteal) terjadi empyema dlm rongga mastoid o/k terjadi blokade pada epitympanum Komplikasi intrakranial (meningitis + abses otak) Parese N. VII o/k gx “penekanan” Labirintitis
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
Definisi Infeksi kronik >2 bulan yang mengenai mukoperiosteum cavum timpani dan os mastoid
Kuman Penyebab : S. pyogenes, S. Albus, Proteus, sp, Psedomonas, sp, E. coli, Bacteroides, sp
Patofisiologi : Terjadi o/k : - OMA yang terlambat atau terapi tidak adekuat - Virulensi kuman - Daya tahan / gizi / hygiene penderita yang buruk (msl : o/k
penyakit kronis DM, TBC paru, dll)
- Adanya faktor rhinogen (adenoid, rhinitis, sinusitis) & eksogen
(perforasi membrana timpani)
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Gambaran patologis membrana tympani : perforasi : sentral, marginal, attic perubahan patologis mukosanya :
hipertrofi (pembesaran sel) degenerasi (granulasi, polip) metaplasi (sel berubah jadi squamous)
perubahan jaringan tulang : osteitis (destruksi / nekrosis)
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Secara klinis, dibagi : Menurut aktivitas : OMSK aktif OMSK tenang Menurut tipe nya dibagi menjadi OMSK tipe benigna = tipe mukosa = tipe tenang OMSK tipe maligna = tipe tulang = tipe bahaya (tipe degeneratif + tipe metaplastik)
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
OMSK tipe benigna (tipe tubo timpanal) : Disebabkan peradangan atau oklusi tuba eustachius Terbatas pada mukosa, perforasi sentral / subtotal, pars tensa mukosa tebal / hypertrofi, granulasi / cholesteatoma (-) sekret mukoid tidak berbau ggn pendengaran ringan s/d sedang tuli konduktif OMSK tipe maligna tipe degeneratif (perforasi besar / total di pars tensa, granulasi dan polip (+)) tipe metaplastik (perforasi attik / marginal, cholesteatome (+), terjadi destruksi tulang nekrosis sekret bau busuk)
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
Cholesteatome
merupakan kista epiteal yang berisi deskuamasi epitel keratin keratin yang terus terus terbentuk terbentuk patogenesis terjadinya ada 3 teori : invaginasi (o/k tekanan negatif neg atif dalam dal am cav.timpani cav.timpani lapisan luar Membrana timpani tertarik) migrasi (sel migrasi o/k perforasi) metaplasi (sel kuboid berubah mjd sel epitel bertatah) implantasi (terjadi secara iatrogenik oleh karena proses implantasi oleh ol eh karena post op, op, trauma)
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Dx ditegakkan mell :
Ax :
Otorea 6 – 8 mgg Sekret kental busuk mengalami destruktif Sekret encer kental terjadi hipertrofi mukosa Pendengaran berkurang Akibat sekret, perforasi, perforasi, kerusakan kerusakan ossikula ossikula Tuli karena gangguan konduktif tapi bisa juga tuli persepsi bila radang menyerang labirin
Pmx
Otoskopi : sekret (+), perforasi(+), keadaan mukosa tebal, terdapat granulasi, granulasi, polip, cholesteatoma Audiogram Audiogram / tes garpu tala : tuli konduksi konduksi / campuran campuran Foto Rontgen mastoid schuller : selulae kabur, sklerotik, berongga, ada cholesteatoma
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Penatalaksanaan : Tipe benigna stadium aktif aktif : dilakukan pembersihan (kapas / suction / H 2O2 3%) atau diberi tts telinga ofloxacine / chloramfenikol 1 – 2% selama 3 – 5 hr Antibiotik : Clindamycine Clindamycine 3 x 150 – 300 mg/hr selama 5 – 7 hari PO atau Amoxycilline 3 – 4 x 500 mg/hr PO pengobatan sumber infeksi dan alergi (k/p) stadium tenang : diberi advise dan dianjurkan untuk myringoplasti Tipe maligna dianjurkan mastoidektomi
