19
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Otot sangat penting bagi kehidupan ikan terutama dalam pergerakan tubuh peredaran darah dan aktivitas tubuh, Kegiatan utama tubuh ikan, disebabkan karena keaktifan otot yang dimilikinya. Ikan memiliki susunan otot yang lebih sederhana jika dibandingkan dengan jenis avertebrata lainnya. Walaupun susunannya lebih sederhana ikan juga didapatkan jenis otot polos ( licin ) , otot bergaris dan otot jantung. Otot Nampak merupakan suatu kesatuan, tetapi sebenarnya tersusun dari block urat daging.
Namun, dibandingkan dengan hewan vertebrata lainnya ikan mempunyai susunan otot yang relative lebih sederhana. Sistem otot pada ikan tersebar hampir diseluruh tubuh sehingga setiap sistem otot tersebut mempunyai peranan atau fungsi tersendiri sesuai dengan tempat dimana dia terdapat. Namun dengan demikian, secara umum sistem otot mempunyai fungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tertentu dari tubuh ikan, sehingga secara keseluruhan menyebabkan ikan mampu bergerak atau berenang.
Terdapat pengertian lain bahwa otot pada ikan adalah urat daging yang membentuk daging ikan, terdiri dari 3 jenis urat daging yaitu urat daging licin, urat dagin bergaris / rangka, dan urat daging jantung.
Ikan bergerak dengan berbagai cara. sederhananya adalah melayang pasif berbagai bentuk larva, tetapi penyimpang tersebut dengan cepat bermetamorfosis menjadi bentuk yang mampu gerakan yang diarahkan aktif. meskipun berbagai ikan telah berevolusi kemampuan untuk menggali, berjalan, merangkak, meluncur, dan bahkan terbang, berenang cara yang paling penting dari locomotion. untuk berenang maju atau mundur, sebagian besar ikan menggunakan undulations berirama sebagian atau seluruh badan atau sirip mereka.
kolom vertebral yang relatif kaku memberikan ketahanan kompresi, sehingga tubuh membungkuk dari sisi ke sisi hingga memperpendek. di hiu, jaringan heliks kolagen kaku di kulit, dimana myomeres melampirkan distal, bertindak sebagai tendon eksternal untuk transmisi yang lebih efisien kekuatan otot ke ekor (wainwright et al. 1978). perubahan sudut serat kolagen selama berenang mencegah hilangnya ketegangan dan menjaga kulit dari kerutan di sisi cekung hiu.
Ikan di enam baris evolusi yang berbeda telah mengembangkan kemampuan untuk memperkuat produksi listrik yang biasa berhubungan dengan kontraksi otot. otot yang terlibat electrogeneration dimodifikasi otot rangka otot rangka .caudal, dan kadang-kadang otot tubuh lateral serta, yang dimodifikasi untuk pembentuk listrik di rajidae, Mormyridae, Gymnotiformes dan malapterurus, dalam sinar torpedo (Torped
inidae, narcidinae), otot hypobronchial yang terlibat, sedangkan otot mata ekstrinsik menghasilkan debit listrik yang kuat di stargazer listrik Teleostean, astro Scopus.
Selain ikan yang dipersenjatai dengan muatan listrik potensial, ada jenis ikan lain pula yang menghasilkan sinyal bertegangan rendah dua hingga tiga volt. Jika ikan-ikan ini tidak menggunakan sinyal listrik lemah semacam ini untuk berburu atau mempertahankan diri, lalu digunakan untuk apa?
Ikan ini memanfaatkan sinyal lemah ini sebagai alat indera. Allah menciptakan sistem indera dalam tubuh ikan ini, yang menghantarkan dan menerima sinyal-sinyal tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
Bagaimanakah bentuk fungsi sistem otot pada ikan?
Bagaimana pergerakan ikan (locomotion) ?
Bagaimana organ listrik pada ikan ?
