BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Be Belak lakang ang
Permas Permasalah alahan an kemisk kemiskina inan n merupa merupakan kan permas permasala alahan han yang yang termasu termasuk k dalam dalam masalah masalah sosial sosial.. Kemisk Kemiskina inan n merupa merupakan kan hal yang yang komple kompleks ks karena karena menyangkut berbagai macam aspek seperti hak untuk terpenuhinya pangan, kesehat kesehatan, an, pendid pendidika ikan, n, pekerja pekerjaan, an, dan sebaga sebagainy inya. a. Agar Agar kemisk kemiskina inan n di Indo Indone nesi siaa dapa dapatt menu menuru run n dipe diperl rluk ukan an duku dukung ngan an dan dan kerj kerjaa sama sama dari dari pihak masyarakat dan keseriusan pemerintah dalam menangani masalah ini. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS periode Maret !"#$ melaporkan bah%a jumlah penduduk miskin sebanyak !&,$' juta ji%a baik di perkotaan maupun maupun di pedesaa pedesaan. n. ika ika diband dibanding ingkan kan dengan dengan period periodee Septem September ber !"#) !"#) angka penduduk miskin sebanyak !*,*+ juta ji%a. Maka angka kemiskinan di Indonesia mengalami kenaikan sebanyak ",& juta ji%a. Angka kemiskinan yang semakin meningkat akan berdampak pada masalah sosial lainnya seperti masalah kesehatan. Banyak masyarakat akan mengalami masalah pemenuhan keseh kesehat atan an akib akibat at perek perekon onom omian ian mere mereka ka yang yang kura kurang ng.. Sehi Sehing ngga ga akan akan berdampak pada rendahnya angka kesehatan di masyarakat. Pada Pada penu penuli lisan san maka makala lah h ini, ini, penu penuli liss akan akan memb membah ahas as lebi lebih h dalam dalam mengen mengenai ai konsep konsep dasar dasar kemisk kemiskina inan n dan keseha kesehatan tan,, data data kemiski kemiskinan nan di Indonesia, Indonesia, penyebab penyebab kemiskinan kemiskinan di Indonesia, Indonesia, dampak dampak kemiskinan kemiskinan,, serta kebijakan pemerintah terhadap kemiskinan.
B. Tujuan
#.
Mahasis Mahasis%a %a dapat dapat menget mengetahu ahuii dan memah memahami ami konse konsep p dasar dasar kemiski kemiskinan nan dan kesehatan
!.
Mah Mahasis asis%a %a dapat apat men mengeta getahu huii dan memah emaham amii data ata kemis emiski kin nan di Indonesia
+.
Maha Mahasi sis% s%aa dapa dapatt meng menget etah ahui ui dan dan mema memaha hami mi peny penyeb ebab ab dan dan pros proses es terjadinya kemiskinan
1
).
Maha Mahasi sis% s%aa dapa dapatt meng menget etah ahui ui dan dan mema memaha hami mi hubu hubung ngan an kemi kemisk skin inan an dengan pendidikan, negara, kesehatan, sosial dan ekonomi
$. Maha Mahasi sis% s%aa dapa dapatt meng menget etah ahui ui dan dan mema memaha hami mi damp dampak ak kemi kemisk skin inan an terhadap kesehatan . Mahasis%a Mahasis%a dapat dapat mengetahu mengetahuii dan memaham memahamii kebijakan kebijakan pemerin pemerintah tah dalam dalam menghadapi kemiskinan *. Maha Mahasi sis%a s%a dapa dapatt meng menget etah ahui ui dan dan mema memaha hami mi kebi kebijak jakan an peme pemerin rintah tah terhadap dampak yang di timbulkan oleh kemiskinan
BAB II
2
TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep Dasar Kemiskinan Dan Keseatan
Kemiskinan adalah ketidaksamaan kesempatan untuk mem-ormulasikan basis kekuasaan sosial, yang meliputi aset (tanah, perumahan, peralatan, kesehatan, sumber keuangan (pendapatan dan kredit yang memadai, organisiasi
sosial politik yang dapat
diman-aatkan untuk mencapai
kepentingan bersama, jaringan sosial untuk memperoleh pekerjaan, barang atau jasa, pengetahuan dan keterampilan yang memadai, serta in-ormasi yang berguna (Suharto, !""$. alam Kamus Ilmiah Populer (!"", kata /Miskin0 mengandung arti tidak berharta (harta yang ada tidak mencukupi kebutuhan atau bokek. Adapun kata /-akir0 diartikan sebagai orang yang sangat miskin. Secara 1timologi makna yang terkandung yaitu bah%a kemiskinan sarat dengan masalah konsumsi. 2al ini bermula sejak masa neo3klasik di mana kemiskinan hanya dilihat dari interaksi negati- (ketidakseimbangan antara pekerja dan upah yang diperoleh. Kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan tara- kehidupan kelompok dan juga tidak mampu meman-aatkan tenaga mental maupun -isiknya dalam kelompok tersebut (4ahardjo, !""*. Menurut 5rank 1llis kemiskinan mencakup beberapa hal yaitu 6 (Suharto, !""$ #. Kekurangan -asilitas -isik bagi kehidupan yang normal !. 7angguan dan tingginya risiko kesehatan +. 4isiko keamanan dan kera%anan kehidupan sosial ekonomi dan lingkungannya ). Kekurangan pendapatan yang mengakibatkan tidak bisa hidup layak $. Kekurangan dalam kehidupan sosial yang dapat ditunjukkan oleh ketersisihan sosial,
3
Berdasarkan berbagai sudut pandang tentang pengertian kemiskinan, pada dasarnya bentuk kemiskinan menurut M. 8asir (Aditya Agus Prasetyo, !"#" dapat dikelompokkan menjadi tiga pengertian, yaitu6 !. Kemiskinan A"solut
Seseorang dikategorikan termasuk ke dalam golongan miskin absolut apabila hasil pendapatannya berada di ba%ah garis kemiskinan, tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup minimum, yaitu6 pangan, sandang, kesehatan, papan, dan pendidikan. #. Kemiskinan $elati%
Seseorang yang tergolong miskin relati- sebenarnya telah hidup di atas garis kemiskinan tetapi masih berada di ba%ah kemampuan masyarakat sekitarnya. &. Kemiskinan Kultural
Kemiskinan ini berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari pihak lain yang membantunya.
