BAB I PENDAHULUAN
A. LAT LATAR BELA BELAKAN KANG G Tumor otak adalah suatu lesi ekspansif yang bersifat jinak (benigna)
ataupun ganas (maligna) membentuk massa dalam ruang tengkorak kepala (intra cranial) atau di sumsum tulang belakang (medulla spinalis). Diagnosa tumor tumor otak otak ditega ditegakka kkan n berdas berdasark arkan an pemeri pemeriksaa ksaan n klinis klinis dan pemerik pemeriksaa saan n penunjang yaitu pemeriksaan radiologi dan patologi anatomi. Dengan pemeriksaan klinis kadang sulit menegakkan diagnosa tumor otak apalagi membed membedaka akan n yang yang benign benignaa dan yang yang malign maligna, a, karena karena gejala gejala klinis klinis yang yang ditemukan tergantung dari lokasi tumor, kecepatan pertumbuhan masa tumor dan cepatnya timbul gejala tekanan tinggi intrakranial serta efek dari masa tumo tumorr keja kejarin ringa gan n otak otak yang yang dapa dapatt meny menyeba ebabk bkan an komp kompres resi, i, infa infasi si dan dan destruksi dari jaringan otak. Jumlah penderita kanker otak masih rendah, yakni hanya enam per 100.00 100.000 0 dari dari pasien pasien tumor tumorkan kanker ker per tahun, tahun, namun namun tetap tetap saja penyak penyakit it tersebu tersebutt masih masih menjadi menjadi hal yang yang menaku menakutkan tkan bagi bagi sebagi sebagian an besar besar orang. orang. !asalny !asalnya, a, "alaup "alaupun un misalny misalnyaa tumor tumor yang yang menyeran menyerang g adalah adalah jenis jenis tumor tumor jinak, bila menyerang otak tingkat bahaya yang ditimbulkan umumnya lebih besar daripada tumor yang menyerang bagian tubuh tubuh lain. Tumor susunan saraf pusat ditemukan sebanyak # 10$ dari neoplasma seluruh tubuh, dengan frekuensi %0$ terletak pada intrakranial dan &0$ di dalam kanalis spinalis. Di 'ndonesia data tentang tumor susunan saraf pusat belum dilaporkan. 'nsiden tumor otak pada anakanak terbanyak dekade 1, sedang pada de"asa pada usia 0*0 dengan pundak usia +0- tahun. Tumor Tumor otak otak terjadi terjadi karena karena adany adanyaa prolife proliferasi rasi atau pertum pertumbuh buhan an sel abnormal secara sangat cepat pada daerah central nerous system (/). el ini akan terus berkembang berkembang mendesak jaringan otak yang sehat di sekitarnya, sekitarnya, mengakibatka mengakibatkan n terjadi gangguan neurologis neurologis (gangguan (gangguan fokal akibat tumor dan peningkatan peningkatan tekanan tekanan intrakranial) intrakranial).. 2al ini ditandai dengan nyeri kepala, nausea, nausea, munta muntah h dan papil papil edema. edema. !enyeb !enyebab ab dari dari tumor tumor belum belum diketa diketahui hui.. amun ada bukti kuat yang menunjukan bah"a beberapa beber apa agent bertanggung ja"ab untuk beberapa tipe tumortumor tertentu. 3gent tersebut meliptu
1
faktor herediter, kongenital, irus, toksin, dan defisiensi immunologi. 3da juga yang mengatakan bah"a tumor otak dapat terjadi akibat sekunder dari trauma cerebral dan penyakit peradangan. (4agan Dubin, 15*56 7arson, 15%06 3dams dan 8aurice, 15**6 8errit, 15*5). 9ntuk !enatalaksanaan tumor otak, yang perlu diperhatikan adalah usia, general health, health, ukuran tumor, lokasi tumor dan jenis tumor. 8etode yang dapat digunakan antara lain: pembedahan, radiotherapy, dan chemotherapy. eorang !era"at berperan untuk membuat asuhan kepera"atan yang tepat bagi klien dengan tumor otak serta mengimplementasikannya secara langsung mulai dari pengkajian, diagnosa, hingga interensi yang harus diberikan.
B. RUMU RUMUSA SAN N MAS MASAL ALAH AH 1. 3pa definisi dari tumor otak; 2. 3pa manifestasi klinis dari tumor otak; 3.
tumor otak; 6.
C. TUJUAN 1. 8enget 8engetahu ahuii dan memah memahami ami defin definisi isi tumor tumor otak. otak. &. 8engetahui 8engetahui dan memaham memahamii manifestasi manifestasi klinis klinis dari tumor otak. . 8engetahui 8engetahui dan memaham memahamii etiologi etiologi faktor pencetus pencetus tumor tumor otak. otak. +. 8engetahui 8engetahui dan memahami memahami patofisiolo patofisiologi gi tumor tumor otak. -. 8engetahui 8engetahui dan dan memahami memahami pemerik pemeriksaan saan penunja penunjang ng pada pada tumor tumor otak. otak. . 8engetahui 8engetahui dan dan memahami memahami penatala penatalaksanaa ksanaan n klien klien dengan dengan tumor tumor otak. otak. *. 8engetahui 8engetahui dan memaham memahamii komplik komplikasi asi dari dari tumor tumor otak. %. 8engetahui 8engetahui dan memaham memahamii progno prognosis sis dari dari tumor tumor otak. otak. 5. 8enget 8engetahu ahuii dan mema memaham hamii =>/ =>/ tumor tumor otak. otak.
2
faktor herediter, kongenital, irus, toksin, dan defisiensi immunologi. 3da juga yang mengatakan bah"a tumor otak dapat terjadi akibat sekunder dari trauma cerebral dan penyakit peradangan. (4agan Dubin, 15*56 7arson, 15%06 3dams dan 8aurice, 15**6 8errit, 15*5). 9ntuk !enatalaksanaan tumor otak, yang perlu diperhatikan adalah usia, general health, health, ukuran tumor, lokasi tumor dan jenis tumor. 8etode yang dapat digunakan antara lain: pembedahan, radiotherapy, dan chemotherapy. eorang !era"at berperan untuk membuat asuhan kepera"atan yang tepat bagi klien dengan tumor otak serta mengimplementasikannya secara langsung mulai dari pengkajian, diagnosa, hingga interensi yang harus diberikan.
