1 MANAJEMEN TENAGA T ENAGA ALAT ALAT DAN MESIN PERT PE RTANIAN ANIAN Oleh : Dr. Ir. Santosa, MP Lektor Kepala pada Program Studi Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Andalas Padang, Oktober 2008
1. Perhitungan Energi Energi = Gaya x Jarak ............................................. .............................................(1) (1)
dengan energi (joule), gaya (newton), dan dan jarak (m). 2. Perhitungan Perhitungan Daya pada Gerak Lurus Daya = Gaya x Kecepatan ......................................(2 ......................................(2))
dengan daya (watt), gaya (newton), dan kecepatan (m/detik)
3. Perhitungan Daya pada Gerak Melingkar Daya = τ x ω ……………………………….(3)
dengan Daya (watt),
τ
adalah torsi (N.m), dan
ω
adalah kecepatan sudut
(rad/detik).
4. Daya Putar Poros
P =
τ x 2 x π x RPM poros
/ 60..................................... 60..................................... (4)
dengan : P
= Daya putar poros (watt)
τ
= Torsi (N.m)
RPM poros
= Banyaknya putaran poros tiap menit
60
= Konversi satuan, 1 menit = 60 detik
5. Daya Putar Poros
Besarnya daya putar poros dirumuskan sebagai berikut : D = 2 x 3,141593 x RPS x T / 1000 …………………………..……….(5) dengan D adalah daya yang ditransmisikan poros (kW), RPS adalah frekuensi putar poros tiap detik, dan T adalah torsi atau momen putar (N.m).
2 Dengan demikian, apabila frekuensi putar poros dan daya yang diteruskan oleh poros diketahui, maka dapat dihitung besarnya torsi yang bekerja, sebagai berikut : T = DAYA x 60 / (2 x 3,141593 x RPM) …………………………… (6) dengan DAYA adalah daya yang ditransmisikan poros (watt), RPM adalah frekuensi putar poros tiap menit, dan T adalah torsi atau momen putar (N.m). 6. Kecepatan Aktual Traktor
Kecepatan aktual traktor dihitung dengan rumus : Vakt = S / T .............................................. ..................................................................... ............................... ........ (7) dengan : Vakt = Kecepatan aktual (m/detik) S = Jarak tempuh (m) T = waktu tempuh (detik) 7. Kecepatan Teoritis Traktor
Vteo = ( 2
π
RPMroda / 60 ) x R ..................................... (8)
dengan : Vteo
= Kecepatan teoritis traktor (m/detik)
RPMroda = Banyaknya Banyaknya putaran roda traktor tiap menit R 60
= Jari-jari roda traktor (m) = angka konversi, 1 menit = 60 detik.
8. Hubungan antara Kecepatan Teoritis Teoritis dan Kecepatan Aktual Traktor Traktor
Vteo = Vakt / (1 – s) ............................................. ....................................................(9) .......(9) dengan : Vteo
= Kecepatan teoritis traktor (m/detik)
Vakt
= Kecepatan aktual traktor (m/detik)
s
= Slip roda traktor (desimal)
9. Slip Roda Traktor
Slip roda traktor ditentukan dengan menggunakan rumus : S = (π . D. N – L ) / ( π . D . N ) x 100 % ........................................... ................................................. ...... (10) dengan : S = Slip roda (%) D = Diameter roda (meter)
3 N = Banyaknya putaran roda, yaitu 10 kali L = Jarak yang ditempuh oleh traktor pada saat roda berputar N kali (meter).
10. Kapasitas Kerja Teoritis Teoritis Traktor Traktor untuk Pengolahan Tanah Tanah
Besarnya kapasitas kerja teoritis traktor untuk pengolahan tanah diperoleh dengan menggunakan rumus : KK teo teo = 0,36 x V teo x w ................................................ (11) dengan : KK teo teo = Kapasitas kerja teoritis (ha/jam) Vteo = Kecepatan kerja teoritis (m/detik) w
= Lebar kerja pengolahan tanah (m)
0,36 = Konversi satuan, 1 m 2/detik = 0,36 ha/jam.
11. Kapasitas Kerja Aktual Traktor Traktor untuk Pengolahan Tanah Tanah
Besarnya Besarnya kapasitas kapasitas kerja kerja aktual aktual traktor traktor atau kapasitas kapasitas kerja kerja efektif efektif traktor traktor untuk pengolahan tanah diperoleh dengan menggunakan rumus : KK e = A / T
............................................. .................................................................. ..................... (12)
dengan : KK e = Kapasitas kerja efektif (ha/jam) A = Total luas (ha) T = Total Total waktu (jam)
12. Efisiensi Kerja Lapang Traktor Traktor untuk Pengolahan Tanah Tanah
Besarnya efisiensi kerja lapang traktor untuk pengolahan tanah diperoleh dengan menggunakan rumus : E = KK e / KK teo ............................................................. (13) teo x 100 % ............................................................. dengan : E
= Efisiensi kerja lapang (%)
KK e = Kapasitas kerja efektif (ha/jam) KK teo teo = Kapasitas kerja teoritis (ha/jam)
13. Perhitungan Efisiensi Lapang Pengoperasian Traktor
KKE = 0,006 x A / T ……………….……..… (14) KKT = 0,36 x L x V ………………....……… (15)
4 EL = ( KKE / KKT ) x 100 ……………………(16) dengan A = total luas (m2), T = total waktu ( menit), L = lebar kerja (m), V = kecepatan kerja (m/detik), KKE = kapasitas kerja efektif (ha/jam), KKT = kapasitas kerja teoritis (ha/jam), dan EL = efisiensi lapang (%). Catatan : a). Kapasitas kerja efektif = Total Total luas / Total Total waktu = A(m2) / T(menit) x (Ha/ 10.000 m 2) x (60 menit / jam) = 0,006 x A / T (ha/jam)
b). Kapasitas kerja teoritis = Lebar kerja x Kecepatan = L(m) x V(m/detik) x (ha/10000 m2) x (3600 detik/jam) = 0,36 x L x V (ha/jam)
14. Daya Mekanis Motor ( Engine) Engine) Berdasarkan Konsumsi Bahan Bakar
Pk = Q x ρ x NBB x 4,2 / (3600 x 735)............................ (17) Pm =
ηm
x Pk ............................................. ................................................................ ................... (18)
dengan : Pk
= Daya kimia bahan bakar (HP)
Q
= Debit bahan bakar minyak (liter/jam)
ρ
= Densitas bahan bakar minyak (kg/liter)
NBB
= Nilai kalori bahan bakar minyak (kalori/kg)
Pm
= Daya mekanis motor (HP)
ηm
= Efisiensi termal motor bakar (tanpa dimensi satuan)
4,2
= Konversi Konversi satuan, 1 kalori = 4,2 joule
3600
= Konversi satuan, 1 jam = 3600 detik
735
= Konversi satuan, 1 HP = 735 watt
15. Daya di Dalam Silinder Motor Bakar ( Indicativ ( Indicativee Power ) Power )
Untuk motor 4 tak multi silinder : Pi = pi x (π / 4) x D2 x s x N x n x 9,8 / (2 x 100 x 60)..................... 60)..................... (19) dengan : Pi
= Daya di dalam silinder (watt)
pi
= Tekanan Tekanan di dalam silinder (indicative pressure ) (kg/cm2)
5 D
= Diameter piston (cm)
s
= Panjang selah piston (cm)
N
= Banyaknya putaran poros engkol tiap menit
n
= Banyaknya silinder
9,8
= Konversi satuan, 1 kg = 9,8 N
100
= Konversi satuan, 1 m = 100 cm
60
= Konversi satuan, 1 menit = 60 detik
Untuk motor 2 tak multi silinder : Pi = pi x (π / 4) x D2 x s x N x n x 9,8 / (100 x 60)..................... 60)..................... (20) (20)
16. Daya Hidraulik
Phid = Q x P x 10000 10000 / (1000 x 75)...................... 75)............................................. ......................... .. (21) dengan : Phid
= Daya hidraulik (HP)
Q
= Debit fluida (liter/detik)
P
= Tekanan fluida (kg/cm 2)
10000 = Konversi satuan, 1 m 2 = 10000 cm 2 1000
= Konversi satuan, 1 m 3 = 1000 liter
75
= Konversi satuan, 1 HP = 75 kg.m/detik
17. 17. Perh Perhit itun unga gan n Daya Daya ( Power ) Peng Pengol olah ahan an Tanah anah deng dengan an Baja Bajak k Sing Singka kall ( Moldboard Moldboard Plow )
P = Ds x d x L x V x 9,8 ......................... ................................................ ...........................................(22) ....................(22) dengan dengan P adalah daya pengolahan pengolahan tanah tanah (watt), Ds adalah draft spesifik spesifik tanah (kg/cm2), d adala adalah h keda kedalam laman an peng pengol olah ahan an tana tanah h (cm), (cm),
L adala adalah h leba lebarr kerja kerja
pen pengo golah lahan an tana tanah h (cm) (cm),, dan dan V adala adalah h kecep kecepata atan n peng pengol olah ahan an tanah tanah (m/detik).
