MAKALAH STRATEGI STRATEGI PEMBELA PEMBELAJAR JARAN AN “STRATEGI PEMBELARAN AFEKTIF”
Disusun Oleh : Kelompok IX : ! Leno"# E! R#l#h#lu %! Li#n Li#n-# -# M! T#nik #nik.e .ele le )! /isil0# M#nuhu1u '! Ols0# I! Timisel# +! Su"0#-i 2#el
$%&' $%& $%&' ' $%&' $%&' $%&'
( ') ( ( ') ( ( ') ( ( ') ( ( ') (
&*+, &+* &+*,, ), &%, &'%,
PROGRAM ST3DI PENDIDIKAN 4ISIKA J3R3SAN MATEMA MATEMATIKA TIKA DAN ILM3 PENGET PENGETAH3AN ALAM 4AK3LTAS KEG3R3AN DAN ILM3 PENDIDIKAN 3NI5ERSITAS PATTIM3RA AMBON %&6
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan p anjatkan ke hadirat Tuhan Yang Yang Maha Esa, karena k arena atas penyertaan dan perlindunganNya, perlindunganN ya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan p enulisan makalah ini dengan baik. Adapun makalah yang kami buat ini dengan judul “ Strategi ”. Pembelajaran Afektif ”. Pada kesempatan ini, kami menyampaikan banyak terima kasih kepada Dsen Mata !uliah "trategi Pembelajaran, yang telah memberikan materi pada kami, guna menambah #a#asan untuk menyelesaikan penulisan makalah ini. Tak lupa kami, menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penulisan makalah ini, baik bantuan se$ara se$ ara mral maupun material. !ami menyadari sungguh bah#a makalah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan. %ntuk itu, kritik dan saran yang bersi&at membangun sangat kami harapkan dari para pemba$a sekalian demi penyempurnaan makalah ini. Akhir kata, semga makalah ini dapat berman&aat bagi kita sekalian, terutama yang membutuhkan materi tentang strategi pembelajaran a&ekti&. "ekian dan Terima Terima !asih.
Ambn,
April '()*
Tim Penulis
DAFTAR ISI
+alaman +alaman +alaman udul .......... .................. ............... .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. ................ .........
i
!ata Pengantar Pengantar ........... .................. ............... ............... .............. .............. ............... ............... .............. ............... .................... ............................. .................
ii
Da&tar Da&tar -si ............... ...................... .............. .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. ............... .............. ...... iii
BAB I.
PENDAHULUAN
).) atar /elakang .............. ..................... ............... ............... .............. ............... ............... .............. ......................... .................... ..
)
).' 0umusan Masalah Masalah .............. ...................... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ...................... ..............
'
).1 Tujuan Tujuan Penulisan Penulisan .............. ...................... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ................. ................ .......
'
BAB II.
PEMBAHASAN MASALAH
'.)................................................................................................................Peng ertian "trategi "trategi Pembelaj Pembelajaran aran A&ekti& A&ekti& ........ ................ ............... .............. ............... ...................... ..............
1
'.'................................................................................................................+aki kat Pengembangan Pengembangan Nilai dan "ikap ............... ...................... ..................... ............................... .................
1
'.1................................................................................................................Prse s Pembentukan Pembentukan "ikap .............. ..................... ............... ............... .............. ............... ................... ........................ .............
*
'.2................................................................................................................Mde l "trate "trategi gi Pembelajaran Pembelajaran "ikap .............. ...................... ............... .............. ............... .......................... ..................
3
'.4................................................................................................................!esul itan dalam Pembelajaran Pembelajaran A&ekti& A&ekti& ........... .................. ............... ............... .............. ............... .................. .......... )1
BAB III.
PENUTUP
1.)................................................................................................................!esi mpulan .............. ...................... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ............... .......... ... )* 1.'................................................................................................................"aran .............. ..................... ............... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. ............... ............... .............. ......... .. )3
Da&tar Da&tar Pustaka Pustaka ............... ...................... .............. ............... ............... .............. .............. ............... ............... .............. ................ ........................... .................. )5
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Latar Belakang Belakang
Dalam %ndang6%ndang N.'( Tahun '((1 Pasal 1 dijelaskan bah#a Pendidikan Nasinal ber&ungsi mengembangkan kemampuan kema mpuan dan membentuk #atak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka men$erdaskan kehidupan k ehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya berkembangn ya ptensi peserta didik, agar menjadi manusia yang beriman dan bertak#a kepada Tuhan Yang Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, $akap, kreati&, mandiri, dan menjadi #arga negara yang demkratis serta bertanggung ja#ab. Ada rang yang beranggapan bah#a sikap bukan untuk diajarkan, seperti halnya matematika, &isika, ilmu ssial, dan lain sebagainya, akan tetapi untuk dibentuk. 7leh karena itu, yang lebih tepat untuk bidang a&ekti& bukanlah istilah pengajaran istilah pengajaran,, namun pendidikan. Namun, leh karena karen a strategi pembelajaran yang dibi$arakan dalam n askah ini diarahkan untuk men$apai tujuan pendidikan yang bukan hanya dimensi kgniti& tetapi juga dimensi yang lainnya, yaitu sikap dan keterampilan, melalui prses pembelajaran yang menekankan menekanka n kepada akti8itas sis#a sebagai subjek belajar, maka selanjutnya penulis menggunakan istilah strategi pembelajaran a&ekti&, #alaupun dalam bahasan selanjutnya kedua istilah itu akan diguna kan se$ara bergantian. A&ekti& berhubungan dengan nilai 9value 9value:, :, yang sulit diukur, leh karena menyangkut kesadaran seserang yang tumbuh dari dalam. Dalam batas tertentu memang a&eksi dapat mun$ul dalam kejadian beha8iral, akan tetapi penilaiannya untuk sampai pada kesimpulan yang bisa dipertanggungja#abkan membutuhkan ketelitian dan bser8asi yang terus6menerus, dan hal ini tidaklah mudah untuk dilakukan, apalagi menilai perubahan sikap sebagai akibat dari prses pembelajaran yang dilakukan guru di seklah.
