KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada tim ti m penulis sehingga dapat menyelesaikan menyelesaikan makalah ini yang berjudul: berjudul: ³HUK UM UM BACAAN MAD DAN HUK UM UM BACAAN WAQAF WAQ AF´´
Tim penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Allah SWT dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini penulis menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Tim penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, tim penulis telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, penulis dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan,saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya tim penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Kroya, 25 Pebruari 2011
Penulis
1
DAFTAR ISI .......................... ............................ .. ................ .......................... .................. .................. .................... .................... ................ ...... ............. ............. 1 KATA PENGANTAR ................................... .................... .................... ................. ................. .................... ................ ...... .................. ............................ ............ .. ........ 2 DAFTAR ISI.........................
BAB I .................................. .................. .................. .................. .................... .................... ................. ....... ................... ........................ ..... ..... 3 PENDAHULUAN.......................... A. Latar Belakang«««.............. Belakang«««...................... .................. .................. .................. .................... .................... .................. .......... ................. ...................... ............ ....... 3 B.Tujuan «««««««««««««««............... «««««««««««««««......................... .................. .................. .................. .............. ...... ................ 3 C. Metode Penulisan P enulisan «««««««............... «««««««................................... .............................. .................... .................... .................... ............. ... ......... ......... 3 D. Manfaat Penulisan ««««««««««««««««««««««««...«««... 3 E. Metode Pengumpulan Pengumpulan Data ««««««««««««««««««««.. ««««.. 3
BAB II ««««««««««««««««..««.................... .............. .... ...................... ...................... 4 PEMBAHASAN««««««««««««««««..««.......... UM UM BACAAN MAD«««««««««««««««««««................ A. HUK «««««««««««««««««««...................... ...... 4
B. HUK UM UM BACAAN WAQAF««««««««««««««««««.«««««. 7
BAB III ............................... .......................... ................................... ................... .................. .................. .............. .... ...................... ................................ .......... 10 PENUTUP............................. A. KESIMPULAN...................................................................................... ............................... 10 B. KRITIK UNTUK PEMBACA....................................................................... ....................... 10 DAFTAR PUSTAKA
2
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sebagaimana kita ketahui bersama sebagai orang muslim bahwa hukum belajar ilmu tajwid adalah fardhu kifayah. Kalau ada dalam suatu tempat ada seseorang yang menguasai ilmu ini maka bagi yang lainnya tidak menanggung dosa, kalau sampai tidak ada maka seluruh kaum muslimin menanggung dosa. Sedangkan membaca Al Qur¶an dengan tajwid adalah wajib µain artinya bagi seorang yang mukalaf baik laki-laki atau perempuan harus membaca Al Qur¶an dengan tajwid, kalau tidak maka dia berdosa, hal ini berdasarkan Al Qur¶an dan As Sunnah dan ucapan para ulama.
B. Tujuan Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang diberikan kepada kami selaku siswa SMP Negri 1 Kroya kelas VIII-H dengan harapan semoga bermanfaat bagi kita semua.
C. Metode Penulisan Penulis mempergunakan metode observasi dan kepustakaan. Cara-cara yang digunakan pada penelitian ini adalah : Studi Pustaka. Dalam metode ini penulis membaca buku-buku yang berkaitan denga penulisan makalah ini. D. Manfaat Penulisan Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada siswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi negeri. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan didalam menghadapi ujian masuk perguruan tinggi neperi,khususbya neperi,khususbya bagi para siswa yang ingin mengikuti ujian masuk pergurua n tinggi negeri.
F. Metode Pengumpulan Data Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang hokum bacaan mad dan waqaf. Selain itu, tim ti m penulis juga memperoleh data dari internet.
3
B B EMB H HU UM B
M
ti ti dar i mad adalah memanjangkan suara sua tu bacaan. Huruf mad ada tiga yaitu : Ar Jenis mad terbagi 2 macam, ya itu : Mad Ashli / mad thobi¶i Mad Ashli / mad thobi ter jadi apabila : - huruf berbar is fathah ber temu dengan a lif is kasroh ber temu dengan ya ma ti - huruf berbar - huruf berbar is dhommah ber temu dengan wawu ma ti Panjangnya ada lah 1 alif atau dua harokat. contoh : 1.
Mad far¶i Adapun jenis mad far¶i ini terdir i dar i 13 macam, ya itu : 1) Mad Wajib Muttashil Yaitu setiap mad thobi¶i ber temu dengan hamzah da lam satu kata. Panjangnya ada lah 5 haroka t atau 2,5 a lif. (harokat = ketukan/panjang setiap suara) Contoh : 2.