18. Perhitungan Daya ( Power ) Bajak Piringan ( Disk Plow )
HP = G x L x V x 1000 / ( 3600 x 0,735 ) ………(23) dengan L = lebar kerja kerja (m), V = kecepatan kerja kerja (km/jam) , G = gaya tiap satuan lebar (kN.m), dan HP = daya pengolahan tanah ta nah (daya kuda).
6
19. Perhitungan Daya ( Power ) Bajak Tanah Bawah ( Subsoiler Plow )
HP = KEDAL x KEC x GPD x 1000 / ( 3600 x 735 ) …….…(24) dengan dengan KEDAL KEDAL =
kedalam kedalaman an pengola pengolahan han tanah tanah (cm), KEC = kecepa kecepatan tan kerja kerja
(km/jam), (km/jam), GPD = gaya tiap satuan satuan dalam (N/cm), dan HP = daya daya untuk pengolahan pengolahan tanah (daya kuda).
20. Perhit Perhitung ungan an Daya Daya ( Power ) Pengolaha Pengolahan n Tanah dengan dengan Bajak Putar ( Rotavator )
P = Ts x d x L x RPM x 2
π
/ ( 75 x 60) ............................. ............................. (25) (25)
dengan dengan P adalah daya daya (HP), (HP), Ts Ts adalah adalah torsi torsi spesifik spesifik tanah tanah (kg.m/cm (kg.m/cm 2), d adalah kedalaman pengolahan tanah, L adalah lebar kerja pengolahan tanah, dan RPM adalah frekuensi poros rotavator tiap menit. 21. Perhitungan Daya ( Power ) untuk Menggerakkan Roda Traktor P = CRR x W x V x 9.8 ...............(26)
dengan P adalah daya untuk mengatasi tahanan guling (watt), C RR adalah koefisien koefisien tahanan tahanan guling guling roda traktor traktor (tanpa dimensi), dimensi),
W adalah adalah berat berat
total traktor (kg) , dan V adalah kecepatan traktor (m/detik).
22. Perhitungan Daya ( Power ) untuk Menggerakkan Roda Traktor
PEngine = (P1 + P2) x 100 / (100 - TOL) .................. (27) dengan PEngine = adalah daya engine traktor (HP), P1adalah daya untuk mengolah tanah (HP), P2 adalah daya untuk mengatasi tahanan guling roda traktor (HP) , dan TOL adalah toleransi pemakaian daya (%). P1 = DS x d x L x n x V / Ed / 75 x 100 100 .................. .................. (28) dengan DS adalah draft spesifik tanah (kg/cm 2), d adalah kedalaman pengolahan tanah (cm), L adalah lebar kerja pengolahan pengolahan tanah (cm), n adalah banyaknya banyaknya telapak (bottom ) bajak bajak singkal, singkal,
V adalah adalah kecepatan kecepatan pengolahan pengolahan tanah (m/detik), (m/detik), dan dan Ed
adalah efisiensi penerusan daya dari engine ke batang penarik (drawbar ) (%). P2 = CRR x W x V x 100 / ( Ew x 75 ) .......................... .......................... (29) dengan P2 adalah daya untuk untuk mengatasi tahanan guling (HP), C RR adalah koefisien koefisien tahanan tahanan guling guling roda traktor traktor (tanpa dimensi), dimensi),
W adalah adalah berat berat
7 total traktor traktor (kg) (kg) , V adalah adalah kecepatan kecepatan traktor traktor (m/detik), (m/detik), dan dan Ew adalah adalah efisiensi penerusan daya dari engine ke roda traktor (%).
23. Perhitungan Berat Minimum Traktor BM = Ds x d x L / TR ................................... ................................... (30)
dengan BM adalah berat minimum dinamis traktor, Ds adalah draft spesifik tanah, d adalah kedalaman pengolahan yanah, L adalah lebar kerja pengolahan tanah, dan TR adalah traction ratio .
24. Perhitungan Berat Maksimum
Berat maksimum traktor bergantung pada parameter jari-jari roda traktor,
zinkage roda traktor, lebar tapak roda, dan daya sangga tanah, dengan rumus sebagai berikut : RZ = R – Z ............................................................. .................................................................(31) ....(31) RZSQR = √ (R ^ 2 - RZ ^ 2) ......................................(32) ......................................(32) B = G x 0,78 x 2 x RZSQR x L x 2 .................... (33) dengan B adalah berat maksimum traktor, traktor, G adalah gaya tumpu tanah, R adalah jari jari roda traktor, Z adalah zinkage roda traktor, dan L adalah lebar tapak roda traktor. traktor. 25. Perhitungan Kaliberasi Alat Tanam Benih Jenis Graindrill
X = 3,141593 x D x N x B x BENIH / 10000 ……………….. (34) dengan dengan D = diameter roda graindrill (m), N = banyaknya furrow opener , B = jarak antar furrow furrow opener (m), BENIH = kebutuhan benih rencana (kg/ha), X = benih yang harus keluar setiap satu kali putaran roda graindrill (kg).
26. Perhit Perhitung ungan an Ker Kerapa apatan tan Bibit, Bibit, Luas Luas Penga Pengambi mbilan lan,, dan Jarak tanam pada Mesin Penanam Bibit Padi (Transplanter ( Transplanter )
D = 1000 x Q x I / ( W x P x L ) …….… ……….(35) S = BATANG / D ……………………………… …….(36) JARAK = V x 60 / (RPM x 100) …………..………. (37) dengan Q = berat benih padi tiap dapok (kg), I = daya perkecambahan beni (desimal), W = berat benih per 1000 butir gabah (kg), P = ukuran panjang kotak benih (cm), L =
8 ukuran lebar kotak benih (cm), V = kecepatan kerja transplanter (m/detik), RPM = frekuensi putaran planting finger (banyaknya putaran tiap menit), BATANG = target penan penanama aman n (banyakny (banyaknyaa batang batang / lubang lubang), ), D =
kerapat kerapatan an bibit padi padi pada pada kotak
persemaian (bibit/cm2), S = luas pengambilan pengambilan planting finger (cm2) , dan JARAK = jarak antar lubang penanaman dalam baris (cm).
27. Perhitungan Kaliberasi Alat Penyemprot Hama / Penyakit ( Sprayer Sprayer )
Q = B x V x N / ( 60 x 10 ) ............................... ............................... (38) dengan B = lebar kerja efektif (m), V = kecepatan kerja (km/jam), N = dosis larutan (liter/hektar), dan Q = debit yang harus keluar dari nozzle sprayer (liter/menit). Catatan : Q (liter / menit) = B (m) x V (km / jam) x N (liter / ha) x (jam / 60 menit) x (ha / 10 m.km) 28. Perhi Perhitun tungan gan Kapasi Kapasitas tas Lapan Lapang g dan Kebutu Kebutuhan han Alat Alat Peront Perontok ok Gabah Gabah (Thresher ) Kapasitas Kapasitas lapang power thresher berdasarkan berat (kg/jam), (kg/jam), thresher dapat dihitung berdasarkan
berdasarkan luas (ha/jam), dan berdasarkan produksi (kg/ha) dengan persamaan sebagai berikut : Kap = 60 x (C/T) kg/jam ............................................. .................................................................... .............................. ....... (39) Kapluas = 0,006 x (A / T) ha/jam .............................................. ............................................................. ............... (40) Kap prod = 104 x (B/A) kg/ha .............................................. ..................................................................... ......................... (41) η = C/B x 100 % ........................................... .................................................................. ............................................ ..................... (42) dengan : Kap = Kapasitas kerja berdasarkan berat gabah hasil perontokan (kg/jam) Kapluas = Kapasitas kerja berdasarkan luas yang terolah (ha/jam) Kap prod = Kapasitas kerja berdasarkan produksi padi persatuan luas (kg/ha) η = Rendemen (%) A = Luas panen (m 2) B = Berat hasil panen (padi + jerami) (kg) C = Berat gabah hasil perontokan/output (kg) T = Total waktu (menit) 60 = Konversi satuan, 1 kg/menit = 60 kg/jam
9 0,006 = Konversi satuan 1 m²/menit = 0,006 ha/jam 104 = Konversi satuan 1 kg/m 2 = 104 kg/ha
Kebutuhan Thresher : Ls - Lg UT = ------------------- x Cf ............................................. ................................................................. .................... (43) KAP dengan : UT = Jumlah unit thresher yang dibutuhkan di suatu wilayah/ daerah. Ls = Hasil produksi (luas panen) yang tersedia untuk digarap (ha/tahun) Lg = Hasil produksi (luas panen) yang dapat dikerjakan oleh sumber tenaga yang ada (manual) (ha/tahun) Cf = Coefisien faktor f aktor yang dipengaruhi oleh lingkungan fisik dan sosial (nilai 0 sampai dengan 1) Y–Z Cf =
............................................ ................................................................... ..................................... .............. (44) Y
dengan : Y = Total luas Panen (ha) Z = Luas yang dikerjakan secara manual (ha) KAP = Kapasitas kerja mesin perontok (ha/tahun/unit). (ha/ta hun/unit). KAP = Kapluas x JPT ........................................... .................................................................. .................................... ............. (45) dengan : Kapluas = Kapasitas kerja thresher (ha/jam/unit) JPT = Jumlah jam kerja thresher (jam/tahun)
29. Debit Udara pada Alat / Mesin Pengering Produk Pertanian
WM1 = KA1 / 100 100 x WTOT .............................................. .............................................................(46) ...............(46) WD = WTOT - WM1 .............................................. ..................................................................... ............................(47) .....(47) M = 100 x (KA1 - KA2) x WD / ((100 - KA1) x (100 - KA2)) .........(48) .........(48) WDOT = M / T ........................................................... .................................................................................. ......................... (49) MDOT = WDOT / (H3 - H2) ....................................................... ...............................................................(50) ........(50) Q = MDOT x SV ........................................................ ............................................................................... ..........................(51) ...(51)
10 dengan : WTOT = berat bahan yang akan dikeringkan (kg) KA1
= kadar air (w.b.) (w.b.) awal bahan (dalam %)
KA2
= kadar air (w.b.) (w.b.) akhir bahan yang dikehendaki (dalam %)
T
= lama proses pengeringan yang dikehendaki (jam)
SV
= volume spesifik udara pada ruang pengering (plenum) (m 3/kg)
H3
= kelembaban mutlak pada outlet (kg H2O/kg udara kering)
H2 = kelembaban mutlak pada plenum (kg H2O/kg udara kering) WDOT = Rata-rata laju penguapan air (kg/jam) MDOT = Rata-rata laju aliran udara pengering (kg/jam) Q = debit aliran udara pengering (m3/jam).
