BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Akuntansi keperilakuan merupakan bidang yang relatif baru dibandingkan dengan bidang ilmu akuntansi lainnya. Penelitian terkait dengan akuntansi keperilakuan merupakan suatu penelitian yang cukup menarik dilakukan oleh akademisi, mahasiswa maupun maupun praktisi. praktisi. Penelitian Penelitian aspek keperilakuan keperilakuan dalam akuntansi akan memberikan memberikan manfaat antara lain menyediakan informasi yang bermanfaat bagi accounting regulator dan meningkatkan efisiensi bagi akuntan dan profesi lainnya. Ada dua aspek yang perlu digaris bawahi dalam behavioral accounting research (BAR) yaitu behavioral (keperilakuan) dan akuntansi. Behavioral accounting research menurut ofstedt dan !inard ("#$%) seperti dikutip oleh &odfrey, et al. ('%"% *) adalah +the study of the behavior of accountants or the behavior of nonaccountants as they they are infl influe uenc nced ed by accou account ntin ing g func functi tion onss and and repo reports rts..- Pene Penelit litia ian n akun akunta tans nsii keperilakuan berusaha mendalami perilaku dari akuntan maupun perilaku dari non akuntan yang dipengaruhi oleh fungsi dan informasi akuntansi. iegel ("#/#0) menyatakan bahwa behavioral science adalah +human side- of social social science science.. 1lmu 1lmu keperi keperilaku lakuan an ini tidak tidak terlep terlepas as dari dari disipl disiplin in ilmu ilmu psikol psikologi ogi,, sosiologi, teori organisasi, ilmu politik, dan antropologi. 2itin3au dengan sudut pandang teori akuntansi, behavioral accounting research (BAR) merupakan bagian dari positive research yaitu penelitian yang bertu3uan untuk menemukan fakta. 4amun BAR berbeda dibandingkan dengan penelitian positif lainnya seperti penelitian terkait agency theory dan penelitian pasar modal. Pene Penelit litian ian keag keagen enan an bert bertu3 u3ua uan n untu untuk k menc mencari ari manf manfaat aat ekon ekonom omis is apa apa yang yang dipero diperoleh leh akunta akuntan n dari dari tindak tindakann annya ya memilih memilih metode metode akunta akuntansi nsi yang yang ada. ada. 2alam 2alam penelitian keagenan diasumsikan bahwa principal adalah pihak yang risk neutral sedangkan agen adalah pihak yang risk and effort averse. 5awaban yang diperoleh dari penelitian keagenan adalah akuntan melakukan tindakan pemilihan metode akuntansi yang yang ada bertu3 bertu3uan uan untuk untuk mening meningkat katkan kan utilit utilitas as bagi bagi diriny dirinya. a. 2alam 2alam penelit penelitian ian keperilakuan BAR, akuntan maupun pihakpihak yang dipengaruhi oleh fungsi dan informasi akuntansi merupakan pihakpihak yang bebas dari asumsi. 6ayoritas ob3ek penelitian BAR adalah individu, tetapi ob3ek BAR dapat 3uga berupa kelompok kecil dari organisasi atau kondisi lingkungan. 2i samping itu, BAR 3uga menekankan pada dimensi yang lain dari normanorma sosial antara lain fairness (kewa3aran), e7uity (keadilan), trust (kepercayaan), honesty (ke3u3uran) serta keinginan untuk beker3a sama.
1
1.2
Pokok Pembahasan ". 2efinisi Behavior Accounting Research '. Pentingnya Behaviour Accounting Research 0. !eterwakilan Bukti . Akuntansi dan !eperilakuan 8. !eterbatasan Behaviour Accounting Research *. 6asalah Bagi Auditor
BAB II PEMBAHASAN A. Definisi an !"ang Lingk"# Penelitian akuntansi perilaku (BAR), riset pasar modal dan penelitian teori
keagenan semua bisa disebut penelitian 9positif9 dalam arti bahwa semua penelitian ini terfokus dengan menemukan 9fakta9 penelitian pasar modal menanyakan 9bagaimana pasar sekuritas bereaksi terhadap informasi akuntansi:9, teori agensi menanyakan +insentif ekonomi apa yang menentukan pemilihan metode akuntansi:-, dan penelitian perilaku menanyakan +bagaimana individu benarbenar menggunakan dan memproses informasi akuntansi:;. 4amun, penelitianpenelitian ini 3uga sangat berbeda dalam 2
banyak hal. 6isalnya, penelitian pasar modal melihat pada tingkat makro dari agregat pasar, sedangkan teori keagenan dan akuntansi perilaku fokus pada tingkat mikro dari mana3er dan perusahaan. Penelitian pasar modal dan teori keagenan keduanya berasal dari disiplin ilmu ekonomi dan dipisahkan dengan motivasi sebenarnya dari individu dengan mengasumsikan bahwa setiap orang adalah +rational wealth ma
heory (5>) atau uman 1nformation Processing (1P) dan meliputi penilaian dan pengambilan keputusan oleh akuntan dan auditor dan pengaruh output dari fungsi ini pada penilaian pengguna dan pengambilan keputusan. >u3uan dari penelitian dalam model ini lebih sering men3elaskan dan memprediksi perilaku pada individu atau grup. al ini 3uga berkaitan dengan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan. 2alam konteks akuntansi keuangan, yang bertu3uan
3
diter3emahkan ke dalam meningkatkan pengambilan keputusan oleh para produsen (termasuk auditor) dan pengguna laporan akuntansi.
