KATA PENGANTAR
Dengan Dengan memanjatk memanjatkan an Puji syukur kehadirat kehadirat Allah Yang Yang Maha Esa, yang yang telah telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ini tepat pada waktunya. Materi dalam Makalah Pendidikan Agama Islam ini disesuaikan, yang bertema Akhla! Pribadi "Pemaa# dan $yaja%ah&. Adapun tujuan utama penulisan makalah ini adalah agar semua mahasiswa dan pemba'a dapat memahami k(nsep dan menerapkannya menerapkannya dalam lingkungan keluarga, kampus, masyarakat, bangsa dan negara. )ami menyadari menyadari bahwa bahwa penyusun penyusunan an makalah makalah ini dapat dapat terselesa terselesaikan ikan berkat berkat kerjasama kel(mp(k *. Meskipun demikian, kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan banyak kekurangannya. kekurangannya. )arena itu kepada para pemba'a dan pemerhati pendidikan pendidikan dim(h(n kritik dan saran. +ntuk itu kami sampaikan terima kasih yang sebanyak-banyaknya. $em(ga makalah ini berman#aat bagi kita khususnya para mahasiswa.
resik, /kt(ber 00
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................ DAFTAR ISI ……………………………………………………...........
i ii
BAB I PENDAHULUAN ….…………………………….……….......
1
BAB II PEMBAHASAN …………………………………................... AKHLAK PRIBADI Pengertian akhak ........................................................................ 1. PEMA!AF
3
I. 1atar 2elakang 333333..33333333.............. II. 4umusan Masalah 3333.33333333.................. III. 5ujuan 333333333333333..33...............
. .0 .8 .6 .7 ".
Pengertian Pemaa# ................................................................... Pemaa# dalam pandangan islam 333333..333........ )eutamaan Pemaa# .................................................................. :ara-'ara menjadi se(rang pemaa# ......................................... ;ikmah Pemaa# .......................................................................
3
6 7 9 * <
S#A$A!AH
0. 0.0 0.8 0.6
Pengertian $yaja%ah ................................................................. 2entuk > bentuk $yaja%ah ........................................................ :iri > 'iri $yaja%ah ................................................................... $umber keberanian ...................................................................
= 0
BAB III PENUTUP ................................................................................ 1%
)esimpulan 33333333333333.....33......... *
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
1&
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Beakang Ma'aah
Islam mengajarkan bahwa akhla!ul kharimah menempati kedudukan yang sangat penting. )arena akhla!ul kharimah mengajarkan kita tentang nilai-nilai baik
dan buruk, terpuji dan ter'ela yang dijadikan sebagai ped(man hidup manusia dalam segala aspek kehidupan. Yang berlaku tidak terbatas, (leh ruang dan waktu. ;ubungan manusia dengan Allah adalah hubungan makhluk dengan khaliknya. Dalam masalah ketergantungan, hidup manusia selalu mempunyai ketergantungan kepada yang lain dan tumpuan serta p(k(k ketergantungan adalah ketergantungan kepada Yang Maha )uasa, Yang Maha Perkasa, Yang Maha 2ijaksana, Yang Maha $empurna, ialah Allah 4abbul ?alamin, Allah $@5. )ebahagiaan semua manusia, di dunia dan akhirat tergantung kepada iin dan ridha Allah $@5. /leh karena itu Allah $@5 memberikan ketentuan-ketentuan supaya seluruh umat manusia mampu untuk men'apainya. Maka untuk men'apai kebahagiaan di dunia dan di akhirat itu dengan sendirinya kita harus mengikuti ketentuan-ketentuan
yang
berlaku
dari
Allah
$@5.
Dengan menerapkan akhla! yang diajarkan (leh Al-Bur%an dan $unnah mengenai nilai-nilai kebaikan dalam kehidupan umat manusia, manusia tidak akan mendapatkan kebahagiaan yang semu melainkan kebahagiaan yang nyata. ;al tersebut yang menjadikan kel(mp(k kami sangat tertarik untuk membahas lebih lanjut mengenai akhla! pribadi. Dalam makalah ini kami akan membahas dan menjabarkan lebih dalam mengenai Pengertian Akhlak dan Ma'am-ma'am Akhlak Pribadi " Pemaa# dan $yaja%ah & beserta bentuk-bentuknya.
