BAB II TINJAAUAN PUSTAKA
Milk Fever
Peny Penyak akit it ini ini memi memili liki ki nama nama lain lain Hipo Hipoka kals lsem emia ia,, parturient hypocalcemia hypocalcemia atau parturient paresis yang yang memilik memilikii arti penurun penurunan an kadar kadar kalsiu kalsium m dalam dalam darah darah pada pada saat melahirkan. Penyakit ini dapat bersifat akut, megalami penurunan kadar kalsium darah secara cepat dari normal 9,5 mg/dl menjadi kurang lebih 5 mg/dl. Umumnya penyakit ini terjadi dalam tiga hari setelah melahirkan. Tabel Tabel . !adar normal kalsium darah "mg #$ berbagai he%an He%an !uda )api *omba -abi !ambing njing !ucing
!adar kalsium &,5 ' (, & 9,& ' ,5 +, ' ,5 9,5 ' ,5 9,5 ' &, 9,0 1 ,& ,0 1 9,
Etiologi
!egagalan homeostasis kalsium pada a%al laktasi merupakan penyebab utama milk fe2er. !ebutuhan !ebutuhan mendadak terhadap 3a untuk sintesis kolostrum di dalam kelenjar ambing yang berlaktasi merupakan faktor penyebab gagalnya homeostasis 3a. Perubahan pemberian pola pakan dan proses pencernaan pada saat melahirkan akan mengganggu keseimbangan mineral dalam tubuh. 4oetus menyerap 3a dari plasenta sebesar &, g/ jam dan akan berhenti pada saat lahir, tetapi kebutuhan 3a akan meningkat saat proses laktasi sebesar g 3a/ jam. Pada umumnya, sapi akan beradaptasi dengan cara mengatur kecepatan aliran masuk "inflo%$ dan keluar "outflo%$ dari 3a, namun proses adaptasi ini tidak berlangsung sempurna karena
adanya hipokalsemia sementara "transient$. Parahnya hipokalsemia tergantung dari output 3a. Tingkat kritis 3a plasma adalah ,5 mg/dl karena tidak sebanding dengan motilitas saluran pencernaan. 6ejala klinis akan mulai tampak apabila kadar 3a dalam darah sudah mencapai sekitar (,5 mg/dl. Patogenesa
7enurut -lo%ey "99+$, induk sapi memiliki cadangan kalsium yang cukup dalam tulangnya dari asupan pakan melalui saluran pencernaan. 3adangan kalsium tersebut tidak mencukupi dalam memenuhi kebutuhan pedet saat terjadi perubahan drastis pada akhir kebuntingan " 5 g/ hari$ dan untuk menghasilkan susu pada masa laktasi membutuhkan "5 g/ kg$. )ecara normal, setiap hari selalu terjadi kehilangan kalsium melalui eksresi urin dan feses oleh induk sapi perah. !ondisis ini semakin memburuk karena kolostrum mengandung kalsium dua kali lebih banyak daripada susu sehingga terjadi kehilangan kalsium secara drastis dalam cairan tubuh. 8leh sebab itu, pada saat melahirkan kebutuhan kalsium akan meningkat yang mengakibatkan induk sapi mengalami penurunan kadar kalsium dalam darah. )ecara fisiologis, kadar kalsium dalam darah diatur oleh beberapa organ tubuh yang saling berinteraksi yaitu hati, kelenjar parathyroid, ginjal dan tulang. )api mendapatkan itamin *0 melalui diet dan melalui sintesis 2itamin *0 diba%ah pengaruh sinar ultra 2iolet dari matahari. itamin *0 pertama kali mengalami akti2asi untuk berubah menjadi 5 hidroksi *0 ":5 "8H$ *0$ dalam jaringan hati. 7enurunnya 3a akan merangsang pelepasan hormon parathyroid yang memiliki kemampuan untuk merangsang pelepasan kalsium dan fosfor dari tulang 7etabolit itamin *0 yang disintesis dalam hati menjadi bentuk aktif dalam ginjal. )enya%a ,5 dihidroksi 2itamin *0 berfungsi menyerap kalsium dari tulang dan khususnya saluran pencernaan, dimana usus halus merupakan sumber utama kalsium selama melahirkan. 8tot usus halus sangat peka terhadap kadar kalsium rendah yang dapat
menurunkan akti2itas usus halus sehingga menimbulkan gejala milk fe2er. pabila 3a rendah akan menurunkan motilitas rumen sehingga asupan nutrisi juga berkurang kemudian akan terjadi penurunan akti2itas intestinal yang akan mengurangi absorbsi kalsium dari saluran pencernaan. Pada umumnya sapi akan mengalami peningkatan hormon parathyroid dan ,5 dihidroksi 2itamin *0 saat melahirkan dan beberapa diantaranya tidak mampu mencapai tingkat yang cukup untuk mencegah timbulnya milk fe2er. !edua hormon ini dirangsang oleh magnesium yang berada pada ginjal. -ila terjadi penurunan asupan magnesium selama periode kering kandang dapat meningkatkan kejadian milk fe2er. Hormon estrogen dapat menghambat mobilisasi kalsium dan kadar estrogen meningkat pada saat melahirkan. )api perah de%asa "tua$ lebih peka terhadap milk fe2er dari pada sapi muda karena cadangan kalsiumnya lebih rendah. 8leh sebab itulah sapi dara tidak mengalami milk fe2er. )api yang pernah mengalami milk fe2er pada saat melahirkan akan lebih peka pada kelahiran berikutnya. 4aktor lain yang dapat menimbulkan penyakit ini yaitu bangsa sapi ";ersey lebih peka daripada sapi lainnya$, stres, lingkungan dan produksi susu. Gejala Klinis
Penyerapan yang berlebihan terhadap ion 3a serta ganggguan pada kelnejra paratyhroid di leher yang mengatur tinggi rendahnya ion 3a dalam darah. *alam keadaan normal kadar 3a dalam darah +' mg per &&ml darah.