B. Menga#a BA! #enting$
Ada se3umlah alasan yang sangat baik bahwa BAR penting untuk praktisi akuntansi dan pihak lain •
2ibahas pada awal bab ini bagaimana penelitian akuntansi lainnya seperti pasar modal dan teori keagenan tidak dilengkapi untuk men3awab pertanyaan tentang bagaimana orangorang menggunakan dan memproses informasi akuntansi. ?ntuk mengisi kekosongan ini kita membutuhkan penelitian yang secara khusus meneliti kegiatan pengambilan keputusan
•
informasi akuntansi dari pembuat, pengguna, dan auditor. BAR dapat memberikan informasi berharga ke berbagai 3enis cara dari pembuatan pengambil keputusan, mengolah dan bereaksi terhadap item tertentu informasi
akuntansi
dan
metode komunikasi.
!ita dapat
menggunakan informasi ini untuk meningkatkan pengambilan keputusan dalam berbagai cara seperti yang di3elaskan kemudian dalam bab ini ketika kita membahas @Brunswik ens 6odel@. 6eningkatkan pengambilan keputusan penting, tentu sa3a, untuk pengguna informasi keuangan (yang ingin menghindari membuat keputusan yang buruk yang mengakibatkan kerugian) dan penyusun serta auditor informasi keuangan (yang ingin menghindari digugat). Pemahaman tentang aspek pemrosesan informasi akuntansi 3uga penting bagi akuntan dalam karirnya. ebagai profesional informasi, akuntan harus mengembangkan keahlian yang tinggi dalam pengumpulan, pengolahan, dan pengkomunikasian informasi. BAR dapat membantu dalam memulai pelatihan dan pengetahuan yang meningkatkan keahlian tersebut, sehingga memungkinkan akuntan untuk melakukan yang lebih baik di tempat ker3a dan meningkatkan kesempatan akuntan untuk mendapatkan peker3aan, mendapatkan promosi dan mencapai ga3i yang •
lebih baik. BAR berpotensi dapat memberikan informasi yang berguna kepada regulator akuntansi seperti Australian Accounting tandards Board (AAB). !arena tu3uan utama akuntansi adalah untuk memberikan 4
informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan, anggota AAB terus membahas dengan masalah yang berkaitan dengan metode akuntansi dan 3enis pengungkapan yang akan @berguna@ untuk para pengguna laporan keuangan. Peneliti akuntansi perilaku dapat langsung mempela3ari pilihan akuntansi khusus dan melaporkan kepada pembuat standar metode dan •
pengungkapan mana yang akan meningkatkan keputusan pengguna. >emuan BAR 3uga dapat menyebabkan efisiensi dalam praktek ker3a akuntan dan profesional lainnya. 6isalnya, keahlian anggota senior dan anggota berpengalaman dari sebuah perusahaan akuntansi dapat dicatat dan dimanfaatkan dengan metode BAR untuk mengembangkan sistem pakar (e
%. Pengembangan BA! 1stilah @BAR@ pertama kali muncul dalam literatur pada tahun "#*$, tetapi
penelitian >5 memiliki dasarnya dalam literatur psikologi dari ard Cdwards pada tahun "#8. Penerapan penelitian untuk akuntansi dan audit dilakukan pada tahun "#$ ketika Ashton menerbitkan sebuah studi eksperimental dari penilaian pengendalian internal dilakukan oleh auditor. 0% tahun terakhir setelah melihat ledakan BAR dalam penelitian umum dan 5> pada khususnya, terutama dalam audit, di mana penilaian untuk proses audit sangat penting. ?ntuk batas tertentu, pengembangan penelitian perilaku di bidang akuntansi keuangan telah dikalahkan oleh dominasi contracting theory se3ak "#/%an. 4amun demikian, informasi penting dalam hubungan antara informasi akuntansi dan perilaku manusia telah muncul.
