BAB I PENDAHULUAN A. Lata Latarr B Bel elak akan ang g Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan (leadership ( leadership)) untuk mengarahkan
merupakan faktor penting dalam efektivitas manajer. Banyak organisasi bisnis yang tampak tampaknya nya akan akan bangkr bangkrut ut mendap mendapat at kekuat kekuatan an baru baru ketika ketika pimpin pimpinan an puncak puncaknya nya diganti meskipun sulit mengidentifikasi karateristik manajer yang efektif. Jika sikap dan perila perilaku ku manajer manajer dapat dapat diiden diidentifi tifikas kasi, i, maka maka dapat dapat dipelaj dipelajari ari dan diajark diajarkan an sehingga mampu meningkatkan efektifitas organisasi. Kepemimpinan harus melibatkan orang lain atau bawahan. Karena kesanggupan mereka mereka untuk untuk menerim menerimaa pengar pengaraha ahan n dari dari manajer manajer,, para para bawaha bawahan n memban membantu tu mene menega gask skan an eksi eksiste stens nsii
mana manajer jer dan dan
memu memung ngkin kinka kan n
pros proses es kepe kepemi mimp mpin inan an..
Kepemimpinan mencakup distribusi otoritas yang tidak mungkin seimbang antara manajer dan bawahan. i samping secara legal mampu memberikan para bawahan berupa perintah atau pengarahan, manajer juga dapat mempengaruhi bawahan dengan berbagai sifat kepemimpinannya. !ada !ada kepe kepemi mimp mpin inan an,, fakt faktor or subj subjek ektiv tivita itass mana manajer jer tida tidak k bisa bisa terle terlepa pass dari dari kepribadiannya, yaitu dipengaruhi oleh lingkungan lingkungan atau pendidikan s erta kultur kultur sosial. sosial. !ermas !ermasalah alahan an utama utama dari dari kepemim kepemimpin pinan an adalah adalah perkem perkemban bangan gan keah keahlia lian n yang yang memp mempen enga garu ruhi hi para para bawah bawahan an.. "leh "leh karen karenaa itu, itu, mana manajer jer haru haruss berusaha memperbaiki kecakapannya agar saat mempengaruhi bawahan, paham akan akan diriny dirinyaa sendir sendiri, i, bawaha bawahan, n, kondis kondisii dan lingku lingkung ngan an kerja, kerja, serta serta teknik teknik yang yang mampu memberikan pengaruh sehingga bawahan dengan ikhlas bekerja sama untuk mencapai tujuan. B. Rumu Rumusa san n Mas Masal alah ah #. $pa sa saja pe perbedaan da dari kelompok dan dan tim% &. $pa $pa saja saja kele kelebi biha han n dan dan keku kekura rang ngan an beke bekerj rjaa dala dalam m tim tim% '. $pa $pa yan yang g dim dimak aksu sud d den denga gan n kara karakt kter er dari dari tim tim yan yang g efe efekt ktif if%% . $pa $pa saja saja tipe tipe*t *tip ipee tim tim yang ang seri sering ng dite ditemu muii dal dalam am org organis anisas asi% i% +. Baga Bagaim iman anaa per peran an pemi pemim mpin pin tim tim dala dalam m men mendu duku kung ng krea kreati tivi vita tas% s% . Bagai agaim mana ana dete determ rmin inan an efe efekt ktiv ivit itas as kep kepem emim impi pin nan% an% . Bagai agaim mana ana perbedaan peran pemim emimp pin dalam meng engamb ambil keputusan san saa saat
-.
melakukan pendekatan tradisional dan pendekatan kepentingan tim% Bagaimana ca cara me melakukan meeting yang yang efektif%
C. Tujuan juan
#. &. '. .
enjelaskan apa saja perbedaan dari kelompok dan tim. enjelaskan kelebihan dan kekurangan bekerja dalam tim. enyebutkan dan menjelaskan karakter dari tim yang efektif. enyebutkan dan menjelaskan tipe*tipe tim yang sering ditemui dalam
+. . .
organisasi. ejelaskan peran pemimpin tim dalam mendukung kreativitas. enjelaskan determinan efektivitas kepemimpinan. enyebutkan dan menjelaskan perbedaan peran pemimpin dalam mengambil keputusan saat melakukan pendekatan tradisional dan pendekatan kepentingan
-.
tim. enjelaskan cara untuk melakukan meeting yang efektif.