1.3. Ruang Lingkup Materi
Adapun ruang liangkup materi yang dibahas dalam makalah ini yaitu, materi-materi yang berkaitan dengan system otot dan fungsinya, pergerakan ikan, organ listrik ikan dan beberapa jenis ikan yang memiliki organ listrik.
1.4. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini sebagai berikut:
Sebagai tugas mata kuliah ikhtiologi perikanan.
Sebagai bahan bacaan agar dapat mengetahui dan memahami lebih jelas tentang ikhtiologi ikan khususnya pada sistem otot untuk mengetahui sistem otot yang terdapat pada ikan. Sedangkan mafaat dari penyusunan makalah ini adalah dapat dijadikan sebagai bahan bacaan dan sumber referensi atau acuan bagi para pembaca, baik mahasiswa, masyarakat umum maupun para peneliti.
BAB II
PEBAHASAN
2.1. Sistem Otot Pada Ikan
Dibandingkan dengan vertebrata lainnya, ikan mempunyai susunan otot yang relative jauh lebih sederhana. Berdasarkan histologisnya, otot pada tubuh ikan dapat dibedakan atas tiga macam, yaitu:
- otot licin (smooth muscle)
- otot bergaris melintang atau otot rangka (skeletal / striated muscle)
- otot jantung (cardiac muscle)
Berdasarkan cara kerjanya, otot-otot yang terdapat pada tubuh ikan dibedakan atas dua golongan yaitu:
- voluntary muscle, yaitu otot yang bekerja karena dipengaruhi oleh rangsang, misalnya otot bergaris melintang atau otot rangka
- involuntary muscle, yaitu otot yang bekerja tanpa dipengaruhi oleh rangsang, misalnya otot licin dan otot jantung Urat daging pada ikan tersebar hampir di seluruh tubuh sehingga setiap urat daging tersebut mempunyai peranan atau fungsi tersendiri sesuai dengan tempat dimana dia terdapat.
Namun demikian, secara umum urat daging mempunyai fungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tertentu dari tubuh ikan sehingga secara keseluruhan menyebabkan ikan mampu bergerak (berenang). Untuk melihat dengan jelas bagian-bagian urat daging, maka perlu dibuat sayatan melintang pada tubuh ikan agak ke caudal (potongan tegak lurus melalui tulang punggung). Setelah terpotong dua maka tampaklah otot-otot yang tersusun dalam lingkaran-lingkaran konsentris. Potongan otot yang berupa lingkaran lingkaran konsentris ini disebabkan karena otot-otot tersebut tersusun secara rapi dari cranial ke caudal oleh lapisan-lapisan otot yang berbentuk kerucut dan disebut coni musculi. Coni musculi ini tersusun secara segmental dan disebut myomer atau myotome. Antara satu myomer dengan myomer lainnya dipisahkan oleh suatu pembungkus yang disebut myocommata atau myoseptum.
Otot-otot yang terletak di bagian sebelah kiri dan kanan tubuh dipisahkan oleh suatu sekat yang disebut septum vertical. Oleh suatu sekat yang disebut septum horizontale atau horizontale skeletogenousseptum, otot-otot pada tubuh ikan terbagi atas dua daerah yaitu :
- musculi dorsalis atau musculi epaxialis, yaitu kumpulan otot-otot yang terdapat di sebelah dorsal septum horizontale
- musculi ventralis atau musculi hypaxialis, yaitu kumpulan otot-otot yang terletak di sebelah ventral septum horizontale.
Pada daerah septum horizontale terdapat jaringan otot berwarna merah dan banyak mengandung lemak yang disebut mud stripe (red muscle) atau musculus lateralis superficialis. Jika dilihat dari arah lateral maka bentuk otot-otot bergaris melintang (lateral skeletal musculature) dapat dibedakan atas dua bentuk yaitu :
- tipe cyclostomine, ditemukan pada ikan-ikan Agnatha
- tipe piscine, didapatkan pada Chondrichthyes dan Osteichthyes Otot-otot yang terdapat pada tubuh ikan Osteichthyes dapat ditemukan pada bagian kepala dan pada bagian di bawah kepala.pada bagian punggung dan pada sirip dada, pada sirip perut dan pada sirip ekor . Pada ikan Chondrichthyes, otot-otot tersebut dapat dibedakan atas: otot-otot appendicular, otot-otot branchiomeric, dan otot-otot hypobranchial .
