STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA : LAPORAN OPERASIONAL DAN LAPORAN ARUS KAS SERTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
Oleh:
KELOMPOK 6 RUSKANU MAARIF RI!K" RASMANA H MERIDIANA
NIM. 14092000700 NIM. 14 140920007002 NIM. 14092000700..
D#$e% Pe%&'$(h: D). NADIRS"AH* SE* M.S+* A,
STAR -PKP TAHAP II MAGISTER AKUNTANSI UNIERSITAS S"IAH KUALA 201/
0
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DI INDONESIA : LAPORAN OPERASIONAL DAN LAPORAN ARUS KAS SERTA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
A. Pe%'h(l('%
Penyu Penyusun sunan an lapora laporan n keuang keuangan an pemeri pemerintah ntah didasar didasarkan kan ada peratu peraturan ran perund perundang ang-undangan yang berlaku sesuai dengan dengan Standar Akuntansi Pemerintah. Standar Akuntansi Pemerintahan, yang selanjutnya disebut SAP, adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan Pemerintah. Dalam menerapkan menerapkan SAP, SAP, instansi instansi pemerintah pemerintah mengguna menggunakan kan Sistem Akuntansi Akuntansi Pemerintaha Pemerintahan. n. Sist Sistem em
Akunt kuntan ansi si
Peme Pemeri rint ntah ahan an
adal adalah ah
rang rangka kaia ian n
sist sistem emat atik ik
dari dari
pros prosed edur ur,,
penyelenggara, peralatan, dan elemen lain untuk mewujudkan fungsi akuntansi sejak anal analisi isiss tran transa saks ksii sampa sampaii deng dengan an pela pelapo poran ran keua keuang ngan an di ling lingku kung ngan an orga organi nisas sasii pemerintah. Lapora Laporan n keuang keuangan an pemerin pemerintah tah disamp disampaik aikan an oleh oleh Pemerin Pemerintah tah Pusat, Pusat, Pemerin Pemerintah tah Daerah, Kemeterian egara!Lembaga dan "endahara #mum egara yaitu selaku entitas pelaporan serta unit kerja pemerintah dibawahnya selaku entitas akuntansi. $ntitas Pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang yang berk berkew ewaj ajib iban an meny menyam ampa paik ikan an lapo laporan ran pert pertan angg ggun ungj gjaw awab aban an beru berupa pa lapo laporan ran keuang keuangan. an. $ntita $ntitass Akunt Akuntans ansii adalah adalah unit unit pemeri pemerintah ntahan an Penggu Pengguna na Angga Anggaran ran yang yang berkewajiban menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungk digabungkan an pada $ntitas Pelaporan Pelaporan %PP omor omor & 'ahun 'ahun ())*+. Didalam Peraturan Peraturan Pemerintah Pemerintah omor omor tahun ()) tentang tentang Standar Standar Akuntansi Akuntansi Pemerintah Pemerintahan an disebutkan disebutkan komponen-komponen laporan keuangan yang terdiri dari laporan pelaksanaan anggaran %budgetary %budgetary reports+ dan laporan laporan finansial, finansial, sehingga sehingga seluruh komponen komponen menjadi sebagai berkut a. Lapora Laporan n /ealisasi /ealisasi Angga Anggaran ran.. b. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih. 0. era0a a0a. d. Lapora Laporan n 1perasi 1perasiona onal. l. e. Lapo Lapora ran n Aru Aruss Kas. Kas. f. Lapora Laporan n Perub Perubaha ahan n $kui $kuitas. tas. g. 2atatan 2atatan Atas Atas Laporan Laporan Keuangan. Keuangan. 1
'ujuan penulisan makalah ini adalah untuk membahas dan mendiskusikan tentang Laporan 1perasional dan Laporan Arus Kas serta 2atatan Atas Laporan Keuangan.