1.2. Rumua Rumuan n Maala! Maala!
Dalam makalah ini, permasalahan yang kita bahas adalah sebagai berikut ; ). Apakah yang dimaksud dimaksud dengan dengan strate strategi gi pembelaj pembelajaran aran a&ekti& a&ekti& < '. /agaim /agaimanak anakah ah knsep knsep hakikat hakikat pendid pendidika ikan n nilai dan dan sikap sikap < 1. /agaim /agaimanak anakah ah prse prsess pembent pembentukan ukan sikap sikap <
2. /agaimanakah mdel strategi pembelajaran sikap < 4. /agaim /agaimanak anakah ah kesulita kesulitan n dalam pembela pembelajar jaran an e&ekti& e&ekti& <
1.". Tu#u u#uan an Penul$an Penul$an
Adapun tujuan dari penulisan makalah yang kami buat ini adalah sebagai berikut ; ). %ntu %ntuk k meme memenu nuhi hi tuga tugass yang yang dibe diberi rika kan n leh leh Dse Dsen n Mata Mata !uli !uliah ah "tra "trate tegi gi Pembelajaran. '. %ntuk mengetahu mengetahuii yang dimaks dimaksud ud dengan strategi strategi pembelajar pembelajaran an a&ekti&. a&ekti&. 1. %ntuk mengetahui mengetahui knsep knsep hakikat pendidikan pendidikan nilai nilai dan sikap. sikap. 2. %ntuk mengetahui mengetahui mdel strategi strategi pembelajaran pembelajaran a&ekti&. a&ekti&. 4. %ntuk %ntuk menget mengetahui ahui prs prses es pembent pembentukan ukan sika sikap. p. *. %ntuk mengetahui mengetahui kesulitan kesulitan dalam pembelajaran pembelajaran a&ekti&. a&ekti&.
BAB II PEMBAHASAN MASALAH
2.1. Pengert Pengert$an $an Strateg$ Strateg$ Pem%ela Pem%ela#ara #aran n A&ekt$& A&ekt$&
"trategi Pembelajaran a&ekti& adalah strategi pembelajaran yang bukan hanya bertujuan untuk men$apai pendidikan pend idikan kgniti& saja, akan tetapi juga bertujuan untuk men$apai dimensi yang lainnya. Yaitu sikap dan keterampilan a&ekti& berhubungan dengan 8lume yang sulit diukur karena menyangkut kesadaran seserang yang tumbuh dari dalam, a&eksi juga dapat mun$ul dalam kejadian beha8iral yang diakibat dari prses pembelajaran yang dilakukan leh leh guru.
2.2. Hak$kat Hak$kat Pen'$'$k Pen'$'$kan an N$la$ N$la$ 'an S$ka( S$ka(
"ikap 9a&ekti&: erat kaitannya dengan nilai yang dimiliki leh seserang. "ikap merupakan re&leksi dari nilai yang dimiliki. 7leh karenanya, pendidikan sikap pada dasarnya adalah pendidikan nilai. Nilai, adalah suatu knsep yang berada dalam d alam pikiran manusia yang si&atnya tersembunyi, tidak berada di dalam dunia yang empiris. Nilai berhubungan dengan pandangan seserang tentang baik b aik dan buruk, indah dan tidak indah, layak dan tidak layak, adil dan tidak adil, dan lain sebagainya. Pandangan seserang tentang semua itu tidak bisa diraba, kita hanya dapat mengetahuinya dari perilaku yang bersangkutan. 7leh karena itulah, nilai pada dasarnya standar perilaku, ukuran yang menentukan atau kriteria seserang tentang baik dan tidak baik, indah dan tidak indah, layak dan tidak layak, dan dan lain sebagainya, sehingga standar itu yang akan me#arnai perilaku seserang. Dengan demikian, pendidikan nilai pada dasarnya prses penanaman nilai kepada peserta didik yang diharapkan leh karenanya sis#a dapat berperilaku sesuai dengan pandangan yang dianggapnya baik dan tidak bertentangan dengan nrma6nrma yang berlaku.
Duglas =raham 9=ul, '((': melihat empat &aktr yang merupakan dasar kepatuhan seserang terhadap nilai tertentu, yaitu ; a. Normativist . /ias /iasan anya ya kepa kepatu tuha han n pada pada nrm nrma6 a6n nrm rmaa huku hukum. m. "ela "elanj njut utny nyaa dikatakan bah#a kepatuhan ini terdapat dalam tiga bentuk, yaitu; 9): kepatuhan pada nilai atau nrma itu sendiri> 9': kepatuhan pada prses tanpa memedulikan nrm nrman any ya send sendiiri> ri> dan dan 91: kepa kepatu tuha han n pada pada hasi hasillnya nya
atau atau tuju tujuan an yang ang
diharapkannya dari peraturan itu. b. Integr Integrali alist, st,
yait aitu
kapa kapatu tuha han n
yang ang
dida didassarka arkan n
pada pada
kesa kesada dara ran n
deng dengan an
pertimbangan6pertimbangan yang rasinal. $. Fenomenalist, yaitu Fenomenalist, yaitu kepatuhan berdasarkan suara hati atau sekadar basa6basi. d. Henodist , yaitu kepatuhan berdasarkan kepentingan diri sendiri.