Daya Blower pada pada Alat / Mesin Pengering Produk Pertanian 30.Daya Blower
Rumus perhitungan daya blower pada alat / mesin pengering produk pertanian adalah sebagai berikut : DAYA = (P1 + P2 + P3 + P4PM x M) x Q / (E x 3600) ......................(52) dengan : P1
= besarnya tekanan untuk mengatasi gesekan pada saluran pipa lurus
P2
= besarnya besarnya tekanan tekanan untuk mengatasi mengatasi gesekan gesekan pada belokan belokan saluran saluran
(Pa)
(Pa) P3
= besarnya tekanan untuk mengatasi gesekan pada lantai (Pa)
P4PM = besarnya hambatan produk yang dikeringkan, tiap satuan tinggi tumpukan (Pa/m) M
= tinggi tumpukan produk yang dikeringkan (m)
Q
= debit udara yang dihasilkan blower (m3/jam)
E
= efisiensi daya penggerak blower , dalam desimal (0 – 1,0)
DAY DAYA = besarnya besa rnya daya blower (watt).
31. Debit Udara yang dihasilkan Blower , Daya Blower , dan Kebutuhan Energi Bahan Bakar
Rumus Rumus perhit perhitung ungan an debit debit udara udara yang yang dihasi dihasilka lkan n blower , day daya blower , dan kebutuhan energi bahan bakar adalah :
11 P = Q x SUMP / (E x 3600) ...................................................... ..................................................................( ............( 53) QB = Q x (HP - HL) / SV x 0,24 ............................................ ..........................................................( ..............( 54) BB = QB x T / NKB .............................................. ..................................................................... ...............................( ........( 55) dengan : HP
= entalpi ental pi plenum (kJ/kg)
HL
= entalpi lingkungan (kJ/kg)
SUMP = total hambatan tekanan yang yang harus diatasi (Pa) NKB
= nilai kalor bahan bakar (kkal/kg)
P
= daya penggerak blower (watt)
BB
= kebutuhan bahan bakar (kg).
Kelembab baban an Relati Relatif, f, Kelem Kelembab baban an Mutlak Mutlak,, dan En Ental talpi pi pada pada Prose Prosess 32. Kelem Pengeringan Produk Pertanian
Model Model matemat matematika ika yang yang menun menunjuk jukkan kan hubung hubungan an antar antar variabe variabell sehing sehingga ga menyusun menyusun persamaan persamaan untuk untuk menghitung menghitung besarnya kelembaban kelembaban relatif, kelembaban mutlak, dan entalpi pada proses pengeringan adalah sebagai berikut : PV = PWB - ((PM - PWB) x (TDB - TWB) / (2800 - (1.3 x TWB))) ....(56) RH = PV / PG x 100 .................................................... ........................................................................... ............................( .....( 57) HBESAR = 0,622 x PV / (PM - PV) ...................................................... ......................................................(( 58) H = (CP x TDB) + (HBESAR x HV) .....................................................( .....................................................( 59) HSI = H x 0,252 / (0,4536 ( 0,4536 x 0,24) ........................................................ ..........................................................( ..( 60) dengan : TDB = suhu termometer bola kering (oF) TWB = suhu termometer bola basah basah (oF) PWB = tekanan uap air pada temperatur bola basah (psia) PG = tekanan uap jenuh (psia) HV = entalpi uap jenuh (Btu/lb) PM = tekanan udara (atau campuran uap air dan udara) = 14,7 14,7 psia CP = panas jenis tekanan tetap = 0,24 Btu / (lb.oF) PV = tekanan uap air (psia) RH = kelembaban relatif (%) HBESAR = kelembaban mutlak (kg uap air / kg udara kering)
12 H = entalpi (Btu/lb) HSI = entalpi (kJ/kg udara kering).
33.
Konversi Satuan Suhu dan Entalpi
Beriku Berikutt ini dibuat dibuat konvers konversii satuan dari dari nilai
suhu suhu oC yang akan dirubah
menjadi oF, nilai suhu oF yang akan dirubah menjadi oC, nilai nilai entalpi entalpi (Btu/lb) (Btu/lb) yang akan dirubah menjadi kJ/kg, dan nilai entalpi (kJ/kg) yang akan dirubah menjadi Btu/lb. Rumus : A1 = 9 / 5 x Z1 + 32 ............................................. ....................................................(61) .......(61) A2 = (Z2 - 32) x 5 / 9 .............................................. ..................................................( ....( 62) A3 = Z3 x 0,252 / (0,4536 x 0,24) ...............................( ...............................( 63) A4 = Z4 x 0,4536 x 0,24 / 0,252 .......................... .......................... .......( 64) dengan : Z1 = suhu oC yang akan dirubah menjadi oF Z2 = suhu oF yang akan dirubah menjadi oC Z3 = entalpi (Btu/lb) yang akan dirubah menjadi kJ/kg kJ/kg Z4 = entalpi (kJ/kg) (kJ/kg) yang akan dirubah dirubah menjadi Btu/lb A1 = hasil konversi suhu menjadi oF A2 = hasil konversi suhu menjadi oC A3 = hasil konversi entalpi menjadi kJ/kg A4 = hasil konversi konversi entalpi menjadi menjadi Btu/lb. Konversi satuan : 1 Btu = 0,252 kkal 1 lb = 0,4536 kg 1 joule = 0,24 kal
34. Energi untuk Memanaskan Udara Pengering dan Menguapkan Air pada Proses Pengeringan Rumus :
Q1 = MDOT x (HKECIL2 - HKECIL1) ......................................( 65) Q2 = WDOT x HFG ......................................................... ....................................................................( ...........( 66) EG = Q2 / Q1 x 100 ..................................................... .....................................................................( ................( 67) dengan :
13 HKECIL2 = entalpi pada plenum (kJ/kg) (kJ/kg) HKECIL1 = entalpi pada inlet (kJ/kg) HFG = panas laten penguapan penguapan air (kJ/kg) WDOT = laju penguapan penguapan air (kg/jam) MDOT = laju massa udara udara pengering (kJ/jam) (kJ/jam) Q1 = energi untuk memanaskan udara pengering pengering (kJ/jam) Q2 = energi untuk menguapkan air (kJ/jam) (kJ/jam) EG = efisiensi penguapan penguapan air (%).
35. Debit Udara Pengering (II)
Rumus : Q = MDOT /
..........................................................(68) ..............(68) ρ ............................................
dengan : Q
= debit udara pengering (m3/jam)
MDOT = laju massa udara pengering (kg/jam)
ρ 36.
= densitas udara udara pengering (kg/m3).
Konversi Berat Bahan Berdasarkan Kadar Air
Rumus konversi berat bahan berdasarkan kadar air adalah : WXPRO = 100 x WD / (100 (100 - XPRO) XPRO) .................................... ............................................(69) ........(69) dengan : WXPRO = berat bahan (gram)dalam kondisi k.a. x%w.b. WD
= berat kering bahan (gram)
XPRO
= kadar air (w.b.) (w.b.) yang dikehendaki (%).