5
Banyak disiplin ilmu (misalnya ilmu politik, teori organisasi, sosiologi, dan statistik) telah memainkan peran dalam pertumbuhan BAR, tapi se3auh ini ilmu perilaku yang paling penting dalam hal kontribusinya adalah psikologi. Pertumbuhan penelitian >5 dalam akuntansi berutang banyak terhadap adaptasi metode penelitian yang digunakan dalam literatur psikologi, yaitu Bunswik ens 6odel. >eknik ini merupakan suatu pendekatan penelitian baru yang kuat yang dapat diterapkan pada pertanyaan lama yang diperhatikan oleh pengguna data. Ashton men3adi peneliti akuntansi pertama yang menggunakan teknik ini, diikuti oleh ibby yang pertama kali menggunakannya dalam konteks yang berorientasi pengguna. !edua peneliti ini terus memainkan peran yang dominan dalam pengembangan BAR. D. &ambaran Um"m Penekatan "nt"k Memahami Pengolahan Informasi >u3uan dasar dari penelitian Human Judgement Theory (5>) adalah untuk
menggambarkan cara orangorang menggunakan dan memproses bagian informasi akuntansi (dan lainnya) dalam konteks tertentu pengambilan keputusan. 6eskipun Brunswik ens 6odel telah men3adi metode dominan dalam mengembangkan model pengambilan keputusan, ada 3uga dua pendekatan penelitian utama lainnya. alah satunya disebut @ process tracing @, yang merupakan upaya untuk membangun sebuah tree representation dari keputusan penilaian seseorang, dan yang lainnya dikenal sebagai paradigma @penilaian probabilitas@, di mana proses pengambilan keputusan direpresentasikan sebagai pernyataan probabilitas yang didasarkan pada dalil Baye. 6asingmasing dari tiga pendekatan ini untuk men3elaskan pengambilan keputusan diuraikan di bawah ini. a) >he Brunswik ens 6odel e3ak pertengahan "#$%an, model lensa Brunswik telah digunakan sebagai kerangka ker3a analisis serta dasar untuk studi penilaian yang kebanyakan melibatkan prediksi (misalnya kebangkrutan) danDatau evaluasi (misalnya pengendalian internal). Peneliti menggunakan model lensa untuk menyelidiki hubungan antara beberapa isyarat (atau potongan informasi) dan keputusan, penilaian atau prediksi, dengan mencari keteraturan dalam tanggapan kepada isyarat ini. Para pengambil keputusan (misalnya petugas pin3aman bank) dipandang melihat melalui lensa isyarat (misalnya rasio keuangan) yang secara probabilitas dihubungkan dengan peristiwa, untuk mencapai suatu kesimpulan tentang peristiwa itu (misalnya kemungkinan kredit defaultDnondefault).
6
ecara umum, penggunaan Bunswik ens 6odel telah menyebabkan penemuan informasi berharga mengenai a. Pola isyarat digunakan secara 3elas dalam berbagai tugas b. Bobot yang ditempatkan secara implisit oleh para pengambil keputusan di berbagai isyarat informasi c. !etepatan relarif pengambil keputusan pada tingkat keahlian yang berbeda dalam memprediksi dan mengevaluasi berbagai tugas d. !ondisi di mana expert system danDatau @model perilaku manusia@ melebihi perilaku yang dilakukan manusia e. tabilitas (konsistensi) dari penilaian manusia dari waktu ke waktu f. >ingkat pemahaman yang dimiliki para pengambil keputusan mengenai pola mereka menggunakan data g. >ingkat konsensus ditampilkan dalam berbagai tugas keputusan kelompok. b) 6etode Process Tracing 2alam upaya untuk membuat pendekatan langkah bi3aksana dalam pengambilan keputusan, beberapa penelitian uman 5udgement >heory (5>)
telah menggunakan pendekatan yang berbeda untuk pemodelan
pengambilan keputusan yang disebut 'process tracing 9 atau metode Everbal protocol’ . 2alam process tracing , pembuat keputusan mungkin diberikan serangkaian studi kasus untuk menganalisa, tapi kali ini diminta untuk menggambarkan secara verbal setiap langkah yang dilewati ketika membuat keputusan. 2eskripsi verbal dicatat oleh peneliti kemudian dianalisis untuk menghasilkan diagram Edecision tree’ untuk mewakili proses keputusan pengambil keputusan. c) Penilaian Probabilistik 6odel penilaian probabilistik berguna untuk melihat situasi dalam akuntansi dimana keyakinan awal tentang prediksi atau evaluasi perlu direvisi sekali untuk bukti lebih lan3ut agar tersedia. 6odel ini berpendapat bahwa cara normatif yang benar untuk merevisi keyakinan awal, dinyatakan sebagai probabilitas sub3ektif, adalah dengan menerapkan teorema Bayes, sebuah prinsip
dasar
teori
probabilitas bersyarat.