Dari ke6empat &aktr yang menjadi dasar kepatuhan setiap indi8idual tentu saja yang kita harapkan adalah kapatuhan yang bersi&at normativist , sebab kapatuhan sema$am itu adalah kepatuhan yang didasari kesadaran akan nilai, tanpa memedulikan apakah perilaku itu menguntungkan untuk dirinya atau tidak. "elanjutnya dalam sumber yang sama dijelaskan, dari empat &aktr ini terdapat lima tipe kepatuhan, yaitu ; a. Otoritarian. Otoritarian. "uatu kepatuhan tanpa reserve atau reserve atau kepatuhan yang ikut6ikutan. b. Comformist . !epatuh !epatuhan an tipe tipe ini mempunyai mempunyai tiga bentuk, bentuk, yaitu; yaitu; 9): conformist directed, yait yaitu u
peny penyes esua uaia ian n
diri diri terh terhad adap ap masy masyar arak akat at atau atau
ran rang g
lain lain>>
9': conformist hedonist , yakni kepatuhan yang berrientasi pada “untung6rugi”, dan dan 91: conformist integral , adalah kepatuhan yang menyesuaikan kepentingan diri sendiri dengan kepentingan masyarakat. $. Compulsive deviant . !epatuhan yang tidak knsisten. d. Hedonik psikopatik , yaitu yaitu kepatuha kepatuhan n pada kenyataa kenyataan n tanpa tanpa memperh memperhitu itungka ngkan n kepentingan rang lain. e. Supramoralist. !epatuha !epatuhan n karena karena keyakin keyakinan an yang yang tinggi tinggi terhada terhadap p nilai6 nilai6nil nilai ai mral.
Dalam masyarakat yang $epat berubah seperti de#asa ini, pendidikan nilai bagi anak merupakan hal yang sangat penting. +al ini disebabkan pada era glbal de#asa ini, anak akan dihadapkan pada banyak pilihan tentang nilai yang mungkin dianggapnya baik. Pertukaran dan pengikisan nilia6nilai suatu masyarakat de #asa ini akan mungkin terjadi se$ara terbuka. Nilai bagi seserang tidaklah statis, akan tetapi selalu berubah. "etiap rang akan menganggap sesuatu itu baik sesuai dengan pandangannya pada saat itu. 7leh sebab itu, maka sistem nilai yang dimiliki seserang itu bisa dibina dan diarahkan. Apabila seserang menganggap nilai agama adalah di atas segalanya, maka nilai6nilai yang lain akan bergantung pada nilai agama itu. Dengan demikian, sikap seserang sangat tergantung pada sistem nilai yang dianggap paling benar, dan kemudian sikap itu yang akan mengendalikan perilaku rang tersebut. !mitmen seserang terhadap suatu nilai tertentu terjadi melalui pembentukan sikap, yakni ke$enderungan seserang terhadap suatu bjek. =ul 9'((4: menyimpulkan tentang nilai, sebagai berikut ; •
•
Nilai tidak bisa diajarkan tetapi diketahui dari penampilannya. Pengembangan dmain a&ekti& pada nilai tidak bisa dipisahkan dari aspek kgniti& dan psikmtrik.
•
Masa Masala lah h nila nilaii adal adalah ah masa masala lah h ems emsi ina nall dan dan kare karena na itu itu dapa dapatt beru beruba bah, h, berkembang, sehingga bisa dibina.
•
Perkem Perkembang bangan an nilai nilai atau atau mral mral tidak tidak terjadi terjadi sekali sekaligus gus,, tetapi tetapi melalu melaluii tahap tahap tertentu.
"ikap adalah ke$enderungan seserang untuk menerima atau menlak suatu bjek berdasarkan nilai yang dianggapnya dianggapn ya baik atau tidak baik. Dengan demikian, belajar sikap berarti memperleh ke$enderungan untuk menerima atau menlak suatu bjek> berdasarkan penilaian terhadap bjek itu seba gai hal yang berguna?berharga 9sikap psiti&: dan tidak berharga?berguna 9sikap negati&:. "ikap merupakan suatu kemampuan internal yang berperan sekali dalam mengambil tindakan 9action 9action:, :, lebih6lebih apabila terbuka berbagai kemungkinan untuk bertindak atau tersedia beberapa alternati& 9@inkel, 9@inkel, '((2:. ' ((2:.