2.1.1. Otot Jantung
Otot dan jaringan ikat adalah dua komponen utama dari jantung. biasanya otot jantung berwarna merah tua, yang kontras dengan otot rangka yang biasanya berwarna puti atau merah muda (jarang kemerahan coklat) menurut spesies. Jaringan otot jantung memperlihatkan garis-garis melintang padaserabutnya. Pada otot ini tidak ada serabut yang terpisah, masing-masing berhubungan satu sama lainnya. Otot jantung berkonstraksikuat dan terus menerus bekerja, sampai individu ini mati. Kerja otot jantung ini sifatnya involuntary karena bekerja diluar rangsangan otak.Secara embriologi, otot jantung merupakan tipe istimewa dari ototpolos, dimana sel-selnya menjadi bersatu seperti syncytium. Otot jantung paling tebal berada di dinding ventrike dan atrium relativ berdinding tipis. Lapisan otot dari jantung (miokardium) bagian luarnya ditutupi oleh epikardium dan internal oleh endocardium, keduanya komponen skeletal membran perikardium.
2.1.2. Otot Licin
Serabut otot polos lebih sederhana dan kecil diband ingkan dengan serabut otot lainnya. Serabut ini tumbuh dari mesenkhim embrio. Secara primer berasal dari mesoderm dengan disertai sel-sel jaringan ikat ,kemudian berkembang menjadi otot polos. Kerja otot polos ini disebut in voluntary karena kerjanya tidak dipengaruhi oleh rangsangan otak. Serabut otot polos pada umumnya tersusun dalam ikatan, te tapi banyak pula yang tersebar. Kontraksi otot ini lambat dan kerjanya lama.
dalam ikan, seperti dalam vertebrata umumnya, otot polos berlokasi di berbagai organ yang berbeda. Antara lain sebagai berikut:
a. Serat saluran pencernaan baik memanjang maupun melingkar, yang di akumulasi untuk pergerakan makanan dalam saluran (peristaltik); dan kandung kemih gas juga memiliki dua jenis serat ini.
b. serat melingkar arteri, menjaga tekanan darah.
c. saluran reproduksi dan ekskresi - produk bergerak.
d. mata – mengatur akomodasi dengan menggerakkan lensa dan mengatur intensitas cahaya (pelebaran atau penyempitan iris) dan beberapa hal berbeda dalam pengembangan fungsi beberapa kelompok ikan.
2.1.3. Otot Bergaris atau Otot Rangka
Disebut otot bergaris karena serabutnya memperlihatkan garis-garis melintang dengan banyak inti tersebar pada bagian-bagian pinggirnya. Otot ini disebut juga otot rangka karena melekat pada rangka atau kulit, dan disebut voluntary karena kerjanya dipengaruhi oleh rangsangan otak.
Bila dilihat secara keseluruhan, otot bergaris pada seluruh tubuh ikan terdiri dari kumpalan blok otot atau urat daging. Tiap-tiap blok otot dinamakan myotome (pada saat embryo disebut myomer). Pada urat daging yang menempel pada tubuh ikan sebelah kiri dan kanan, dari belakang kepala sampai ke batang ekor myotome tersusun menurut pola tertentu yang biasa dibedakan menjadi dua tipe yaitu, Cyclostomine yang ditemukan pada kelompok agnatha dan Piscine yang ditemukan pada kelompok ikan Elasmobranchii dan Teleostei . Kumpulan otot ini, biasanya diberi nama sesuai dengan pergerakannya atau organ tempat otot itu melekat, seperti otot penegak sirip punggung, otot penarik sirip dada.
