BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
Kanker leher rahim adalah keganasan dari leher rahim (serviks) yang disebabkan oleh virus HPV ( Human Papiloma Virus Virus). ). Kanker Kanker payudara payudara merupakan merupakan neoplasma spesifik yang terlazim pada wanita dan merupakan sebab utama kematian akibat kanker pada wanita berusia 4!44 tahun. "i duni dunia# a# kank kanker er meru merupa paka kan n peny penyeb ebab ab kema kemati tian an nomo nomorr $ sete setela lah h peny penyak akit it kardiovaskular. "iperkirakan %#& 'uta orang meninggal akibat kanker# dan lebih dari % kemat kematian ian ter'a ter'adi di di nega negara ra misk miskin in dan dan berk berkem emba bang ng.. enis enis kank kanker er terti terting nggi gi pada pada perempuan di dunia adalah kanker payudara (*+ per ,. perempuan) dan kanker leher rahim (,- per ,. perempuan). "i ndonesia# prevalensi kanker adalah sebesar ,#4 per ,. penduduk (/iskesdas $,*)# $,*)# serta serta merupa merupakan kan penye penyebab bab kematia kematian n nomor nomor % (%) (%) dari dari seluru seluruh h penyeb penyebab ab kematian kematian (/iskesdas# (/iskesdas# $,*). 0stimasi insidens kanker payudara payudara di ndonesia ndonesia sebesar 4 per ,. perempuan dan kanker leher rahim ,% per ,. perempuan (1lobo2an3/5 $,$). ngka ini meningkat dari tahun $$# dengan insidens kanker payudara $- per ,. perempuan dan kanker leher rahim ,- per ,. perempuan (1lobo2an3/5 $,$). enis kanker tertinggi pada pasien rawat inap di rumah sakit seluruh seluruh ndone ndonesia sia tahun tahun $, $, adalah adalah kanker kanker payuda payudara ra ($+#% ($+#%)# )# disusu disusull kanker kanker leher leher rahim (,$#+). 0stimasi tahun ,6+ hanya & perempuan di negara sedang berkembang yang mendapat pelayanan penapisan# dibandingkan dengan 4 perempuan di negara ma'u ma'u.. 7erd 7erdas asar arka kan n "ata "ata /ise /isett Kese Keseha hata tan n "asa "asarr $,* $,*## 7ada 7adan n Pene Peneli liti tian an dan dan Peng Pengem emba bang ngan an Kese Keseha hata tan# n# Keme Kement nter eria ian n Kese Keseha hata tan n / dan dan "ata "ata /uti /utin n 8ubd 8ubdit it Pengendalia Pengendalian n Penyakit Penyakit Kanker "it. Penanggula Penanggulangan ngan Penyakit Penyakit 9idak 9idak :enular# :enular# "it'en Pember Pemberant antasan asan Penya Penyakit kit dan Penye Penyehat hatan an ;ingku ;ingkunga ngan# n# Kement Kementeria erian n Kesehata Kesehatan n /. 0stimasi 'umlah kasus kanker servik dan dan kanker payudara di profinsi 8umatera 7arat untuk kanker serviks sebesar $.$+& dan untuk kanker payudara sebanyak $.$+&. 9ing 9inggi giny nyaa prev prevale alens nsii kank kanker er di ndo ndone nesia sia perlu perlu di2er di2erma mati ti deng dengan an tind tindak akan an pen2egahan dan deteksi dini yang telah dilakukan oleh penyedia layanan kesehatan. Kasus kanker yang ditemukan ditemukan pada stadium dini serta mendapat mendapat pengobatan pengobatan yang 2epat dan tepat akan memberikan kesembuhan dan harapan hidup lebih lama.
1
penting dilakukan pemeriksaan rutin se2ara berkala sebagai upaya pen2egahan dan deteksi dini kanker. Komite Penanggulangan Kanker =asional (KPK=) merupakan Komite yang dibentuk berdasarkan 8urat Keputusan :enteri Kesehatan /epublik ndonesia =omor HK $.$3:0=K083*+63$,4 pada ,%
paya untuk men2egah kanker didukung pula oleh bu =egara# riana oko ?idodo# beserta paya ini dapat digunakan se2ara 2epat untuk membedakan orang!orang yang kelihat kelihatann annya ya sehat sehat tetapi tetapi sesungg sesungguhn uhnya ya mender menderita ita suatu suatu kelaina kelainan. n. 8krin 8krining ing kanker kanker payudara di Puskesmas Penyelenggara "eteksi "ini dilakukan dengan Clinical Breast Examination (CBE) dan skrining kanker serviks dilakukan dengan tes V (nspeksi Visual sam setat). "eteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara dilakukan pada kelompok sasaran perempuan $ tahun ke atas# namun prioritas program deteksi dini di ndonesia pada perempuan usia *!& tahun dengan target & perempuan sampai tahun $,6. "eteksi dini kanker payudara dilakukan dengan pemeriksaan payudara klinis (8"=8) yaitu yaitu pemerik pemeriksaan saan payuda payudara ra oleh oleh petuga petugass kesehat kesehatan an sambil sambil menga' menga'ark arkan an kepada kepadan n bu3klien untuk melakukan 8"/ setiap bulannya
2
penting dilakukan pemeriksaan rutin se2ara berkala sebagai upaya pen2egahan dan deteksi dini kanker. Komite Penanggulangan Kanker =asional (KPK=) merupakan Komite yang dibentuk berdasarkan 8urat Keputusan :enteri Kesehatan /epublik ndonesia =omor HK $.$3:0=K083*+63$,4 pada ,% paya untuk men2egah kanker didukung pula oleh bu =egara# riana oko ?idodo# beserta paya ini dapat digunakan se2ara 2epat untuk membedakan orang!orang yang kelihat kelihatann annya ya sehat sehat tetapi tetapi sesungg sesungguhn uhnya ya mender menderita ita suatu suatu kelaina kelainan. n. 8krin 8krining ing kanker kanker payudara di Puskesmas Penyelenggara "eteksi "ini dilakukan dengan Clinical Breast Examination (CBE) dan skrining kanker serviks dilakukan dengan tes V (nspeksi Visual sam setat). "eteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara dilakukan pada kelompok sasaran perempuan $ tahun ke atas# namun prioritas program deteksi dini di ndonesia pada perempuan usia *!& tahun dengan target & perempuan sampai tahun $,6. "eteksi dini kanker payudara dilakukan dengan pemeriksaan payudara klinis (8"=8) yaitu yaitu pemerik pemeriksaan saan payuda payudara ra oleh oleh petuga petugass kesehat kesehatan an sambil sambil menga' menga'ark arkan an kepada kepadan n bu3klien untuk melakukan 8"/ setiap bulannya
2
7erdasarkan data rutin 8ubdit Kanker "irektorat Penyakit 9idak :enular# "irektorat enderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan ;ingkungan# Kementerian Kesehatan /# sampai dengan tahun $,*# program deteksi dini kanker serviks dan kanker payudara baru diselenggarakan pada %,% Puskesmas dari total 6.4$$ Puskesmas di *$ provinsi. "engan demikian# dapat dilihat bahwa Puskesmas yang memiliki program deteksi dini masih sangat sedikit atau sekitar %#-. >ntuk 2apaian deteksi dini kanker 2ervik dan kanker payudara di Puskesmas 9an'ung Paku tergolong masih rendah dari dari target yakni %#$$ ( & orang orang dari target -6$ orang ) 1.2. Rumusan Masalah /endahnya 2akupan deteksi dini kanker payudaara dan kanker serviks diwilayah ker'a
puskesmas 9an'ung 9an'ung Paku kota 8olok tahun $,4 dan belum diketahuinya masalah yang menyebabkan rendahnya 2akupan deteksi dini kanker payudaara dan kanker serviks 1.3. Tujuan Pe Penulisan 1.3. 1.3.1. 1. Tujuan juan Umu Umum m :engeta :engetahui hui dan memaham memahamii tentang tentang progra program m atau atau upaya upaya kesehat kesehatan an masyarak masyarakat at yang yang
dilaksanakan oleh puskesmas 9an'ung 9an'ung Paku Kota 8olok. 1.3. 1.3.2. 2. Tujuan juan h hus usus us ,. >ntu >ntuk k meng menget etah ahui ui baga bagaim iman anaa 2aku 2akupa pan n pe2a pe2apa paia ian n prog progra ram m dete deteks ksii dini dini 5a :amme dan 5a 5erviks diwilayah ker'a puskesmas 9an'ung Paku kota 8olok tahun $,4. $. >ntu >ntuk k meng mengeta etahu huii masal masalah ah!m !masa asalah lah yang memp mempen enga garu ruhi hi dala dalam m pen2a pen2apa paia ian n program deteksi dini 5a :amme dan 5a 5erviks diwilayah ker'a puskesmas 9an'ung 9an'ung Paku kota 8olok tahun $,4. *. >ntuk megetahu megetahuii dan men2ari men2ari bagaimana bagaimana solusi solusi yang diharap diharapkan kan dapat dapat mengatasi mengatasi masalah yang menghambat menghambat pen2apaian program deteksi dini 5a :amme dan 5a 5erviks diwilayah ker'a puskesmas 9an'ung 9an'ung Paku kota 8olok tahun ta hun $,4. 1.!. Man"aat Penulisan 1.!. 1.!.1. 1. Bagi Bagi #en #enul ulis is :enambah pengetahuan penulis tentang manfaat deteksi dini 5a :amme dan 5a
5erviks dan pen2apaian deteksi dini 5a :amme dan 5a 5erviks diwilayah ker'a puskesmas 9an'ung 9an'ung Paku kota 8olok tahun $,4. $,4. 1.!.2. 1.!.2. Bagi Bagi $nsti $nstitu tusi si Pen% Pen%i%i i%ikan kan Hasil penulisan ini nantinya dapat di'adikan sebagai bahan a2uan untuk mahasiswa yang akan mengevaluasi program yang sama. 1.!.3. 1.!.3. Bagi Bagi Puskes Puskesmas mas Ta Tanju njung ng Paku Paku 8ebagai alernatif peme2ahan masalah rendahnya 2akupan program deteksi dini 5a :amme dan 5a 5erviks diwilayah ker'a puskesmas 9an'ung Paku. 3
1.&. Ruang Lingku# Penulisan /uang lingkup penulisan dalam pembahasan masalah ini adalah mengenai gambaran
management program deteksi dini 5a :amme dan 5a 5erviks diwilayah ker'a puskesmas 9an'ung Paku kota 8olok tahun $,4.