2.". Pr)e Pr)e Pem%emt Pem%emtukan ukan S$ka( S$ka( 1. P)la P)la Pe Pem%$a m%$aa aa an
Perhatikan per$baan yang dilakukan serang psiklg yang bernama @atsn. Pada suatu hari @atsn melihat ada anak yang senang dengan tikus berbulu putih. !e mana pun anak itu pergi ia selalu memba#a tikus pu tih yang sangat disenanginya. @atsn ingin mengubah sikap senang anak terhadap tikus putih benjadi ben$i atau tidak senang. Maka Mak a ketika anak hendak memegang memeg ang tikus itu, @atsn @a tsn memberi kejutan dengan den gan suara keras, hingga hingg a anak itu terkajut. Terus6 menerus hal itu dilakukan. !etika anak mendekati dan hendak memba#a tikus itu, dimun$ulkanlah suara keras> anak semakin terkejut dan lama6kelamaan anak benar6benar menjadi takut dengan tikus itu. angankan ia mau memegang atau memba#anya, melihat saja ia menangis dan ketakutan. Mengapa anak berubah sikapnya dari sikap psiti& terhadap tikus menjadi sikap negati&< +al ini disebabkan kebiasaan 9conditioning 9conditioning :. :. ara belajar sikap demikian menjadi dasar penanaman sikap tertentu terhadap suatu bjek. bje k. Dalam prses pembelajaran di seklah, baik se$ara disadari maupun tidak, guru dapat menanamkan sikap tertentu kepada sis#a melalui prses pembiasaan. /elajar membentuk sikap melalui pembiasaan itu juga dilakukan leh "kinner melalui terinya operant conditioning. Prses conditioning. Prses pembentukan sikap melalui pembiasaan yang dilakukan @atsn @atsn berbeda dengan prses p rses pembiasaan sikap yang dilakukan leh "kinner. Pembentukan sikap yang dilakukan leh "kinner menekankan pada prses peneguhan respns anak. "etiap kali anak menunjukkan prestasi yang baik diberikan penguatan 9reinforcement 9reinforcement : dengan $ara memberikan hadiah atau perilaku yang menyenangkan. ama6kelamaan, anak berusaha meningkatkan sikap psiti&nya.
2. M)'el$ng
"ala "alah h satu satu kara karakte kteri rist stik ik anak anak didik didik yang yang seda sedang ng berk berkem emban bang g adala adalah h keingi keinginann nannya ya untuk untuk melakuk melakukan an penirua peniruan n 9imitasi:. imitasi:. +al yang ditiru itu adalah perilaku6perilaku yang diperagakan atau didemnstrasikan leh rang yang menj menjad adii idl idlan anya ya.. Prin Prinsi sip p peni peniru ruan an ini ini yang yang dima dimaks ksud ud deng dengan an modeling . odeling adalah adalah prses peniruan anak terhadap rang lain yang menjadi idlanya atau rang yang dihrmatinya. Pemdelan biasanya dimulai dengan rasa kagum. Anak kagum terhadap kepintaran kepintaran rang lain, misalnya misalnya terhadap terhadap guru yang dianggapnya dianggapnya bisa melakukan melakukan segala sesuatu yang tidak bisa dilakukannya. "e$ara perlahan perasaan kagum akan akan memenga memengaruh ruhii emsiny emsinyaa dan se$ara se$ara perlaha perlahan n itu pula anak anak akan meniru perilaku yang dilakukan leh idlanya itu. Misalnya, jika idlanya 9guru atau siapa siapa saja: saja: menunju menunjukkan kkan perila perilaku ku terten tertentu tu terhada terhadap p suatu suatu bjek, bjek, maka anak $enderung akan berperilaku sama seperti apa yang dilakukan leh idlanya itu. nthnya, jika guru idla serang murid selalu berpakaian rapi dan bersih, maka murid itu juga akan berperilaku seperti itu.
2.*. M)'el M)'el Strateg Strateg$$ Pem%el Pem%ela#ar a#aran an S$ka( S$ka(
Diba#ah ini disajikan beberapa mdel strategi pembelajaran pembentukan sikap yaitu, diantaranya ; 1. M)'e M)'ell K)n K)n$' $'er era a$$
Mdel knsiderasi 9the 9the consideration model : dikembangkan leh M$. Paul, seran serang g humanis humanis.. Paul mengang menganggap gap bah#a bah#a pembent pembentukan ukan mral mral tidak tidak sama sama deng dengan an peng pengeb eban anga gan n
kgn kgnit iti& i& yang yang rasi rasin nal al..
Pemb Pembel elaj ajar aran an mra mrall
sis# sis#aa
menurutnya adalah pembentukan kepribadian bukan pengembangan intelektual. Tujuannya adalah agar sis#a menjadi manusia yang memiliki kepedulian terhadap rang lain. !ebutuhan yang &undamental pada manusia adalah bergaul se$ara harmnis dengan rang lain, saling memberi dan menerima dengan penuh $inta dan kasih sayang. -mple -mpleme ment ntas asii
mdel mdel knsi knsider deras asii
pembelajaran seperti diba#ah ini.
guru guru dapat dapat mengi mengikut kutii
tahap tahap6t 6tah ahap ap
a. Menghad Menghadapka apkan n sis#a pada pada suatu masal masalah ah yang mengandu mengandung ng kn&lik, kn&lik, yang yang terjadi dalam kehidupan sehari6hari. b. Menyuruh sis#a untuk menganalisis situasi masalah dengan melihat bukan hanya yang tampak, tetapi juga yang tersirat dalam permasalahan tersebut, misalnya perasaan, kebutuhan, dan kepentingan rang lain. $. Menyuruh Menyuruh sis#a sis#a untuk menulisk menuliskan an tanggapann tanggapannya ya terhadap terhadap permasal permasalahan ahan yang dihadapi. +al ini dimaksudkan agar sis#a dapat menelaah perasaannya sendiri sebelum ia mendengar respns rang lain untuk dibandingkan. d. Menga Mengaja jak k sis# sis#aa untuk untuk menga menganal nalis isis is resp respns ns rang rang lain lain sert sertaa memb membuat uat kategri dari setiap respns yang diberikan sis#a. e. Mendr Mendrng ng sis#a sis#a agar merumusk merumuskan an sendiri sendiri tindaka tindakan n yang yang harus dilakuk dilakukan an sesuai sesuai dengan dengan pilihan pilihannya nya berdas berdasarka arkan n pertim pertimbang banganny annyaa sendir sendiri. i. =uru =uru henda hendakny knyaa tida tidak k menil menilai ai benar benar atau atau sala salah h atas atas pili pilihan han sis# sis#a. a. Yang diperl diperlukan ukan adalah adalah guru guru dapat dapat membim membimbing bing mereka mereka menentu menentukan kan piliha pilihan n yang lebih matang sesuai dengan pertimbangannya sendiri.
