SINOPSIS RENCANA THESIS TEST (ROT) DAN METODE EFEKTIFITAS METODE ROLL OVER TEST PEMERIKSAAN PROTEIN URINE TERHADAP DETEKSI DINI PRE EKLAMPSIA PADA IBU HAMILTRIMESTER II DAN III DI RS.WILLIAM BOOTH SURABAYA
Disusun ole ! (Di"ni#" P$i%i"s#u#i)
PENDAHULUAN L"#"$ &el"'"n ! Preeklamsia adalah peningkatan tekanan darah yang timbul setelah usia kehamilan
mencapai 20 minggu disertai dengan penambahan berat badan ibu yang cepat akibat tubuh memb memben engk gkak ak dan dan pada pada peme pemeri riks ksaan aan labor laborat atori orium um dijum dijumpa paii prot protein ein didal didalam am urin urinee (proteinuria (proteinuria)) (Fadlun, (Fadlun, Achmad Feryanto, Feryanto, 2011). 2011). riteria riteria minimum minimum diagnosis diagnosis preeklamsia preeklamsia ialah peningkatan tekanan darah yang lebih besar atau sama dengan 1!0"#0 mm$g dengan pemeriksaan 2% selang & jam dalam keadaan istirahat (untuk pemeriksaan pertama per tama dilakukan 2% setelah istirahat 10 menit) setelah gestasi 20 minggu, peningkatan tekanan sistolik '0 mm$g atau diastolik '1 mm$g, proteinuria signi*ikan, 00mg protein dalam urin per 2! jam atau 1 g"ml, edema umum"peningkatan berat badan (+iian (+iian -anny ia /ei, ri unarsih, 2011). erjadinya preeklamsia dapat dideteksi secara dini dengan memakai Mean (3AP)) dan Roll Over Test Arterial Pressor Test Test (3AP Test (45). ensiti*itas dari 3AP #6 dan spesi*i spesi*isita sitass &26, &26, sedangk sedangkan an 45 sensiti sensiti*ita *itasny snyaa #6 dan spesi* spesi*itas itasny nyaa #16. #16. 3enuru 3enurutt aron arono o Prair Prairoha ohardjo rdjo (200#) (200#) Mean Arterial Blood Pressure (3AP) tidak berkorelasi berkorelasi dengan besaran proteinuria. 3AP jarang dipakai oleh sebagian besar klinisi karena kurang praktis dan sering terjadi kesalahan pengukuran. Pemeriksaan 3AP pada kehamilan 1782& minggu, 45 diperiksa pada kehamilan 2782 minggu. 3etode tes tidur miring (3) tes ini dikenal dengan nama Roll nama Roll Over Test Test (45) (45) dilakukan dengan cara pasien berbaring dalam sikap miring ke kiri, kemudian tekanan darah diukur dan dicatat. emudian pasien tidur terlentang kemudian diukur dan dicatat kembali tekanan darahnya. es dianggap positi* bila
selisih tekanan darah diastolik antara posisi baring ke kiri dan terlentang menunjukkan 20 mm$g atau lebih. asus
kejadian
preeklampsia
sangat
beragam,
/epartemen
esehatan
mengungkapkan baha penyebab utama kematian ibu di 9ndonesia : perdarahan sebanyak !,2 6, pre eklampsia"eklampsia 12,# 6, komplikasi aborsi 11,1 6, sepsis post partum #,& 6, persalinan &, 6 anemia 1,& 6 lain8 lain termasuk penyebab tak langsung 1!,1 6. /ari data kematian tersebut diatas pre eklampsia merupakan penyebab kedua kematian ibu (emenkes 49, 2011). Adapun penyebab dari kematian ibu di ;aa imur
tahun 2011
menurut laporan tahunan seksi 9A : perdarahan ,76, pre eklamsia"eklampsia 2#,26 dan in*eksi ,7!6. 9ni menandakan baha pre eklamsia"eklampsia merupakan penyebab kedua dari Angka ematian 9bu melahirkan di Propinsi ;aa imur (Pro*il /inkes Propinsi ;aa imur, 2011).