B. RUMU RUMUSA SAN N MAS MASAL ALAH AH 1. 3pa definisi dari tumor otak; 2. 3pa manifestasi klinis dari tumor otak; 3.
tumor otak; 6.
C. TUJUAN 1. 8enget 8engetahu ahuii dan memah memahami ami defin definisi isi tumor tumor otak. otak. &. 8engetahui 8engetahui dan memaham memahamii manifestasi manifestasi klinis klinis dari tumor otak. . 8engetahui 8engetahui dan memaham memahamii etiologi etiologi faktor pencetus pencetus tumor tumor otak. otak. +. 8engetahui 8engetahui dan memahami memahami patofisiolo patofisiologi gi tumor tumor otak. -. 8engetahui 8engetahui dan dan memahami memahami pemerik pemeriksaan saan penunja penunjang ng pada pada tumor tumor otak. otak. . 8engetahui 8engetahui dan dan memahami memahami penatala penatalaksanaa ksanaan n klien klien dengan dengan tumor tumor otak. otak. *. 8engetahui 8engetahui dan memaham memahamii komplik komplikasi asi dari dari tumor tumor otak. %. 8engetahui 8engetahui dan memaham memahamii progno prognosis sis dari dari tumor tumor otak. otak. 5. 8enget 8engetahu ahuii dan mema memaham hamii =>/ =>/ tumor tumor otak. otak.
2
10. 8enjelaskan asuhan kepera"atan pasien dengan tumor tumor otak.
BAB II TINJAUAN TEORI
A. DE DEINI INISI
Tumor intrakranial termasuk juga lesi desak ruang (lesiberkas organ yang karena proses pertumbuhannya dapat mendesak organ yang
3
ada di sekitarnya, sehingga organ tersebut dapat mengalami gangguan) jinak maupun ganas, yang tumbuh di otak meningen dan tengkorak. >leh karena penderita tumor otak datang dengan berbagai gejala yang membingungkan, maka diagnosis menjadi sukar. Tumor otak dapat terjadi pada semua umur, tidak jarang menyerang anakanak di ba"ah usia 10 tahun, tetapi paling sering terjadi pada orang de"asa selama dekade kelima dan keenam. Tumor otak memiliki banyak klasifikasi. ?lasifikasi yang mungkin paling mudah dipahami adalah klasifikasi menurut kernahan dan seyre, di mana diberi nama sesuai dengan nama sel yang terserang, baik sel pada susunan saraf orang de"asa, pada pembuluh darah maupun pada gangguan perkembangan (kongenital). tadium keganasannya diberi tingkatan dari ' sampai '@ ('@ adalah yang paling ganas) Tumor tertentu lebih sering terjadi pada suatu kelompok tertentu. !ada masa bayi dan anakanak, tumor fosa superior jauh lebih sering dari pada lesi suprantentorial (fossa media atau anterior) yang lebih sering djumpai pada orang de"asa. Tumor otak pada anak kemungkinan besar adalah astrositoma ganas dari serebelum tingkat ' atau ''. !ada indiidu setengah umur atau tua, tumor otak yang paling sering adalah glioblastoma mutiforme, yaitu jenis glioma yang paling ganas, ditandai oleh kecepatan pertumbuhan tmor yang cepat. B. ETIOLOGI !enyebab tumor hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti
"alaupun telah banyak penyelidikan yang dilakukan. 3dapun faktorfaktor yang perlu ditinjau, yaitu: 1. 2erediter Ai"ayat tumor otak dalam satu anggota keluarga jarang ditemukan kecuali pada meningioma, astrocytoma dan neurofibroma dapat dijumpai pada anggotaanggota sekeluarga. klerosis tuberose atau penyakit Sturge-Weber yang dapat dianggap sebagai manifestasi pertumbuhan baru memperlihatkan faktor familial yang jelas. elain jenisjenis neoplasma tersebut tidak ada buktibukti yang kuat untuk memikirkan adanya faktorfaktor hereditas yang kuat pada neoplasma. &. isasisa el Bmbrional ( Embryonic Cell Rest )
4
-. ubstansisubstansi karsinogenik !enyelidikan tentang substansi karsinogen sudah lama dan luas dilakukan. ?ini telah diakui bah"a ada substansi yang karsinogenik seperti
methylcholanthrone,
nitroso-ethyl-urea.
'ni
berdasarkan
percobaan yang dilakukan pada he"an. . Trauma ?epala
C. KLASIIKASI Tumor otak dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1.
berkapsul,
dan
tidak
menginfiltrasi jaringan sekitarnya tetapi menekan struktur yang berada di ba"ahnya. !asien usia tua sering terkena dan perempuan lebih sering terkena dari pada lakilaki. Tumor ini sering kali memiliki banyak
5
pembuluh darah sehingga mampu menyerap isotop radioaktif saat dilakukan pemeriksaan /T scan otak. ) !ituitary adenoma +) 3strocytoma (grade ') b. 8alignant 1) 3strocytoma (grade &,,+) &) >ligodendrogliom Tumor ini dapat timbul sebagai gangguan kejang parsial yang dapat muncul
hingga
10 tahun. ecara klinis
bersifat agresif
dan
menyebabkan simptomatologi bermakna akibat peningkatan tekanan intrakranial dan merupakan keganasan pada manusia yang paling bersifat kemosensitif.
