ETIKA BISNIS (Teori Etika )
Disusun oleh Kelompok I : 1. Putu Sulastra 2. Kadek Suarjana 3. en!ah "ertapa 4. Pande #oman Kartika
13810331180412 13810331180415 13810331180418 1381033118042$
Kelas : Manajemen Eksekutif (G)
Fakultas Ekonomi Proram Stu!i Manajemen "ni#ersitas Ma$asaras%ati &en'asar
1
KATA PENGANTA
Puji dan syukur kami hadapkan kepada Ida Sang Hyang Widhi yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah Etika Bisnis yang berjudul “Teri Etika “! Terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami ini dengan sebaik-baiknya! "akalah ini kami susun sedemikian
rupa
sehingga
dapat
memperluas
#a#asan
kita
dan
lebih
memahami,menjelaskan dan menerapkan Teri Etika dalam dunia bisnis! $ami menyadari bah#a penyusunan makalah ini masih belum sempurna dan terdapat beberapa kekurangan di dalamnya! $ritik dan saran dari semua pihak diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pembenahan makalah yang kami selesaikan!
2
&AFTA ISI
Halaman %udul &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& ' $ata Pengantar&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& ( )a*tar Isi&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&!!!&&! + BB I Pendahuluan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&! .atar Belakang&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&! /umusan "asalah&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&!! Tujuan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& BB II Pembahasan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& 0 Pentingnya Teri Etika&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& 0 Pendekatan Teri Etika &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&! 0 Teri Etika )etlgi &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&! &&&&&!0 Teri Etika Telelgi&&&&&&&&&&&&&&&&&&!&&&&&&&&& 1 Teri Etika 2tilitarianisme &&&&&&&&!!!!&&&&&&&&&&&&&&& 3 BB III $esimpulan &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&!&&&&&! '( )a*tar Pustaka &&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&!! '+
3
BAB I P%D&'()(&
A *atar Belakan Teori Etika menyediakan kerangka yang dapat digunakan untuk memastikan benar tidaknya keputusan moral. Keputusan moral yang diambil bisa menjadi beralasan ( memiliki moral reasoning ) berdasarkan suatu Teori Etika . Namun sering terjadi benturan – benturan yang di akibatkan karena pada kenyataanya banyak terdapat teori etika, yang mengakibatkan penilaian berbeda – beda sebagai akibat dari tidak adanya kesepakatan oleh semua orang. Teori Deontologi sering disebut sebagai etika kewajiban karena berpendapat bahwa tugas merupakan moral dasar dan tidak tergantung pada konsekuensi yang ditimbulkan, yang terdiri dari teori hak ( rights) Keadilan ( usti!e ), perhatian ( !are ), dan keutamaan ("irtue). Teori Teleologi berpandangan bahwa suatu tindakan benar atau salah tergantung pada konsekuensi yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut. Teori ini sering juga disebut dengan pendekatan konsekuensialis. Teori Etika utlitiarianisme berakar dari teori Teleologi dan sering digunakan untuk menilai kebijakan pemerintah dan komoditas publi!.
B
umusan masala$ Dari latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut# $. %agaimana &entingnya Teori Etika' %. $pa &engertian Teori Deontologi' . $pa &engertian Teori Teleologi' D. $pa &engertian Teori tilitarianisme'
+ Tujuan ntuk mengetahui bagaimana pentingnya teori etika, &engertian Teori Deontologi, Teori Teleologi dan Teori tilitarianisme.