B. R()('an Ma'aah
. 0. 8. 6. 7. 9. *. <. =. *.
Apa yang dimaksud dengan pemaa# C 2agaimana pemaa# dalam pandangan islam C 2agaimana )eutamaan pemaa#C 2agaimana 'ara menjadi se(rang pemaa#C 2agaimana hikmah menjadi se(rang pemaa#C Apa yang dimaksud dengan $yaja%ah C 2agaimana bentuk-bentuk dari $yaja%ah C 2agaimana :iri-'iri dari $yaja%ah C 2agaimana sumber $yaja%ah ituC T(+(an
Adapun tujuan dari pembahasan masalah-masalah tersebut diatas ialah sebagai berikut . 0.
+ntuk mengetahui pengertian pemaa#. +ntuk mengetahui pemaa# dalam pandangan islam.
8. 6. 7. 9. *. <. =.
+ntuk mengetahui keutamaan pemaa#. +ntuk mengetahui 'ara menjadi se(rang pemaa#. +ntuk mengetahui hikmah pemaa#. +ntuk mendiskripsikan pengertian syaja%ah. +ntuk mengetahui bentuk-bentuk dari syaja%ah. +ntuk mengetahui 'iri-'iri dari syaja%ah. +ntuk mengetahui sumber keberanian.
BAB II PEMBAHASAN , AKHLAK PRIBADI Pengertian Akhak
$e'ara eti)gi' pengertian akhla! adalah bentuk jamak dari kh((k yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. 2erakar dari kata khaa/a yang berarti men'iptakan. $eakar dengan kata khali! " Pen'ipta &, makhlu! " yang di'iptakan& dan akhal! "Pen'iptaan&. )esamaan kata di atas memberitahukan bahwa dalam akhla! ter'akup pengertian ter'iptanya keterpaduan antara kehendak )hali! "5uhan& dengan perilaku makhlu! "manusia&. Dengan kata lain, tata perilaku sese(rang terhadap (rang lain dan lingkungannya baru mengandung nilai akhla! yang hakiki apabila tindakan atau perilakunya tersebut didasarkan kepada kehendak khali! "5uhan&. Dari pengertian etim(l(gis dapat disimpulkan bahwa akhlak tidak hanya tata aturan atau n(rma perilaku yang mengatur hubungan antar sesama manusia saja melainkan juga n(rma yang mengatur hubungan antara manusia dengan 5uhan dan bahkan dengan alam semesta sekalipun. Imam al-haali menyebutkan bahwa akhlak adalah si#at yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan. Ibrahim Anis menyebutkan bahwa ahklak adalah si#at yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah ma'am-ma'am perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.
$edangkan menurut Abdul )arim aidan akhlak adalah nilai-nilai dan si#at-si#at yang tertanam dalam jiwa, yang dengan s(r(tan dan timbangannya sese(rang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk, untuk kemudian memilih malakukan atau meninggalkannya. Pengertian akhla! se'ara ter)ingi' yang dikutip diatas sepakat menyatakan bahwa akhlak atau khulu! adalah si#at yang tertanam dalam jiwa manusia, sehingga dia akan mun'ul se'ara sp(ntan bilamana diperlukan tanpa memerlukan pemikiran atau pertimbangan terlebih dahulu, serta tidak memerlukan d(r(ngan dari luar.
1. 1.1
PEMA!AF Pengertian Pe)aa0
Pemaa# berarti (rang yang rela memberi maa# kepada (rang lain. $ikap pemaa# berarti sikap suka memaa#kan kesalahan (rang lain tanpa sedikit pun ada rasa ben'i dan keinginan untuk membalasnya. Dalam bahasa Arab sikap pemaa# disebut al-?a#w yang juga memiliki arti bertambah "berlebih&, penghapusan, ampun, atau anugerah "Munawwir, =<6 0&. Dalam al-Buran kata al-?a#w disebut sebanyak dua kali, yakni dalam B$. al-2a!arah "0& 0= dan B$. al-A%ra# "*& ==. Dalam B$. al-2a!arah "0& 0= Allah $wt. ber#irman
G V GFW X G U G FR HST T GZ G [ G\] GL Q O F GH J GK L Artinya ^ Dan mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah : “Yang berlebih dari keperluan .
