DAFTAR ISI
halaman
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
PENDAHULUAN 1
Latar Belakang 1
KAJIAN TEORI 2
Pengertian hewan vertebrata 2
Filum-filum hewan vertebrata 3
Sistem pencernaan pada hewan vertebrata 5
Peranan vertebrata bagi kehidupan manusia 6
KESIMPULAN DAN SARAN 8
Kesimpulan 8
Saran 8
DAFTAR PUSTAKA
Tugas makalah
ZOOLOGI VERTEBARATA
FILUM REPTIL, AVES DAN MAMALIA
OLEH
NAMA : FARJAN JUFRI HUSAIN
NIM : 12 137 080
JURUSAN : TARBIYAH
PRODI : BIOLOGI 4
SEMESTER : V (LIMA)
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) TERNATE
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang paling indah dan tiada kalimat yang paling sempurna pertama-tama dan yang paling utama adalah kita panjatkan puji dan syukur kita kehadirat Allah SWT karena atas berkat rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik.
Namun demikian penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan jiwa besar, penulis mengharapkan kritikan, saran, ataupun masukan yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini dan makalah selanjutnya.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama teman-teman mahasiswa pada umumnya dan Bapak/Ibu dosen pada khususnya. (Amin)
BAB I
PENDAHULUAN
Latar belakang
Indonesia merupakan Negara yang memiliki keragaman hayati yang melimpah baik flora maupun fauna. Kekayaan keragaman hayati ini membiarkan keuntungan yang besar bagi masyarakat. Di antaranya dapat memenuhi kebutuhan manusia juga mengandung protein, karbohidrat, lemak, vitamin dan mineral.
Protein sebagai salah satu sumber pembangun tubuh dapat berasal dari tumbuhan (nabati) dan hewan (hewani). Protein yang berasal dari hewan mempunyai kandungan yang sempurna dibandingkan dengan protein nabati. Oleh karena itu pengadaan sumber protein hewani harus diupayakan.
BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian vertebrata
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di miliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya.
Ciri-ciri tubuh hewan yang bertulang belakang:
Mempunyai tulang yang terentang dari balakang kepala sampai bagian ekor.
Mempunyai otak yang dilindungi oleh tulang-tulang tengkorak.
Tubuh berbentuk simetris bilateral.
Mempunyai kepala, leher, badan dan ekor walaupun ekor dan leher tidak mutlak ada contohnya pada katak.
Ciri alat tubuh hewan yang bertulang belakang sebagai berikut:
Mempunyai kelenjar bundar, endoksin yang menghasilkan hormon untuk pengendalian. Pertumbuhan dan proses fisiologis atau faal tubuh.
Susunan saraf terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang.
Bersuhu tubuh panas dan tetap (homoiternal) dan bersuhu tubuh dingin sesuai dengan kondisi lingkungan (poikiloternal).
Sistem pernapasan/terpirasi dengan paru-paru (pulmonosum) kulit dan insang operculum.
Alat pencernaan memanjang mulai dari mulut sampai ke anus yang terletak di sebelah vertran (depan) dan tulang belakang..
Kulit terdiri atas epidermis (bagian luar) dan endodermis (bagian dalam).
Alat reproduksi berpasangan kecuali pada burung, kedua kelenjar kelamin berupa ovalium dan testis menghasilkan sel tubuh dan sel sperma.
Filum-filum hewan vertebrata
Reptilia
Kata Reptilia berasal dari kata reptum yang berarti melata. Reptilia merupakan kelompok hewan darat pertama yang sepanjang hidupnya bernafas dengan peru-paru. Ciri umum kelas ini yang membedakan dengan Kelas yang lain adalah seluruh tubuhnya tertutup oleh kulit kering atau sisik. Kulit ini menutupi seluruh permukaan tubuhnya dan pada beberapa anggota ordo atau sub-ordo tertentu dapat mengelupas atau melakukan pergantian kulit baik secara total yaitu pada anggota Sub-ordo Ophidia dan pengelupasan sebagian pada anggota Sub-ordo Lacertilia. Sedangkan pada Ordo Chelonia dan Crocodilia sisiknya hampir tidak pernah mengalami pergantian atau pengelupasan. Kulit pada reptil memiliki sedikit sekali kelenjar kulit (Zug, 1993).