>eorema
Bayes
menyatakan bahwa revisi (posterior) probabilitas dalam bukti tambahan sama dengan kepercayaan asli (tingkat dasar) dikalikan dengan 3umlah dimana harapan sebelumnya harus direvisi, yaitu, oleh keinformatifan atau diagnosa data yang baru. 7
E. Penelitian Moel Lensa ' B"kti 6enggunakan model lensa sebagai alat penelitian dengan cara ini memungkinkan
analisis konsistensi dalam memberi penilaian, apakah 9model perilaku manusia9 dapat memprediksi lebih akurat daripada manusia. al ini 3uga memungkinkan analisis kemampuan
isyarat
untuk
memprediksi
ke3adian
tersebut
(yang
9lingkungan
prediktabilitas9 menggunakan isyarat bobot ideal). elain itu, dapat memberikan wawasan mengenai tingkat kesepakatan antara pengambil keputusan. Model of human behaviour (6odel Prilaku 6anusia)
dikembangkan
menggunakan representasi matematis dari pola individu dalam penggunaan isyarat. 6odel ini kemudian diterapkan pada kasuskasus tersebut. Bukti secara konsisten menun3ukkan bahwa mereka cukup mahir untuk mengembangkan prinsipprinsip atau model
untuk
memecahkan
keberhasilanDkegagalan
dalam menggunakan
rasio
keuangan, tetapi ketika mengungguli model mereka sendiri (disimpulkan dari pola penggunaan isyarat) diterapkan secara matematis karena dua alasan mereka salah menimbang petun3uk, dan mereka tidak konsisten menerapkan aturan keputusan mereka karena faktorfaktor seperti kelelahan dan kebosanan. Fariasi lain dari penelitian termasuk mengamati efek yang memungkinkan sub3ek untuk memilih rasio, memeriksa dampak dari informasi yang berlebihan, dan menganalisis tingkat keyakinan bahwa pengambil keputusan menempatkan pada penilaian mereka dan apakah akurasi mempengaruhi keyakinan. iteratur informasi yang berlebihan memiliki implikasi untuk presentasi dan isu pengungkapan dalam akuntansi keuangan. al ini memberikan bukti konsensus rendah dan konsistensi pengambilan keputusan lebih rendah untuk individu mengalami overload . 2iperkirakan bahwa, 3umlah informasi meningkat, awalnya penggunaan dan integrasi informasi meningkat. 4amun, di luar beberapa titik, hasil informasi tambahan dalam penurunan 3umlah informasi diintegrasikan ke dalam tugas pengambilan keputusan. ecara
keseluruhan,
literatur
tentang
informasi
yang
berlebihan
telah
menghasilkan hasil yang kurang 3elas. alah satu alasan untuk kurangnya hasil yang 3elas pada studi yang berbeda adalah bahwa sebagian besar peneliti tidak berusaha untuk menentukan apakah data tambahan yang disediakan benarbenar 9informatif9 (yaitu relevan dengan keputusan di tangan). elan3utnya, memiliki sedikit usaha untuk melihat apakah pengambil keputusan benarbenar menggunakan data tambahan yang disediakan oleh peneliti.
8
Penilaian literatur secara konsisten menemukan bahwa kedua ahli dan yang bukan ahli adalah sub3ek yang percaya diri akan kemampuan mereka dalam tugastugas penilaian tertentu. >erlalu percaya ini tampaknya berasal dari tiga faktor !ecenderungan bagi manusia untuk mencari dan kelebihan bobot umpan
balik positif. >erbatasnya sifat umpan balik dalam banyak kasus (misalnya dalam kegagalan atau sulitnya memprediksi keputusan yang tepat untuk tidak
memin3amkan 3arang dievaluasi). Fariabel saling ketergantungan dari tindakan dan hasil (misalnya tindakan
pin3amanDtidak memin3amkan mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan). ibby dan Gimmer menemukan bahwa keakuratan penilaian meningkat dengan meningkatnya kepercayaan diri, tapi penelitian lain telah menun3ukkan bahwa kepercayaan tidak berhubungan dengan akurasi. (. Penelitian'Penelitan tentang Proses Penel"s"ran ) B"kti 6odel Brunswilk ens dan penelitian ragam proses penelusuran adalah teknologi