Secara umum kajian tentang kemiskinan menurut 2artomo (4ahardjo, !""* dapat ditinjau dari dua perspekti-, yaitu 6 #. Perspekti% Kultural' Konsep kemiskinan dalam perspekti- kultural dikelompokkan menjadi tiga tingkatan analisis, yaitu 6 a.
9ingkatan indi:idu, 2al ini berarti kemiskinan karena mentalitas indi:idu yang malas, apatis, -atalistik, pasrah, boros, dan tergantung (mentalitas negati-.
b.
9ingkatan keluarga, 2al ini berarti kemiskinan karena jumlah anak dalam keluarga sangat besar, dengan pola budaya keluarga yang tidak produkti-.
c.
9ingkatan masyarakat, 2al ini berarti kemiskinan kerena tidak terintegrasinya kaum miskin dengan institusi3institusi masyarakat secara e-ekti-.
4
!. Perspekti% Struktural' Konsep kemiskinan dalam perspekti- struktural adalah kemiskinan yang terjadi karena dampak dari -aktor3-aktor struktur masyarakat (-aktor eksternal, yaitu terjadinya kemiskinan karena6 a.
Program atau perencanaan pembangunan yang tidak tepat;
b.
Pelaksanaan kekuasan pemerintahan (birokrasi pemerintah yang korup;
c.
Kehidupan sosial3politik yang tidak demokratis atau otoriter;
d.
Sistem ekonomi liberalistik atau kapitalistik;
e.
Perkembangnya
teknologi
modern
atau
industrialisasi
yang
mekanistik disemua aspek; -.
Kesenjangan sosial3ekonomi di masyarakat sangat tinggi;
g.
7lobalisasi ekonomi dan pasar bebas. adi, menurut perspekti- struktural kemiskinan itu terjadi karena
-aktor ekternal, sedangkan menurut perspekti- kultural kemiskinan itu terjadi karena mentalitas indi:idu atau kelompok (4ahardjo, !""* Berikut ini beberapa penyebab kemiskinan (4ahardjo,!""* antara lain adalah6 !. (erosotn)a stan*ar perkem"angan pen*apatan per+kapita se,ara glo"al.
Standar
pendapatan
per3kapita
bergerak
seimbang
dengan
produkti:itas yang ada pada suatu sistem. ikalau produkti:itas berangsur meningkat maka pendapatan per3kapita pun akan naik. Begitu pula sebaliknya, seandainya produkti:itas menyusut maka pendapatan per3 kapita
akan
turun
beriringan.
Berikut
beberapa
-aktor
yang
mempengaruhi kemerosotan standar perkembangan pendapatan per3 kapita6 a. 8aiknya standar perkembangan suatu daerah. b. Politik ekonomi yang tidak sehat. c. 5aktor3-aktor luar neger, diantaranya 6 4usaknya syarat3syarat perdagangan, Beban hutang, Kurangnya bantuan luar negeri, dan Perang
5
#. (enurunn)a etos kerja *an pro*ukti-itas mas)arakat.
9erlihat jelas -aktor ini sangat urgen dalam pengaruhnya terhadap kemiskinan.
serta
jaminan
kesehatan
dan
pendidikan
yang
bisa
dipertanggungja%abkan dengan maksimal. &. Bia)a kei*upan )ang tinggi.
Melonjak tingginya biaya kehidupan di suatu daerah adalah sebagai akibat dari tidak adanya keseimbangan pendapatan atau gaji masyarakat. 9entunya kemiskinan adalah konsekuensi logis dari realita di atas. 2al ini bisa disebabkan oleh karena kurangnya tenaga kerja ahli, lemahnya peranan %anita di depan publik dan banyaknya pengangguran. . Pem"agian su"si*i in ,ome pemerinta )ang kurang merata.