BAB II PEMBAHASAN
A. Perbeaan !el"m#"k an T$m
/emua tim adalah kelompok, tetapi tidak semua kelompok adalah tim. /eorang manajer dapat menyatukan sekelompok orang tetapi tidak membangun sebuah tim. 0im adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. /edangkan kelompok merupakan kumpulan dari & orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan tertentu. alam kelompok diperlukan interaksi bersama dan adanya karakteristik yang berbeda agar dapat menciptakan suatu keragaman. /erta mampu memberikan konstribusi dalam mengambil
sebuah keputusan
atas
persetujuan
bersama. /ebuah penelitian
menyatakan bahwa beberapa perbedaan memang ada antara tim dan kelompok. Konsep tim menyiratkan misi bersama dan tanggung jawab bersama. /edangkan kelompok fokus pada kinerja individu dan tujuan, dan ketergantungan pada kemampuan individu, tim memiliki mentalitas kolektif yang berfokus pada (#) berbagi informasi, wawasan, dan perspektif1 (&) membuat keputusan yang mendukung masing*masing individu untuk melakukan pekerjaannya sendiri yang lebih baik1 dan2atau (') memperkuat standar kinerja individu masing*masing. alam bahasan ini didefinisikan dan dijelaskan perbedaan antara kelompok kerja dan tim kerja. Kelompok kerja didefinisikan sebagai dua individu atau lebih yang berinteraksi dan saling bergantungan, yang bergabung bersama*sama untuk mencapai sasaran. /uatu kelompok kerja adalah kelompok yang berinteraksi untuk berbagai informasi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota berkinerja dalam bidang tanggungjawab. Kelompok kerja tidak perlu atau tidak berkesempatan untuk melakukan kerja kolektif yang menuntut upaya gabungan. Jadi kinerja mereka sekedar jumlah kinerja sumbangan individual dari tiap anggota kelompok. 0idak ada sinerrgi positif yang akan menciptakan suatu tingkat keseluruhan kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan*masukan. /uatu tim kerja membangkitkan sinergi positif lewat upaya yang terkoordinasi. 3paya*upaya individual mereka menghasilkan suatu tingkat kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individual tersebut. Kelompok kerja merupakan kelompok yang terutama berinteraksi untuk membagi dan mengambil keputusan untuk membantu tiap anggota dalam bidang yang menjadi tanggung jawabnya. 0im kerja merupakan kelompok yang upaya*upaya individunya menghasilkan suatu kinerja yang lebih besar daripada jumlah masukan individual tersebut.
B. !eleb$han an !ekurangan Bekerja alam T$m Kelebihan bekerja dalam tim, pertama, dalam tim sangat memungkinkan untuk
mencapai sinergi. /inergi melibatkan kerjasama semua orang untuk mencapai sesuatu melebihi kapasitas pada saat bekerja sendiri. Kedua, dalam tim seringkali dilakukan evaluasi, sehingga dapat menghindari kesalahan besar. 4al ini dapat membantu sebuah tim untuk mengambil keputusan lebih baik lagi dan menghindari gangguan yang tidak terduga. Ketiga, tim dapat dan bisa berkontribusi lebih baik untuk erbaikan dan inovasi berkelanjutan. !enelitian pada kerja tim mendukung bahwa persepsi masyarakat tentang saling ketergantungan diri sendiri dengan orang lain (seperti dalam sebuah tim) mempengaruhi keyakinan mereka dengan anggota kelompok dan sikap mereka terhadap anggota kelompok. engan demikian, kepercayaan interpersonal yang dipandang sebagai
sumber daya
sosial dapat memfasilitasi kerjasama
dan
