BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Belak Belakang ang Pada Perekonomian Pasar Bebas, seiap perusahaan dituntut untuk mampu mampu member memberik ikan an kuali kualitas tas pada pada produ produkny knya a agar agar mampu mampu bertaha bertahan n dalam persaingan, persaingan, baik memberik memberikan an produk-pr produk-produk oduk yang bermutu bermutu baik, beba bebas s caca cacat, t, sesu sesuai ai deng dengan an sele selera ra kons konsum umen en,, har harganya ganya mura murah, h, dan sebagainya. Berdasarkan hal tersebut diatas, maka muncullah flosof baru yang mengh menghend endaki aki perubah perubahan an perila perilaku ku pada pada semua semua tingka tingkatt organi organisas sasii dan menaruh perhatian pada pentingnya kepuaan konsumen, yang dikenal dengan
Total
Quali ality
Manag anage ement
(TQM)
yang
dalam
bahasa asa
ndonesianya diter!emahkan Mana!emen Mutu Terpadu. Pada dasarnya, TQM ini merupakan suatu sistem yang mengetengahkan mutu sebagai usaha yang berorientasi pada kepuasan konsumen dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. "ntuk memenuhi tuntutan konsumen akan produk yang bermutu, maka disusunlah suatu standar mutu. #etiap produk yang mempunyai stan standar dar mutu mutu yang yang berb berbed edaa-be beda da antar antara a produ produk k yang yang satu satu deng dengan an produk lainnya, sedangkan !umlah dan kebutuhan konsumen berbedabeda, maka standar mutu suatu produk akan banyak sekali. Berdasarkan hal tersebut, tersebut, penyeragaman penyeragaman mutu sangat diperlukan diperlukan agar standar standar mutu yang beraneka-ragam itu men!adi !elas dan dapat diterima oleh semua pihak. $alam industri industri rokok rokok di ndonesia, ndonesia, PT #ampoern #ampoerna a Tbk merupakan merupakan salah
satu
perusahaan
terbesar
yang
telah
menerapkan
yang
berhubungan dengan peningkatan produkti%itas melalui analisa peranan Total Total Quality Management. Management.
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM & Sampoerna. Tbk
'leh 'leh kar karena ena itul itulah ah,, penu penuli lis s tert tertar arik ik untu untuk k memb membua uatt pene peneli liti tian an dengan !udul Penerapan TQM Pada PT M #ampoerna Tbk*.
B. Tujuan ujuan Penulisa Penulisan n &. Men!elask Men!elaskan an tentang tentang +onsep +onsep TQM TQM dan #i #igma #igma . Men!el Men!elask askan an Penerap enerapan an TQM dan #i #igma #igma pada pada PT. PT. M #ampoer #ampoerna na Tbk.
C. Metode Metode Penul Penulisa isan n Makala Makalah h ini dibuat dibuat dengan dengan metod metode e kepus kepustak takaan aan,, dimana dimana data data yang yang diperoleh penulis merupakan hasil reerensi dari buku-buku terkait dan melalui reerensi media internet.
D. Sistemat Sistematika ika Penulisan Penulisan Makalah ini, dibagi men!adi tiga bab, yakni / Bab
/ Pendahuluan Berisi 0atar Belakang, Tu!uan Penulisan, Metode Penulisan dan
#istematika Penulisan Bab
/ 0andasan 0andas an Teori Bab ini berisi pen!elasan mengenai +onsep TQM dan #i #igma
Bab
/ Pembaha bahasa san n Bab ini berisi berisi mengen mengenai ai Penerap enerapan an TQM, TQM, #i #igma, #igma, 1nali 1nalisis sis #2'T
dan 1nalisis
penerapan apan #i
#igma
pada ada
PT.
#ampoerna Bab 3 / +e +esim simpul pulan Berisi +esimpulan +esimpulan atas makalah yang dibuat oleh penulis
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM Sampoerna. Tbk
M
'leh 'leh kar karena ena itul itulah ah,, penu penuli lis s tert tertar arik ik untu untuk k memb membua uatt pene peneli liti tian an dengan !udul Penerapan TQM Pada PT M #ampoerna Tbk*.
B. Tujuan ujuan Penulisa Penulisan n &. Men!elask Men!elaskan an tentang tentang +onsep +onsep TQM TQM dan #i #igma #igma . Men!el Men!elask askan an Penerap enerapan an TQM dan #i #igma #igma pada pada PT. PT. M #ampoer #ampoerna na Tbk.
C. Metode Metode Penul Penulisa isan n Makala Makalah h ini dibuat dibuat dengan dengan metod metode e kepus kepustak takaan aan,, dimana dimana data data yang yang diperoleh penulis merupakan hasil reerensi dari buku-buku terkait dan melalui reerensi media internet.
D. Sistemat Sistematika ika Penulisan Penulisan Makalah ini, dibagi men!adi tiga bab, yakni / Bab
/ Pendahuluan Berisi 0atar Belakang, Tu!uan Penulisan, Metode Penulisan dan
#istematika Penulisan Bab
/ 0andasan 0andas an Teori Bab ini berisi pen!elasan mengenai +onsep TQM dan #i #igma
Bab
/ Pembaha bahasa san n Bab ini berisi berisi mengen mengenai ai Penerap enerapan an TQM, TQM, #i #igma, #igma, 1nali 1nalisis sis #2'T
dan 1nalisis
penerapan apan #i
#igma
pada ada
PT.
