BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Sebagai makhluk hidup yang ada di darat maupun di laut pasti mempunyai system reproduksi demi melestarikan keturunan mereka salah satunya adalah mamalia yang hidup di laut yang kingdom : animalia, filum : chordata, kelas : mamalia,ordo : cetacea, famili : delphinidae, genus : delphinus, spesies : Delphinus delphis,yaitu Lumba-lumba.
Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas. Namun kebanyakan masyarakat mengatakan bahwa lumba – lumba ini adalah sejenis ikan. Hal itu terjadi dikarenakan hewan lumba – lumba ini hidup di laut dan berenang seperti ikan. Jadi, kebanyakan masyarakat menyebutkan lumba – lumba itu adalah ikan lumba – lumba.
Oleh karena itu, apabila kita mempelajarinya dan mengetahui hewan lumba – lumba itu lebih dalam lagi maka dapat di buktikan bahwa hewan lumba – lumba itu termasuk ke dalam kelas mamalia hal ini di karenakan Lumba-lumba memiliki ciri – ciri adanya kelenjar susu dan cara reproduksinya dengan cara melahirkan. Seperti halnya hewan mamalia yang ada di darat seperti, kucing,sapi, kambing dan lain sebagainya.
Rumusan Masalah
Bagaimana klasifikasi dari Lumba – lumba ?
Bagaimana karakteristik dan morfologi dari Lumba – lumba ?
Bagaimna struktur anatomi dan reproduksi dari Lumba – lumba ?
Bagaimna habitat dan penyebaran dari Lumba – lumba ?
Apa peranan dari Lumba – lumba ?
Apa pandangan dalam perspektif islam dari peranan Lumba – lumba ?
Tuujuan
Untuk mengetahui klasifikasi dari Lumba – lumba
Untuk mengetahui karakteristik dan morfologi dari Lumba – lumba
Untuk mengetahui anatomi dan reproduksi dari Lumba – lumba
Untuk mengetahui habitat dan penyebaran dari Lumba – lumba
Untuk mengetahui peranan dari Lumba – lumba
Untuk mengetahui pandangan persepektif islam dari peranan hewan Lumba – lumba
BAB II
PEMBAHASAN
KLASIFIKASI
Lumba – lumba
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Cetacea
Famili : Delphinidae
Genus : Delphinus
Spesies : Delphinus delphis
Gambar 1 : Lumba – lumba
Ordo
Cetacea
Semua lumba-lumba, dan lumba - lumba termasuk dalam ordo cetacean. Terdiri dari kurang lebih 80 spesies yang masih hidup, yang terbagi dalam tiga subordo yaitu Odontoceti, Mysticeti dan Archaeoceti.Archaeoceti merupakan subordo dimana anggota spesiesnya telah punah. Odontoceti dan Mysticeti memilik karakter yang berbeda. Odontoceti dicirikan dengan susunan gigi seperti gigi pada umumnya, lubang nafas sebuah, cara berburu dengan metode echolocation, ukuran yang lebihkecil, dan seksual dimorfisme berupa ukuran jantan yang kadang lebih besar serta bentuk sirip dorsal yang berbeda. Mysticeti dicirikan dengan susunan gigi seperti lempengan, lubang nafas dua buah, cara makan adalah dengan metode filter feeder , ukuran lebih esar dibanding Odontoceti, sertaseksual dimorfisme dimana ukuran betina selalu lebih besar disbanding dengan jantan
Famili
Delphinidae
Pada famili ini terdapat kurang lebih 32 spesies. Lumba – lumba pembunuh merupakan yang terbesar ukurannya dalam famili Delphinidaeini.
Genus, spesies (Delphinus delphis)
Lumba-lumba adalah mamalia laut yang sangat cerdas,selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air,sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Halini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.
