PENDIDIKAN KECERDASAN
MAKALAH Makalah ini Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah: Hadis Dosen pengampu: Bapak Musyafiq, M. Ag.
Oleh: Indah Inrayani
(084411006)
Endi Triatmoko
(084411007)
Kurnia Widodo
(….……….)
Ahmad Safi’i
(084411005)
FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI WALISONGO SEMARANG
2009 PENDIDIKAN KECERDASAN Pendahuluan
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Inilah yang terjadi dinegara kita, yang mana siswa dituntut untuk mencapai nilai standar yang artinya siswa harus dapat mencapai kepada nilai standart yang telah ditent ditentuka ukann oleh oleh Badan Badan Standa Standarr Kelulu Kelulusan san Nasion Nasional al pusat pusat dalam dalam ujian ujian nasion nasional al (UAN (UAN). ). Ka Kala lauu kita kita amat amati, i, sist sistem em pros proses es bela belaja jarr meng mengaj ajar ar di Indo Indone nesi siaa masi masihh menekankan kepada inetelektual semata. Contohnya dalam pemahaman mengenai rukun iman maupun rukun islam. Para anak didik masih dituntut dalam sistem hafala hafalan. n. Sedang Sedang kita kita ketah ketahui, ui, bah bahwa wa den dengan gan sistem sistem terseb tersebut, ut, anak anak didik didik tidak tidak mengetaui mengenai maksud dari kelima rukun islam maupun keenam rukun iman yang mereka hafalkan tersebut. Sekarang yang menjadi permasalahan, apakah didalam proses belajar mengajar (dal (dalam am meni mening ngka katk tkan an kece kecerd rdas asan an sisw siswa) a) dika dikala lang ngan an kita kita (uma (umatt isla islam) m) hany hanyaa mengedepankan intelektual, sedang kita tahu bahwa selain intelektual, masih ada bentuk kecerdasan yang harus kita kembangkan. kembangkan. Pokok Permasalahan
Adapun pokok permasalahan yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: Pengertian kecerdasan kecerdasan (IQ, EQ, SQ) Kecerdasan dalam Islam Pembahasan
Pengetian Kecerdasan (IQ, EQ, SQ) Sebena Sebenarny rnyaa hingga hingga saat saat ini para para ahli ahli pun tampa tampakny knyaa masih masih mengal mengalami ami kesulitan untuk mencari rumusan yang komprehensif tentang kecerdasan. Dalam hal ini, C.P. Chaplin Chaplin (1975) (1975) memberika memberikann peng pengertia ertiann kecerdas kecerdasan an sebagai sebagai kemampua kemampuann menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. Sementara itu, Anita E. Woolfolk (1975) mengemukan bahwa menurut teori lama, kecerd kecerdasa asann melipu meliputi ti tiga tiga penge pengerti rtian, an, yaitu yaitu : (1) kemamp kemampuan uan untuk untuk belaja belajar; r; (2) keseluruh keseluruhan an peng pengetah etahuan uan yang diperoleh; diperoleh; dan (3) kemampua kemampuann untuk beradaptasi beradaptasi dengan dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. Kecerdasan Intelektual (IQ) Menurut Menurut David David Wechsler, Wechsler, inteligen inteligensi si adalah adalah kemampua kemampuann untuk untuk bertindak bertindak secara terarah, berpikir secara rasional, dan menghadapi lingkungannya secara efektif.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
tindak tindakan an nyata nyata yang yang merupa merupaka kann manife manifesta stasi si dari dari proses proses berpik berpikir ir rasion rasional al itu. itu. sedangkan IQ atau singkatan dari Intelligence Quotient, adalah skor yang diperoleh dari sebuah alat tes kecerdasan. 