BAB $$ T$N'AUAN PU(TAA 2.1.
(ituasi Pen)akit anker (e*ara +l,-al %an %i $n%,nesia
Penyakit kanker merupakan salah satu penyebab kematian utama di seluruh dunia. Pada tahun $,$# kanker men'adi penyebab kematian sekitar +#$ 'uta orang. Kanker paru# hati# perut# kolorektal# dan kanker payudara adalah penyebab terbesar kematian akibat kanker setiap tahunnya.
4
1ambar $.,. estimasi persentase kasus baru dan kematian akibat kanker pada penduduk dunia tahun $,$
7erdasarkan "ata GLOBOCAN # International Agency or !esearc" on Cancer (IA!C)# diketahui bahwa pada tahun $,$ terdapat ,4.-%.+64 kasus baru kanker dan +.$,.&%& kematian akibat kanker di seluruh dunia. 1ambar , menun'ukkan bahwa kanker payudara# kanker prostat# dan kanker paru merupakan 'enis kanker dengan persentase kasus baru (setelah dikontrol dengan umur) tertinggi# yaitu sebesar 4*#*# *#%# dan $*#,. 8ementara itu# kanker paru dan kanker payudara merupakan penyebab kematian (setelah dikontrol dengan umur) tertinggi akibat kanker. "ilihat pada 1ambar $ di bawah ini# maka dapat diketahui bahwa kanker paru ditemukan pada penduduk laki!laki# yaitu sebesar *4#$# sedangkan kematian akibat kanker paru pada penduduk laki!laki sebesar *#. Pada penduduk perempuan# kanker payudara masih menempati urutan pertama kasus baru dan kematian akibat kanker# yaitu sebesar 4*#* dan ,$#6.
5
1ambar $.$. estimasi persentase kasus baru da kematian akibat kanker pada penduduk laki! laki dan perempuan di dunia tahun $,$
Pada kuesioner /iset Kesehatan "asar (/iskesdas) yang dilaksanakan oleh 7adan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan# Kementerian Kesehatan / tahun $,*# salah satu pertanyaan adalah apakah penduduk pernah didiagnosis oleh dokter. 7erdasarkan wawan2ara tersebut# didapatkan prevalensi penderita kanker pada penduduk semua umur di ndonesia sebesar ,#4@. Prevalensi kanker tertinggi berada pada Provinsi " Aogyakarta# yaitu sebesar 4#,@# 'auh lebih tinggi dibandingkan dengan angka nasional. Prevalensi tertinggi berikutnya berada pada Provinsi awa 9engah dan 7ali# yaitu sebesar $#,@ dan $#@. nformasi mengenai prevalensi kanker di ndonesia tahun $,* menurut provinsi dapat dilihat pada 1ambar % di bawah ini.
1ambar $.*. prevalensi kanker pada penduduk semua umur di ndonesia tahun $,*
6
0stimasi 'umlah penderita kanker serviks dan kanker payudara di ndonesia pada tahun $,* berdasarkan 9abel ,# diketahui bahwa Provinsi awa 9imur# awa 9engah dan awa 7arat memiliki estimasi 'umlah penderita kanker serviks dan kanker payudara terbesar# sementara itu Provinsi 1orontalo dan Papua 7arat memiliki estimasi 'umlah penderita terke2il dari seluruh provinsi. 9abel $.,. 0stimasi umlah Kasus# umlah Pro$i%er # umlah &rainer # dan 8krining Kanker 8erviks dan Payudara berdasarkan Provinsi# 9ahun $,*.
No
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 34
Provinsi
Aceh Sumatera Utara Sumatera Barat Riau Jambi Sumatera Selatan Bengulu !am"ung #e". Banga Belitung #e". Riau $#% Jaarta Ja&a Barat Ja&a 'engah $% ()g*aarta Ja&a 'imur Banten Bali ,u-a 'enggara Barat ,u-a 'enggara 'imur #alimantan Barat #alimantan 'engah #alimantan Selatan #alimantan 'imur Sula&e-i Utara Sula&e-i 'engah Sula&e-i Selatan Sula&e-i 'enggara )r)ntal) Sula&e-i Barat /aluu /aluu Utara a"ua Barat a"ua INDONESIA
Estimasi Jumlah Kasus Kanker Kanker Serviks Payuda ra 1.401 1.869 4.694 2.682 2.285 2.285 894 894 1.792 977 1.544 772 705 705 765 1.148 323 194
0 53 40 34 18 20 20 20 0
0 70.268 507 0 0 0 498 151 0
0 6 6 12 18 6 15 6 18
1.416 5.919 15.635 19.734 2+703 21.313 2.252 1.438 958 1.002
378 3.946 6.701 11.511 4.325 9.688 2.252 1.233 479 1.252
17 249 86 243 90 118 35 169 83 31
685 82.615 129.538 101.107 9.280 92.345 600 78.359 3.059 322
12 10 6 21 6 6 5 7 36 18
882 335 2.087 752 1.615 680 3.400 354 0 625 824 819 40 2.018 98.692
441 112 1.328 1.879 346 408 2.975 590 111 188 165 218 80 466 61.682
91 21 0 51 0 20 83 70 0 0 0 0 20 0 1.682
2.655 1.119 38.213 486 21.833 3.052 8.469 51 0 73 0 0 46 105 645.436
24 23 15 6 6 6 6 16 9 11 23 19 15 12 405
Jumlah Jumlah Skrining provider trainer
Sumber $i)lah bera-aran $ata Ri-et #e-ehatan $a-ar 2013+ Baan enelitian an engembangan #e-ehatan+ #ementerian #e-ehatan R% an $ata Rutin Subit engenalian en*ait #aner $it. enanggulangan en*ait 'ia /enular+ $iten emberanta-an en*ait an en*ehatan !ingungan+ #ementerian #e-ehatan R%.
7
2.2. anker (eriks 2.2.1. De"inisi
"efinisi Kanker leher rahim adalah kanker primer yang ter'adi pada 'aringan leher rahim (serviks), 8ementara lesi prakanker# adalah kelainan pada epitel serviks akibat ter'adinya perubahan sel!sel epitel# namun kelainannya belum menembus lapisan basal (membrana basalis).
2.2.2. Eti,l,gi
Penyebab primer kanker leher rahim adalah infeksi kronik leher rahim oleh satu atau lebih virus HPV (Human Papiloma Virus) tipe onkogenik yang beresiko tinggi menyebabkan kanker leher rahim yang ditularkan melalui hubungan seksual (seBually transmitted disease).*#,,#,$ Perempuan biasanya terinfeksi virus ini saat usia belasan tahun# sampai tigapuluhan# walaupun kankernya sendiri baru akan mun2ul ,!$ tahun sesudahnya.6 nfeksi virus HPV yang berisiko tinggi men'adi kanker adalah tipe ,-# ,+# 4 &-#,* dimana HPV tipe ,- dan ,+ ditemukan pada sekitar % kasus,. nfeksi HPV tipe ini dapat mengakibatkan perubahan sel!sel leher rahim men'adi lesi intra!epitel dera'at tinggi (high! grade intraepithelial lesion3 ;8"9) yang merupakan lesi prakanker. 8ementara HPV yang berisiko sedang dan rendah menyebabkan kanker (tipe nononkogenik) berturut turut adalah tipe *# *,# **# * *6# &,# &$# &+# -- dan -# ,,# 4$# 4*# 44# &*# &4#&&.,*
2.2.3. Pre%is#,sisi
Caktor risiko ter'adinya infeksi HPV adalah hubungan seksual pada usia dini# berhubungan seks dengan berganti!ganti pasangan#
dan memiliki pasangan yang suka berganti!ganti
pasangan., nfeksi HPV sering ter'adi pada usia muda# sekitar $&!* nya ter'adi pada usia kurang dari $& tahun.