Lumba – lumba juga memiliki beberapa jenis yang berbeda – beda , seperti halnya lumba – lumba yang berada di perairan indonesia yaitu :
Lumba-lumba hidung botol (Tursiop truncatus, Montagus 1821)
Lumba-lumba totol (Stenella attenuate, Gray 1846)
Lumba-lumba paruh panjang (Stenella longirostris, Gray 1828)
Lumba-lumba bergaris (Stenella coeruleoalba, Meyen 1833)
Lumba-lumba biasa (Delphinus delphis, Linnaeus 1758)
Lumba-lumba fraser (Lagenodelphis hosei, Faser 1758)
Lumba-lumba putih cina (Sausa chinensis, Osbeck 1765)
Lumba-lumba gigi kasar (Steno bredanensis, Lesson 1828)
Lumba-lumba abu-abu (Grampus griseus, Cuvier 1812)
Pesut (Orcella brevirortris, Gray 1866) . (dani.2013)
Karakteristik dan morfologi lumba – lumba
Karakteristik
Hewan lumba – lumba ini temasuk dari ordo Cetacea. Yang mana ordo ini adalah hewan menyusui yang sepanjang hidupnya ada di perairan dan telah melakukan berbagai adaptasi untuk kehidupan di lingkungan ini. Tubuhnya berbentuk seperti torpedo (streamline) tanpa sirip belakang. Sirip depannya mengecil dan memiliki sebuah ekor horisontal yang kuat untuk bergerak seperti baling-baling perahu. Lubang hidungnya (blowhole) berubah menjadi lubang peniup pada bagian atas kepalanya. Lubang ini berguna untuk pernapasan pada saat hewan itu berenang di permukaan air.
Ciri umum yang terdapat pada Cetacea yaitu mereka memiliki bentuk bagian tubuh yang berbeda dengan kebanyakan mamalia yang lain. Kebanyakan mamalia memiliki lubang hidung yang menghadap ke depan, tetapi Cetacea memiliki lubang hidung diatas kepala. Lebih ke belakang, terdapat cekungan di samping kepala yang merupakan posisi dari kuping namun tidak terdapat daun telinga. Cetacea memiliki leher yang pendek, tidak fleksibel dan pergerakan kepala yang terbatas. Di belakang kepala terdapat lengan depan yang berbentuk seperti sirip tanpa jari dan lengan. Bentuk seperti ikan yang terdapat pada bagian tubuh Cetacea adalah sirip dorsal dan sirip ekor (fluks). Sirip dorsal berguna untuk kestabilan dan pengaturan panas tubuh. Pada beberapa spesies, sirip dorsalnya kecil atau bahkan tidak dijumpai sama sekali. Fluks horizontal terdapat di ujung ekor dan ditunjang hanya dibagian tengah oleh bagian akhir tulang ekor (tulang belakang), dan bagian lainnya terdiri dari jaringan non tulang.
Menurut Reseck (1998), satu perbedaan mendasar antara ikan dan Cetacea adalah dari bentuk tubuh yaitu pada ekor, dimana ekor mamalia adalah horinzontal dan ketika berenang bergerak keatas dan kebawah dan dikombinasikan dengan sedikit gerakan memutar, sedangkan pada ikan ekornya berbentuk vertikal dan bergerak dari sisi ke sisi ketika berenang.
Cetacea termasuk kedalam golongan hewan berdarah panas, sebagian besar energi tubuhnya dihabiskan untuk menstabilkan suhu tubuhnya. Rambut atau bulu pada mamalia laut berkurang atau bahkan menghilang, hal tersebut berhubungan dengan adaptasi mengurangi hambatan dalam pergerakan. Untuk kestabilan suhu, Cetacea memiliki lapisan lemak dibawah kulitnya. Lemak terdapat pula di bagian lain dari tubuh, pada organ seperti hati, jaringan otot dan didalam tulang dalam bentuk minyak, dengan jumlah sekitar 50 % dari berat tubuhnya (Evans 1987). Fungsi lapisan lemak tersebut untuk mempertahankan kondisi tubuh tetap pada suhu 360-370 C, walaupun hidup pada lingkungan dengan suhu kurang dari 250 C dan mungkin dibawah 100 C.
Lumba-lumba memiliki ciri khusus pada matanya yakni dapat melindungi matanya dari air laut yang asin,memliki lensa mata yang kenyal yang dpat mengembang dan mengerut di bawah maupun di perukaan air. Matanya juga dapat berfokus pada satu titk yang berbeda pada saat yang bersamaan. Karena itu dapat melihat kedepan dengan satu mata untuk menentukan arah berenangnya sambil berjaga-jaga dalam bahaya dengan mata lain. Lumba-lumba dapat menutup salah satu matanya dan mengistirahatkan separuh otaknya dan itu dilakukan terus menerus secara bergantian,karena itu lumba-lumba tak pernah tidur penuh dan selalu teraga dari bahaya.
