25
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara multikultural terbesar di dunia. Hal ini dapat dilihat dari kondisi sosio-kultural, agama maupun geografis yang begitu beragam dan luas. Sekarang ini, jumlah pulau yang ada di wilayah Negara kesatuan republik indonesia (NKRI) sekitar 13.000 pulau besar dan kecil. Populasi penduduknya berjumlah lebih dari 200 juta jiwa, terdiri dari 300 suku yang menggunakan hampir 200 bahasa yang berbeda. Selain itu mereka juga menganut agama dan kepercayaan yang beragam seperti Islam, Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Budha, Konghucu serta berbagai macam aliran kepercayaan .
Kebudayaan adalah salah satu aset penting bagi sebuah Negara berkembang, kebudayaan tersebut untuk sarana pendekatan sosial, simbol karya daerah, aset khas daerah dengan menjadikannya tempat wisata, karya ilmiah dan lain sebagainya. Dalam hal ini penulis mencoba mengambil ciri khas makanan yang ada di daerah – daerah di Indonesia
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, penulis merumuskan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apa keistimewaan makanan khas daerah ?
2. Bagaimana gambaran umum makanan khas daerah ?
C. Tujuan Penulisan Makalah
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai pengetahuan untuk kita, agar kita mengetahui berbagai ciri khas yang ada di tempat tinggal kita.
BAB II
PEMBAHASAN MAKANAN KHAS DAERAH
Daerah Istimewa Yogyakarta
Gudeg
Bila New York sering disebut sebagai "Big Apple" dan Jakarta sebagai "Big Durian", maka Jogja mungkin bisa disebut "Big Jackfruit" (=Nangka Raksasa) karena kuliner gudegnya yang begitu populer. Masakan lezat berbahan baku nangka muda ini seolah menjadi makanan wajib bagi siapa saja yang sedang berkunjung ke surga wisata di Pulau Jawa ini. Gori (nangka muda) yang bergetah dibersihkan sedemikian rupa kemudian dimasak dalam kuah santan bersama bumbu dan rempah-rempah selama berjam-jam. Setelah matang, gori menjadi empuk dan agak manis. Gudeg biasanya disajikan bersama sambal goreng krecek (kulit sapi) pedas, telur pindang, tahu dan tempe bacem, serta ayam opor atau ayam bacem. Sebagai sentuhan akhir, gudeg disiram areh gurih yang memberikan cita rasa khas yang tidak ada duanya. Nyam-nyam...
Gudeg Kering, Gudeg Basah, dan Gudeg Manggar
Mungkin bagi kebanyakan orang, gudeg adalah gudeg. Namun sebenarnya ada 3 jenis gudeg yang berbeda; gudeg basah, gudeg kering, dan gudeg manggar. Gudeg basah disajikan dengan kuah santan nyemek yang gurih dan banyak diburu untuk menu sarapan pagi. Gudeg jenis ini dapat ditemukan di sepanjang Jalan Kaliurang kawasan Barek, Gudeg Batas Kota (Jl. Adisucipto depan Saphir Square) atau mbok-mbok penjual gudeg di pasar-pasar tradisional.
Gudeg kering dimasak dalam waktu yang lebih lama hingga kuahnya mengering dan warnanya lebih kecoklatan. Rasanya juga lebih manis. Gudeg jenis ini bisa tahan hingga 24 jam atau bahkan lebih jika dimasukkan ke dalam lemari es sehingga banyak diburu orang sebagai oleh-oleh. Biasanya penjual mengemasnya dalam kardus, besek (kardus dari anyaman bambu) atau kendil tanah liat.
Selain gudeg nangka muda, Jogja juga memiliki gudeg manggar. Manggar alias bunga kelapa menghasilkan sensasi kelezatan tersendiri pada sajian kuliner ini. Bunganya terasa crunchy sementara tangkainya sekilas memiliki rasa mirip jamur tiram. Semakin terbatasnya persediaan manggar menyebabkan kuliner ini semakin susah ditemukan. Beberapa penjual terpaksa menutup warung dan hanya melayani pemesanan saja. Hanya beberapa tempat yang masih bertahan seperti beberapa kawasan di daerah Bantul.
Sentra Gudeg Wijilan dan Barek
Gudeg dapat ditemukan di hampir setiap sudut kota Jogja. Namun kawasan Wijilan dan Barek lah yang paling kondang sebagai sentra gudeg. Wijilan berada tidak jauh dari kompleks Kraton Yogyakarta dan dapat dicapai dengan 10 menit berjalan kaki atau dengan naik becak. Diawali oleh Bu Slamet yang mulai berjualan sejak tahun 1946, kini sekitar 17 warung berderet memenuhi sisi Jl. Wijilan. Anda bisa memilih gudeg sesuai dengan selera. Gudeg Yu Djum (Jl. Wijilan 31) misalnya, menyajikan gudeg kering dengan rasa manis khas masakan Jogja. Kreceknya diiris kecil kemudian dimasak menjadi sambal goreng kering berwarna kekuningan. Jika menginginkan gudeg yang tidak terlalu manis, Anda bisa bertandang ke Gudeg Bu Slamet (+62 274 380429; Jl. Wijilan 17). Rata-rata warung gudeg di Wijilan buka dari jam 5.30 pagi hingga jam 8 malam, kecuali Gudeg Bu Tarto (Jl. Wijilan 15) yang buka 24 jam.