memungkinkan interaksi sosial yang terkoordinasi. 4al ini menambah komitmen tim dan motivasi anggota. Karyawan yang lebih berkomitmen dan termotivasi cenderung tidak akan untuk meninggalkan pekerjaan mereka, kurang mengalami stres, dan lebih mungkin untuk melakukan dengan baik dan berperilaku pro*sosial. Kekurangan bekerja dalam tim, pertama, masalah yang umum adalah anggota tim menghadapi tekanan untuk menyesuaikan diri dengan standar kelompok kinerja dan perilaku. isalnya, anggota tim dapat dikucilkan sehingga tidak produktif dibandingkan dengan rekan kerja*nya. elalaikan tanggung jawab individu, juga dikenal sebagai kemalasan sosial, adalah masalah lain yang sering dicatat dalam kelompok. Kemalasan sosial adalah kecenderungan sadar atau tidak sadar oleh beberapa anggota tim untuk mengelak tanggung jawab dengan menahan upaya menuju tujuan kelompok ketika mereka tidak secara individual bertanggung jawab untuk pekerjaan mereka. Kekurangan bekerja dalam tim lainnya adalah groupthink. Groupthink merupakan fenomena untuk mengikuti konsensus dari mayoritas anggota tim mengalahkan pendapat minoritas yang mungkin saja lebih benar. /uara mayoritas dapat mengalahkan suara minoritas, padahal belum tentu lebih baik. alam tim seringkali lebih diperhatikan suara mayoritas karena dianggap mewakili sebagian besar anggota tim. eskipun kekompakan adalah kualitas yang diinginkan tim, tim yang sangat kohesif juga bisa menjadi sumber konflik dengan tim lain. ereka mungkin menjadi
begitu kohesif sehingga tercipta kelompok yang jarang berinteraksi dengan yang lainnya, sehingga menciptakan potensi konflik antarke lompok yang signifikan. C. Enam !arakter ar$ T$m %ang E&ekt$& emahami apa yang membuat tim menjadi efektif sangat penting untuk para
pemimpin organisasi. Berdasarkan literatur yang relevan, bagian ini merangkum faktor*faktor berikut sebagai karakteristik tim yang efektif5 norma*norma tim, kepemimpinan tim, kekompakan dan saling ketergantungan, komposisi tim, struktur tim, dan dukungan organisasi. N"rma t$m, norma tim merupakan karakteristik penting dari tim efektif karena norma merupakan panduan anggota tim dalam berperilaku. 6orma menentukan perilaku apa yang dapat diterima dan tidak dapat diterima. 6orma tim menjadi standar perilaku yang dapat diterima dan dibagi oleh anggota tim. 6orma mempengaruhi bagaimana anggota tim melihat dan berinteraksi satu sama lain, keputusan pendekatan, dan memecahkan masalah. 0im yang efektif harus memiliki sebuah set yang sesuai norma*norma yang mengatur perilaku semua anggota. !e#em$m#$nan t$m, mengingat meningkatnya kegunaan tim untuk mengatur
aktivitas kerja di banyak organisasi, peran pemimpin dalam memfasilitasi perilaku produktif di antara anggota tim sangat penting. !erlunya kepemimpinan masih ada, karena tim terdiri dari banyak kepribadian, pola pikir, motif, dan agendas. emiliki pemimpin tim yang efektif dapat mempengaruhi seluruh tim dapat berarti perbedaan antara keberhasilan dan kegagalan. 3ntuk menjadi pemimpin tim yang efektif memerlukan pergeseran pola pikir dan perilaku bagi mereka yang terbiasa bekerja dalam organisasi tradisional di mana manajer membuat semua keputusan. "rganisasi berbasis tim membutuhkan pemimpin yang memiliki pengetahuan dalam proses tim dan mampu mengembangkan sebuah tim yang produktif dan efektif. enjadi pemimpin tim yang efektif berarti memahami anggotanya. 7ni juga disebut sebagai memiliki kemampuan bersosialisai. 0anggung jawab utama seorang pemimpin harus mengambil tindakan dalam rangka menciptakan tim yang efektif. !ek"m#akan an sal$ng ketergantungan t$m, tim yang efektif biasanya
