BAB I PENDAHULUAN 3.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Total Quality Manajemen (TQM) berasal dari kata “Total “Total ” yang berarti keseluruhan atau terpadu, “Quality “Quality”” yang berarti mutu, dan “ Management “ Management ” diartikan dengan pengelolaan. Manaje Manajemen men didefi didefinis nisika ikan n sebaga sebagaii proses proses planning, organizing, organizing, staffing , da d an controlling terhadap seluruh kegiatan dalam organisasi. Dalam pengertian pengertian mengenai mengenai organisasi organisasi Total Quality Manajemen, Manajemen , penekanan utama adalah pada mutu yang didefinisikan dengan mengerjakan segala sesuatu dengan baik sejak dari aalnya dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan. !al inilah yang melatar belakangi konsep zero konsep zero defect . "esalahan atau #a#at (defect (defect ) hanya akan terjadi bila sejak dari proses aal tidak ditekankan masalah mutu. $elain itu, perusahaan harus membayar mahal bila produk atau jasanya tidak laku karena tidak dapat memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan atau tidak berorientasi pada kepuasan pelanggan. 3.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah
%dapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut& '. . +. . -.
%pakah yang dimaksu dimaksud d dengan dengan Total Total Quality Quality Manage Management ment %pa saja saja unsur* unsur* unsur dalam Total Quality Quality Management Management %pa saja saja elemen elemen penduku pendukung ng Total Quality Quality Management Management %pa saja saja prinsip prinsip dan dan unsur unsur Total Total Quality Quality Management Management agaimana agaimana peran peran Total Total Quality Quality Managem Management ent dalam dalam siklus siklus manajemen manajemen
3.3 Tujuan ujuan
Tujuan penulisan makalah ini adalah agar pemba#a dapat memahami tentang Total Qualitas Manajemen.
BAB II PEMBAHAAN 1
1.1 T!tal "ual#t$ Management %T"M& 1. ejarah T!tal "ual#t$ Management %T"M&
%.
'/0 1 '/-2, periode perintisan dan penelitian. Dr.3.4. Deming menyampaikan seminar 5 hari mengenai kualitas pada para ilmuan, insinyur, dan para eksekutif perusahaan 6epang.
.
'/-' 1 '/-, periode pengendalian mutu statistik ($tatisti#al Quality Qontrol)
7.
'/-- 1 '/02, periode pengendalian mutu sistematik. Diperkenalkan istilah 73Q7 (7ompany 3ide Quality 7ontrol)
D.
'/0' 1 sekarang, periode pemantapan dan pengembangan. 8rof.D9."aoru :shikaa memperkenalkan ;ugus "endali Mutu (Quality 7ontrol 7ir#le)
TQM bermula di %$ selama 8D ::, ketika ahli statistik %$ 3.4dard Deming menolong para insinyur dan teknisi untuk menggunakan teori statistik untuk memperbaiki kualitas produksi. $etelah perang, teorinya banyak diremehkan oleh perusahaan %merika. "emudian Deming pergi ke 6epang, dimana dia mengajarkan pemimpin bisnis top pada $tatisti#al Quality 7ontrol, mengajarkan mereka dapat membangun negaranya jika mengikuti nasehatnya. TQM mun#ul sebagai respon pada kesulitan membaurkan pendekatan kualitas teknis dengan tenaga kerja yang berkembang pesat tak terlatih atau semi terlatih saat dan setelah 8D . Meskipun banyak dari ide tersebut beraal di %$ namun sebagian besar perusahaan 6epanglah yang mengimplementasikannya dan memperbaikinya dari '/-2an. $eperti halnya pendekatan kualitas teknis, TQM juga menekankan pada pentingnya input namun mengembangkannya dari kompetensi teknis ke juga termasuk pentingnya moti
oundation for Quality Management (4>QM) yang dimodelkan pada penghargaan Mal#olm aldrige Quality %ard (MQ%) dari %$ dan pendahulunya Deming 8ri?e di 6epang. 2
4rederi#k Taylor pada tahun '/2, dengan mengangkat aspek yang paling fundamental dari manajemen ilmiah, yaitu adanya pemisahan antara peren#anaan dan pelaksanaan. Aandasan TQM adalah statisti#al pro#ess #ontrol ($87) yang merupakan model manajemen manufa#tur, yang pertama*tama diperkenalkan oleh 4dard Deming dan 6oseph 6uran sesudah 8D :: guna membantu bangsa 6epang membangun kembali infrastruktur negaranya. %jaran Deming dan 6uran itu berkembang terus hingga kemudian dinamakan TQM oleh B$ Ca
2. Perkem'angan Mutu T"M
'. 4ra Tanpa Mutu 4ra ini dimulai sebelum abad ke*'5, dimana produk yang dibuat tidak memperhatikan mutu. "ondisi ini mungkin terjadi jika perusahaan tersebut tidak memiliki pesaing ( monopoli ).