yang berbeda dengan tu3uan yang sama dari pemodelan proses keputusan yang selengkap mungkin. Pernyataan telah dibuat dari perbedaan utama antara kedua metode pemodelan. 6odel Brunswilk ens secara implisit memperlakukan proses pengambilan keputusan sebagai kombinasi linear sederhana dari sinyal informasi sedangkan pohon keputusan berasal dari proses penelusuran yang mengakui sifat langkah demi langkah dalam pengambilan keputusan, di mana isi informasi dari satu bagian data berinteraksi dengan potongan data lainnya. 6ayoritas studi yang telah menyelidiki linearitas penilaian pengambil keputusan menyimpulkan bahwa asumsi kombinasi linier sederhana dari sinyal informasi dibenarkan tetapi beberapa studi dalam konteks bisnis menemukan bahwa metode proses penelusuran merupakan keuntungan teknik pemodelan untuk mewakili pengambilan keputusan dalam beberapa konteks. &. (ormat an Pen*a+ian La#oran ,e"angan Pada tahun "#$* ibby mengamati bahwa tiga pilihan dasar tersedia untuk • •
meningkatkan pengambilan keputusan 6engubah penya3ian dan 3umlah informasi 6endidik para pengambil keputusan 6engganti pengambil keputusan baik dengan model mereka sendiri atau • dengan model pembobotan sinyal yang ideal. 6odel ensa berguna dalam membahas isuisu penya3ian laporan keuangan serta analisis penilaian prediktif. 1ni memungkinkan analisis akurasi penilaian manusia 9
dalam hal menentukan se3auh mana individu mendeteksi sifat penting dari tugas penilaian dan konsisten menerapkan kebi3akan penilaian. 5ika perubahan format laporan menghasilkan informasi yang meningkatkan salah satu karakteristik di atas, akurasi penilaian manusia harus ditingkatkan. >u3uan kegunaan keputusan diadopsi dalam kerangka ker3a konseptual, sebagian tergantung pada kemampuan pengguna untuk menafsirkan data untuk investasi yang ditawarkan atau keputusan kredit. 2ampak dari perubahan format laporan pada kemampuan subyek untuk mendeteksi perubahan status keuangan perusahaan dapat diu3i dalam kerangka model yang lensa. H. Penelitian Penilaian Probabilitas ) b"kti ebagaimana dibahas dalam bagian
sebelumnya,
penelitian
penilaian
probabilistik didasarkan pada analisis apakah manusia merevisi keyakinan mereka se3alan dengan teorema Bayes, bukti baru men3adi tersedia. Penelitian Human Judgment Theory (5>) dalam model secara konsisten menun3ukkan bahwa manusia memiliki berbagai tingkat keterampilan dan diamati melalui berbagai tugas, merevisi probabilitas mereka sebelumnya pada tingkat lebih rendah daripada yang ditentukan oleh teorema Bayes. !onservatisme ini telah dikaitkan dengan penggunaan aturan praktis dan bias yang diadopsi sebagai cara untuk menyederhanakan penilaian yang kompleks dalam rangka untuk mengatasinya. >iga aturan praktis didefinisikan dalam literatur sebagai berikut •
!eterwakilan ( Representativeness). Aturan ini menyatakan bahwa ketika menilai kemungkinan bahwa item tertentu berasal dari populasi item tertentu, penilaian orang akan ditentukan oleh se3auh mana item tersebut mewakili populasi. 1tem atau ke3adian yang dilihat oleh pengambil keputusan sebagai sesuatu yang lebih representatif akan dinilai dan memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk ter3adinya dibandingkan item atau ke3adian yang kurang repsentative.
•
!etersediaan ( Availability). !etersediaan aturan praktis mengacu pada penaksiran probabilitas dari suatu peristiwa berdasarkan peristiwa tersebut masuk ke dalam pikiran. !onsekuensi dari penggunaan aturan praktis ini adalah bahwa probabilitas
terkait
dengan
peristiwa
sensasional
kemungkinan
akan
overestimated . •
Penetapan dan penyesuaian ( Anchoring and adustment ). Aturan ini mengacu pada proses penilaian umum di mana respon awalnya dihasilkan atau diberikan 10
berfungsi sebagai 3angkar dan informasi lain yang digunakan untuk mengatur respon itu. !onsekuensi dari aturan ini adalah kemungkinan tidak cukupnya penyesuaian dalam kaitannya dengan perubahan keadaan.