-. L'#)'% Oe)'$+#%'l
Laporan 1perasional %L1+ menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang ter0erminkan dalam pendapatan-L1, beban, dan surplus!defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya. Pengguna laporan membutuhkan Laporan 1perasional dalam menge3aluasi pendapatan-L1 dan beban untuk menjalankan suatu unit atau seluruh entitas pemerintahan. "erkaitan dengan kebutuhan pengguna tersebut, Laporan 1perasional menyediakan informasi sebagai berikut . 4engenai
besarnya
beban
yang
harus
ditanggung oleh pemerintah untuk
menjalankan pelayanan5 (. 4engenai operasi keuangan se0ara menyeluruh yang berguna dalam menge3aluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi, efekti3itas, dan kehematan perolehan dan penggunaan sumber daya ekonomi5 6. 7ang berguna dalam memprediksi pendapatan-L1 yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah pusat dan daerah dalam periode mendatang dengan 0ara menyajikan laporan se0ara komparatif5 8. 4engenai penurunan ekuitas %bila defisit operasional+, dan peningkatan ekuitas %bila surplus operasional+. Laporan 1perasional disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis
akrual (full
accrual
accounting
cycle) sehingga
penyusunan
Laporan
1perasional, Laporan Perubahan $kuitas, dan era0a mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan. Dalam hubungannya dengan laporan operasional, kegiatan operasional suatu entitas pelaporan dapat dianalisis menurut klasifikasi ekonomi atau klasifikasi fungsi!program untuk men0apai tujuan yang telah ditetapkan. Laporan operasional yang dianalisis menurut suatu klasifikasi ekonomi, beban-beban dikelompokkan menurut 2
klasifikasi ekonomi %sebagai 0ontoh beban penyusutan!amortisasi, beban alat tulis kantor, beban transportasi, dan beban gaji dan tunjangan pegawai+, dan tidak direalokasikan pada berbagai fungsi dalam suatu entitas pelaporan. 4etode ini sederhana untuk diaplikasikan dalam kebanyakan entitas ke0il karena tidak memerlukan alokasi beban operasional pada berbagai fungsi. amun jika laporan operasional yang dianalisis menurut klasifikasi fungsi, beban-beban dikelompokkan menurut program atau yang dimaksudkannya. Penyajian laporan ini memberikan informasi yang lebih rele3an bagi pemakai dibandingkan dengan laporan menurut klasifikasi ekonomi, walau dalam hal ini pengalokasian beban ke setiap fungsi adakalanya bersifat arbitrer dan atas dasar pertimbangan tertentu. Dalam memilih penggunaan kedua metode klasifikasi beban tersebut tergantung pada faktor historis dan peraturan perundang-undangan, serta hakikat organisasi. Kedua metode ini dapat memberikan indikasi beban yang mungkin berbeda dengan output entitas pelaporan bersangkutan, baik langsung maupun tidak langsung. Karena penerapan masing-masing metode pada entitas yang berbeda mempunyai kelebihan tersendiri, maka SAP memperbolehkan entitas pelaporan memilih salah satu metode yang dipandang dapat menyajikan unsur operasi se0ara layak pada entitas tersebut. $ntitas pelaporan yang mengelompokkan beban menurut klasifikasi fungsi juga harus mengungkapkan tambahan informasi beban menurut klasifikasi ekonomi, antara lain meliputi beban penyusutan!amortisasi, beban gaji dan tunjangan pegawai, dan beban bunga pinjaman. Sama halnya dengan L/A, struktur Laporan 1perasional Pemerintah Pusat, Pemerintah Pro3insi dan Pemerintah Kabupaten!Kota memiliki perbedaan. Perbedaan struktur tersebut juga diakibatkan karena perbedaan sumber pendapatan pada pemerintah pusat, Pemerintah Pro3insi dan Pemerintah Kabupaten!Kota. amun, yang membedakan antara L/A dengan L1 diantaranya adalah sebagai berikut Pengelompokan pada L/A terdiri dari pendapatan, belanja, transfer dan pembiayaan, sedangkan pengelompokan pada L1 terdiri dari pendapatan dan beban dari kegiatan operasional, surplus!defisit dari kegiatan non operasional dan pos-pos luar biasa.
3
L/A menyajikan pendapatan dan belanja yang berbasis kas, sedangkan L1 menyajikan pendapatan dan beban yang berbasis akrual. Akibat dari perbedaan basis akuntansi yang digunakan, Pada L/A, pembelian aset tetap dikategorikan sebagai belanja modal atau pengurang pendapatan, sedangkan pada L1, pembelian aset tetap tidak diakui sebagai pengurang pendapatan. Pada PSAP ( Kegiatan operasional merupakan kegiatan yang se0ara langsung mempengaruhi aliran kas masuk dan keluar dari organisasi yang akan menentukan besarnya keuntungan bersih Dalam konteks pemerintahan, dimana instansi pemerintahan merupakan lembaga yang tidak men0ari keuntungan, maka kegiatan operasional pemerintah dapat didefinisikan kegiatan utama dari suatu instansi pemerintahan yang se0ara langsung mempengaruhi aliran kas masuk dan keluar yang akan menentukan besarnya sisa anggaran lebih!kurang. Kegiatan operasional ini dalam standar akuntansi berbasis akrual yang mulai diterapkan harus dilaporkan akuntabilitasnya melalui Laporan 1perasional. Laporan 1perasional merupakan laporan yang disusun untuk melengkapi pelaporan dan siklus akuntansi berbasis akrual sehingga penyusunan Laporan operasional, Laporan perubahan ekuitas dan era0a mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan, Laporan 1perasional diatur dalam PSAP omor (. Sebelum disahkannya PP o. 'ahun ()), Laporan 1perasional merupakan laporan yang bersifat optional dengan nama Laporan Kinerja Keuangan. 7ang kemudian setelah PP o. 'ahun ()) disahkan, Laporan 1perasional diwajibkan untuk dilaporkan dalam Laporan Keuangan instansi pemerintah dan diberikan kerangka tersendiri dalam penyusunannya. Periode penyajian Laporan 1perasional paling tidak dilaksanakan satu kali dalam satu tahun, dalam kasus Laporan 1perasional tahunan disajikan dengan suatu periode yang lebih pendek dari satu tahun, entitas harus mengungkapkan informasi sebagai berikut 1) Alasan penggunaan periode pelaporan tidak satu tahun5 1) 9akta bahwa jumlah-jumlah komparatif dalam Laporan 1perasional dan 0atatan-
0atatan terkait tidak dapat diperbandingkan.