memiliki tingkat kohesi, saling ketergantungan. Kohesi adalah sejauh mana anggota tim bersatu dan tetap berkomitmen untuk mencapai tujuan tim. 0im yang sangat kohesif juga digambarkan memiliki potensi tinggi (keyakinan kelompok dapat efektif) dan keyakinan diri yang kuat (keyakinan internal yang dimiliki oleh individu atau
kelompok tentang seberapa baik situasi yang akan datang dapat ditangani). 0im yang kompak cenderung jarang terlibat dalam perselisihan yang efektif dan lebih mungkin untuk tetap bersama*sama lagi dan membuat keputusan yang lebih efektif. Juga, dalam tim yang sangat kompak, kualitas hubungan interpersonal dan anggota tim kuat. !"m#"s$s$ t$m, komposisi tim berfokus pada keanekaragaman dalam
pengetahuan, latar belakang, dan pengalaman anggota tim. emutuskan siapa yang dapat bergabung dalam tim adalah salah satu tantangan terberat yang dihadapi seorang pemimpin dan tidak boleh dianggap enteng. !enelitian tentang keragaman tim mengungkapkan
perbedaan yang dimiliki anggota
tim dapat
meningkatkan
pembelajaran dan kreativitas tim pada kondisi yang tepat, harus memiliki gabungan yang tepat dari keterampilan yang saling melengkapi, pengetahuan, dan kemampuan untuk melakukan pekerjaan. Keragaman tim membawa beragam sudut pandang untuk bertahan dari masalah. anfaat lain dari keragaman adalah kemungkinan penurunan groupthink karena kesempatan yang lebih besar untuk memiliki sudut pandang yang berbeda. 6amun, perlu dicatat bahwa tidak semua tim yang beragam tampil baik. 0im yang tidak mengelola keragaman dengan baik mungkin akan mengalami konflik sesama tim, kebuntuan, kurangnya komunikasi, tidak adanya kolegialitas, dan akhirnya kurangnya semangat tim. 0im yang sukses keduanya proaktif dalam mengantisipasi
kebutuhan
untuk
resolusi
konflik
dan
pluralistik
dalam
mengembangkan strategi resolusi konflik yang berlaku untuk semua anggota tim. Struktur t$m, struktur tim mengacu pada interaksi yang menentukan tugas
tugas, tanggung jawab, dan wewenang. engan kata lain, struktur tim dapat menentukan apakah tim mempekerjakan model hirarkis atau model hori8ontal 9datar:. 4ori8ontal (pengambilan keputusan desentralisasi) model yang dirancang untuk tim dengan kinerja tinggi dan banyak pengaruh pengambilan keputusan dan akuntabilitas. ;elar anggota tim saling ketergantungan dan otonomi telah diidentifikasi sebagai komponen struktural utama yang mempengaruhi efektivitas tim. 0im yang memiliki otonomi tinggi, partisipasi yang luas dalam keputusan tim, dan variasi dalam tugas* tugas yang dilakukan oleh masing*masing anggota, dikatakan memiliki motivasi dalam pekerjaan. Ketika tim menganggap tugas mereka sebagai motivasi, mereka umumnya lebih efektif. Dukungan "rgan$sas$ , tim yang efektif adalah mereka yang memiliki dukungan
kuat dari puncak organisasi. enilai efektivitas tim berkaitan dengan kinerja
keseluruhan organisasi menjadi bagian penting dari tanggung jawab manajemen inti. Ketika tim tidak mencapai hasil yang diharapkan, manajemen inti harus mengajukan beberapa pertanyaan kunci. !ertama, apakah tim sepenuhnya memahami misi mereka% Kedua, apakah tim mendapatkan dukungan yang cukup dari manajemen inti dalam bentuk pelatihan, penghargaan, informasi, dan sumber daya materi yang mereka butuhkan% Ketiga, apakah tim memiliki kepemimpinan, komunikasi, dan struktur tugas yang sesuai telah ditetapkan untuk operasi tim% an, akhirnya, apakah budaya organisasi2dukungan lingkungan kerja tim memiliki program penghargaan yang memotivasi dan memperkuat perilaku tim% !ertanyaan ini membahas peran organisasi dalam memberikan infrastruktur yang mendukung kerja tim yang efektif.