4
*&*. II
PEMBA,ASAN A Pentinn-a Teori Etika
Teri Etika memiliki peranan penting dalam melegitimasi segala perbuatan dan
tindakan yang dilihat dari sudut pandang moralitas yang telah disepakati oleh masyarakat. Dalam prakteknya, terkadang penerapan nilai etika hanya dilakukan sebatas persetujuan atas standar moral yang telah disepakati untuk tidak dilanggar. Norma moral yang menjadi standar masyarakat untuk menentukan baik buruknya perilaku dan tindakan seseorang, terkadang hanya dianggap suatu aturan yang disetujui bersama tanpa dipertimbangkan mengapa aturan*aturan moral tersebut harus kita patuhi. ntuk itu, pemikiran*pemikiran yang lebih mendalam mengenai alasan*alasan mengapa kita perlu berperilaku yang etis sesuai dengan norma*norma moral yang telah disepakati, melahirkan suatu bentuk teori etika yang menyediakan kerangka untuk memastikan benar tidaknya keputusan moral kita. *. Pendekatan +eori %tika
$da beberapa pendekatan dalam teori etika antara lain # %.+ Teori Deontologi ( Etika Kewajiban ) Deontologi berasal dari bahasa unani, Deon yang berarti diharuskan, yang wajib, sesuai dengan prosedur ( -agins, +/0#123 &ratley, +/#+/4 ) . Teori Deontologi menilai tindakan itu baik atau buruk berdasarkan aturan – aturan, prosedur, atau kewajiban. Etika deontologi menekankan kewajiban manusia untuk bertindak se!ara baik. -isalnya memberikan pelayanan yang baik pada konsumen,mengembalikan utang sesuai kesepakatan, dsb. Dalam menilai seluruh tindakan, kemauan baik harus selalu dinilai paling pertama dan menjadi kondisi dari segalanya. $da tiga prinsip yang harus dipenuhi dalam menerapkan teori deontologi, yaitu # +. Tindakan harus dijalankan berdasarkan aturan, prosedur, dan kewajiban agar tindakan punya nilai moral. 5. 6uatu tindakan sudah dinilai baik apabila dilaksanakan dengan niat baik, walaupun tujuan tidak ter!apai. 4. Dari 5 hal tersebut di atas , kewajiban adalah hal yang penting dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral uni7ersal.
5
ang termasuk dalam pandangan Teori Deontologi adalah # a. Teori hak (right) Teori hak merupakan aspek dari pendekatan deontologi, karena hak selalu berkaitan dengan kewajiban. -anusia dalam kehidupannya memiliki berbagai ma!am hak, yang di antaranya # ♣
8ak -oral atau asasi yang mengidenti9ikasikan seluruh akti7itas atau keinginan yang dapat
se!ara bebas dilakukan tanpa dibatasi oleh norma
hukum. -isalnya hak untuk hidup ♣
8ak :egal yang bersumber dari norma hukum dan dilindungi dalam
lingkungan
yurisdiksi suatu system hukum. ♣
8ak ;arganegara, yaitu hak – hak yang dapat dinikmati sebagai warga Negara, seperti hak memilih, dan dipilih.
b. Teori Keadilan (justi!e) -emberikan seseorang apa yang menjadi haknya akan menyangkut aspek keadilan ( moral usti!e ) yang juga menjadi perhatian dalam pendekatan deontologi $da 4 unsur dalam pengertian hakiki antara lain # ♦
Keadilan tertuju pada orang lain. ♦ Keadilan
merupakan kewajiban dan harus dilaksanakan, karena berkaitan
dengan hak orang lain. ♦ Keadilan
menuntut persamaan ( e
!. &erhatian (are) &endekatan lain yang ada dalam teori deontologi adalah Ethi!s o9 are ( teori memberi perhatian ), misalnya hubungan kekeluargaan, hubungan pertemanan, dan hubungan yang terkait dengan pekerjaan. Dalam hal ini tidak semua hubungan menimbulkan kewajiban moral
untuk diberi perhatian. -enurut "elas
( 6atyanugraha, 5224 # 1= ) etika perhatian memberi penekanan pada dua tuntutan moral yaitu # ♣ 6etiap
orang berada dalam suatu jaringan hubungan dan seharusnya menjaga dan
memelihara hubungan yang konkret dan bernilai dengan orang – orang yang ada dalam jaringan
6
♣ 6etiap
orang seharusnya memberikan perhatian khusus pada mereka yang memiliki
hubungan khusus dengan memperhatikan kebutuhannya, nilainya, keinginannya, dan kesejahteraan konkret berdasarkan persepekti9 pribadi dan menggapai se!ara positi9 kebutuhan, nilai, keinginan, dan kesejahteraan mereka. d. Teori Keutamaan ("irtue Theory) Teori
Keutamaan
("irtue
Theory
)
menggunakan
keutamaan
seperti
kejujuran,kebranian,integritas,kepedulian,kesabaran pengendalian diri dan kejelekan seperti ketidakjujuran,keserakahan dan kekejaman sebagai awal untuk moral reasoning. -enurut 6atyanugraha,5224#1 Keutamaan dide9inisikan sebagai watak yang telah dimiliki seseorang dan yang memungkinkanya untuk bertingkah laku baik se!ara moral.