Laporan 1perasional merupakan syarat penerapan pelaporan keuangan pemerintah yang berbasis akrual untuk menjembatani pen0atatan atas pendapatan dan 4
beban finansial yang tidak dapat diketahui apabila menggunakan basis kas. Laporan 1perasional merupakan pengembangan dari Laporan /ealisasi Anggaran - yang kebetulan anggarannya tidak dipersyaratkan berbasis akrual menurut perundangan : sehingga, dengan demikian 0akupan tambahan dari Laporan 1perasional adalah materi pendapatan dan belanja yang non kas %;idjajarso+. 4asih menurut ;idjajarso, perubahan terminologi harus dilakukan pada Laporan 1perasional dan Laporan Perubahan $kuitas, yaitu terminologi beban atau biaya menggantikan terminologi belanja. Konsep dan fitur yang ada di laporan operasional adalah sebagai berikut
Surplus!defisit akrual yang menambah! mengurangi ekuitas. Pendapatan dan belanja %beban atau biaya+ akrual. Pemisahan laporan pertanggungjawaban anggaran dan laporan finansial. Ada pemisahan kegiatan non operasional dan pos luar biasa. Pendapatan L1 dan beban dalam bentuk barang!jasa harus dilaporkan berdasarkan nilai wajarnya pada tanggal transaksi dan diungkap dalam 2aLK %2atatan atas
Laporan Keuangan+. 'ransaksi pendapatan dan beban dalam bentuk barang!jasa antara lain hibah dalam
wujud barang, barang rampasan, dan jasa konsultasi. Pembiayaan tidak diperhitungkan dalam perhitungan surplus!defisit L1 karena transaksi pembiayaan tidak terkait dengan operasi pada periode pelaporan.
4enurut SAP omor (, tujuan memberikan
informasi
dan manfaat Laporan
1perasi
adalah
tentang kegiatan operasional keuangan yang ter0erminkan
dalam, (i) pendapatan-LO, (ii)beban, dan (iii) surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang
penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya.
-+'' : besarnya beban yang harus ditanggung oleh pemerintah dalam menyediakan
pelayanan K+%e)3' : operasi keuangan se0ara menyeluruh yang berguna dalam menge3aluasi kinerja pemerintah dalam hal efisiensi, efekti3itas, dan kehematan perolehan dan
penggunaan sumber daya ekonomi E$+5'$+ : memprediksi pendapatan L1 yang akan diterima untuk mendanai kegiatan
pemerintah dalam periode mendatang dengan menyajikan laporan se0ara komoaratif E,(+'$ : peningkatan ekuitas %bila surplus operasional+ dan penurunan ekuitas %bila defisit operasional+.
5
Laporan 1perasional disusun untuk melengkapi pelaporan dari siklus akuntansi berbasis akrual sehingga penyusunan Laporan $kuitas,
dan
era0a
1perasional, Laporan
Perubahan
mempunyai keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan.
Laporan 1perasional menyajikan informasi beban akrual, sehingga pemisahan dan klasifikasi beban baik yang berbasis kas ataupun non-kas dapat tersaji se0ara lengkap. Dari informasi yang ada kemudian dapat ditelaah untuk dilakukan perhitungan biaya, yang kemudian dapat digunakan untuk menghitung 0ost per program!kegiatan pelayanan. Kinerja merupakan keluaran!hasil dari kegiatan!program yang hendak atau telah di0apai sehubungan dengan penggunaan anggaran %beban!0ost+, dengan kuantitas dan kualitas terukur. Dengan basis akrual yang dikomparasi dengan L1 tahun sebelumnya, L1 memberikan informasi untuk memprediksi pendapatan L1 yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah dalam periode mendatang. Dalam basis kas estimasi akan sulit untuk dilakukan karena tidak ada pengakuan sebelum kas diterima. Dari L1 dapat dilihat informasi mengenai selisih antara pendapatan-L1 dan beban selama satu periode pelaporan, setelah diperhitungkan surplus! defisit dari kegiatan non operasional dan pos luar biasa. Sehingga dapat dilihat surplus!defisit L1 pada periode bersangkutan, dampak kumulatif perubahan kebijakan!kesalahan mendasar dan nilai dari ekuitas akhir.