Pola kontruksi otot-otot parietal terdiri dari urutan myomere yang zig-zag diikat oleh myoseptum yaitu bagian jaringan ikat yang membatasi antara myomer berurutan. Myomer terbentang mulai dari tengkorak sampai ujung ekor yang berdaging. Setiap myomer terdiri dari bagian dorsal yang disebut epaksial dan bagian ventral disebut hypaksial. Keduanya dipisahkan oleh jaringan ikat yang disebut horizontal skeletogeneus septum. Di bagian permukaan selaput ini terdapat urat daging yang menutupinya dinamakan Musculus lateralis superficialis yang banyak mengandung lemak dengan istilah lain disebut red muscle karena warnanya yang merah kehitaman. Umumnya serabut otot mengarah anteroposterior, tetapi beberapa serabut hypoksial dari setiap myomer tersusun serong ventromedial. Kontraksi dari kelompok myomer di satu pihak akan disambut oleh kontraksi kelompok myomer di lain pihak, menyebabkan tubuh ikan menjadi meliuk-liuk dalam gerakan berenang.
Setiap otot bergaris berbeda bentuk dan fungsinya di setiap bagian tubuh, adapun otot rangka yang ada di bagian tubuh ikan adalah sebagai berikut :
Otot Rangka pada Batang Tubuh Ikan.
otot batang secara efektif melekat mengencangkan kerangka, dan hal utama dalam gerakan bagian rangka dan penggerak tubuh ikan. blok menonjol lateral otot batang (miotom) yang terlihat seperti daging ikan ketika itu berkulit atau bila sebelum dalam bentuk penampang. partisi tipis yang bergabung dengan miotom terlihat telah digambarkan sebagai myosepta (bagian dari membran kerangka). miotom muncul beruas pada embrio sebagai myomeres.
Bagian-bagian besar otot bergaris pada tubuh ikan ada empat,yaitu:
Otot ocolomotor, yang terdapat pada mata dengan jumlah tigapasang,
Otot hypobranchial, terdapat pada dasar pharynx, rahang,hyoid dan lengkung insang (berfungsi sebagai pengembang),
Otot branchiomeric yang terdapat pada muka, rahangdan lengkung insang (berfungsi sebagai pengkerut).
Otot appendicular yang berfungsi untuk menggerakkan sirip dan protactors (penegang),retractors(pengendur), adductors (mengembangkan), abductors ( menegakkan) pada sirip berpasangan.
Otot Rangka Pada Kepala Ikan
pada kepala ikan, otot berhubungan dengan rahang atau dengan lengkungan insang. Pada otot ini, ada dua komponen yaitu superficial (urat daging permukaan dan komponen otot bagian dalam yang berbeda tidak hanya pada kelompok ikan pada umunya tapi bahkan antar spesies.
wajah hiu, ketika di kuliti menunjukkan beberapa otot rahang yang dimana otot menggigit dari rahang bawah (adduktor mandibularis) adalah yang paling menonjol. pada tingkat insang, yang konstriktor eksternal (dorsal dan ventral) adalah superficial(urat daging permukaan) paling jelas terlihat. otot rahang yang sama terlihat dalam ikan bertulang, tapi otot khusus telah terbentuk penyesuaian tutup insang.
Otot Rangka pada Punggung Ikan
otot sirip median berfungsi untuk memindahkan sirip untuk bergerak dan manuver ikan (saat di tekan oleh aksi otot lain). superficial otot ini, untuk sirip punggung dan dubur, diatur sebagai pasangan protractor (ereksi) dan retractor (menekan); inclinator lateralis (membungkuk) untuk masing-masing jejeran sirip dari setiap sisi, dan, juga untuk masing-masing jejeran sirip terdekat, sebuah erector anterior dan posterior depressor, sirip ekor memiliki massa otot lateral yang berujung di tendon pada dasarnya. Selain itu, muncul internal dari otot-otot lateral yang ssuperficial, slip otot yang telah menjadi khusus untuk memanipulasi sirip ekor.