Bila Anda kebetulan sedang berada di belahan utara Yogyakarta, cobalah datang ke Barek. Setiap subuh, penjual gudeg berderet di pinggir jalan di sebelah utara kawasan Kampus UGM. Ketika pagi mulai menjelang dan pedagang-pedagang ini mengemasi dagangannya, masih ada warung gudeg Bu Ahmad (+62 274 520049; Jl. Kaliurang km 4,5) yang kondang hingga kalangan artis dan pejabat, Yu Djum (+62 274 515968; Jl. Kaliurang Km 4,5 Karang asem CT III/22), Yu Narni (+62 274 589687; Jl. Kaliurang km 4,5 Karangasem CT III/19), atau Bu Tini yang buka hingga malam. Warung-warung ini juga memberikan kesempatan bagi Anda yang ingin melihat secara langsung proses memasak gudeg.
Dini Hari hingga Tengah Malam
Jogja adalah kota yang tak pernah tidur. Salah satu nafas yang terus membuatnya terjaga adalah gudeg. Penjualnya silih berganti menggelar dagangan dari dini hari hingga tengah malam. Kala fajar tiba dan matahari belum keluar dari cakrawala, Wijilan dan Barek sudah mulai menggeliat dengan aktivitas warga berburu gudeg untuk menu sarapan mereka. Para penjual di sentra gudeg ini akan terus setia melayani pelanggan hingga jam 8 atau 9 malam. Anda tiba-tiba ingin merasakan kelezatan gudeg saat tengah malam buta? Jangan khawatir, Gudeg Batas Kota (Jl. Adisucipto depan Saphir Square) yang mulai buka pada jam 10 malam siap menggoda lidah Anda dengan rasa gudeg yang istimewa. Atau Anda bisa mencoba sensasi menikmati gudeg langsung di pawon (dapur) Gudeg Pawon (Jl. Janturan 36-38 Warungboto).
Wedang Ronde
Wedang ronde adalah nama jenis minuman yang berasal asli dari Indonesia. Minuman ini dibuat dengan cara direbus dan dipadukan dengan jahe sehingga dapat menghangatkan tubuh. Jenis minuman ini adalah minuman sehat sehingga baik dikonsumsi untuk kesehatan tubuh. Untu dapat menikmatinya, anda bisa membuat sendiri dirumah dengan bahan-bahan yang mudah didapat juga cara pembuatan yang sangat sederhana. Minuman ini sangat cocok disajikan ketika sedang musim penghujan atau ketima malam hari cuaca sedang dingin, dan bisa juga dinikmati pada pagi hari ditemani gorengan hangat. Wedang ronde juga termasuk salah satu minuman favorit dikeluarga kami. Untuk itu, anda juga bisa sajikan wedang ronde dalam keluarga anda.
Resep Membuat Wedang Ronde Hangat Khas Yogyakarta.
Bahan Ronde :
100 gr tepung ketan
pewarna makanan secukupnya sesuai selera
120 ml air panas
1/4 sendok teh garam
Bahan Isi :
75 gr kacang tanah goreng ( haluskan )
75 gr gula pasir
Bahan Kuah :
350 ml air
3 lembar daun jeruk
2 batang serai ( memarkan )
200 gr gula merah ( sisir halus )
150 gr jahe ( memarkan )
Resep Membuat Wedang Ronde Hangat Khas Yogyakarta :
campur semua bahan ronde menjadi satu kemudian uleni dengan tangan sampai kalis, sisihkan
campur kacang tanah dan gula pasir, aduk sampai tercampur rata
bagi adonan ronde menjadi 3 bagian lalu beri pewarna berbeda pada kedua bagian dan satu bagian biarkan warna putih
ambil adonan setiap satu sendok makan lalu masukkan bahan isi kemudian bentuk bulat ( lakukan sampai selesai )
rebus ronde yang sudah dibentuk bulat dalam air yang mendidih sampai matang dang mengapung
rebus gula merah dengan air lalu masukkan daun jeruk, batang serai dan jahe sampai mendidih dan matang
tuang kedalam mangkuk saji dan beri bulatan ronde lalu siap untuk dinikmati
Jawa Barat
Oncom
Oncom adalah makanan asal Indonesia yang terutama populer di Jawa Barat. Makanan ini adalah produk fermentasi yang dilakukan oleh beberapa jenis kapang, mirip dengan pengolahan terhadap tempe. Perbedaaannya adalah bahwa pada oncom hasil olahan dinyatakan siap diperdagangkan setelah kapang menghasilkan spora, sementara pada tempe hasil olahan diperdagangkan sebelum kapang menghasilkan spora (baru dalam tahap hifa).