S)(,() '% I$+ L'#)'% Oe)'$+#%'l
Laporan 1perasional menyajikan struktur laporan yang men0akup pos-pos sebagai berikut Pe%'''%LO Ke&+''% Oe)'$+#%'l8 : 4erupakan =ak pemerintah yang diakui
sebagai penambah ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu dibayar kembali. -e'% : 4erupakan penurunan manfaat ekonomi!potensi jasa dalam periode pelaporan
yang
menurunkan
ekuitas
berupa
pengeluaran!
konsumsi
aset atau timbulnya kewajiban S()l($De;+$+ ')+ #e)'$+ Ke&+''% %#% #e)'$+#%'l : Kegiatan yang sifatnya tidak rutin, termasuk surplus!defisit
dari penjualan aset non lan0ar dan penyelesaian kewajiban jangka
panjang S()l($De;+$+ $eel(5 P#$ L(') -+'$' P#$ L(') -+'$' : 4erupakan pendapatan!beban
yang bukan merupakan operasi
biasa dimana tidak diharapkan sering!rutin terjadi dan di luar kendali!pengaruh entitas. Sifat dan jumlah diungkap dalam 2aLK. 6
S()l($De;+$+LO :
surplus!defisit
adalah
penjumlahan
selisih
lebih!kurang
antara
kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan kejadian luar
biasa yang pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke Laporan Perubahan $kuitas. Laporan
1perasional
dijelaskan
lebih
lanjut
dalam
2atatan
atas Laporan
Keuangan yang memuat hal-hal yang berhubungan dengan akti3itas keuangan selama satu tahun seperti kebijakan fiskal dan moneter, serta daftar-daftar
yang
merin0i lebih lanjut angka-angka yang dianggap perlu untuk dijelaskan. 1.
A,(%'%$+ Pe%'''%LO Pe%&',('% : Pendapatan-L1 diakui pada saat timbulnya hak atas pendapatan
atau pendapatan direalisasi, yaitu adanya aliran masuk sumber daya ekonomi. Kl'$+;+,'$+ : Pendapatan diklasifikasikan menurut sumber dan jenis
pendapatan, dilaksanakan berdasarkan a>as bruto. A<'$ -)(# : Dalam hal besaran pengurang bersifat 3ariabel terhadap pendapatan-L1 dan tidak dapat diestimasikan terlebih dahulu maka a>as bruto
dike0ualikan. K#)e,$+ '% Pe%&e5'l+'% : Pengembalian yang sifatnya normal dan berulang %re0urring+ pada
periode
penerimaan
maupun
pada
periode
sebelumnya dibukukan sebagai pengurang pendapatan. 'idak berulang %nonre0urring+ yang terjadi pada periode penerimaan pendapatan dibukukan sebagai pengurang pendapatan pada periode yang sama. "erulang yang terjadi pada periode sebelumnya dibukukan sebagai pengurang ekuitas pada
periode ditemukannya koreksi dan pengembalian tersebut. Pe%&(%&,''% : /in0ian lebih lanjut sumber pendapatan disajikan dalam 2aLK.
1.
A,(%'%$+ -e'% Pe%&',('% : "eban diakui pada saat timbulnya kewajiban, terjadinya
konsumsi aset atau terjadinya penurunan manfaat ekonomi atau potensi jasa. Kl'$+;+,'$+ : "eban diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi yang
mengelompokkan berdasarkan jenis beban. Pe%($('% : Penyusutan!amortisasi dapat
dilakukan
dengan
berbagai
metode yang dapat dikelompokkan menjadi %a+ 4etode garis lurus % straight line method +5 %b+ 4etode saldo menurun ganda % double declining balance
method +5 %0+ 4etode unit produksi %unit of production method +. T)'%$;e) : "eban 'ransfer adalah beban berupa pengeluaran uang atau kewajiban untuk mengeluarkan uang dari entitas pelaporan kepada suatu entitas pelaporan lain yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan. 7
K#)e,$+ : Koreksi
atas
beban, termasuk penerimaan kembali beban,
yang terjadi pada periode beban dibukukan sebagai pengurang beban pada periode yang sama. Apabila diterima pada periode berikutnya, koreksi atas beban dibukukan dalam pendapatan lain-lain. Dalam hal mengakibatkan penambahan beban dilakukan dengan pembetulan pada akun
2.