Dari makna berlebih atau bertambah tersebut, kata al-?a#w maknanya berkembang menjadi menghapuskan atau memaa#kan. Dalam B$. al-A%ra# "*& == Allah $wt. ber#irman
F GH J GK L ] Z G c J K \ fGZ G _` G W \ G K L fG Artinya ^ Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma`ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh .
adi, makna memaa#kan inilah yang kemudian menjadi makna baku dari kata al-?a#w. )ata al-?A#w juga merupakan salah satu dari si#at atau asma Allah yang berarti dat yang Maha Pemaa# "B$. al-Mujadilah "7<& 0&.
$ikap pemaa# merupakan salah satu dari akhlak mulia yang juga merupakan salah satu kriteria sekaligus mani#estasi dari ketakwaan sese(rang. Dalam surat Ali ?Imran "8& 88-86&. Allah $wt. ber#irman
LZ G\ G q f o LZ G fG ] o LFfo G R W K "88& G T_K L Q G FR HS T KL G H• ] G G vS x G Z G \ Gz G Z G |K G} ~ \{ ,13- €L KL
G • KLZ G GK L c €L G ‚\ GK LZ G ƒ G „\J GK LZ G G S‰ ˆ ‰T K L fG … \S KL †LZ G ‡
Artinya ^ Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari uhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orangorang
yang
bertak!a,
"yaitu#
orang-orang
yang
menafkahkan
"hartanya#, baik di !aktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan "kesalahan# orang. $llah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan .
Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa 'iri (rang yang bertakwa adalah (rang yang mau memaa#kan (rang lain tanpa harus menunggu (rang lain itu meminta maa#. adi, yang dimaksudkan dalam ayat di atas bukan meminta maa#, tetapi memberi maa#. $ikap memberi maa# jauh lebih mulia dari sikap meminta maa#. Dalam kehidupan sehari-hari, (rang yang memberi maa# biasanya didasari adanya kesalahan yang diperbuat (rang lain terhadapnya kemudian dia dengan rela memaa#kan kesalahan (rang lain tersebut. $edangkan (rang yang meminta maa# justru sebaliknya membuat kesalahan terhadap (rang lain kemudian dia meminta maa# atas kesalahan yang telah diperbuatnya. adi, jelas sikap (rang yang pertama lebih mulia daripada sikap (rang yang kedua. /rang yang pertama dengan rela hati menerima perlakuan (rang lain yang tidak baik dengan memaa#kannya, sementara (rang yang kedua malah membuat kesalahan terhadap (rang lain kemudian dia meminta (rang lain memaa#kannya. $ikap (rang kedua belum tentu akan diterima (leh (rang yang dimintai maa#, sedang sikap (rang pertama jelas akan diterima dengan baik (leh (rang yang berbuat salah. )arena itulah al-Buran menyebut 'iri (rang bertakwa adalah (rang yang mau memaa#kan kesalahan (rang lain, bukan meminta maa# kepada (rang lain. 1."
Pe)aa0 2aa) an2angan I'a)
)etika
manusia di'iptakan, Allah juga men'iptakan berbagai bentuk
em(si dan keinginan dalam diri manusia yang berbentuk p(siti# dan negati# yang
saling mempengaruhi antara satu sama lain. Antara si#at p(siti# yang terdapat dalam diri manusia ialah pemaa#, yakni lawan dari si#at pemarah dan pendendam. Pemaa# adalah si#at luhur yang perlu ada pada diri setiap muslim. Ada beberapa ayat al-Buran dan hadis yang menekankan keutamaan bersi#at itu yang juga disebut sebagai si#at (rang yang hampir di sisi Allah. Allah ber#irman “Dan orang yang menahan amarahnya dan memaafkan orang lain, $llah men%intai orang yang berbuat kebajikan.& "$urah Ali Imran, ayat 80&.