2. M)'el M)'el Pen Penge gem%a m%ang ngan an K)gn K)gn$t$ $t$& &
Mde Mdell
peng pengem emba bang ngan an
kgn kgnit iti& i&
9the cognitive development model :
dikem dikemba bangk ngkan an leh leh a#r a#ren en$e $e !hl !hlber berg. g. Mdel Mdel ini ini banya banyak k diil diilham hamii leh leh pemikiran hn De#ey dan ean Piaget yang berpendapat bah#a perkembangan manu manusi siaa terj terjadi adi sebag sebagai ai prs prses es dari dari restrukturisasi kognitif yang berlangsung berlangsung se$ara se$ara berangs berangsur6 ur6angs angsur ur menuru menurutt urutan urutan tertent tertentu. u. Menurut Menurut !hlber !hlberg, g, mral mral manusia itu berkembang melalui 1 tingkat, dan setiap tingkat terdiri dari ' tahap, diantaranya adalah ;
a. Tingk Tingkat at Prako Prakonve nvensi nsiona onal l
Pada Pada ting tingkat kat ini ini seti setiap ap indi indi8i 8idu du mema memanda ndang ng mral mral berdas berdasar arkan kan kepenti kepentingan ngannya nya sendir sendiri. i. Artin Artinya, ya, pertimb pertimbanga angan n mral mral didasa didasarka rkan n pada pandangannya se$ara indi8idual tanpa menghiraukan rumusan dan aturan yang dibuat leh masyarakat. Pada tingkat prakn8ensinal ini terdiri atas dua tahap, yaitu ;
Tahap 1.
Orient Orientasi asi Hukuma Hukuman n dan dan Kepatu Kepatuhan han
Pada tahap tahap ini perila perilaku ku anak didasar didasarkan kan kepada kepada knsekue knsekuensi nsi &isik &isik yang akan terjadi. Artinya, anak hanya ber&ikir bah#a perilaku yang benar itu adalah adalah perila perilaku ku yang yang tidak tidak akan mengaki mengakibat batkan kan hukuman hukuman.. Dengan Dengan demik demikia ian, n, seti setiap ap perat peratur uran an harus harus dipat dipatuhi uhi agar agar tida tidak k menim menimbu bulka lkan n knsukuensi negati&.
Tahap 2.
Orient Orientasi asi nstru nstrumen mental tal!"e !"elat latif if
Pada tahap ini perilaku anak didasarkan pada rasa “adil” berdasarkan aturan permainan yang telah disepakati. Dikatakan adil manakala rang membalas perilaku kita yang dianggap baik. Dengan demikian perilaku itu didasarkan kepada saling menlng dan saling memberi.
b. Ting Tingka katt Konve Konvens nsio iona nal l
Pada tahap ini anak mendekati masalah didasarkan pada hubungan indi8i indi8idu6 du6masy masyarak arakat. at. !esadar !esadaran an dalam dalam diri diri anak mulai mulai tumbuh tumbuh bah#a bah#a perilaku itu harus sesuai dengan nrma6nrma dan aturan yang berlaku di masyara masyarakat kat.. Pada tingka tingkatt kn8ensi kn8ensinal nal itu mempuny mempunyai ai ' tahap tahap sebagai sebagai kelanjutan dari tahap yang ada pada tingkat prakn8ensinal, yaitu tahap keselarasan interpersnal serta tahap sistem ssial dan kata hati.
Tahap hap #.
Kese Ke sela lara rasa san n nter nterpe pers rson onal al
Pada tahap tahap ini ditanda ditandaii dengan dengan setiap setiap perila perilaku ku yang ditamp ditampila ilakn kn indi8i indi8idu du didr didrng ng leh leh keingi keinginan nan untuk untuk memnuhi memnuhi harapan harapan rang rang lain. lain. !esadaran indi8idu mulai tumbuh bah#a ada rang lain diluar dirinya untuk berperilaku sesuai dengan harapannya. Artinya, anak sadar bah#a ada hubungan antara dirinya dengan rang lain. Dan, hubungan itu tidak bleh dirusak.
Tahap hap $.
Sist Sistem em Sos Sosia iall dan dan Kata Kata Hat Hati i
Pada tahap tahap ini perila perilaku ku indi8i indi8idu du bukan bukan didasar didasarkan kan pada drnga drngan n untuk untuk meme memenuh nuhii hara harapan pan rang rang lain lain yang yang dihr dihrma mati tiny nya, a, akan akan teta tetapi pi didasarkan pada tuntutan dan harapan masyarakat. -ni berarti telah terjadi pergeseran dari kesadaran indi8idu kepada kesadaran ssial. Artinya, anak suda sudah h mulai mulai mener menerim imaa adany adanyaa sist sistem em ssi ssial al yang yang meng mengatu aturr peril perilak aku u indi8idu.
%. Tingk Tingkat at Postko Postkonve nvesio sional nal
Pada tingkat tingkat ini perilak perilaku u bukan bukan hanya hanya didasa didasarka rkan n pada kepatuha kepatuhan n terhadap nrma6nrma masyarakat yang berlaku, akan tetapi didasari leh adanya kesadaran sesuai dengan nilai6nilai yang dimilikinya se$ara indi8idu. "eperti pada tingkat sebelumnya, pada tingkat ini juga terdiri dari dua tahap, yaitu ; Tahap hap &.
