BAB I PENDAHULUAN
1.1. 1.1. Lata Latarr Bela Belaka kang ng Saat ini kasus polio menjadi isu krusial dan tpik perbincangan publik, khususnya bagi kalangan pemerhati kesehatan pada anak usia balita. Tidak hanya perkotaan, bahkan menyebar kedaerah pede pedesa saan an..
Mara Marakn knya ya
Penya enyaki kitt
poli polio o
mem membuat buat
masy masyar arak akat at
menj menjad adii resah esah,, meng mengin inga gatt peny penyak akit it menu menula larr ini ini ber berdamp dampak ak nega negatif tif pada pada anak anak us usia ia bali balita ta.. leh leh seba sebab b itu itu memb membut utuh uhka kan n perhatian yang sangat serius. Polio Polio atau Poliomy Poliomyelitis elitis merupak merupakan an penyakit penyakit menular menular yang akut yang disebabkan oleh !irus dengan predileksi p redileksi pada sel iterior masa kelabu sumsum tulang belakang dan inti motorik batang otak dan akibat kerusakan susunan saraf tersebut akan terjadi kelumpuhan pada otot. Polio dapat menyebabkan gejala yang ringan atau penyakit parah. parah. Penyaki enyakitt ini dapat dapat menye menyeran rang g sis sistem tem pencer pencernaa naan n dan sist sistem em
sara saraff.
kekakuan
Polio olio
otot
meny menyeb ebab abka kan n
dan
dapat
dema demam, m,
menyerang
munt muntah ah"m "mun unta tah, h, saraf"saraf
dan
mengakibatkan kelumpuhan permanen. Penyakit ini juga dapat melumpuhkan otot penafasan dan otot yang membantu proses penelanan yang dapat mengakibatkan mengakibatkan kematian. #iantara $ %dua& sampai sampai ' %lima %lima&& persen persen pender penderita ita Polio akan akan menin meningga ggall akibat akibat penyakit ini dan sekitar '( %lima puluh& persen penderita yang mampu bertahan akan menderita kelumpuhan permanen. )irus )irus penyebab penyebab polio polio adalah adalah polio virus, )irus ini menyebar ketika etika maka makanan nan,, air atau atau tanga tangan n yang yang terk terkontami ontamina nasi si dengan dengan kotoran %tinja penderita& atau dahak dan ingus dari orang yang terinfeksi kemudian masuk ke mulut orang yang sehat.
1
Gambar 1.1 : Virus Polio Penyakit polio mulai me*abah kembali sejak maret $((' setelah 1( tahun %1++' $(('& tidak pernah ditemukan kasus tetang menular ini. -ingga tanggal akhir o!ember $((' saja sudah ditemukan $+' kasus polio di /1 0abupaten dari 1( Pro!insi di indonesia. Penyakit Polio atau Poliomyelitis umunya menyerang anak" anak balita, karena itu imunisasi bagi mereka sangat pentng memberikan perlindungan terhadap ancaman kematian dan kelumpuhan. Tetapi tidak semua kelumpuhan disebabkan oleh !irus Polio. nak balita yang sudah di 2munisasi Polio secara berulang"ulang minimal 3 kali akan menjadi kebal terhadap !irus.
Gambar 1.2 : Penderita Polio 1.$. 4uang Lingkup masalah Makalah ini mencakup tentang cara pemberian imunisasi polio yang baik dan benar, jenis !aksin dan juga tujuan pemberian imunisasi. 1.5. Tujuan Tujuan dari makalah ini adalah 1. Menjelaskan pengertian serta pentingnya imunisasi polio $. Tujuan serta fungsi pemberian imunisasi polio 5. 6enis"jenis !aksin imunisasi polio, dan 4. 7ara dan *aktu yang tepat pemberian imunisasi polio.