7eberapa ko!faktor yang memungkinkan infeksi HPV berisiko
men'adi kanker leher rahim adalah D a. Caktor HPV D tipe virus • infeksi beberapa tipe onkogenik HPV se2ara bersamaan • 'umlah virus ($iral loa% ) •
b. Caktor "ost 3 pen'amu D
8
•
status imunitas# dimana penderita imunodefisiensi (misalnya penderita HV positif) yang terinfeksi HPV lebih 2epat mengalami regresi men'adi lesi prekanker dan kanker.
•
2.
'umlah paritas# dimana paritas lebih banyak lebih berisiko mengalami kanker
Caktor eksogen •
:erokok
•
Ko!infeksi dengan penyakit menular seksual lainnya
•
Penggunaan 'angka pan'ang ( lebih dari & tahun) kontrasepsi oral
2.2.!. Perjalanan Alamiah anker Leher Rahim Pada perempuan saat rema'a dan kehamilan pertama# ter'adi metaplasia sel skuamosa
serviks. 7ila pada saat ini ter'adi infeksi HPV# maka akan terbentuk sel baru hasil transformasi dengan partikel HPV tergabung dalam "= sel. 7ila hal ini berlan'ut maka terbentuklah lesi prekanker dan lebih lan'ut men'adi kanker. 8ebagian besar kasus displasia sel serviB sembuh dengan sendirinya# sementara hanya sekitar , yang berubah men'adi displasia sedang dan berat. & kasus displasia berat berubah men'adi karsinoma. 7iasanya waktu yang dibutuhkan suatu lesi displasia men'adi keganasan adalah ,!$ tahun. Kanker leher rahim invasif berawal dari lesi displasia sel!sel leher rahim yang kemudian berkembang men'adi displasia tingkat lan'ut# karsinoma in!situ dan akhirnya kanker invasif. Penelitian terakhir menun'ukkan bahwa prekursor kanker adalah lesi displasia tingkat lan'ut (high!grade dysplasia) yang sebagian ke2ilnya akan berubah men'adi kanker invasif dalam ,!,& tahun# sementara displasia tingkat rendah (lowgrade dysplasia) mengalami regresi spontan.
Gambar 2.4. Patofsiologi Kanker
9
=8 D =eoplasma ntraepitel 8erviks =asiell et.al.,- melaporkan waktu yang dibutuhkan untuk progresivitas lesi tipe =8$ men'adi karsinoma in!situ
paling 2epat ter'adi pada
kelompok perempuan usia $-!& tahun yaitu 4!4, bulan# sementara pada kelompok perempuan usia dibawah $& tahun dan diatas & tahun berturut!turut adalah &4!- bulan# dan %!+ bulan. 2.2.&. lasi"ikasi %an sta%ium ,. 8istem Klasifikasi ;esi Prakanker
da beberapa sistem klasifikasi lesi prakanker yang digunakan saat ini# dibedakan berdasarkan pemeriksaan histologi dan sitologinya. 7erikut tabel klasifikasi lesi prakankerD 9able $.$. Klasifikasi ;esi Prakanker
85!>8 D atypical s'uamous cell o un%etermine% signiicance 85!H D atypical s'uamous cell cannot exclu%e a "ig" gra%e s'uamous epit"elial lesion ;8"/ D ;esi ntraepitel 8kuamosa "era'at /endah ;8"9 D ;esi ntraepitel 8kuamosa "era'at 9inggi ("ikutip dari 5omprehensive 5ervi2al 5an2er 5ontrol. 1uide to 0ssential Pra2ti2e# 1eneva D ?H<# $-)
$. 8tadium Kanker /ahim nternational Cederation of 1yne2ologists and
10
2.2./.
(krining anker (eriks
7erbagai metode skrining kanker leher telah dikenal dan diaplikasikan# dimulai se'ak tahun ,6-!an dengan pemeriksaan tes Pap. 8elain itu dikembangkan metode visual dengan gineskopi# atau servikografi# kolposkopi. Hingga penerapan metode yang dianggap murah yaitu dengan tes V (nspeksi Visual dengan sam setat). 8krining "= HPV 'uga ditu'ukan untuk mendeteksi adanya HPV tipe onkogenik# pada hasil yang positif# dan memprediksi seorang perempuan men'adi berisiko tinggi terkena kanker serviks. ,. 1e'ala dan 9anda ;esi prakanker dan kanker stadium dini biasanya asimtomatik dan hanya dapat terdeteksi dengan pemeriksaan sitologi. 7oon dan 8uurmei'er melaporkan bahwa sebanyak %- kasus tidak menun'ukkan ge'ala sama sekali.,+ ika sudah ter'adi kanker akan timbul ge'ala yang sesuai dengan tingkat penyakitnya# yaitu dapat lokal atau tersebar. 1e'ala yang timbul dapat berupa perdarahan pas2a sanggama atau dapat 'uga ter'adi perdarahan diluar masa haid dan pas2a menopause. ika tumornya besar# dapat ter'adi infeksi dan menimbulkan 2airan berbau yang mengalir keluar dari vagina. 7ila penyakitnya sudah lan'ut# akan timbul nyeri panggul# ge'ala yang berkaitan dengan kandung kemih dan usus besar. 1e'ala lain yang timbul dapat berupa gangguan organ yang terkena misalnya otak (nyeri kepala# gangguan kesadaran)# paru (sesak atau batuk darah)# tulang (nyeri atau patah)# hati (nyeri perut kanan atas# kuning# atau pembengkakan) dan lain!lain. $. Penegakan "iagnosis "iagnosis definitif harus didasarkan pada konfirmasi histopatologi dari hasil biopsi lesi sebelum pemeriksaan dan tatalaksana lebih lan'ut dilakukan. 9indakan penun'ang diagnostik dapat berupa kolposkopi# biopsi terarah# dan kuretase endoservikal.
2.2.0. Tatalaksana Lesi Prakanker (eriks
Penatalaksanaan lesi prakanker serviks yang pada umumnya tergolong =8 (=eoplasia ntraepitelial 8erviks) dapat dilakukan dengan observasi sa'a# medikamentosa# terapi destruksi# dan3atau terapi eksisi.
11
9indakan observasi dilakukan pada tes pap dengan hasil HPV# atipia# =8 yang termasuk dalam ;esi ntraepitelial 8kuamousa "era'at /endah (;8"/). 9erapi =8 dengan destruksi dapat dilakukan pada ;8"/ dan ;8"9 (;esi ntra epitelial 8kuamousa "era'at 9inggi). "emikian 'uga# terapi eksisi dapat ditu'ukan pada ;8"/ dan ;8"9. Perbedaan antara terapi destruksi dan terapi eksisi adalah pada terapi destruksi tidak mengangkat lesi# tetapi pada terapi eksisi ada spesimen lesi yang diangkat. 9abel $.4. 1aris besar penanganan lesi prakanker serviks
9erdapat beberapa metode pengobatan lesi prakanker serviks ,. 9erapi =8 dengan "estruksi ;okal Aang termasuk pada metode terapi ini adalah krioterapi# elektrokauter# elektrokoagulasi# dan 5<$ laser.
Penggunaan setiap metode ini bertu'uan untuk
memusnahkan daerah!daerah terpilih yang mengandung epitel abnormal# yang kelak akan digantikan dengan epitel skuamosa yang baru. a. Krioterapi Krioterapi ialah suatu usaha penyembuhan penyakit dengan 2ara mendinginkan bagian yang sakit sampai dengan suhu di bawah nol dera'at 5el2ius.