37. Pindah Panas pada Proses Pengeringan Karena suhu bahan yang dikeringkan lebih rendah daripada suhu yang dialirkan ke ruang pengering, maka terjadilah proses perpindahan panas (Ramelan et al .,1996). .,1996). Perpindahan panas pada proses pengeringan dapat terjadi secara radiasi, konduksi, dan konveksi. Perpindaha Perpindahan n panas secara radiasi terjadi dari bahan ke sekeliling bahan melalui pemancaran gelombang elektromagnetik, dengan rumus : E = ε σ (T14 - T24) .............................................. ..................................................................... .......................(70) (70)
14 dengan : E
= laju pindah panas radiasi per satuan luas (watt/m2)
ε
= emisivitas bahan,
σ
= konstanta Stefan – Boltzman = 5,6699 x 10 -8 watt m-2 K -4
T1 = suhu mutlak bahan (dalam K) T2 = suhu sekeliling bahan (dalam K). Konversi suhu dari derajat Celsius ke Kelvin adalah : K = C + 273,15 ................................................... ........................................................................(71 .....................(71))
Perpindahan panas secara konveksi pada proses pengeringan terjadi bersamaan dengan pergerakan molekul air yang keluar dari bahan yang dikeringkan karena suhu suhu udara di sekeliling sekeliling bahan lebih tinggi daripada suhu bahan yang dikeringkan, dikeringkan, sesuai sesuai dengan rumus : EKONPERLU = h (T 1-T2)...........................................................(72) dengan : EKONPERL EKONPERLU U
=
laju energi energi untuk perpindahan perpindahan panas konveksi konveksi per satuan satuan luas luas (watt/m2) = koefisien perpindahan panas konveksi bahan (watt/(m 2.K)),
h sebagai
contoh, nilai h pada kacang tanah adalah sekitar 7,3 watt/(m2.K) T1
= suhu udara udara pengering (dalam K)
T2
= suhu permukaan permukaan bahan (dalam K).
Pindah Pindah panas panas secara secara konduk konduksi si pada pada proses proses penger pengering ingan an dapat dapat dijelas dijelaskan kan sebagai sebagai berikut : mula-mula mula-mula suhu permukaan permukaan bahan yang dikeringkan dikeringkan meningkat meningkat,, kemudian energi panas dipindahkan ke molekul molekul berikutnya pada bahan tersebut. Jadi, perpindahan panas secara konduksi terjadi dari lapisan bahan yang bersuhu tinggi ke lapisan bahan yang bersuhu rendah, dengan rumus : Q = k . A . (T1 – T2) / l ........................................... ................................................................(73 .....................(73)) Laju pindah panas konduksi tiap satuan luas : QPERA = k . (T1 – T2) / l ............................................. ...........................................................(74) ..............(74) dengan : QPERA = laju pindah panas konduksi konduksi tiap satuan luas penampang (watt/m 2)
15 T1
= suhu lapisan bahan yang tinggi (dalam K)
T2
= suhu lapisan bahan yang rendah (dalam K)
l
= tebal antara kedua lapisan (dalam meter)
k
= konduktivitas panas (watt/m.K).
38. Hubungan antara Kadar Air Basis Basah dan Basis Kering
M = m / ( 100 – m ) x 100 % .............................. .............................. (75) dengan : M
= Kadar Air Bahan Basis Kering ( % d.b. )
m
= Kadar Air Bahan Basis Basah ( % w.b. w.b. )
39 . Geometric Mean Diameter dan Diameter dan Sphericity Sphericity Produk Pertanian
GMD = ( MID x MOD x MAD ) 1/3 ..................................... ..................................... (76) Sph = GMD/MAD ............................................................ ................................................................ .... (77) dengan : GMD
= Geometric Mean Diameter Produk Pertanian (mm)
MID
= Ukuran Sumbu Terpendek Produk Produk Pertanian (mm)
MOD
= Ukuran Sumbu Medium Produk Pertanian (mm)
MAD
= Ukuran Sumbu Terpanjang Produk Pertanian (mm)
Sph
= Kebulatan (Sphericity ) (tanpa dimensi satuan)
40. Densitas Produk Pertanian
ρ pp = ρair
x A / ( C - B ) ................................................ (78)
dengan :
ρ pp
= Densitas produk pertanian (kg/ l)
ρair
= Densitas air ( = 1 kg/ l )
A
= Berat produk pertanian di udara (kg)
B
= Berat mangkuk + air (kg)
C
= Berat mangkuk + air + produk pertanian (kg)
41. Hubungan antara Porositas, Bulk Porositas, Bulk Density, Density , dan Berat Jenis Produk Pertanian
n = 1 - ( Bv / Bj ) ............................................ ................................................................... ....................... (79) dengan :
16 n
= porositas (tanpa satuan)
Bv
= Bulk density (kg/m3)
Bj
= Berat jenis (kg/m3)
Tabel :
1. Nilai Tekanan Tekanan Uap Jenuh dan Tekanan Tekanan Uap Air pada Temperatur Temperatur Bola Basah
Nilai tekanan uap jenuh (Pg) dan tekanan tekanan uap air pada temperatur temperatur bola basah dipengaruhi oleh suhu, yang disajikan pada Tabel Tabel 1 (Djojodihardjo, 1985).
Tabel 1. Nilai Tekanan Tekanan Uap Jenuh (Pg) dan Tekanan Tekanan Uap Air pada Temperatur Bola Basah (Pw.b.) Temperatur, oF 32 35 40 45 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160
Tekanan absolut, psi 0.08854 0.099995 0.12170 0.14752 0.17811 0.2563 0.3631 0.5069 0.6982 0.9492 1.2748 1.6924 2.2225 2.8886 3.718 4.741
Tabel 1. Lanjutan Lanjuta n Temperatur, oF 170 180 190
Tekanan absolut, psi 5.992 7.510 9.339
17 200 210 212 220 230 240 250 260 270 280 290 300 310 320 330 340 350 360 370 380 390 400 410
11.526 14.123 14.696 17.186 20.780 24.969 29.825 35.429 41.858 49.203 57.556 67.013 77.68 89.66 103.06 118.01 134.63 163.04 173.37 195.77 220.37 247.31 276.75
Temperatur, oF 420 430 440 450 460 470 480 490 500 520 540 560 580 600
Tekanan absolut, psi 308.83 343.72 381.59 422.6 466.9 514.7 566.1 621.4 680.8 812.4 962.5 1133.1 1325.8 1342.9
Tabel 1. Lanjutan Lanjuta n
18 620 640 660 680 700 705.4
1786.6 2059.7 2365.4 2708.1 3093.7 3206.2
2. Nilai Entalpi Uap Jenuh
Nilai entalpi uap jenuh (hv) dipengaruhi oleh suhu, suhu, yang disajikan pada Tabel Tabel 2 (Djojodihardjo, 1985).
Tabel 2. 2. Nilai Entalpi Uap Jenuh Jenuh (hv)
Temperatur, oF 32 35 40 45 50 60 70 80 90 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 212 220
Entalpi Uap Jenuh (Btu/lb) 1075.8 1077.1 1079.3 1081.5 1083.7 1088.0 1092.3 1096.6 1100.9 1105.2 1109.5 1113.7 1117.9 1122.0 1126.1 1130.2 1134.2 1138.1 1142.0 1145.9 1149.7 1150.4 1153.4
19
Tabel 2. Lanjutan Lanjuta n
Temperatur, oF 230 240 250 260 270 280 290 300 310 320 330 340 350 360 370 380 390 400 410 420 430 440 450 460 470 480
Entalpi Uap Jenuh (Btu/lb) 1157.0 1160.5 1164.0 1167.3 1170.6 1173.8 1176.8 1179.7 1182.5 1185.2 1187.7 1190.1 1192.3 1194.4 1196.3 1198.1 1199.6 1201.0 1202.1 1203.1 1203.8 1204.3 1204.6 1204.6 1204.3 1203.7
Tabel 2. Lanjutan Temperatur, oF 490
Entalpi Uap Jenuh (Btu/lb) 1202.8
20 500 520 540 560 580 600 620 640 660 680 700 705.4
1201.7 1198.2 1193.2 1186.4 1177.3 1165.5 1150.3 1130.5 1104.4 1067.2 995.4 902.7
3. Nilai Panas Laten Laten Penguapan Penguapan Air
Nilai panas laten penguapan air (hfg) bergantung pada suhu, disajikan pada Tabel 3 (Djojodihardjo, 1985). Tabel 3. Nilai Panas Laten Penguapan Air (kJ/kg) Temperatur, oC
Panas Laten Penguapan Air
0.010 2 5 10 15 20 25 30
(kJ/kg) 2501.3 2496.6 2489.5 2477.7 2465.9 2454.2 2442.3 2430.4
Temperatur, oC
Panas Laten Penguapan Air
35 40 45 50 55 60 65 70 75 80
(kJ/kg) 2418.6 2406.8 2394.8 2382.8 2370.7 2358.5 2346.2 2333.8 2321.4 2308.8
Tabel 3. Lanjutan Lanjuta n
21 85 90 95 100 110 120 130 140 150 160 170 180 190 200 210 220 230
2296.0 2283.2 2270.2 2257.0 2230.2 2202.6 2174.2 2144.8 2114.2 2082.6 2049.5 2015.0 1978.8 1940.8 1900.8 1858.5 1813.9
Temperatur, oC
Panas Laten Penguapan Air (kJ/kg) 1766.5 1716.2 1662.5 1605.2 1543.6 1477.2 1405.0 1326.0 1238.7 1140.6 1027.9 893.4 720.7 442.2 0 .0
Tabel 3. Lanjutan Lanjuta n
240 250 260 270 280 290 300 310 320 330 340 350 360 370 374.136 4. Nilai Densitas Densitas Udara
Nilai densitas udara pengering dapat dilihat pada Tabel Tabel 4. Tabel 4. Densitas Udara Temperatur, oC - 17,8 - 6,7
Densitas Udara (kg/m3) 1,382 1,326
22 4,4 15,6 20,0 26,7 37,8 48,9 Sumber : Soemitro (1986)
1,274 1,222 1,202 1,176 1,135 1,109
5. Nilai Emisivitas Emisivitas Bahan
Nilai emisivitas bahan dapat dilihat pada Tabel 5.