*.2 +eori +eleolo!i , %tika +ujuan atau "an-aat
Teleologi berasal dari bahasa unani, telos yang berarti tujuan, sasaran, hasil, akibat (-agins, +/0#/*123 &ratley, +/#+/4). Teori tersebut menilai suatu tindakan itu baik atau buruk dari sudut tujuan, hasil, sasaran atau keadaan optimum yang dapat di!apai. Teleologi ini dianut oleh pengikut utilitarianisme. Tujuan,hasil,sasaran atau akibat bisa dilihat dari dua segi yaitu apa dan untuk siapa tujuan, hasil, sasaran, atau akibat tersebut. dan jika dilihat dari sudut apa tujuan, hasil, sasaran, atau akibat tersebut dikenal dua 7ersi teleologi yaitu # a. 8edonisme ( hedone, dalam bahasa yunanai berarti kenikmatan) b. Eudaimonisme (dalam bahasa unani berarti jiwa yang baik , eudaimonia, berarti kebahagiaan) (-agnis, +/0#123 %ertens, +/#540*5>5) $ristoteles menyatakan bahwa setiap tindakan manusia mempunyai tujuan, dimana tujuan tersebut dapat terbagi menjadi dua ma!am tujuan antara lain # +. tujaun yang di!ari untuk tujuan selanjutnya (tujuan antara ) 5. Tujuan demi tujuan itu sendiri ?leh karena itu , prinsip yang dipegang adalah @ bertindaklah sedemikian rupa sehingga dapat men!apai kebahagiaan@, dengan tindakan yang merealisasikan bakat dan kesanggupan manusia
( sel9*realiAation or sel9 * a!tualiAation). ika Dilihat. dari sudut
untuk siapa hasil atau akibat itu, maka hedonisme maupun eudaimonisme tergolong egois, sehingga disebut juga egoisme etis. Dalam hubungan ini, egoisme dibedakan menjadi dua antara lain #
7
+. Egoisme hedonisti! (hedonisme egois) yaitu berlaku kaidah @ %ertindaklah sedemikian rupa
sehingga men!apai kenikmatan yang paling besar bagimu atau
hindari semua ketidaknikmatan@. 5. Egoisme eudaimonisti! yaitu berlaku kaidah @ bertindaklah sehingga men!apai kebahagiaan terbesar bagimu@. Egoisme juga dibedakan menjadi # +. Egoisme yang men!olok atau egoisme psikologis yang hanya melihat kepentingan diri sendiri. 5. Egoisme kelompok ( in*group egoism ) yang melihat kepentingan kelompok terbatas 4. Egoisme yang di!erahi ( enlightened egoism ) atau pengejaran kepentingan sendiri dan kepentingan pihak lain melalui negosiasi untuk kepentingan bersama ( &ratley, +/#+12*525 ). &andangan ini dianggap lebih tepat sebagai moral bisnis karena menghargai hak*hak pihak luar yang berkepentingan dimana se!ara spesi9ik egoisme yang di!erahi menuntut pelaku bisnis untuk mengikuti standar moral yang didasarkan atas pengejaran kepentingan diri sendiri dan pihak lain melalui negosiasi. *.3 %tika (tilitarianisme
Etika tilitarianisme berakar pada teori teleologi dan merupakan sekian banyak aliran (teori) etika normati9 yang digunakan untuk menilai etis tidaknya suatu tindakan. a. Kriteria dan &rinsip Etika tilitarianisme ♣ -enimbang
biaya dan keuntungan sosial
tilitarianisme berasal dari bahasa latin utilis,yang berarti,berguna,ber9aedah dan menguntungkan. -enurut aliran ini prinsip pokok yang harus dikedepankan dalam berbuat adalah asas man9aatBkeuntungan. the greatest happines of the greatest number . KegunaanBkeuntungan menjadi prinsip,norma,kreteria dan !ita*!ita moral. Dengan demikian utilitarianisme merupakan sebuah istilah umum untuk semua pandangan yang menyatakan bahwa tindakan dan kebijakan perlu die7aluasi berdasarkan keuntungan dan biaya yang dibebankan kepada masyarakat. &endekatan utlitarianisme sering disebut pendekatan konsekuensialis karena menekankan kepentingan konsekuensi atas keputusan yang di ambil. Dengan demikian istilah utilitarianisme digunakan untuk semua teori yang mendukung pemilihan tindakan atau kebijakan yang memaksimalkan keuntungan atau menekan biaya. Da7id hume,jeremy bentham,dan john stuart adalah sebagian dari penggagas aliran ini. %anyaknya analis yang meyakini bahwa !ara terbaik untuk mengepaluasi kelayakan
8
suatu keputusan bisnis dengan mengandalkan pada analisis biaya keuntungan utilitarian.