Pada suhu
sekurang!kurangnya $& dera'at 5el2ius sel!sel 'aringan termasuk =8 akan mengalami nekrosis. 8ebagai akibat dari pembekuan tersebut# ter'adi perubahan!perubahan tingkat seluler dan vaskuler# yaitu (,) sel!sel mengalami dehidrasi dan mengerutE ($) konsentrasi elektrolit dalam sel tergangguE (*) syok termal dan denaturasi kompleks lipid proteinE (4) status umum sistem mikrovaskular. Pada awalnya digunakan 2airan =itrogen atau gas 5<$# tetapi pada saat ini hampir semua alat menggunakan =$<. b. 0lektrokauter 12
:etode elektrokauter dapat dilakukan pada pasien rawat 'alan. Penggunaan elektrokauter memungkinkan untuk pemusnahan 'aringan dengan kedalaman $ atau * mm. ;esi =8 yang ke2il di lokasi yang keseluruhannya terlihat pada umumnya dapat disembuhkan dengan efektif. 2. "iatermi 0lektrokoagulasi /adikal "iatermi elektrokoagulasi dapat memusnahkan 'aringan lebih luas dan efektif 'ika dibandingkan dengan elektrokauter# tetapi harus dilakukan dengan anestesi umum. 9indakan ini memungkinkan untuk memusnahkan 'aringan serviks sampai kedalaman , 2m# tetapi fisiologi serviks dapat dipengaruhi# terutama 'ika lesi tersebut sangat luas. "ian'urkan penggunaannya hanya terbatas pada kasus =8 ,3$ dengan batas lesi yang dapat ditentukan. d. 5<$ ;aser Penggunaan sinar laser (light ampli2ation by stimulation emission of radiation)# suatu muatan listrik dilepaskan dalam suatu tabung yang berisi 2ampuran gas helium# gas nitrogen# dan gas 5<$ sehingga akan menimbulkan sinar laser yang mempunyai pan'ang gelombang ,#-u. Perubahan patologis yang terdapat pada serviks dapat dibedakan dalam dua bagian# yaitu penguapan dan nekrosis. ;apisan paling luar dari mukosa serviks menguap karena 2airan intraselular mendidih# sedangkan 'aringan yang mengalami nekrotik terletak di bawahnya. Volume 'aringan yang menguap atau sebanding dengan kekuatan dan lama penyinaran. $. 9erapi =8 dengan 0ksisi a. ;00P ( ;oop 0le2trosurgi2al 0B2ision Pro2edures) da beberapa istilah dipergunakan untuk ;00P ini. 5artier dengan menggunakan kawat loop ke2il untuk biopsi pada saat kolposkopi yang menyebutnya dengan istilah diatermi loop.
Prendeville et al. menyebutnya ;;09F (;arge ;oop 0B2isional
9ranformation Fona). b. Konisasi. 9indakan konisasi dapat dilakukan dengan berbagai teknikD ,) konisasi 2old knife $) konisasi diatermi loop (G;;09F)# dan *) konisasi laser. "i dalam praktiknya# tindakan konisasi 'uga sering merupakan tindakan
diagnostik.
2. Histerektomi 9indakan histerektomi
pada =8 kadang!kadang merupakan terapi terpilih pada
beberapa keadaan# antara lain# sebagai berikutD ,) Histerektomi pada =8 dilakukan pada keadaan kelan'utan konisasi. 13
$) Konisasi akan tidak adekuat dan perlu dilakukan histerektomi dengan mengangkat bagian atas vagina. *) Karena ada uterus miomatosusE ke2urigaan invasif harus disingkirkan. 4) :asalah teknis untuk konisasi# misalnya porsio mendatar pada usia lan'ut.
2.2.. Tatalaksana anker Leher Rahim $nasi"
Pada prinsipnya tatalaksana kanker leher rahim disesuaikan
dengan
kebutuhan penderita untuk memberikan hasil yang terbaik (tailored to the best interest of patients). 9erapi lesi prakanker leher rahim dapat berupa bedah krio (2ryotherapy)# atau loop ele2trosurgi2al eB2ision pro2edure (;00P)# keduanya adalah tindakan yang relatif sederhana dan murah# namun sangat besar manfaatnya untuk men2egah perburukan lesi men'adi kanker. 8ementara terapi kanker leher rahim dapat berupa pembedahan# radioterapi# atau kombinasi keduanya. Kemoterapi tidak digunakan sebagai terapi primer# namun dapat diberikan bersamaan dengan radioterapi. 9erapi kanker leher rahim lebih kompleks# memiliki risiko dan efek samping# dan tentu sa'a lebih mahal. Karenanya pen2egahan lesi prakanker men'adi kanker sangat penting dan sangat bermanfaat. 2.2.. Deteksi Dini anker (eriks
Kanker leher rahim adalah penyakit yang diawali oleh infeksi virus HPV yang merubah sel!sel leher rahim sehat men'adi displasia dan bila tidak diobati pada gilirannya akan tubuh men'adi kanker leher leher rahim.
Prinsip dasar kontrol
penyakit ini adalah memutus mata rantai infeksi# atau men2egah progresivitas lesi displasia sel!sel leher rahim (disebut 'uga lesi prakanker) men'adi kanker. 7ila lesi displasia ditemukan se'ak dini dan kemudian segera diobati# hal ini akan men2egah ter'adinya kanker leher rahim dikemudian hari.
;esi prakanker yang perlu
diangkat3diobati adalah 'enis ;8"9 (lesi intraepitelial skuamosa dera'at tinggi)# adapun 'enis ;8"/ (lesi intraepitelial skuamosa dera'at rendah) dianggap lesi yang 'inak dan sebagian besar akan mengalami regresi se2ara spontan.Perempuan yang terkena lesi prakanker diharapkan dapat sembuh hampir ,# sementara kanker yang ditemukan pada stadium dini memberikan harapan hidup 6$. Karenanya deteksi sedini mungkin sangat penting untuk men2egah dan melindungi perempuan dari kanker leher rahim.
14
?H< menyebutkan 4 komponen penting yang men'adi pilar dalam penanganan kanker leher rahim# yaitu D pen2egahan infeksi HPV# deteksi dini melalui peningkatan kewaspadaan dan program skrining yang terorganisasi# diagnosis dan tatalaksana# serta perawatan paliatif untuk kasus lan'ut. "eteksi dini kanker leher rahim meliputi program skirining yang terorganisasi dengan sasaran perempuan kelompok usia tertentu#
pembentukan sistem ru'ukan
yang efektif pada tiap tingkat pelayanan kesehatan# dan edukasi bagi petugas kesehatan dan perempuan usia produktif. 8krining dan pengobatan lesi displasia (atau disebut 'uga lesi prakanker) memerlukan biaya yang lebih murah bila dibanding pengobatan dan penatalaksanaan kanker leher rahim. 7eberapa hal penting yang perlu diren2anakan dalam melakukan deteksi dini kanker# supaya skrining yang dilaksanakan terprogram dan terorganisasi dengan baik# tepat sasaran dan efektif# terutama berkaitan dengan sumber daya yang terbatas D ,. 8asaran yang akan men'alani skrining ?H< mengindikasikan skrining dilakukan pada kelompok berikut D a. setiap perempuan yang berusia antara $&!*& tahun# yang belum pernah men'alani tes Pap sebelumnya# atau pernah mengalami tes Pap * tahun sebelumnya atau lebih. b. Perempuan yang ditemukan lesi abnormal pada pemeriksaan tes Pap sebelumnya 2. Perempuan yang mengalami perdarahan abnormal pervaginam# perdarahan pas2a sanggama
atau perdarahan pas2a menopause atau mengalami tanda dan ge'ala
abnormal lainnya. d. Perempuan yang ditemukan ketidaknormalan pada leher rahimnya
merika 8erikat dan 0ropa merekomendasikan sasaran dan interval skrining kanker servik seperti tampak pada tabel berikut D 9abel $.&. 8krining Kanker 8ervik Pedoman pencegahan dan sk!n!ng kanke d! Eopa dan Ame!ka ur)"ean AS A< AS US reentie Serice guieline:American :American :American 'a- ?)rce 2003 )r ualit* ancer )llege ) S)ciet* )r htt">>&&&."reentie-eri a--urance S)ciet*; >&&& .ac)g.)rg
15
@atu a&al -rining engan tea"
U-ia 2030 tahun
enggunaa n te- CD "aa "r)gram -rining
Belum ire)men a-ian+ ma-ih menunggu ha-il "enelitian In"e#a$ Sk!n!ng 'e- a" )nen-i)n al
'ia" 35 tahun
#iraira 3 tahun -etelah atiita-e-ual *ang "ertama+ namun tia lebih ari u-ia 21 tahun Ber-amaan engan "emeri-aa n -it)l)gi "aa &anita E 30 tahun
#iraira 3 tahun -etelah atiita-e-ual *ang "ertama+ namun tia lebih ari u-ia 21 tahun Ber-amaa n engan "emeri-a an -it)l)gi "aa &anita E30 tahun
'ia" tahun atau tia" 2 3 tahun untu &anita u-ia E 30 tahun
'ia" tahun atau tia" 23 tahun untu &anita u-ia E 30 tahun engan 3 ali berturut turut ha-il -rining
-rining engan teCD
'ia aa la")ran
enghentian -rining
Setelah u-ia 6065 tahun engan E 3 ali berturut turut ha-il -rining negati
engan 3 ali berturutturut ha-il -rining negatie 'ia" 3 tahun bila ha-il teCD an -it)l)gi negati @anita u-ia E 70 tahun engan E 3 ali berturut turut ha-il tenegati an tan"a ha-il te- abn)rmal alam 10 tahun terahir
'ia aa la")ran
#iraira 3 tahun -etelah atiita- -e-ual *ang "ertama+ namun tia lebih ari u-ia 21 tahun
'ia cuu" eien-
'ia aa la")ran
Seurang urangn*a tia" 3 tahun
negati
'ia" 3 tahun bila ha-il teCD an -it)l)gi negati $ari buti buti *ang aa tia a"at itari e-im"ulan untu menentuan bata- u-ia "enghentian -rining .
