MAKALAH ETIKA BISNIS KASUS DONALD WOHLGEMUTH DAN GOODRICH 1960
DISUSUN OLEH : 1. INDRI LESTARI
A41151771
2. RINA FADILATUR R.
A41151749
3. TRI SUSINGGIT
A41151764
4. ADI NUR ARIFIN
A41151792
5. MOH. ALI RIZAL A.
A41151799
6. ANUN NITA KHOIRU NISA
A41151818
TEKNIK PRODUKSI BENIH PRODUKSI PERTANIAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 2017
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
Organisasi merupakan kumpulan individu-individu. Perusahaan sebagai suatu organisasi akan menghadapi berbagai masalah terkait dengan individu-individu yang ada di dalamnya, yaitu pegawai atau pekerja. Hubungan antara perusahaan dengan pekerja menurut De George dibuat berdasarkan kontrak implisit yang disebut “employment at will”(Satyanugraha, 2003:177). Pemberi kerja bebas menerima siapa pun dan berhak berhenti bekerja kapanpun mereka inginkan. Karena berlaku timbal balik, tampak antara perusahaan dengan pekerja terdapat hubungan yang sejajar. Namun kenyataanya hubungan antara pekerja dan perusahaan tidak sejajar. Terlebih lagi dalam kondisi oversupply tenaga kerja seperti di Indonesia, pekerja tidak memiliki kebebasan untuk mentukan kondisi pekerjaan mereka. Sementara para pemberi kerja bebas menentukan kondisi kerja yang mereka inginkan. Karena hal inilah tentunya menimbulkan berbagai masalah yang menyekat pencapaian sesebuah organisasi terutama dengan timbulnya salah paham dan konflik. Diperlukan suatu batasan-batasan etika dalam suatu organisasi agar pegawai maupun perusahan dapat samasama tidak merasa dirugikan yaitu dengan selalu memperhatikan hak dan kewajiban dalam kehidupan organisasi. Sehubungan dengan hal tersebut untuk memantapkan pemahaman, maka diperlukan contoh kasus-kasus yang berkaitan dengan hak dan kewajiban dalam kehidupan organisasi yaitu organisasi rasionalterkait kewajiban pegawai terhadap perusahaan dan kewajiban perusahaan terhadap pegawai, organisasi politik, dan organisasi yang penuh perhatian. 1.2 Rumusan Masalah
Bagaimana kasus – kasus yang berkaitan dengan organisasi rasional terkait kewajiban pegawai terhadap perusahaan dan kewajiban perusahaan terhadap pegawai, organisasi politik, dan organisasi yang penuh perhatian ? 1.3 Tujuan dan Manfaat
Untuk mengetahui kasus – kasus yang berkaitan dengan organisasi rasional terkait kewajiban pegawai terhadap perusahaan dan kewajiban perusahaan terhadap pegawai, organisasi politik, dan organisasi yang penuh perhatian
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Landasan Teoritis 2.1.1 Organisasi Rasional
Dalam buku Etika Bisnis karangan Manuel G. Velasquez, dijelaskan bahwa organisasi rasional merupakan organisasi sebagai suatu struktur hubungan formal (yang didefinisikan secara ekplisit dan digunakan secara terbuka) yang bertujuan teknis atau ekonomi dengan efisiensi maksimal. Model organisasi rasional mengasumsikan bahwa sebagian besar informasi dikumpulkan dari tingkat operator, naik melewati sejumlah tingkat manajemen formal, yang masing-masing mengumpulkan informasi serupa, sampai akhirnya mencapai manajemen tertinggi. Berdasarkan informasi ini, manajer tertinggi membuat keputusan tentang kebijakan-kebijakan unsur, yang selanjutnya diturunkan melalui hierarki formal, dan diperjelas dalam setiap tingkat manajerial sampai menjangkau tingkat operator dalam tingkat operator dalam bentuk instruksi kerja yang mendetail. Keputusan-keputusan semacam ini didesain untuk mencapai tujuan-tujuan ekonomi seperti efisiensi. a. Kewajiban pegawai terhadap perusahaan Dalam buku Etika Bisnis karangan Sutrisna Dewi, dijelaskan bahwa dalam pandangan tradisional tentang perusahaan, kewajiban moral pegawai adalah untuk bekerja mencapai tujuan perusahaan dan menghindari kegiatankegiatan yang mungkin mengancam tujuan tersebut. Ada sejumlah situasi dimana pegawai gagal melaksanakan kewajiban untuk mencapai tujuan perusahaan. Pegawai melakukan tindakan yang mengakibatkan terjadinya “konflik kepentingan”, mencuri dari perusahaan, atau menggunakan jabatan sebagai sarana untuk memperoleh keuntungan dari orang lain dengan melakukan pemerasaan atau suap. Ada beberapa masalah yang berkaitan dengan kewajiban ini yaitu kewajiban ketaatan, kewajiban konfidensialitas, kewajiban loyalitas, kewajiban melaporkan kesalahan. b. Kewajiban perusahaan terhadap pegawai Dalambuku Etika Bisnis karangan Sutrisna Dewi, dijelaskan bahwa kewajiban moral perusahan terhadap pegawai, menurut pandangan rasional, adalah memberikan konpensasi yang dilakukan secara sukarela dan sadar
sebagai imbalan atas jasa pegawai. Ada dua maalah yang berkaitan dengan kewajiban ini, yaitu: 1. Kelayakan gaji Berikut faktor yang perlu dipertimbangkan untuk menentukan gaji dan upah, antara lain: a. b. c. d. e. f. g.