) 3pendymoma Tumor ganas yang jarang terjadi dan berasal dari hubungan erat pada ependim yang menutup entrikel. !ada fosa posterior paling sering terjadi tetapi dapat terjadi di setiap bagian fosa entrikularis. Tumor ini lebih sering terjadi pada anakanak daripada de"asa. Dua faktor utama yang mempengaruhi keberhasilan reseksi tumor dan kemampuan bertahan hidup jangka panjang adalah usia dan letak anatomi tumor. 8akin muda usia pasien maka makin buruk progmosisnya. &. ligodendrogliom 8erupakan lesi yang
tumbuh
lambat
menyerupai
astrositoma tetapi terdiri dari selsel oligodendroglia. Tumor relatie
aaskuler
dan
cenderung
mengalami
klasifikasi
biasanya dijumpai pada hemisfer otak orang de"asa muda. &) 8eningioma Tumor ini umumnya berbentuk bulat atau oal dengan perlekatan duramater yang lebar (broad base) berbatas tegas karena
6
adanya psedokapsul dari membran araknoid.!ada kompartemen supratentorium tumbuh sekitar 50$, terletak dekat dengan tulang dan kadang disertai reaksi tulang berupa hiperostosis. ?arena merupakan massa ekstraaksial lokasi meningioma disebut sesuai dengan tempat perlekatannya pada duramater, seperti 4alk (&-$), phenoid ridge (&0$), ?oneksitas (&0$), >lfactory grooe (10$), Tuberculum sellae (10$), ?oneksitas serebellum (-$), dan /erebello!ontine angle. ?arena tumbuh lambat defisit neurologik yang terjadi juga berkembang lambat (disebabkan oleh pendesakan struktur otak di sekitar tumor atau letak timbulnya tumor). !ada meningioma koneksitas *0$ ada di regio frontalis dan asimptomatik sampai berukuran besar sekali. edangkan di basis kranii sekitar sella turcika (tuberkulum sellae, planum sphenoidalis, sisi medial sphenoid ridge) tumor akan segera mendesak saraf optik dan menyebabkan gangguan isus yang progresif. a) Tumor 'nfratentorial b) ch"anoma akustikus c) Tumor metastasisc 7esilesi metastasis menyebabkan sekitar - $ 10 $ dari seluruh tumor otak dan dapat berasal dari setiap tempat primer. Tumor primer paling sering berasal dari paruparu dan payudara. amun neoplasma dari saluran kemih kelamin, saluran cerna, tulang dan tiroid dapat juga bermetastasis ke otak. 8eningioma merupakan tumor terpenting yang berasal dari meningen, selsel mesotel, dan selsel jaringan penyambung araknoid dan dura. ) 2emangioblastoma eoplasma yang
terdiri
dari
unsurunsur
embriologis yang paling sering dijumpai dalam serebelum.
7
askuler
D. PATOISIOLOGI Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis progesif. Cejalagejala
terjadi berurutan. 2al ini menekankan pentingnya
anamnesis dalam
pemeriksaan klien. Cejalagejalanya sebaiknya dibicarakan dalam suatu perspektif "aktu. Cejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh & faktor gangguan fokal, disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial. Cangguan fokal terjadi apabila penekanan pada jaringan otak dan infiltrasiinasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron. Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi pada tumor yang tumbuh paling cepat. !erubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak. Cangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan cerebroaskuler primer. erangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan
neuro
dihubungkan dengan kompresi inasi dan perubahan suplai darah ke jaringan otak. bstruksi ena dan oedema yang disebabkan kerusakan sa"ar darah otak, semuanya menimbulkan kenaikan olume intrakranial. >bserasi sirkulasi cairan serebrospinaldari entrikel laseral ke ruang sub arakhnoid menimbulkan hidrocepalus. !eningkatan tekanan intrakranial akan membahayakan ji"a, bila terjadi secara cepat akibat salah satu penyebab yang telah dibicarakan sebelumnya. 8ekanisme kompensasi memerlukan "aktu berharihariberbulanbulan untuk menjadi efektif dan oelh karena itu tidak berguna apabila tekanan intrakranial timbul cepat. 8ekanisme kompensasi ini antara lain bekerja menurunkan
8
olume darahintra kranial, olume cairan serebrospinal, kandungan cairan intrasel dan mengurangi selsel parenkim. ?enaikan tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi ulkus atau serebulum. 2erniasi timbul bila girus medialis lobus temporals bergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh massa dalam hemisfer otak. 2erniasi menekan men ensefalon menyebabkab hilangnya kesadaran dan menenkan saraf ketiga. !ada herniasi serebulum, tonsil sebelum bergeser ke ba"ah melalui foramen magnum oleh suatu massa posterior. ?ompresi medula oblongata dan henti nafas terjadi dengan cepat. 'ntrakranialyang cepat adalah bradicardi progresif, hipertensi sistemik (pelebaran tekanan nadi dan gangguan pernafasan).