'ia aa la")ran
'ia cuu" eien-
'ia aa la")ran
Untu &anita u-ia E 65 tahun engan ha-il tenegati+ *ang buan ri-i) tinggi aner -eri-
16
/anaement ASUS ha-il -rining releF CD *ang te-ting !S%! abn)rmal ulang ASUS "emeri-aan ASC !S%! -it)l)gi atau CS%! )l")-)"i ASC )l")-)"i CS%! )l")-)"i an bi)"-i.
(Dikti!
"ari
#ar$on
et
'ia aa la")ran
al.
'ia aa la")ran
Infectious
Agents
ASUS CD te-+ atau ulang te-it)l)gi+ atau lauan )l")-)"i "aa &anita E 20 tahun ASC )l")-)"i !S%! )l")-)"i CS%! -egera lauan ! atau )l")-)"i engan en)cerical a--e--ment.
and
Cancer
'ia aa la")ran
2008
3%14
"oi%10.1186&1750'9378'3'14
$. nterval skrining meri2an 5an2er 8o2iety (58) merekomendasikan idealnya skrining dimulai * tahun setelah dimulainya hubungan seksual melalui vagina. 7eberapa penelitian menyebutkan bahwa risiko mun2ulnya lesi prakanker baru ter'adi setelah *!& tahun setelah paparan HPV yang pertama. nterval yang ideal untuk dilakukan skrining adalah * tahun.6 8krining * tahun sekali memberi hasil yang hampir sama dengan skrining tiap tahun. 58 merekomendasikan skrining tiap tahun dengan metode tes Pap konvensional atau $ tahun sekali bila menggunakan pemeriksaan sitologi 2airan (liuid!based 2ytology)# setelah skrining yang pertama.% 8etelah perempuan berusia * tahun# atau setelah * kali berturut!turut skrining dengan hasil negatif# skrining 2ukup dilakukan $!* tahun sekali.% 7ila dana sangat terbatas skrining dapat dilakukan tiap , tahun atau sekali seumur hidup dengan tetap memberikan hasil yang signifikan. ?H< merekomendasikanD 7ila skrining hanya mungkin dilakukan , kali seumur hidup maka sebaiknya − −
dilakukan pada perempuan antara usia *&!4& tahun. >ntuk perempuan usia $&!46 tahun# bila sumber daya memungkinkan# skrining
−
hendaknya dilakukan * tahun sekali. >ntuk perempuan dengan usia diatas & tahun# 2ukup dilakukan & tahun sekali
17
−
7ila $ kali berturut!turut hasil skrining sebelumnya negatif# perempuan usia diatas
−
-& tahun# tidak perlu men'alani skrining. 9idak semua perempuan direkomendasikan melakukan skrining setahun sekali
*. :etode skrining yang akan digunakan da beberapa metode skrining yang dapat digunakan# tergantung dari ketersediaan sumber daya. :etode skrining yang baik memiliki beberapa persyaratan# yaitu akurat# dapat diulang kembali (reprodu2ible)# murah# mudah diker'akan dan ditindak!lan'uti# akseptabel# serta aman. 7eberapa metode yang diakui ?H< adalah sebagai berikutD ,) :etode 8itologi a. 9es Pap konvensional 9es Pap atau pemeriksaan sitologi diperkenalkan oleh "r. 1eorge Papani2olau se'ak tahun ,64*. 8e'ak tes ini dikenal luas# ke'adian kanker leher rahim di negara! negara ma'u menurun drastis. Pemeriksaan ini merupakan suatu prosedur pemeriksaan yang mudah#murah# aman# dan non!invasif. 7eberapa penulis melaporkan sensitivitas pemeriksaan ini berkisar antara %+!6*# tetapi pemeriksaan ini tak luput dari hasil positif palsu sekitar ,-!*% dan negatif palsu %!4 8ebagian besar kesalahan tersebut disebabkan oleh pengambilan sediaan yang tidak adekuat# kesalahan dalam proses pembuatan sediaan dan kesalahan interpretasi. b. Pemeriksaan sitologi 2airan (;iuid!base 2ytology3;75) "ikenal 'uga dengan 9hin Prep atau monolayer. 9u'uan metode ini adalah mengurangi hasil negatif palsu dari pemeriksaan 9es Pap konvensional dengan 2ara optimalisasi teknik koleksi dan preparasi sel. Pada pemeriksaan metode ini sel dikoleksi dengan sikat khusus yang di2elupkan ke dalam tabung yang sudah berisi larutan fiksasi. Keuntungan penggunaan teknik monolayer ini adalah sel abnormal lebih tersebar dan mudah tertangkap dengan fiksasi monolayer sehingga mudah dikenali. Kerugiannya adalah butuh waktu yang 2ukup lama untuk pengolahan slide dan biaya yang lebih mahal. $) :etode pemeriksaan "=!HPV "eteksi "= HPV dapat dilakukan dengan metode hibridisasi berbagai 2ara mulai dari 2ara 8outhern 7lot yang dianggap sebagai baku emas# filter in situ# "ot 7lot# hibridisasi in situ yang memerlukan 'aringan biopsi# atau dengan 2ara pembesaran# seperti pada P5/ (Polymerase 5hain /ea2tion) yang amat sensitif. *) :etode inspeksi visual a. nspeksi visual dengan lugol iodin (V;) b. nspeksi visual dengan asam asetat (V) 8elain
dua metode visual ini# dikenal 'uga metode visual kolposkopi dan
servikografi. 18
8etiap metode skrining mempunyai sensitifitas dan spesifisitas berbeda. 8ampai saat ini belum ada metode yang ideal dimana sensitivitas dan spesifisitas , (absolut).
Prosedur Sam"el iambil )leh tenaga e-ehatan an i"eri-a )leh -it)teni-i i lab)rat)rium
Kelebihan •
•
•
•
•
•
/et)e *ang telah lama i"aai $iterima -ecara luaencatatan ha-il "emeri-aan "ermanen 'raining an meani-me )ntr)l ualitatelah bau %ne-ta-i *ang -eerhana "aa "r)gram *ang telah aa a"at meningatan "ela*anan S"e-ii-itatinggi
Kekurangan
•
•
•
•
Liquid Base Citology
Sam"el iambil )leh tenaga e-ehatan+ ima-uan alam cairan i-a-i an iirim untu i"r)-e- an i "eri-a i lab)rat)rium
•
•
Jarang i"erluan "engambilan -am"le ulang bila bahan -eiaan tia aeuat @atu *ang ibutuhan untu "embacaan ha-il lebih -ingat bila ilauan )leh -it)teni-i *ang ber"engalaman
•
•
Ca-il te- tia ia"at engan -egera $i"erluan -i-tem *ang eeti untu )ll)& u" &anita *ang i"eri-a -etelah aa ha-il "emeri-aan $i"erluan tran-")rt bahan -eiaan ari tem"at "emeri-aan e lab)rat)rium+ tran-")rt ha-il "emeri-aan e lini Sen-itiita-eang
Status
•
•
'elah lama igunaan i ban*a negara -ea tahun 1950 'erbuti menuruna n anga ematian aibat aner leher rahim i negara negara mau
Ca-il te- tia ia"at engan -egera ?a-ilitalab)rat)rium lebih mahal an canggih
19
•
'e- $,A CD
'e- $,A CD -ecara m)leuler. engambilan -am"el a"at ilauan -eniri )leh &anita an iba&a e lab)rat)rium
•
•
•
•
/et)e Di-ual :%DA an D%!%;
emula-an leher rahim a"at ilauan )leh tenaga e-ehatan *ang terlatih :bian> )ter>"era& at;
•
•
•
Sam"el a"at igunaan uga untu tem)leuler :mi-aln*a CD teengambilan -am"el lebih muah r)-e"embacaan )t)mati- )leh alat hu-u$a"at i)mbina-i engan 'ea" untu meningatan -en-itiitaS"e-iita- tinggi terutama "aa "erem"uan G35 tahun
/uah an murah Ca-il ia"at engan -egera Sarana *ang ibutuhan -eerhana
$a"at i)mbina-i engan tatala-ana -egera lainn*a *ang cuu" engan "eneatan -eali unungan :-ingle i-it a""r)ach;
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Ca-il te- tia ia"at engan -egera Bia*a lebih mahal ?a-ilitalab)rat)rium lebih mahal an canggih erlu reagen hu-uS"e-iitarenah "aa "erem"uan mua :+35 tahun;
S"e-iitarenah+ -ehingga beri-i) overtreatment 'ia aa )umenta-i ha-il "emeri-aan 'ia c)c) untu -rining "aa "erem"uan "a-ca men)"au-e Belum aa -tanari-a-i Seringali "erlu training ulang untu tenaga e-ehatan
$igunaan -ecara )mer-ial i negaranegara mau -ebagai tambahan "emeri-aan -it)l)gi
•