Kont Kontra rak k Sosi Sosial al
Pada tahap ini perilaku indi8idu didasarkan pada kebenaran6kebenaran yang di akui leh masyarakat. !esadaran indi8idu untuk berperilaku tumbuh kare karena na kesada kesadara ran n
untu untuk k mener menerapk apkan an prin prinsi sip6 p6pr prin insi sip p ssi ssial al.. Denga Dengan n
demikian, ke#ajiban mral dipandang sebagai kntrak ssial yang harus diparuhi, bukan sekedar pemenuhan sistem nilai.
Tahap hap '.
Prin Prinsi sip p (tis (tis )an )ang g *niv *niver ersa sal l
Pada tahap terakhir, perilaku manusia didasarkan pada prinsip6prinsip uni8ersal. uni8ersal. "egala ma$am tindakan tindakan bukan hanya didasarkan didasarkan sebagai kntrak ssial yang harus dipatuhi, akan tetapi didasarkan pada suatu ke#ajiban sebagai manusia. "etiap indi8idu #ajib menlng rang lain, apakah rang itu adalah rang yang kita ben$i ataupun tidak, apakah rang itu adalah ran rang g yang yang kita kita suka suka atau atau tida tidak. k. Pert Pertl lnga ngan n yang yang dibe diberi rikan kan bukan bukan didasarkan pada alasan subjekti&, akan tetapi didasarkan pada kesadaran yang bersi&at uni8ersal.
"esuai dengan prinsip bah#a mral terjadi se$ara bertahap, maka strategi pembelajaran mdel !hlberg diarahkan untuk membantu agar setiap indi8idu meningkat dalam perkembangan mralnya.
". Tekn$k kn$k Mengkla Mengklar$ r$&$k &$ka$ a$ N$la$ N$la$
Tekni Teknik k mengkla mengklari& ri&ikas ikasii nilai nilai 9value clarificat clarification ion techni!ue techni!ue:: atau atau seri sering ng disingkat disingkat BT dapat diartikan sebagai teknik pengajaran pengajaran untuk membantu sis#a sis#a dalam men$ari dan menentukan suatu nilai yang dianggap baik dalam menghadapi suatu persalan melalui prses menganalisis nilai yang sudah ada dan tertanam dalam diri sis#a. "ala "alah h satu satu kara karakt kter eris isti tik k BT BT seba sebaga gaii suat suatu u mde mdell dala dalam m stra strate tegi gi pembelajaran sikap adalah prses penanaman nilai dilakukan melalui prses anal analis isis is nila nilaii yang yang suda sudah h ada ada sebe sebelu lumn mnya ya dala dalam m diri diri sis# sis#a, a, kemu kemudi dian an menyelaraskannya dengan nilai6nilai baru yang hendak ditanamkan. BT sebagai suatu mdel dalam strategi pembelajaran mral BT bertujuan ; a. %ntu %ntuk k meng menguku ukurr atau atau menge mengetah tahui ui tingk tingkat at kesa kesadar daran an sis# sis#aa tent tentan ang g suat suatu u nilai. b. Membina kesadaran sis#a tentang nilai6nilai yang dimilikinya baik tingkat tingkatanny annyaa maupun maupun si&atny si&atnyaa 9psit 9psiti& i& dan negati& negati&nya: nya: untuk untuk kemudia kemudian n dibina ke arah peningkatan dan pembetulannya. $. %ntu %ntuk k menan menanamk amkan an nila nilai6 i6ni nilai lai tertent tertentu u kepada kepada sis# sis#aa melal melalui ui $ara $ara yang yang rasin rasinal al dan diteri diterima ma sis#a, sis#a, sehing sehingga ga pada pada akhirny akhirnyaa nilai nilai terseb tersebut ut akan menjadi milik sis#a. d. Mela Melati tih h sis# sis#aa baga bagaim iman anaa $ara $ara meni menila lai, i, mene meneri rima ma,, sert sertaa meng mengam ambi bill kepu keputu tusa san n
terh terhad adap ap
sesu sesuat atu u
pers persa ala lan n
kehidupan sehari6hari di masyarakat.
dala dalam m
hubu hubung ngan anny nyaa
deng dengan an
hn hn arli arlimek mek 9)C32: 9)C32: menjel menjelask askan an langkah langkah pembela pembelajar jaran an dengan dengan BT dala dalam m 3 tahap tahap yang yang dibag dibagii ke dalam dalam 1 tingk tingkat at.. Tahapa ahapan6 n6ta tahap hapan an ters terseb ebut ut diantaranya adalah ; .
Kebebasan +emilih +emilih
Pada tingkat ini terdapat 1 tahap, yaitu ; a. Memili Memilih h se$ara bebas, bebas, artiny artinyaa kesemp kesempatan atan untuk untuk menentuka menentukan n pilihan pilihan yang menurutny menurutnyaa baik. baik. Nilai Nilai yang yang dipaksa dipaksakan kan tidak tidak akan menjadi menjadi miliknya se$ara penuh. b. Memilih dari beberapa alternati&. Artinya, untuk menentukan pilihan dari beberapa alternati& pilihan se$ara bebas. $. Memili Memilih h setela setelah h dilakuk dilakukan an analisis analisis pertimba pertimbangan ngan knsekue knsekuensi nsi yang akan timbul sebagai akibat pilihannya.