Otot Rangka pada Sirip Berpasangan.
Pada daerah sirip berpasangan (sirip perut dan sirip dada), otot-ototnya melanjutkan diri ke dinding tubuh, terjadi pelekatan ikatan otot hypaksial dari beberapa myomer yang berurutan ke gelang anggota dan menyebar pada sirip, membentuk dua macam kelompok otot yaitu Abductor (untuk menegakkan) dan Adductor (untuk mengembangkan), dengan beberapa tambahan seperti lembaran otot tipis yang di antara jari-jari sirip (untuk melipat) dan otot yang menegang dan menggerakkan girdle.
Dalam beberapa hal, sirip berpasangan selain berfungsi untuk pergerakan, juga sebagai alat untuk menyalurkan sperma dari ikan jantan kepada betina pada golongan ikan Elasmobranchii, sehingga urat daging di sini pun berfungsi sebagai pendorong sperma keluar.
2.2. Otot Putih, Merah, dan Merah Muda pada Ikan.
Otot merah di selubungi oleh kapiler darah dan berwarna merah karena tingginya konsentrasi pigmen merah, oksigen-mengikat pigmen dalam darah (hemoglobin) serta dalam jaringan otot itu sendiri (mioglobin). Kepadatan kapiler yang tinggi dan adanya pigmen memastikan bahwa otot merah menerima oksigen yang cukup melimpah untuk mitokondria dalam memetabolisme lemak (lipid) dan mempertahankan kinerja (aerobik) renang secara terus menerus. Oleh karena itu, ikan terus aktif (misalnya, bonito dan marlin), sebagian besar massa otot mereka adalah otot merah. Ikan yang tingkat aktivitasnya tinggi sering memiliki segmen otot, yang selalu berwarna merah dan berkembang dengan baik. Misalnya, dalam bluefish (Pomatomus saltatrix) dan striped bass (Morone saxatilis), keduanya merupakan predator perairan terbuka, segmen otot merah rata-rata 19% dan 11% masing-masing, dari total otot di pada tubuhnya (Friedman 1979). Dalam beberapa kasus, posisi segmen otot merah dalam tubuh juga mencerminkan kemampuan berenang. Dengan demikian, tuna perenang tercepat (misalnya, Thunnus) otot merah mereka terletak jauh di dalam inti tubuh.
Serat otot putih lebih tebal dibandingkan otot merah, memiliki suplai darah yang rendah, dan pigmen merah yaitu, pigmen pembawa oksigen seperti mioglobin. Tidak mengherankan, kontraksi otot putih tidak tergantung pada pasokan oksigen. otot putih biasanya mengubah glikogen menjadi laktat melalui jalur anaerob. Dengan demikian, otot putih yang paling berguna untuk kontraksi singkat dan mendominasi massa otot ikan perenang lamban. Misalnya, hiu dogfish memiliki hampir semua otot putih dan bisa pengguna hampir 50% dari glikogen otot yang tersedia setiap 2 menit (Bone 1996). Serat otot putih menggunakan energi yang 2,7 kali lebih besar dari (merah) yang lambat, meskipun ada peningkatan empat kali lipat dalam penggunaan energi untuk Dogfish (Altrincham dan Johnson 1986). Setelah aktivitas kontraksi cepat ini, ikan "memperbarui oksigen" dengan pembaharuan aerobik sumber energi melalui konversi laktat menjadi glikogen dan glukosa oleh otot merah, otot jantung dan hati (Hochachka dan Somero 1984) atau, kadang-kadang, oleh otot putih itu sendiri (Batty dan Wardle 1979).