Belum cuu" ata an "enelitian *ang menuung + terutama -ehubunga n engan een*a terhaa" "enurunan anga eaian an ematian aner leher rahim
)aat ini *an+a "irekomen"as ikan !a"a "aera* !ro+ek Dikutip dari Comprehensive Cervical Cancer Control. A Guide to Essential Practice. Geneva : WH! "##$ 20
2.2.1. Met,%e $4A
"i negara ma'u# skrining se2ara luas dengan metode pemeriksaan sitologi tes Pap telah menun'ukkan hasil yang efektif dalam menurunkan insidens kanker leher rahim. =amun di negara!negara berkembang yang hanya memiliki sumber daya terbatas# skrining hanya men'angkau sebagian ke2il perempuan sa'a# terutama di daerah perkotaan. da beberapa kelemahan tes Pap diantaranya keterbatasan 'umlah laboratorium sitologi dan tenaga sitoteknologi terlatih# sehingga menyebabkan hasil tes Pap baru didapat dalam rentang waktu yang relatif lama (berkisar , hari! , bulan). 8krining dengan metode tes Pap memerlukan tenaga ahli# sistem transportasi# komunikasi dan tindak lan'ut (follow! up) yang belum dapat dipenuhi oleh negara!negara berkembang. Hanya sebagian ke2il dari perempuan yang men'alani dan mendapatkan hasil tes Pap 'uga men'alani evaluasi dan pengobatan yang semestinya bila ditemukan abnormalitas. 8ebagai konsekuensinya# angka insidens kanker leher rahim tetap tinggi dan kebanyakan pasien datang pada stadium lan'ut. :asalah yang berkembang akibat keterbatasan metode tes Pap inilah yang mendorong banyak penelitian untuk men2ari metode alternatif skrining kanker leher rahim. 8alah satu metode yang dianggap dapat di'adikan alte rnatif adalah metode inspeksi visual dengan asam asetat (V). 0fektivitas V sudah di teliti oleh banyak peneliti. ?alaupun demikian perbandingan masing!masing penelitian tentang V agak sulit dievaluasi karena perbedaan protokol dan populasi. 8e2ara umum dapat dikatakan bahwa sensitivitas V untuk mendeteksi High 1rade 8; berkisar -!6 .# sehingga dapat dikatakan bahwa sensitifitas V setara dengan sitologi walaupun spesifisitasnya lebih rendah. :etode V memberi peluang dilakukannya skrining se2ara luas di tempat!tempat yang memiliki sumberdaya terbatas# karena metode ini memungkinkan diketahuinya hasil dengan segera dan terutama karena hasil skrining dapat segera ditindaklan'uti. :etode satu kali kun'ungan (single visit approa2h) dengan melakukan skrining metode V dan tindakan bedah krio untuk temuan lesi prakanker (see and treat) memberikan peluang untuk peningkatan 2akupan deteksi dini kanker leher rahim# sekaligus mengobati lesi prakanker.
1. Dasar Pemeriksaan $4A
21
Pemeriksaan inspeksi visual dengan asam asetat (V) adalah pemeriksaan yang pemeriksanya (dokter3bidan3paramedis) mengamati leher rahim yang telah diberi asam asetat3asam 2uka *!& se2ara inspekulo dan dilihat dengan penglihatan mata telan'ang. Pemeriksaan V pertama kali diperkenalkan oleh Hinselman (,6$&) dengan 2ara memulas leher rahim dengan kapas yang telah di2elupkan dalam asam asetat *&. Pemberian asam asetat itu akan mempengaruhi epitel abnormal# bahkan 'uga akan meningkatkan osmolaritas 2airan ekstraseluler. 5airan ekstraseluler yang bersifat hipertonik ini akan menarik 2airan dari intraseluler sehingga membran akan kolaps dan 'arak antar sel akan semakin dekat. 8ebagai akibatnya# 'ika permukaan epitel mendapat sinar# sinar tersebut tidak akan diteruskan ke stroma# tetapi dipantulkan keluar sehingga permukaan epitel abnormal akan berwarna putih# disebut 'uga epitel putih (a2etowhite). "aerah metaplasia yang merupakan daerah peralihan akan berwarna putih 'uga setelah pemulasan dengan asam asetat tetapi dengan intensitas yang kurang dan 2epat menghilang. Hal ini membedakannya dengan proses prakanker yang epitel putihnya lebih ta'am dan lebih lama menghilang karena asam asetat berpenetrasi lebih dalam sehingga ter'adi koagulasi protein lebih banyak. ika makin putih dan makin 'elas# main tinggi dera'at kelainan 'aringannya.&+ "ibutuhkan ,!$ menit untuk dapat melihat perubahan! perubahan pada epitel. ;eher rahim yang diberi & larutan asam asetat akan berespons lebih 2epat daripada * larutan tersebut. 0fek akan menghilang sekitar &!- detik sehingga dengan pemberian asam asetat akan didapatkan hasil gambaran leher rahim yang normal (merah homogen) dan ber2ak putih (men2urigakan displasia). ;esi yang tampak sebelum aplikasi larutan asam asetat bukan merupakan epitel putih# tetapi disebut leukoplakiaE biasanya disebabkan oleh proses keratosis. 2. Teknik Pemeriksaan $4A %an $nter#retasi
Prinsip metode V adalah melihat perubahan warna men'adi putih (a2etowhite) pada lesi prakanker 'aringan ektoserviks rahim yang diolesi larutan asam asetoasetat (asam 2uka). 7ila ditemukan lesi makroskopis yang di2urigai kanker# pengolesan asam asetat tidak dilakukan namun segera diru'uk ke sarana yang lebih lengkap. Perempuan yang sudah menopause tidak direkomendasikan men'alani skrining dengan metode V karena zona transisional leher rahim pada kelompok ini biasanya berada pada endoserviks rahim dalam kanalis servikalis sehingga tidak bisa dilihat dengan inspeksi spekulum. Perempuan yang akan diskrining berada dalam posisi litotomi# kemudian dengan spekulum dan penerangan yang 2ukup# dilakukan inspeksi terhadap kondisi leher rahimnya. 8etiap abnormalitas yang ditemukan# bila ada# di2atat. Kemudian leher rahim 22
dioles dengan larutan asam asetat *!& dan didiamkan selama kurang lebih ,!$ menit. 8etelah itu dilihat hasilnya. ;eher rahim yang normal akan tetap berwarna merah muda# sementara hasil positif bila ditemukan area# plak atau ulkus yang berwarna putih. lat dan 7ahan ,. 8pekulum $. ;ampu *. ;arut ;arutan an asam asam aset asetat at *!& *!& "apat digunakan asam 2uka $& yang di'ual di pasaran kemudian dien2erkan • men'adi & dengan perbandingan ,D4 (, bagian asam 2ukadi2ampur dengan 4 bagian air) 5ontohnyaD , ml asam 2uka $& di2ampur dengan 4 ml air akan menghasilkan & ml asam asetat & . tau $ ml asam 2uka $& di2ampur •
dengan + ml air akan menghasilkan , ml asam asetat & ika akan menggunakan asam asetat *# asam 2uka $& dien2erkan dengan air dengan perbandingkan ,D% (, bagian asam 2uka di2a mpur % bagian air) 5ontohnya D , ml asam 2uka $& di2ampur dengan % ml air akan menghasilkan + ml
•
asam asetat * 5ampur asam asetat dengan baik 7uat asam asetat sesuai keperluan hari itu. sam
asetat 'angan disimpan untuk beberapa hari. 4. Kapas li lidi &. 8aru 8arun ng tang tangan an -. ;aruta ;arutan n klorin klorin untuk untuk dekont dekontami aminas nasii peralata peralatan n :etode Pemeriksaan ,. :emastikan :emastikan identitas identitas # memeriksa memeriksa status status dan kelengkapan kelengkapan inorme% consent klien $. Klien Klien diminta diminta untuk menang menanggal galkan kan pakaian pakaiannya nya dari pinggan pinggang g hingga hingga lutut lutut dan *. 4. &. -. %. +. 6.