9
E. !OC
Aadiasi
Trouma
!erubahan suplai darah a
10
Mekanisme kompensasi
Tumor serebum
, tertekan
11
Ancaman
Mekanisme kompensasi
Tumor serebum
, tertekan
11
12
Ancaman
12
. SIGN AND S"MPTOM 8enunjukan gejala klinis yang tersebar bila tumorini menyebabkan
peningkatan T'? serta tanda dan gejala local sebagai akibat daritumor yang mengganggu bagian spesifik dari otak. 1. Cejala peningkatan tekanan intrakranial disebabkan oleh tekanan yang berangsur angsur terhadap otak akibat pertumbuhan tumor. !engaruhnya adalah
gangguan
keseimbangan
yang
nyata
antara
otak,
cairanserebrospinal dan darah serebral. emua terletak di tengkorak. Cejala yang banyak terjadi akibat tekanan intra cranial yaitu : a. akit kepala8eskipun tidak selalu ada tetapi ini banyak terjadi pada pagi haridan menjadi buruk oleh karena batuk,menegang atau melakukangerakan yang tibatiba. ?eadaan ini disebabkan oleh serangan tumor,tekanan atau penyimpangan struktur sensitie nyeri, atau oleh karenaedema yang mengiringi adanya tumor. b. 8untah kadang kadang dipengaruhi oleh asupan makanan,yang selalu disebabkan adanya iritasi pada pusat agal di medulla. c. !apiledema ( edema pada saraf optik) ada sekitar *0 *- $ dari pasien dan dihubungkan dengan gangguan penglihatan seperti
. SIGN AND S"MPTOM 8enunjukan gejala klinis yang tersebar bila tumorini menyebabkan
peningkatan T'? serta tanda dan gejala local sebagai akibat daritumor yang mengganggu bagian spesifik dari otak. 1. Cejala peningkatan tekanan intrakranial disebabkan oleh tekanan yang berangsur angsur terhadap otak akibat pertumbuhan tumor. !engaruhnya adalah
gangguan
keseimbangan
yang
nyata
antara
otak,
cairanserebrospinal dan darah serebral. emua terletak di tengkorak. Cejala yang banyak terjadi akibat tekanan intra cranial yaitu : a. akit kepala8eskipun tidak selalu ada tetapi ini banyak terjadi pada pagi haridan menjadi buruk oleh karena batuk,menegang atau melakukangerakan yang tibatiba. ?eadaan ini disebabkan oleh serangan tumor,tekanan atau penyimpangan struktur sensitie nyeri, atau oleh karenaedema yang mengiringi adanya tumor. b. 8untah kadang kadang dipengaruhi oleh asupan makanan,yang selalu disebabkan adanya iritasi pada pusat agal di medulla. c. !apiledema ( edema pada saraf optik) ada sekitar *0 *- $ dari pasien dan dihubungkan dengan gangguan penglihatan seperti penurunan ketajaman penglihatan, diplopia ( pandangan ganda) dan penurunan lapangan pandang d. !erubahan kepribadian e. 3danya ariasi penurunan focal motorik, sensor dan disfungsi saraf cranial &. Cejala terlokalisasi. 7okasi gejala gejala terjadi spesifik sesuai dengan gangguan daerah otak yang terkena,menyebabkan tandatanda yang ditunjukkan local,seperti padaketidaknormalan sensori dan motorik, perubahan penglihatan dan kejang. a. Tumor korteks motorik memanifestasikan diri dengan menyebabkan gerakan seperti kejang yang terletak pada satu sisi tubuh yang disebut kejang jacksonian b. Tumor lobus oksipital menimbulkan manifestasi isual, hemionopsia homonimus kontralateral (hilangnya penglihatan pada
setengah
lapang pandangan pada sisi yang berla"anan dari tumor)dan halusinasi penglihatan. c. Tumor serebral menyebabkan keseimbangan
)
atau
gaya
13
pusing berjalan
ataksia
(kehilangan
sempoyongan
dengan
kecrendrungan jatuh kesisi yang lesi, otototot tidak terkoordinasidan mistagmus
(gerakan
mata
berirama
tidak
disengaja)
biasanyamenimbulkan gerakan horiEontal. d. Tumor lobus frontal sering menyebabkan
gangguan
kepribadian, perubahan status emosional dan tingkah laku, dan disintegrasi perilaku mental, pasien kurang mera"at diri. e. Tumor sudut serebropontin biasanya dia"ali pada sarung saraf akustik dan
memberikan
rangkaian
gejala
yang
timbul
dengan
semuakarakteristik gejala pada tumor otak. Faitu: tisnitus dan kelihatanertigo, kesemutan dan terasa gatalgatal pada "ajah dan lidah,terjadi
kelemahan
tumor menyerang
atau
serebelum
fungsimotorik. f. Tumor intracranial
paralisis mungkin
dapat
, ada
karena
pembesaran
abnormalitas
menghasilkan
pada
gangguan
kepribadian,konfusi, gangguan funsi bicara dan gangguan gaya berjalan teutama pada pasien lansia.
G. MANIESTASI KLINIS Tumor otak menyebabkan manifestasi klinik terbesar diebabkan oleh
peningkatantekanan intrakranial serta tanda dan gejala lokal sebagai akibat dari tumor yangmenganggu bagian spesifik dari otak. Cejala yang umumnya timbul akibat peningkatan tekanan intrakranial adalah sakit kepala, muntah dan papiledena. yeri kepala.
14
proyektil.!apiledema!apiledema menimbulkan
pembengkakan
disebabkan
oleh
papillasaraf optikus.
statis
ena
yang
terlihat
pada
pemeriksaan funduskopi, hal ini mengisyaratkan peningkatan T'?. 8enyertai papiledema dapat terjadi ggn penglihatan, termasuk pembesaran bintik mata dan
amaurosis
fugaks
(saat
dimana
penglihatan
berkurang)Cejala
terlokalisasiTanda dan gejala lain dari tumor otak cenderung mempunyai nilai lokasi dimanatumor tersebut yang dapat mengganggu fungsi dari bagian bagian tersebut. Tumor korteks motorik6 menyebabkan gerakan seperti kejang pada satu sisi tubuhyang disebut kejang jaksonian.Tumor lobus oksipital6 menimbulkan manifestasi isual , hilangnya pandangan padasetengah lapangan pandang pada sisi yang berla"anan dengan tumor dan halusinasi penglihatan.Tumor serebelum6
menyebabkan
pusing,
ataksia
atau
gaya
berjalan
yangsempoyongan dengan cenderung jatuh kesisi yang lesi, otototot tidak terkoordinasidan nistagmus biasanya menunjukkan gerakan horiEontal. Tumor lobus frontal6 sering menyebabkan ggn kepribadian, perubahan statusemosional serta tingkah laku dan disintegrasi perilaku mental. !asien sering menjadiekstrim yang tidak teratur dan kurang mera"at diri serta menggunakan bahasa cabul. Tumor sudut serebelopontin6 biasanya dia"ali pada saraf akustik dan memberirangkaian gejala yang timbul dengan semua karakteristik gejala pada tumor otak yaitu:Tinitus dan kelihatan ertigo, serta diikuti perkembangan sarafsaraf
yang
mengarahterjadinya
tuli
(ggn
fungsi
saraf
cranial
@''')
15
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 1. /T scan dan 8A' 8emperlihatkan semua tumor intrakranial dan menjadi prosedur
inestigasi a"al ketika penderita menunjukkan gejala yang progresif atau tandatanda penyakit otak yang difus atau fokal, atau salah satu tanda spesifik dari sindrom atau gejalagejala tumor. ?adang sulit membedakan tumor dari abses ataupun proses lainnya. &. 4oto polos dada Dilakukan untuk mengetahui apakah tumornya berasal dari suatu metastasis yang akan memberikan gambaran nodul tunggal ataupun multiple pada otak. . !emeriksaan cairan serebrospinal Dilakukan untuk melihat adanya selsel tumor dan juga marker tumor. Tetapi pemeriksaan ini tidak rutin dilakukan terutama pada pasien dengan massa di otak yang besar. 9mumnya diagnosis histologik ditegakkan melalui pemeriksaan patologi anatomi, sebagai cara yang tepat untuk membedakan tumor dengan prosesproses infeksi (abses cerebri). +.