. 4ra :nspeksi 8ada ?aman ini, mutu hanya melekat pada produk akhir. Dengan kata lain, masalah mutu hanya berkaitan dengan produk yang rusak atau #a#at. Eaman ini berlangsung di negara
3
arat sekitar tahun '522*an, dimana produsen mulai mendapatkan pesaing dan produksi yang digunakan adalah produksi massal. 8emilihan terhadap produk akhir dilakukan dengan melakukan inspeksi. 8erhatian produsen terhadap mutu sangat terbatas. Manajemen pun#ak sama sekali tidak menaruh perhatian terhadap kualitas produk, dan tanggung jaab terhadap produk didelegasikan pada departemen inspeksiFoperasi dengan titik berat pada produk akhir sebelum dilepas ke konsumen sehingga perbaikan terjadi ketika kesalahan telah terjadi. +. 4ra $tatisti#al Quality 7ontrol 4ra ini dimulai pada tahun '/+2 yang diperkenalkan oleh 3alter %. $heart. 6ika pada ?aman inspeksi terjadi penyimpangan atribut produk yang dihasilkan dari atribut standar ( terjadi #a#at ), departemen tersebut tidak dapat mendeteksi apakah penyimpangan tersebut disebabkan karena kesalahan pada produksi atau hanya karena kebetulan. Dengan demikian, informasi yang diperoleh tidak dapat digunakan untuk melakukan perbaikan terhadap produksi untuk men#egah hal serupa. Tetapi pada statisti#al @uality #ontrol, departemen inspeksi dilengkapi dengan alat dan metode statisti# dalam mendeteksi adanya penyimpangan yang terjadi dalam produk yang dihasilkan selama proses produksi. Data penyimpangan tersebut dapat diberitahukan kepada departemen produksi sebagai dasar diadakannya perbaikan terhadap proses dan system yang digunakan untuk mengolah produk. 8ara era ini, deteksi penyimpangan signifikan se#ara statisti# sudah mulai dilakukan sehingga kualitas produk sudah mulai dikendalikan departemen produksi. %kan tetapi konsep kualitas masih terbatas pada atribut yang melekat pada produk yang sedang dan telah diproduksi. . 4ra Quality %ssura#e Di era ini, konsep mutu mengalami perluasan. 6ika dulu hanya terbatas pada tahap produksi kini mulai merambah ke tahap desain dan koordinasi dengan departemen jasa ( seperti bengkel, energy, peren#anaan dan pengendalian produksi, serta pergudangan ). "eterlibatan manajemen dalam penanganan mutu produk mulai disadari pentingnya karena keterlibatan pemasok dalam penentuan mutu produk memerlukan koordinasi dan kebijakan manajemen. 8ada ?aman ini mulai diperkenalkan konsep mengenai biaya mutu, yaitu pengeluaran akan dapat dikurangi jika manajemen meningkatkan aktifitas pen#egahan yang merupakan
4