menggunakan kain yang sudah disediakan Klien Klien dipos diposisik isikan an dalam dalam posi posisi si litoto litotomi mi 9utup 9utup area area pinggang pinggang hingga hingga lutut lutut klien klien dengan dengan kain 1una 1unaka kan n sarun sarung g tanga tangan n 7ersih 7ersihkan kan geni genitali taliaa ekstern eksternaa dengan dengan air "99 "99 :asukkan :asukkan spekulu spekulum m dan tampakkan tampakkan serviks serviks hingga hingga 'elas terlihat terlihat 7ersihkan 7ersihkan serviks serviks dari dari 2airan # darah# darah# dan sekret dengan dengan kapas lidi lidi bersih bersih Periksa Periksa servi serviks ks sesuai sesuai langkah langkah!lan !langka gkah h berikut berikut D a. 9erdap rdapat at ke2u ke2uri riga gaan an kanker atau tidak D ika ika ya# klien klien diru diru'u 'uk k # peme pemeri riks ksaan aan V V tidak tidak dila dilan'u n'utk tkan an . ika ika • pemeriksaan adalah dokter ahli obstetri dan ginekologi # lakukan biopsi b. ika tidak di2urigai kanker# identifikasi 8ambungan 8ambungan 8kuamo kolumnar kolumnar (88K) ika 88K tidak tampak # maka D dilakukan pemeriksaan mata telan'ang • tanpa tanpa asam asetat# asetat# lalu lalu beri beri kesimp kesimpulan ulan sement sementara# ara# misalny misalnyaa hasil hasil negatif negatif namun 88K tidak tampak. Klien disarankan disarankan untuk untuk melakukan melakukan
23
pemeriksaan selan'utnya s elan'utnya lebih 2epat atau pap smear maksimal - bulan lagi. 2. ika ika 88K tampak tampak## lakuka lakukan n V V dengan dengan mengol mengolesk eskan an kapas lidi yang yang sudah sudah di2elupkan ke dalam asam asetat *!& ke seluruh permukaan serviks d. 9unggu nggu hasi hasill V V selam selamaa , meni menit# t# perh perhat atik ikan an apak apakah ah ada ada ber2 ber2ak ak puti putih h ( a2etowhite epithelium) atau tidak e. ika ika tidak tidak (V (V nega negatif) tif)## 'elaska 'elaskan n kepada kepada klien klien kapan harus harus kembal kembalii untuk untuk mengulangi pemeriksan V V f. ika ada ada (V (V positif) positif) # tentukan tentukan metode metode tata laksana laksana yang yang akan akan dilakukan dilakukan ,. Keluarkan Keluarkan spe2ulum spe2ulum ,,. ,,. 7uan 7uang g sarun sarung g tanga tangan n # kapa kapas# s# dan dan baha bahan n sekal sekalii paka pakaii lainn lainnya ya ke dalam dalam container ( tempat sampah) yang tahan bo2or# sedangkan untuk alat!alat yang dapat digunakan kembali# rendam dalam larutan klorin #& selama , menit untuk dekontaminasi. ,$. elaskan elaskan hasil pemeriksaan pemeriksaan kepada klien# kapan harus melakukan pemeriksaan pemeriksaan lagi# serta ren2ana tata laksana 'ika diperlukan
1ambar $.&. $.&. langkah V
24
;esi ;esi prakan prakanker ker ringan ringan3'i 3'inak nak (=8 (=8 ,) menun menun'uk 'ukkan kan lesi putih pu2at pu2at yang yang bisa berbatasan dengan sambungan skuamokolumnar. ;esi yang lebih parah (=8 $!* seterusnya) menun'ukkan lesi putih tebal dengan batas yang tegas# dimana salah satu tepinya selalu berbatasan dengan sambungan skuamokolumnar (88K). 7eberapa kategori temuan V tampak seperti tabel berikut D
9able $.%. Kategori 9emuan V ,)rmal
2. %ne-i 3. )-iti %DA 4.#aner leher Rahim
&a"ego! 'em(an I)A 1. ,egati
2. )-iti 1 :H;
3. )-iti 2 :HH;
!icin+ merah mua+ bentu ")r-i) n)rmal -eri-iti- :inlama-i+ hi"eremi-; ban*a lu)r etr)"i)n ")li" "la "utih e"itel acetowhite :berca "utih; "ertumbuhan -e"erti bunga )l "ertumbuhan muah berarah
ta aa le-i berca "utih :acetowhite lesion; lesion ; berca "utih "aa ")li" en)-erial atau i-ta nab)thi gari"utih miri" le-i acetowhite "aa -ambungan -uam))lumnar -amar+ tran-"aran+ tia ela-+ tera"at le-i berca "utih *ang ireguler "aa -eri- le-i berca "utih *ang tega-+ membentu -uut :angular;+ geographic geographic acetowhite lessions *ang terleta auh ari -ambungan -uam))lumnar le-i acetowhite *ang buram+ "aat an berbata- ela- -am"ai e -ambungan -uam))lumnar -uam))lumnar le-i acetowhite *ang lua-+ circumorificial + berbata- tega-+ tebal an "aat "ertumbuhan "ertumbuhan "aa leher rahim menai acetowhite
7aku emas untuk penegakan diagnosis lesi prakanker leher rahim adalah biopsi yang yang dipand dipandu u oleh oleh kolpos kolposkop kopi., i.,#4+ #4+ pabi pabila la hasil hasil skrini skrining ng positi positif# f# peremp perempuan uan yang yang diskrining men'alani prosedur selan'utnya yaitu konfirmasi untuk penegakan diagnosis melalui biopsi yang dipandu oleh kolposkopi. 8etelah itu baru dilakukan pengobatan lesi prakanker. da beberapa 2ara yang dapat digunakan yaitu
kuretase endoservikal#
25
krioterapi# atau loop ele2trosurgi2al eB2ision pro2edure (;00P),# laser# konisasi# sampai histerektomi simpel.
3. Akurasi Pemeriksaan $4A
7eberapa penelitian terdahulu menyebutkan bahwa metode V berpotensi men'adi alternatif metode skrining kanker leher rahim di daerah!daerah yang memiliki sumber daya terbatas. =amun demikian# akurasi metode ini dalam penerapan klinis masih terus dika'i di berbagai negara berkembang. Penelitian >niversitas Fimbabwe dan HP01< 5ervi2al 2an2er pro'e2t yang melibatkan $.$* perempuan di Fimbabwe melaporkan bahwa skrining dengan metode V dapat mengidentifikasi sebagian besar lesi prakanker dan kanker. 8ensitivitas V dibanding pemeriksaan sitologi (9es Pap) berturut!turut adalah %-#% dan 44#*. :eskipun begitu# dilaporkan 'uga bahwa metode V ini kurang spesifik# angka spesifisitas V hanya -4#, dibanding sitologi 6#-.4+ Penelitian lainnya mengambil sampel ,66% perempuan di daerah pedesaan di 5ina# dilakukan oleh 7elinson ; dan kawan!kawan untuk menilai sensitivitas metode V pada lesi prakanker tahap =8 $ atau yang lebih tinggi# dikonfirmasi dengan kolposkopi dan biopsi leher rahim. Hasil penelitian menun'ukkan bahwa angka sensitivitas V untuk =8 $ atau yang lebih tinggi adalah %,# sementara angka spesifisitas %4. 7eberapa penelitian menun'ukkan sensitivitas V lebih baik daripada sitologi. 5laey et al. melaporkan penelitiannya di =ikaragua# bahwa met ode V dapat mendeteksi kasus ;"9 (;esi "era'at 9inggi) dan kanker invasif $ kali lebih banyak daripada 9es Pap. "emikian 'uga laporan dari 7asu et al. 7erikut adalah tabel tampilan beberapa ka'ian tentang V yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu. 9able $.+. tampilan 7eberapa Ka'ian 9entang va Aang 9elah "ilakukan
Negaa
Arb*n et al :2008; 62
%nia an Aria
,(m$ah -esponde n 58.000
Sens!"!#!"a s *+
Spes!/!"as *+
'!ngka" Pe"(gas
Deaa" es!