#ampoerna Bab 3 / +e +esim simpul pulan Berisi +esimpulan +esimpulan atas makalah yang dibuat oleh penulis
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM Sampoerna. Tbk
M
BAB II LANDASAN TE!I
A. Total "ualit# "ualit# Management Management $T"M% &. Pengertian Total Total "ualit# "ualit# Management Management $T"M% $T"M% Menuru Menurutt shik shika4a a4a Perpadu erpaduan an semua semua ungsi ungsi dari dari perusa perusahaan haan ke dalam alsaah holistik holistik yang dibangun dibangun berdasark berdasarkan an konsep konsep kualitas, kualitas, team4ork, produkti%itas, dan pengertian serta kepuasan pelanggan Menuru Menurutt #antos #antosa a #is #istem tem mana!e mana!eme men n yang yang mengan mengangka gkatt kuali kualitas tas sebagai sebagai strate strategi gi usaha usaha dan berori berorient entasi asi pada pada kepua kepuasan san pelangg pelanggan an dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. Total Total Quality Management merupakan suatu pendekatan dalam men!alankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing orga organi nisa sasi si mela melalu luii
perb perbai aika kan n
teru terus s
mene meneru rus s
atas atas prod produk uk,,
!asa !asa,,
manusia, proses, dan lingkungannya. Total Total Quality 1pproach hanya dapat dicapai dengan memperhatikan karakteristik TQM / (&) 5okus pada pelanggan, () Memiliki obsesi yang tinggi terhadap kualitas, (6) Menggunakan pendekatan ilmiah dalam peng pengam ambi bila lan n
keput eputus usan an
dan dan
pem pemecah ecahan an
masa masala lah, h,
(7) (7)
Memi Memili liki ki
komit omitme men n !ang !angka ka pan!a pan!ang ng,, (8) (8) Memb Membut utuh uhka kan n ker!a er!a sama sama tim, tim, (9) (9) Memperbaiki proses secara berkesinambungan, (:) Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan, (;) Memberikan kebebasan yang terkendali, (<) (<) Memi Memili liki ki kesat esatua uan n tu!u tu!uan an,, dan (&=) (&=) 1danya danya keter eterli libat batan an dan pemberdayaan karya4an. Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM 6 Sampoerna. Tbk
'. Sejara( Total "ualit# Management $T"M% >%olusi gerakan total ?uality dimulai dari masa studi 4aktu dan gerak oleh Bapak Mana!emen lmiah 5rederick Taylor pada tahun &<=an. 1spek yang paling undamental dari mana!emen ilmiah adalah adanya pemisahan antara perencanaan dan pelaksanaan. 3olume dan kompleksitas mendorong timbulnya ?uality engineering pada tahun &<=-an dan reliability engineering pada tahun &<8=-an. Quality engineering sendiri mendorong timbulnya penggunaan metode-metode statistik dalam pengendalian kualitas, yang akhirnya mengarah pada konsep control charts dan statistical process control. +edua konsep terakhir ini merupakan aspek undamental dari total ?uality management. #ekalipun konsep
TQM
banyak
yang
dipengaruhi
oleh
perkembangan-perkembangan di @epang, tetapi tidak dapat dinyatakan bah4a TQM made in @apan*. al ini dikarenakan banyak aspek TQM yang bersumber dari 1merika.
). Latar Belakang Total "ualit# Management $T"M% Perusahaan-perusahaan @epang menyadari bah4a kunci sukses di masa mendatang adalah kualitas, sementara perusahaan-perusahaan 1merika dan negara-negara Barat lainnya memusatkan perhatian pada biaya, secara bertahap dan terus menerus perusahaan-perusahaan @epang berusaha menciptakan inrastruktur sebagai dasar kualitas, yaitu aspek manusia, proses dan asilitas. #trategi-strategi yang ditemukan @epang
untuk
menciptakan
re%olusi dalam kualitas, diantaranya adalah / a. Para mana!er tingkat atas secara personal mengambil alih pimpinan re%olusi tersebut. b. #emua le%el dan ungsi men!alani pelatihan untuk mengelola kualitas. c. Perbaikan
kualitas
dilakukan
dengan
re%olusioner
dan
menerus. Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM 7 Sampoerna. Tbk
terus
d. Tenaga ker!a dilibatkan dalam oerbaikan kualitas melalui konsep Pengendalian +ualitas (Quality Aontrol). $asar pemikiran perlunya TQM sangatlah sederhana, yakni bah4a cara terbaik agar dapat bersaing dan unggul dalam persaingan global adalah dengan menghasilkan kualitas yang terbaik.
*. Tujuan T"M #ecara singkat pelaksanaan TQM dalam suatu perusahaan adalah bertu!uan untuk/ a. Meningkatkan mutu sumber daya manusia sehingga mampu dan terampil dalam melaksanakan tugasnya dengan baik. b. Meningkatkan mutu produk dan pelayanan agar kepuasan pelanggan terpenuhi. c. Meningkatkan ker!asama antar karya4an sehingga semangat ker!a dapat terpelihara dengan baik. d. Meningkatkan produktiftas ker!a. e. Menurunkan biaya. . Terlaksananya kebi!akan dan sasaran perusahaan.
+. Unsur,unsur T"M TQM merupakan model perbaikan mutu yang siatnya terus menerus. Menurut Arthur R. Tenner dan Irving J. De Toro dalam buku Total Quality Management* (&<</6-66), model TQM dibangun berdasarkan tiga prinsip mutu/ a. 5okus pada pelanggan $alam
flosof TQM, konsumen
memegang
peranan
penting,
sehingga segala sesuatunya dimulai dan didasari oleh harapan konsumen. Mutu ditentukan oleh konsumen bukan oleh mana!emen perusahaan. Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM 8 Sampoerna. Tbk
b. Proses perbaikan +onsep perbaikan terus menerus dibentuk berdasarkan urutan langkah
kegiatan terkait
dalam
menghasilkan
suatu
produk.
0angkah ini sangat penting dilakukan untuk dapat menghasilkan produk yang minim kesalahan serta agar kepuasan konsumen tercapai. c. +eterlibatan menyeluruh +eterlibatan semua bagian perusahaan sangat penting untuk diperhatikan,
mulai
dari
pimpinan
perusahaan
yang
dalam
tugasnya untuk mencapai produk yang mempunyai keunggulan kompetiti di pasar yang dimasuki, karya4an yang diberi 4e4enang untuk memperbaiki output dengan cara ker!asama yang lu4es dalam
memecahkan
masalah,
memperbaiki
proses
dan
memuaskan pelanggan. Peranan pemasok !uga harus diperhatikan dalam
memasok
bahan
baku
yang
berkualitas
agar
dapat
memuaskan pelanggan.
al-hal
tersebut
diatas
merupakan
aktor
kunci
untuk
memenangkan persaingan, dan dengan TQM akan tercipta produk dengan mutu yang lebih baik, harga yang lebih murah, penyerahan produk yang lebih cepat, dan pelayanan kepada konsumen lebih baik dibandingkan dengan para pesaingnya.