Otot merah mudah, mengandung serat menengah karakter otot putih dan merah, beberapa ikan, otot merah muda digunakan layaknya otot merah di kecepatan lambat; sedangkan pada ikan lain, otot merah muda digunakan untuk berenang pada kecepatan yang cukup tinggi (Davidson dan Goldspink 1984).
Merah muda warna otot-otot ini tidak membingungkan jika "merah muda" atau "merah" karena warna disampaikan ke otot putih dari pigmen karotenoid dalam tubuh ikan. Misalnya, salmon (terutama sockeye salmon) yang memakan krustasea akan memiliki otot putih yang nampak pink atau warna merah karena pigmen karotenoid dalam mangsa.
Tidak mengherankan jika, kekuatan ikan berenang di identifikasikan dengan warna yang ada di otot ikan baik merah dan putih atau bahkan merah muda. Dengan demikian, serat otot putih di chub mackerel (scomber japonicus), mosaik merah dan serat putih campuran dalam salmon, dan serat putih dan merah muda dalam ikan mas (Cyprinus carpio) cukup hanya meningkatkan kecepatan berenang. Selain itu, pergeseran pH otot, tekanan parsial oksigen , suhu, dan biokimia substrat dapat mengubah kegiatan enzyme otot putih, sehingga mengubah kemampuannya untuk berfungsi pada kecepatan berenang yang berbeda (Guppy dan Hochachka 1978).
2.3. Pergerakan Ikan (Locomotion)
Ikan bergerak dengan berbagai cara. sederhananya adalah melayang pasif berbagai bentuk larva, tetapi penyimpang tersebut dengan cepat bermetamorfosis menjadi bentuk yang mampu gerakan yang diarahkan aktif. meskipun berbagai ikan telah berevolusi kemampuan untuk menggali, berjalan, merangkak, meluncur, dan bahkan terbang, berenang cara yang paling penting dari locomotion. untuk berenang maju atau mundur, sebagian besar ikan menggunakan undulations berirama sebagian atau seluruh badan atau sirip mereka.
kolom vertebral yang relatif kaku memberikan ketahanan kompresi, sehingga tubuh membungkuk dari sisi ke sisi hingga memperpendek. di hiu, jaringan heliks kolagen kaku di kulit, dimana myomeres melampirkan distal, bertindak sebagai tendon eksternal untuk transmisi yang lebih efisien kekuatan otot ke ekor (wainwright et al. 1978). perubahan sudut serat kolagen selama berenang mencegah hilangnya ketegangan dan menjaga kulit dari kerutan di sisi cekung hiu.
Gambar diatas menunjukkan bagaimana lipatan lateral otot tubuh pada sudut yang tepat dari gerakan ikan mendorong ke depan. Lipatan ini biasanya bergerak mundur sepanjang tubuh dengan meningkatnya amplitudo dan agak lebih besar dari gerakan maju ikan. Sebagai gelombang pendorong ke belakang, air yang berdekatan dengan ikan dipercepat mundur sampai terlepas di sirip ekor dan menghasilkan dorongan (Lighthill 1969). Jika faktor-faktor lain seperti drag (ketahanan gerakan) dari fitur dan bentuk tubuh tetap konstan, ikan yang menghasilkan tenaga lebih dapat mempercepatgerakan lebih dan berenang lebih cepat (Blake 1983a, Webb dan Weihs 1983). Korelasi erat antara frekuensi kontraksi otot locomotory dan kecepatan berenang di lake trout (Salvelinus namaycush) dan trout coklat (Salmo trutta) memungkinkan kecepatan renang untuk diperkirakan dari sinyal radio yang ditransmisikan elektromiogram (Thorstad et al. 2000). menggunakan elektroda elektromiografi diposisikan pada 35% dan 65% sepanjang tubuh pollock (Pollachius Virens), Altrincham et al. (1993) menunjukkan bolak (kiri dan kanan) urutan penyusutan, memanjang, dan relaksasi otot-otot lateral mereka dirangsang untuk kontrak dari anterior ke ujung ekor.