2al ini selain menyulitkan akan terpenuhinya kebutuhan pokok dan jaminan keamanan untuk para %arga miskin, juga secara tidak langsung mematikan sumber pemasukan %arga. Bahkan di sisi lain rakyat miskin masih terbebani oleh pajak negara.
Selain itu menurut Suryadiningrat (4ahardjo, !""* kemiskinan juga dapat
dilatarbelakangi
oleh
beberapa
-aktor.
Adapun
-aktor
yang
melatarbelakangi adanya sumber masalah kemiskinan, yaitu6 !. /aktor Biologis' Psikologis' *an Kultural
Kondisi indi:idu yang memiliki kelemahan biologis, psikologis, dan kultural dapat dilihat dari munculnya si-at pemalas, kemampuan intelektual dan pengetahuan yang rendah, kelemahan -isik, kurangnya keterampilan, dan rendahnya kemampuan untuk menanggapi persoalan di sekitarnya. #. /aktor Struktural
Kemiskinan struktural biasanya terjadi dalam masyarakat yang terdapat perbedaan antara orang yang hidup di ba%ah garis kehidupan dengan orang yang hidup dalam keme%ahan. =iri3ciri masyarakat yang mengalami kemiskinan struktural, yaitu6
6
a.
9idak adanya mobilitas sosial :ertikal.
b.
Munculnya ketergantungan yang kuat dari pihak orang miskin terhadap kelas sosial3ekonomi di atasnya.
Kesehatan merupakan -aktor penentu bagi kesejahteraan sosial. 2< adalah "Health is a state of complete physical, mental and social well-being and not merely the absence of diseases or infirmity". Menurut >2<, ada tiga komponen penting yang merupakan satu kesatuan dalam de-enisi sehat yaitu6 !. Seat Jasmani Sehat jasmani merupakan komponen penting dalam arti sehat
seutuhnya, berupa sosok manusia yang berpenampilan kulit bersih, mata bersinar, rambut tersisir rapi, berpakaian rapi, berotot, tidak gemuk, na-as tidak bau, selera makan baik, tidur nyenyak, gesit dan seluruh -ungsi -isiologi tubuh berjalan normal (Budiman =handra, !"". #. Seat (ental Sehat mental dan sehat jasmani selalu dihubungkan satu sama lain dalam pepatah kuno ?i%a yang sehat terdapat di dalam tubuh yang sehat? (Men Sana In Corpore Sano). (Budiman =handra, !"". &. Seat Spritual Spritual merupakan komponen tambahan pada pengertian sehat oleh >2< dan memiliki arti penting dalam kahidupan sehari3hari masyarakat. Setiap indi:idu perlu mendapat pendidikan -ormal maupun in-ormal, kesempatan untuk berlibur, mendengar alunan lagu dan musik, siraman rohani seperti ceramah agama dan lainnya agar terjadi keseimbangan ji%a yang dinamis dan tidak monoton (Budiman =handra, !"".
7
Hu"ungan Antara Kemiskinan *an Keseatan
Korelasi antara kemiskinan dan kesehatan bukanlah suatu hubungan yang sederhana, dan merupakan suatu hubungan timbal balik yang tidak dapat dipisahkan antara keduanya. Kesehatan yang buruk dapat menyebabkan kemiskinan dan kemiskinan berpotensi besar memba%a pada status kesehatan yang rendah. Sebagaimana dinyatakan oleh orld !an (!""! bah%a kemiskinan dan kesehatan merupakan sesuatu yang tidak dapat dipisahkan. Kesehatan yang buruk dapat menyebabkan penurunan produkti:itas dan menghabiskan tabungan rumah tangga sehingga pada akhirnya akan menurunkan kualitas hidup dan menciptakan kemiskinan. Sebaliknya, orang miskin pada gilirannya akan terkena risiko pribadi dan lingkungan yang lebih besar, kekurangan gi@i, dan kemampuan yang rendah untuk mengakses -asilitas kesehatan. (orld !an , !""! Kemiskinan dapat menempatkan seseorang pada kondisi kesehatan yang tidak menguntungkan. Beberapa alasan yang dapat menjadi penyebab terjadinya hal ini adalah keterbatasan akses kelompok miskin terhadap perolehan in-ormasi dan layanan kesehatan yang memadai, rendahnya pengetahuan dan perilaku hidup yang tidak mengindahkan kesehatan. Kelaparan yang menyertai kemiskinan menambah lemahnya daya tahan tubuh si miskin sehingga kelompok miskin semakin sulit keluar dari status kesehatan yang rendah. Sebaliknya, kesehatan juga memegang peranan besar dalam
merubah
mengangkatnya
status dari
indi:idual
kemiskinan.