Iman dan takwa menjadi pengemudi melahirkan si#at pemaa#, manakala syaitan pula mengambil tempat mendidik si#at pemarah. ;akikatnya, syaitan sentiasa menggunakan kelemahan manusia untuk dig(da dari pelbagai penjuru agar timbul si#at haiwaniah dalam diri manusia. Memang benar, si#at pemaa# itu bukanlah suatu perbuatan yang mudah dilakukan. Allah ber#irman “etapi, siapa yang sabar dan suka memaafkan, sesungguhnya termasuk pekerjaan yang berat ditanggung.& "$urah asy-$yura, ayat 68&.
$i#at pemaa# memang sukar dilakukan, memandangkan manusia senantiasa dikuasai #ikiran l(gik untuk bertindak atas sesuatu perkara sehingga membunuh nilai m(ral yang sebenarnya. :(nt(hnya, bayangkan apakah tindakan sp(ntan kita jika ditipu, dihina, dikhianati, dike'ewakan dan perkara lain yang tidak disenangi. $udah tentu perasaan marah akan menguasai diri dan diikuti pula dengan tindakan berbentuk lisan dan #iikal. )adangkala, perasaan marah juga disebabkan persaingan untuk mendapatkan sesuatu. Dalam keadaan itu, pesaing dianggap sebagai musuh yang perlu diatasi dengan 'ara apa sekalipun. Pun'a ini b(leh merebak kepada #itnah, ugutan dan tindakan #iikal se'ara kekerasan. Em(si manusia mudah terpengaruh ke arah melakukan tindakan yang pada pandangan l(gik adalah tindakan yang sepatutnya. Apalagi jika hasutan syaitan berjaya menguasai diri.
Di sinilah pentingnya kita memupuk si#at pemaa# dalam diri. $esuatu yang l(gik tidak semestinya betul. $ebaliknya, ajaran agama adalah petunjuk kepada kebenaran yang mesti diamalkan untuk mendapat kebaikan di dunia dan akhirat. 5indakan marah melampau dan diikuti pula dengan tindakan #iikal bukanlah jalan menyelesai masalah atau untuk menunjukkan siapa yang benar. )etika itu jika diteruskan niat melakukan tindak balas atas kemarahan itu, mungkin ada tindakan yang mendatangkan keburukan sehingga melakukan pembunuhan. $iapa yang berupaya untuk menahan kemarahan, bererti dalam dirinya memiliki kemuliaan, keberanian, keikhlasan dan kekuatan yang sebenarnya. $ebaliknya, (rang yang tidak mampu menahan marah adalah g(l(ngan yang lemah. Nabi Muhammad bersabda “'ukanlah orang yang kuat itu "dinilai# dengan "kekuatan# dalam pergelutan, sesungguhnya orang yang kuat ialah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah.& ";adis 4iwayat 2ukhari&.