B. Si- Sigma &. Pengertian Si- Sigma #i #igma merupakan salah satu konsep atau metode untuk membangun keunggulan dalam persaingan melalui peningatan proses bisnis
dengan
mengurangi
atau
menghilangkan
penyimpangan
terhadap proses bisnis yang ada. +onsep #i #igma diperkenalkan oleh Miel arry dan ichard #croeder dalam bukunya yang ber!udul #i
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM 9 Sampoerna. Tbk
#igma The Breakthrought Management #trategy e%olution The 2orldCs Top Aorporation.
'. eunggulan Six Sigma Six
Sigma sebagai
program
kualitas
!uga
sebagai tool untuk
pemecahan masalah.Six sigma menekankan aplikasi tool ini secara metodis dan sistematis yang akan dapat menghasilkan terobosan dalam peningkatan kualitas. Metodologi yang sistematis ini bersiat generik sehingga dapat diterapkan baik dalam industri manuaktur maupun !asa. Six Sigma !uga dikatakan sebagai metode yang berokus pada proses dan pencegahan cacat (defect ) (#nee, &<<<). Pencegahan cacat dilakukan dengan cara mengurangi %ariasi yang ada di dalam setiap proses dengan menggunakan teknik-teknik
statistik yang sudah
dikenal secara umum. +euntungan perusahaan
dari
yang
penerapan Six
bersangkutan,
Sigma berbeda
tergantung
pada
untuk usaha
tiap yang
di!alankannya. Biasanya Six Sigma memba4a perbaikan pada hal-hal berikut ini (Pande, Peter. ===)/ a. b. c. d. e. . g.
Pengurangan biaya Perbaikan produkti%itas Pertumbuhan pangsa pasar etensi pelanggan Pengurangan 4aktu siklus Pengurangan cacat Pengembangan produk D !asa
). ele/i(an Si- Sigma +elebihan-kelebihan yang dimiliki #i #igma dibanding metode lain adalah/ a. #i #igma !auh lebih rinci daripada metode analisis berdasarkan statistik. #i #igma dapat diterapkan di bidang usaha apa sa!a mulai Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM : Sampoerna. Tbk
dari perencanaan strategi sampai operasional hingga pelayanan pelanggan dan maksimalisasi moti%asi atas usaha. b. #i #igma sangat berpotensi diterapkan pada bidang !asa atau non manuaktur disamping lingkungan teknikal, misalnya seperti bidang mana!emen, keuangan, pelayanan pelanggan, pemasaran, logistik, teknologi inormasi dan sebagainya. c. $engan #i #igma dapat dipahami sistem dan %ariabel mana yang dapat dimonitor dan direspon balik dengan cepat. d. #i #igma siatnya tidak statis. Bila kebutuhan pelanggan berubah, kiner!a sigma akan berubah.
*. 0aktor 1enting dalam Im1lementasi Si- Sigma a. $ukungan dari Top le%el. #i sigma mena4arkan pencapaian yang terukur yang tidak akan mampu ditolak oleh pemimpin perusahaan, yang diker!akan oleh seorang super star yg sangat tahu apa yg harus
dilakukan di bidangnya
(Black Belt,
Pro!ect
Ahampion,
>ecuti%e Ahampion). b. Tim yang hebat. Para >ecuti%e Ahampion, $eployment Ahampions, Pro!ect Ahampions, Master Black Belts, Black Belts, dan Ereen Belts adalah orang-orang yg terlatih dengan baik untuk menger!akan proyek #i #igma. c. Training yg berbeda dgn yg pernah ada. 1nggota proyek #i #igma adalah mereka yg pernah ditraining secara khusus dengan biaya antara F&8,===-F8,=== per Black Belt, yg akan dibayar melalui sa%ing yg didapat dari setiap proyek #i #igma. d. 1lat ukur yg baru, dengan menggunakan $PM' (Defects Per Million Opportunities) yang berhubungan erat dgn Aritical to Quality (ATA) yg diukur berdasarkan persepsi customer, yg bisa dibandingkan antar departemen atau di%isi dalam satu perusahaan.
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM ; Sampoerna. Tbk
e. Tradisi perusahaan yg baru, yaitu mempromosikan usaha untuk melakukan peningkatan kualitas secara terus menerus.
+. Metodologi Six Sigma #trategi penerapan six sigma yang diciptakan oleh $. Mikel arry dan ichard #chroeder disebut sebagai The Six Sigma rea!through Strateg" .
#trategi
ini
merupakan
menggunakan
pengumpulan
menentukan
sumber-sumber
data
metode
dan
%ariasi
sistematis
yang
statistik
untuk
analisis dan
cara-cara
untuk
menghilangkannya (arry dan #croeder, ===). Proyek six sigma mempunyai impact besar terhadap kepuasan konsumen
dan
impact
yang
signifkan
pada #ottom$line terpilih.
Mana!emen puncak mempunyai peranan penting selama seleksi proyek dan sebagai leader. Proyek didefnisikan secara !elas dalam hal expected !e" delivera#les, yaitu $PM' le%el atau sigma %ualit" levels, TG, &ualit" 'ost dsb. $alam pendekatan keseluruhan, masalah nyata dibalik kedalam masalah satistik. al ini dilakukan dengan mapping proses, yaitu mendefnisikan %ariable-%ariabel kunci input proses (!e" process input varia#les +P3s or H Cs) dan %ariable-%ariabel kunci output proses (!e" process output varia#les +P'3s or H yCs). kekuatan statistical
tools digunakan
untuk
menentukan
statistical
solution. 1da lima tahap atau langkah dasar dalam menerapkan strategi Six Sigma ini dimana
yaituDe(ne$Measure)Anal"*e$Improve$'ontrol ($M1A), tahapannya
merupakan
tahapan
yang
berulang
atau
membentuk siklus peningkatan kualitas dengan Six Sigma. #iklus $M1A dapat digambarkan sebagai berikut/
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM < Sampoerna. Tbk
2. Langka( 3 Langka( Six Sigma a. Defne $D% 0angkah ini adalah langkah operasional a4al dalam program peningkatan kualitassix sigma. Pada tahap de(ne ada hal yang perlu dilakukan yaitu/ &) Mendefnisikan proses inti perusahan Proses inti adalah suatu
rantai tugas, biasanya mencakup
berbagai departemen atau ungsi yang mengirimkan nilai (produk, !asa, dukungan, inormasi) kepada para pelanggan eksternal. $alam
hal
pemilihan
tema Six
Sigma pertama-tama
yang
dilakukan adalah mempertimbangkan dan men!elaskan tu!uan dari suatu proses inti akan die%aluasi. ) Mendefnisikan kebutuhan spesifk kebutuhan pelanggan 0angkah
selan!utnya
adalah
mengidentifkasi
pemain
paling
penting didalam semua proses, yakni pelanggan, pelanggan bisa internal maupun eksternal adalah tugas lac! elt dan tim untuk menentukan
dengan
baik
apa
yang
diinginkan
pelanggan
eksternal. Peker!aan ini membuat suara pelanggan (voice to customer I +O', men!adi mendefnisikan
hal
kebutuhan
yang spesifk
menantang. dari
$alam
pelanggan
hal
adalah
memahami dan membedakan diantara dua kategori persayaratan kritis, yaitu persyaratan output dan persyartan pelayanan. Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM &= Sampoerna. Tbk
/. Measure $M% $alam langkah yang kedua dalam tahapan operasional pada program peningkatan kualitas Six Sigma terdapat 6 hal pokok yang dilakukan yaitu &) Menentukan karakteristik kualitas kunci ATQ ditetapkan berhubungan langsung dengan kebutuhan spesifk pelanggan yang diturunkan secara langsung dari persyaratan I persayaratan
output
dan
pelayanan.