seseorang Kondisi
menjadi kesehatan
miskin yang
atau buruk
menyebabkan berkurangnya produkti:itas. Produkti:itas yang menurun mengakibatkan semakin terbatasnya penghasilan yang diperoleh. Apabila kemudian yang dihadapi adalah kasus katastropik, maka dibutuhkan sumber pembiayaan yang lebih besar untuk menutup ongkos pengobatan. Pada titik ini, buruknya kondisi kesehatan berakibat lebih berat bagi kelompok miskin karena aset utama yang dimiliki kelompok miskin adalah tenaga untuk bekerja. Kondisi ini cepat atau lambat mendorong yang bersangkutan dalam
8
jebakan lingkaran kemiskinan atau memperdalam status kemiskinannya (Mulyadi, !"## >agsta-- (!""! mencontohkan dalam lingkup makro, kondisi kesehatan masyarakat di negara‐ negara miskin pada umumnya tidak sebaik masyarakat di negara tidak miskin, demikian pula dalam lingkup mikro, anak ‐anak dari keluarga miskin akan memiliki tingkat kesehatan yang tidak seberuntung teman3temannya dari keluarga kaya ataupun teman3temannya yang tinggal di negara yang tidak miskin. Secara singkat, %agsta-- menggambarkan hubungan antara kemiskinan dan kesehatan sebagai berikut 6
ari uraian di atas, disimpulkan bah%a kemiskinan dan kesehatan saling berhubungan erat. Kemiskinan berdampak pada buruknya kondisi kesehatan kelompok miskin karena bagi mereka kesehatan adalah suatu barang me%ah dan kesehatan tidak jauh lebih penting dibanding dengan bagaimana mencari uang dan menikmati sesuap nasi setiap harinya. Sementara kondisi kesehatan yang buruk dan tidak tertangani dapat menjebak sesorang pada lingkaran kemiskinan. B. Data Kemiskinan Di In*onesia
9
Badan Pusat Statistik (BPS mencatat jumlah penduduk miskin per september !"#, sebanyak !*,* juta orang. Angka ini berkurang !$" ribu orang dari jumlah orang miskin pada maret !"# yang sebanyak !&,"# juta ji%a. ari +) pro:insi di indonesia, pro:insi yang paling banyak penduduk miskin berada di papua. ilansir dari data Badan Pusat Statistik (BPS, rabu ) januari !"#*. Pro:insi papua punya angka persentase kemiskinan paling tinggi pada september !"#, yaitu !&,) . umlah orang miskin di papua pada september !"# sebanyak '#),&* ribu orang. Setelah papua, ada papua barat dengan angka persentase kemiskinan sebesar !),&& . umlah orang miskinnya sebanyak !!+, ribu orang pada september !"#. Berikut ini adalah da-tar #" pro:insi dengan jumlah %arga miskin terbanyak6 No. #. !. +. ). $. . *. &. '. #".
Pro-insi
Papua Papua Barat 8usa 9enggara 9imur Maluku 7orontalo Bengkulu Aceh 8usa 9enggara Barat ampung Sumatera Selatan
Persentase Kemiskinan 012 !&,$) !),&& !!,"# #',! #*,+ #*,"+ #,)+ #,"! #+,& #+,+'
Jumla 0Ji3a2 '#),&* ribu ji%a !!+, ribu ji%a #,#) juta ji%a ++#,*' ribu ji%a !"+,' ribu ji%a +!&,# ribu ji%a &)#,+# ribu ji%a *&,$& ribu ji%a #,#+ juta ji%a #,"' juta ji%a
4. Pen)e"a" Dan Proses Terja*in)a Kemiskinan Kemiskinan *i Papua
!adan #$sat Statisti (!#S) #ro%insi #ap$a menyeb$tan bahwa anga emisinan pend$d$ #ap$a masih tertinggi di Indonesia. Minimnya in-rastruktur yang terkait pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan masyarakat diduga menjadi penyebab kemiskinan. Maka diperlukan data yang akurat untuk membangun masyarakat Papua. Kepala BPS Papua, ohanes e Brito Priyono beberapa %aktu lalu di Kota ayapura menjelaskan, tingkat pendidikan, kesehatan dan kesejahteraan merupakan barometer BPS dalam mengukur tingkat kemiskinan orang atau keluarga. Semakin tinggi tingkat pendidikan dan kesejahteraan masyarakat suatu kabupatenCkota diharapkan
10
semakin sejahtera masyarakatnya. Pada akhirnya inilah yang membuat orangCkeluarga bisa keluar dari garis kemiskinan (Badan Pusat Statistik, !"#* ) ari data BPS, kabupaten Mimika dan kota ayapura merupakan dua kabupatenCkota yang paling baik secara ekonomi. 2al ini te rjadi karena tingkat pendidikan, in-rastruktur kesehatan dan kesejahteraan masyarakat kedua kabupatenCkota ini tertinggi. Masyarakat Kota ayapura rata3rata per tahun mengeluarkan uang sekitar 4p #) juta, sedangkan di 8duga hanya 4p +, juta per orang per tahun. Sangat minimnya in-rastruktur yang terkait pendidikan, in-rastruktur
yang
terkait
kesehatan
dan
in-rastruktur
yang
terkait
kesejahteraan di kabupaten 8duga. (Badan Pusat Statistik, !"#* Inter:ensi pemerintah melalui program seperti program Indonesia Pintar, Indonesia Sehat dan Program Indonesia Sejahtera telah ada. 9iga kartu yang dibagikan kepada masyarakat miskin ini diharapkan dapat menstimulasi masyarakat Papua untuk keluar dari garis kemiskinannya. 7ubernur Papua, ukas 1nembe mengatakan, jumlah penduduk miskin di Papua sulit turun karena banyak orang yang datang dari luar Papua. Mereka datang ke Papua dengan mudah mendapatkan kartu tanda penduduk dari pemerintah setempat. (Badan Pusat Statistik, !"#*.