1 Dengan Dengan demikian demikian,, IQ hanya hanya memberika memberikann sedikit sedikit indikasi mengenai taraf kecerdasan seseorang dan tidak menggambarkan kecerdasan seseorang secara keseluruhan. Kecerdasan Emosional (EQ) Cooper & Sawaf (1998) berpendapat bahwa kecerdasan emosional merupakan kemamp kemampuan uan meras merasak akan, an, memah memahami ami,, dan secara secara efekti efektiff mener menerapk apkan an daya daya serta serta kepeka kep ekaan an emosi emosi sebag sebagai ai sumbe sumberr energi energi,, inform informasi asi,, kon konek eksi, si, dan pen penga garuh ruh yang yang manusiawi. Peter Salovey dan Jack Mayer (dalam Stein & Book, 2002) mendefinisikan kecerdasan emosional sebagai kemampuan untuk mengenali perasaan, meraih dan memb memban angk gkitk itkan an pera perasa saan an untu untukk memb memban antu tu piki pikira ran, n, mema memaha hami mi pera perasa saan an dan dan maknan maknanya, ya, dan dan mengen mengendal dalika ikann perasa perasaan an secara secara mendal mendalam am sehing sehingga ga memban membantu tu perkembangan perkembangan emosi dan intelektual. Kecerdasan Emosi (berpikir asosiatif) adalah jenis kecerdasan yang dapat berinteraksi dengan pengalaman dan dapat terus berkembang melalui pengalaman atau eksperimen 2. EQ dapat mempelajari cara-cara baru melalui pengalaman yang belum pernah dilakukan sebelumnya, dan juga merupakan jenis pemikiran yang dapat mengenali nuansa dan ambiguitas Kecerdasan Spiritual (SQ) Spiritual Quotient (SQ) adalah kecerdasan yang berperan sebagai landasan yang yang dipe diperlu rluka kann untu untukk memf memfun ungs gsik ikan an IQ dan dan EQ seca secara ra efek efekti tif. f. Bahk Bahkan an SQ merupakan kecerdasan kecerdasan tertinggi dalam diri kita. Dari Da ri pern pernya yata taan an ters terseb ebut ut,, jela jelass SQ saja saja tida tidakk dapa dapatt meny menyel eles esai aika kann permasal permasalahan ahan,, karena karena diperluka diperlukann keseimba keseimbangan ngan pula dari kecerdasa kecerdasann emosi emosi dan intelektualnya. Jadi seharusnya IQ, EQ dan SQ pada diri setiap orang mampu secara proporsional bersinergi, menghasilkan kekuatan jiwa-raga yang penuh keseimbangan. keseimbangan. Dari pernyataan tersebut, dapat dilihat sebuah model ESQ yang merupakan sebuah keseimbangan keseimbangan Body (Fisik), Mind (Psikis) and Soul (Spiritual). Danah Zohar & Ian Marshall: IQ bekerja untuk melihat ke luar (mata pikiran),
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
dan EQ bek bekerj erjaa mengol mengolah ah yang yang di dalam dalam (telin (telinga ga perasa perasaan) an),, maka maka SQ (spiri (spiritua tuall quotient) menunjuk pada kondisi pusat-diri. Kecerd Kecerdasa asann spirit spiritual ual ini adalah adalah kecerd kecerdasa asann yang yang mengan mengangk gkat at fungsi fungsi jiwa jiwa sebaga sebagaii perang perangka katt intern internal al diri diri yang yang memili memiliki ki kemamp kemampua uann dan kepek kepekaa aann dalam dalam melihat makna yang ada di balik kenyataan apa adanya ini. Kecerdasan ini bukan kecerdasa kecerdasann agama agama dalam dalam versi yang dibatasi dibatasi oleh kepenting kepentingan-pe an-penger ngertian tian manusia manusia dan sudah menjadi terkapling-kapling sedemikian rupa. Kecerdasan spiritual lebih berurusan dengan pencerahan jiwa. Orang yang ber-SQ tinggi mampu memaknai penderitaan hidup dengan memberi makna positif pada setiap peristiwa, masalah, bahkan penderitaan yang dialaminya. Dengan memberi makna yang positif itu, ia mampu membangkitkan jiwanya dan melakukan perbuatan dan tindakan yang positif. Mengenalkan SQ Pengetahuan dasar yang perlu dipahami adalah SQ tidak mesti berhubungan dengan agama. Kecerdasan spiritual (SQ) adalah kecerdasan jiwa 3 yang yang dapa dapatt memb memban antu tu sese seseor oran angg memb memban angu gunn diri diriny