ekuitas. Pe%&(%&,''% : "eban berdasarkan klasifikasi organisasi dan klasifikasi lain
yang dipersyaratkan menurut ketentuan perundangan disajikan dalam 2aLK. S()l($De;+$+ ')+ Ke&+''% Oe)'$+#%'l S()l($ dari kegiatan operasional adalah selisih lebih antara pendapatan
.
dan beban selama satu periode pelaporan. De;+$+ dari kegiatan operasional adalah selisih kurang antara pendapatan
dan beban selama satu periode pelaporan. Selisih lebih!kurang antara pendapatan dan beban selama satu periode
pelaporan di0atat dalam pos Surplus!Defisit dari Kegiatan 1perasional. S()l($De;+$+ ')+ Ke&+''% N#% Oe)'$+#%'l Pendapatan dan beban yang sifatnya tidak rutin perlu dikelompokkan
tersendiri dalam kegiatan non operasional. Selisih lebih!kurang antara surplus!defisit
dari
kegiatan operasional
dan surplus!defisit dari kegiatan non operasional merupakan surplus!defisit 4.
sebelum pos luar biasa. P#$ L(') -+'$' Pe%'3+'% : Pos Luar "iasa disajikan terpisah dari pos-pos lainnya dalam
Laporan 1perasional dan disajikan sesudah Surplus!Defisit sebelum Pos Luar
"iasa. De;+%+$+ : 4erupakan kejadian yang tidak dapat diramalkan terjadi pada awal tahun anggaran, yang tidak diharapkan terjadi berulang-ulang5 dan diluar
/.
kendali entitas pemerintah. Pe%&(%&,''% : Sifat dan jumlah rupiah kejadian luar biasa harus
diungkapkan pula dalam 2atatan atas Laporan Keuangan. S()l($De;+$+L# De;+%+$+ : Surplus!Defisit-L1 adalah penjumlahan selisih
antara surplus!defisit
lebih!kurang
kegiatan operasional, kegiatan non operasional, dan
kejadian luar biasa. Saldo Surplus!Defisit-L1 pada akhir periode pelaporan dipindahkan ke Laporan Perubahan $kuitas.
T)'%$',$+ Pe%'''%L# '% -e'% -e)e%(, -')'%&='$' 8
'ransaksi harus
pendapatan-L1
dilaporkan dengan
tanggal
transaksi.
dan
beban
dalam
bentuk barang!jasa
0ara menaksir nilai wajar barang!jasa pada
'ransaksi ini harus diungkapkan
pada 2atatan atas
Laporan Keuangan sehingga dapat memberikan semua informasi yang rele3an mengenai bentuk dari pendapatan dan beban. 'ransaksi pendapatan dan beban dalam bentuk barang!jasa antara lain hibah dalam wujud barang, barang rampasan, dan jasa konsultansi.
C. L'#)'% A)($ K'$
Pemerintah pusat dan daerah yang menyusun dan menyajikan laporan keuangan dengan basis akuntansi akrual wajib menyusun laporan arus kas untuk setiap periode penyajian laporan keuangan sebagai salah satu komponen laporan keuangan pokok. $ntitas pelaporan yang wajib menyusun dan menyajikan laporan arus kas adalah unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan umum atau unit yang ditetapkan sebagai bendaharawan umum negara!daerah dan!atau kuasa bendaharawan umum negara!daerah.
'ujuan pelaporan arus kas adalah memberikan informasi mengenai sumber, penggunaan, perubahan kas dan setara kas selama suatu periode akuntansi serta saldo kas dan setara kas pada tanggal pelaporan. Kas adalah uang baik yang dipegang se0ara tunai oleh bendahara maupun yang disimpan pada bank dalam bentuk tabungan!giro. Sedangkan setara kas pemerintah ditujukan untuk memenuhi kebutuhan kas jangka pendek atau untuk tujuan lainnya. #ntuk memenuhi persyaratan setara kas, in3estasi jangka pendek harus segera dapat diubah menjadi kas dalam jumlah yang dapat diketahui tanpa ada risiko perubahan nilai yang signifikan. 1leh karena itu, suatu in3estasi disebut setara kas kalau in3estasi dimaksud mempunyai masa jatuh tempo 6 %tiga+ bulan atau kurang dari tanggal perolehannya.
9
dalam menge3aluasi perubahan kekayaan bersih!ekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah %termasuk likuiditas dan sol3abilitas+.
Laporan arus kas adalah bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan akti3itas operasi, in3estasi, pendanaan, dan transitoris. Klasifikasi arus kas menurut akti3itas operasi, in3estasi, pendanaan, dan transitoris memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh dari akti3itas tersebut terhadap posisi kas dan setara kas pemerintah.