D. T$m %ang Ser$ng D$temu$ alam 'rgan$sas$ /ebuah perusahaan manufaktur mungkin, misalnya, memanfaatkan berbagai tim,
termasuk tim peningkatan kualitas, tim pemecahan masalah, tim produktif yang dikelola sendiri, tim lintas fungsional, tim integrasi teknologi, tim lintas*fungsional virtual, dan tim keamanan . /elama bertahun*tahun, meningkatnya persaingan yang berasal dari global dan teknologi dari pasar telah memaksa organisasi untuk mengadopsi jenis tim yang berbeda dari tim fungsional ke tim lintas*fungsional dan kemudian ke tim self-managed . #. 0im , produksi, sumber daya manusia, atau sistem informasi, yang memiliki tujuan yang sama. /eiring waktu, kekurangan dari pendekatan ini menjadi jelas, sebagian pekerja menderita kebosanan karena sifat berulang dari pekerjaan mereka. /truktur tim fungsional umumnya lebih hirarkis yaitu pemimpin membuat semua keputusan dan mengharapkan pengikut untuk melaksanakannya. /elama bertahun*tahun, penggunaan struktur fungsional telah menurun. 0im lintas*fungsional menjadi populer di akhir #?-@*an, ketika perusahaan mulai menyesuaikan struktur organisasi mereka untuk membuatnya menjadi lebih fleksibel dan kompetitif. &. 0im Aintas*fungsional alam organisasi saat ini, menyelesaikan tugas*tugas sering membutuhkan kerjasama lintas batas, seperti bidang fungsional atau divisi. 7ndividu terus* menerus diminta untuk melintasi batas fungsional dan membentuk tim dengan disiplin fungsional lainnya untuk tujuan mencapai tujuan umum. 0im multifungsi
terdiri dari berbagai anggota dengan latar belakang yang berbeda, pengetahuan, pengalaman, dan keahlian, yang bisa memecahkan masalah dan juga membantu dalam pengambilan keputusan. 6ama lain untuk jenis tim adalah tim lintas fungsional. /ebuah tim lintas fungsional terdiri dari anggota dari departemen fungsional yang berbeda dari sebuah organisasi yang dibawa bersama*sama untuk melakukan tugas*tugas yang unik untuk menciptakan produk baru dan pelayanan yang tidak biasanya. $nggota tim juga mencakup perwakilan dari organisasi luar, seperti pemasok, klien , dan mitra usaha patungan. asar pemikirin dibalik konsep tim lintas*fungsional adalah bahwa interaksi, kerjasama, koordinasi, berbagi informasi, dan perbedaan gagasan antara orang* orang dari berbagai daerah fungsional (produksi, pemasaran, =>, dan sete rusnya) menghasilkan produk2jasa yang berkualitas lebih baik dengan siklus pembinaan yang lebih sebentar. 7ni berlaku untuk tim lintas fungsional yang dituntut untuk mengembangkan produk2jasa yang lebih inovatif atau te knologi baru. 0im lintas*fungsional seringkali menjadi langkah pertama organisasi terhadap partisipasi karyawan yang lebih besar dan pemberdayaan. 0im*tim ini dapat secara bertahap berkembang menjadi tim mandiri, yang merupakan perubahan mendasar dalam bagaimana pekerjaan diatur. '. 0im andiri 0antangan berhasil dalam ekonomi global telah mencapai tingkatan baru, perusahaan berusaha untuk mengembangkan dan mempertahankan keunggulan kompetitif dengan intensitas yang tidak seperti sebelumnya, dan dengan pengetahuan bahwa lingkungan bisnis telah menjadi semakin bergolak. 3ntuk memenuhi tantangan ini dan menjadi lebih kompetitif, perusahaan $/ dari semua jenis dan ukuran yang mengakui kebutuhan untuk perubahan struktur internal mereka dan budaya. ereka akan membuat alternatif untuk perintah dan mengontrol struktur hirarkis, mengubah cara keputusan dibuat, mendefinisikan kembali pekerjaan, dan mengubah asumsi manajer tentang bagaimana untuk memimpin. 3ntuk memenuhi tantangan ini, salah satu pendekatan baru yang telah didapatkan adalah tim mandiri (/elf*anaged 0eam). 0im mandiri (/0s) adalah tim yang relatif otonom yang anggotanya berbagi tanggung jawab kepemimpinan dan menahan diri saling bertanggung jawab untuk menentukan tujuan kinerja yang ditugaskan oleh manajemen yang lebih tinggi. 0im mandiri biasanya tim lintas fungsional yang diperbarui dalam keanggotaan, dan memiliki lintang lebar di daerah keputusan seperti mengelola sendiri, perencanaan