Tabel 5. Nilai Emisivitas Bahan pada Temperatur antara 20 0C-100 0C Bahan
K a re t Jelaga A ir Daun-daunan Cat putih Cat hitam Batu Kapur Aluminium Tembaga P e ra k Baja berkarat Baja digosok Sumber : Ramelan (1996)
6.
Emisivitas
0,95 0,95 0,95 0,8 – 0,9 0,95 0,95 0,08 – 0,09 0,05 0,03 0,02 – 0,03 0,85 0,29
Dens Densit itas as Baha Bahan n Baka Bakarr
Nilai densitas bahan bakar disajikan pada Tabel Tabel 6. Tabel 6. Densitas Bahan Bakar No. Bahan Bakar Densitas (kg/liter) 1. Bensin 0,725 2. Solar 0,800 Sumber : Wanders dalam Strategi Mekanisasi Pertanian (1978)
23
7. Efisiensi Termal Termal Motor Bakar
Nilai efisiensi termal ter mal motor bakar disajikan pada Tabel Tabel 7.
Tabel 7. Efisiensi Efisie nsi Termal Motor Bakar No.
Motor Bakar
Efisiensi Termal
Efisiensi Termal
1. Motor Bensin 0,16 – 0,23 2. Motor Diesel 0,31 – 0,35 Sumber : Moens dalam Strategi Mekanisasi Pertanian (1978)
(Nilai Median) 0,195 0,330
8. Nilai Panas Bahan Bakar
Nilai panas bahan bakar disajikan pada Tabel 8.
Tabel 8. Nilai Panas Bahan Bakar No. Bahan Bakar Nilai Panas (kal/kg) 1. Bensin 10.100.000 2. Solar 10.000.000 atau 9.800.000 Sumber : Wanders dalam Strategi Mekanisasi Pertanian (1978)
9. Nilai Nilai Draf Draftt Spesi Spesifik fik Pemba Pembajak jakan an
Nilai draft spesifik pembajakan pada tanah di Sumatera Barat disajikan pada Tabel 9.
24
Tabel 9. Nilai Draft Spesifik Pembajakan pada Tanah di Sumatera Barat Jenis tanah, bahan induk, topografi / No. fisiografi 1. Alluvial (bahan aluvial, dataran) 2. Andosol (batuan beku, dataran) 3. Andosol (batuan beku, vulkan) 4. Latosol (batuan beku, vulkan) Lato Latoso soll dan dan Lito Litoso soll (bah (bahan an beku beku 5. endapan dan metamorf, pegunungan) Pods odsolik olik Mera erah Kunin uning g (ba (bahan han 6. endapa dapan n dan beku, eku, pegunu gunung ngaan lipatan) 7. Regosol (bahan aluvial, dataran) Rego Regoso soll & Lato Latoso soll (bat (batua uan n beku beku,, 8. volkan) Sumber : Suprodjo (1980)
Draft Spesifik Pembajakan (kg/cm2) Lembab Basah 0,342 0,467 0,333 0,504 0,340 0,397 0,826 0,032 0,826
1,090
1,087
0,936
0,263
0,360
0,273
0,307
10. Nilai Torsi Spesifik Tanah
Nilai torsi spesifik pada tanah di Sumatera Barat disajikan pada Tabel Tabel 10.
25 Tabel 10. Nilai Torsi Spesifik Tanah di Sumatera Barat Jenis tanah, bahan induk, topografi / No. fisiografi 1. Alluvial (bahan aluvial, dataran) 2. Andosol (batuan beku, dataran) 3. Andosol (batuan beku, vulkan) 4. Latosol (batuan beku, vulkan) Lato Latoso soll dan dan Lito Litoso soll (bah (bahan an beku beku 5. endapan dan metamorf, pegunungan) Pods odsolik olik Mera erah Kunin uning g (ba (bahan han 6. endapa dapan n dan beku, eku, pegunu gunung ngaan lipatan) 7. Regosol (bahan aluvial, dataran) Rego Regoso soll & Lato Latoso soll (bat (batua uan n beku beku,, 8. volkan) Sumber : Suprodjo (1980)
Torsi Spesifik Spesifi k (kg.m/cm 2) Lembab Basah 0,0171 0,0152 0,0180 0,0167 0,0216 0,0178 0,0189 0,0167 0,0204
0,0165
0,0165
0,0178
0,0223
0,0164
0,0196
0,0177
11. Nilai Tahanan Tahanan Guling Roda Traktor Traktor
Nilai tahanan guling roda traktor disajikan pada Tabel 11. 11.
Tabel 11. 11. Nilai Koefisien Tahanan Guling Berbagai Kondisi Lahan No.
Lahan
Koefisien Tahanan Guling
1. Wet and heavy clay soils (sinkage) 2. Plowed sandy loam field 3. Loose sand 4. Firm irm & dry dry stub stubbl blee field ield 5. Concrete Sumber : Fatemeta, IPB (1978)
0,3 – 0,4 0,2 – 0,3 0,1 – 0,3 0,05 ,05 – 0,1 0,1 0,01 - 0,04
12. 12. Nila Nilaii Traction Ratio Roda Traktor
Nilai traction ratio (TR) disajikan pada Tabel 12.
Tabel 12. Nilai Traction Traction Ratio (TR) pada Berbagai Kondisi Lahan
26 Land Tractor on concrete road (5 % slip) Tractor on gravel road (5 % slip) Tractor on dry clay soil (16 % slip) Tractor on sandy loam soil (16 % slip) Tractor on dry fine sand (16 % slip) Size of wheel 8-32 (28 % slip) Size of wheel 9-36 (28 % slip) Size of wheel 15-30 (28 % slip) Sumber : Fatemeta IPB (1978)
Traction Ratio (TR) 0,66 0,36 0,55 0,50 0,36 0,53 0,58 0,64
13. Nilai Daya Sangga Tanah ( Bearing Capacity )
Nilai daya sangga sangga tanah disajikan pada pada Tabel Tabel 13.
Tabel 13.