(tilitarianisme +radisional
eremy bentham ( +/>1*+145) sering dianggap pendiri utilitarianisme tradisional. %entham berusaha men!ari dasar objekti9 dalam membuat keputusan yang mampu memberikan norma yang dapat diterima publik dalam menetapkan kebijakan peraturan sosial. ara yang paling menjanjikan dalam memproleh dasar objekti9 adalah dengan melihat pada berbagai kebijakan yang dapat ditetapkan dan membandingkan keuntungan serta konsekuensi*konsekuensinya. &rinsip utilitarianisme adalah suatu tindakan yang dianggap benar,jika dari sudut pandang etis jumlah total utilitas yang dihasilkan dari tindakan tersebut lebih besar dari jumlah utilitas jumlah total yang lain. Tindakan yang tepat adalah dengan melaksanakan proyek*proyek yang dari hasil penelitian objekti9, terbukti mampu menghasilkan keuntungan yang lebih besar bagi semua anggota masyarakat dengan biaya paling ke!il. Namun bukan berati tindakan benar mampu menghasilkan utilitas paling besar bagi yang bertindak, tetapi suatu tindakan yang di anggap benar jika mampu menghasilkan utilitas paling besar bagi semua orang yang berpengaruh didalamnya, yang artinya prinsip utilitarian tidak membenarkan bahwa keuntungan lebih besar dari biayanya. -aka didapatkan analisis terakhir bahwa tindakan benar adalah tindakan yang mapu menghasilkan keuntungan* keuntungan yang dapat diperoleh dari semua tindakan alternati9 lain. $da tiga hal yang harus diperhatikan dalam situasi tertentu # +.
Tentukan tindakan*tindakan altetnati9 apa yang harus dilakukan dalam situasi tersebut. 5. ntuk tindakan alternati9 ditentukan keuntungan,biaya langsung,serta tidak langsung yang akan diperoleh dari tindakan tersebut dimasa yang akan datang. 4. $lternati9 yang memberikan utilitas wajib dipilih sebagai tindakan yang se!ara etis tepat. tilitarianisme juga menjadi dasar teknik analisis biaya – keuntungan ekonomi yang mana digunakan untuk menentukan tingakat kelayakan in7estasi dalam suatu proyek, utilitarianisme sangat mengutamakan sikap e9isiensi dari seseorang. $da tiga kreteria prinsip etika utilitarianisme ( kera9,+1#>) # +. -an9aat, yaitu kebijakan yang mampu mendatangkan man9aat atau kegunaan tertentu. 9
5. -an9aat terbesar, yaitu kebijakan tindakan yang mampu menghasilkan atau mendatangkan man9aat terbesar dibandingkan dengan alternati9 lainnya. 4. -an9aat terbesar diterima oleh sebanyak mungkin orang yaitu kebijakan yang berman9aat bagi lebih banyak orang. adi, suatu tindakan dapat dikatakan baik, apabila tidak hanya mendatangkan man9aat terbesar, tetapi juga man9aat terbesar bagi semua banyak orang. /. ilai positi- utilitarianisme
Etika utilitarianisme memiliki daya tarik tersendiri, etika yang menggambarkan apa yang sesungguhnya dilakukan oleh orang yang rasional dalam mengambil keputusan, khususnya keputusan moral,termasuk dalam bidang bisnis. $da tiga milai positi9 etika utilitarianisme, menurut kera9 ( +1#= ) yaitu +. Casional, yaitu # memberikan kreteria yang objekti9 dan rasional 5. ?tonom, yaitu# sangat menghargai kebebasan setiap pelaku moral untuk berpikir dan bertindak serta tidak ada paksaan. 4. ni7ersal, yaitu # dinilai bermoral jika berman9aat bagi banyak orang. . %tika utilitarianisme se/a!ai proses dan standar penilaian