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Komplikasi : Abses retroaurikuler Parese N. VII Labirintitis Intrakranial (Meningitis, Abses Ekstradural, Abses Otak)
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) Penatalaksanaan Komplikasi : Abses retroaurikuler - insisi abses - Antibiotik : Penicillin Prokainamide 2 x 0,6 – 1,2 jt IU/hr (IM) + Metronidazol 3 x 250 – 500 mg/hr (PO) atau Clindamycine 2 x 300 – 600 mg/hr (IV) atau 3 x 150 – 300 mg/hr (PO) selama 10 – 14 hari - mastoidektomi radikal urgent Parese N. VII mastoidektomi radikal urgen + dekompresi N. VII rehabilitasi Labirintitis mastoidektomi urgen Intrakranial (Meningitis, Abses Ekstradural, Abses Otak) Antibiotik : Ampicilline 6 x 2 – 3 g/hr (IV) + Chloramfenicol 4 x 1 g/hr atau Seftriakson 1 – 2 g/hr (IV) bila meningitis teratasi segera mastoidektomi radikal
Otitis Media Non Supuratif / Serosa Akut
Definisi Peradangan yang ditandai dengan terbentuknya sekret dalam kavum timpani secara tiba – tiba yang disebabkan adanya gangguan fx tuba & tanpa adanya infeksi Penyebab :
Oklusi tuba (msl. Pada barotrauma) tjd efusi Infeksi Virus (ISPA) Alergi Idiopatik
Otitis Media Non Supuratif / Serosa Akut Dx klinik Ax :
Telinga terasa tersumbat / pendengaran ↓ Suara sendiri terdengar nyaring di telinga sehat (diplacusis binauralis) Kadang terasa seperti ada cairan Kadang agak nyeri pada awal oklusi Tinitus, vertigo sampai pusing
Otoskopi : Retraksi membrana tympani Air fluid level (+) / gelembung udara
Tes garpu tala tuli konduksi
Otitis Media Non Supuratif / Serosa Akut Tatalaksana : Vasokonstriktor lokal Manuver valsava Dekongestan + Antihistamin Bila 2 mgg tidak membaik dilakukan myringotomi, bl perlu dipasang grommet (pipa ventilasi)
Otitis Media Non Supuratif / Serosa Kronik
Definisi : Peradangan yang ditandai dengan terbentuknya sekret dalam kavum timpani dalam waktu lama dan terjadi secara bertahap (banyak pada anak2) Penyebab : OMA yang sembuh tidak sempurna infeksi virus alergi ggn mekanis dalam tuba
Otitis Media Non Supuratif / Serosa Kronik Dx klinik: AX : - Keluhan dimana tuli lebih menonjol - Nyeri (-) - Berlangsung lama - Keluar sekret kental seperti lem (glue ear) Otoskopi : - Didapatkan membrana timpani utuh s/d retraksi, warna suram, kekuning2an s/d kemerah2an atau agak kelabu - Sekret kental seperti lem
Otitis Media Non Supuratif / Serosa Kronik Tatalaksana : - Miringotomi atau pemasangan pipa ventilasi (Grommet) - dekongestan, antihistamin - Atasi faktor penyebab : Alergi, adenoiditis, rhinitis, sinusitis, hipertrofi tonsil
Otitis Media Adhesiva
Definisi : Keadaan terjadinya jaringan fibrosis dalam cavum timpani akibat proses peradangan yang berlangsung lama sebelumnya (msl : OMSK) Keadaan ini menyebabkan terjadinya kerusakan mukosa dan terbentuk jar. fibrotik s/d terjadi ankilosis (“immobilized” ossikula) Dx : Ax : keluhan pendengaran + ada riwayat nyeri telinga Otoskopi : membrana timpani suram s/d retraksi berat disertai atropi atau timpanosklerosis plaque (bag. Berwarna putih seperti lempeng kapur) Tx : timpanoplasti
MiddleDefinisi Ear: Atelectasis