Nilai Daya Tumpu Tumpu Tanah Tanah pada Berbagai Berbagai JenisTanah JenisTanah di Sumatera Sumatera Barat
Jeni Jeniss tana tanah, h, baha bahan n indu induk, k, topo topogr grafi afi / No. fisiografi 1. Alluvial (bahan aluvial, dataran) 2. Andosol (batuan beku, dataran) 3. Andosol (batuan beku, vulkan) 4. Latosol (batuan beku, vulkan) Latosol dan Litosol (bahan beku endapan 5. dan metamorf, pegunungan) Podsolik Merah Kuning (bahan endapan 6. dan beku, pegunungan lipatan) 7. Regosol (bahan aluvial, dataran) 8. Regosol & Latosol (batuan beku, volkan) Sumber : Suprodjo (1980)
Daya Tumpu Tanah (kg/cm 2) Lembab Basah 0,2246 0,1542 0,2790 0,3652 0,6170 0,2242 0,3070 0,1882 0,8425
0,2880
0,3060
0,3074
0,5052 0,2155
0,2379 0,2379
Program Komputer Menggunakan Visual Visual Basic 6.0
Program Program Komputer 1 (Debit Udara pada Alat / Mesin Pengering Pengering Produk Pertanian)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim WTOT As Single Dim KA1 As Single
27
Dim KA2 As Single Dim SV As Single Dim H3 As Single Dim H2 As Single Dim Q As Single Dim T As Single Dim WM1 As Single Dim WD As Single Dim M As Single Dim WDOT As Single Dim MDOT As Single WTOT = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) KA1 = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) KA2 = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) T = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) SV = Val(Text5.Text) Val(Text5.Text) H3 = Val(Text6.Text) Val(Text6.Text) H2 = Val(Text7.Text) Val(Text7.Text) WM1 = KA1 / 100 * WTOT WD = WTOT - WM1 M = 100 * (KA1 - KA2) * WD / ((100 - KA1) * (100 - KA2)) WDOT = M / T MDOT = WDOT / (H3 - H2) Q = MDOT * SV Text8.Text = Str(Q) End Sub -----------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text3.Text = "" Text4.Text = "" Text5.Text = "" Text6.Text = "" Text7.Text = "" Text8.Text = "" End Sub
28
-----------------------------------------------------------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub
Program Program Komputer Komputer
2 (Daya (Daya Blower pada pada Alat Alat / Mesin Mesin Penger Pengering ing Produ Produk k
Pertanian)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim P1 As Single Dim P2 As Single Dim P3 As Single Dim P4PM As Single Dim M As Single Dim Q As Single Dim E As Single Dim DAYA As Single P1 = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) P2 = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) P3 = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) P4PM = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) M = Val(Text5.Text) Val(Text5.Text) Q = Val(Text6.Text) Val(Text6.Text) E = Val(Text7.Text) Val(Text7.Text) DAYA = (P1 + P2 + P3 + P4PM * M) * Q / (E * 3600) Text8.Text = Str(DAYA) End Sub --------------------------------------------------------------------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text3.Text = "" Text4.Text = "" Text5.Text = ""
29
Text6.Text = "" Text7.Text = "" Text8.Text = "" End Sub ------------------------------------------------------------------------------------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub
Program Program Komputer 3 (Debit Udara Udara yang dihasilkan dihasilkan Blower , Daya Blower , dan Kebutuhan Energi Bahan Bakar)
List Program:
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim WTOT As Single Dim KA1 As Single Dim KA2 As Single Dim T As Single Dim SV As Single Dim H3 As Single Dim H2 As Single Dim HP As Single Dim HL As Single Dim SUMP As Single Dim E As Single Dim NKB As Single Dim Q As Single Dim P As Single Dim BB As Single WTOT = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) KA1 = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text)
30
KA2 = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) T = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) SV = Val(Text5.Text) Val(Text5.Text) H3 = Val(Text6.Text) Val(Text6.Text) H2 = Val(Text7.Text) Val(Text7.Text) HP = Val(Text8.Text) Val(Text8.Text) HL = Val(Text9.Text) Val(Text9.Text) SUMP = Val(Text10.Text) Val(Text10.Text) E = Val(Text11.Text) Val(Text11.Text) NKB = Val(Text12.Text) Val(Text12.Text) WM1 = KA1 / 100 * WTOT WD = WTOT - WM1 M = 100 * (KA1 - KA2) * WD / ((100 - KA1) * (100 - KA2)) WDOT = M / T MDOT = WDOT / (H3 - H2) Q = MDOT * SV P = Q * SUMP / (E * 3600) QB = Q * (HP - HL) / SV * 0.24 BB = QB * T / NKB Text13.Text = Str(Q) Text14.Text = Str(P) Text15.Text = Str(BB) End Sub -----------------------------------------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text3.Text = "" Text4.Text = "" Text5.Text = "" Text6.Text = "" Text7.Text = "" Text8.Text = "" Text9.Text = ""
31
Text10.Text = "" Text11.Text = "" Text12.Text = "" Text13.Text = "" Text14.Text = "" Text15.Text = "" End Sub -----------------------------------------------------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub
Program Program Komputer 4 (Kelembaban Relatif, Relatif, Kelembaban Mutlak, Mutlak, dan Entalpi pada Proses Pengeringan Produk Pertanian)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim TDB As Single Dim TWB As Single Dim PWB As Single Dim PG As Single Dim HV As Single Dim PV As Single Dim RH As Single Dim HBESAR As Single Dim H As Single Dim HSI As Single TDB = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) TWB = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) PWB = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) PG = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) HV = Val(Text5.Text) Val(Text5.Text) PM = 14.7
32
CP = 0.24 PV = PWB - ((PM - PWB) * (TDB - TWB) / (2800 - (1.3 * TWB))) RH = PV / PG * 100 HBESAR = 0.622 * PV / (PM - PV) H = (CP * TDB) + (HBESAR * HV) HSI = H * 0.252 / (0.4536 * 0.24) Text6.Text = Str(PV) Text7.Text = Str(RH) Text8.Text = Str(HBESAR) Text9.Text = Str(H) Text10.Text = Str(HSI) End Sub --------------------------------------------------------------------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text3.Text = "" Text4.Text = "" Text5.Text = "" Text6.Text = "" Text7.Text = "" Text8.Text = "" Text9.Text = "" Text10.Text = "" I. End Sub ------------------------------------------------------------------------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub
Prog Progra ram m Komp Komput uter er 5 (Ene (Energ rgii un untu tuk k Mema Memana nask skan an Udar Udara a Peng Penger erin ing g dan dan Menguapkan Air pada Proses Pengeringan)
33
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim WTOT As Single Dim KA1 As Single Dim KA2 As Single Dim T As Single Dim H3 As Single Dim H2 As Single Dim HKECIL2 As Single Dim HKECIL1 As Single Dim HFG As Single Dim Q1 As Single Dim Q2 As Single Dim EG As Single WTOT = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) KA1 = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) KA2 = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) T = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) H3 = Val(Text5.Text) Val(Text5.Text) H2 = Val(Text6.Text) Val(Text6.Text) HKECIL2 = Val(Text7.Text) Val(Text7.Text) HKECIL1 = Val(Text8.Text) Val(Text8.Text) HFG = Val(Text9.Text) Val(Text9.Text) WM1 = KA1 / 100 * WTOT WD = WTOT - WM1 M = 100 * (KA1 - KA2) * WD / ((100 - KA1) * (100 - KA2)) WDOT = M / T MDOT = WDOT / (H3 - H2) Q1 = MDOT * (HKECIL2 - HKECIL1) Q2 = WDOT * HFG EG = Q2 / Q1 * 100 Text10.Text = Str(WDOT) Text11.Text = Str(MDOT)
34
Text12.Text = Str(Q1) Text13.Text = Str(Q2) Text14.Text = Str(EG) End Sub ---------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text3.Text = "" Text4.Text = "" Text5.Text = "" Text6.Text = "" Text7.Text = "" Text8.Text = "" Text9.Text = "" Text10.Text = "" Text11.Text Text12.Text = ""
= ""
Text13.Text = "" Text14.Text = "" End Sub ----------------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub
Program Komputer 6 (Efisiensi Lapang Pengoperasian Pengoperasi an Traktor)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim A, T, L, V, KKE, KKT, EL As Single A = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) T = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) L = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text)
35
V = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) KKE = 0.006 * A / T KKT = 0.36 * L * V EL = KKE / KKT * 100 Text5.Text = Str(KKE) Text6.Text = Str(KKT) Text7.Text = Str(EL) End Sub --------------------------------------- ----------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() End End Sub Catatan : a). Kapasitas kerja efektif = Total Total luas / Total Total waktu = A(m2) / T(menit) x (Ha/ 10.000 m 2) x (60 menit / jam) = 0,006 x A / T (ha/jam) b). Kapasitas kerja teoritis = Lebar kerja x Kecepatan = L(m) x V(m/detik) x (ha/10000 m2) x (3600 detik/jam) = 0,36 x L x V (ha/jam)
Program Komputer 7 (Kecepatan Teoritis Teoritis Roda Traktor)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim RPM, R, V As Single RPM = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) R = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) V = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) V = 2 * 3.141593 * RPM / 60 * R Text3.Text = Str(V) End Sub -------- -----------------------------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click()
36
End End Sub
Program Komputer 8 (Slip Roda Traktor)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim D, N, L, SLIP As Single D = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) N = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) L = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) SLIP = (3.141593 * D * N / 100 - L) / (3.141593 * D * N / 100) * 100 Text4.Text = Str(SLIP) End Sub ----- ------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() End End Sub