nyaa seca secara ra utuh utuh.. SQ tida tidak k berga bergantu ntung ng pad padaa bud buday ayaa atau atau nilai. nilai. Tidak Tidak mengik mengikuti uti nilainilai-nil nilai ai yang yang ada, ada, tetapi tetapi menciptakan kemungkinan kemungkinan untuk memiliki nilai-nilai itu sendiri. Kecerdasan dalam Islam Memang Memang,, semula semula kajia kajiann tentan tentangg kecerd kecerdasa asann han hanya ya sebata sebatass kemamp kemampua uann indivi individu du yang yang berta bertauta utann denga dengann aspek aspek kog kognit nitif if atau atau biasa biasa disebu disebutt Ke Kece cerda rdasan san Intelektua Intelektuall yang bersifat tunggal, tunggal, sebagaim sebagaimana ana yang dikemban dikembangkan gkan oleh Charles Charles Spearman (1904) dengan teori “Two Factor”-nya, atau Thurstone (1938) dengan teori “Primary “Primary Mental Mental Abilities” Abilities”-nya. -nya. Dari kajian kajian ini, menghasil menghasilkan kan peng pengelomp elompokka okkann kecerdasan manusia yang dinyatakan dalam bentuk Inteligent Quotient (IQ), yang dihitung berdasarkan perbandingan antara tingkat kemampuan mental (mental age) dengan tingkat usia (chronological age), merentang mulai dari kemampuan dengan kategori Ideot sampai dengan Genius (Weschler dalam Nana Syaodih, 2005). Istilah IQ mula-mula diperkenalkan oleh Alfred Binet, ahli psikologi dari Perancis pada awal abad abad ke-2 ke-20. 0. Ke Kemu mudi dian an,, Lewi Lewiss Term Terman an dari dari Un Univ iver ersi sita tass Stan Stanfo ford rd beru berusa saha ha membakuk membakukan an tes IQ yang dikemban dikembangkan gkan oleh Binet Binet deng dengan an mempertimb mempertimbangk angkan an norma-norma populasi sehingga selanjutnya dikenal sebagai tes Stanford-Binet.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
komp komple leks ks,, ukur ukuran an stan standa darr IQ ini ini memi memicu cu perd perdeb ebat atan an seng sengit it dan dan seka sekali ligu guss menggairahkan di kalangan akademisi, pendidik, praktisi bisnis dan bahkan publik awam, terutama apabila dihubungkan dengan tingkat kesuksesan atau prestasi hidup seseorang. Daniel Goleman (1999), salah seorang yang mempopulerkan jenis kecerdasan manusia lainnya yang dianggap sebagai faktor penting yang dapat mempengaruhi terhad terhadap ap presta prestasi si seseo seseoran rang, g, yakni yakni Ke Kecer cerdas dasan an Emosio Emosiona nal, l, yang yang kemud kemudian ian kita kita mengenalnya dengan sebutan Emotional Quotient (EQ). Goleman mengemukakan bahwa kecerdasan emosi merujuk pada kemampuan mengenali perasaan kita sendiri dan peras perasaa aann orang orang lain, lain, kemamp kemampuan uan memoti memotiva vasi si diri diri sendir sendirii dan kemamp kemampuan uan mengelola emosi dengan baik pada diri sendiri dan dalam hubungan dengan orang lain. Menurut Akhmad Sudrajat sesungguhnya penggunaan istilah EQ ini tidaklah sepenuhnya tepat dan terkesan sterotype (latah) mengikuti popularitas IQ yang lebih dulu dulu dikena dikenall orang. orang. Penggu Penggunaa naann kon konsep sep Quo Quotie tient nt dalam dalam EQ belum belum begit begituu jelas jelas perumusannya. perumusannya. Berbeda dengan IQ, pengertian Quotient disana sangat jelas menunjuk kepada hasil bagi antara usia mental (mental age) yang dihasilkan melalui pengukuran psiko psikolog logis is yang yang ketat ketat den dengan gan usia usia kalen kalender der (chron (chronolo ologic gical al age). age). Terle Terlepa pass dari dari “kesalahkaprahan” “kesalahkaprahan” penggunaan istilah tersebut, ada satu hal yang perlu digarisbawahi dari para “penggagas “penggagas