I. ,eter-akilan B"kti
!ahneman dan >versky pertama kali melaporkan adanya keterwakilan dan kecenderungan untuk mengabaikan tingkat dasar. e3ak itu, penelitian di kedua bidang psikologis dan akuntansi telah menyelidiki fenomena tersebut. Bukti yang meyakinkan dalam bahwa hal itu menun3ukkan informasi tarif dasar kadangkadang diabaikan dan kadangkadang digunakan secara tepat didalam menentukan probabilitas dari suatu peristiwa. Penggunaan informasi tarif dasar tampaknya sangat sensitif terhadap berbagai tugas dan konteks serta ini telah menyebabkan hipotesis bahwa pertimbangan probabilistik melibatkan pengolahan kontingen. 5oyce
dan
Biddle
menggunakan
adaptasi
akuntansi
dalam
detector
pencurianDkebohongan oleh karyawan contoh yang sebelumnya diberikan dalam bab ini untuk menggambarkan penerapan teorema Bayes. 2alam contoh ini berkaitan dengan penipuan mana3emen, lagi tingkat dasar sangat rendah digunakan. eperti yang telah diperkirakan, seperti pada contoh sebelumnya, subyek akan memberikan perhatian yang kecil untuk tingkat dasar rendah yang diberikan. e3ak penilaian audit sering melibatkan tingkat dasar rendah, dampak peristiwa tinggi (contohnya fraud), penulis menekankan tentang implikasi dari hasil ini. 4amun, olt meragukan temuan 5oyce dan Biddle, memperdebatkan bahwa hal itu adalah pengungkapan masalah. 6engarah ke efek framing, yang telah didorong dari hasil mereka. Cfek Hraming didefinisikan sebagai perspektif kognitif yang ditimbulkan oleh karakteristik tugas. Cfek ini sering digambarkan dengan menggunakan analogi half emptyDhalf full glass di mana pesimistis menganggap gelas sebagai setengah kosong (half empty) dan optimistis memandang gelas yang sama sebagai setengah penuh (half full). ,eterseiaan b"kti 11
2asar dari aturan ini adalah penilaian yang didasarkan pada pengambilan dari memori atau konstruksi skenario yang relevan. Iontohnya semakin cepat mengingat masalah, atau semakin mudah orang untuk mengingat masalah atau menghasilkan pen3elasan tentang suatu peristiwa, semakin tinggi kemungkinan ter3adinya penilaian ter3adinya peristiwa. 4amun, ini membutuhkan sampel besar dari probabilitas untuk meningkatkan akurasi prediksi. 6oser memeriksa ketersediaan aturan praktis sehubungan dengan penilaian prediktif investor. 2ia meminta setengah dari 8/ sub3ek untuk membuat daftar alasanalasan target keuntungan perusahaan akan meningkat dan alasan keuntungan perusahaan akan menurun. ubyeksubyek yang tersisa diurutkan dalam susunan berlawanan. 6oser menemukan bahwa kelompok pertama sub3ek membuat prediksi probabilitas yang lebih tinggi mengenai peningkatan keuntungan bagi perusahaan, meskipun tidak ada dasar ob3ektif bagi optimisme mereka. asil sub3ek mampu menghasilkan alasan paling mendukung yang dinilai lebih mungkin. 2ia menyimpulkan bahwa beberapa peristiwa lingkungan mengenai perusahaan tertentu yang menyebabkan liputan berita yang tidak proporsional mungkin sistematis mempengaruhi prediksi penilaian. 1nvestor individual mungkin baik overprice atau underprice saham karena kecenderungan semuanya untuk berpikir tentang perusahaan dari perspektif yang sama optimis atau pesimis. Peneta#an an #en*es"aian b"kti 5oyce dan Biddle menggunakan kembali praktek auditor sebagai sub3ek
dalam memeriksa efek perubahan dalam sistem pengendalian internal pada perluasan pengu3ian substantif (tes pemeriksaan yang dirancang untuk mencari keberadaan kesalahan dolar di akunakun). 2iharapkan bahwa sub3ek akan meyesuaikan perubahan dalam pengendalian internal dengan menyesuaikan cakupan sebagai penetapan pada awal pengendalian internal yang akan ter3adi. >idak ada bukti penetapan dan penyesuaian yang ditemukan. 4amun, !inney dan ?ecker tidak menemukan bukti penetapan dan penyesuaian dalam review analitis (analisis rasio) dan u3i kepatuhan (u3i audit pengendalian internal) tugas. Penilaian ahli an at"ran #raktis
12
Penelitian yang melibatkan penilaian ahli berkaitan dengan memeriksa proses berpikir berpikir ahli dan penentu keahlian. 4ewell dan imon memberikan kerangka analisis dengan teori mereka yang dibatasi secara rasional. 6ereka
menyarankan bahwa
manusia memiliki
pendek dengan
setiap kapasitas
pan3ang hampir
tak
sebuah memori
3angka
terbatas ($ bagian) dan memori
3angka
terbatas. truktur dari ingatan cara
dan karakteristik tugas
ini menggabungkan
untuk menentukan
berbagai
masalah diwakili dalam
memori (representasi kognitif) yang
pada
3enis gilirannya