Lumba-lumba senang berenang dengan kecepatan tinggi. Tubuh dan kulitnya dirancang khusus untuk mengurangi hambatan air sebanyak mungkin. Saat lumba-lumba berenang cepat lapsan tips air terbentuk pada kulitnya.lapisan ini dinamakan"lapisan penghalang". kulit ini diciptakan dengan kelenturan yang memungkinkan bergerak secara menggelombang ketik turbelensi terjadi. Kulit ini mencegah terjadinya gaya hambat air dengan bergerak secara menggelobang dan berlawanan arah dengan gaya turbelensi. Hasilnya gerakan renang yang cepat tanpa menimbulkan suara. (fakhrurrahman.2013)
Lumba-lumba memliki cara makan sebagai berikut:
Bottom feeding
Lumba-lumba pada saat menyebar luas biasanya menyelam dengan batang ekor atau ujung ekor diangkat ke atas, kadang-kadang lumpur teraduk keatas
Against current feeding
Lumba-lumba kadang melawan arus pasang surut yang kuat dan tetap berada di satu tempat kecuali sedang menangkap ikan, paling sering ada di permukaan
Horizontal circle feeding
Lumba-lumba sering berenang membntuk lingkaran hanya di bawah permukaan dengan dua cara. Pertama, lumba-lumba berenang cepat disisi lingkaran dengan tubuh membongkok ke depan. Kedua, lumba-lumba berada pada posisi yang hampir vertical di kolom perairan dengan kepala ke atas. (anonym.2010)
Struktur Morfologi
Lumba-lumba termasuk ke dalam kelas mamalia, sehingga dapat kita ketahui bahwa ciri umumnya adalah melahirkan, menyusui, bernafas dengan paru-paru, dan berdarah panas. Lumba-lumba merupakan salah satu spesies mamalia yang sangat adaptif di dalam air. Ia memiliki berbagai modifikasi dalam tubuhnya untuk dapat hidup di air. Berikut adalah klasifikasi morfologi lumba lumba :
Gamabar 2 : Struktur Morfologi Lumba - lumba
Kepala
Bentuk kepala lumba-lumba memungkinkannya untuk menahan atau melawan arus air sehingga tubuhnya dapat bergerak dengan mudah di dalam air. Lumba-lumba memiliki moncong berukuran besar dan ramping, dan tidak memiliki telinga luar. Lubang kecil yang terletak di belakang mata berfungsi sebagai telinga dalam. Saluran dari lubang tersebut dipenuhi dengan minyak sekresi. Lumba lumba memiliki pendengaran yang sangat baik, frekuensi suara yang mampu ditangkap oleh lumba-lumba mencapai 150 KHz (Kirby, 1998).
Tengkorak
Lumba-lumba memiliki tulang tengkorak yang lebih lunak dibandingkan mamalia lainnya. Tengkorak tersebut memiliki ruang yang besar untuk menampung otak lumba-lumba. Lubang hidung mengarah ke atas, rahang atas dan bawah memanjang ke depan membentuk moncong (Standbury, 1970)
Gigi
Lumba lumba memiliki gigi yang berbentuk kerucut, strukturnya seperti pasak dengan akar tunggal, berdiameter sekitar 1cm, jumlah gigi 18-26 pasang dan berdiri tegak pada tiap rahang. (Priyono, 1993). Gigi tumbuh di usia enam minggu. Fungsi gigi pada lumba-lumba hanyalah untuk memegang ikan, tidak untuk mengunyah. Lumba-lumba menelan makanannya dengan utuh pada posisi kepala mangsa terlebih dahulu masuk ke mulutnya. Lingkaran pada gigi lumba-lumba dapat mengidentifikasi usia dari lumba-lumba itu sendiri (Kirby, 1998)
Flipper
Flipper merupakan sirip bawah yang terbentuk dari lengan depan (forelimb) yang mengecil. Flipper dan dorsal fin berfungsi untuk menyeimbangkan tubuh lumba-lumba saat ia berenang (Odell, 1998). Pada lumba-lumba tidak terdapat adanya tulang leher. Tulang atas(humerus) pendek tetapi memudahkan pergerakan otot bahu dibandingkan dengan tulang bawah (radius dan ulna) yang terletak pada otot siku (Stanbury, 1970).