Retraksi sebagian atau seluruh membran timpani akibat gangguan fx tuba kronis Dx : Ax : Gangguan pendengaran (-) / ringan Otoskopi : Membrana timpani tipis + atrofi Retraksi ringan hanya 1 kuadran saja (kasus ringan) Seluruh membrana timpani dapat menempel pada ossicula s/d promontorium (kasus berat) Komplikasi : erosi ossikula + mengganggu pola migrasi epitel mencetuskan pembentukan cholesteatome Tx : (masih kontroversial), dilakukan pemasangan pipa ventilasi untuk menormalkan tekanan. Jika cara ini tidak berhasil dan diduga mulai terbentuk cholesteatome maka dapat dilakukan eksisi + graft membran timpani
Otitis Media Tuberculosa
Definisi Radang kronik cav. timpani oleh kuman M. tuberculosis Asal : rhinogen (masuk melalui tuba) + hematogen (dari paru) Dx : Ax : keluhan berupa otorhea (bau), nyeri (-), pendengaran ↓ Otoskopi : sekret serous, bau busuk (o/k adanya destruksi), bila infeksi 2nd (+) sekret purulen Membrana timpani perforasi >1 Audiogram : tuli berat Foto Thorax : KP (+) Tx : lokal ootoilet umum obat TB
Mastoiditis Akut
Definisi Infeksi akut yang mengenai mukosa + sel mastoid yang merupakan kelanjutan dari OMA yang tidak teratasi Kuman penyebab : S. pneumoniae, S. aureus, H. inflenzae Patofisiologi : Keradangan pada mukosa kav. timpani pada OMA dapat menjalar ke dlm mukosa antrum mastoid tjd gangguan pengaliran sekret pada aditus ad antrum + penumpukan sekret di antrum empyem destruksi sel mastoid
Dx Mastoiditis Akut Ax :
- nyeri + rasa penuh di belakang telinga - otorhea terus menerus selama >6 mgg - febris / subfebris - pendengaran ↓ Pmx : - aurikula terdorong ke antero - infero – lateral - sulkus retroaurikuler menghilang (terdapat infiltrat (abses retroaurikuler) - nyeri tekan pada planum mastoid - otoskopi
Dinding belakang atas MAE menurun (staging) Perforasi membrana timpani Reservoir Sign Sekret mukopurulen
Pmx tambahan : Rontgen Mastoid Schuller tampak kerusakan sel – sel mastoid (rongga empyema (+))
Mastoiditis Akut
Komplikasi : Abses subperiosteal (retroaurikula) Parese N. VII Labirintitis Intrakranial (abses perisinus, abses extradural, meningitis, abses otak)
Mastoiditis Akut
Tatalaksana : Operatif : mastoidektomi sederhana Antibiotik :
Ampicillin / Amoxycillin 4 x 500 – 1000 mg/hr selama 7 – 10 hr, atau Erytromycin 3 – 4 x 500 mg/hr selama 7 – 10 hr
Analgesik / Antipiretik
Mastoiditis Kronis
Definisi Infeksi akut yang mengenai mukosa + sel mastoid yang berlangsung lama Patofisiologi : Keradangan pada mukosa kav. timpani pada OMA dapat menjalar ke dlm mukosa antrum mastoid melalui aditus ad antrum tjd gangguan pengaliran sekret pada aditus ad antrum + penumpukan sekret di antrum empyem destruksi sel mastoid
Dx Mastoiditis Kronis Ax :
- nyeri + rasa penuh di belakang telinga - otorhea terus menerus - febris / subfebris - pendengaran ↓ Pmx : - aurikula terdorong ke antero - infero – lateral - sulkus retroaurikuler menghilang (terdapat infiltrat (abses retroaurikuler) - nyeri tekan pada planum mastoid - otoskopi
Dinding belakang atas MAE menurun (staging) Perforasi membrana timpani Reservoir Sign Sekret mukopurulen
Pmx tambahan : Rontgen Mastoid Schuller tampak kerusakan sel – sel mastoid (rongga empyema (+))
Mastoiditis Kronis Komplikasi :
1. extrakranial pus menembus dinding lateral mastoid Abses subperiosteal (retroaurikula) pus menembus ujung mastoid masuk fascia M. sternokleidomastoideus Abses Besold pus menembus fascia M. digastricus Abses Mouret Tindakan : Insisi, antibiotik, mastoidektomi 2. Intratemporal Parese N. VII Labirintitis 3. Intrakranial (abses perisinus, abses extradural, meningitis, abses otak)