Reptilia merupakan haiwan berdarah sejuk yang dibahagi kepada empat order yang masih hidup. Reptilia boleh di dapati diseluruh dunia dari kawasan padang pasir yang kering, di pusat bandar, sehingga beratus meter di dalam laut. Bagaimanapun reptilia tidak terdapat di kawasan kutub dan puncak gunung.
Disebabkan reptilia berdarah sejuk, mereka tidak dapat mengawal suhu badan mereka. Hewan reptilia mempunyai kulit yang bersisik atau berketul yang terdiri daripada selaput bertulang atau bergading, mempunyai kaki yang pendek atau tidak mempunyai kaki langsung. Kebanyakan reptilia bertelur (oviparous), walaupun sesetengahnya adalah (ovoviviparous), menyimpan telur di dalam perut ibu sehingga menetas.
Ciri-ciri umum
A.1. Morfologi
Tubuh memanjang
berkaki besar dan cenderung pendek
Sesetengah reptilia mempunyai empat kaki dan sesetengah tiada kaki.
Tubuh ditutupi kulit yang kering, keras, dan bersisik
Pada kura-kura rangkanya mengalami modifikasi menjadi karapaks (perisai punggung dan plastron (perisai perut) yag tersusun dari protein keratin
bergerak dengan cara melata
A.2. Anatomi
Bernafas melalui paru-paru
Biasanya bertelur dan telur bercangkerang keras.
Berdarah sejuk (suhu badan berubah mengikut suhu persekitaran)
Jantung beruang empat
A.3. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan pada reptilia. Seperti dicontohkan kadal yang mempunyai saluran pencernaan yang terdiri atas mulut, kerongkongan, lambung, usus dan kloaka. Kadal mempunyai hati dan pancreas sebagai kelenjar pencernaan. Lambung pada reptilia bentuknya sesuai dengan bentuk badannya, misalnya lambung kura-kura berbentuk agak bulat.
Kelas reptilia dibagai menjadi 4 ordo, yaitu
Rhyncocephalia (contohnya: Tuatara)
Testudinata / Chelonia (contohnya: Penyu, Kura-kura, dan Bulus)
Squamata (Contohnya: Serpentes, Lacertilia, dan Amphisbaena)
Crocodilia (contohnya: Buaya, Aligator, Senyulong, dan Caiman).
Aves
Aves merupakan kelas tersendiri dalam kingdom animalia, aves atau burung memiliki ciri umum yaitu berbulu dan kebanyakan diantara mereka bisa terbang. Kelas aves adalah satu-satunya kelompok hewan yang memiliki bulu.
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman dan dikenal sebagai Archaeopteryx. Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang. Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia.
Aves memiliki suhu badan homoiterm (suhu badan tetap, tidak terpengaruh suhu lingkungan). Memiliki tubuh berbulu melindungi tubuh dan bulu yang membentuk sayap digunakan untuk terbang. Tulangnya berongga sehingga ringan. Berkembang biak secara bertelur (ovipar) dan pembuahan di dalam tubuh. Telur aves bercangkang dan memiliki kuning telur yang besar. Bernafas dengan paru-paru dan memiliki pundi-pundi udara yang membantu pernafasan saat terbang. Contoh : ayam, kasuari, pinguin, bebek, angsa dan lain-lain.
Organ pencernaan pada burung terbagi atas saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Makanan burung bervariasi berupa biji-bijian, hewan kecil, dan buah-buahan. Saluran pencernaan pada burung terdiri atas:
paruh: merupakan modifikasi dari gigi,
rongga mulut: terdiri atas rahang atas yang merupakan penghubung antara rongga mulut dan tanduk,
faring: berupa saluran pendek, esofagus: pada burung terdapat pelebaran pada bagian ini disebut tembolok, berperan sebagai tempat penyimpanan makanan yang dapat diisi dengan cepat,
lambung terdiri atas:
roventrikulus (lambung kelenjar)
ventrikulus (lambung pengunyah/empedal).Pada burung pemakan biji-bijian terdapat kerikil dan pasir yang tertelan bersama makanan vang berguna untuk membantu pencernaan dan disebut sebagai " hen's teeth",
intestinum: terdiri atas usus halus dan usus tebal yang bermuara pada kloaka. Usus halus pada burung terdiri dari duodenum, jejunum dan ileum. Kelenjar pencernaan burung meliputi: hati, kantung empedu, dan pankreas. Pada burung merpati tidak terdapat kantung empedu.