6e!ara umum dapat dipakai dalam dua wujud yang berbeda yaitu # +. 6ebagai proses pengambilan keputusan Etika ini dipakai untuk melakukan peren!anaan penyusunan program serta seleksi setiap alternati9 setiap diambil yang digunakan untuk mengatur target atau sasaran yang akan di!apai. 5. 6ebagai standar penilaian Etika ini benar*benar digunakan untuk menilai apakan tindakan atau kebijakan yang ditetapkan tersebut memang baik atau tidak. d. Kelemahan etika utilitarianisme ♣ -asalah
penilaian
6uatu rangkaian masalah dalam kaitannya dengan utilitarianisme ter9okus pada hambatan yang dihadapi saat menilai atau mengukur utilitas, namum pendapat ini tidak berlakukan se!ara uni7ersal sebab, nilai guna tidak mungkin bernilai seragam pada semua manusia. Dengan si9at humanistik dan uni7ersal yang diembannya, maka moral tidak akan pernah mungkin dinilai menurut 7ersi kegunaan,man9aat,dan keuntungan.
10
♣ Tanggapan
utilitarian terhadap masalah penilaian
+. Kaum utulitarian
menyatakan
bahwa
meskipun utilitarianisme
idiealnya
mensyaratkan penilaian*penialian yang akurat dan dapat dikuanti9ikasikan atas biaya dan keuntungan,namun persyaratan ini dapat diperlonggar jika penilaian seperti itu tidak dapat dilakukan. 5. tilitarianisme juga bisa salah menurut para kritikus, apabila diterapkan pada situasi yang berkaitan dengan keadilan sosial.
♣ Tanggapan
utilitarian terhadap pertimbangan hak dan keadilan
Kaum utilitarian mengajukan 7ersi utilitarisme alternati9 yang !ukup penting yang disebut rule*utilitarianism ( peraturaan utiliatarianism ) menurutnya bahwa sebuah tindakan tertentu mampu memaksimalkan utilitas dalam kondisi tertentu, tidak berarti bahwa tindakan itu benar dari sudut pandang etis. jadi teori ini memiliki pertimbangan yang dapat diringkas kedalam dua prinsip # +. 6uatu tindakan yang dikatakan benar dari sudut pandang etis, hanya jika tindakan tersebut dinyatakan dalam peraturan moral yang benar. 5. 6ebuah peraturan moral dikatakan benar jika utilitas total yang dihasilkannya, dan jika semua orang mengikuti peraturan tersebut lebih besar dari jumlah total yg diperoleh serta semua orang mengikuti peraturan moral alternati9 lainnya.
11
BAB III Kesim'ulan Teori Etika menyediakan kerangka untuk memastikan benar tidaknya keputusan moral kita.
Norma moral yang menjadi standar masyarakat untuk menentukan baik buruknya
perilaku dan tindakan seseorang, terkadang hanya dianggap suatu aturan yang disetujui bersama tanpa dipertimbangkan mengapa aturan*aturan moral tersebut harus kita patuhi. -enurut teori Etika Denteologi suatu tindakan itu bernilai moral karena tindakan itu dilaksanakan berdasarkan kewajiban yang memang harus dilaksanakan terlepas dari tujuan atau akibat tindakan itu. Teori Etika Teleologi menilai suatu tindakan itu baik atau buruk dari sudut tujuan,hasil,sasaran atau keadaan optimim yang dapat di!apai. 6edangkan menurut Teori Teori tilitarianime menyatakan bahwa tindakan yang benar dalam situasi adalah tindakan yang menghasilkan utilitas besar dibandingkan kemungkinan tindakan lainnya.
12
&aftar Pustaka : 6utrisna Dewi, 52++ Etika %isnis penerbit dayana ni7ersity &ress 52++
http455ruehana*i!blgspt!6m5(7'5785pengertian-dan-pentingnya-teri-etika!html
13