Tiga stadium sapi yang mengalami milk fe2er= . )tadium , tidak terlalu terlihat gejalanya karena berlangsung cepat. )api akan terlihat hipersensitif dan hipereaktif diikuti tremor kemudian kaki kaku, sulit bergerak hingga terjatuh dengan sendirinya . )tadium kedua ditandai dengan berbaring sternal recumbency, konstipasi 0. )tadium ketiga, kolaps, )istem kardio2askuler mengalami kegagalan fungsi ditandai denyut dan suara jantung lemah. *alam beberapa jam dapat menimbulkan kematian apabila tidak segera diobati. 4aktor yang mempengaruhi tingkat penyerapan 3a
untuk mempertahankan kadar
normalnya= . Produksi susu, tingginya produksi susu memiliki resiko lebih besar pada induk sapi mengalami hipokalsemia.
. Umur, pertambahan umur indi2idu akan menyebabkan akti2itas metabolisme menurun. pada he%an muda penyerapan ion kalsium memiliki efidiensi hampir &. >fisiensi ini akan menurun mencapai (5# sesuai dengan tingkatan umur he%an. )api yang lebih tua akan mengalami penurunan pergantian mineral tulang diikuti dengan kapasitas penyerapan 3a oleh lambung. liran makanan mele%ati saluran pencernaan juga akan menurun sehingga resiko hipokalasemia lebih tinggi pada sapi tua. 0. supan "intake$ diet kalsium sebelum kelahiran, sapi yang mendapatkan diet 3a berlebihan lebih peka dibandingkan diet 3a yang rendah. Pada disfungsi kelenjar parathyroid intake 3a yang berlebihan akan merangsang sel 3' thyroid untuk mensekresi kalsitonin. !alsitonin akan aktif karena sapi mengonsusmsi banyak 3a. *iet kalsium tinggi akan mempengaruhi metabolisme mineral oleh kalsitonin. *efisiensi magnesium, dapat menghambat mobilisasi 3a dalam tulang. Tingkat kebutuhan kalsium, !eadaan ini akan tampak pada sapi produksi tinggi.
•
-erdasarkan dari gejala klinis yang muncul misalnya, kepala memuntir sperti huruf )
•
Pemeriksaan fisik "inspeksi dan palpasi $
Di!!erensial Diagnosa
•
Hypomagnesium
Hypophospatemia Hypokalemia •
•
Prognosa
Prognosa dari kasus ini adalah fausta, karena dapat diobati segera hingga sembuh dengan penanagan yang tepat misalnya dengan pemberian kalsium secara injeksi Pengo"atan #an pen$ega%an
Pengobatan dilakukan untuk mengembalikan kadar 3a dalam darah, pemberian larutan kalsium boroglukonat secara injeksi intra2ena sebanyak 5#. ?arutan 3a boroglukonat dapat ditambahkan dengan magnesium dan atau dekstrosa. 7ilk fe2er biasanya sering terjadi pada kelahiran saat musim hujan dan hijauan menjadi basah, hal ini menyebabkan rumput mengandung 3a tinggi dan magnesium yang rendah. Pemberian obat dapat berupa kalsium magnesium, biosalamin, pen@a2et, dan 2itamin -.
Pen$ega%an
. 7enghindari pemberian rumput basahsaat musim hujan tiga minggu masa
. 0. (. 5.
kebuntingan akhir 7enghindari pemberian pakan berlebihan sebelum melahirkan 7emberikan suplemen dengan hay. )tra% atau silase 7emberikan deri2at itamin *0 secara injeksi -ila terjadi %abah atau beberapa induk sapi pernah mengalami milk fe2er, berikan (&& ml larutan 3a segera setelah melahirkan. BAB III PENUTUP &'( Kesi)p*lan
7ilk fe2er merupakan salah satu penyakit akut yang biasanya terjadi pada masa bunting hingga laktasi pada sapi perah, he%an yang lebih rentan terkena hipokalsemia yaitu yang sudah tua dan sebelumnya pernah mengalami hipokalsemia. Prognosa dari penyakit ini adalah fausta yaitu dapat disembuhkan dengan pemberian 3a secara injeksi. &'+ Saran
*alam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan sehingga pembaca dapat mengkoreksi dengan cara memberi kritik dan saran dalam perbaikan makalah ini.
DAFTA, PUSTAKA
6off, ;, P. &&. The monitoring, pre2ention, and treatment of milk fe2er and subclinical hypocalcemia in dairy co%s. The Veterinary Journal. = 5&' 5.
7artindah,>., )ani, A dan noor, 7.).&&&. Penyakit endemis pada sapi perah dan penanggulangannya. Profil Usaha Peternakan Sapi Perah di Indonesia, -alai -esar Penelitian eteriner, -ogor. !rismanto. 9+5. Parturient paresis dan kemungkinan kejadiannya pada sapi perah di !ecamatan )ukaraja B, !abupaten )ukabumi. Skripsi. 4akultas !edokteran He%an BP- = -ogor. Patel,. <., !ansara, ;, *. Patel. &.Pre2entation of 7ilk 4e2er= Cutritional pproach. Veterinary World . ol "($ = +' +& Prihanto. &&9. 7anajemen pemeliharaan induk laktasi di peternakan sapi perah 32. 7a%ar 7ekar 4arm !abupaten karanganyar. Program *iploma BBB gribisnis Peternakan 4akultas Pertanian. Uni2ersitas )ebelas 7aret= )urakarta.