2) Mad Ja iz Munfashil temu dengan hamzah dalam kata yang berbeda. Yaitu setiap mad thobi¶i ber Panjangnya ada lah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif). Contoh :
3) Mad Ar idh Lisukuun temu dengan huruf h idup da lam satu kalimat dan dibaca waqof Yaitu setiap mad thobi¶i ber (berhenti). Panjangnya ada lah 2, 4, atau 6 harokat (1, 2, atau 3 alif). Apabila tidak dibaca waqof, maka hukumnya kemba li seper ti ti mad thobi¶i. Contoh :
4) Mad Badal Yaitu mad pengganti huruf hamzah di awa l kata. Lambang mad madal ini biasanya berupa tanda is atau kasroh tegak . bar Panjangnya ada lah 2 haroka t (1 alif) Contoh :
4
5) Mad µIwad Yaitu mad yang ter jai apabila pada akhir kalimat terdapat huruf yang berbar is fathatain dan dibaca waqof. Panjangnya 2 haroka t (1 alif). Contoh :
6) Mad Lazim Mutsaqqol Kalimi Yaitu bila mad thobi¶i ber temu dengan huruf yang ber tasydid. Panjangnya ada lah 6 haroka t (3 alif). Contoh :
7) Mad Lazim Mukhoffaf Ka limi Yaitu bila mad thobi¶i ber temu dengan huruf sukun a tau mati. Panjangnya ada lah 6 haroka t (3 alif). Contoh :
8) Mad Lazim
Harf i Musyba¶ Mad ini ter jadi hanya pada awa l surat dalam a l-qur¶an. Huruf mad ini ada delapan, ya itu :
Panjangnya ada lah 6 haroka t (3 alif) Contoh :
9) Mad Lazim Mukhoffaf harf i ( ) Mad ini juga ter jadi hanya pada awal surat dalam al-qur¶an. Huruf mad ini ada lima, yaitu :
Panjangnya ada lah 2 haroka t. Contoh :
5
10) Mad Layyin Mad ini ter jadi bila : is fathah ber t emu wawu mati atau ya mati, kemudian terdapat huruf lain yg juga huruf berbar mempunya i bar is. Mad ini ter jadi di akhir kalimat kalimat yang dibaca waqof (berhenti). Panjang mad ini adalah 2 ± 6 haroka t ( 1 ± 3 a lif). Contoh :
11) Mad Shilah Mad ini ter jadi pada huruh ³ha´ di akhir kata yang merupakan dhomir muzdakkar mufrod lilghoib (kata ganti orang ke-3 lak i-lak i). Syarat yang harus ada da lam mad ini adalah bahwa huruf sebelum dan sesu ses udah ³ha´ ³ha ´ dhom dho mir harus is hidup dan bukan ma ti/sukun. berbar Mad shilah terbagi 2, yaitu : a) Mad Shilah Qashiroh Ter jadi bila set elah ³ha´ dhomir terdapat huruf selain hamzah. Dan biasanya mad ini dilambangkan dengan bar ho mmah h terbalik pada huruf ³ha´ is fathah tegak, kasroh tegak, atau dhomma dhomir. Panjangnya ada lah 2 haroka t (1 alif). Contoh :
b) Mad Shilah Thowilah Ter jadi bila setelah ³ha´ dhomir terdapat huruf hamzah. Panjangnya ada lah 2-5 haroka t (1 ± 2,5 a lif). Contoh :
12) Mad Farqu Ter jadi bila mad badal ber t emu dengan huruf yang ber tasydid dan untuk membedakan antara tanyaan) dengan sebuu tan/ber it ita. kalimat istifham (per Panjangnya 6 haroka t. Contoh :
13) Mad Tamk in jadi bila 2 buah huruf ya ber temu dalam satu kalimat, di mana ya per tama berbar is kasroh dan Ter ber tasydid dan ya kedua berbar is sukun/mati. Panjangnya 2 ± 6 haroka t (1 ± 3 a lif). 6
Contoh :
B HU UM B
WAQAF
1. W aq af( ). i sudut bahasa: Berhenti / menahan. Dar i sudut istilah tajwid: Menghenti kan seketi ka Dar bacaan secara memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernafas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan. Lazi 1.1 Waqaf azi ( )/ Waqa Wa qaf f Ta m( ).
sempurnamaknanya ser Menghen ti kan bacaan pada rangka i ka ta yang sempurnamaknanya ta lafaz (dar i segi i'rab) tergantung dengan kata-kata ber ikutnya. Waqaf ini ber tanda: ( ) dan maksudnya tidak
1.2 Waqaf Ja'i Ja' iz (B ( B rh nti Har s ) . ba hagian ini kadangkala sama Bacaan diharuskan berhenti atau sambung. Kedudukan hukumbahag (berhenti atau sambung), kadangkala sambung lebih baik dar i berhenti dan kadangkala berhenti lebih baik dar i sambung (iaitu menghentikan bacaan pada rangka i kata yang tidak merosakkan maknanya).
1.3 Waqaf Kaf ). i( Bacaan harus diberhentikan atau disambung malah berhenti lebihbaik dar i sambung. Ia dinamakan demik afaznya sempurna semp urna dan ti dak bergant ung dengan lafaz selepasnya. Tandanya( ian kerana lafaznya
). 7
1.4
Waqaf T asaw i(
). ) .
Kedudukan hukum bacaan tersebut ketika berhenti dan sambung adalah sama. Tandanya:( ).
1.5
Hasan( Waqaf ).
Bacaan yang diharuskan berhenti atau sambung malah sambung adalah lebih baik dari berhenti. Ia dinamakan dinama kan demikian kerana memberhentikan memberhentikan bacaan padanya adalah a dalah lebih baik. Tandanya ( ).
8
9
BAB III PENUTUP Demikian makalah tentang hukum bacaan mad dan wakaf yang saya buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa : 1. Mad adalah memanjangkan suara suatu bacaan. 2. Waqaf dari sudut bahasa: Berhenti / menahan. Dari sudut istilah tajwid: Menghentikan seketika bacaan secara memutuskan suara di akhir perkataan untuk bernafas dengan niat ingin menyambungkan kembali bacaan
B. Saran 1.
Mengingat perlunya mempelajari ilmu tajwid maka kita diharuskan mempelajarinya serta mengamalkannya dala m membaca Al-Qur¶an. Al-Qur¶an.
2.
Seiring perkembangan zaman, dunia informasi dan teknologi merajalela ilmu tajwid seolah dilupakan maka marilah kita mempelajarinya kembali agar kita bisa selamat dunia dan akherat.
DAFTAR PUSTAKA -
Buku PAI Kelas VIII Buku Tajwid Internet
10