Paru paru
Menggunakan alat pernapasan berupa paru-paru membuat lumba-lumba harus sering naik ke permukaan untuk menghirup udara. Pada umumnya lumba-lumba naik ke permukaan setiap 1-2 kali setiap menit. Lumba-lumba bernafas melalui blowhole, yaitu lubang hidung yang terlateka di atas kepalanya (Odell, 1998). Dalam waktu kurang dari seperlima detik, lumba-lumba sudah mengosongkan kembali dan mengisi kembali paru-parunya. Lumba-lumba akan tenggelam dan menyelam kembali ke dalam laut saat udara keluar dari blowhole dan blowhole ditutup dengan otot yang sangat kuat (Hovinen, Faber dan Goh, 1998)
Ekor
Berbeda dengan ikan yang memiliki bentuk ikan pipih vertikal, ekor lumba-lumba berbentuk pipih horizontal. Tidak terdapat tulang sebagai rangka ekor. Fungsi ekor adalah untuk mendorong lumba-lumba saat ia berenang (Stanbury, 1970) dan berburu ikan (Hovinen et al., 1998)
Kulit
Kulit lumba-lumba lembut dan kenyal. Terdapat lapisan lemak (blubber) di bawah kulitnya yang berfungsi untuk menjaga tubuh lumba-lumba agar tetap hangat. Disamping itu, blubber juga berfungsi sebagai tempat cadangan makanan. Daya apung lumba-lumba juga terbantu dengan keberadaan blubber yang lebih ringan daripada air (Odell, 1998)
(Adriani Sunuddin.2011)
Struktur anatomi dan reproduksi
Struktur anatomi
Gambar 3 : Struktur Anatomi Lumba - lumba
Ukuran
Lumba-lumba hidung botol dewasa berukuran panjang antara 1,9 sampai 4,5 meter.
Otak
Otak lumba-lumba besar (40% lebih besar dari otak manusia) dan sangat kompleks. Kedua sisi otak lumba-lumba bekerja secara terpisah. Lumba lumba berisitirahat dengan hanya mengaktifkan setengah dari otak mereka, dan mata nya terbuka sebelah. Selama 8 jam, kedua sisi otak itu sadar. Kemudian sisi yang kiri akan tidur selama 8 jam. Setelah sisi itu terbangun, sisi yang kanan akan tidur selama 8 jam. Dengan demikian lumba-lumba bisa tidur selama 8 jam tanpa harus berhenti secara fisik dan terus berenang.
Blowhole
Lumba-lumba bernapas melalui blowhole di atas kepala mereka. Beberapa jenis lumba-lumba harus naik ke permukaan untuk bernafas setiap 20 sampai 30 detik.
Gamabar 4 : Gigi Lumba - lumba
Gigi
Beberapa spesies lumba-lumba memiliki hingga 250 gigi. Gigi lumba-lumba diyakini berfungsi sebagai antena untuk menerima suara yang masuk dan menentukan lokasi yang tepat dari sebuah objek.
Kelenjar susu
Lumba-Lumba adalah binatang menyusui dimana sepasang kelenjar susu terletak di bagian perut. Lumba-lumba betina dapat mempertahankan kemampuan menyusi mereka bahkan setelah kehilangan kemampuan untuk membuat bayi.
Kemampuan Berenang
Lumba-lumba dapat berenang dengan kecepatan 60 km/jam atau 37 mph.
Penglihatan
Lumba-lumba memiliki penglihatan yang kurang baik. Sebagai gantinya, lumba-lumba menggunakan suara (sistem sonar) untuk mencari kearah mana dia harus berenang mencari makan.
Penciuman
Lumba-lumba diyakini tidak memiliki indera penciuman.
Pendengaran
Lumba-lumba dapat mendengar frekuensi 10 kali atau lebih di atas batas atas pendengaran manusia dewasa.
Kemampuan Khusus
Lumba-lumba dapat mentoleransi dan pulih dari cedera ekstrim, seperti gigitan ikan hiu. (Chowiwin.2013)
Reproduksi Lumba – lumba
Reproduksi lumba-lumba dimulai dengan keseluruhan ritual bagaimana pasangan lumba lumba pertama kali bertemu. Lumba-lumba paling sering melakukan perkawinan selama musim semi dimana antara jantan-betina menghabiskan sebagian besar waktu itu untuk bercumbu.