Ada dua jenis utama oncom: oncom merah dan oncom hitam. Oncom merah didegradasi oleh kapang oncom Neurospora sitophila[1] atau N. intermedia[2] sedangkan oncom hitam didegradasi oleh kapang tempe Rhizopus oligosporus[1] [2] dan/atau jenis-jenis Mucor.[1]
Oncom merah umumnya dibuat dari bungkil tahu, yaitu kedelai yang telah diambil proteinnya dalam pembuatan tahu, sedangkan oncom hitam umumnya dibuat dari bungkil kacang tanah yang kadangkala dicampur ampas (onggok) singkong atau tepung singkong (tapioka), agar mempunyai tekstur yang lebih baik dan lebih lunak. Bungkil kacang tanah adalah ampas yang berasal dari kacang tanah yang telah diambil minyaknya dengan proses pemerasan mekanis atau proses ekstraksi. Walaupun kedua bahan substrat tersebut berupa limbah, kandungan gizinya sesungguhnya masih cukup tinggi untuk dapat dimanfaatkan manusia.
Kapang oncom mengeluarkan enzim amilase, lipase dan protease yang aktif selama proses fermentasi dan memegang peranan penting dalam penguraian pati menjadi gula, penguraian bahan-bahan dinding sel kacang, penguraian lemak, serta pembentukan sedikit alkohol dan berbagai ester yang memunculkan aroma sedap dan harum. Protein juga terdegradasi namun tidak penuh dan berakibat meningkatnya daya cerna.
Untuk pembuatan oncom dari bungkil kacang tanah, pertama-tama direndam dalam air bersih selama 3-4 jam, setelah itu ditiriskan, diayak, dan kemudian dicampur dengan tepung tapioka. Selanjutnya, campuran ini dikukus. Setelah masak, adonan diratakan di atas tatakan dari bambu, dan ditaburi dengan ragi setelah dingin. Inkubasi dilakukan setelah ditutup dengan daun pisang bersih dalam suhu ruang yang hangat (25-30 °C[3] ) dan kelembaban tinggi, selama 2 sampai 3 hari.
Nilai dan mutu gizi
Oncom memiliki kandungan gizi yang relatif baik dan dapat menjadi sumber alternatif asupan gizi yang baik karena harganya murah. Kandungan karbohidrat dan protein tercerna cukup tinggi pada oncom dari bungkil kacang tanah. Selain itu, populasi kapang diketahui dapat menekan produksi aflatoksin dari Aspergillus flavus yang telah mencemari substrat (bungkil). Degradasi yang dilakukan oleh kapang menyebabkan beberapa oligosakarida sederhana seperti sukrosa, rafinosa, dan stakhiosa menurun pesat kandungannya akibat aktivitas enzim α-galaktosidase yang dihasilkan kapang (terutama N. sitophila).[4] Hal ini baik bagi pencernaan karena rafinosa dan stakhiosa bertanggung jawab atas gejala flatulensi yang dapat muncul bila orang mengonsumsi biji kedelai atau kacang tanah.
Hal yang perlu disempurnakan agar daya terima masyarakat meningkat terhadap oncom adalah yang menyangkut penampilan, bentuk, serta warnanya. Untuk lebih meningkatkan daya terima oncom di masyarakat luas, perlu diperhatikan masalah sanitasi bahan baku, peralatan pengolah, dan lingkungan, serta kebersihan pekerja yang menangani proses pengolahan.
Dalam kaitan dengan aflatoksin, penggunaan kapang N. sitophila dalam proses fermentasi bungkil kacang tanah dapat mengurangi kandungan aflatoksin sebesar 50 persen, sedangkan penggunaan kapang Rh. oligosporus dapat mengurangi aflatoksin bungkil sebesar 60 persen. Aflatoksin dihasilkan pada kacang-kacangan dan biji-bijian yang sudah jelek mutunya. Untuk mencegah terbentuknya aflatoksin, sangat dianjurkan menggunakan bahan baku yang bermutu baik.
Pengolahan oncom
Oncom jarang sekali dimakan mentah. Pengolahan yang paling populer adalah digoreng kering seperti tempe. Oncom dapat pula menjadi campuran sambal (disebut sambal oncom). Pengolahan populer yang menggunakan sambal oncom sebagai pengisi adalah comro ("oncom dijero"), penganan khas Pasundan. Oncom juga menjadi bahan campuran pada laksa dan makanan berkuah lainnya.
Oncom dianggap masih kurang termanfaatkan meskipun berpotensi besar sebagai pemasok protein bagi kalangan menengah ke bawah karena harganya yang lebih rendah daripada tempe
Dodol
Dodol adalah penganan manis dari Indonesia juga Malaysia. Proses pembuatan dodol bermutu tinggi memerlukan waktu yang lama dan membutuhkan keahlian khusus. Bahan utama membuat dodol adalah santan kelapa, tepung ketan, gula pasir, gula merah, dan garam. Bahan tambahan pada dodol menentukan rasa. Dodol dari durian disebut dodol durian, dodol dari sirsak disebut dodol sirsak, dodol dari nangka disebut dodol nangka. Dodol khas Garut disebut dodol Garut. Dodol khas Kandangan, Kalimantan Selatan disebut dodol Kandangan. Dodol durian juga disebut lempok. Bila hanya disebut dodol saja, maka dodol tersebut hanya dibuat dari tepung ketan, gula merah, dan santan.