Kemiskinan *i Papua Barat
Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di pro:insi Papua Barat hingga September !"# tercatat sebanyak !!+, ribu ji%a atau sebanyak !),&& dari jumlah penduduk pro:insi Papua Barat. Pencapaian tersebut menunjukan bah%a pro:insi Papua Barat merupakan pro:insi dengan presentase penduduk miskin tertinggi kedua di Indonesia. 7ubernur Bank Indonesia Agus Marto%ardojo mengungkap,
masih rendahnya
Dpah
Minimum 4egional (DM4 jika dibandingkan dengan angka kebutuhan hidup layak (K2, terbatasnya jumlah lapangan kerja yang tersedia, serta rendahnya tingkat pendidikan masyarakat menjadi -aktor utama penyebab kemiskinan dan pengangguran di Papua (Badan Pusat Statistik, !"#* Pada bulan Agustus !"#, keadaan ketenagakerjaan di Pro:insi Papua Barat pada semester kedua terjadi peningkatan tingkat pengangguran terbuka
11
(9P9. Pada bulan Agustus !"# 9P9 sebesar *,) persen meningkatan dibandingkan 9P9 5ebruari !"# ($,*+ persen dan turun dibandingkan Agustus !"#$ (&,"& persen. 9ingkat partisipasi angkatan kerja (tenaga kerja dalam pasar tenaga kerja atau 9PAK mengalami penurunan dari *#,$" persen pada bulan 5ebruari !"# menjadi *","$ persen pada bulan Agustus !"#. (Badan Pusat Statistik, !"#*. Pada Agustus !"#, jumlah angkatan kerja di Pro:insi Papua Barat mencapai )+).* orang, turun sebesar #.'#! orang dibandingkan 5ebruari !"#$ dan naik sebesar !#.#&! orang dibandingkan satu tahun yang lalu (Agustus !"#$. Penduduk yang bekerja berkurang sebanyak '.++! orang dari 5ebruari !"# dan bertambah sebanyak !!.#+) orang jika dibanding keadaan Agustus !"#$. Pada bulan Agustus !"# penduduk angkatan kerja yang menganggur sebanyak +!.)$* orang, bertambah sebanyak *.)!" orang dibanding 5ebruri !"# dan juga berkurang sebanyak '$! orang jika dibandingkan dengan pengangguran pada satu tahun sebelumnya yakni pada Agustus !"#$ (Badan Pusat Statistik, !"#*.
Kemiskinan *i Nusa Tenggara Timur
Pro:insi 8usa 9enggara 9imur (899 merupakan salah satu contoh daerah
yang
masih
menghadapi
permasalahan
kemiskinan
dan
penanggulangan kemiskinan. Masih tingginya angka kemiskinan disetiap KabupatenCKota di Pro:insi 899, membuat pro:insi ini terus dilanda permasalahan kemiskinan. alam perbandingan rata3rata tingkat kemiskinan di seluruh pro:insi di Indonesia tahun !"#, Pro:insi 899 memiliki rata3rata kemiskinan !!,"# dengan jumlah orang miskin #,#) juta ji%a dari total penduduk. imana 899 menduduki peringkat ke tiga pro:insi termiskin setelah Papua dan Papua Barat. (Badan Pusat Statistik, !"#*. Kondisi alam di Pro:insi 899 tandus dan gersang. Kekeringan, ra%an pangan menjadi permasalahan rutin %arga 899. Kemiskinan, kasus gi@i buruk, angka putus sekolah, serta akses -asilitas kesehatan yang kurang memadai menjadi mata rantai lanjutan dari persoalan. 899 memiliki Sumber aya Alam (SA yang cukup besar dan beragam, namun sampai saat ini
12
potensi setiap sektor tersebut belum secara optimal dapat memberikan nilai tambah yang signi-ikan untuk mensejahterakan rakyat dan daerah 899. 2al ini disebabkan karena masih kurangnya in:estasi yang dilakukan. Masih tingginya kemiskinan menunjukan bah%a penanganan yang serius dari pemerintah maupun stakeholder sangat diperlukan untuk meminimalisir angka kemiskinan. (Badan Pusat Statistik, !"#*. Sejalan
dengan adanya
kebijakan
otonomi
daerah yang mulai
diberlakukan sejak tahun !""#, pemerintah daerah kini ber%enang penuh merancang dan melaksanakan kebijakan dan program pembangunan sesuai dengan kebutuhannya. alam pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah daerah tidak hanya melaksanakan program pembangunan tetapi juga bertanggung ja%ab secara langsung dan akti- dalam penanganan kemiskinan, sehingga untuk menanggulangi kemiskinan perlu dikaji -aktor3-aktor apa saja yang mempengaruhi kemiskinan, khususnya di 899. (Badan Pusat Statistik, !"#*. D. Hu"ungan Kemiskinan Dengan Pen*i*ikan' Negara' Keseatan' Sosial *an Ekonomi