-. 3ngiografi erebral 8emberikan gambaran pembuluh darah serebral dan letak tumor serebral. . Blektroensefalogram (BBC) 8endeteksi gelombang otak abnormal pada daerah yang ditempati tumor dan dapat memungkinkan untuk mengealuasi lobus temporal pada "aktu kejang. I. PENATALAKSANAAN 4aktor faktor !rognostik sebagai !ertimbangan !enatalaksanaan 1. 9sia &. General Health . 9kuran Tumor +. 7okasi Tumor -. Jenis Tumor
16
!enatalaksanaanTindakan terhadap tumor otak adalah paliatip dan melibatkan
penghilangan
atau
mengurangi
simtomatologi
serius.
!endekatan terapeutik ini mencakup radiasi, yang menjadi dasar pengobatan, pembedahan (biasanya pada metastase intracranial tunggal), kemoterapi. ?ortikosteroid dapat membantu mengurangi sakit kepala dan perubahankesadaran.
2al
ini
dianggap
bah"a
kortikosteroid
(deksametason, prednison)menurunkan radang sekitar pusat metastase dan menurunkan edemasekitarnya. >batobat lain mencakup agenagen osmotic (manitol, gliserol) untuk menurunkan cairan pada otak, yang ditunjukkan dengan penurunan T'?. >batobat anti kejang (penitoin) digunakan untuk mencegah dan mengobatikejang.
17
Aadioterapi merupakan salah satu modalitas penting dalam penatalaksanaan proses keganasan. tak : 1) Bdema erebral !eningkatan cairan otak yang berlebih yang menumpuk disekitar lesi sehingga menambah efek masa yang mendesak (spaceoccupying). Bdema erebri dapat terjadi ekstrasel (asogenik) atau intrasel (sitotoksik). &) 2idrosefalus !eningkatan intracranial yang disebabkan oleh ekspansin massa dalam rongga cranium yang tertutup dapat di eksaserbasi jika terjadi obstruksi pada aliran cairan serebrospinal akibat massa.
18
) 2erniasi >tak !eningkatan intracranial yang terdiri dari herniasi sentra, unkus, dan singuli. +) Bpilepsi -) 8etastase ketempat lain
J.
KONSEP ASUHAN KEPERA!ATAN #. P$%&'#()#% 1. Data Demografi 'dentitas pada klien yang harus diketahui diantaranya: nama, umur,
agama, pendidikan, pekerjaan, sukubangsa, alamat, jenis kelamin, status perka"inan, dan penanggung biaya. &. Ai"ayat akit dan ?esehatan a) ?eluhan utama
mengambil
keputusan,
kecemasan
dan
ketakutan
hospitalisasi, diagnostic test dan prosedur pembedahan, adanya perubahan peran.
. !emeriksaan 4isik ( A> : Aeie" of ystem )
19
ebaiknya dilakukan per system (<1<) dengan fokus pemeriksaan fisik
pada
pemeriksaan
<
(
yang
terarah
dan
dihubungkandengan keluhankeluhan dari klien. a) <1 (
20
+. Diagnosa ?epera"atan 1) Aisiko tinggi peningkatan
tekanan
intrakranial
berhubungan
dengandesak ruang oleh massa tumor intrakranial dan edema serebral. &) Aisiko cedera yang berhubungan dengan gangguan dalam cara berjalan, ertigo,
dan
atau
gangguan
penglihatan,
sekunder
akibat
kompresi perubahan tempat jaringan otak. ) 3nsietas yang berhubungan dengan implikasi kondisi danketidakpastian masa yang akan datang +) Deficit pera"atan ketidakmampuanuntuk
diri
yang
melakukan
berhubungan
kesulitan
dalam
dengan pelaksanaan
aktiitas hidup sehariharisekunder akibat kerusakan sensorikmotorik. -) Cangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan pemakaian energi untuk metabolism, asupan nutrisi yang kurang, mual,muntah. ) 2ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan sensorik motorik. *) yeri akut: sakit kepala yang berhubungan dengan kompresi perubahantempat jaringan otak dan peningkatan tekanan intrakranial. %) Aisiko kekurangan olume cairan yang berhubungan dengan muntahsekunder akibat peningkatan tekanan intrakranial
*. I%+$,-$%) K$/$,##+#% 1) Aisiko tinggi peningkatan tekanan intrakranial berhubungan dengandesak
ruang oleh massa tumor intrakranial dan edema serebral. Tujuan : tidak terjadi peningkatan T'? pada klien ?riteria hasil : klien tidak gelisah , klien tidak mengeluh nyeri kepala, mual muntah, dan muntah C/ :+,-,, tidak terdapat papilidema,TT@ dalam batas normal
21
'TBA@B'
A3'>37
?aji factor penyebab dari situasi keadaan dari
Deteksi dini untuk memprioritaskaninterensi,
indiidu penyebab koma penurunan perfusi
mengkaji status neurologis tandatanda
jaringan dankemungkinan penyebab
kegagalan untuk menentukan pera"atan
peningkatanT'? 8onitor tt tiap + jam
kega"atan atautindakan pembedahan uatui keadaan normal bila sirkulasiserebral terpelihara dengan baik ataufluktasi ditandai dengan tekanan darahsistemik, penurunan dari otoregulator kebanyakan merupakan tanda penurunandifusi local askularisasi darah serebral.Dengan peningkatan tekanan darah(diastolic) maka dibarengi dengan peningkatan tekanan darah intracranial.3danya peningkatan tekanan darah, bradikardi, distrimia, dispneamerupakan tanda terjadinya peningkatanT'? Aeaksi pupil dan pergerakan kembalidari
Baluasi pupil
pergerakan bola mata merupakantanda dari gangguan saraf jika batangotak terkoyak. ?eseeimbangan saraf antara simpatik dan parasimpatikmerupakan respons refleH saraf 8onitor temperature dan pengaturansuhu
cranial. !anas merupakan refleH
lingkungan
darihipotalamus.!eningkatan kebutuhan metabolism dan> akan menunjang peningkatan
T'? Tindakan terusmenerus dapatmeningkatkan T'?