Pentingnya si#at menahan marah, mend(r(ng Nabi Muhammad apabila diminta (leh se(rang lelaki agar berpesan atau mengajarnya mengenai sesuatu perkara, menjawab ringkas yaitu ?jangan marah%. +ntuk mendidik si#at baik dalam diri perlulah menghampiri diri dengan memperbanyakkan melakukan ibadah wajib dan sunnah. Dengan kekuatan takwa dan iman se'ara langsung akan menjauhkan perkara yang ditegah, termasuk si#at pemarah. $i#at pemaa# lahir dari jiwa dan hati yang tenang hasil daripada tarbiyah yang berterusan. $ebab itu, selalu memupuk si#at pemaa#. 2ermulalah dengan perkara yang ke'il dan mudah hilang si#at marah. ika ada sesuatu yang menimbulkan perasaan marah, ber#ikirlah sejenak untuk terlebih dahulu menilai atau muhasabah diri sendiri terlebih dahulu. 4enungkan dalam hati sendiri adakah perkara itu juga berasal dari kita sendiriC Adakah sebelum ini kita mengambil langkah yang wajar untuk mengelak perkara itu daripada berlakuC ika kita mampu ber#ikir sedemikian, 'ahaya kebenaran mudah memasuki ruang hati dan memberi petunjuk apakah tindakan yang wajar dilakukan seterusnya. Pada ketika itu syaitan tidak berpeluang untuk menyemarakkan perasaan marah, yang lahir adalah keinsa#an dan si#at memaa#kan. $i#at pemaa# memberi man#aat yang besar kepada diri sendiri terutama dari segi r(hani. /rang yang bersi#at pemaa# selalu dalam keadaan tenang, hati bersih, ber#ikiran
terbuka, mudah diajak berunding dan sentiasa menilai diri sendiri untuk melakukan kebaikan. 2agi (rang yang bersi#at pemaa#, padanya tiada se(rang pun dalam hatinya tersimpan perasaan marah. $ebab itu, hati (rang bersi#at pemaa# tidak mudah terbakar dengan pr(Š(kasi yang menekan dirinya. 2anyak masalah berkaitan hubungan sesama manusia berpun'a si#at marah dan membalas dendam. 2iarpun perselisihan ke'il, perkara itu tidak dapat diselesaikan disebabkan perasaan dendam masih bertapak di hati. $ikap berdendam hanya merugikan kedua pihak. Paling tertekan ialah pihak yang lebih banyak berdendam. ;atinya tidak tenteram dan sentiasa ada perasaan buruk sangka. )adangkala, yang berdendam hanya sebelah pihak. $edangkan, sebelah pihak lagi menganggap persengketaan sebelum ini selesai. ika si#at memaa#kan diamalkan, insya Allah, kita juga tidak akan menanggung kemarahan daripada (rang lain. $esungguhnya Allah terlebih awal memberi keampunan dengan rahmat-Nya. 1.3
Ke(ta)aan Pe)aa0
Ada sepuluh ma'am keutamaan pemaa#, yaitu .
Dapat menyelesaikan perselisihan atau perseteruan.
0.
Dapat menghilangkan rasa ben'i, dengki dan dendam.
8.
Dapat menyambung silaturrahim yang telah putus.
6.
Dapat memperk(k(h ukhuwah Islamiyah "persatuan dan kesatuan umat&.
7.
Pemaa# itu dapat menghilangkan rasa permusuhan dan memperbanyak teman.
9.
Melahirkan si#at tawadu%, menghilangkan si#at s(mb(ng dan angkuh.
*.
Dapat menghapus d(sa dan memudahkan jalan ke surga.
<.
Menjadikan hati tenang-tenteram
=.
$i#at pemaa# itu akan melahirkan pemaa# juga.
. $i#at pemaa# itu merupakan bagian dari strategi dakwah yang jitu. “Jadilah engkau pema(af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma(ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh& , B$. Al-A%ra# *==. “)ifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang
yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar& . " B$. Al-‹ushilat 687 &
1.
*ara45ara )en+a2i 'erang e)aa0
Agar si#at pemaa# tumbuh dalam diri sese(rang maka si#at itu haruslah di-latih se'ara rutin dan terus menerus. $alah satunya adalah dengan latihan dan mempraktekan Œpemaa#Œ itu dalam kehidupan sehari-hari. )arena dengan demikian Œpemaa#Œ akan menjadi suatu kebiasaan bagi diri sese(rang dan memaa#kan adalah bukan sesuatu yang aneh dalam hidupnya. 5ips lainnya adalah seperti apa yang pernah disampaikan (leh 4asulullah $A@. 2eliau bersabda apabila ingin menjadi pemaa# makan ingatlah dua perkara dan lupakanlah dua perkara. Perkara apakah yang dimaksud (leh 4asul $A@ ituCC Pertama, ingat-ingatlah kebaikan (rang lain dan lupakanlah kebaikan kita kepada (rang lain. )edua, ingat-ingatlah keburukan kita kepada (rang lain dan lupakanlah keburukan (rang lain kepada kita. 2ila dua perkara ini sudah menjadi bagian dari sikap kita dalam pergaulan sehari-hari, insyAllah kita akan menjadi se(rang yang pemaa#.