Kemiskinan
menyebabkan
ketidakmampuan
masyarakat
dalam
mencukupi kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan. Ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan pada akhirnya berpengaruh terhadap ketidakmampuan memenuhi kebutuhan gi@i. 2al ini menyebabkan adanya penurunan tingkat kesehatan masyarakat. Seseorang yang hidup miskin tidak mampu memperoleh asupan makanan yang sehat dan seimbang setiap harinya serta cenderung untuk melakukan perilaku hidup yang tidak sehat seperti merokok dan konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan. 2al tersebut selanjutnya akan meningkatkan resiko timbulnya penyakit3penyakit seperti malnutrisi, kanker, diabetes melitus, penyakit paru obstrukti- kronis, dan hipertensi. Kemunculan penyakit3 penyakit tersebut akan semakin mengurangi pendapatan rumah tangga oleh ketidakmampuan bekerja oleh karena pengaruh dari penyakit itu sendiri dan meningkatnya pengeluaran untuk pembiayaan masalah kesehatan. itunjang oleh kecenderungan orang miskin untuk sulit mendapatkan akses ke pusat
13
layanan kesehatan, penyakit3penyakit tersebut pada akhirnya akan semakin memperparah kemiskinan itu sendiri. Selain berdampak pada kesehatan, kemiskinan
juga
mengakibatkan
seseorang tidak
mampu
memenuhi
kebutuhan akan pendidikannya (Suharto, !""$ ampak kemisikinan terhadap pendidikan sangat besar. ika kemiskinan tidak segera diatasi maka untuk mencapai pendidikan yang bermutu sangat sulit, karena di @aman yang modern seperti sekarang ini persaingan sangat ketat, segala sesuatu membutuhkan sumber daya yang berkualitas dan mampu bersaing.9ingkat pendidikan yang rendah menyebabkan masyarakat semakin tidak mampu bersaing dalam angkatan kerja. Pada akhirnya terciptalah pengangguran, dan masyarakat miskin tidak dapat keluar dari lingkaran kemiskinan (Suharto, !""$. Kemiskinan juga memberikan dampak di bidang sosial, seperti kecemburuan dan tindak kriminal, sehingga dapat dikatakan bah%a kemiskinan menciptakan kondisi yang
tidak aman dalam
masyarakat.
Masalah
kemiskinan yang terjadi akan menimbulkan dampak atau akibat yang dapat terjadi yaitu meningkatnya tingkat kriminalitas. Kriminalitas disini yang sering terjadi antara lain adalah pencurian, pencopetan, perampokan, dan lain3 lain. Alasan mereka melakukan hal itu adalah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, karena mereka tidak mempunyai penghasilan untuk mencukupi kebutuhannya. Seseorang cenderung melakukan apa saja jika terdesak untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Baik itu dengan cara halal maupun tidak. Sehingga tingkat kriminalitas di kota3kota besar meningkat (Kuncoro, !"#+.
E. Dampak Kemiskinan Tera*ap Keseatan
Kemiskinan
dapat
ditimbulkan
oleh
banyak
-aktor,
misalnya
ketidakmerataan dalam pembangunan dan kurangnya lapangan kerja di masyarakat. 1-ek yang ditimbulkan oleh kemiskinan sangat beragam dan meliputi semua aspek kehidupan. Misalnya, dalam bidang keamanan dimana kemiskinan berpotensi untuk meningkatkan angka kriminalitas. Kesehatan
14
juga tidak lepas dari pengaruh kemiskinan. Seseorang yang hidup miskin tidak mampu memperoleh asupan makanan yang sehat dan seimbang setiap harinya serta cenderung untuk melakukan perilaku hidup yang tidak sehat seperti merokok dan konsumsi alkohol dalam jumlah berlebihan. 2al tersebut selanjutnya akan meningkatkan resiko timbulnya penyakit3penyakit seperti malnutrisi, kanker, diabetes melitus, penyakit paru obstrukti- kronis, dan hipertensi. Kemunculan penyakit3penyakit tersebut akan semakin mengurangi pendapatan rumah tangga oleh ketidakmampuan bekerja oleh karena pengaruh dari penyakit itu sendiri dan meningkatnya pengeluaran untuk pembiayaan masalah kesehatan. itunjang oleh kecenderungan orang miskin untuk sulit mendapatkan akses ke pusat layanan kesehatan, penyakit3penyakit tersebut pada akhirnya akan semakin memperparah kemiskinan itu sendiri (Suharto, !""$
/.