$
BAB II PEMBAHASAN
$.1. Pengertian 2munisasi Polio
Gambar 2.1 : Pemberian imunisasi Imunisasi merupakan usaha memberikan kekebalan bayi dan anak dengan memasukan vaksin ke dalam tubuh agar membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti vaksin BCG, DPT, Campak, dan melalui mulut seperti vaksin pli. Tu!uan diberikan imunisasi adalah di harapkan anak men!adi kebal terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka mrbiditas dan mrtalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit tertentu. Di "egara Indnesia terdapat !enis imunisasi yang di#a!ibkan leh pemerintah dan ada !uga yang hanya di an!urkan, imunisasi #a!ib di Indnesia sebagaimana telah di#a!ibkan leh $%& ditambah dengan hepatitis B. imunisasi yang hanya dian!urkan leh pemerintah dapat digunakan untuk mencegah suatu ke!adian yang luar biasa atau penyakit endemik, atau untuk kepentingan tertentu 'bepergian( seperti !amaah ha!i seperti imunisasi meningitis. Pemberian imunisasi pada anak yang mempunyai tu!uan agar tubuh kebal terhadap penyakit tertentu, kekebalan tubuh !uga dapat dapat dipengaruhi leh beberapa )actr diantaranya terdapat tingginya kadar antibdy pada saat dilakukan imunisasi, ptensi antigen yang disuntikan, #aktu antara pemberian imunisasi, mengingat e)ekti) dan tidaknya imusasi tersebut akan tergantung dari )actr yang mempengaruhinya sehingga kekebalan tubuh dapat diharapkan pada diri anak.
5
Secara umum imunisasi adalah upaya yang dilakukan dengan senga!a memeberikan kekebalan 'imunisasi(pada bayi atau anak sehingga terhindar dari penyakit.
Gambar 2.2 : anak balita dengan polio Imunisasi pli adalah suatu imunisasi yang memberikan kekebalan akti) terhadap penyakit poliomielitis. Pli adalah suatu penyakit radang yang menyerang syara) yang menyebabkan nyeri tt dan kelumpuhan pada salah satu maupun kedua lengan*tungkai. Pli !uga bisa menyebabkan kelumpuhan pada tt+tt perna)asan dan tt untuk menelan. Pli bisa menyebabkan kematian. Penularan penyakit pli ini melalui tin!a rang yang terin)eksi, percikan ludah penderita, ataupun makanan dan minuman yang dicemari. Terdapat !enis vaksin Pli yang beredar, dan di Indnesia yang umum diberikan adalah vaksin sabin 'kuman yang dilemahkan(. Cara pemberiannya melalui mulut. Dibeberapa "egara dikenal pula Tetravaccine, yaitu kmbinasi DPT dan pli. Imunisasi dasar diberikan se!ak anak baru lahir atau berumur beberapa hari atau selan!utnya diberikan setiap -+ minggu. Pemberian vaksin pli dapat dilakukan bersamaan dengan BCG, vaksin hepatitis B, dan DPT. Imunisasi ulang diberikan bersamaan dengan imunisasi ulang DPT, pmberian imunisasi
pli
dapat
menimbulkan
kekebalan
akti)
terhadap
penyakit
plimyelitis. Imunisasi Pli diberika sebanyak - 'empat( kali dengan selang #aktu tidak kurang dari / 'satu( bulan.
/
Imunisasi ulang dapat diberikan sebelum anak masuk seklah '0+ tahun( dan saat meninggalkan seklah dasar '/ thun(. Cara memberikan imunisasi pli adalah dengan meneteskan vaksin pli sebanyak dua tetes langsung ke dalam mulut anak. Imunisasi ini !angan diberika pada anak yang sedang diare berat, e)ek samping yng ter!adi sangat minimal dapat berupa ke!ang.