Program Komputer 9 (Daya Bajak Piringan) Piringa n)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim L, V, G, HP As Single L = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) V = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) G = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) HP = G * L * V * 1000 / 3600 / 0.735 Text4.Text = Str(HP) End Sub --------------------------- --------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click()
37 End
End Sub
Program Komputer 10 (Daya Subsoiler) Subsoiler )
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim KEDAL, KEC, GPD, HP As Single KEDAL = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) KEC = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) GPD = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) HP = KEDAL * KEC * GPD * 1000 / 3600 / 735 Text4.Text = Str(HP) End Sub --------------------------------------------------- -----------------------------------------
Private Sub Command2_Click() Command2_Click() End End Sub
Program Komputer 11 (Kaliberasi (Kalibera si Graindrill) Graindri ll)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim D, N, B, BENIH, X As Single D = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) N = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) B = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) BENIH = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) X = 3.141593 * D * N * B * BENIH / 10000 Text5.Text = Str(X) End Sub ---------------------------------------------------------------------- ------Private Sub Command2_Click() Command2_Click()
38
Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text3.Text = "" Text4.Text = "" Text5.Text = "" End Sub ----- -----------------------------------------------------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub
Program Komputer 12 (Transplanter (Transplanter Bibit Padi)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim Q, I, W, P, L, V, RPM, BATANG, D, S, JARAK As Single Q = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) I = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) W = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) P = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) L = Val(Text5.Text) Val(Text5.Text) V = Val(Text6.Text) Val(Text6.Text) RPM = Val(Text7.Text) Val(Text7.Text) BATANG = Val(Text8.Text) Val(Text8.Text) D = 1000 * Q * I / W / P / L S = BATANG / D JARAK = V * 60 / RPM * 100 Text9.Text = Str(D) Text10.Text = Str(S) Text11.Text = Str(JARAK) End Sub ---------- -------------------------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click()
39
End End Sub
Program Komputer 13 (Kaliberasi (Kalibe rasi Sprayer)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim B, V, N, Q As Single B = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) V = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) N = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) Q = B * V * N / 60 / 10 Text4.Text = Str(Q) End Sub ---------- ------------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text3.Text = "" Text4.Text = ""
End Sub ----------------------------- --------------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub Catatan : Q (liter / menit) = B (m) x V (km / jam) x N (liter / ha) x (jam / 60 menit) x (ha / 10 m.km)
Program Komputer 14 (Banyaknya Mesin Perontok (Thresher)) List program List program :
Private Sub Command1_Click()
40
Dim P, K, FC, BA As Single P = Val(Text1.Text) K = Val(Text2.Text) FC = Val(Text3.Text) BA = Int(FC * P / K) Text4.Text = Str(BA) End Sub --------------------------Private Sub Command2_Click() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text3.Text = "" Text4.Text = "" End Sub --------------------------Private Sub Command3_Click() End End Sub
Program Komputer 15 (Biaya Pokok Produksi)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim BT, N, BTT, KP, BP As Single BT = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) N = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) BTT = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) KP = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) BP = ((BT / N) + BTT) / KP Text5.Text = Str(BP) End Sub ----------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() End
41
End Sub ----------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() Text1.Text
= ""
Text2.Text =
""
Text3.Text
= ""
Text4.Text
= ""
Text5.Text
= ""
End Sub
Program Komputer 16 (Kebutuhan Daya Engine Daya Engine Traktor)
Rumus : P1 = DS x D x L x N x V / Ed / 75 x 100 P2 = CRR x W x V / Ew / 75 x 100 PEngine = (P1 + P2) x 100 / (100 - TOL) dengan : DS adalah draft spesifik tanah (kg/cm 2), D adalah kedalaman pengolahan tanah (cm), (cm), L adalah adalah lebar lebar kerja bajak bajak singkal singkal (cm), (cm), N adalah banyak banyaknya nya telapak telapak bajak (bottom), V adalah kecepatan kecepatan traktor (m/detik), Ed adalah efisiensi penerusan daya dari engine ke batang penarik (%), CRR adalah koefisien tahanan guling roda (tanpa dimensi satuan), W adalah berat taktor (kg), Ew adalah efisiensi penerusan daya dari engine ke roda (%), TOL adalah toreransi kebutuhan daya (0-30, dalam %),P1 adalah daya untuk mengolah tanah (HP), P2 adalah daya untuk menggerakkan roda roda traktor traktor (HP), 75 adalah adalah konvers konversii satuan satuan,, yaitu yaitu 1 HP = 75 kg.m/d kg.m/detik etik,, dan PEngine adalah perencanaan daya engine traktor (HP).
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim DS, D, L, N, V, Ed As Single Dim CRR, W, Ew, TOL, P1, P2 As Single Dim PEngine As Single DS = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) D = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text)
42
L = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) N = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) V = Val(Text5.Text) Val(Text5.Text) Ed = Val(Text6.Text) Val(Text6.Text) CRR = Val(Text7.Text) Val(Text7.Text) W = Val(Text8.Text) Val(Text8.Text) Ew = Val(Text9.Text) Val(Text9.Text) TOL = Val(Text10.Text) Val(Text10.Text) P1 = DS * D * L * N * V / Ed / 75 * 100 P2 = CRR * W * V / Ew / 75 * 100 PEngine = (P1 + P2) * 100 / (100 - TOL) Text11.Text = Str(PEngine) End Sub .................................... Private Sub Command2_Click() Command2_Click() End End Sub ........................... ..................................... .......... Private Sub Command3_Click() Command3_Click() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text3.Text = "" Text4.Text = "" Text5.Text = "" Text6.Text = "" Text7.Text = "" Text8.Text = "" Text9.Text = "" Text10.Text = "" Text11.Text = "" End Sub
43 Program Komputer 17 ( Daya Engine Daya Engine Mesin Penyiang Putar )
Rumus yang dipakai meliputi rumus perhitungan daya penyiangan, daya untuk mengatasi tahanan guling roda, dan daya da ya engine , sebagai berikut : P1 = Ts x d x l x RPM x 2
π
/ (60 x 75)
dengan : P1
= Daya penyiangan (HP)
Ts
= Torsi spesifik spesifi k pemotongan pemotong an tanah (kg.m / cm 2)
D
= Kedalaman penyiangan (cm)
l
= Lebar kerja penyiangan (cm).
RPM = Frekuensi putaran pisau penyiang penyiang tiap menit menit 60
= Konv Konvers ersii satu satuan an,, 1 men menit it = 60 60 deti detik. k. P2 = Crr x w x V / 75
dengan : P2 = Daya untuk mengatasi tahanan guling roda (HP) Crr = Koefisien tahanan guling roda w = Berat total mesin (kg) V = Kecepatan maju mesin mesin (m/detik). P3 = (P1 / Ep ) + (P 2 / Ew ) dengan : P3 = Daya engine (HP) Ep = Efisiensi penerusan daya dari engine ke pisau penyiang (desimal, 0 – 1) Ew = Efisiensi penerusan daya dari engine ke roda penggerak (desimal, 0 – 1).
List Program List Program
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim TS As Single Dim D As Single Dim L As Single II. Dim RPM As Single Dim CRR As Single Dim W As Single Dim V As Single
44
Dim EP As Single Dim EW As Single Dim DAYA As Single Dim P1 As Single Dim P2 As Single TS = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) D = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) L = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) RPM = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) CRR = Val(Text5.Text) Val(Text5.Text) W = Val(Text6.Text) Val(Text6.Text) V = Val(Text7.Text) Val(Text7.Text) EP = Val(Text8.Text) Val(Text8.Text) EW = Val(Text9.Text) Val(Text9.Text) P1 = TS * D * L * RPM * 2 * 3.141593 / (60 * 75) P2 = CRR * W * V / 75 DAYA = (P1 / EP) + (P2 / EW) Text10.Text = Str(DAYA) End Sub -----------------------------------------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text3.Text = "" Text4.Text = "" Text5.Text = "" Text6.Text = "" Text7.Text = "" Text8.Text = "" Text9.Text = "" Text10.Text = "" End Sub ----------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click()
45
End End Sub Program Program Komputer 18 (Kebutuhan Banyaknya Banyaknya Mesin Penggiling Penggiling Padi)
Rumus : GKPPT = A x P x IP ................................ ....................................................... ..............................(1.18.1) .......(1.18.1) GKGPT = EP x GKPPT ....................................................... ...........................................................(1.18.2) ....(1.18.2) KRMUPT = KRMUPJ x JPT ................................... ..................................................(1.18.3 ...............(1.18.3)) B = FC x GKGPT / KRMUPT ................................................(1.18.4) ................................................(1.18.4) dengan : A = luas sawah (ha), P = produktivitas sawah (GKP/ha), IP = intensitas pertanaman (kali/tahun), EP = efisiensi penjemuran gabah (desimal, 0-1), GKGPT = banyaknya produksi gabah kering giling tiap tahun (kg/tahun), KRMUPJ = kapasitas kerj kerjaa RMU RMU tiap tiap jam jam (kg (kg GKG GKG / jam) jam),, JPT JPT = Jam Jam kerj kerjaa tiap tiap RMU RMU per per tahu tahun n (jam/tahun), KRMUPT = kapasitas kerja tiap RMU tiap tahun (kg GKG / tahun), FC = faktor koreksi (desimal, (desimal, 0-1), dan B = banyaknya mesin mesin penggiling padi.