Satu transaksi tertentu dapat mempengaruhi arus kas dari beberapa akti3itas, misalnya transaksi pelunasan utang yang terdiri dari pelunasan pokok utang dan bunga utang. Pembayaran pokok utang akan diklasifikasikan ke dalam akti3itas pendanaan sedangkan pembayaran bunga utang pada umumnya akan diklasifikasikan ke dalam akti3itas operasi ke0uali bunga yang dikapitalisasi akan diklasifikasikan ke dalam akti3itas in3estasi.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah %PP+ omor 'ahun ()) tentang Standar akuntansi Pemerintahan, pasal 8 ayat %+ Pemerintah menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan %SAP+ berbasis Akrual. SAP "erbasis Akrual adalah SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang ditetapkan dalam AP"!AP"D. SAP berbasis akrual ter0antum dalam Lampiran < PP 'ahun ()). . 'ujuan Pernyataan Standar Laporan Arus Kas adalah mengatur penyajian laporan arus kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan akti3itas operasi, in3estasi, pendanaan, dan transitoris selama satu periode akuntansi.
4anfaat
•
Alat pertanggunjawaban arus kas masuk dan arus kas keluar selama periode pelaporan. jika dikaitkan dengan laporan keuangan lainnya, laporan arus kas memberikan informasi kepada pengguna informasi dalam menge3aluasi perubahan ekuitas suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah.
1. Pe%'3+'% L'#)'% A)($ K'$
Klasifikasi arus kas menurut akti3itas operasi, in3estasi, pendanaan, dan transitoris memberikan informasi yang memungknkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh dari akti3itas tersebut terhadap posisi kas dan setara kas pemerintah. Satu transaksi tertentu dapat mempengaruhi arus kas dari beberapa akti3itas, misalnya transaksi pelunasan utang yang terdiri dari pelunasan pokok utang dan bunga utang. Dalam hal entitas bersangkatan masih membukukan penerimaan dan pengeluaran dalam buku kas berdasarkan akun pelaksanaan anggaran maka laporan arus kas dapat disajikan dengan menga0u pada akun-akun pelaksanaan anggaran tersebut. 7ang dimaksud dengan akun-akun pelaksanaan anggaran adalah akun yang berhubungan dengan pendapatan, belanja, transfer, pembiayaan, dan transaksi non anggaran yang di dalam Laporan Arus Kas dikelompokkan menjadi akti3itas operasi, in3estasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran. A. Akti3itas 1perasi + Arus masuk kas dari akti3itas operasi diperoleh dari •
Penerimaan Perpajakan
•
Penerimaan egara "ukan Pajak
•
Penerimaan =ibah
•
Penerimaan "agian Laba perusahaan negara!daerah dan
•
Penerimaan lain-lain!penerimaan dari pendapatan luar biasa
•
Penerimaan 'ransfer
(+ Arus keluar kas dari akti3itas operasi digunakan untuk 11
•
Pembayaran Pegawai
•
Pembayaran "arang
•
Pembayaran "unga
•
Pembayaran Subsidi
•
Pembayaran =ibah
•
Pembayaran "antuan Sosial
•
Pembayaran lain-lain!kejadian luar biasa
•
Pembayaran 'ransfer
". Akti3itas
Penjualan Aset 'etap
•
Penjualan Aset lainnya
•
Pen0airan Dana 0adangan
•
Penerimaan dari Di3estasi
•
Penjualan
(+ Arus keluar kas dari akti3itas in3estasi terdiri dari •
Perolehan Aset tetap
•
Perolehan Aset lainnya
•
Pembentukan Dana 0adangan
•
Pernyertaan 4odal pemerintah
•
Pembelian
2. Akti3itas Pendanaan + Arus masuk kas dari akti3itas pendanaan •
Penerimaan utang luar negeri
•
Penerimaan dari utang obligasi
•
Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah daerah
•
Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan negara
(+ Arus keluar kas dari akti3itas pendanaan •
Pembayaran pokok utang luar negeri
•
Pembayaran pokok utang obligasi
12
•
Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada pemerintah daerah
•
Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada perusahaan negara
D. Akti3itas 'ransitoris Arus masuk kas dari akti3itas transitoris meliputi penerimaan P9K dan penerimaan transitoris seperti kiriman uang masuk dan penerimaan kembali uang persediaan dari bendahara pengeluaran. Arus keluar kas dari akti3itas transitoris meliputi pengeluaran P9K dan pengeluaran transitoris seperti kiriman uang keluar dan pemberian uang persediaan kepada bendahara pengeluaran.