beserta pengikut kelompok kecerdasan emosional”, bahwasanya potensi individu dalam aspek-aspek “non-intelektual” yang berkaitan dengan sikap, motivasi, sosiabilitas, serta aspek – aspek emosional lainnya, merupakan faktor-faktor yang amat penting bagi pencapaian kesuksesan seseorang. seseorang. Berb Berbed edaa deng dengan an kece kecerd rdas asan an inte intele lekt ktua uall (IQ) (IQ) yang yang cend cender erun ungg bers bersifa ifatt permanen, kecakapan emosional (EQ) justru lebih mungkin untuk dipelajari dan dimodifikasi kapan saja dan oleh siapa saja yang berkeinginan untuk meraih sukses atau prestasi hidup. Pekemban Pekembangan gan berikutnya berikutnya dalam dalam usaha usaha untuk menguak menguak rahasia rahasia kecerdasa kecerdasann manusia adalah berkaitan dengan fitrah manusia sebagai makhluk Tuhan. Kecerdasan intele intelelek lektua tuall (IQ) (IQ) dan kecer kecerdas dasan an emosio emosional nal (EQ) (EQ) dipan dipandan dangg masih masih berdi berdimen mensi si horisonta horisontal-mate l-materialis rialistik tik belaka belaka (manusia (manusia sebagai sebagai makhluk makhluk individu individu dan makhluk makhluk
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
kecerd kecerdasa asann emosio emosiona nalny lnya. a. pad padaa saat-sa saat-saat at terten tertentu, tu, melalu melaluii pertim pertimban bangan gan fungsi fungsi afekti afektif, f, kog kognit nitif, if, dan dan kon konati atifny fnyaa manus manusia ia akan akan meyaki meyakini ni dan dan meneri menerima ma tanpa tanpa keragu keraguan an bahwa bahwa di luar luar diriny dirinyaa ada sesua sesuatu tu kekua kekuatan tan yang yang maha maha Agu Agung ng yang yang melebihi apa pun, termasuk dirinya. Penghayatan seperti itu menurut Zakiah Darajat (1970) disebut sebagai pengalaman keagamaan (religious experience). Brightman (1956) menjelaskan bahwa penghayatan keagamaan tidak hanya sampai kepada pengakuan atas kebaradaan-Nya, namun juga mengakui-Nya sebagai sumber nilai-nilai luhur yang abadi yang mengatur tata kehidupan alam semesta raya ini. Oleh karena itu, manusia akan tunduk dan berupaya untuk mematuhinya dengan penuh kesadaran dan disertai penyerahan diri dalam bentuk ritual tertentu, baik secara individual maupun kolektif, secara simbolik maupun dalam bentuk nyata kehidupan sehari-hari (Abin Syamsuddin Makmun, 2003). Temuan ilmiah yang digagas oleh Danah Zohar dan Ian Marshall, dan riset yang yang dila dilaku kuka kann oleh oleh Mich Michae aell Pers Persin inge gerr pada pada tahu tahunn 1990 1990-a -an, n, sert sertaa rise risett yang yang dikembangkan oleh V.S. Ramachandran pada tahun 1997 menemukan adanya God Spot Spot dalam dalam otak otak manusi manusia, a, yang yang sudah sudah secara secara built-i built-inn merupa merupakan kan pusat pusat spiritu spiritual al (spiritual centre), yang terletak diantara jaringan syaraf dan otak. Begitu juga hasil riset yang dilakukan oleh Wolf Singer menunjukkan adanya proses syaraf dalam otak manusia yang terkonsentrasi pada usaha yang mempersatukan dan memberi makna dala dalam m peng pengal alam aman an hidu hidupp kita kita.. Suat Suatuu jari jaring ngan an yang yang seca secara ra lite litera rall meng mengik ikat at pengalaman kita secara bersama untuk hidup lebih bermakna. Pada God Spot inilah sebena sebenarny rnyaa terdap terdapat at fitrah fitrah manus manusia ia yang yang terdal terdalam am (Ari Ginanj Ginanjar, ar, 200 2001). 