Ke"ijakan Pemerinta Dalam (enga*api Kemiskinan
Krisis 1konomi tahun #''& memberikan hantaman yang besar terhadap perekonomian
nasional,
termasuk
meningkatnya
angka
kemiskinan
masyarakat yang naik menjadi )',$" uta atau sekitar !),!+ dari jumlah penduduk Indonesia, dari hanya +),"# uta (#*,)* pada tahun #''. Dntuk mengurangi angka kemiskinan akibat krisis ekonomi tersebut, pemerintah kemudian menetapkan upaya penanggulangan kemiskinan sebagai salah satu prioritas pemerintah Indonesia.(9im 8asional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, !"#*. Pelaksanaan program penanggulanan kemiskinan yang dilakukan sejak tahun #''& sampai saat ini, secara umum mampu
menurunkan angka
kemiskinan Indonesia yang berjumlah )*,'* uta atau sekitar !+,)+ pada tahun #''' menjadi +","! uta atau sekitar #!,)' pada tahun !"##. Berdasarkan >orld-actbook, BPS, dan >orld Bank, di tingkat dunia penurunan jumlah penduduk miskin di Indonesia termasuk yang tercepat dibandingkan negara lainnya. 9ercatat pada rentang tahun !""$ sampai !""' Indonesia mampu menurunkan laju rata3rata penurunan jumlah penduduk miskin per tahun sebesar ",&, jauh lebih tinggi dibandingkan dengan
15
pencapaian negara lain misalnya Kamboja, 9hailand, =ina, dan Brasil yang hanya berada di kisaran ",# per tahun. .(9im 8asional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, !"#*. Pemerintah saat ini memiliki berbagai program penanggulangan kemiskinan yang terintegrasi mulai dari program penanggulangan kemiskinan berbasis bantuan sosial, program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan masyarakat serta program penanggulangan kemiskinan yang berbasis pemberdayaan usaha kecil, yang dijalankan oleh berbagai elemen Pemerintah baik pusat maupun daerah. Dntuk meningkatkan e-ekti-itas upaya penanggulangan kemiskinan, Presiden telah mengeluarkan Perpres 8o. #$ 9ahun !"#" tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, yang bertujuan untuk mempercepat penurunan angka kemiskinan hingga & sampai #" pada akhir tahun !"#). .(9im 8asional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, !"#*. 9erdapat empat strategi dasar yang telah ditetapkan dalam melakukan percepatan penanggulangan kemiskinan, yaitu6 a. Menyempurnakan program perlindungan sosial b.Peningkatan akses masyarakat miskin terhadap pelayanan dasar c. Pemberdayaan masyarakat, dan d.Pembangunan yang inklusi-
9erkait dengan strategi tersebut diatas, Pemerintah telah menetapkan instrumen penanggulangan kemiskinan yang dibagi berdasarkan tiga kelompok kerja, masing3masing6 a.
Kelompok Kerja (Pokja Kebijakan Bantuan Sosial
b.
Kelompok Kerja (Pokja Kebijakan aminan Kesehatan
c.
Kelompok Kerja (Pokja Kebijakan Peningkatan Kapasitas 1konomi E Pendapatan Pemerintah mempunyai program prioritas untuk mencapai sasaran target
pembangunan tersebut. Meliputi program mengurangi beban penduduk miskin, bantuan tunai bersyarat atau Program Keluarga 2arapan (PK2, penyediaan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS. Memperbaiki kebijakan penyaluran raskin, penyediaan layanan kesehatan bagi %arga kurang mampu
16
le%at Kartu Indonesia Sejahtera (KIS, beasis%a bagi !# juta sis%a kurang mampu melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP, upaya program SS8 Ketenagakerjaan yang e-ekti- per # uli !"#$. Strategi lainnya yaitu pembangunan masyarakat desa di )'' kecamatan, pemberian beasis%a kepada *$ ribu mahasis%a, !!# ribu beasis%a dalam program Bidik Misi, !$ ribu Bidik Misi untuk Perguruan 9inggi S%asta dan pengembangan perumahan dengan sasaran $$" ribu unit rumah susun (9im 8asional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan, !"#*. 5. Ke"ijakan Pemerinta Tera*ap Dampak 6ang Di Tim"ulkan Kemiskinan Tera*ap Keseatan
Kemiskinan merupakan permasalahan pokok yang dialami oleh semua negara. Menurut Bank unia de-inisi kemiskinan adalah kehilangan kesejahteraan (%ell3being yang artinya kondisi serba kekurangan yang mengakibatkan seseorang tidak mampu mencapai derajat hidup layak. Badan Pusat Statistik (BPS mengartikan kemiskinan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan dasar yang meliputi kebutuhan makanan maupun non3makanan. Secara umum, kemiskinan dide-inisikan sebagai kondisi saat seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak3hak dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan kehidupan yang bermartabat. Kemiskinan menyebabkan ketidakmampuan masyarakat dalam mencukupi kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan. Ketidakmampuan masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pangan pada akhirnya berpengaruh terhadap ketidakmampuan memenuhi kebutuhan gi@i. 2al ini menyebabkan adanya penurunan tingkat kesehatan masyarakat (=ahyat, !""*. Selain berdampak pada kesehatan, kemiskinan juga mengakibatkan seseorang tidak mampu memenuhi kebutuhan akan pendidikannya. 9ingkat pendidikan yang rendah menyebabkan masyarakat semakin tidak mampu bersaing dalam angkatan kerja. Pada akhirnya terciptalah pengangguran, dan masyarakat miskin tidak dapat keluar dari lingkaran kemiskinan. Kemiskinan juga memberikan dampak dibidang sosial, seperti kecemburuan dan tindak criminal, sehingga dapat dikatakan bah%a kemiskinan menciptakan kondisi
17
yang tidak aman dalam masyarakat.
Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan, Mencapai pendidikan dasar untuk semua, Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, Menurunkan angka kematian anak, Meningkatkan kesehatan ibu, Memerangi 2IFCAIS, malaria, dan penyakit menular lainnya, Memastikan kelestarian lingkungan hidup, Mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan. Khusus untuk pelayanan kesehatan kalau kita amati pemerintah telah
berupaya membuat kebijakan berupa program untuk pelayanan kesehatan orang miskin terutama sejak krisis ekonomi melanda Indonesia. Programnya sendiri selama kurun %aktu #" tahun telah mengalami perubahan kalau tidak salah lebih dari empat kali. Mulai dari social sa-ety net (jaring pengaman sosial bidang kesehatan kemudian berubah menjadi program PKPSBBM (aminan Pelayanan Kesehatan akibat Pengurangan Subsidi Bahan Bakar Minyak, kemudian berubah menjadi program Askeskin, dan terakhir diinstrudusir
program
amkesmas
(aminan
Pelayanan
Kesehatan
Masyarakat. Begitu pedulinya pemerintah terhadap nasib masyarakat miskin, pemerintah menyediakan anggaran untuk program pelayanan kesehatan dan selalu rajin melalui e:aluasi terhadap pelayanan kesehatan terhadap orang miskin. Pemerintah kelihatannya sangat peka terhadap kebutuhan masyarakat begitu terlihat bah%a programnya belum memenuhi kebutuhan dan keinginan masyarakat miskin, maka programnya segera diubah. 9ampaknya seperti kata orang bijak, 0yang kekal itu adalah perubahan0 ini diterapkan betul3betul oleh pemerintah agar masyarakat miskin tidak mengalami kesulitan dalam mencari pelayanan kesehatan. 8amun tetap saja masih banyak orang miskin sulit
18
mendapatkan
pelayanan
kesehatan
(9im
8asional
Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan, !"#*.
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan tara- kehidupan kelompok dan juga tidak mampu meman-aatkan tenaga mental maupun -isiknya dalam kelompok tersebut. Kesehatan merupakan salah satu unsur penting yang harus dimiliki manusia untuk mencapai kesejahteraan. Akan tetapi, masih banyak masyarakat dunia khususnya Indonesia belum mampu untuk memenuhinya.
19
engan kata lain, derajat kesehatan masyarakat Indonesia, terutama masyarakat miskin dan kurang mampu, masih terbilang rendah. Badan Pusat Statistik (BPS mencatat jumlah penduduk miskin per september !"#, sebanyak !*,* juta orang. Angka ini berkurang !$" ribu orang dari jumlah orang miskin pada maret !"# yang sebanyak !&,"# juta ji%a. ari +) pro:insi di indonesia, pro:insi yang paling banyak penduduk miskin berada di papua. Kemiskinan
menyebabkan
ketidakmampuan
masyarakat
dalam
mencukupi kebutuhan dasar seperti pangan, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan
juga
memberikan
dampak
di
bidang
sosial,
seperti
kecemburuan dan tindak kriminal, sehingga dapat dikatakan bah%a kemiskinan menciptakan kondisi yang
tidak aman dalam
masyarakat.
Masalah
kemiskinan
B. Saran
Penulis menyadari bah%a penulisan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis berharap masukan yang baik dari pembaca agar penulisan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.
DA/TA$ PUSTAKA
Badan Pusat Statistik (BPS Indonesia. !"#* =ahyat, A., 7Gnner, =. and 2aug, M. !""* Mengkaji Kemiskinan dan Kesejahteraan 4umah 9angga6 Sebuah Panduan dengan =ontoh dari Kutai Barat. Indonesia 6 Bogor =handra, Budiman. !"". Ilm$ &edoteran #encegahan &om$nitas. akarta6 17=. Kamus Ilmiah Populer.!"". &am$s Ilmiah #op$ler.akarta 6 Personal iteratur Media
20
Kuncoro, Mudrajat, !"#+. Metode 4iset Dntuk Bisnis E 1konomi, 1disi Keempat, akarta, 1rlangga Mulyadi, !"##, kemiskinan6 identi-ikasi, Penyebab dan Strategi Prasetyo, Aditya Agus.!"#". &emisinan dan &lasifiasinya. akarta 6 Sinar 2arapan 4ahardjo.!""*. Masalah Sosial &emisinan Indonesia.akarta6 Salemba Soetomo.
!""&.
Masalah
Sosial
dan
&esehatan
Serta
'paya
#emecahannya. Hogyakarta 6 Pustaka Pelajar. Suharto.!""$. ampa &emisinan .akarta 6 Salemba 9im 8asional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan. akarta Pusat. !"#* >agsta--, Adam, Po:erty and health Sector Ineualities. ournal Bulentin o- the >orld 2ealth orld Bank, ying -or =hange 6 Poor PeopleJs 1perience o- health and Ill ‐ 2ealth, !""!
21