2. -e%(, '% S)(,() L'#)'% A)($ K'$
"entuk dan struktur Laporan Arus Kas merupakan kerangka atau a0uan dalam penyajian Laporan Arus Kas. "entuknya terdiri dari uraian berbagai akti3itas yang disajikan se0ara stafel diurutkan dari atas ke bawah. Penyajian didahului dengan arus kas masuk dan keluar berbagai akti3itas. Kemudian disajikan saldo awal dan saldo akhir kas. Struktur Laporan Arus Kas terdiri dari arus masuk dan keluar kas berbagai akti3itas. Dari arus masuk dan arus masuk setiap akti3itas akan diperoleh arus kas bersih dari setiap akti3itas. Arus kas bersih setiap akti3itas dijumlahkan sehingga diperoleh kenaikan atau penurunan kas. ?ika arus penjumlahan arus kas bersih setiap akti3itas positif berarti ada kenaikan kas. Sebaliknya jika penjumlahan arus kas bersih setiap akti3itas negatif maka terjadi penurunan kas. Kenaikan atau penurunan kas akan ditambahkan dengan saldo akhir sehingga diperoleh saldo akhir. Saldo akhir yang dihasilkan dari penjumlahan ini harus sama dengan yang ter0atat di nera0a untuk masing-masing akun yang berkaitan. Akti3itas yang dijadikan dasar dalam penyajian Laporan Arus Kas terdiri dari akti3itas operasi, aset nonkeuangan, pembiayaan, dan nonanggaran. Akti3itas operasi adalah akti3itas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional pemerintah selama satu periode akuntansi. Akti3itas in3estasi aset nonkeuangan adalah akti3itas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset nonkeuangan lainnya. Akti3itas pembiayaan adalah akti3itas penerimaan kas yang perlu dibayar kembali dan!atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang
13
mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi in3estasi jangka panjang, piutang jangka panjang, dan utang pemerintah sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran.
Akti3itas nonanggaran adalah akti3itas
penerimaan dan pengeluaran kas yang tidak mempengaruhi anggaran pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan pemerintah.
Laporan Arus Kas dapat disajikan dalam dua metode. $ntitas pelaporan dapat menyajikan arus kas dari akti3itas operasi dengan 0ara . Me#e L'%&$(%&* 4etode ini mengungkapkan pengelompokan utama penerimaan dan pengeluaran kas bruto. (. Me#e T+', L'%&$(%& , Dalam metode ini, surplus atau defisit disesuaikan dengan transaksi-transaksi operasional nonkas, penangguhan %deferral+ atau pengakuan %a00rual+ penerimaan kas atau pembayaran yang lalu!yang akan datang, serta unsur pendapatan dan belanja dalam bentuk kas yang berkaitan dengan akti3itas
in3estasi aset
nonkeuangan dan pembiayaan. $ntitas pelaporan pemerintah pusat!daerah sebaiknya menggunakan metode langsung dalam melaporkan arus kas dari akti3itas operasi. Keuntungan penggunaan metode langsung adalah sebagai berikut . 4enyediakan informasi yang lebih baik untuk mengestimasikan arus kas di masa yang akan datang5 (. Lebih mudah dipahami oleh pengguna laporan5 dan 6. Data tentang kelompok penerimaan dan pengeluaran kas bruto dapat langsung diperoleh dari 0atatan akuntansi. Disamping itu, dengan basis yang dianut saat ini belum memungkinkan digunakannya metode tidak langsung. 'ransaksi-transaksi nonkas tidak se0ara langsung mempengaruhi posisi kas dan penangguhan-penangguhan tidak dapat disajikan. 1leh karena itu sangat beralasan jika metode yang disarankan untuk digunakan adalah metode langsung
Paragraf @( PSAP )6 menyebutkan $ntitas pelaporan mengungkapkan komponen kas dan setara kas dalam Laporan Arus Kas yang jumlahnya sama dengan pos terkait di era0aB. Artinya, ada hubungan atau kesesuaian antara jumlah-jumlah yang ada dalam Laporan Arus Kas dan era0a.
14
D. C'''% A'$ L'#)'% Ke('%&'% C'LK8
Agar informasi dalam laporan keuangan pemerintah dapat dipahami dan digunakan oleh pengguna dalam melakukan e3aluasi dan menilai pertanggungjawaban keuangan negara diperlukan 2atatan Atas Laporan Keuangan %2aLK+. 2aLK memberikan informasi kualitatif dan mengungkapkan kebijakan serta menjelaskan kinerja pemerintah dalam tahapan pengelolaan keuangan negara. Selain itu, dalam 2aLK memberikan penjelasan atas segala informasi yang ada dalam laporan keuangan lainnya dengan bahasa yang lebih mudah di0erna oleh lebih banyak pengguna laporan keuangan pemerintah, sehingga masyarakat dapat lebih berpartisipasi dalam menyikapi kondisi keunagan neagra yang dilaporkan se0ara lebih pragmatis. Se0ara umum, struktur 2aLK mengungkapkan hal-hal sebagai berikut
hambatan yang dihadapi dalam pen0apaian target5
akuntansi yang dipilih untuk diterapkan atas transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian
penting lainnya5 /in0ian dan penjelasan masing-masing pos yang disajikan pada laporan keuangan lainnya, seperti pos-pos pada Laporan /ealisasi Anggaran, Laporan Saldo Anggaran
Lebih, Laporan 1perasional, Laporan Perubahan $kuitas dan era0a.
disajikan dalam laporan keuangan lainnya5
2aLK harus disajikan se0ara sistematis. Setiap pos dalam Laporan /ealisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, era0a, Laporan 1perasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan $kuitas harus mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam 2atatan atas Laporan Keuangan.