1 Cara pembuatan
2 Jenis
3 Referensi
4 Pranala luar
Cara pembuatan
Dalam tahap pembuatannya, bahan-bahan dicampur bersama dalam kuali yang besar dan dimasak dengan api sedang. Dodol yang dimasak tidak boleh dibiarkan tanpa pengawasan, karena jika dibiarkan begitu saja, maka dodol tersebut akan hangus pada bagian bawahnya dan akan membentuk kerak. Oleh sebab itu, dalam proses pembuatannya campuran dodol harus diaduk terus menerus untuk mendapatkan hasil yang baik. Waktu pemasakan dodol kurang lebih membutuhkan waktu 4 jam dan jika kurang dari itu, dodol yang dimasak akan kurang enak untuk dimakan. Setelah 2 jam, pada umumnya campuran dodol tersebut akan berubah warnanya menjadi cokelat pekat. Pada saat itu juga campuran dodol tersebut akan mendidih dan mengeluarkan gelembung-gelembung udara.
Untuk selanjutnya, dodol harus diaduk agar gelembung-gelembung udara yang terbentuk tidak meluap keluar dari kuali sampai saat dodol tersebut matang dan siap untuk diangkat. Yang terakhir, dodol tersebut harus didinginkan dalam periuk yang besar. Untuk mendapatkan hasil yang baik dan rasa yang sedap, dodol harus berwarna coklat tua, berkilat dan pekat. Setelah didinginkan, dodol tersebut bisa dipotong-potong dan dimakan. Dodol untuk dijual, dipotong-potong atau dibentuk dalam ukuran kecil sebelum dibungkus dengan kertas minyak atau plastik. Biasanya dodol dihidangkan kepada para tamu di hari-hari tertentu seperti hari-hari perayaan besar.
Jenis
Dodol Garut
Dodol durian
Dodol sirsak
Dodol betawi
Dodol Kandangan
Dodol apel malang
Dodol nangka
Dodol bali
Dodol susu
Pepes
Pepes atau Pais merupakan suatu cara khas dari Jawa Barat untuk mengolah bahan makanan (biasanya untuk ikan) dengan bantuan daun pisang untuk membungkus ikan beserta bumbunya. Cara membuatnya adalah bumbu dan rempah dihaluskan dan ditambah daun kemangi, tomat, dan cabai dibalur/dibalut bersama ikan mas yang sudah dibersihkan. Semua lalu dibungkus dengan daun pisang dan disemat dengan 2 buah bambu kecil di setiap ujungnya. Bungkusan ini lalu dibakar (dipepes) di atas api atau bara api dari arang sampai mengering.
Jakarta
Ketoprak
Ketoprak..nama makanan yang unik. Sudah ada dua daerah yang menggunakan nama ketoprak sebagai nama makanan..yaitu ketoprak ala Betawi..dan bakmi ketoprak ala Solo. Kalau yang dari Solo sich masih nyambung ya..karena konon katanya bakmi ketoprak ini di sajikan cuma ketika ada pentas kesenian ketoprak..makanya..di namakan bakmi ketoprak. tapi..kalau ketoprak Betawi..kurang tau juga sich sejarahya gimana..kok bisa di namakan ketoprak. Soalnya kalau di Jateng ketoprak itru adalah nama salah satu kesenian tradisional yang udah hampir punah kali ya sekarang ini.
Ketoprak ( 1 porsi )
Bahan :
1 buah lontong
Segenggam bihun yang sudah di rebus
1 buah tahu goreng, potong2 kecil
Segenggam taoge yang sudah di seduh
Kerupuk kanji secukupnya
Bawang goreng secukupnya
Bahan sambal kacang ( 1 porsi ) :
75 - 100 gram kacang tanah, goreng
1 buah bawang putih , goreng sebentar ( atau bisa juga mentah )
3 buah cabai rawit merah
1/2 sendok makan gula merah ( sesuai selera )
1/4 sendok teh garam ( sesuai selera )
1/8 sendok teh air asam ( sedikit aja )
Kecap manis secukupnya
Cara membuat :
Haluskan bawang putih, cabai dan kacang tanah, tambahkan gula dan garam serta air secukupnya hingga jadi sambal kacang yang sedang kentalnya. Tambahkan air asam dan kecap mains sesuai selera.Koreksi rasa.
Kerak Telor
Membahas soal makanan khas dari Jakarta pastinya akan langsung tertuju pada Kerak Telor. Makanan khas yang saat ini hanya bisa ditemui pada event Jakarta tertentu ini ternyata masih banyak diminati oleh sebagian warga Jakarta. Pada dasarnya, kita semua tahu bahwa kuliner khas indonesia sudah tidak perlu diragukan lagi kelezatannya. Hampir di seluruh wilayah indonesia memiliki kuliner khas masing-masing daerah. Dan anda tentu pernah dengar atau merasakan penganan khas yang satu ini yaitu kerak telor.