$alam
buku
lain
menyebutkan bah4a karakteristik kualitas sama dengan !umlah kesempatan penyebab cacat (opportunities to failure). ) Mengembangkan rencana pengumpulan data Pada dasarnya pengukuran karakteristik kualitas dapat dilakukan pada tiga tingkat, yaitu/ a) encana pengukuran tingkat proses, adalah mengukur setiap langkah atau akti%itas dalam proses dan karakteristik kualitas input yang diserahkan oleh pemasok yang mengendalikan dan mempengaruhi karaktersitik kualitas output yang diinginkan. Tu!uan dari pengukuran ini adalah mengidentifkasi setiap perilaku yang mengatur setiap langkah dalam proses. b) Pengukuran tingkat output, mengukur karakteristik kualitas output yang dihasilkan suatu proses dibandingkan dengan karakteristik kualitas yang diinginkan pelanggan. c) encana pengukuran tingkat outcome, mengukur bagaimana baiknya suatu produk atau !asa itu memenuhi kebutuhan spessifk dari pelanggan. @adi pada tingkat ini adalah mengukur kepuasan pelanggan dalam menggunakan produk danDatau !asa yang diserahkan kepada pelanggan. 6) Pengukuran #aseline kiner!a Peningkatan
kualitas six
sigma yang
telah
ditetapkan
akan
berokus pada upaya-upaya yang giat dalam peningkatan kualitas Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM && Sampoerna. Tbk
menu!u kegagalan nol ( *ero defects) sehingga memberikan kepuasan total kepada pelanggan. Maka sebelum peningkatan kualitas six sigma dimulai, kita harus mengetahui tingkat kiner!a sekarang
atau
dalam
sebagai #aseline kiner!a.
terminologi Six
#etelah
Sigma disebut
mengetahui #aseline kiner!a
maka kema!uan peningkatan-peningkatan yang dicapai dapat diukur sepan!ang masa berlaku Six Sigma/ a) Pengukuran #aseline kiner!a dilakukan
apabila
itu
pada
terdiri
tingkat
dari
proses,
beberapa
biasanya
sub
proses.
Pengukuran kiner!a pada tingkat proses akan memberikan baganan secara !elas dan konprehensi tentang segala sesuatu yang ter!adi dalam sub proses itu. b) Pengukuran #aseline kiner!a
pada
tingkat output,
dilakukan
secara langsung pada produk akhir yang akan diserahkan pada pelanggan. Pengukuran dimaksudkan untuk mengetahui se!auh mana output akhir dari proses itu untuk memenuhi kebutuhan spesifk dari pelanggan, sebelum produk itu diserahkan pada pelanggan. c) Pengukuran #aseline kiner!a pada tingkat outcome, dilakukan secara langsung pada pelanggan
yang menerima
output
(produk dan !asa) dari suatu proses.
4. nal!"e $A% Anal"*e merupakan langkah operasional ketiga dalam program peningkatan kualitas. Pada tahap ini, tiga hal yang perlu dilakukan yaitu/ &) Menentukan stabilitas dan kemampuan proses Proses industri harus dipandang sebagai suatu penigkatan terusmenerus, yang dimulai dari sederet siklus se!ak adanya ide-ide untuk
menghasilkan
suatu
produk
(barang
danDatau
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM & Sampoerna. Tbk
!asa),
pengembangan produk, proses produksi, sampai kepada distribusi kepada pelanggan. Berdasarkan inormasi sebagai umpan balik yang dikumpulkan dari pengguna produk itu dapat dikembangkan ide untuk menciptakan produk baru atau memperbaiki produk lama beserta proses produksinya. $alam menentukan apakah suatu proses berada dalam kondisi stabil dan mampu, maka akan dibutuhkan alat-alat statistika sebagai alat analisis. Prosedur lengkap penggunaan alat-alat statistik untuk pengembangan industri menu!u stabil dan mampu (sta#ilit" dan capa#ilit" ). ) Menentukan target kiner!a dari karakteristik kualitas kunci #etelah melakukan analisis kapabilitas maka langkah selan!utnya adalah menetapkan target-target kiner!a dari setiap karakteristik kualitas kunci untuk ditingkatkan. +onseptual penetapan target kiner!a dalam program pendekatan kualitas Six Sigma merupakan hal yang sangat penting, oleh karena itu harus mengikuti prinsip dari #M1T (speci(c$measura#le$achieva#l$result oriented$time #ound) yaitu / a) Spe#if#$ target
kiner!a
berkaitan
langsung
dengan
peningkatan kiner!a dari setiap karakteristik kualitas kunci yang berkaitan
langsung
dengan
kebutuhan
pelanggan
dan
mempengaruhi kepuasan pelanggan. b) Measurable$ target menggunakan
kiner!a
indikator
harus
dapat
pengukuran
yang
diukur
dengan
tepat,
guna
menge%aluasi keberhasilan, penin!auan ulang, dan tindakan perbaikan di 4aktu mendatang. c) #hie%able$ target kiner!a peningkatan kualitas harus dapat dicapai melalui usaha yang menantang.