Ketika terjadi kopulasi, lumba-lumba jantan menyentuh bagian belakang lumba-lumba betina selama beberapa menit, lalu menungganginya dari belakang. Setelah itu, lumba-lumba kawin kira-kira seperti mamalia lain melakukan perkawinan. Lumba-lumba termasuk salah satu diantara hewan lainnya yang paling tinggi tingkat seksualitasnya dan tidak monogami. Ketika terangsang, lumba-lumba jantan kawin beberapa kali dalam satu jam dengan betina yang sama, tapi tidak selalu. Walaupun begitu, setelah perkawinan, lumba-lumba sibuk berenang dan lumba-lumba betina biasanya bergantung pada [pod = kelopak; polong] mereka untuk melindungi bayinya. Lumba-lumba betina biasanya membantu mengurus bayi dari lumba-lumba lainnya dan bertindak seperti bidan. (fakhrur rahman.2013)
Habitat dan penyebaran lumba - lumba
Lumba-Lumba bisa hidup lautan mana aja, ada yang hidup di laut tropis, juga ada yang hidup di laut kutub, bahkan lumba-lumba ada juga yang tinggal di sungai, seperti lumba-lumba amazon (Inia geoffrensis). Lumba-lumba seperti paus pembunuh (Orcinus orca) hidup di lautan seluruh dunia, lautan tropis sampai lautan tundra, baik kutub utara.
Penyebaran lumba-lumba diperairan pantai meliputi sungai Mahakam, mamalia ini juga dapat ditemui di kawasan teluk kendawangan di Kalimantan barat, sampai kawasan laguna segara anakan di jawa tengah, maupun teluk kumai dikawasan Kalimantan tengah. Diselatan Indonesia juga banyak dijumpai lumba-lumba yang ada di kawasan perairan Indonesia bagian timur misalnya laut sawu Maluku.
Peranan lumba - lumba
Lumba – lumba memiliki peranan atau manfaat positif bagi manusia yaitu :
lumba-lumba hidung botol ternyata bisa membantu terapi pengobatan untuk beberapa jenis penyakit. Di antaranya, stroke, autis, kanker, bahkan hingga down syndrom atau depresi berat.
Daging lumba – lumba di jadikan makanan sushi di jepang
Lumba – lumba juga dapat di jadikan hewan sirkus dengan kecerdasannya untuk menghibur anak – anak.
selain itu sistem alamiah yang melengkapi tubuhnya sangat kompleks. Sehingga banyak teknologi yang terinspirasi dari lumba-lumba. Salah satu contoh adalah kulit lumba-lumba yang mampu memperkecil gesekan dengan air, sehingga lumba-lumba dapat berenang dengan sedikit hambatan air. Hal ini yang digunakan para perenang untuk merancang baju renang yang mirip kulit lumba-lumba.
Perspektif islam dari peranan lumba – lumba
Menurut pandang islam yang mengenai hewan lumba – lumba yaitu hewan yang termasuk hidup di dua alam. Hal tersebut di katakan oleh Al-Ustadz Abu Mu'awiyah Askari, beliau mengatakan bahwa hewan lumba – lumba ini termasuk kedalam hewan yang hidup di dua alam di karenakan lumba – lumba ini dapat hidup di darat dalam waktu yang tidak lama. Tetapi, sama saja termasuk hewan yang hidup di dua alam.
Dari hal tersebut, Al-Haththab al-Maghribi al-Maliki rahimahullah berkata, "Jika hewan laut tidak hidup selain di lautan dan tidak panjang kehidupannya di daratan, tidak ada problem tentang kesucian bangkainya. Akan tetapi, jika kehidupannya di daratan cukup lama, pendapat yang masyhur menyatakan bahwa bangkainya pun suci. Ini adalah pendapat al-Imam Malik rahimahullah." (Mawahib al-Jalil, 1/124)
Setelah menyebutkan pendapat para ulama yang mengecualikan beberapa jenis hewan yang diharamkan dari hewan air, al-Allamah Shalih al-Fauzan hafizhahullah mengatakan, "Yang benar, tidak dikecualikan satu pun dari hewan-hewan laut berdasarkan keumuman hadits ini (yaitu hadits "dan bangkainya halal"), dan berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta'ala
Artinya:
Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan makanan (yang berasal) dari laut sebagai makanan yang lezat bagimu, dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan; dan diharamkan atasmu (menangkap) binatang buruan darat, selama kamu dalam ihram. dan bertakwalah kepada Allah yang kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (al- Maidah: 96).