Kerak Telor, mendengar nama makanan ini tentunya kita semua pasti tahu kuliner khas jakarta yang tidak perlu diragukan lagi cita rasa dan kelezatannya. Tentunya kamu pernah mecoba makanan khas yang satu ini. Kerak Telor biasanya menjadi makanan yang paling dicari para pengujung Jakarta Fair atau yang lebih kita kenal sekarang PRJ. Karena jarang bahkan sangat susah untuk kita jumpai makanan khas jakarta ini di hari-hari biasa.
Menurut sejarah Kerak Telor sudah ada pada zaman Belanda menjajah Indonesia pada waktu dulu. Dimana semua berawal dari coba-coba pada puluhan tahun silam, ketika Batavia atau Jakarta masih dipenuhi oleh pohon kelapa. Sekawanan Betawi Menteng iseng mencampurkan antara ketan, kelapa parut dan bumbu dapur lainnya. Iseng-iseng banyak tetangga yang suka. Pada 1970-an mereka pun mulai mencoba peruntungan dengan berjualan resep uniknya tersebut di daerah Monas. Ternyata laku keras bahkan seolah sampai menjadi ciri khas Betawi. Kerak telor sempat menjadi makanan elit khas Betawi yang terkenal kelezatan rasanya.
Kerak telor merupakan warisan masa lalu dimana aat itu kota yang bernama Jakarta masih banyak ditumbuhi pohon kelapa . Karena dahulu hasil kelapa sangat melimpah yang membuat Jakarta masa lalu bernama sunda kelapa. Buah kelapa yang pada saat itu sangat berlimpah sangat dimanfaatkan oleh penduduk Jakarta untuk membuat aneka masakan seperti Nasi Uduk, Soto Betawi, Kerak Telor dan makanan khas Jakarta lainnya. Tidak heran jika kuliner khas Jakarta begitu banyak mengandung santan.
Cara membuat masakan ini cukup unik. Saat Kerak Telor sudah setengah matang maka wajan akan dibalik dan dibiarkan terkena bara api sambil dikipasi agar bara api tetap menyala. Setelah agak kering dan matang barulah Kerak Telor siap untuk disajikan. Bahan-bahan Kerak Telor terbuat dari nasi dan ketan aron setengah matang yang dicampur dengan telur ayam atau telur bebek beserta bumbunya. Mudah-mudahan makanan khas Jakarta ini bisa tetap bertahan di tengah-tengah persaingan dan serbuan fast food barat.
Karedok
Karedok Betawi - Karedok atau keredok adalah makanan khas daerah di Indonesia. Karedok dibuat dengan bahan-bahan sayuran mentah antara lain; mentimun, taoge, kol, kacang panjang, daun kemangi, dan terong. Sedangkan sausnya adalah bumbu kacang yang dibuat dari cabai merah, bawang putih, kencur, kacang tanah, air asam, gula jawa, garam, dan terasi.
Nah pada kesempatan kali ini Resep Dapur Bunda akan berbagi ilmu tentang Resep dan Cara membuat Karedok Betawi yang mudah dan lezat. Penasaran ingin segera mencoba membuat nya, silakan simak selengkapnya Resep dan Cara membuat Karedok Betawi..
BAHAN:
5 bh kacang panjang, iris tipis melintang
1 bh mentimun, belah empat, iris tipis
1 genggam taoge, siangi
kol secukupnya, iris tipis
1 bh terong bulat, iris serasi
1 gengam daun kemangi
1 bh jeruk limo
kerupuk bawang secukupnya
BUMBU halus kan
150 gr kacang tanah, goreng
2 sdm gula merah
3 bh cabai rawit
2 siung bawang putih
2 cm kencur
1/2 sdt terasi, bakar
1 sdt garam
3 sdm air asam jawa
CARA MEMBUAT:
Haluskan semua bumbu, beri perasan air jeruk limo. Aduk rata. Bila kurang cair, tambahkan sedikit air putih.
Masukkan sayuran seperti kacang panjang, taoge, mentimun, terong, kol, dan kemangi. Aduk rata.
Sajikan dengan taburan kerupuk.
Jawa Timur
Rujak Cingur
Rujak cingur adalah salah satu makanan tradisional yang mudah ditemukan di daerah Jawa Timur, terutama daerah asalnya Surabaya. Dalam bahasa Jawa kata cingur berarti "mulut", hal ini merujuk pada bahan irisan mulut atau moncong sapi yang direbus dan dicampurkan ke dalam hidangan. Rujak cingur biasanya terdiri dari irisan beberapa jenis buah seperti timun, kerahi (krai, yaitu sejenis timun khas Jawa Timur), bengkuang, mangga muda, nanas, kedondong, kemudian ditambah lontong, tahu, tempe, bendoyo, cingur, serta sayuran seperti kecambah/taoge, kangkung, dan kacang panjang. Semua bahan tadi dicampur dengan saus atau bumbu yang terbuat dari olahan petis udang, air matang untuk sedikit mengencerkan, gula/gula merah, cabai, kacang tanah yang digoreng, bawang goreng, garam, dan irisan tipis pisang biji hijau yang masih muda (pisang klutuk). Semua saus/bumbu dicampur dengan cara diulek, itu sebabnya rujak cingur juga sering disebut rujak ulek.