Mastoiditis Kronis
Tatalaksana : Operatif : mastoidektomi tujuan : - menghilangkan sumber infeksi - mencegah komplikasi - mempertahankan pendengaran / rekonstruksi Antibiotik + Simtomatik
PENYAKIT TELINGA DALAM
TINITUS…
merupakan fenomena psiko-akustik murni, sehingga tidak dapat diukur
Ada 2 macam :
1, obyektif 2. subyektif
VERTIGO adalah perasaan berputar ada beberapa macam yaitu : Vertigo spontan bila timbul tanpa pemberian rangsang mis : meniere syndrome Vertigo posisi akibat perubahan posisi kepala, timbul karena rangsang oleh kupula kanalis semisirkularis oleh debris Vertigo kalori bila pada pemeriksaan kalori dirasa adanya vertigo •
•
•
VERTIGO OTOLOGIK
- berhubungan dengan otitis media akut - berhubungan dengan otitis media kronis, kolesteatom - post trauma - vertigo posisi jinak - neuronitis vertibuler - neuroma akustik - hidrops endolimfatik - penyakit Meniere - alergi - lues
LABIRINITIS ETIOLOGI :
Trauma : mekanik & akustik, Congenital, Benda asing, Neoplasma Cholesteatoma dan OMK Mastoiditis Trauma : rudapaksa & operasi telinga
Sehingga menyebabkan : gangguan pendengaran : - tinnitus & kekuranganpendengaran Gangguan keseimbangan
Jalannya infeksi melalui :
fistel canalis semisirkularis lal / horisontalis
Foramen rotundum
Foramen ovale
Sehingga : - merusak basis stapes - Merusak promontorium (sangat jarang) - aquaductus cochlearis
GEJALA UMUM : - Vertigo ( gangguan keseimbangan ) - kurang pendengaran ( gangguan pendengaran ) - tumpah / mual - Keluar keringat dingin - Perasaan takut mati ( jika parah ) PERLUASAN ( KOMPLIKASI ) - intrakranial melalui perineural / perivaskuler - Sub arachnoid aquaductus cochlearis ( perilimfe ) - duramater ductus endolimfatik ( endolimfe )
KLASIFIKASI : SIRKUMSKRIPTA - purulenta - serosa DIFUS - serosa - purulenta akut - purulenta kronis - fibrosis LATEN
LABIRINITIS SIRKUMSKRIPTA Kausa : - operasi telinga ( mastadektomi ) - tumor ganas - tumor jinak : glomus jugulare ( pembesaran bulbus jugularis di dasar cavum timpani ) - kolesteatoma : mendestruksi caps. Labirin menembus bagian tulang Karena itu sering disebut juga : fistula labirin
GAMBARAN KLINIK - Fistula sign, degan cara : a. Valsava = hidung+mulut ditutup, lalu menyebul b. Pneumomassage c. Tekan tragus
Membuat perubahan tekanan di liang telinga shg tekanan dilanjutkan ke fisula vertigo Catatan : duct. Cochlearis 0,25 mm Cupula
cavum timpani
120
0,25 ml
LABIRINTIS DIFUSA Etiologi :
otitis media akuta Post.Operatif : mastoidektomi & stapedektomi
Labirintis difusa serosa
causa
: otitis media
Pada pemeriksaan : - hiperemis - permeabilitas kapiler bertambah, sehingga terjadi exudasi cairan serofibrinosa ke perilimfe dapat juga ke membrane timpani sekunder.
Labirintis difusa supurativa
causa
: otitis media supurativa
PERJALANAN MELALUI : a. Lig. Anulare pada foramen ovale b. Membrane timpani
Gambaran Klinis L. Serosa & L. Purulenta : - pusing - gangguan keseimbangan - Gangguan pendengaran - halusinasi gerakan
Dx banding : Ld purulenta = - vertigo spontan - Nyeri spontan - Mual muntah walaupun tdk bergerak - Jika sembuh pulih normal seperti semula Berkurang bahkan dapat menjadi tuli total Ld serosa = - vertigo ringan - mual tumpah berkurang - Gangguan pendengaran berkurang - jika sembuh bekas berkurang dan dapat normal kembali