tindakan pera"atan dan batasi lamanya
oleh efek rangsangankumulatif
prosedur ?urangi rangsangan ekstra dan berikanrasa
8emberikan suasana yang tenang
nyaman seperti massage
dapatmengurangi respon psikologis
punggung,lingkungan , lingkungan yang
danmemberikan istirahat untuk mempertahankan
tenang,sentuhan yang ramah, dan suasana
T'? yang rendah
22
yangtidk gaduh /egah hindarkan terjadinya
8engurangi tekanan intrathorakal
alsaamaneuer.
danintraabdominal sehingga
menghindarkan peningkatan T'? 3ktiitas ini dapat meningkatkan intra thorakstekanan dalam thoraks dantekanan dalam abdomen dimanaaktiitas ini dapat meningkatkan
?aji peningkatan istirahat dan tingkahlaku
tekananT'?. Tingkah nonerbal ini dapat merupakanindikasi
pada pagi hari.
peningkatan T'? ataumemberikan repleks nyeri di mana klientidak mampu mengungkapkan keluhansecara erbal, nyeri yang tidak
!alpasi pada pembesaran atau
menurundapat meningkatkan T'? Dapat meningkatkan respon otomatisyang
pelebaran bladder , pertahankan drainase
potensial menaikkan T'?
urinesecara paten jika digunakan dan jugamonitor terdapatnya konstipasi
8eningkatkan kerjasama dalammeningkatkan
tentang sebab akibat peningkatan T'? >bserasi tingkat kesadaran C/
pera"atan klien danmengurangi kecemasan. !erubahan kesadaran menunjukkan peningkatan T'? dan bergunamenentukan lokasi dan
?olaborasi pemberian >& sesuai
perkembangan penyakit 8engurangi hipokemia, dimana
indikasi
dapatmeningkatkan asodilatasi serebral ,
danolume darah serta menaikkan T'? Deuretik mungkin digunakan pada faseakut untuk
contohnyadeHametason, metal prednisolon
mengalirkan air dari sel otak dan mengurangi
edema serebral danT'?. 9ntuk menurunkan inflamasi (radang)dan mengurangi edema jaringan
&) ?etidakefektifan pola pernapasan berhubungan dengan kompresi pada pusat pernapasan di medulla oblongata, kelemahan otototot pernapasan,kegagalan fungsi pernapasan.
23
Tujuan : setelah diberikan asuhan kepera"atan diharapkan adanya peningkatan pola napas kembali efektif. ?riteria hasil : pasien memperlihatkan frekuensi pernapasan yang efektif,mengalami perbaikan pertukaran gasgas pada paru, adaptif mengatasi factorfaktor penyebab 'TBA@B'
A3'>37
8eningkatkan inspirasi
biasanyadengan peninggian kepala tempat
maksimalmeningkatkan ekspansi paru
tidur.
danentilasi pada sisi yang tidak sakit
untuk duduk klien untuk duduk sebanyak mungkin >bserasi fungsi pernapasan , catatfrekuensi
Disters pernapasan dan perubahan pada tanda
pernapasan , dispnea atau perubahan TT@
ital dapat terjadi sebagaiakibat stres fisiologi dan nyeri ataudapat menunjukkan terjadinya
Jelaskan pada klien bah"a tindakantersebut
syok sehubungan dengan hipoksia. !engetahuan apa yang diharapkandapat
dilakukan untuk menjaminkeamanan
mengurangi ansietas danmengembangkan
!ertahankan prilaku tenang, bantu
kepatuhan klienterhadap rencana terapeutik. 8embantu klien mengalami efek fisiologi
klienuntuk mengontrol diri
hipoksia yang dapatdimanifestasikan sebagai
denganmenggunakan pernapasan lebih
ketakutan ansietas.
lambat dandalam Taruhlah kantung resusitasi di
?antung resusitasi manual entilasisangat
sampingtempat tidur dan manual entilasi
berguna untuk mempertahankan fungsi
untuk se"aktu"aktu dapat digunakan
pernapasan jika terjadi gangguan pada
?olaborasi dengan tim kesehatan
alatentilator secara mendadak ?olaborasi dengan tim kesehatan lainuntuk
lainmisalnya dokter, radiologi, dan
mengealuasi perbaikankondisi klien atas
fisioterapi.
pengembangan parunya.
1. &. . +.