menentukan cara masalah ini diselesaikan. Banyak peker3aan awal dalam memori ahli melibatkan praktisi medis dan master catur. !emampuan para ahli untuk secara efektif memperluas kapasitas memori mereka dalam situasi yang berkaitan dengan keahlian mereka telah men3adi temuan yang konsisten dalam literatur. epertinya sekelompok kecil nilai isyarat mengingatkan seperangkat besar isyarat yang terkait dengan prototipe. Pen3elasannya terletak pada penggunaan keterwakilan untuk mengenali pola umum dan membawa prototipe ke dalam memori 3angka pendek dari memori 3angka pan3ang. Bouwman menemukan bukti keterwakilan dalam tugas akuntansi ketika ia meminta mahasiswa (pemula) dan 0 akuntan (ahli) untuk menganalisis empat kasus yang berisi informasi keuangan yang luas untuk menentukan setiap bidang masalah mendasar. 1a menemukan bahwa para ahli mengikuti strategi diserahkan berdasarkan daftar cek, tren kompleks standar dan streotip, dan dikembangkan gambaran perusahaan secara keseluruhan. Para ahli, ketika menghadapai pelanggaran stereotip, berusaha untuk mengungkap penyebabnya, mencari baik bukti konfirmasi dan nonkonfirmasi. 2i sisi lain, para mahasiswa mengikuti strategi sekuensial yang diarahkan sederhana, mengevaluasi informasi tentang urutan yang disa3ikan, mencari fakta yang signifikan yang dapat men3elaskan situasi. 6ereka mencari untuk konfirmasi bukti dan tidak berusaha untuk menemukan pen3elasan sebab akibat. e3umlah
penelitian audit telah
yang memiliki ingatanyang
mengkonfirmasikan
lebih
frekuensi kesalahan kemampuan bela3ar dari 13
bahwa ahli audit
baik, kemampuan integratif dan yang
dilakukan
pemula. Ahli
ahli Audit menun3ukan bukti dari ketiga aturan praktis dan belum 3elasbahwa ini hasil yang diperlukan dalam kualitas rendah dalam pengambilan keputusan. ifat doubleentry dari pembukuan berarti
bahwa tes
audit
sering
tumpang
tindih dan mekanisme (misalnya review partner) yang mencoba untuk men3amin kualitas. 6etode proses penelusuran yang mungkinmen3adi cara yang baik untuk bela3ar lebih banyak tentang perbedaan antara proses pengambilan keputusan para ahli dan pemula. Pengetahuan ini akan berharga untuk tu3uan pelatihan.
/.
Ak"ntansi an ,e#erilak"an
Akuntansi ada sebagai sebuah fungsi yang mengatur aktivitas individu atau sekelompok individu (didefinisikan sebagai entitas akuntansi). >erdapat pandangan yang berbeda pada akuntansi, mengindikasikan bahwa terdapat angka akuntansi mungkin perspektif. Bahkan dalam suatu periode peraturan pemerintah difokuskan pada pengungkapan akuntansi oleh perusahaan, terdapat seribu pilihan dan asumbi dibutuhkan antara alternatif teknik akuntansi dalam persiapan laporan keuangan untuk entitas perusahaan (P>). Burchell et al. meringkas peran signifikan akuntansi dalam konteks ekonomi yang luas !ata
a"untansi
se"arang
diguna"an
dalam
a#alan
dan
implementasi
penga#asan untu" stabilisasi e"onomi$ harga dan pengendalian upah$ untu" peraturan industry "husus dan se"tor "omersial dan perencanaan pengembangan e"onomi nasional dalam "ondisi perang dan damai uga dalam "ondisi ma"mur dan depresi% Tida" lama menunu""an hanya sebagai sebuah "umpulan "al"ulatif rutin$ itu fungsi sebagai "eterpaduan dan me"anisme yang berpengaruh untu" manaemen sosial dan e"onomi% ebih lan3ut, penting untuk mempertimbangkan faktor yang memppengaruhi perubahan dalam sistem akuntansi dan sifat dasar pelaporan akuntansi. 6enurut Gimmerman, sistem akuntansi adalah komponen dasar dalam suatu arsitektur organisasi, manager senior dengan konstan mencari untuk mengadopsi arsitektur dengan memastikan struktur terbaik pada perusahaan. Gimmerman men3elaskan, ' observasi penting mengenai faktor yang mempengaruhi sistem akuntansi
14
". istem akuntansi berubah ketika ada perubahan strategi bisnis perusahaan dan perubahan organisasi lainnya dalam waktu yang bersamaan, khususnya terkait dengan posisi keputusan yang benar dan sistem evaluasi kiner3a dan 3uga reward. '. Perubahan dalam arsitektur organisasi, termasuk perubahan di dalam sistem akuntansi disebabkan oleh adanya e
tidak
langsung mempengaruhi
struktur sistem
akuntansi
dan
pengungkapan informasi.
,.
,eterbatasan BA!
Penin3auan terhadap BAR telah menun3ukkan bahwa ada peranan yang besar dari informasi akuntansai dalam pengambilan keputusan. Proses informasi yang kompleks menyadarkan kita bahwa perkembangan penelitian teoriteori dan metode akuntansi saat ini masih belum cukup. BAR memiliki beberapa keterbatasan, yaitu ".
Penelitian pada topik yang sama memberikan hasil yang kontradikitif, sehingga membingungkan saat pengambilan keputusan.
'.
ub3ek percobaan yang digunakan dalam penelitian tersebut seringkali berbeda dengan real 3udgement.
0.