.
+enghargai +enghargai
Terdiri Terdiri atas ' tahap pembelajaran, pembe lajaran, yaitu ; d. Adan Adanya ya pera perasa saan an sena senang ng dan dan bang bangga ga deng dengan an nila nilaii yang yang menj menjad adii pilihannya, sehingga nilai tersebut akan menjadi bagian integral dari dirinya. e. Menegaskan Menegaskan nilai nilai yang yang sudah sudah menjadi menjadi bagian bagian integral integral dalam diriny dirinyaa di depan umum. Artinya, bila kita menganggap nilai itu suatu pilihan, maka
kita
akan
berani
dengan
penuh
kesadaran
untuk
menunjukkannya di depan rang lain.
.
,erbuat
Pada tahap ini terdapat ' tahap, yaitu ; &. !emauan !emauan dan dan kemampu kemampuan an untuk untuk men$ men$ba ba melak melaksan sanakan akannya. nya. g. Mengu Mengula langi ngi peril perilaku aku sesu sesuai ai dengan dengan nilai nilai pili piliha hanny nnya. a. Arti Artinya nya,, nila nilaii yang menjadi pilihan itu harus ter$ermin ter$ermin dalam kehidupannya kehidupannya sehari6 sehari6 hari.
BT menekankan bagaimana sebenarnya seserang membangun nilai yang menu menuru rutt angga anggapan pannya nya baik, baik, yang yang pada pada gili gilira ranny nnyaa nila nilai6 i6ni nilai lai ters tersebu ebutt akan akan me#arnai perilakunya dalam kehidupan sehari6hari di masyarakat. /eberapa hal yang harus diperhatika guru dalam mengimplementasikan BT melalui prses dialg ; •
+inda +indari ri penya penyamp mpai aian an pesa pesan n melal melalui ui prs prses es pembe pemberi rian an nasi nasihat hat,, yait yaitu u memberikan pesan6pesan mral yang menurut guru dianggap baik.
•
angan memaksa sis#a untuk memberi respns tertentu apabila memang sis#a tidak menghendakinya.
•
%sahakan dialg dilaksanakan se$ara bebas dan terbuka, sehingga sis#a akan mengungkapkan perasaannya se$ara jujur dan apa adanya.
•
Dialg dilaksanakan kepada indi8idu, bukan kepada kelmpk kelas.
•
+indar +indarii respns respns yang dapat dapat menyebab menyebabkan kan sis#a sis#a terpj terpjk, k, sehingga sehingga ia menjadi de&ensi&.
•
Tidak mendesak sis#a pada pendirian tertentu.
•
angan mengrek alasan sis#a lebih dalam.
2.+. Keul$t Keul$tan an 'alam 'alam Pem%ela# Pem%ela#aran aran A&ekt$& A&ekt$&
Di samping aspek pembentukan kemampuan intelektual untuk membentuk ke$erdasan peserta didik dan pembentukan keterampilan untuk mengembangkan kmpetensi agar peserta didik memiliki kemampuan mtrik, maka pembentukan sikap peserta didik merupakan aspek yang tidak kalah pentingnya. Prses pendidikan bukan b ukan hanya membentuk ke$erdasan dan?atau memberikan keterampilan tertentu saja, akan tetapi juga membentuk dan mengembangkan sikap agar anak berperilaku sesuai dengan nrma6nrma yang berlaku di masyarakat. Namun demikian, dalamm prses pendidikan di seklah prses pembelajaran sikap kadang6kadang terabaikan. +al ini disebabkan prses pembelajaran dan pembentukan akhlak memiliki beberapa kesulitan. "ertama, "ertama, selama ini prses pendidikan sesuai dengan kurikulum yang berlaku $enderung diarahkan untuk pembentukan intelektual. Akibatnya, upaya yang dilakukan setiap guru diarahkan kepada bagaimana agar anak dapat menguasai sejumlah pengetahuan sesuai dengan standar kurikulum yang berlaku, leh karena kemampuan k emampuan
intelektual identik dengan penguasaan materi pelajaran. +al ini dapat dilihat dari berbagai ma$am bentuk e8aluasi yang dilakukan baik e8aluasi tingkat seklah, tingkat #ilayah, maupun e8aluasi nasinal diarahkan kepada kemampuan anak menguasai materi pelajaran. Pendidikan agama atau pendidikan ke#arganegaraan misalnya yang semestinya diarahkan untuk pembentukan sikap dan mral, leh karena keberhasilannya diukur dari kemampuan intelektual, maka e8aluasi pun lebih banyak mengukur kemampuan penguasaan materi pelajaran dalam bentuk kgniti&. #edua, #edua, sulitnya melakukan kntrl karena banyaknya &aktr yang dapat memengaruhi perkembangan sikap seserang. Pengembangan kemampuan sikap baik melalui prses pembiasaan maupun modeling bukan bukan hanya ditentukan leh &aktr guru, akan tetapi juga &aktr6&aktr lain terutama &aktr lingkungan. Misalnya, ketika anak diajarkan tentang keharusan bersikap jujur dan disiplin, maka sikap tersebut akan sulit diinternalisasi manakala di lingkungan luar seklah anak banyak melihat perilaku6 perilaku ketidakjujuran dan ketidakdisiplinan. @alaupun guru di seklah begitu keras menekankan pentingnya sikap tertib berlalu lintas, maka sikap tersebut akan sulit diadpsi leh anak manakala ia melihat begitu banyak rang yang melanggar rambu6 rambu lalu lintas. Demikian juga, #alaupun di seklah guru6guru menekankan perlunya bagi anak