!emberian antibiotic !emberian analgesic 4isioterapi dada ?onsul foto thorak
) Aisiko cedera yang berhubungan dengan gangguan dalam cara berjalan,
24
ertigo, dan atau gangguan penglihatan, sekunder akibat kompresi perubahan tempat jaringan otak. Tujuan : setelah diberikan asuhan kepera"atan diharapkan tidak terjadicedera. ?riteria hasil : !asien mampu menyatakan pemahaman faktor ang terlibatdalam kemungkinan cidera.8enunjukkan perubahan perilaku, pola hidup untuk menurunkan faktor risiko dan untuk melindungi diri daricedera.8engubah lingkungan sesuai indikasi untuk meningkatkankeamanan
'TBA@B'
A3'>37
9sahakan lantai tidak licin dan basah !asang side rail 3njurkan pada keluarga klien untuk selalu
8eminimalkan klien jatuh 8enghindari klien terjatuh pada saatistiraha 9ntuk meningkatkan menjagakeamanan
menemani klien dalam beraktiitas
+) 3nsietas yang berhubungan dengan implikasi kondisi danketidakpastian masa yang akan datang. Tujuan : etelah diberikan asuhan kepera"atan, diharapkan rasa cemas klien berkurang ?riteria hasil : klien dapat mengakui dan mendiskusikan rasa takutmengungkapkan keakuratan pengetahuan tentang situasitampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang sampai padatingkat dapat diatasi 'TBA@B'
A3'>37
?aji status mental tingkat ansietas
Cangguan tingkat kesadaran
dari pasienkeluarga./atat adanya tandatanda
dapatmempengaruhi ekspresi rasa takut
erbal ataunon erbal
tetapitidak menyangkal keberadaannya. Derajatansietas akan dipengaruhi bagaimanainformasi tersebut diterima oleh
Jelaskan dan siapkan u tindakan prosedur
indiidu Dapat meringankan ansietas terutamaketika
sebelum dilakukan
pemeriksaan tersebut melibatkanotak 8engungkapkan rasa takut secara
isi pikiran dan perasaan takutnya
terbukadimana rasa takut dapat titujukan
25
8eningkatkan perasaan akan
hidup yang nyatasetelah sakit dalam
keberhasilandalam penyembuhan
dalamketerbatasannya tetapi sepenuhnyamenggunakan kemampuan kapasitas pasien
-) Deficit pera"atan diri yang berhubungan dengan ketidakmampuanuntuk melakukan kesulitan dalam pelaksanaan aktiitas hidup sehariharisekunder akibat kerusakan sensorikmotorik. Tujuan: setelah diberikan asuhan kepera"atan diharapkan personal hygieneterpenuhi ?riteria hasil : klien dapat menunjukkan gaya hidup untuk kebutuhan mera"atdiri?lien mampu melakukan aktiitas pera"atan diri sesuaidengan tingkat kemampuan 'TBA@B'
A3'>37
?aji kemampuan dan tingkat penurunan
8embantu dalam mengantisipasi
dalam melakukan 3D7
danmerencanakan pertemuan
8enyadarkan tingkah laku sugestitindakan
kebutuhanindiidual ?lien memerlukan empati, tetapi
pada penindungankelemahan. !ertahankan
perlumengetahui pera"atan yang
support pola pikir, iEinkan klien melakukan
konsistendalam menangani klien.
tugas, beri umpan balik positif
ekaligusmeningkatkan harga diri,
untuk usahanya
memandirikanklien, dan menganjurkan klien
Aencanakan tindakan untuk menangani
untuk terusmencoba ?lien akan mampu melihat dan
defisit penglihatan
memakanmakanan, akan mampu melihat
keluar masuknya orang ke ruangan 8engurangi ketergantungan
ekstensi untuk berpijak padalantai atau ke toilet ?aji kemampuan komunikasi untuk <3?
?etidakmampuan berkomunikasi dengan pera"at dapat menimbulkan
26
masalah pengosongan kandung kemih oleh 'dentifikasi kebiasaan <3<. 3njurkanminum
karenamasalah neurogenik 8eningkatkan latihan dan
dan meningkatkan istirahat !emberian supositoria dan pelumasfeses
menolongmencegah konstipasi !ertolongan utama terhadap fungsi
pencahar ?onsul ke dokter terapi okupasi
bo"ellatau <3< 9ntuk mengembangkan terapi
danmelengkapi kebutuhan khusus ) Cangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh b.d peningkatan pemakaian energi untuk metabolism, asupan nutrisi yang kurang, mual,muntah. Tujuan : setelah diberikan asuhan kepera"atan diharapkan kebutuhan nutrisiklien terpenuhi. ?riteria hasil: !asien mengerti tentang pentingnya nurisi bagi tubuh.8emperlihatkan kenaikan berat badan sesuai dengan hasil pemeriksaan laboraturium 'TBA@B'
A3'>37
Baluasi kemampuan makan klien
?lien dengan tracheostomy tube mungkinsulit untuk makan, tetapi klien denganendotracheal tube dapat menggunakanmag slang atau
8onitor keadaan otot yang menurundan
member makanan parenteral 8enunjukkan indikasi kekurangan energyotot
kehilangan lemak subkutan ?ajilah fungsi system gastrointestinalyang
dan mengurangi fungsi ototototpernapasan 4ungsi system gastrointestinal sangat penting
meliputi suara bising usus, catatterjadi
untuk memasukan makanan.@entilator dapat
perubahan di dalam lambungseperti mual
menyebabkan kembung pada lambung dan
dan muntah. >bserasi perubahan
perdarahan lambung
pergerakan usus misalnyadiare , konstipasi 3njurkan pemberian cairan &-00cchari
8encegah terjadinya dehidrasi
selama tidak terjadi gangguan jantung
akibat penggunan entilator selama tidak
?olaborasi
sadar dan mencegah terjadinya konstipasi. Diet tinggi kalori, protein, karbohidratsangat
a.3turlah diet yang diberikan sesuaikeadaan
diperlukan selama pemasanganentilator
klien b.7akukan pemeriksaan