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM &6 Sampoerna. Tbk
d) &esul'(orien'ed$ target kiner!a dari peningkatan kualitas harus berokus
pada
hasil-hasil
berupa
peningkatan
kiner!a
karakteristik kualitas kunci. e) Time(bound$ target kiner!a harus menetapkan batas 4aktu pencapaian tersebut
target
harus
karakteristik
tercapai
pada
kualitas kunci
dan
target
batas
yang
telah
4aktu
ditetapkan. 6) Mengidentifkasi sumber-sumber dan akar penyebab masalah kualitas $alam program peningkatan kualitas Six Sigma membutuhkan identifkasi masalah secara tepat, menemukan sumber dan akar penyebab dari masalah kualitas tersebut, dan menga!ukan solusi masalah yang eekti dan efsien. Pada proses anal"*e terdapat pemilihan peta kontrol yang disini digunakan peta kontrol-u karena data yang digunakan adalah data atribut dengan ukuran sampel yang berbeda-beda. $ata yang dikumpulkan berupa !umlah ketidaksesuaian dalam sampel.
d. Impro%e $I% #etelah
sumber-sumber
dan
akar
penyebab
masalah kualitas
teridentifkasi, maka perlu dilakukan penetapan rencana tindakan untuk melakukan peningkatan kualitas Six Sigma. Pada dasarnya rencana-rencana tindakan akan mendeskripsikan tentang alokasi sumber-sumber
daya
serta
prioritas
danDatau
alternati
yang
dilakukan dalam implementasi dari rencana tersebut. Menetapkan #uatu encana Tindakan untuk Melakukan Peningkatan +ualitas Six Sigma/ &) $ilakukan setelah sumber-sumber dan akar penyebab masalah kualitas teridentifkasi
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM &7 Sampoerna. Tbk
) encana
Tindakan
mendeskripsikan
tentang
alokasisumber-
sumber daya serta prioritas danDatau alternati yang dilakukan dalam implementasi dari rencana itu 6) "ntuk mengembangkan rencana tindakan dapat menggunakan metode 82-
e. )on'rol $C% #ebagai
bagian
dari
pendekatan Six
Sigma,
perlu
adanya
penga4asan untuk meyakinkan bah4a hasil yang diiginkan sedang dalam proses pencapaian. asil dari tahap improve harus diterapkan dalam kurun 4aktu tertentu untuk dapat dilihat pengaruhnya terhadap kualitas produk yang dihasilkan. Pada tahap ini hasil-hasil peningkatan kualitas didokumentasikan dan disebarluaskan, praktekpraktek
terbaik
yang
distandarisasikan
dan
sukses
dalam
meningkatkan
disebarluaskan,
proses
prosedur-prosedur
didokumentasikan dan di!adikan pedoman ker!a standar, serta kepemilikan
atau
tanggung
!a4ab
ditranser
dari
tim Six
Sigmakepada pemilik atau penanggung !a4ab proses. #elain dengan menggunakan langkah-langkah $M1A yang telah disebutkan di atas, si digma !uga menggunakan metodologi $M1$3 (De(ne I Measure I Anal"*e I Design I +erif" ).
$M1A
digunakan
untuk meningkatkan proses yang sudah ada sebelumnya, sedangkan $M1$3 digunakan untuk menghasilkan desain produk atau proses baru
untuk
kiner!a
proses
yang
dapat
diprediksikan
dan
bebas defect . $M1$3, seperti halnya $M1A, !uga terdiri atas lima langkah yang harus dilaksanakan, yaitu/ &) Defne5 mendefnisikan tu!uan-tu!uan dari akti%itas desain yang konsisten
dengan
keinginan
konsumen
dan
strategi
bisnis
perusahaan. Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM &8 Sampoerna. Tbk
) Measure5
mengukur
dan
mengidentifkasi
ATQ
(critical
to
%ualit" ) , kapabilitas produk, kapabilitas proses produksi, dan taksiran resiko. 6) nal!"e5 menganalisa alternati-alternati yang dirancang dan dibangun, menciptakan rancangan tingkat atas dan menge%aluasi kapabilitas rancangan untuk memilih rancangan yang terbaik. 7) Design5 merancang detail, mengoptimalkan rancangan, dan merencanakan
%eri%ikasi
rancangan.
5ase
ini
mungkin
sa!a
membutuhkan proses simulasi. 8) Veri*! 5 mengu!i rancangan dan mengimplementasikan proses produksi dan menyerahkannya pada pemilik proses.
BAB IIi PEMBAHASAN
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM &9 Sampoerna. Tbk
A. Penera1an T"M Pada HM Sam1oerna Pihak mana!emen PT M #ampoerna Tbk telah menerapkan prinsip TQM, yang pada dasarnya adalah untuk meningkatkan mutu produk agar para
konsumen merasa puas dengan produk yang
mereka
beli.
Berpatokan pada hal inilah, PT M #ampoerna Tbk selalu berusaha untuk meningkatkan
mutu
produk,
melakukan
ino%asi-ino%asi,
melakukan
penelitian-penelitian tentang keinginan konsumen dan hal-hal lain yang turut mendukung terciptanya kepuasan pelanggan. PT M #ampoerna Tbk menerapkan >mpat
prinsip
dalam
mendukung pencapaian tu!uan perusahaan, yaitu/ &. Memproduksi rokok berkualitas tinggi dengan harga yang 4a!ar bagi perokok de4asa #ampoerna
berkomitmen
penuh
untuk
memproduksi
sigaret
berkualitas tinggi dengan harga yang 4a!ar bagi konsumen de4asa. ni dicapai melalui pena4aran produk yang rele%an dan ino%ati untuk memenuhi selera konsumen yang dinamis. . Memberikan kompensasi dan lingkungan ker!a yang baik kepada karya4an dan membina hubungan baik dengan mitra usaha. +arya4an adalah aset terpenting #ampoerna. +ompensasi, lingkungan ker!a dan peluang yang baik untuk pengembangan adalah kunci utama membangun moti%asi dan produkti%itas karya4an. $i sisi lain, mitra usaha
PT
M
#ampoerna
Tbk
!uga
berperan
penting
dalam
keberhasilan PT M #ampoerna Tbk, dan PT M #ampoerna Tbk mempertahankan
ker!asama
yang
erat
dengan
mereka
untuk
memastikan %italitas dan ketahanan mereka. 6. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat luas. Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM &: Sampoerna. Tbk
+esuksesan #ampoerna tidak terlepas dari dukungan masyarakat di seluruh ndonesia. $alam memberikan sumbangsih, PT M #ampoerna Tbk memokuskan pada kegiatan pengentasan kemiskinan, pendidikan, pelestarian lingkungan, penanggulangan bencana dan kegiatan sosial karya4an.