untuk berkata span dan halus disertai $nth perilaku guru, akan tetapi sikap itu akan sulit diterima leh anak manakala di luar seklah begitu banyak manusia yang berkata kasar dan tidak span. #etiga, #etiga, keberhasilan pembentukan sikap tidak bisa die8aluasi dengan segera. /erbeda dengan pembentukan aspek kgniti& dan aspek keterampilan yang hasilnya dapat diketahui setelah prses pembelajaran berakhir, maka keberhasilan dari pembentukan sikap baru dapat dapa t dilihat pada rentang #aktu yang $ukup panjang. +al ini disebabkan sikap berhubungan dengan internalisasi nilai yang memerlukan prses yang lama. #eempat , pengaruh kemajuan teknlgi, khususnya teknlgi in&rmasi yang menyuguhkan aneka pilihan prgram a$ara, berdampak pada pembentukan karakter anak. Tak bisa dipungkiri, prgram6prgram tele8isi, misalnya yang banyak menayangkan prgram a$ara prduksi luar yang memiliki latar belakang budaya yang berbeda, kebutuhan pendidikan pen didikan yang berbeda, dan banyak ditntn anak6anak, sangat
berpengaruh dalam pembentukan sikap dan mental anak. "e$ara perlahan tapi pasti, budaya asing yang belum tentu $$k $ $k dengan budaya buda ya lkal merembes dalam setiap relung kehidupan, menggeser nilai6nilai lkal sebagai nilai luhur yang mestinya ditumbuhkembangkan, sehingga pada akhirnya membentuk karakter baru yang mungkin tidak sesuai dengan nilai dan nrma masyarakat yang berlaku. Misalnya, se$ara perlahan tapi pasti telah terjadi perubahan pandan gan anak remaja kita terhadap nilai gtng ryng, nilai6nilai seks, dan lain sebagainya.
BAB III PENUTUP
III.1.
Ke$m(ulan
"trategi pembelajaran a&ekti& adalah strategi yang bukan hanya bertujuan untuk men$apai pendidikan kgniti& saja, akan tetapi juga bertujuan untuk men$apai dimensi yang lainnya. "ikap 9a&ekti&: erat kaitannya dengan nilai yang dimiliki leh seserang. "ikap merupakan re&leksi dari nilai yang dimiliki. 7leh karenanya, pendidikan sikap pada dasarnya adalah pendidikan nilai. Nilai, adalah suatu knsep yang berada dalam d alam pikiran manusia yang si&atnya tersembunyi, tidak berada dalam dunia yang empiris. !eberhasilan pembentukan sikap tidak bisa die8aluasi dengan segera. /erbeda dengan pembentukan aspek kgniti& dan aspek keterampilan yang hasilnya dapat diketahui setelah prses pembelajaran berakhir, maka keberhasilan dari pembentukan sikap baru dapat dilihat pada rentang #aktu yang $ukup panjang. +al ini disebabkan sikap berhubungan dengan internalisasi nilai yang memerlukan prses yang lama. Pengaruh kemajuan teknlgi, berdampak pada pembentukan karakter anak. Tak bisa dipungkiri prgram6prgram tele8isi yang menayangkan a$ara prduksi luar yang memiliki latar belakang yang berbeda. Maka dari itu, se$ara perlahan tapi pasti budaya asing yang belum $$k dengan budaya lkal merembes dalam setiap relung kehidupan.
III.2.
Saran
0umusan tujuan pendidikan, sarat dengan pembentukan sikap. Dengan demikian, tidaklah lengkap manakala dalam strategi pembelajaran tidak membahas strategi pembelajaran yang berhubungan berhubunga n dengna pembentukan sikap dan nilai. 7leh karena itu, tuntutan akan kemampuan guru untuk memilih dan memilah metde, yang sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran merupakan harapan akan keberhasilan pen$apaian prestasi belajar sis#a dalam pelajaran Agama. Tuntutan Tuntutan tersebut mutlak dilakukan leh serang guru agama apabila melaksanakan trans&er pendidikan Agama. +al tersebut juga sejalan dengan tuntutan kurikulum saat ini yang sangat memperhatikan pentingnya metde pembelajaran yang akan digunakan leh serang guru. +al tersebut sesuai juga dengan tingkat perkembangan sis#a "MP yang masih berada dalam masa transisi dan knkrit ke &rmal. %ntuk men$ap ai tujuan tersebut tidak lepas dari peran guru Agama. /agi guru Agama, dalam upaya peningkatan penguasaan materi pelajaran dan kemampuan menerapkannya dalam kehidupan sehari6hari, diperlukan strategi dan metde dalam penyampaian 9transfer 9transfer kno$ledge: kno$ledge: pelajaran Agama tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
@ina "anjaya. '((5. Strategi "embelajaran %erorientasi Standar "roses "endidikan. "endidikan. akarta; !en$ana. http;??edi6ma$amma$amartikel.blgspt.$.id?'())?)'?strategi6pembelajaran6 a&ekti&.html 9diakses a&ekti&.html 9diakses pada tanggal )5 April '()*:. http;??&uadhasansu$$en.blgspt.$.id?'()'?()?strategi6pembelajaran6a&ekti&.html 9diakses pada tanggal )5 April '()*:. http;??###.idsejarah.net?'()2?))?strategi6pembelajaran6a&ekti&.html 9diakses http;??###.idsejarah.net?'()2?))?strategi6pembelajaran6a&ekti&.html 9diakses pada tanggal )5 April '()*:.