Gaji dalam industri dan wilayah tempat seseorang bekerja Kemampuan perusahaan Sifat pekerja Peraturan upah minimum Hubungan dengan gaji lain Negoisasi yang adil Biaya hidup lokal
2. Kondisi kerja pegawai Kondisi kerja pegawai meliputi kesehatan, dan keselamatan kerja, serta kepuasan kerja. Selain itu tidak melakukan praktek diskriminasi juga merupakan kewajiban perusahaan terhadap pegawai. 2.2 Kasus – Kasus yang Berkaitan dengan Organisasi Rasional terkait Kewajiban Pegawai Terhadap Perusahaan dan Kewajiban Perusahaan Terhadap Pegawai, Organisasi Politik, dan Organisasi yang Penuh Perhatian
2.2.1 Kasus kedua diambil dari buku Etika Bisnis karangan Sutrisna Dewi DONALD WOHLGEMUTH DAN GOODRICH
Pada tahun 1960-an Donald wohlgemuth adalah insinyur amerika yang bekerja pada perusahaan Goodrich di ohio, perusahaan yang memproduksi bahan karet, ia bekerja pada unit pembuatan pakaian astronot untuk proyek antariksa dari pemerintah Amerika.ia tidak puas dengan gajinya serta kondisi kerja dan karena itu mulai berunding dengan perusahaan internasional Latex, pesaing Goodrich, tentang gaji dan fasilitas, jika masuk kerja disana. Internasional Latex pun mempunyai program pembuatan pakaian astronot untuk pemerintah.Kepada Goodrich, Wohlgemuth menyampaikan keputusannya untuk pindah bekerja ke internasional Latex. Pimpinan Goodrich tidak setuju dan mengajukan masalah kerja ini kepengadilan. Mereka yakin hakim akan melarang wohlgemuth berpindah ke internasional Latex. Ternyata pengadilan memutuskan bahwa Goodrich tidak
bisa melarang wohlgemuth pindah bekerja ke perusahaan lain, tetapi sekaligus melarang wohlgemuth untuk membuka informasi rahasia dari usaha lamanya. Goodrich Corporation Jenis sebelumnya
Publik (NYSE: GR)
Industri/jasa
Dirgantara
Nasib
Diakuisisi oleh United Technologies Corporation
Didirikan
Akron, Ohio, Amerika Serikat (1870)
Ditutup
2012
Kantor pusat
Charlotte, Carolina Utara, Amerika Serikat.
Tokoh penting Marshall Larsen, (Chairman & CEO)
Produk
Komponen Badan Pesawat Ban & Rem Pesawat Sistem Daya Elektronik Komponen Mesin Sistem Kendali Mesin Olahan Polimer Interior Pesawat Sistem ISR Sistem Terintegrasi & Sensor Pakaian astronot
Situs web
www.goodrich.com
Goodrich Corporation, sebelumnya bernama B.F. Goodrich Company, adalah sebuah perusahaan dirgantara asal Amerika Serikat yang berkantor pusat di Charlotte, Carolina Utara. Didirikan di Akron, Ohio pada tahun 1870 dengan nama Goodrich, Tew & Co. oleh Dr. Benjamin Franklin
Goodrich, perusahaan ini telah berganti nama berulang kali, pertama ke "B.F. Goodrich Company" pada tahun 1880, ke BFGoodrich pada akhir dekade 1980an, dan ke "Goodrich Corporation" pada tahun 2001. Pada tahun 1869, Benjamin Franklin Goodrich membeli Hudson River Rubber Company, sebuah perusahaan kecil asal Hastings-on-Hudson, New York. Setahun kemudian, ia menerima tawaran senilai $13.600 dari warga Akron, Ohio, untuk memindahkan perusahaannya kesana. Goodrich menempati peringkat ke-67 perusahaan yang paling banyak menerima kontrak militer dari Pemerintah Amerika Serikat pada saat Perang Dunia II. Goodrich pun tumbuh menjadi salah satu produsen ban dan karet terbesar di dunia, setelah bergabung dengan Uniroyal (sebelumnya bernama United States Rubber Company) pada tahun 1986 . Produksi ban Goodrich ini lalu dijual ke Michelin pada tahun 1988, dan Goodrich lalu bergabung dengan Rohr (1997), Coltec Industries, dan TRW Aeronautical Systems (sebelumnya bernama Lucas Aerospace) pada tahun 2002. Penjualan divisi kimia Goodrich dan juga penggantian nama perusahaan pun melengkapi proses transformasi Goodrich ini. Pada tahun 2006, Goodrich berhasil mencatatkan penjualan sebesar $5,8 milliar, dimana berturut-turut 18%, 16%, dan 12% dari total penjualan ini berasal dari penjualan ke Pemerintah Amerika Serikat, Airbus, dan Boeing. Walaupun BFGoodrich lebih dikenal sebagai produsen ban, Goodrich Corporation resmi keluar dari bisnis tersebut pada tahun 1988, dengan menjual produksi bannya ke Michelin. Goodrich sering disalahpahami dengan Goodyear dan Mr. Goodwrench. Pertanyaan:
1. Mengapa Goodrich ingin mempertahankan agar wohlgemuth tidak pindah ke internasional Latex? 2. Mengapa Goodrich mempunyai keyakinan bahwa hakim juga akan memutuskan melarang Wohlgemuth pindah ke internasional Latex? 3. Sebutkan beberapa alasan kuat yang mendukung keputusan pengadilan bahwa Goodrich tidak bisa melarang wohlgemuth pindah bekerja ke perusahaan lain! 4. Apa yang harus dilakukan wohlgemuth untuk meyakinkan bahwa ia tidak akan membuka informasi rahasia Goodrich? Jawaban:
a. Goodrich ingin mempertahankan agar Wohlgemuth tidak pindah ke Internasional Latex adalah Karena Wohlgemuth tersebut ingin pindah bekerja ke pesaing Goodrich yaitu ke internasional Latex. Dimana perusahaan Goodrich tersebut adalah perusahaan yang memproduksi bahan karet, Donald Wohlgemuth tersebut bekerja pada unit pembuatan pakaian astronot, dan jika wohlgemuth masuk kerja disana perusahaan internasional Latexpun yang dimana perusahaan tersebut adalah pesaing dari perusahaan Goodrich mempunyai program pembuatan pakaian astronot untuk pemerintah. b. Goodrich mempunyai keyakinan bahwa hakim juga akan memutuskan melarang wohlgemuth pindah ke internasional Latex adalah karena: 1. Goodrich yakin bahwa Goodrich telah memberikan gaji dan kondisi kerja yang layak. 2. Sebelumnya memulai bekerja di perusahaan Goodrich, Donald wohlgemuth biasanya mentandatangani kontrak pekerjaan di perusahaan Goodrich sehingga harus menyelesaikan kontrak tersebut sesuai perjanjian yang berlaku. 3. Atau bisa saja perusahaan Goodrich telah melakukan tindakan penyuapan kepada hakim. c. Alasan kuat yang mendukung keputusan pengadilan bahwa Goodrich tidak bias melarang wohlgemuth pindah bekerja ke perusahan lain adalah karena di perusahaan Goodrich, wohlgemuth merasa tidak puas dengan gajinya serta kondisi kerjanya, karena setiap individu berhak menuntuk hak dan kewajibannya sebagai pegawai bila merasa tidak sebanding dengan kinerja yang dia lakukan di perusahaan tersebut. d. Yang harus dilakukan Wohlgemuth untuk meyakinkan bahwa ia tidak akan membuka informasi rahasia Goodrich adalah dengan melakukan perjanjian terlebih dahulu dengan perusahaan Goodrich dan meyakinkan kembali kepada pihak perusahaan Goodrich dengan melakukan perundingan dan berkomunikasi dengan baik terhadap perusahaan Goodrich. Karena sebaiknya dalam bekerja kita tidak berhak membuka rahasia terhadap perusahaan lain apalagi perusahaan pesaingnya karena itu dapat meningkatkan konflik dan kerjasama diantara perusahaan. Dan seharusnya dalam membangun perusahaan kita harus bersaing dengan sehat dan baik tanpa mengungkit keburukan dari perusahaan pesaing demi memperoleh nama baik dan keuntungan.
BAB IV PENUTUP 4.1. Simpulan
Berdasarkan kasus “Donald Wohlgemuth dan Goodrich” dimana seorang pegawai yang tidak puas dengan gaji dan kondisi kerja di perusahaan Goodrich dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa suatu perusahaan harus memberikan gaji dan kondisi kerja yang layak terhadap pegawainya. Agar pegawai merasa betah dan nyaman untuk bekerja di sebuah perusahaan. Dan sebagai pegawai kita harus menjaga rahasia perusahaan , meskipun kita berpindah pekerjaan kita tetap harus menjaga rahasia perusahaan lama kita. Jadi kasus “Donald Wohlgemuth dan Goodrich” tersebut masuk ke dalam sub bab Organisasi Rasional, tentang Kewajiban Perusahaan terhadap Pegawai
DAFTAR PUSTAKA
Dewi, Sutrisna. 2011. Etika Bisnis; Konsep Dasar Implementasi & Kasus.Denpasar : Udayana University Press Velasquez, Manuel G. 2005. Etika Bisnis; Konsep dan Kasus, Edisi 5.Yogyakarta : Penerbit Andi.