$.$. )aksin Polio da $ %dua& jenis !aksin polio 8 ../. Inactived Plimyelitis 1accine 'IP1( Di Indnesia, meskipun sudah tersedia tetapi 1aksin Pli Inactivated atau Inactived Plimyelitis 1accine 'IP1( belum banyak digunakan. IP1 dihasilkan dengan cara membiakkan virus dalam media pembiakkan, kemudian dibuat tidak akti) 'inactivated( dengan pemanasan atau bahan kimia. 2arena IP1 tidak hidup dan tidak dapat replikasi maka vaksin ini tidak dapat menyebabkan penyakit pli #alaupun diberikan pada anak dengan daya tahan tubuh yang lemah. 1aksin yang dibuat leh 3ventis Pasteur ini berisi tipe /,,4 dibiakkan pada sel+sel 156& gin!al kera dan dibuat tidak akti) dengan )rmadehid. Selain itu dalam !umlah sedikit terdapat nemisin, streptmisin dan plimiksin. IP1 harus disimpan pada suhu 7 8 C dan tidak bleh dibekukan. Pemberian vaksin tersebut dengan cara suntikan subkutan dengan dsis 9,0 ml diberikan dalam - kali berturut+turut dalam !arak bulan. :ntuk rang yang mempunyai kntraindikasi atau tidak diperblehkan mendapatkan &P1 maka dapat menggunakan IP1. Demikian pula bila ada serang kntak yang mempunyai daya tahan tubuh yang lemah maka bayi dian!urkan untuk menggunakan IP1. ... &ral Pli 1accine '&P1( ;enis vaksin 1irus Pli &ral atau &ral Pli 1accine '&P1( ini paling sering dipakai di Indnesia. 1aksin &P1 pemberiannya dengan cara meneteskan cairan melalui mulut. 1aksin ini terbuat dari virus liar '#ild( hidup yang dilemahkan. &P1 di Indnesia dibuat leh PT Bi)arma Bandung. 2mpsisi vaksin tersebut terdiri dari virus Pli tipe /, dan 4 adalah suku Sabin yang masih hidup tetapi sudah dilemahkan 'attenuated(. 1aksin ini dibuat dalam biakan
'
!aringan gin!al kera dan distabilkan dalam sucrsa. Tiap dsis sebanyak tetes mengandung virus tipe /, tipe , dan tipe 4 serta antibitika eritrmisin tidak lebih dari mcg dan kanamisin tidak lebih dari /9 mcg. 1irus dalam vaksin ini setelah diberikan tetes akan menempatkan diri di usus dan memacu pembentukan antibdi baik dalam darah maupun dalam dinding luar lapisan usus yang mengakibatkan pertahan lkal terhadap virus pli liar yang akan masuk. Pemberian 3ir susu ibu tidak berpengaruh pada respn antibdi terhadap &P1 dan imunisasi tidak bleh ditunda karena hal ini. Setelah diberikan dsis pertama dapat terlindungi secara cepat, sedangkan pada dsis berikutnya akan memberikan perlindungan !angka pan!ang. Vaksin ini diberikan pada bayi baru lahir , ,-,,/8, bulan, dan 0 tahun.
$.5. Tujuan Pemberian 2munisasi Polio Imunisasi pli digunakan untuk untuk menimbulkan kekebalan akti) terhadap penyakit plimielitis atau penyakit pli yang biasanya disebabkan leh virus pli, yang terbagi men!adi tiga tipe yaitu tipe P/, P dan P4.
1. Polio on Paralitik %P1& Polio tipe ini memiliki gejala seperti 9u yang dapat bertahan hingga
1(
hari,
termasuk8 Sakit
tenggorokan,
demam,
kelelahan, sakit kepala, muntah, leher dan punggung nyeri atau kaku, otot lemah dan nyeri, kaku pada lengan dan kaki. $. Polio Paralitik %P$& :ejala polio ini adalah kasus yang jarang terjadi, namun yang paling parah. :ejalanya dapat ber!ariasi
tergantung
bagian tubuh mana yang terkena misalnya tulang belakang atau otak, kadang"kadang keduanya. :ejala a*al akan mirip dengan polio
non"paralitik, namun
gejalany
berkembang
menjadi parah sebagai berikut8 yeri otot parah dan ; atau kelemahan -ilangnya re9e< nggota badan jadi lunglai dan mengendur • • •
lumpuh& 5. Polio Bulbar; Pasca"PolioSyndrom %P5&
3
%lemah"
Merupakan gejala polio yang dapat membuat seseorang lumpuh
selama bertahun"tahun
setelah
:ejala"gejala ini meliputi8 0elelahan setelah akti!itas ringan tot"otot mengecil %atro=& Sendi dan otot"otot
terserang
polio.