hal yang lebih penting daripada upaya perbaikan mutu atas penyimpangan yang sudah terlanjur terjadi. -. 4ra $trategis Quality Management F Total Quality Management anyak yang beranggapan baha TQM berasal dari 6epang, mengingat konsep TQM banyak dipengaruhi perkembangan*perkembangan di 6epang. "ekalahan 6epang pada perang dunia ::, membangkitkan budaya 6epang dalam membangun sistem kualitas modern. !adirnya pakar kualitas 3. 4dard Deming di 6epang pada tahun '/-2 membuat para ilmuan dan insinyur 6epang lebih bersemangat dalam membangun dan memperbaiki sistem kualitas. "eberhasilan yang #ukup pesat perusahaan 6epang di bidang kualitas men jadi perhatian perusahaan*perusahaan di negara maju lainnya. 8erusahaan kelas dunia kemudian mempelajari apa yang pemah diraih oleh perusahaan 6epang dalam mengembangkan konsep kualitas. !asil studi perusahaan*perusahaan industri kelas dunia ini menunjukkan baha keberhasilan perusahaan 6epang ini salah satunya menerapkan apa yang dikenal dengan Total Quality Management (TQM). 0. 4ra ;ugus "endali MutuFQuality 7ontrol 7ir#le Tahun '/0' sampai sekarang dikatakan
sebagai
periode
pemantapan dan
pengembangan (Ce Quality 7reation). 8ada tahun '/0, 8rof. D9. "aoru :shikaa memperkenalkan ;ugus "endali Mutu (Quality 7ontrol 7ir#le). TQM sangat mengutamakan adanya ;ugus "endali Mutu ( Quality 7ontrol 7ir#le ), yaitu sebuah mekanisme dan dinamika yang menjamin adanya e
3. Pengert#an T!tal "ual#t$ Management %T"M&
Total Quality Management menurut ;aspers? (2'') merupakan suatu pendekatan manajemen yang se#ara sistematis berorientasi pada organisasi, pelanggan, dan pasar yang mengkombinasikan pen#arian fakta dan peme#ahan masalah untuk meningkatkan kualitas, produkti
5
Total @uality management menurut Casution (2'2) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang men#oba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus*menerus atas produk, jasa, tenaga kerja, proses, dan lingkungannya. $edangkan menurut yamit (22-) merupakan sistem manajemen yang meningkatkan kualitas menuju pen#apaian keunggulan bersaing yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Total Quality Management dalam penerapannya memiliki dua aspek pokok yang harus dijalankan yaitu & '. $istem manajemen kualitas. . 8erbaikan kualitas terus*menerus.
$uatu sistem manajemen kualitas menurut ;asper?s (2'') merupakan sekumpulan prosedur yang terdokumentasi yang bertujuan untuk menjamin kesesuaian dari suatu proses dan produk sesuai dengan persyaratan tertentu. 8rosedur yang terdokumentasi ini untuk men#egah kesalahan*kesalahan dalam proses. "arena konsistensi dalam pelaksanaan proses merupakan kun#i yang efektif
untuk perbaikan terus*menerus agar dapat menghasilkan
produk yang dibutuhkan oleh pelanggan. Dalam pelaksanannya untuk menerapkan suatu manajemen kualitas yang dapat menjaga konsistensi dalam pelaksanaan proses dan produk, maka perlu mengadopsi suatu standar sistem manajemen kualitas yang akan diterapkan oleh perusahaan. $tandar sistem manajemen kualitas ini dipilih berdasarkan elemen*elemen tujuan, pengukuran kinerja, pelanggan, input , proses*proses, output proses, dan pemasok sehingga sistem manajemen kualitas internasional :$ /22' dapat diterapkan dalam sistem manajemen kualitas. 8erbaikan terus*menerus di dalam Total Quality Management