B. Penera1an Si- Sigma 1ada PT HM Sam1oerna TB PT M #ampoerna Tbk menerapkan >mpat prinsip dalam mendukung pencapaian tu!uan perusahaan, yaitu/
+. Marke' Dri%en S'ra'eg! PT #ampoerna untuk menga4ali men!adikan Market #ebagai 'rientasi "ntuk Membuat #trategy harus diyakini bah4a customer merupakan ra!a sudah sepatutnya ra!a harus dipenuhi kebutuhannya dan keinginannya. Perlu adanya upaya yang men!aga hubungan dengan para customer untuk mempertahankan loyalitasnya, untuk dapat mempertahankan loyalitas customer harus ada obser%asi pada pasar, mengetahui apa yang diinginkan pasar, membuat sebuah ino%asi produk baru yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pasar. Market $ri%en #trategy secara garis besar adalah strategi yang diaplikasikan dengan cara memahami pasar, customers dan pesaing. Memahami pasar dapat diartikan bah4a produk yang kita berikan harus sesuai apa yang diinginkan pasar tersebut melalui. Memahami customer dapat diartikan selain membuat produk yang diinginkan pasar, sebagai businessman kita !uga harus dapat memberikan nilai tambah (%alue) kepada customer,%alue yang diberikan harus lebih dari pengorbanan yang telah dilakukan. #etelah kita memahami pasar, memahami customer kita !uga harus memahami pesaing, kita harus Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM &; Sampoerna. Tbk
memahami kondisi pesaing, %alue apa yang diberikan pesaing kepada customer, teknologi apa yang pesaing pakai dll. PT #ampoerna sudah berbasis Berorientasikan Market $ri%en #trategy se!ak kemunculan produk 1 mild. Produk 1 mild merupakan salah satu implementasi dari market dri%en strategy dikarenakan produk 1 mild memiliki keunikan tersendiri dengan kandungan nikotin dan tar yang rendah. Produk 1 mild memilki keunikan tersendiri dilihat dari tema komunikasi pertamanya HTaste o the 5utureC yang ingin mencirikan produk 1 mild memiliki perbedaan yang bukan rasa tetapi !uga sebuah gaya hidup masa depan.
,. -lue #ean S'ra'eg!. Blue 'cean #trategy yang digunakan PT. M #ampoerna dalam bisnisnya
dapat
dilihat
dengan
diluncurkannya
produk
1
Mild.
Peluncuran ini cukup mengagetkan banyak pihak, terutama industri rokok saat itu. al ini disebabkan karena produk 1-Mild merupakan produk yang unik, yang tidak tergolong dalam kategori manapun, dari tiga kategori besar rokok yang ada saat itu, yaitu sigaret keretek tangan (#+T), sigaret keretek mesin (#+M) reguler, dan sigaret putih mesin (#PM). Melalui 1-Mild PT #ampoerna Tbk mengambil langkah berani untuk membuat sebuah kategori baru, yakni #+M mild. #e!ak a4al 1-Mild memang sudah dirancang untuk men!adi produk yang tidak ada duanya di pasar domestik saat itu. 1-Mild merupakan rokok rendah nikotin (0o4 Tar 0o4 Jicotine) pertama di ndonesia dengan komposisi tarDnikotin &7 mgD&.= mg. Tidak hanya pada komposisi, #ampoerna !uga melakukan perubahan pada kemasan 1-Mild dengan Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM &< Sampoerna. Tbk
mengurangi isi = batang men!adi &9 batang. "ntuk ino%asi produk 1 Mild dibutuhkan 4aktu tahun untuk mempersiapkannya. al ini dikarenakan pada saat itu tidak ada benchmark produk yang dapat di!adikan acuan, termasuk di pasar internasional. Gang ada hanya berbagai sur%ey dan riset yang melibatkan konsumen, termasuk di antaranya u!i buta yang tidak hanya dilakukan sekali, tapi beberapa kali di beberapa kota. Tahun &<<7 1-Mild mengganti motto kampanye Taste o the uture dan menggantinya dengan o4 lo4 can you go. $engan motto ini #ampoerna seolah-olah menantang konsumen untuk berpikir ulang mengenai !enis rokok yang mereka konsumsi. Aara ini terbukti eekti karena pen!ualan 1-Mild naik tiga kali lipat, dari sebelumnya hanya &; !uta batang per bulan men!adi 87 !uta batang per bulan. $an seiring dengan ber!alannya 4aktu, pen!ualan 1-Mild pun terus naik. Tahun &<<9, 1-Mild sudah menembus pen!ualan sebanyak <,; miliar batang, atau 7,8
). Mem/eri 6)us'omer Value7 Pada Produkn#a Pada perusahaan sampoerna, Austomer %alue diimplementasikan dengan cara limited edition pada beberapa produk sampoerna, yaitu 1-mild. #ampoerna memproduksi limited edition pada produk 1-mild kemasan & batang,
$engan adanya
1
mild limited
edition,
#ampoerna memberikan nilai tambah dengan memberikan tampilan yang berbeda dari bungkus rokok biasa dan tercantum !oke pada bungkus rokok limited edition tersebut seperti H+alo cinta itu buta, Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM = Sampoerna. Tbk
buat apa ada bikiniC, !oke tersebut sangat memberikan nilai tambah kepada
para
customer
muda.
>disi
terbatas
(limited
edition)
dimaksudkan untuk menarik konsumen muda dan !uga limit ededition 1-mild diperuntukkan untuk meningkatkan pen!ualan 1-mild kemasan & batang yang cukup rendah dibandingkan 1 mild kemasan &9 batang.