untuk mempertahankan fungsiotototot
laboratoriumyang diindikasikan seperti
respirasi. b.8emberikan informasi yang
serum,transferin, <9/reatinin,
tepattentang keadaan nutrisi yang
27
danglukosa
dibutuhkanklien
*) 2ambatan mobilitas fisik berhubungan dengan kerusakan sensorikmotorik. Tujuan : setelah diberikan asuhan kepera"atan diharapkan ?lien mampumelaksanakan aktiitas fisik sesuai dengan kemampuannya ?riteria hasil: Tidak terjadi kontraktur sendi
A3'>37
?aji kemampuan secarafungsionalluasnya
8engidentifikasi kekuatankelemahan
kerusakan a"aldan dg cara yang teratur
dandapat memberikan informasi
7etakkan pada posisi telungkup satuatau dua
mengenai pemulihan 8embantu mempertahankan ekstensi pinggul
kali sehari jika pasien dapatmentoleransinya 8ulailah melakukan laihan rentanggerak
fungsional 8eminimalkan atropi otot,
aktif dan pasif pada semuaekstrimitas saat
meningkatkansirkulasi, membantu mencegah
masuk okong ekstrimitas dalam
kontraktur 8encegah kontraktur dan
posisifungsionalnya, gunakan papan
memfasilitasikegunaannya jika berfungsi
kakiselama periode paralisis flaksid Tempatkan bantal di ba"ah aksila
kembal 8encegah adduksi bahu dan fleksi siku
umalakukan abduksi pada tangan !osisikan lutut dan panggul dalam posisi
8empertahankan posisi fungsional
ekstensi
%) yeri akut: sakit kepala yang berhubungan dengan kompresi perubahantempat jaringan otak dan peningkatan tekanan intrakranial. Tujuan: etelah diberikan asuhan kepera"atan, diharapkan n yeri dapat berkurang hilang ?riteria hasil :secara subjektif melaporkan nyeri berkurang atau dapatmengidentifikasikan aktiitas yang meningkat atau menurunkan nyeri, klien tidak gelisah, skala nyeri 0
28
'TBA@B'
A3'>37
elaskan dan bantu klien dengantindakan
!endekatan dengan menggunakan
pereda nyeri non farmakologidan non
nonfarmakologi telah menunjukkan
inasie 3jarkan teknik relaksasi masase
keefektifandalam mengurangi nyeri Dapat melancarkan peredaran darah sehinggakebutuhan oksigen oleh jaringan akanterpenuhi dan akan dapat
3jarkan metode distraksi selama nyeriakut
menguranginyerinya 8engalihkan perhatian ke halhal
>bserasi nyeri dan tingkat responmotorik
yangmenyenangkan 9ntuk mencegah kemungkinan
klien
komplikasidan melakukan interensi yang
?olaborasi pemberian analgesik
tepat 3nalgesik memblok lintasan nyeri sehingganyeri akan berkurang
5) Aisiko kekurangan olume cairan yang berhubungan dengan muntahsekunder akibat peningkatan tekanan intrakranial. Tujuan : etelah diberikan asuhan kepera"atan diharapkan kebutuhan cairanterpenuhi. ?riteria hasil : 8enunjukkan perubahan keseimbangan cairan, dibuktikan olehhaluaran urine adekuat, tanda ital stabil, membran mukosalembab, turgor kulit baik 3"asi tanda ital, pengisian kapiler,
'ndikator keadekuatan olume sirkulasi.
statusmembran mukusa, turgor kulit Diskusikan strategi untuk
8embantu pasien menerima perasaan bah"a
menghentikanmuntah dan penggunaan
akibat muntah danatau penggunaan laksatif
laktasik diuretik 'dentifikasi rencana untuk meningkatkanatau
diuretik mencegahkehilangan cairan lanjut 8elibatkan pasien dalam rencana
mempertahankan keseimbangancairan
untuk memperbaiki ketidakseimbangan
optimal misal jad"al masukancairan
akanlebih besar kesempatan untuk berhasilnya.
29
. E-##) 1) DH 1 : ?lien tidak gelisah.?lien tidak mengeluh nyeri kepala, mual
muntah, dan muntah.C/ :+,-,, TT@ dalam batas normal.Tidak terdapat papilidema. &) DH &: !asien memperlihatkan frekuensi pernapasan yang efektif.Terjadi perbaikan pertukaran gasgas pada paru, adaptif mengatasi factor faktor penyebab. ) DH :!asien mampu menyatakan pemahaman faktor ang terlibat dalamkemungkinan cidera.8enunjukkan perubahan perilaku, pola hidup untuk menurunkan faktor risiko dan untuk melindungi diri dari cedera.8engubah lingkungan sesuai indikasi untuk meningkatkan keamanan. +) DH + :
?lien
dapat
mengakui
dan
mendiskusikan
rasa
takut.8engungkapkan keakuratan pengetahuan tentang situasi.Tampak rileks dan melaporkan ansietas berkurang sampai pada tingkatdapat diatasi. -) DH - : ?lien dapat menunjukkan gaya hidup untuk kebutuhan mera"at diri.?lien mampu melakukan aktiitas pera"atan diri sesuai dengan tingkatkemampuan. ) DH : !asien tubuh.8emperlihatkan
mengerti
tentang
kenaikan
berat
pentingnya badan
nurisi
sesuai
bagi dengan
hasil pemeriksaan laboraturium. *) DH * : Tidak terjadi kontraktur sendi.
30
%) DH
%
:
!asien
mengidebtifikasi
melaporkan
actiitas
yang
nyeri
berkurang.!asien
meningkatkan
dapat
ataumengurangi
nyeri.!asien tampak relaks.kala nyeri 0. 5) DH 5 : 2aluaran urine adekuat.Tanda ital stabil.8embran mukosa lembab.Turgor kulit baik
BAB III PENUTUP A. K$)/#%
>tak manusia adalah struktur pusat pengaturan yang memiliki olume sekitar 1.-0cc atau sekitar &$ dari berat orang de"asa dan terdiri atas 100 juta sel saraf atau neuron. 8etabolisme otak digunakan kira kira 1%$ dari total konsumsi oksigen oleh tubuh.
S#,#%
!era"at hendaknya mampu memberikan asuhan kepera"atan pada klien dengan tumor otak secara holistik didasari dengan pengetahuan yang mendalam mengenai penyakit tersebut.
31