Hal ini umum mencakup seluruh buruan laut dan tidak dikecualikan satu pun." (Tas-hil al-Ilmam, syarah Bulughul Maram, Shalih al-Fauzan, 1/20)
Pendapat dari beberapa ulama tersebut dapat di simpulkan bahwa hewan laut yang tidak hidup selain di lautan saja dan tidak panjang saat berada di daratan, maka hewan tersebut dinyatakan halal. Oleh karena itu daging lumba – lumba halal untuk di konsumsi.(Asysyariah,2011)
Berdasarkan pernyataan tersebut menurut pendapat saya bahwa meskipun hewan lumba – lumba itu halal untuk di makan,. Tetapi lebih baik tidak mengkonsumsi daging lumba – lumba di karenakan dalam daging lumba – lumba mengandung merkuri dengan kadar yang cukup tinggi. Karena apabila merkuri ini masuk kedalam tubuh terlalu banyak maka mengakibatkan timbulnya penyakit – penyakit yang keras. Oleh karena itu hewan lumba – lumba lebih baik di kembangbiakan dari pada di konsumsi, sehingga dengan cara di kembangbiakan populasi dari hewan lumba – lumba dapat bertambah dan mencegah dari kepunahan. Apalagi di negara indonesia hewan lumba – lumba ini adalah salah satu hewan air yang di lindungi oleh negara di karenakan populasi lumba – lumba di indonesia ini masih sedikit.
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat di simpulkan bahwa :
Berdasarkan penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa hewan lumba adalah hewan mamalia laut yang berasal dari ordo yang sama dengan Paus yaitu cetacea dengan nama ilmiah Delphinus delphis.
Lumba – lumba juga memiliki karakteristik dan morfologi yakni Hewan lumba – lumba ini temasuk dari ordo Cetacea. Yang mana ordo ini adalah hewan menyusui yang sepanjang hidupnya ada di perairan dan telah melakukan berbagai adaptasi untuk kehidupan di lingkungan ini. Tubuhnya berbentuk seperti torpedo (streamline) tanpa sirip belakang. Sirip depannya mengecil dan memiliki sebuah ekor horisontal yang kuat untuk bergerak seperti baling-baling perahu. Lubang hidungnya (blowhole) berubah menjadi lubang peniup pada bagian atas kepalanya. Lubang ini berguna untuk pernapasan pada saat hewan itu berenang di permukaan air.
Lumba – lumba memiliki anatomi antara lain bernapas menggunakan paru-paru,mempunyai rambut sedikit, berdarah panas, mempunyai kelenjar susu dan mempunyai jantung dengan empat. Lumba – lumba juga bereproduksi dengan cara melahirkan
Lumba – lumba dapat di temukan di lautan mana aja, ada yang hidup di laut tropis, juga ada yang hidup di laut kutub, bahkan lumba-lumba ada juga yang tinggal di sungai, seperti lumba-lumba amazon (Inia geoffrensis).
Lumba – lumba memiliki manfaat yaitu dagingnya dapat di konsumsi, dan lumba – lumba juga dapat di gunakan sebagai alat terapi
Berdasrkan penjelasan dari peranan lumba – lumba, lumba – lumba ini apabila di pandang menurut perspektif islam hewan ini halal untuk di makan di karenakan hewan lumba – lumba ini di bisa terlalu lama hidup di darat oleh karena itu hewan ini halal di konsumsi ataupun digunakan untuk terapi.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Pengertian Lumba – lumba Dholphin. http://smart- pustaka.blogspot.com/2011/09/lumba-lumba-dolphin.html. Di akses pada tanggal 19 Februari 2015 pada pukul 12.00 WIB.
Adriani Sunuddin. 2011. Morfologi Lumba – lumba. http://eol.org/data_objects/19215267.Di akses pada tanggal 23 februari 2015 pada pukul 20.00 WIB.
Asyariah. 2011. Hewan yang Hidup Di Dua Alam. http://asysyariah.com/hewan- yang-hidup-di-dua-alam/. Di akses pada tanggal 19 Februari 2015 pada pukul 15.00 WIB.
Chowiwin. 2013. Anatomi Lumba – lumba. http://chowiwin.blogspot.com/2013/05/tugas-mamalia.html. Di akses pada tanggal 19 Februari 2015 pada pukul 16.00 WIB.
Dani.2013.Klasifikasi Lumba – lumba. http://waroeng- klasifikasi.blogspot.com/2013/10/klasifikasi-lumba- lumba.html. Di akses pada tanggal 11 februari 2015 pukul 17.24 WIB