dan penjadwalan kerja, dan mengambil tindakan pada masalah. alam tim, anggota menetapkan tujuan tugas untuk daerah tertentu tanggung jawab mereka yang mendukung pencapaian tujuan tim mandiri lebih adaptif dan proaktif dalam perilaku mereka dari team tradisional. E. Peran Pem$m#$n T$m alam Menukung !reat$($tas #. !eran enejemen $tas 0anpa dukungan organisasi, kesempatan yang dimiliki individu untuk lebih kreatif
tidak akan efektif dan sukses. Jadi peran menejemen atas memiliki dampak yang besar dalam mengembangkan kreativitas. !eran tersebut diantaranya5 menyediakan sumber yang berkualitas, menyediakan penghargaan yang pantas, menyediakan struktur yang fleksibel, dan menyediakan kondisi alam dan budaya yang mendukung. &. !eran Ketua 0im 0erdapat kewajiban yang harus dilakukan ketua tim dalam mempertahankan kreativitas tim, yaitu5 (#) menempatkan anggota pada bidang yang sesuai, (&) memberikan anggota kebebasan dalam memilih cara mengembangkan kreativitas, (') menyediakan waktu, dana, dan sumber yang memadai, () menghindari hal*hal yang dapat mencegah kreativitas. ). Determ$nan E&ekt$($tas !e#em$m#$nan Kepemimpinan yang efektif terjadi manalaka bawahan merespon karena ingin
melakukan tugas dan menemukan konpensasinya, tetapi dari ototritas mempribadi, lalu bawahan menghormati, patuh,dan taat kepada manajer, dan senang hati bekerja sama dengannya, kemudian merealisasikan bahwa permintaan manajer konsisten dengan beberapa tujuan pribadi bawahan. Ukuran an k"m#"s$s$ t$m* besarnya sebuah tim akan mempengaruhi pengambilan keputusan, semakin banyak anggota dalam tim, maka akan semakin banyak pengetahuan*pengetahuan yang dapat mempengaruhi keputusan menjadi lebih baik. /elain itu juga, semakin besar sebuah tim, maka proses komunikasi juga akan semakin sulit. $nggota tim yang memiliki potensial akan mendominasi dan sebaliknya, anggota tim yang lainnya akan merasa sulit untuk berkontribusi. 4al ini menjadi pertimbangan seorang pemimpin tim uantuk mempertimbangkan besarnya tim yang akan dibentuk. Status angg"ta* dalam sebuah tim pasti terdapat perbedaan status antara anggotanya, dimana sering terjadi anggota yang merasa statusnya lebih rendah akan susah untuk memberikan pendapat atau pendapat yang diajukan biasanya jarang
disetujui dibandingkan dengan anggota yang berstatus lebih tinggi. "leh karena itu, ada baiknya seorang pemimpin untuk memperhatikan5 (#) menjaga agas setiap pertemuan kelmpok terhindar dari hal*hal yang menunjukan status anggota dan (&) menerapkan norma untuk saling menghargai antaranggota kelompok. !ek"m#akkan t$m* semakin kompak sebuah tim dalam bekerja sama makan semakin besar peluang tim tersebut untuk mencapai target dan tujuan mereka. !ada sisi negatifnya, biasanya sebuah tim yang kompak akan memutuskan sesuatu atau mengambil keputusan dengan cepat tanpa memikirkan cara alternatif lainnya, hal inidapat menyebabkan kejadian yang disebut dengan groupthink . Groupthink sendiri akan berdampak buruk dalam pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah. S$&at an n$la$ ar$ angg"ta t$m* penelitian menunjukkan bahwa anggota tim yang memiliki banyak kesamaan (sifat, nilai, kepribadian) akan lebih produktif terlebih pada saat melakukan pekerjaan bersama dalam waktu yang mepet. $nggota yang memiliki kesamaan biasanya memiliki acuan yang sama dalam memutuskan sesuatu. !ual$tas ke#em$m#$nan* merupakan salah satu deteminan yang paling penting dalam membuat keputusan yang efektif. !emimpin yang efektif akan berusaha mengarahkan