1). Kajian Kajian tentang God Spot inilah pada gilirannya melahirkan konsep Kecerdasan Spiritual, yakni yakni suatu suatu kemamp kemampuan uan manusi manusiaa yang yang berken berkenaa aann den dengan gan usaha usaha member memberika ikann penghayatan bagaimana agar hidup ini lebih bermakna. Dengan istilah yang salah kaprahnya disebut Spiritual Quotient (SQ) Jauh sebelum istilah Kecerdasan Spiritual atau SQ dipopulerkan, pada tahun 19388 Frankl 193 Frankl telah telah mengem mengemban bangka gkann pemik pemikira irann tentan tentangg upa upaya ya pemak pemaknaa naann hidup. hidup. Dikemukakannya, bahwa makna atau logo hidup harus dicari oleh manusia, yang di dalamnya terkandung nilai-nilai : (1) nilai kreatif; (2) nilai pengalaman dan (3) nilai sikap. sikap. Makna Makna hidup hidup yang yang dipero diperoleh leh manusi manusiaa akan akan menjad menjadika ikann diriny dirinyaa menjad menjadii
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
manusia lainnya. Menjadi manusia adalah kesadaran dan tanggung jawab (Sofyan S. Willis, 2005). Di Indonesia, terca rcatat ada dua orang yang berja rjasa besar dalam mengembangkan dan mempopulerkan kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual yaitu K.H. Abdullah Gymnastiar atau dikenal AA Gym, da’i kondang dari Pesantren Daar Da arut ut Tauh Tauhii iidd - Band Bandun ungg deng dengan an Mana Manaje jeme menn Qa Qalb lbuu-ny nyaa dan dan Ary Ary Gina Ginanj njar ar,, pengusaha muda yang banyak bergerak dalam bidang pengembangan Sumber Daya Manusia dengan Emotional Spritual Quotient (ESQ)-nya. Dari pemikiran Ary Ginanjar Agustian melahirkan satu model pelatihan ESQ yang telah memiliki hak patent tersendiri. Konsep pelatihan ESQ ala Ary Ginanjar Agustian menekankan tentang : (1) Zero Mind Process; yakni suatu usaha untuk menjernihkan kembali pemikiran menuju God Spot (fitrah), kembali kepada hati dan fikiran yang bersifat merdeka dan bebas dari belenggu; (2) Mental Building; yaitu usaha untuk menciptakan format berfikir dan emosi berdasarkan kesadaran diri (self awareness), serta sesuai dengan hati nurani dengan merujuk pada Rukun Iman; (3) Missio Missionn Statem Statement ent,, Charac Character ter Buildi Building, ng, dan Self Self Contro Controlli lling; ng; yaitu yaitu usaha usaha untuk untuk menghasilkan ketangguhan pribadi (personal strength) dengan merujuk pada Rukun Islam; (4) Strategic Collaboration; usaha untuk melakukan aliansi atau sinergi dengan orang lain atau dengan lingkungan sosialnya untuk mewujudkan tanggung jawab sosi sosial al indi indivi vidu du;; dan dan (5) (5) Tota Totall Ac Acti tion on;; yait yaituu suat suatuu usah usahaa untu untukk memb memban angu gunn ketangguhan ketangguhan sosial (Ari Ginanjar, 2001). Berk Berkem emba bang ngny nyaa pemi pemiki kira rann tent tentan angg kece kecerd rdas asan an emos emosio iona nall (EQ) (EQ) dan dan kecerd kecerdasa asann spirit spiritual ual (SQ) (SQ) menjad menjadika ikann rumusa rumusann dan makna makna tentan tentangg kecerd kecerdasa asann semakin lebih luas. Kecerdasan tidak lagi ditafsirkan secara tunggal dalam batasan intelektual saja. Menurut Gardner bahwa “salah besar bila kita mengasumsikan mengasumsikan bahwa
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