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim A As Single Dim P As Single Dim IP As Single Dim EP As Single Dim JPT As Single Dim FC As Single Dim KRMUPJ As Single Dim B As Single A = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) P = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) IP = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) EP = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) JPT = Val(Text5.Text) Val(Text5.Text) FC = Val(Text6.Text) Val(Text6.Text) KRMUPJ = Val(Text7.Text) Val(Text7.Text)
46
GKPPT = A * P * IP GKGPT = EP * GKPPT KRMUPT = KRMUPJ * JPT B = Int(FC * GKGPT / KRMUPT) Text8.Text = Str(B) End Sub -----------------------------------------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = "" Text2.Text = "" Text3.Text = "" Text4.Text = "" Text5.Text = "" Text6.Text = "" Text7.Text = "" Text8.Text = "" End Sub -----------------------------------------------------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub
Program Program Komputer Komputer 19 (Daya Mekanis Mekanis Motor Berdasark Berdasarkan an Konsumsi Bahan Bahan Bakar)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim Q, RHO, NBB, ET, PK, PM As Single Q = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) RHO = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) NBB = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) ET = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) C1 = 4.2 C2 = 3600
47
C3 = 735 PK = Q * RHO * NBB * C1 / (C2 * C3) PM = ET * PK Text5.Text = Str(PK) Text6.Text = Str(PM) End Sub ----------------------------------------------------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = "" Text2.Text = ""
Text3.Text = "" Text4.Text = "" e. Text5.Text Text5.Text = "" "" Text6.Text = "" End Sub ----------------------------------------------------------------------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub -
- - - - - - - - - - - -
Catatan : Motor Diesel : RHO = 0,8 NBB = 9800000 ET = 0,33 Motor Bensin : RHO = 0,725 NBB = 10100000 ET = 0,195
Program Komputer 20 (Daya di Dalam Silinder Motor Bakar Empat Tak) Tak)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click()
48
Dim PKECIL, D, S, NBESAR, N, PBESAR, PI, C1, C2, C3, C4, C5 As Single PI = 3.141593 C1 = 9.8 C2 = 2 C3 = 100 C4 = 60 C5 = 4 PKECIL = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) D = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) S = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) NBESAR = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) N = Val(Text5.Text) Val(Text5.Text) PBESAR = PKECIL * PI * D ^ 2 * S * NBESAR * N * C1 / (C2 * C3 * C4 * C5) Text6.Text = Str(PBESAR) End Sub -----------------------------------------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = " " Text2.Text = " " Text3.Text = " " Text4.Text = " " Text5.Text = " " Text6.Text = " " End Sub -------------------------------------------------------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub
Program Komputer 21 (Daya Hidraulik)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim Q, P, PHID, C1, C2, C3 As Single C1 = 10000 C2 = 1000 C3 = 75 Q = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) P = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text)
49
PHID = Q * P * C1 / (C2 * C3) Text3.Text = Str(PHID) End Sub -----------------------------------------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = " " Text2.Text = " " Text3.Text = " " End Sub -----------------------------------------------------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub
Program Komputer 22 (Daya pada PTO)
List program :
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim TORSI, RPM, DAYA, C1, C2, C3, C4 As Single TORSI = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) RPM = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) C1 = 2 C2 = 3.141593 C3 = 60 C4 = 735 DAYA = TORSI * RPM * C1 * C2 / (C3 * C4) Text3.Text = Str(DAYA) End Sub -------------------------------------------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = " " Text2.Text = " " Text3.Text = " End Sub
"
50
-------------------------------------------------------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub
Program Komputer 23 (Simulasi (Simula si Pengeringan) Pengeringan )
Rumus : Hubungan antara debit udara pengering (Q, m 3/jam) dan kehilangan tekanan (DELTAP, Pa) pada blower tipe D4D 250 – B yaitu : DELTAP = C1 + C2 x Q - C3 x Q 2 ..... .....
.......(1.23.1)
dengan C1 = 292,05, C2 = 0,1516, dan C3 = 0,00006. P1 = Q x DELT DELTAP / (C4 x C5) ................ ........ ................. ..............(1 .....(1.23.2) .23.2) P2 = P1 / EF ........................................... ................................................. ......
...........(1.23.3)
ENLI = P2 x T ............................................. ............................................. ...........(1.23.4) BIAY BIAYA = ENLI x HL ................ ........ ................ ................ ............... ....... ......(1.23.5) ......( 1.23.5) dengan P1 = daya untuk memutar blower (kW) , P2 = daya pada motor listrik (kW), EF = efisiensi mekanis motor listrik (desimal, 0 – 1), ENLI = energi listrik terpakai (kW.j), T = waktu harapan lama pengeringan (jam), HL = harga listrik (Rp / kWh), BIAY BIAYA= biaya listrik (Rp), C4 = 3600 (angka konversi, 1 jam = 3600 detik), dan C5 = 1000 (konversi 1 k = 1000).
List program:
Private Sub Command1_Click() Command1_Click() Dim WTOT, KA1, KA2, T, TWB2, H2, H3, SV, EF, HL, WM1, WD, M, WDOT, MDOT, DELTAP, P1, P2, ENLI, BIAYA As Single C1 = 292.05 C2 = 0.1516 C3 = 0.00006 C4 = 3600 C5 = 1000 WTOT = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) KA1 = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) KA2 = Val(Text3.Text) Val(Text3.Text) T = Val(Text4.Text) Val(Text4.Text) TWB2 = Val(Text5.Text) Val(Text5.Text)
51
H2 = Val(Text6.Text) Val(Text6.Text) H3 = Val(Text7.Text) Val(Text7.Text) SV = Val(Text8.Text) Val(Text8.Text) EF = Val(Text9.Text) Val(Text9.Text) HL = Val(Text10.Text) Val(Text10.Text) WM1 = KA1 / 100 * WTOT WD = WTOT - WM1 M = 100 * (KA1 - KA2) * WD / ((100 - KA1) * (100 - KA2)) WDOT = M / T MDOT = WDOT / (H3 - H2) Q = MDOT * SV DELTAP = C1 + C2 * Q - C3 * Q ^ 2 P1 = Q * DELTAP / (C4 * C5) P2 = P1 / EF ENLI = P2 * T BIAYA = ENLI * HL Text11.Text = Str(WM1) Text12.Text = Str(WD) Text13.Text = Str(M) Text14.Text = Str(WDOT) Text15.Text = Str(MDOT) Text16.Text = Str(Q) Text17.Text = Str(DELTAP) Text18.Text = Str(P1) Text19.Text = Str(P2) Text20.Text = Str(ENLI) Text21.Text = Str(BIAYA) End Sub --------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = " " Text2.Text = " " Text3.Text = " " Text4.Text = " "
52
Text5.Text = " " Text6.Text = " " Text7.Text = " " Text8.Text = " " Text9.Text = " " Text10.Text = " " Text11.Text = " " Text12.Text = " " Text13.Text = " " Text14.Text = " " Text15.Text = " " Text16.Text = " " Text17.Text = " " Text18.Text = " " Text19.Text = " " III. III. Text Text20 20.T .Tex ext t = " " Text21.Text = " " End Sub ---------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub
Program Komputer 24 (Daya pada Batang Penarik) List program :
Dim F, V, P As Single C1 = 1000 C2 = 3600 C3 = 75 F = Val(Text1.Text) Val(Text1.Text) V = Val(Text2.Text) Val(Text2.Text) P = F * V * C1 / (C2 * C3) Text3.Text = Str(P) End Sub -----------------------------------------------------------------------Private Sub Command2_Click() Command2_Click() Text1.Text = " "
53
Text2.Text = " " Text3.Text = " " End Sub -----------------------------------------------------------------------Private Sub Command3_Click() Command3_Click() End End Sub
DAFTAR PUSTAKA
Djojodihard Djojodihardjo, jo, Harijono. Harijono. 1985. 1985. Dasar-dasar Dasar-dasar Termodinamika ermodinamika Teknik . Pertama, Penerbit PT Gramedia, Jakarta.
Cetakan Cetakan
Jasjfi, E. 1985. Metode Pengukuran Teknik (Terjemahan). Edisi Keempat. Penerbit Erlangga. Jakarta. Strategi Mekanisa Mekanisasi si Pertania Pertanian n. Institu Institutt Pertan Pertanian ian Bogor Bogor.. 1978. 1978. Strategi Mekanisasi Pertanian FATEMETA, Bogor.
Depart Departemen emen
Ramelan, Ramelan, A. A. H., N. H. R. Parnanto, Parnanto, dan Kawiji. Kawiji. 1996. 1996. Fisika Pertanian . Edisi Pertama. Cetakan Pertama. Sebelas Maret University Press. Surakarta. Santosa. 1993. Aplikasi Program Basic untuk Analisis Data Penelitian dalam Pertama. Andi Offset. Offset. Yogyakarta. ogyakarta. Penyajian Model Matematika. Cetakan Pertama. 133 hal. Komputer. Santosa. Santosa. 2003. 2003. Penerapan Komputer. Andalas. Padang.
Jilid Jilid I. Fakulta Fakultass Pertan Pertanian ian Univer Universit sitas as
Komputer. Santosa. Santosa. 2003. 2003. Penerapan Komputer. Andalas. Padang.
Jilid II. Fakultas Fakultas Pertanian Pertanian Universitas Universitas
Santosa. Santosa. 2004. 2004. Penerapan Komputer. Komputer. Andalas. Padang.
Jilid III. Fakultas Pertanian Universitas
Santosa. 2004. Pengantar Teknik Pertanian. Jilid I. Fakultas Pertanian Universitas Andalas. Padang.
Santosa. Santosa. 2005. 2005. “ Aplikasi Visual Basic 6.0 dan Visual Studio.Net 2003 dalam Bidang Teknik Teknik dan Pertanian”, ISBN : 979-731-755-2, Penerbit Andi, Edisi I Cetakan I, Yogyakarta. Soemitro, H. W., 1986. Teori dan Soal-soal Mekanika Fluida dan Hidraulika . Edisi Kedua. Erlangga. Jakarta.
54 Suprodjo. Suprodjo. 1980. 1980. CaraCara-ca cara ra Me Menen nentuk tukan an Ukuran Ukuran Utama Utama dari dari Traktor raktor un untuk tuk Pengola Pengolahan han Tanah. Bagi Bagian an Meka Mekani nisa sasi si Perta Pertani nian an,, Faku Fakult ltas as Tekno eknolo logi gi Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Yogyakarta.