2atatan atas Laporan Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terin0i dan analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan /ealisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, era0a, Laporan 1perasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan 15
Perubahan $kuitas. 'ermasuk pula dalam 2aLK adalah penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh Standar Akuntansi Pemerintahan serta pengungkapan-pengungkapan lainnya yang diperlukan untuk penyajian yang wajar atas laporan keuangan, seperti kewajiban kontinjensi dan komitmen-komitmen lainnya.
Se0ara umum, susunan 2aLK sebagaimana dalam Standar Akuntansi Pemerintahan disajikan sebagai berikut
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan oleh suatu entitas pelaporan5 Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan.
Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan
/in0ian dan penjelasan masing-masing pos Laporan Keuangan5 Pengungkapan informasi yang diharuskan oleh Pernyataan
Pemerintahan yang belum disajikan dalam lembar muka Laporan Keuangan.
Standar Akuntansi
2aLK pada dasarnya dimaksudkan agar laporan keuangan pemerintah dapat dipahami se0ara keseluruhan oleh pemba0a se0ara luas, tidak terbatas hanya untuk pemba0a tertentu ataupun pemerintah saja. 1leh karena itu, untuk menghindari kesalahpahaman bagi pengguna maupun pemba0a laporan keuangan pemerintah, dalam keadaan tertentu masih dimungkinkan setiap entitas pelaporan %pemerintah+ menambah atau mengubah susunan penyajian atas pos pos
tertentu
dalam
2aLK,
selama
perubahan
tersebut
tidak
mengurangi
atapun
menghilangkan substansi informasi yang harus disajikan.
Pemahaman yang memadai terhadap komponen-komponen laporan keuangan pemerintah sangat diperlukan dalam menilai laporan pertanggungjawaban keuangan negara. Dengan memahami tujuan, manfaat dan isi!pos-pos dari setiap komponen laporan keuangan, rakyat sebagai pengguna laporan keuangan akan lebih mudah menilai kinerja Pemerintah 16
dalam mengelola keuangan negara. /akyat dapat mengetahui jumlah dan sumber dana yang dipungut!dikumpulkan oleh pemerintah dalam setiap periodenya, bagaimana pengelolaannya, termasuk dapat menelusuri lebih jauh penggunaan dana masyarakat tersebut serta menge3aluasi sejauhmana 0apaian dari setiap program!kegiatan pemerintah.
Dalam kenyataannya, meskipun laporan keuangan sudah bersifat general purposi3e atau dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi semua pihak, tetapi tidak semua pemba0a!pengguna dapat memahami laporan keuangan pemerintah dengan baik, akibat perbedaan latar belakang pendidikan dan pengetahuan. #ntuk itu, agar pengguna dapat menginterpretasikan seluruh informasi-informasi yang terkandung di dalam laporan keuangan se0ara tepat maka diperlukan hasil analisis terhadap laporan keuangan Pemerintah.
E. Ke$+5(l'%
Laporan 1perasional %L1+ menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang ter0erminkan dalam pendapatan-L1, beban, dan surplus!defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya. Laporan melengkapi Laporan
pelaporan
1perasional
disusun
untuk
dari siklus akuntansi berbasis akrual sehingga penyusunan
1perasional, Laporan
Perubahan
$kuitas,
dan
era0a
mempunyai
keterkaitan yang dapat dipertanggungjawabkan. Laporan 1perasional menyajikan informasi beban akrual, sehingga pemisahan dan klasifikasi beban baik yang berbasis kas ataupun non-kas dapat tersaji se0ara lengkap.
17
Laporan arus kas merupakan bagian dari laporan finansial yang menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas selama periode tertentu yang diklasifikasikan berdasarkan akti3itas operasi, in3estasi, pendanaan, dan transitoris. Klasifikasi arus kas menurut akti3itas operasi, in3estasi, pendanaan, dan transitoris memberikan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan untuk menilai pengaruh dari akti3itas tersebut terhadap posisi kas dan setara kas pemerintah.
DAFTAR PUSTAKA
Lampiran <.6 Peraturan Pemerintah /epublik
Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan omor )6 lampiran <.)8 Peraturan Pemerintah /epublik
18
Peraturan Pemerintah /epublik
www.ksap.org
19