canggih. Namun bersamaan itu pula kerusakan yang menuju kehancuran total sudah mulai nampak. Lingkungan alam merasa terusik dan tidak bersahabat lagi. Lapisan ozon yang semakin menipis telah menyebabkan terjadinya pemanasan global, banjir dan dan keke kekeri ring ngan an pun pun terj terjad adii di mana mana-ma -mana na Gu Gunu nung ng-g -gun unun ungg meng mengge gelia liatt dan dan memuntahkan awan dan lahar panasnya. Penyakit-penyakit ragawi yang sebelumnya tidak dikenal, mulai bermunculan, seperti Flu Burung (Avian Influenza), AIDs serta jenis-jen jenis-jenis is penyakit penyakit mematika mematikann lainnya. lainnya. Bahkan, Bahkan, tatanan tatanan sosial-ek sosial-ekonom onomii menjadi menjadi kacau balau karena sikap dan perilaku manusia yang mengabaikan kejujuran dan amanah (perilaku koruptif dan perilaku manipulatif). Manusia telah berhasil menciptakan “raksasa-raksasa teknologi” yang dapat memberikan manfaat bagi kepentingan hidup manusia itu sendiri. Namun dibalik itu, “raksa “raksasasa-rak raksa sasa sa teknol teknologi ogi”” terseb tersebut ut telah telah bersia bersiap-s p-siap iap untuk untuk mener menerkam kam dan dan menghabisi manusia itu sendiri. Kecerdasan intelektual yang tidak diiringi dengan kece kecerd rdas asan an emos emosio iona nall dan dan kece kecerd rdas asan an spir spirit itua ualn lnya ya,, tamp tampak akny nyaa hany hanyaa akan akan mengha menghasil silkan kan kerusa kerusaka kann dan dan kehan kehancu curan ran bag bagii kehid kehidupa upann diriny dirinyaa maupun maupun umat umat manusia. Dengan demikian, apakah memang pada akhirnya kita pun harus bernasib sama seperti Dinosaurus ? Dengan Dengan tidak tidak bermak bermaksud sud mempe memperte rtenta ntang ngkan kan mana mana yang yang palin palingg penti penting, ng, apakah kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional atau kecerdasan spiritual, ada baikn baiknya ya kita kita mengam mengambil bil piliha pilihann eklek eklektik tik dari dari ketig ketigaa piliha pilihann terseb tersebut. ut. Dengan Dengan meminjam filosofi klasik masyarakat Jawa Barat, yaitu cageur, bageur, bener tur pinter, maka kita dapat menarik kesimpulan bahwa dengan kecerdasan intelektualnya (IQ) orang menjadi cageur dan pinter, dengan kecerdasan emosional (EQ) orang menjadi bageur, dan dengan kecerdasan spiritualnya (SQ) orang menjadi bener. Itulah agaknya pilihan yang bijak bagi kita sebagai pribadi maupun sebagai pendidik (calon
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
membelaja membelajarkan rkan para peserta peserta didik untuk untuk dapat dapat mengemba mengembangka ngkann segenap segenap potensi potensi (fitrah) kemanusian yang dimilikinya, melalui pendekatan dan proses pembelajaran yang bermakna (Meaningful Learning) (SQ), menyenangkan (Joyful Learning) (EQ) dan menant menantan angg atau atau proble problemat matis is (probl (problem emati atical cal Learni Learning) ng) (IQ), (IQ), sehing sehingga ga pad padaa gilirannya dapat dihasilkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang cageur, bageur, bener, tur pinter. Dari uraian diatas, kalau kita amati, manusia diciptakan dalam tiga dimensi; dimensi fisik (body), dimensi emosional (mind), dan dimensi spiritual (soul). Islam (Agama) dibangun juga dalam tiga dimensi; Islam, Iman dan Ihsan. Begitu juga dengan kecerdasan, kecerdsan dibangun dalam tiga dimensi; kecerdasan intelektula (Intelectual Question), kecerdasan Emosional (Emosional Question) dan kecerdasan Spiritual Spiritual (Spiritua (Spirituall Question) Question)4. Dan kesem kesemua uanya nya akan akan saling saling menduk mendukung ung untuk untuk kesempurnaan kesempurnaan manusia itu sendiri. Dari ketiga hal tersebut, terjawablah bahwa pendidikan (dalam peningkatan kecerdasan) tidak cukup, kalau hanya kecerdasana intelektual semata. Agama Islam telah banyak mengajarkan kepada kita mengenai kecerdasan. Banyak nash-nash yang menyerukan perintah belajar dan pentingnya ilmu. Belajar disini jangan diartikan hanya sebatas intelektual, akan tetapi belajar disini masih mengandung arti yang luas.