• • •
•
secara
progresif
mengalami kelemahan dan nyeri Sleep apnea atau henti nafas saat tidur %baca8 Tidur
gorok& #epresi 0esulitan menelan 0esulitan bernapas 0esulitan berkonsentrasi atau gangguan Tidak tahan terhadap cuaca dingin dan suhu rendah $./. >aktu dan 7ara Pemberian 2munisasi a. >aktu yang benar dalam pemberian imunisasi polio 2munisasi dasar polio diberikan / %empat& kali %Polio 2, 22, 222 dan • • • • •
2)& dengan inter!al tidak kurang dari / %empat& minggu. 2munisasi ulangan diberikan 1 %satu& tahun setelah imunisasi polio 2) kemudian pada masuk S# %' 3 tahun& dan pada saat meninggalkan S# %1$ tahun&. b. >aktu sebaiknya tidak memberikan imunisasi Polio 0eadaan kekebalan tubuh yang rendah atau tinggal •
serumah dengan pasien yang memiliki kekebalanm tubuh yang rendah misalnya 8 penyakit steroid, kanker dan kemoterapi. Muntah atau diare berat pemberian faksin di tunda 2n!eksi -2) atau kontak langsung dengan -2) serumah da alergi terhadap neomisin, streptomisin, polimiksin"B #emam ? 5@,' 7 pemeberian !aksin di tunda c. 7ara Pemberian #i 2ndonesia umumnya diberikan !aksin sabin %&ral Pli • • • •
1accine(. )aksin ini diberikan sebanyak $ %dua& tetes %(,1 mL&
langsung kemulut atau dengan menggunakan sedok yang berisis air gula. Setiap membuka !ial harus menggunakan penetes %dropper& yang baru. dapun teknik pemberianya sebagai berikut 8
A
•
rang tua memegang bayi dengan kepala disangga dan
•
dimiringkan kebelakang Mulut bayi dibuka hati"hati menggunakan ibu jari atau
•
dengan menekan pipi bayi dengan jari"jari. Teteskan $ %dua& tetes !aksin dari alat tetes ke dalam mulut atau di atas lidas. 6angan biarkan alat tetes menyentuh bayi.
Gambar 2.3 : Pemberian Imunisasi Polio BAB III PENUTUP
5.1. 0esimpulan 1. Polio atau poliomyelitis adalah penyakit
yang menyerang
adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang yang disebebkan oleh !irus poli!irus yang masuk ke tubuh melalui mulut, meginfeksi saluran usus serta dapat memasuki aliran darah 2.
dan mengalir ke sistem syaraf pusat. 2munisasi polio adalah suatu imunisasi yang memberikan kekebalan akti) terhadap penyakit poliomielitis. Pli adalah suatu penyakit radang yang menyerang syara) yang menyebabkan nyeri tt dan kelumpuhan pada salah
satu maupun kedua lengan*tungkai. 3. 3da !enis vaksin imunisasi pli Inactived Plimyelitis 1accine 'IP1( &ral Pli 1accine '&P1(
@
/. Pemberian imunisasi sebaiknya dilakukan pada usia bayi sebanyak / kali dengan inte!al tidak kurang dari / minggu, kemudian
di
lanjutkan
degan
imunisasi
ulangan
yang
diberikan 1 tahun setelah imunisasi polio yang ke /. #i teruskan pada saat usia S# %'"3 tahun& dan setelah selesai S# %1$ tahun& 5.$. Saran 1. 0epada pemerintah diharapkan menggalakkan kannpanye P-BS, serta mengkampanyekan bahaya serta pola hidup yang dapat mengakibatkan terserangnya penyakit polio $. 0epada masyarakat diharapkan ikut berperan serta aktif dalam penerapan program penanggulangan penyakit polio dan lebih khusus memperhatikan dan melaksanakan pola hidup bersih dan sehat terutarna pada higiene sanitasi perorangan. 5. Perlu ditingkatkan kerja sama lintas sekloral dalam rangka penanganain penyakit poliomyeilitis ini /. 0epada ibu"ibu sering memeriksa kondisi anak dan mengikuti prosedur pemberian imunisasi dengan benar agar anak terhindar dari ancaman penyakit polio. DAFTAR PUSTAKA
, Imunisasi . ;akarta ? @2 :I Sumi!atun, sulis#eati dkk, 990, konsep dasar keper"atan komunitas, 5GC. ;akarta $ahab, 3. Samik Pr). Dr. dr. Sp3'2( dan ;ulia,
+