Dalam penyajiannya rujak cingur dibedakan menjadi dua macam, yaitu penyajian 'biasa' dan 'matengan' (menyebut huruf e dalam kata matengan seperti menyebut huruf e dalam kata: seperti/menyebut/bendoyo). Penyajian 'biasa' atau umumnya, berupa semua bahan yang telah disebutkan di atas, sedangkan 'matengan' (matang, Jawa) hanya terdiri dari bahan-bahan matang saja; lontong, tahu goreng, tempe goreng, bendoyo (kerahi yang digodok) dan sayur (kangkung, kacang panjang, taoge) yang telah digodok. Tanpa ada bahan 'mentah'nya yaitu buah-buahan, karena pada dasarnya ada orang yang tidak menyukai buah-buahan. Keduanya memakai saus/bumbu yang sama.
Makanan ini disebut rujak cingur karena bumbu olahan yang digunakan adalah petis udang dan irisan cingur. Hal ini yang membedakan dengan makanan rujak pada umumnya yang biasanya tanpa menggunakan bahan cingur tersebut. Rujak cingur biasa disajikan dengan tambahan kerupuk, dan dengan alas pincuk (daun pisang) atau piring.
Lontong Balap
Memperkaya pilihan Legenda Kuliner Nusantara, Lontong Balap adalah salah satu jenis makanan kebanggaan khas Jawa Timur. Dinamakan lontong balap karena dahulu pedagang lontong berjualan di satu tempat dengan bergantian memakai peralatan, dengan selalu ingin cepat selesai dengan istilah "balapan". Maka dari keunikan seperti itu lontong tersebut dinamakan Lontong Balap. Lontong Balap Pak Gendut adalah satu dari sekian banyak Lontong Balap yang ada di Surabaya. Memulai berjualan pada tahun 1956 dijalan Wonokromo, kemudian pada tahun 1976 pindah dan menetap berjualan di depan Bioskop Garuda. Disajikan hanya dengan bahan baku bumbu pilihan seperti bawah merah, bawang putih, daun bawang, dan udang. Lontong Bapal Pak Gendut ini hanya dimasak dengan teknik yang merupakan warisan turun temurun. Cita rasa lezat sudah menjadi jaminan untuk Lontong Pak Gendut, karena hanya bahan-bahan terbaik yang dipilih dalam membuat hidangan ini. Lontong Balap Pak Gendut dinilai mempunyai 3 kelezatan unggulan dibandingkan lontong balap lainnya. Kuah bening dengan rasa yang khas, irisan lontong yang nikmat, dan tentunya sambal dan lentho yang mantap! Hanya Lontong Balap Pak Gendut yang membuat lentho murni berbahan kacang tolo dan bumbu. Lentho khas Pak Gendut ini pun bertahan kriuk-nya meskipun sudah dicampur dengan kuah lontong balap. Tidak lupa kecap manis sebagai pemanis sajian sang legenda.
Hidangan asal Jawa Timur bernama lontong balap ini menggunakan petis udang yang menjadikannya istimewa. Banyak jenis petis yang dijual dipasaran jadi pilih petis yang sesuai dengan selera untuk mendapatkan rasa yang lebih mantap.
Bahan-bahan/bumbu-bumbu :
Bahan:
5 buah lontong siap pakai
1 buah (400 gram) tahu putih, digoreng, dipotong-potong
1 batang daun bawang, diiris halus
1 sendok makan bawang merah goreng untuk taburan
Bahan Lentho:
150 gram singkong parut
15 gram kacang tolo, direbus
1 batang daun bawang, diiris halus
1/2 sendok teh garam
1 siung bawang putih, digoreng, dihaluskan
1/4 sendok teh ketumbar bubuk
1/4 sendok teh gula pasir
minyak untuk menggoreng
Bahan Kuah:
300 gram taoge
2 siung bawang putih, diiris tipis
3 butir bawang merah, diiris tipis
1 lembar daun salam
1 cm lengkuas, dimemarkan
2 cm jahe, dimemarkan
1 sendok makan kecap manis
1 sendok teh garam
1/4 sendok teh merica bubuk
1/4 sendok teh gula pasir
300 ml air kaldu ayam (dari rebusan tulang ayam)
1 sendok makan minyak untuk menumis
Bahan Sambal Petis (haluskan):
6 buah cabai rawit merah, direbus
2 1/2 sendok makan petis udang
1 sendok makan kecap manis
1 siung bawang putih, direbus
1 sendok teh air
Cara membuat:
Lentho: aduk rata singkong, kacang tolo, daun bawang, garam, bawang putih, ketumbar bubuk, dan gula pasir. Bentuk bulat pipih. Goreng sampai matang.