سلمةو لسل ّ ك ع ل ي ف ر ضة ل ا طل ب Arti Artiny nya: a: “men “menun untu tutt ilmu ilmu itu itu wa waji jibb bagi bagi oran orangg musl muslim im,, baik baik laki laki-la -laki ki maup maupun un perempuan”
ثغا م كم للاوا د هدن ا ا ي ا :ق :ق ي صا ى عن ا يعن أ لتة قئط ه ه ك وك :ل :ل ةوا وفي) ءملت اق ه ف ف ض ضا أ ر أا ا ا ا ه ه ا ا ف ء فمت اسأ ج أج ه ه تك ر وكا شب ااوا ا ت اف ف ,(ء ,(ءما
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
yang keras dapat menahan air dan dengannya Allah memberikan manfaat kepada manusia lalu mereka minum, menyiram dan bertani. Air hujan itu mengenai kelompok lain yaitu tanah licin, tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput. Demikian itu perumpamaan orang yang pandai tentang agama Allah dan apa yang diutus kepadaku bermanfaat baginya. Ia pandai dan mengajar. Juga perumpamaan oragng yang tidak menghiraukan hal itu, dan ia tak mau menerima petunjuk Allah yang saya di utus dengannya”. (HR. Bukhori). Belajar disini bukanlah dalam tataran intelektual semata, akan tetapi belajar disini masih luas pengertiannya (intelektual, emosional dan spiritual). Karena Karena kalau kalau hanya hanya kemampua kemampuann intelektua intelektuall tidak mendukun mendukungg kesukses kesuksesan an dalam hidup. Banyak orang yang memiliki IQ diatas rata-rata, akan tetapi banyak diantara mereka tidak berhasil dalam kehidupan. Sebaga Sebagaii pen penutu utupp tulisa tulisann ini, ini, mari mari kita kita renung renungkan kan ung ungka kapan pan dari dari How Howard ard Gardner bahwa : “Bukan Seberapa Cerdas Anda Tetapi Bagaimana Anda Menjadi Cerdas”5. Penutup
Demikian makalah ini kami susun, semoga bisa bermanfaat bagi kita semua. Kami menyadari masih terdapat berbagai kekurangan di dalamnya, baik dari segi susunan susunan maupun isinya, maka dari itu kami mengharap mengharapkan kan kritikan dan saran saran dari andaa sekali and sekalian an sebag sebagai ai bah bahan an pertim pertimba banga ngann kami kami dalam dalam menyus menyusun un makala makalahh di kemudian hari.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Trusted by over 1 million members
Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.
Ary Ginanjar Agustian, membangun Kecerdasan Emosi dan Spiritual ESQ , cet. XI, Jakarta: Penerbit Arga, 2003. Danah Zohar, IAN Marshall, SQ Kecerdasan Spiritual , cet. XI, Bandung: Mizan, 2007. http://4gus3.blogspot.com/2009/05/pe http://4gus3.blogs pot.com/2009/05/pengertian-atau-definisi-dari-iq-eq-dan.htm ngertian-atau-definisi-dari-iq-eq-dan.htmll .