*. Di8ersi9kasi Produk $i%ersifkasi adalah strategi penempatan dana in%estasi kita ke instrumen yang berbeda-beda.1lasan mengapa PT. M #1MP'>J1 Tbk. melakukan di%ersifkasi. $i%ersifkasi produk adalah upaya yang dilakukan perusahaan untuk memasarkan beberapa produk yang se!enis
dengan
produk
yang
sudah
dipasarkan
sebelumnya.
Perusahaan melakukan di%ersifkasi produk ditu!ukan/ a) untuk membuat produk tahan lebih lama, b) mengarah kepada produk siap konsumsi D digunakan, c) memenuhi selera, kebutuhan dan harapan konsumen, d) memperluas pasar, mempermudah transportasi, menyerap tenaga ker!a, member nilai tambah, pendapatan dan lain sebagainya.
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM & Sampoerna. Tbk
C. ANALISIS S:T PT HM SAMPE!NA T/k &. Strengt( a. +ualitas Bahan Baku +ualitas bahan baku rokok sampoerna sudah terpercaya, kualitas bahan baku men!adi andalan sampoerna untuk bersaing dengan empat perusahaan rokok besar ndonesia lainnya (Eudang garam, $!arum, Bentoel Prima dan 2ismilak). b. Menguasai pangsa pasar Produk-produk rokok sampoerna secara keseluruhan menguasai pangsa pasar rokok ndonesia dengan pangsa pasar 7, K, posisi runner-up Eudang Earam 6,9 dan pada peringkat ketiga $!arum =,7 K. c. +redibilitas Perusahaan. Perusahaan yang telah berdiri hampir mencapai seratus tahun pastinya memiliki kredibilitas perusahaan yang baik. +redibilitas #ampoerna tidak dibangun dalam semalam, tetapi melalui !alan yang
pan!ang
dan
berbagai
prestasi
yang
telah
ditorehkan.
+redibilitas perusahaan inilah yang men!adi dasar terbentuknya trust HkepercayaanC dari para stakeholder yang terbukti men!adi poin krusial dalam pengembangan suatu bisnis. d. Budaya Perusahaan. Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM Sampoerna. Tbk
Budaya perusahaan dalam tubuh sampoerna sudah men!adi spirit dCcorps sampoerna. $alam kegiatan sehari-hari budaya perusahaan tersebut men!i4ai seluruh aktiftas karya4an sehingga kiner!a karya4an men!adi lebih eekti dan efsien. $engan adanya budaya perusahaan yang baik maka perusahaan akan mampu bertahan dan berkembang lebih baik lagi. e. Jilai capital yang besar. #etelah Philip Morris men!adi pemilik dominan saham perusahaan. #ampoerna
memiliki
capital
yang
cukup
besar
dan
!aminan
tersedianya modal diba4ah naungan perusahaan rokok raksasa dunia.
$engan
tersedianya
dana
yang
besar,
memudahkan
perusahaan untuk men!alankan strategi pemasaran dan kegiatan operasional perusahaan.
'. :eakness a. arga yang cukup mahal. arga yang cukup mahal arga yang cukup mahal men!adi kelemahan sampoerna yang sangat terlihat dimata competitor. arga cukup mahal ini bersala dari biaya promosi yang besar dan bahan baku yang mahal. b. +urang diminatinya produk rokok #+M mild di nternasional Para perokok luar negeri sudah terbiasa dengan rokok putih dan sudah candu dengan rasa yang diberikan oleh rokok putih, kehadiran rokok kretek mild tidak bias menggeser kedudukan rokok putih sebagai rokok no. & di luar negeri untuk saat ini. Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM 6 Sampoerna. Tbk
c. +alahnya pangsa pasar #+M fltered dari para pesaing 2alaupun $!i #am #oe 5iltered memilki kualitas tembakau dan cengkeh yang tidak kalah dari para pesaing, tetapi perbedaan harga membuat $!i #am #oe flter tidak bias menggeser kedudukan Eudang Earam nternasional dari peringkat pertama dan minimnya distribusi
dan
promosi
membuat sangat
memperkokoh
posisi
Eudang Earam nternasional sebagai Ahampion. d. Modal
yang
cukup
besar
untuk
mengadakan
e%ent
berkala
seperti 1 mild li%e 4anted, @a%a @aLL, A'P1 $!i #am #oe, 0iga %oli Proliga, B0, @ak @aLL dan #oundrenaline. Pengalokasian yang dipakai sampoerna banyak dipakai untuk membuat suatu e%ent, terlebih lagi e%ent yang dibuat adalah e%ent berkala (@a%a @aLL, @ak !aLL, B0, Proliga, A'P1, #oundrenaline dan 1mild li%e 4anted) dengan !angka 4aktu setahun sekali e%ent tersebut dilaksanakan, sudah terhitung ada tu!uh e%ent besar yang harus didanai setiap tahunnya. $engan adanya e%ent berkala tersebut sampoerna harus menyediakan dana yang cukup besar e. 0ambatnya pertumbuhan rokok 1%olution okok 1%olution yang seharus men!adi harapan agar dapat bersaing dengan rokok putih, tetapi yang ter!adi pertumbuhan rokok tersebut sangat lambat, permintaan turun dan proft menurun, akhirnya malah
memberikan
kerugian
dan
memberikan
dampak
yang
negati%e. okok 1%olution yang seharusnya harapan dilihat dari launchingnya yang sangat luar biasa utnuk industry rokok ndonesia, tetapi yang ter!adi produk ini tidak memberikan laba yang sesuai harapan seiring ber!alannya 4aktu.