Mammalia
Ciri khas dari mammalia adalah memiliki kelenjar susu. Susu dihasilkan oleh kelenjar (mammae) yang terdapat di daerah perut atau dada. Mammalia disebut juga hewan menyusui karena menyusui anaknya. Tubuh mammalia tertutup oleh rambut yang berfungsi sebagai insulasi yang memperlambat pertukaran panas dengan lingkungan, sebagai indera peraba antara lain pada kumis, sebagai pelindung dari gesekan maupun sinar matahari, sebagai penyamar atau pertahanan untuk melindungi dari mangsa, dan sebagai penciri kelamin. Mammalia berkembang biak dengan cara melahirkan (vivipar). Hewan ini memiliki suhu tubuh homoiterm (suhu tubuh tetap) dan bernafas dengan paru-paru. Mammalia memiliki otak yang lebih berkembang dibandingkan dengan hewan vertebrata yang lain.
A. Sistem Organ Pada Mamalia
1. Sistem Saraf
Sistem saraf pada mamalia, secara general memiliki tingkat perkembangan yang lebih tinggi dari kelas lain. Serebrum berukuran lebih besar jika dibandingkan keseluruhan bagian otak. Serebellum juga berukuran lebih besar dan berlobus lateral 2 buah. Lobus optikus ada 4 buah, setiap bagian lateralnya dibagi oleh alur transversal menjadi lobus anterior dan posterior. Otak (Encephalon) terdiri dari beberapa bagian yang hampir sama dengan vertebrata yang lain, seperti prosencephalon, lobus opticus, cerebellum dan medulla oblongata.
2. Sistem Respirasi
Alur-alur hidung mengandung tulang-tulang turbinal yang berkelok-kelok yang memperluas permukaan olfaktori. Laring beratap sebuah epiglottis yang mengandung pita-pita suara. Dua paru-paru masing-masing dalam ruang pleura yang terpisah. Fase aktif dalam pernapasan adalah inspirasi yang diikuti oleh depresi (perataan) dari diafragma dan elevasi dari tulang-tulang iga (dengan gerakan melengkung keluar).
3. Sistem Sirkulasi
Jantung berbilik empat pada mammalia mempunyai dua atria dan dua ventrikel yang terpisah secara sempurna. Terdapat sirkulasi ganda (sirkuit sistemik dan pulmoner). Pengiriman oksigen ke seluruh tubuh akan semakin meningkat karena tidak ada pencampuran darah yang kaya akan oksigen dengan yang miskin oksigen, jadi lebih sempurna dari reptile. Sebgai hewan endotermik, mammalia memerlukan lebih banyak oksigen per gram bobot tubuhnya dibandingkan dengan vertebratalain dengan ukuran tubuh yang sama.
4. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan terdiri dari kelenjar pencernaan dan organ pencernaan. Kelenjar pencernaannya terdiri dari 4 pasang kelenjar ludah: paratiroid, infaorbital, submaksilari, dan sublingual. Terdapat kantung empedu dengan saluran empedu dan saluran getah pancreas yang bermuara dalam duodenum. Sekum (caecum) berdinding tipis, panjangnya kira-kira 50 cm, mempunyai appendiks vermiformis (umbai cacing) yang bentuknya seperti jari. Sedangkan organ pencernaannnya terdiri dari mulut, kerongkongan, ventriculus, duodenum, ileum, rectum, dan anus.