?s 201. Penyebab preeklamsia sampai sekarang belum jelas kebenarannya.
hampir sama, namun yang membedakan adalah timbul kejang8kejang pada ibu apabila preeklamsi tersebut telah berubah menjadi eklamsia. Penyulit lain juga bisa terjadi, yaitu kerusakan organ8organ tubuh seperti gagal jantung, gagal ginjal, gangguan *ungsi hati, gangguan pembekuan darah, sindrom haemolysis, elevated liver enzymes and low platelet ($@P), bahkan dapat terjadi kematian pada janin, ibu, atau keduanya bila preeklampsia tak segera diatasi dengan baik dan benar. ;ika penerapan metode Roll Over Test ini e*ekti* untuk mendeteksi dini preeklampsia, penulis berharap ada penyegaran pada seluruh bidan dengan cara berkoordinasi dengan 5rganisasi 9katan
metode Roll Over Test
(45) dan metode pemeriksaan protein urine terhadap deteksi dini pre eklampsia pada ibu hamil rimester 99 dan 999 di 4.illiam booth urabaya, ehingga hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan data dan in*ormasi tentang seberapa besar @*ekti*itas metode Roll Over Test dan metode pemeriksaan protein urine untuk mendeteksi preeklampsia pada ibu hamil trimester 99 dan 999.
Ru%us"n %"s"l"
Apakah metode Roll Over Test (45) dan 3etode Pemeriksaan Protein Brine e*ekti* terhadap deteksi dini preeklampsia pada ibu hamil trimester 99 dan 999CD Tuu"n ! 3engetahui @*ekti*itas metode Roll Over Test (45) dan 3etode Pemeriksaan
Protein Brine terhadap deteksi dini preeklampsia pada ibu hamil trimester 99 dan 999.
M"n*""# M"n*""# Teo$i#i'
/apat 3emperkuat eori
ebagai bahan in*ormasi dan bahan masukan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya pelayanan Antenatal Eare (A-E), dalam upaya menurunkan angka kejadian preeklamsi pada ibu hamil. TIN+AUAN PUSTAKA De*inisi P$e E'l"%,si"
Pre eklampsia adalah terjadinya peningkatan tekanan darah disertai proteinuria akibat kehamilan, terutama pada komplikasi primigraida, kecuali jika terdapat penyakit tropoblastik ($elen, 200#). Pre eklampsia adalah merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil, bersalin, dan selama masa ni*as, yang terdiri atas trias gejala, yaitu hipertensi, protein uria, dan kadang8 kadang disertai konulsi sampai koma (ulikhah, 2010). C"$" Pe%e$i's""n -Mene"''"n i"nos" !
Pada umumnya preeklamsia didasarkan atas 2 dari trias gejala utama. Bji dagnostik yang dilakukan pada preeklamsia menurut, urniaati, 2010 adalah : 1. Bji diagnostik dasar a. ekanan darah b. Protein dalam urin
2. Bji sistem askuler a. Roll over Test (45) Pemeriksaan tidur miring kiri dan terlentang dalam aktu 10 menit, catat perbedaan diastol tidur miring dan terlentang. $asil pemeriksaan : 45 (G) jika perbedaan ' 20 mm$g, 45 (8) jika perbedaan H 20 mm$g. b. 9n*us Angiotensin 99 Angiotensin 99 per in*us '7 ng"kgbb"menit menghasilkan respons tekanan darah 20 mm$g, tetap normotensi selama kehamilan, sedangkan yang mengdapat H 7 ng"kgbb"menit dan terjadi kenaikan tekanan diastolik 20 mm$g, #06 akan terjadi $/. c. es latihan isometrik ( Isometric exercise test ) es dilakukan dengan cara penderita baring kesisi lateral kiri, ukur tekanan darah, kemudian penderita memijit bola karet tensimeter yang dipasang pada lengan lain, sampai kontraksi maksimal untuk 0 detik dalam aktu menit. es dikatakan positi* bila terdapat kenaikan tekanan diastolik lebih dari 20 mm$g.
Me#oe ! 3etode penelitian kuantitati* dengan bentuk penelitian Pre8@ksperimen dengan
/esain espost *acto, aktu penelitianI ;uni s.d ;uni, empat I 4.=illiam