ditujukan untuk
meningkatkan produkti
"onsep dasar Total Quality Management 6
2.2 Unsur(unsur T!tal "ual#t$ Management %T"M&
7
8erbedaan Total Quality Management (TQM) dengan pendekatan*pendekatan lain dalam menjalankan usaha adalah komponen*komponennya. "omponen tersebut memiliki sepuluh unsur utama menurut ;oets#h dan Daandy Tjiptono dan %nastasia Diana (22+& '-*'5), yaitu& '. >okus pada 8elanggan Menurut $uardi (22+) pelanggan merupakan kun#i untuk meraih keuntungan, organisasi harus mengerti keinginan pelanggan dan masa depan dengan berusaha memenuhi persyaratan pelanggan dan berusaha untuk melebihi harapan pelanggan. . bsesi terhadap "ualitas 3iboo (2'') menjelaskan tentang obsesi terhadap kualitas baha dalam gaya hidup dan kondisi ekonomi se#ara drastis dapat mengubah persepsi pelanggan atas kualitas. leh karena itu, dalam organisasi yag menerapkan TQM, menjaga kualitas merupakan salah satu tugas yang berat. +. 8endekatan :lmiah 8endekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama untuk mendesain pekerjaan, proses pengambilan keputusan, dan peme#ahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut (Casution 2'2). . "omitmen 6angka 8anjang -. "erjasama Tim (Teamork) $oegoto (22/) menjelaskan kerjasama tim itu penting dalam penerapan TQM karena dalam tim*tim berbeda dari kelompok kerja dalam grup*grup kerja tersebut saling berhubungan terutama untuk berbagi informasi dan untuk membuat keputusan guna membantu satu sama lain dalam melaksanakan tanggung jaabnya. 0. 8erbaikan $istem se#ara erkesinambungan 8erbaikan
sistem
se#ara
berkesinambungan
dalam
manajemen
mutu
menyangkut dengan metode*metode kuantitatif utuk memperbaiki semua proses dalam perusahaan dan memperbaiki perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan saat ini dan masa depan (!erjanto 22G).
G. 8endidikan dan 8elatihan
8
Menurut %bdul !arris (22-) pendidikan dan pelatihan dapat dilaksanakan di dalam atau di luar perusahaan dengan berbagai bentuk. 8elatihan mungkin juga terjadi melalui penugasan pengembangan di dalam atau di luar perusahaan. 5. "ebebasan yang Terkendali "ebebasan yang terkendali dalam TQM sangat penting utuk melibatkan karyaan dalam pengambilan keputusan dan peme#ahan masalah, karena dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jaab karyaan terhadap keputusan yang telah dibuat (Casution 2'2). Menurut Tjiptono dan Diana (22+) /. "esatuan Tujuan TQM dapat diterapkan degan baik jika perusahaan memliki kesatuan tujuan, dengan demikian setiap usaha dapat diarahkan pada tujuanyang sama. %kan tetapi tidak berarti baha harus ada persetujuan dan kesepakatan antara manajemen dan karyaan mengenai upah dan kondisi kerja. '2. %danya "eterlibatan dan 8emberdayaan "aryaan "eterlibatan dan pemberdayaan karyaaan akan memberikan karyaan hak untuk merekomendasikan perubahan lalu diberi tanggung jaab untuk penerapannya ($uko#o 22G).