Webb (1971) mengukur panjang gelombang rata-rata rainbow trout menjadi 0.76 kali panjang ikan, yang merupakan konstanta kecepatan setiap berenang lebih besar dari 0,3 panjang tubuh per detik. Untuk meningkatkan kecepatan berenang,rainbow trout meningkatan frekuensi ekor-beat (pergerakan lateral per menit) dan amplitudo (lendutan lateral pergerakan). Gaya ke depan yang dihasilkan oleh gelombang pendorong ini adalah hasil dari kekuatan yang dihasilkan oleh kelenturan tubuh dan kecepatan gelombang pendorong ke belakang , dan itu dibatasi oleh penurunan efisiensi hidrodinamik pada tinggi frekuensi ekor-beat dan amplitudo.
2.4. Organ Listrik
Pada beberapa Elasmobranchii dan Teleostei, otot-otot tertentu sudah jauh berubah atau merupakan modifikasi dari sel-sel otot yang dapat menghasilkan, menyimpan, dan mengeluarkan muatan listrik. Jumlah ikan yang diketahui mempunyai organ listrik kira-kira 500 spesies yang tergolong dalam tujuh family Chonrichtheys dan Osteichthyes. Organ listrik ini dapat ditemukan pada ekor (ikan pari listrik), di bawah kulit (Teleostei), pada sirip, di belakang mata (star-gazer), atau pada sebagian besar permukaan tubuh (belut listrik). Pada umumnya organ listrik ini berasal dari otot yang memiliki ragam penampilan, lokasi, struktur, dan juga fa'alnya.
Ikan yang hidup pada daerah beriklim sedang mempunyai voltage yang lebih tinggi dari pada ikan yang hidup pada daerah dingin. Pada umumnya ikan laut mempunyai voltase tinggi dibanding ikan air tawar, kecuali "electric eel" (Electrophoros) dan " electric cat fish" (Malapterurus electricus).
Ikan yang memiliki organ listrik bervoltase tinggi, organ listriknya berfungsi sebagai senjata untuk bertahan terhadap serangan predator dan alat untuk mencari makan, contohnya, Electrophorus electricus, Torpedo nobilian, Malapterurus electricus. Sedangkan ikan bervoltase rendah, organ listriknya berfungsi sebagai bagian dari system electrosensory dan dapat bula berfungsi sebagai alat komunikasi antar ikan, contohnya, Mormyrus rume, Gymnotus carapo, Gymnoranchus niloticus, Raja clavata. Organorgan tersebut berasal dari kelompok otot branchiomer, sebab diatur oleh saraf kranial ke 7 dan ke 9.
Ikan Raja dan Electrophorus, organ listriknya terletak pada ekor dan berubah dari kelompok otot hypaksial. Pada Electrophorus electricus (belut laut), organ listriknya mengeluarkan muatan listrik antara 350 - 650 volt. Ikan ini memiliki ukuran tubuh hingga panjang 3 meter, termasuk ikan dengan pergerakan lamban dan hidup pada daerah yang visibiltasnya rendah. Pada ikan Torpedo nobilian yang hidupnya di dasar laut dengan pergerakannya lamban, mengeluarkan cahaya sampai 220 volt. Malapterurus electricus, hidup di sungai yang gelap di benua Afrika, panjangnya bisa sampai satu meter dan dapat mengeluarkan muatan listrik sebesar 350 volt (Bond, 1979).