anggotanya
setiap
pengambilan
keputusan
tetapi
tidak
akan
mendominasi didalamnya. +. Perbeaan Peran Pem$m#$n alam Mengamb$l !e#utusan Saat Melakukan Penekatan Tra$s$"nal an Penekatan !e#ent$ngan T$m Penekatan tra$s$"nal* melalui pendekatan ini, seorang pemimpin akan melatih
kemampuannya
untuk
mengarahkan,
mengintruksikan,
mengontrol
dan
menginisiatifkan anggotanya. !endekatan ini menghasilkan hasil yang berbeda dalam setiap kondisi yang berbeda. Penekatan ke#ent$ngan t$m* berdasarkan
kepentingan dan penelitian,
pendekatan ini hasilnya lebih baik dibandingkan dengan pendekatan tradisional. elalui pendekatan ini, semua anggota tim akan merasa berbagi tanggung jawab, hal ini dapat menyebabkan setiap anggota lebih merasa nyaman dengan tim mereka sendiri. H. Cara Melakukan Meeting %ang E&ekt$& !ersiapan yang dilakukan oleh pemimpin dan anggota tim memiliki efek
langsung dengan meeting itu sendiri. !ersiapan yang tidak dilakukan dengan baik hanya akan menyebabkan meeting menjadi tidak produktif. /etidaknya dalam menggelar meeting , + hal yang harus dipersiapkan dengan baik adalah5 (#) hal apa
yang akan dibahas, (&) peserta*peserta yang akan menghadiri meeting , (') agenda selanjutnya, () waktu dan tempat yang tepat dan (+) kepemimpinan yang baik.
BAB III PENUTUPAN
A. !es$m#ulan Kemampuan dan keterampilan kepemimpinan (leadership) untuk mengarahkan
merupakan faktor penting
dalam efektivitas
manajer. Kepemimpinan harus
melibatkan orang lain atau bawahan. Karena kesanggupan mereka untuk menerima pengarahan dari manajer, para bawahan membantu menegaskan eksistensi manajer dan memungkinkan proses kepemimpinan. Kepemimpinan mencakup distribusi otoritas yang tidak mungkin seimbang antara manajer dan bawahan. 0erdapat perbedaan dalam tim dan kelompok. 0im adalah suatu unit yang terdiri atas dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengoordinasi kerja mereka untuk tujuan tertentu. /edangkan kelompok merupakan kumpulan dari & orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan tertentu. alam kelompok diperlukan interaksi bersama dan adanya karakteristik yang berbeda agar dapat menciptakan suatu keragaman.
Bekerja dalam tim juga memiliki kelemahan yang seringkali menjadi masalah dalam tim, jadi tidak sepenuhnya pekerjaan tim akan selalu memiliki keuntungan dan berjalan lancar. 0erdapat pula karakter yang wajib dimiliki agar tim menjadi lebih efektif, yaitu diantaranya5 norma tim, gaya kepemimpinan, kokompakan dalam tim, struktur tim, komposisi tim dan dukungan dari organisasi. alam dunia kerja, sering ditemui juga ' tipe tim yang sering dipakai yaitu, tim fungsional, tim lintas*fungsional serta tim mandiri. 0erdapat hal*hal yang harus diperhatikan dalam membentuk sebuah tim yang efektif begitu juga dengan hal*hal yang harus diperhatikan untuk mengadakan meeting yang produktif dengan persiapan yang matang.
DA)TAR PUSTA!A
=obert 6. Aussier, hristopher <. $chua. &@#'. Leadership: Theory, Application, & Skill Deelopment.