1.6
Hik)ah Pe)aa0
Di antara hikmah yang dapat dirasakan dari sikap pemaa# di antaranya adalah sebagai berikut a.
/rang yang pemaa# akan mendapatkan perlakuan yang lebih baik dari (rang yang dimaa#kan. /rang yang dimaa#kan merasa mendapatkan perhatian dan pengh(rmatan dengan dimaa#kannya apa yang telah dilakukan, sehingga dia akan memberikan balasan yang lebih baik dari sekedar sikap pemaa# yang diterima.
b.
/rang yang pemaa# akan memperkuat tali silaturrahim dengan (rang lain, termasuk (rang yang dimaa#kan. Dengan demikian, dia akan tetap memiliki hubungan yang baik dengan siapa pun.
'.
$ikap pemaa# menunjukkan k(nsistensi sese(rang dalam bertakwa. Artinya, (rang yang. tidak memiliki sikap pemaa# berarti dia tidak disebut bertakwa dalam arti yang sebenarnya.
".
S#A$A!AH
".1
Pengertian S7a+a!ah
$YAA%A; " vf\Ž & menurut makna Etim(l(gi berarti ^benar atau ^gagah. $edangkan menurut istilah ialah keteguhan hati, kekuatan pendirian untuk membela dan mempertahankan kebenaran se'ara jantan dan terpuji. adi, $yaja%ah yaitu keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan dengan penuh petimbangan. 5(k(h Abu ahra berpendapat bahwa $yajaah "berani& berkata akan kebenaran dan berani bertindak membelanya adalah salah satu 'iri dan inti akhla! islami itu. :iri yang dimiliki para Nabi, Abdullah bin Abdul Ai Al-Amri, ;asan Al 2asri ketika menghadapi Al ;ajjaj, Ibnu 5aimiyyah dan sebagainya. :iri yang mun'ul atas penuhnya tsi!(billah "keper'ayaan kepada Allah&, dalam hati se(rang Muslim, keyakinan akan kebenaran Allah. ;ati yang telah terwarnai (leh 'elupan Allah "sibghatullah& dan memiliki tsi!(h tak akan ragu, apalagi bersangka buruk terhadap Allah. Dalam satu detik di tengah kegagalan usaha, tak pernah ia melemparkan kesalahan diri pada Allah, meragukan keadilan Allah dsb. Dia per'aya dengan sepenuh per'aya akan Allah dengan segala asmaNya. Dia per'aya tindakannya selalu dalam pengawasan Allah dan mendapat perlindungan dariNya. Dia per'aya Allah akan membelanya baik di dunia maupun kelak di pengadilan akhirat, hari dimana semua pembela pun turut diadili, saat dimana tak ada lagi pembela selain Allah.
4asa per'aya itulah yang melahirkan keberanian, tsi!(h yang kuat membuahkan syajaah yang benar--berani bukan untuk pujian, kel(mp(k atau sesuatu yang lain, tetapi berani karena itu, tindakan itu untuk Allah, untuk membela agama Allah semata, dan tidak untuk yang lainnya.Dalam titik tsi!(h ini, dalam hati se(rang Muslim, kebenaran Al Buran dan sunah tak memerlukan lagi legalitas ilmiah dari para (rientalis. 5idak lagi keyakinan baru tumbuh setelah (rang-(rang ka#ir juga mengakuinya. 5si!(h kepada Allah dan 4asulNya memutus ketergantungan pada selain Allah. )ebenaran Allah adalah benar,meski ia dibenarkan atau tidak (leh para hamba taghut. Al ;a! adalah ha!, meski seluruh musuh Allah berk(nspirasi untuk men(laknya. )ebenaran Allah adalah 'ahaya yang menerangi hati dan akal yang #itri. Dia tidak memerlukan pembenaran, karena dia benar adanya. Dia akan terang dan menjulang meski mulut-mulut pendusta mengingkarinya. Maha 2enar Allah dengan segala #irmanNya.
"."
Bent(k 8 9ent(k S7a+a!ah
. )eberanian menghadapi musuh dalam peperangan )eberanian menyatakan kebenaran "kalimatul ha!& sekalipun dihadapan penguasan yang dh(lim.