Kuah: panaskan minyak. Tumis bawang putih, bawang merah, daun salam, lengkuas, dan jahe sampai harum. Tambahkan taoge. Tumis sampai layu.
Masukkan air kaldu ayam, kecap manis, garam, merica bubuk, dan gula pasir. Masak sampai mendidih.
Sajikan lontong, tahu goreng, daun bawang, lentho, dan taoge. Tabur bawang merah goreng dan sambal petisnya.
Flores
Rumpu Rampe
"Apa kuliner khas Maumere?" Begitu pertanyaan yang terlintas di pikiran saya ketika mendarat di Bandara Frans Seda, 14/03/2014. Perjalanan berjam-jam dari Jakarta membuat perut saya dan tim Adira Faces of Indonesia merasa kelaparan.
Betapa tidak? Selain waktu perjalanan ke Maumere yang begitu lama, juga karena cuaca panas Flores yang membuat perut kami keroncongan sebegitu hebatnya. Kami lekas meminta tim driver dan guide mengantarkan kami ke salah satu warung yang menawarkan kuliner khas di Maumere. Kami pun langsung menuju ke warung Ikan Bakar Jakarta, tak jauh dari gerbang Bandara Frans Seda.
Adalah Pak Panji (41) yang telah 12 tahun menggiatkan Warung Ikan Bakar Jakarta. Dialah pemiliknya. Menurutnya, kuliner khas Maumere didominasi oleh hasil laut seperti ikan, cumi, kepiting, dll. Hal ini sudah pasti karena Maumere terletak tepat di daerah pantai utara Flores. Belakang Warung Ikan Bakar Jakarta saja sudah berbatasan dengan laut. Oh, betapa dekatnya laut dengan kehidupan masyarakat Maumere.
Kami pesan ikan kerapu bakar, ikan kakap merah asam manis, udang, tahu, tempe dan sayur-sayuran lainnya. Tak ketinggalan, kami juga memesan segelas air kelapa muda untuk mengusir dahaga. Kabupaten Sikka juga terkenal sebagai "Kabupaten Nyiur Melambai" membuat air kelapa tidaklah susah untuk disajikan kepada para pengunjung. Pesanan yang cukup banyak membuat kami harus cukup lama menunggu. Tapi, baiklah. Bersabarlah sedikit agar kuliner ikan dan sea food lainnya benar-benar dimasak mantap.
Minuman es kelapa muda datang. Sup Jagung lalu menyusul hadir. Nasi dan lalapan juga datang. Lanjut ikan dan udang datang. Sayur-sayuran lalu datang. Ah, betapa tak sabar untuk lekas menikmati. Sudah tersaji penuh menggoda aneka kuliner khas Maumere.
"Ini Rumpu Rampe." jelas salah seorang pelayan atas salah satu masakan sayuran. "Selain masakan ikan, inilah kuliner khas Maumere yang dicari-cari wisatawan."
Saya jelas tertarik mengetahui Rumpu Rampe lebih dalam. Rumpu Rampe merupakan masakan sayur yang berbahankan dari daun ubi dan daun pepaya. Selayaknya masakan sayuran lainnya, daun-daun ini dimasak dengan ditumis. Uniknya, rasa pahit yang yang ada di daun pepaya sudah tak terasa karena dinetralkan dengan garam. Bumbu-bumbu Rumpu Rampe sangat sederhana. Tapi dengan harmonisnya teracik bawang merah, bawang putih
Jelas, sebelum menyantap ikan-ikan, saya memilih mencicip Rumpu Rampe terlebih dulu. Rumpu Rampe ini istimewa karena orang-orang Sikka dan Flores pada umumnya sangat menyukainya. Terlebih baru kali inilah saya mencobanya. Rasa gurih yang berbalut dengan sedikit pedas langsung menggairahkan lidah saya. Akhirnya saya ketagihan untuk menyantap beberapa kali ambilan. Fuiih, mantap. Rumpu Rampe berhasil memberi perkenalan bagus untuk saya agar akrab dengan makanan-makanan Flores.
Sumatera Barat
Rendang
Asli Enak dari daging sapi bagus.Tata cara membuat rendang kering juga hitam RESEP4 ini tetap sederhana gak kalah dgn pariaman minangkabau. enak?, Ya pastinya di restoran padang hehehehe, tapi jangan takut, admin dapatkan Resep Rendang Padang sederhana yang mantap ini dari salah seorang pemilik restoran. Sudah pasti resep masakan ini tlah teruji.
Rendang Padang yg enak Asli tentunya mempunyai kualitas baik, hitam dan juga kering, selain bisa awet lama dan tahan berbulan-bulan jika disimpan dengan baik, selain itu konon rasanya akan bertambah lebih enak dan gurih walaupun cara bikin yg sederhana seperti ini.oke bunda dan juga sis, silahkan baca sampai bawah tuntas saja resep dan juga cara membuat Rendang Padang enak Asli kering ini.