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM 7 Sampoerna. Tbk
). 11ortunit# a. Masuknya Philip Morris sebagai mitra bisnis Masuknya Philip Morris yang notabenenya termasuk perusahaan rokok besar dunia, memudahkan sampoerna untuk mengekspansi bisnisnya ke nternational melalui bantuan perusahaan Philip Morris. b. Trend pasar positi untuk rokok -o Tar -o /icotine (0T0J) di ndonesia. Perlu diketahui lagi bah4a rokok akan menyebabkan kecanduan dan kecanduan tersebut tidak hanya karena rokoknya tetapi !uga karena rasa yang diberikan oleh rokok tersebut, kecanduan tersebut membuat seseorang tidak bias pindah ke produk lain. $ilihat dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bah4a perokok telah men!adi menyumbang laba tetap untuk perusahan rokok. Meningkatnya !umlah anak muda yang merokok dan banyak strategi yang diluncurkan produsen 0T0J untuk menarik para anak muda dengan e%ent music menyebabkan banyaknya anak muda yang menggemari rokok 0T0J, memberikan angin perubahan untuk industry rokok dimasa mendatang karena anak muda yang merokok 0T0J saat ini tidak bias pindah ke merk lain dikarenakan dia sudah candu dari rasa yang diberikan rokok tersebut. Tingginya kesadaran kesehatan masyarakat dan gaya hidup yang menganggap rokok 0T0J lebih keren memungkinkan perubahan trend pada industry rokok. c. Banyaknya spot yang terdapat pada e%ent untuk mempromosikan produk baru
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM 8 Sampoerna. Tbk
Banyaknya e%ent yang diadakan sampoerna men!adi kesempatan bagi sampoerna untuk mempromosikan produk baru tanpa dipungut biaya ad%ertising. $engan banyaknya e%ent, akan meningkatkan brand
a4areness
yang
dimiliki
produk
tersbut
sehingga
memudahkan produk itu dikenal dan diingat customer.
d. +emungkinan produk baru Besarnya modal yang dimiliki sampoerna dan ker!asamanya dengan Philip Morris, memungkinkan #ampoerna untuk mengembangkan produk baru apabila ada pasar yang cocok. e. Beralihnya customer rokok competitor ke rokok 0T0J #ampoerna. Tingginya kesadaran akan kesehatan masyarakat memungkinkan pindahnya customer rokok EE dan $!arum ke rokok 0T0J #ampoerna atau 1 mild. Besarnya kemungkinan pindah sangat tinggi karena tingginya kesadaran akan kesehatan dan rasa dari rokok sampoerna memiliki kemiripan dengan rokok #+M EE nternasional dan $!arum #uper.
*. T(reats a. egulasi dan perda mengenai anti-rokok
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM 9 Sampoerna. Tbk
Perda ini memungkinkan penurunan !umlah perokok dan permintaan atas rokok yang ter!adi disuatu daerah yang memiliki perda antirokok. b. +ompetitor dari rokok !enis Mild $ilihat dari trend positi rokok mild, banyak dari produsen rokok mulai merambah pangsa pasar rokok mild. "ntuk saat ini produsen rokok besar sudah memproduksi rokok mild, Eudang Earam ada #urya #ignature, dari pihak $!arum lahir 01 0ight, yang cukup mengancam #ampoerna saat ini, dari kubu Bentoel Prima ada #tarmild yang berada di posisi ketiga pangsa pasar rokok mild, bahkan produsen rokok kecil seperti Jo!orono Tobacco ndonesia ikut meramaikan industry rokok ndonesia dengan mengusung produk Alass Mild yang menduduki peringkat runner-up. Bertambahnya competitor menambah ketatnya persaingan rokok di ndonesia, akhirnya ada yang tersingkir dari persaingan tersebut. c. Bertambahnya competitor rokok !enis mild Pangsa
pasar
memungkinkan
rokok
mild
munculnya
yang men!an!ikan pendatang
baru
di
masa
dalam
depan
persaingan
industry rokok mild.
d. Tingginya pa!ak rokok Tingginya pa!ak rokok membuat rendahnya daya beli masyarakat terhadap rokok sehingga ter!adi penurunan permintaan rokok.
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM : Sampoerna. Tbk
e. Berkurangnya e%ent yang disponsori perusahaan rokok Berkurangnya e%ent yang disponsori rokok merupakan impact dari mindset
masyarakat
yang
mendukung
anti-rokok
dan
ingin
mengurangi promosi rokok yang terdapat pada e%ent khususnya e%ent anak muda. $engan berkurangnya e%ent yang disponsori perusahaan
rokok
membuat
perusahaan
rokok
sulit
untuk
mempromosikan produknya dan seiring ber!alannya 4aktu tingkat a4areness akan berkurang
D. Analisis Penera1an T"M dan Si- Sigma Pada PT HM. Sam1oerna Indonesia +eberhasilan PT M. #ampoerna dalam penerapan TQM dan #i #igma dapat dilihat sebagai berikut/
&. Terse/arn#a antor Pemasaran #ampoerna berhasil membuka kantor cabang sebanyak &=8 kantor pen!ualan yang berlokasi di pulau #umatera, @a4a, Bali, +alimantan, serta ndonesia Timur.
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM ; Sampoerna. Tbk
'. Penjualan Bersi( #ampoerna berhasil meningktakan trend pen!ualan nya dari tahun ketahun, grafknya dapat dilihat diba4ah ini /
). La/a Usa(a dan La/a Bersi( #ampoerna berhasil meningktakan trend 0aba "saha dan Bersih nya dari tahun ketahun, grafknya dapat dilihat diba4ah ini /
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM < Sampoerna. Tbk
*. Meningkatkan Harga Sa(am Pada Bursa E;ek #ampoerna berhasil meningkatkan Trend arga #ahamnya pada tahun =&6, grafknya dapat dilihat diba4ah ini /
+. Meningkatkan EPS $Earning Per S(are% Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM 6= Sampoerna. Tbk
#elain
menguntungkan
perusahaan,
penerapan
TQM
!uga
menguntungkan bagi para in%estor, terlihat dari trend >P# yang meningkat, berikut di ba4ah ini grafknya /
2. A
#ampoerna dengan menerapkan TQM
memperoleh beberapa a4ard, berikut a4ard yang berhasil didapatkan oleh #ampoerna /
Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM 6& Sampoerna. Tbk
BAB I= Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM 6 Sampoerna. Tbk
PENUTUP ii. esim1ulan Berdasarkan uraian dari bab-bab sebelumnya, maka kesimpulan dengan adanya penerapan TQM pada PT. M #ampoerna adalah/ &. PT. M #ampoerna telah memperluas +antor Pemasaran sebanyak &8= Perusahaan . PT. M #ampoerna mengalami peningkatan Pen!ualan bersih, 0aba "saha, 0aba Bersih, arga #aham, dan >P#. 6. Melalui penerapan mutu TQM, maka mutu produk akan selalu ter!aga pada suatu standar tertentu.
DA0TA! PUSTAA Kelompok IV |Makalah Penerapan TQM dan Six Sigma Pada PT HM 66 Sampoerna. Tbk