2.3 Elemen Pen)ukung T!tal "ual#t$ Management
%da beberapa elemen*elemen pendukung di dalam Total Quality Management, dan berikut ini adalah elemen*elemen pendukung di dalam Total Quality Management, menurut Tenner dan :r
8endidikan lebih bersifat filosofis dan teoritis. 3alaupun demikian, pendidikan dan pelatihan memiliki tujuan yang sama, yaitu pembelajaran. Di dalam pembelajaran terdapat pemahaman se#ara implisit. Melalui pemahaman, karyaan dimungkinkan untuk menjadi seorang ino
8engukuran sangat penting karena berguna untuk menentukan seberapa jauh pelanggan baha kebutuhan mereka benar*benar terpenuhi. 8engukuran terhadap kepuasan pelanggan juga menjadi hal yang sangat esensial bagi setia perusahaan atau organisasi TQM. !al ini dikarenakan langkah tersebut dapat memberikan umpan balik dan masukan bagi keperluan pengembangan dan implementasi strategi peningkatan kepuasan pelanggan (Tjiptono dan %nastasia, 22+)
2.* Pr#ns#+ T!tal "ual#t$ Management
Menurut !ensler dan runell dalam (dalam Casution 2'2& +2*+' serta Tjiptono I Diana '//-& '+*'- ), ada empat prinsip utamaa dalam TQM. "eempat prinsip tersebut adalah sebagai berikut& a. "epuasan "onsumen Dalam TQM, konsep mengenai kualitas dan konsumen diperluas. "ualitas tidak hanya bermakna kesesuaian dengan spesifikasi*spesifikasi tertentu, tetapi kualitas tersebut ditentukan oleh konsumen. "onsumen itu sendiri meliputi konsumen internal dan konsumen eksternal. "ebutuhan konsumen
diusahakan untuk dipuaskan dalam segala aspek,
termasuk di dalamnya harga, keamanan, dan ketepatan aktu. leh karena itu, segala aktiakta 11
8erusahaan kelas dunia berorientasi pada fakta. Maksudnya, baha setiap keputusan selallu didasarkan pada data, bukan sekedara pada perasaan (feeling). %da dua konsep pokok yang berkaitan dengan hal ini, pertama yaitu prioritas (prioriti?ation) yakni suatu konsep baha perbaikan tidak dapat dilakukan pada semua aspek pada saat yang bersamaan, mengingat keterbatasan sumber daya yang ada. leh karena itu, dengan menggunakan data, maka manajemen dan tim dalam organisasi dapat memfokuskan usahanya pada situasi tertentu yang
Menurut Tjiptono dan Diana ( 22+ ) baha & Dalam implementasi manajemen mutu terpadu, tidak satupun rumus, kiat ataupun #ara tertentu yang uni
8eran Manajemen $enior terhadap perubahan 8eran F keterlibatan 8egaai !ubungan pegaai dengan pimpinan baik se#ara internal maupun eksternal 8erbaikan atau penyempurnaan systemdan kondisi lingkungan kerja yang mendukung pelaksanaan pekerjaan.
Dalam TQM, 8egaai dibebani kesempatan untuk terlibat aktif di dalam system dengan pengembangan
kemampuannya,
baik
kemampuan 12
manajerial
maupun
kemampuan
pelaksanan operasional. $asaran yang terpenting didalam TQM adalah bagaimana meningkatkan gairah dan semangat kerja pegaai serta mengembangkan agar punya kualitas yang optimal. Menurut Marbun dan !eryanto ('//+), penerapan peran Total Quality Management adalah (') peran 8egaai, () peran pimpinan, (+) peran hubungan 8egaai dan pimpinan, () peran aspek lingkungan kerja. erikut ini akan dijelaskanlima penerapan peran TQM & '. 8egaai Menurut Marbun dan !eryanto ('//+) baha, 8rogram TQM tidak akan berhasil hanya dengan kemauan kuat dari pimpinan, tetapi juga harus ditunjang oleh peran serta pegaai. Menurut Mangkupraira (22) baha, posisi 8egaai untuk memainkan peran dalam pengelolaan mutu sangatlah strategis. Dari uraian diatas dapat disimpulkan baha peran pegaai adalah kemampuan dan kemauan pegaai dalam melaksanakan pekerjaannya dengan baik. "emampuan untuk mengembangkan diri & asset organisasi yang paling berarti adalah pribadi*pribadi 8egaainya. . 