Bahan-bumbu utama :
1 1/2 kg daging sapi yang segar
12 gelas santan dari tiga butir kelapa yang tua sekali
2 biji asam kandis
2 lembar daun jeruk purut (gak kering)
1 batang serai,memarkan dulu ya
1 lembar daun kunyit
Secukupnya Garam
Bumbu rendang yang dihaluskan :
1 ons cabe merah segar
15 buah bawang merah
6 siung bawang putih
5 buah Kemiri yg bagus
2 cm Jahe
3 cm laos,geprek saja
Tata Cara membuat rendang padang sederhana
- Pertama-tama Daging Sapi dipotong-potong sesuai selera anda/bunda.
- Selanjutnya ambilah wajan besar/sedang dan rebus santan dengan bumbu-bumbu yang telah dihaluskan diatas, lalu masukan bahan dedaunan dan juga asam kandisnya.
- Kemuddian Aduk-Aduk terus sampai mengental supaya santan tak pecah. Jikalau sudah mulai mengeluarkan minyak, silahkan masukan potongan daging sapi.
- Terakhir Aduk-aduk terus masakan ini jangan berhenti diatas api sedang saja. proses ini sampai daging empuk betul. Selesai
Masakan daging rendang ini biasanya kuat / awet dimakan untuk beberapa hari, apalagi jikalau di masak hingga kering dan hitam sehingga tidak berair atau berkuah, silahkan cek pula resep empal disini. Tuk menyantap masakan ini lebih enak dan juga lebih nikmat kalau dicampur nasi hangat / panas dan serta daun singkong(rebus), timun sebagai lalap. nah bunda / sis Silahkan bagikan ya cara membuat dan Resep Rendang Padang Kering Enak sederhana Asli dari kami ini.
Sulawesi Selatan
Bubur Manado
Tinutuan, disajikan bersama ikan asin
Tinutuan atau Bubur Manado adalah makanan khas Indonesia dari Manado, Sulawesi Utara. Ada juga yang mengatakan tinutuan adalah makanan khas Minahasa, Sulawesi Utara. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran, tidak mengandung daging, sehingga makanan ini bisa menjadi makanan pergaulan antarkelompok masyarakat di Manado. Tinutuan biasanya disajikan untuk sarapan pagi beserta berbagai pelengkap hidangannya.
Sejarah
Tinutuan disajikan bersama ikan asin dan sambal
Kata tinutuan tidak diketahui asalnya. Sejak kapan tinutuan menjadi makanan khas Kota Manado tidak diketahui dengan jelas. Ada yang mengatakan tinutuan mulai ramai diperdagangkan di beberapa tempat di sudut Kota Manado sejak tahun 1970. Ada juga yang mengatakan sejak tahun 1981.
Tinutuan dipakai menjadi moto Kota Manado sejak kepemimpinan Wali Kota Jimmy Rimba Rogi dan Wakil Wali Kota Abdi Wijaya Buchari periode 2005-2010, menggantikan moto Kota Manado sebelumnya yaitu Berhikmat.
Pemerintah Kota Manado melalui Dinas Pariwisata setempat pada tahun 2004 (ada juga yang mengatakan pada pertengahan tahun 2005) menjadikan Kawasan Wakeke, Kecamatan Wenang, Kota Manado, sebagai lokasi wisata makanan khas tinutuan.
Bahan
Pelengkap hidangan tinutuan
Bahan pembuatan tinutuan sederhana. Tinutuan merupakan campuran berbagai macam sayuran yaitu labu kuning yang juga disebut sambiki, beras, singkong, bayam, kangkung, daun gedi,[5] jagung, dan kemangi.[6]
Penyajian
Tinutuan ini biasanya disajikan untuk sarapan pagi. Tinutuan dapat disajikan dengan ikan asin serta berbagai macam pelengkap hidangan seperti yang terlihat pada gambar.
Penyajian di Manado
Tinutuan, di Manado, disajikan dengan perkedel nike, sambal roa (rica roa, dabu-dabu roa), ikan cakalang fufu atau tuna asap, dan perkedel jagung.. Tinutuan juga bisa disajikan dicampur dengan mi atau dengan sup kacang merah yang disebut brenebon.
Tinutuan yang disajikan bersama mi disebut midal, dimana akhiran dal tersebut berasal dari kata pedaal yakni nama lain untuk tinutuan khusus di wilayah Minahasa Selatan yang merupakan wilayah subetnis Tountemboan di Minahasa.
Tinutuan juga dapat dicampur dengan sup kacang merah yang disebut brenebon.[4] Tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini kadang juga ditambahkan tetelan sapi, yang konon dipercaya orang yang memakannya dapat menarik "roda" (gerobak). Pada komunitas Kristen di Manado, tinutuan yang dicampur dengan brenebon ini dapat juga disajikan khusus yaitu dengan ditambahkan kaki babi, biasanya pada acara khusus seperti acara tumpah makan yaitu pada hari pengucapan syukur di Manado.
MAKALAH
Makanan Khas Daerah
Kelompok III
Ita Komalasari
Renaldy
Amelia
Bagus Maulana
Dendra Kurniawan
SMP NEGERI 1 CIKAUM
Tahun Pelajaran 2014/2015