Peneliti akuntansi mempertanyakan apakah peraturan harus dipengaruhi oleh hasil penelitian pembuat keputusan individu atau tidak.
ecara keseluruhan, keterbatasan terbesar dalam BAR adalah tidak adanya satu landasan teori yang dapat membantu menggabungkan beragamnya pertanyaan pertanyaan dalam penelitian dan penemuan BAR. Peneliti BAR banyak memin3am pemikiran dari berbagai disiplin ilmu dan tidak memiliki persamaan framework satu sama lain. al ini menyebabkan sulitnya mengeneralisasi bagi policy makers. alalupun begitu tidak dipungkiri bahwa metode BAR merupakan alat penelitian yang berharga. 6etode Bar telah banyak digunakan untuk mengembangkan information 15
processing dan training di dunia peker3aan. elain itu BAR 3uga dapat menun3ukkan systematic error.
L.
Masalah Bagi A"itor
BAR
dapat
memberikan
pertanyaan
tentang
bagaimana
orangorang
menggunakan dan memproses informasi akuntansi, penelitian auditing keperilakuan dapat memeriksa bagaimana auditor menun3ukkan tugas audit dan membuat opini.BAR memeriksa karakteristik highperforming auditor dan faktor yang mempengaruhi opini auditor. asilnya menun3ukkan bahwa auditor spesialis industri membutuhkan auditor lain ketika mereka dalam lingkungan spesialisasi industri. 6ereka tampil untuk memproses bagian kecil informasi secara lebih efisien dan efektif untuk mencerminkan eksistensi dari laporan keuangan. Penelitian eksperimental 3uga menun3ukkan bahwa terdapat interaksi kompleks antara pengalaman dan keadaan (conte
16
BAB III PENU0UP
.1
,esim#"lan
Behavioural accounting research didefinisikan sebagaitudi perilaku akuntan atau perilaku non akuntan dimana mereka dipengaruhi oleh fungsi akuntansi dan laporan. >ipe utama BAR dalam area ini yang telah diketahui seperti human udgement theory (5>) atau human information processing (1P) dan meliputi pertimbangan dan pembuatan keputusan akuntan dan auditor dan mempengaruhi fungsi output pada pengguna Epembuatan pertimbangan dan keputusan;. Pentingnya BAR diantaranya a.
>elah catat pada awal chapter ini bagaimana kelompok penelitian akuntansi yang lain seperti pasar modal dan teori agensi tidak memperlengkapi dengan 3awaban pertanyaan tentang bagaimana orangorang menggunakan dan
memproses
membutuhkan
informasi
penelitian
akuntansi.
yang
secara
?ntuk
mengisi
spesifik
kekosongan
mengu3i
aktivitas
pengambilan keputusan yang menyiapkan (penya3i), pengguna, dan auditor informasi akuntansi. b.
BAR dapat memberikan arti berharga dalam 3enis cara yang berbeda pada hasil, proses, dan reaksi pengambil keputusan pada faktafakta (keterangan) informasi akuntansi dan metode komunikasi. !ita dapat menggunakannya untuk memperbaiki pengambilan keputusan dalam berbagai macam cara.
BAR
dapat
memberikan
pertanyaan
tentang
bagaimana
orangorang
menggunakan dan memproses informasi akuntansi, penelitian auditing keperilakuan dapat memeriksa bagaimana auditor menun3ukkan tugas audit dan membuat opini.
17
DA(0A! PUS0A,A
&ary iegel, R 6arconi. "#//. Behvior Accounting, outh estern Publishing Io. Jhio. Arfan 1khsan K 6uhammad 5akarta Penerbit alemba Cmpat.
1shak. '%%/. Akuntansi
!eperilakuan.
!uang, >an 6ing., >in, e. +Analisis Perkembangan Riset Akuntansi !eperilakuan tudi Pada 5urnal Behavioral Research 1n Accounting ("##/'%%0)-. 2osen Hakultas Ckonomi 5urusan Akuntansi ?niv.!risten 6aranatha. (2alam 5urnal Akuntansi Fol.' 4o.' 4ovember '%"% "''"00 "'') udayati, Ataina. +Perkembangan Penelitian Akuntansi !eperilakuan Berbagai >eori dan Pendekatan Lang 6elandasi-. (2alam 5AA1 Fol * 4o. ' 2esember '%%'). httpDDsenyummu"0.wordpress.comD'%"'D%8D'"Dbehaviouralresearchin accountingpenelitianperilakudalamakuntansiD httpDDone.indoskripsi.comD3udulskripsitugasmakalahDakuntansiDakuntansi keperilakuanD httpDDedithmarhaeni.blogspot.comD'%"%D%0Dmeringkaspenelitianakuntansi perilaku.htmlD httpDDapbehavioralaccounting.blogspot.comD'%%#D%0Dkonsepakuntansi keperilakuan.htmlD httpDDkurniakudo.blogspot.comD'%"'D%*Dpengantarakuntansi keperilakuanM"/.htmlD 18