5. Sistem Ekskresi
Ginjal berbentuk seperti biji kacang, ruang median ginjal yang disebut pelvis renalis berhubungan dengan kandung kemih melalui ureter. Dari kandung kemih mengeluarkan uretra yang akan mngeluarkan urin melalui saluran urin. Mammalia dominan sudah memiliki saluran yang terpisah, tidak seperti hewan vertebrata lain yang menggunakan kloaka. Mammalia memiliki saluran pembuangan sisa pencernaan melalui anus, urin melalui uretra, dan saluran reproduksi melalui vagina dan penis.
6. Sistem Reproduksi
Hewan mammalia melakukan fertilisasi internal, perkembangan embrio terjadi di dalam uterus, dengan lama masa kandungan yang bervariasi tergantung pada jenis hewannya, seperti pada kelinci masa kehamilannya sekitar 30 hari. Berdasarkan cara reproduksi dan perkembangan fetusnya, beberapa mammalian memiliki tingkatan-tingkatan dari yang rendah sampai yang tinggi. Pada mammalian rendah, seperti Ordo Monotremata (platypus) dan Ordo Marsupialia (opossum dan kangguru), platypus masih bertelur dan mengerami telurnya. Sedangkan pada kangguru yang telurnya sangat kecil itu berkembang dalam uterus selama beberapa hari, larva yang kemudian menetas segera keluar dari uterus dan masuk dalam kantong perut (marsupium) dan menghisap air susu dari putting-putting induknya. Pada mamalia yang lebih tinggi tingkatannya, zygot yang berkembang menjadi embrio dan kemudian tumbuh menjadi fetus tinggal dalam uterus untuk waktu yang lebih lama. Sistem sirkulasi dan nutrisinya dihubungkan melalui plasenta yang mengangkut nutrisi dari tubuh induknya.
Peranan vertebrata bagi kehidupan manusia
Peranan reptilia dan aves yaitu, daging dan telurnya menjadi sumber protein hewani, Telur ayam, itik, penyu, kura-kura dan bulus untuk ramuan obat-obatan atau bahan membuat kue, membuka lapangan kerja, untuk kesenangan, misalnya untuk dinikmati suaranya, sebagai predator alami, untuk bahan praktikum para siswa dan mahasiswa, sebagai bahan industri, misalnya untuk bulu tangkis, burung dilatih dan dilombakan dan dijadikan kebun binatang.
Peranan mamalia yaitu, sebagai makanan seperti daging pada sapi dan kambing. Sebagai minuman yaitu susu sapi, susu kuda Peliharaan, dan lain-lain.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Hewan vertebrata yaitu hewan yang bertulang belakang atau punggung. Memiliki struktur tubuh yang jauh lebih sempurna dibandingkan dengan hewan Invertebrata. Hewan vertebrata memiliki tali yang merupakan susunan tempat terkumpulnya sel-sel saraf dan memiliki perpanjangan kumpulan saraf dari otak. Tali ini tidak di miliki oleh yang tidak bertulang punggung. Dalam memenuhi kebutuhannya, hewan vertebrata telah memiliki system kerja sempurna peredaran darah berpusat organ jantung dengan pembuluh-pembuluh menjadi salurannya. Hewan bertulang belakang (vertebrata) ini terdiri atas kelas yaitu: kelas pisces (Ikan), kelas amphibi, kelas reptilia, kelas aves (burung) dan kelas mamalia. Peranan vertebrata bagi kehidupan manusia juga sangat penting dan juga sangat dibutuhkan oleh manusia sebagai bahan makanan, minuman, obat-obatan, tekstil, dan lain sebagainya.
Saran
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu dengan segala kerendahan hati dan jiwa besar, penulis mengharapkan kritikan, saran, ataupun masukan yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini dan makalah selanjutnya.
Akhirnya penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama teman-teman mahasiswa pada umumnya dan Bapak/Ibu dosen pada khususnya.
DAFTAR PUSTAKA
http://sukasains.com/materi/mengenal-hewan-bertulang-belakang-vertebrata/
http://erickvand.blogspot.com/
http://www.scribd.com/doc/45029576/BAB-I-Mamalia
http://feradesliaahyar.wordpress.com/2012/10/07/makalah-biologi-keragaman-hewan-vertebrata-dan-invertebrata/
http://gurungeblog.wordpress.com/2008/11/13/mengenal-vertebrata/