8impinan Menurut Tery dan 9ue (22') menyatakan baha, para pemimpin men#oba untuk memahami persoalan*persoalan yang dihadapi para anggota dan juga perasaan* perasaan mereka, pekerjaan mereka, dan lingkungan kerja. "emudian Marbun Dan !eryanto ('//+) menyatakan baha, untuk merangsang perubahan perilaku di organisasi yang bersangkutan, diperlukan keyakinan akan manfaat program TQM dari pimpinan. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan baha peran pimpinan adalah keikutsertaan aktif pimpinan dan adanya keterbukaan dalam komunikasi, komunikasi yang baik akan membantu kesukseskan satu organisasi dan akan memperke#il kesenjangan F salah paham. 8erkembangan perusahaan juga perlu di#iptakan oleh pimpinan. +. 8eran hubungan pegaai dan pimpinan Menurut Mangkupraira (22) baha, hubungan pegaai dan pimpinan yang didasarkan pada pendekatan hubungan sosial adalah salah satu upaya agar kinerja pegaai memiliki daya saing tinggi. Marbun dan !eriyanto ('//+) menyatakan baha, hubungan pegaai dan pimpinan merupakan isu*isu yang menentukan pengorganisasian, antara lain 13
kesebahasaan
dalam
tindakan,
kebersamaan
pegaai
dan
pimpinan
dalam
menghadapi setiap masalah, keserasian langkah tindakan, kesukarelaan dalam kerjasama & unsur kesukarelaan dalam bekerja yang tulus dan lahir dari dalam diri akan membentuk kekuatan juang yang kokoh. Dari uraian di atas dapat disimpulkan baha peran pimpinan adalah kemampuan dan keaktifan pimpinan dalam memperjelas dan memper#epat proses kerja sehingga dapat meningkatkan kinerja karyaan. . Aingkungan kerja Menurut Tery dan 9ue (22') menyatakan baha, lokasi, peralatan meja* meja, formulir*formulir, penerangan, semangat umum, dan sikap*sikap,sarana kerja adalah #ontoh dari fa#tor*faktor lingkungan kerja. Marbun dan !eryanto ('//+) menyatakan baha, lingkungan kerja antara lain kedisiplinan kerja akan meningkatkan kualitas kerja, ketertiban dalam tindakan, kerapihan lingkungan dan proses kerja, serta kesegaran jasmani & kondisi fisik seseorang sangat menentukan hasil karyanya. Dari uraian diatas dapat disimpulkan baha kondisi kerja yang baik dapat mendukung keberhasilan petugas dalam melaksanakan pekerjaannya.
BAB III PENUTUP 3.1 -es#m+ulan
Dari uraian di atas dapat disimpulkan baha & '. Total Quality (TQM) Management merupakan sistem yang memperbaiki kualitas se#ara terus menerus. . Dalam TQM ada beberapa elemen*elemen pendukung, antara lain& "epemimpinan (Aeadership), 8endidikan dan 8elatihan (4du#ation and Training), $truktur 14
8endukung ($upporti
3.2 aran
Diharapkan kepada para pemba#a agar lebih banyak memba#a literatur lain agar semakin menambah aasan mengenai materi TQM ini.
DATAR PUTA-A
;aspers?, Jin#ent. 2''. Total Quality Management& Bntuk 8raktisi isnis dan :ndustri. ogor & Jin#hristo 8ubli#ation.
!erjanto, 4. 22G. Manajemen Operasi. 6akarta & ;rasindo.
!ansler
dan
runell.'//+.
Budgelary
Participation,
Performance, The %##ounting 9e
15
Motiation,
and
Managerial
Casution, M. 2'2. Manajemen Mutu Terpadu. 6akarta & ;halia :ndonesia.
$oegoto, 4. $. 22/. !nterpreneurs"ip Menjadi Pe#isnis $lung . 6akarta & 8T %leK Media "omputindo.
$oeko#o, . M. 22G. Manajemen %dministrasi Per&antoran Modern. 6akarta & 4rlangga.
Tenner, %. 4. dan :r
Tjiptono. 22+. Total Quality Management, !disi 'eisi. Logyakarta & 8enerbit %ndi.
Tjiptono, >andy dan %nastasia Diana. 22G. Total Quality Management !disi 'eisi. Logyakarta & 8enerbit %ndi.
3iboo. 22G. Manajemen "inerja Di
Lamit, Eulian . 22-. Manajemen "ualitas 8roduk dan 6asa. 4d. ', 7et. . Logyakarta& 4konisia "ampus >akultas 4konomi B:: Logyakarta.
16