_]KLZ ZLF& ”\x Q\“W{ qSf ’qf vW‘ \KL „ ^ihad yang paling a#dh(l adalah memperjuangakan keadilah dihadapan penguasa yang alim 0. )eberanian
mengendalikan
diri
takkala
marah
sekalipun
mampu
melampiaskannya ™Wf šH]& ‡•KL qSf ™HV UWT _KL qTq—KL \V},vf˜K\ qTq—KL –K ^2ukanlah yang dinamakan pemberani itu (rang yang kuat bergulat, sesungguhnya pemberani itu ialah (rang yang sanggup menguasai dirinya ketika marah
8. )eberanian menyatakan kebenaran "kalimatul ha!& sekalipun dihadapun penguasan yang dh(lim "ZLF& ›\x Q\“W{ qSf ’qf vW‘ \KL „ _]KLZ ^ihad yang paling a#dh(l adalah memperjuangakan keadilah dihadapan penguasa yang alim
".3 *iri 8 5iri S7a+a!ah
:iri-'iri $yaja%ah ada tujuh, yaitu . 5idak mundur kalau di'ela 0. 5idak men'ari pujian 8. 5erus terang mengakui kesalahan 6. 5abah menghadapi penderitaan 7. $abar meghadapi masalah 9. 2erpendirian tetap *. 2ersemangat tinggi
" . S()9er ke9eranian
. 4asa takut kepada Allah $@5 0. 1ebih men'intai akhirat dari pada dunia 8. 5idak takut mati 6. 5idak ragu-ragu 7. 5idak men(mersatukan kekuatan materi
9. 5awakal dan yakin pert(l(ngan Allah $@5 *. ;asil pendidikan
BAB III PENUTUP
)esimpulan Dalam kehidupan sehari-hari, s(sial ataupun bernegara, berperilaku akhla!ul kharimah sangatlah penting atau dengan meneladani si#at 4asulullah saw, dalem k(nteks ini pema%a# "(rang yang rela memberi maa# kepada (rang lain& dan syaja%ah "keberanian yang berlandaskan kebenaran dan dilakukan dengan penuh petimbangan&. 2isa menjadikan pribadi, lingkungan dan negara menjadi dengan kedamaian .
Da0tar P('taka
httpœœa#isite.bl(gsp(t.'(mœ00œ8œŠ-behaŠi(rurlde#aultŠml(.htmlžm(re httpœœwww.gudangmateri.'(mœ0œœakhlak-pribadi-se(rang-muslim.html httpœœwww.g((gle.'(.idœurlC saŸtr'tŸj!Ÿesr'Ÿss(ur'eŸweb'dŸ'adŸrjaŠedŸ:2B‹jAAurlŸhttp¡8A¡0‹ ¡0‹sta##.uny.a'.id¡0‹sites¡0‹de#ault¡0‹#iles¡0‹lain-lain¡0‹dr-maruki-mag¡0‹Dr. ¡070Maruki¡0:¡070M.Ag¢. ¡070Pemaa#.pd#eiŸ‹Et+Pi=MM#8rBel=IIDAusgŸA‹Bj:NE9Yl*£hEŠt)Š4)'Map5 ;8:)Bsig0Ÿ1I#0!7)4#!w*M1IE+-Aw httpœœwww.ephi.web.idœinde.phpœserba-serbiœ-islamœ8-si#at-pemaa#-bersih-hatitenangkan-jiwa httpœœeepinside.'(mœCpŸ00<6 httpœœ(e(e.bl(gs(me.'(mœ0<œœ=œmenjadi-pemaa#œ httpœœwww.slideshare.netœ#uad¢ar¢rhimaœsyajaah
MAKALAH PEMA!AF DAN S#A$A!AH
)E1/MP/) * "5++;& . NENI N/¤I5A $A4I "0 8 0& 0. 5;/1A5+1 MA+1IDIA "&
8. 5E+; E)/ "& 6. DANI P/N:/"&
UNI:ERSITAS MUHAMMADI#AH GRESIK TAHUN PELA$ARAN ";1"<";13