Komunikasi, orientasi, dan deteksi terhadap mangsa merupakan fungsi yang paling umum dari organ listrik. Pada beberapa spesies, organ listrik dipergunakan juga untuk menyerang lawan atau mempertahankan diri, bahkan ikan-ikan besarpun dapat dilemahkan dengan muatan listrik yang lebih kuat. Ikan-ikan listrik memancarkan muatan yang tetap, dan sangat sensitif terhadap gangguan-gangguan yang dihasilkan oleh obyek di dalam medan listrik dekat tubuhnya. Unit fungsional organ listrik adalah electroplaks, berupa sel berinti banyak, berbentuk uang logam besar. Umumnya sebelah permukaannya datar melipat-lipat kecil; mitokhondria terkonsentrasi di bawah selaput ini. Permukaan datar yang sebelahnya lagi penuh dengan saraf-saraf yang masuk. Beratus bahkan beribu-ribu electroplaks bertumpuk membentuk batang, dan banyak batang-batang terdapat dalam satu organ. Dalam stadium istirahat, potensial listrik tumbuh antara permukaan dalam (negatif) dan permukaan luar dari setiap electroplaks. Jika organ tersebut dirangsang oleh sarafnya, potensial listrik sejenak berbalik dengan demikian arus listrik melampaui potensial istirahatnya.
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Sistem otot yang terdapat pada ikan berbeda bentuk dan fungsi di setiap bagian tubuh tempat melekatnya serta berbeda struktur dan cara kerjanya.
Ikan bergerak sesuai kerja otot dan syaraf, bagian dasar dari pergerakan ikan adalah berenang,namun beberapa ikan telah dapat bermanuver lebih dari berenang sesuai kondisi lingkungannya.
Pada ikan terdapat organ listrik yang fungsinya sebagai senjata serta alat pegnlihatan yang kerjanya sesuai dengan medan listrik yang ada pada tubuhnya.
3.2. SARAN
Untuk para pembaca sekalian penulis memberi saran untuk kedepannya dapat mengembangkan kajian teori tentang ichthyology agar dapat meningkatkan produktivitas perikanan di Indonesia. Dan untuk penulisan makalah berikutnya agar bersifat objektiv dalam penulisannya.
DAFTAR PUSTAKA
Lagler, K.F., J.E. Bardach, R.R. Miller and D.R.M. Passino. 1977.Ichthyology. Second edition. John Wiley & Sons, New York.
P. Moyle, P.B. and J.J. cech, Jr. 2004. Fishes. An Introduction to Ichthyology.
Fifth edition. Prentice Hall, Upper saddle River, New Jersey.
Helfman, G.S. Collette, B.B and Facey, D.E.1997. Fishes. The Diversity OF Fishes. Blackwell Science. River Street, Hoboken. New Jersey.
Yahya,Harun..2005. KEAJAIBAN DESAIN DI ALAM. http://www.harunyahya.com/indo/index.php (14 September 2014).
Andy Omar, S. Bin. .2011 . Iktiologi. Jurusan Perikanan Universitas Hasanuddin, Makassar.[online] http://www.unhas.ac.id/lkpp/laut/Sharifuddin. ( 14 september 2014)
Helfman, G.S. Collette, B.B and Facey, D.E.1997. Fishes. The Diversity OF Fishes. Second Edition. Wiley-Blackwell. Malaysia.[online]. http://www.slideshare.net/acoleman2/the-diversity-of-fishes-biology-evolution-and-ecology. (15 september 2014)
Burhanuddin, Andi.I. 2008. Peningkatan pengetahuan Konsepsi Sistematika Dan Pemahaman System Organ Ikan Yang Berbasis Scl Pada Matakuliah.[online] http://www.unhas.ac.id/lkpp/Ikhtiologi. (14 September 2014)
Susanto, G.N. 2013. Materi Kuliah Ichtiologi (BIO 327). [online] http://staff.unila.ac.id/gnugroho/2013/10/23/materi-kuliah-ichtiologi-bio-327/. (15 September 2014).
Effendi, Yempita. 2011. Serial Biologi Perikanan. Sistem Organ Ikan . [online] http://fpik.bunghatta.ac.id/. (15 september 2014).
Kiessling, A. Ruohonen, K. and Bjørnevi, M . 2006. Muscle fibre growth and quality in fish. [online]. http://www.archanimbreed.com/. (17 september 2014).