79.2
84.7
era&at+ bian+ -it)teni-i
,%S 1 atau lebih berat
26
$)h et al. #amerun :2005; 63 haemagh %ran ami :2004; 64 Bellin-)n et ina al. :2001;2 Uni.) Iimbab&e Iimbab&e JC%< :1999; 48 $enn* et Aria al. :2000;65 Selatan
4813
70.4
77.6
1.200
74.3
94
Re-ien
,%S 1 atau lebih berat
1.997
71
74
2.203
77
64
ine)l)gi
,%S 2 atau lebih berat !%S$' an lebih berat
2.944
67
83
era&at
!%S$'
Sanaranar %nia a*an et al :1998; 45
3.000
90
92
Sit)teni-i
Sanaranar %nia a*an et al :1999; 46
1.351
96
68
era&at
!)nhe et al. :1997;55 /egean et al. :1996; 49 ecchini et al. :1993;52 Sla&-)n et al. :1992;54
%nia
372
72
54
Aria
2.426
65
98
'ia -"e-ii era&at
%tali
2.105
88
83
Bian
USA
2.827
29
97
#liniu-
%tali
2.400
'ia i uraian ela-
#)l")-)" i-t+ ")-tgra.tr ain
an lebih berat $i-"la-ia -eang+ berat atau lebih berat $i-"la-ia -eang+ berat atau lebih berat !%S$' an lebih berat !%S$' an lebih berat ,%S 2 an lebih berat ,%S 2 an lebih berat ,%S 12 an Berat
,abel 2.9. Perban"ingan bebera!a *asil !enelitian i-a "i in"onesia
,ama eneliti
,(m$ah S(ek
Canai+ 67. :%n)ne-ia+ 2002; ,uranna !20 :%n)ne-ia+ 2005;
1000
1260
as!$ 'es I)A Pos!"!/ *+ Pe#a$ens! es! Pakanke *+ 1.2 1.3 :!$RH!$'; 0.5 :!$';
Sens!"!#!"a s *+
Spes!/!s!"a s *+
N!$a! Ped!ks! Pos!"!/ *+
ak( Emas
90.9
99.8
83.3 16.7
'e- a" #)l"bi)"-i
1.98 0.92 :!%S$RH$' ; 0.2
92.3
98.8
48
'e- a"
27
:!%S$';
1250
10.4 5.4 :!$RH!$'; 0.2 :!$';
51.5
#)l")-)"i: bi)"-i;
22035
4.5 :!$RH!$';
98.19
59.89
59.9
Bi)"-i hi-t)"at)l)g i
7eberapa penelitian terbaru tentang V menambah data tentang kemungkinan penggunaan V sebagai alternatif metode skrining se2ara luas di negara!negara berkembang. 1haemmaghami et al. ($4) melaporkan angka sensitivitas V dibandingkan dengan 9es Pap berturut!turut adalah %4.* dan %$# sementara angka spesifisitas adalah 64 dan 6.$. Penelitian dilakukan terhadap ,$ perempuan yang men'alani skrining dengan metode V dan 9es Pap dan dikonfirmasi dengan kolposkopi dan biopsi. Hasil positif dari kedua pemeriksaan tersebut ber'umlah *+ orang# ,6, orang diantaranya terdeteksi positif melalui metode V. Hasil konfirmasi histologi menun'ukkan ,%& sampel dinyatakan positif (dengan kriteria =8 atau yang lebih berat)# dari ,%& sampel tersebut# ,* diantaranya terdeteksi melalui metode V. 8ementara "oh et al. ($&) melaporkan hasil penelitian di Kamerun terhadap 4+,* perempuan yang men'alani skrining dengan metode V dan 9es Pap. Hasil penelitian menun'ukkan sensitivitas V dibanding 9es Pap %.4 dan 4%.%# sedangkan spesifitas V dan 9es Pap berturut!turut %%.- dan 64.$# nilai prediksi negatif (=PV3 =egative Predi2tive Value) untuk V dan 9es Pap berturut!turut adalah 6,.* dan +%.+. 8uatu penelitian meta!analisis atas ,, penelitian potong lintang (2ross! se2tional studies)yang dilakukan di ndia dan beberapa negara di frika ($+) yang dilakukan rbyn et al.-$ membandingkan penggunaan metode V# V;# V dengan pembesaran (V:3Visual nspe2tion with 2etoa2etat with a :agnifying devi2e)# tes Pap dan H5$ (Hybrid 5apture!$ assay) Penelitian ini melibatkan lebih dari &+.-%6 perempuan usia $&-4 tahun. Hasil penelitian meta!analisis ini untuk angka sensitivitas V#Vili# tes Pap dan H5$ berturut!turut adalah sebagai berikut D 9abel $.,. sensitifitas# spesifisitas berbagai metode skrining terhadap 5= $., 28
/et)e %DA D%!% 'e- a" C2
Sen-itiita-:; 79.2 91.2 57 62
S"e-ii-ita- :; 84.7 84.5 93 94
7erbagai penelitian telah menyatakan bahwa skrining dengan metode V lebih mudah# praktis dan lebih sederhana# mudah# nyaman# praktis dan murah. Pada tabel dibawah ini dapat dilihat perbandingkan antara pap smear dan V dalam berbagai aspek pelayanan. ,abel 2.11. Perban"inganskrining tes !a! "an i-a a!an %e"ode Sk!n!ng etuga- e-ehatan
Sen-itiitaS"e-ii-itaCa-il Sarana
Bia*a $)umenta-i
'es Pap
I)A
Sam"le taerBian era&at :Bian>"era&at>)te $)ter umum $r. r umum> $r. S"e-ialiS"e-iali-; Srinner> Sit)l)gi->at)l)gi70 80 65 96 90 95 54 98 1 hari 1 bulan !ang-ung S"eulum !am"u S"eulum !am"u -)r)t #aca bena -)r)t A-am a-etat :-lie; !ab)rat)rium R". 15.000 R". R". 3.000 75.000 Aa :a"at inilai 'ia aa ulang;
!. Alur #emeriksaan $4A %an tin%ak lanjut ika tim skrining sudah 2ukup kompeten# terapi dengan krioterapi dapat langsung
dilakukan pada hasil V positif. =amun 'ika masih ada keraguan# pada hasil skrining V positif dapat dimasukkan ke alur triase sebagai mana yang diusulkan pada hasil ka'ian <2viyantii. 9abel $.,$. Persiapan fasilitas kesehatan dan sumber daya manusia untuk program skrining kanker leher rahim di ndonesia Pe$a7anan P!me *Peme!ksaan sk!n!ng+
-((kan "ahap pe"ama *peme!ksaan "!ase+
-((kan "ahap ked(a *d!agnos"!k dan "eap!+
29
'enaga med!s
as!$!"as keseha"an
Saana dan pasaana
&ompe"ens! 7ang ha(s d!m!$!k!
era&at+ bian an )ter umum terlatih
era&at+ bian an )ter umum terlatih
)-*anu+ bian "rati -&a-ta+ rumah ber-alin+ "u-e-ma-+ lini+ )ter "rati -&a-ta /ea gine)l)gi Set "emeri-aan gine)l)gi #it te%DA an atau #it te- a"
$)ter "rati -&a-ta+ lini+ "u-e-ma-+ rumah -ait :"emerintah atau -&a-ta;
/elauan te- %DA atau melauan te- a"
/elauan te- a" /elauan teCD /elauan -eri)grai
#amar "eri-a gine)l)gi lenga" engan #it tea" atau #it teCD atau Seri-)"
$)ter -"e-iali)b-tetri an gine)l)gi $)ter -"e-iali"at)l)gi anat)mi
Rumah -ait:"emerintah atau -&a-ta; #lini -"e-iali#amar "eri-a gine)l)gi lenga" engan #it tea" #it te- CD #)l")-)" an it bi)"-i #it iatermi>)ni-a-i>be ah ri) !ab)rat)rium untu mem"r)-e- tea"+ te- CD+ an hi-t)"at)l)gi /embaca -erigram /elauan )l")-)"i bi)"-i /elauan tera"i le-i "raaner embacaan ha-il te- CD+ -it)l)gi an "at)l)gi
&. Analisis Bia)a Penyusunan suatu analisis biaya# dibutuhkan tiga komponen biaya# yaitu dire2t
2ost# indire2t 2ost dan intangible 2ost. Komponen dire2t 2ost dalam skrining kanker serviks dengan metode V meliputiD ,) Komponen "iagnostik $) asa :edik
9able $.,*. Perbandingan biaya skrining kanker se rviks dangan metode tes pap dan iva.
30
Komponen indire2t 2ost# meliputi D ! 7iaya pelatihan tenaga medis ! lat tak habis pakai D a. ;ampu sorot atau lampu pi'ar , ?# atau senter yang 2ukup untuk menerangi vagina b. Kamera digital3 servikografi ('ika ada untuk dokumentasi ).
2.3. arsin,ma Mammae 2.3.1. De"inisi
Carsinoma mammae adalah pertumbuhan dan pembelahan sel khususnya sel pada 'aringan mammae yang tidak normal3abnormal yang terbatas serta tumbuh perlahan karena suplai limpatik yang 'arang ketempat sekitar 'aringan mammae yang banyak mengandung banyak pembuluh limfe dan meluas dengan 2epat dan segera bermetastase. Penyakit kanker payudara adalah penyakit keganasan yang berasal dari struktur parenkim payudara. Paling banyak berasal dari epitel duktus laktiferus (% )# epitel lobulus (,) sisanya sebagian ke2il mengenai 'aringan otot dan kulit payudara# kanker payudara tumbuh lokal ditempat semula# lalu selang beberapa waktu menyebar melalui saluran limfe (penyebaran sisitemik) ke organ vital lain seperti paru!paru# tulang# hati# otak dan kulit. 2.3.2. ET$5L5+$ DAN 6AT5R RE($5
0tiologi kanker payudara tidak diketahui dengan pasti. =amun beberapa faktor resiko pada pasien diduga berhubungan dengan ke'adian kanker payudara yaitu D ,. usia I * tahun
31
$. :enar2he dini. /esiko kanker payudara meningkat pada wanita yang mengalami menstruasi sebelum usia ,$ tahun. *. =ulipara
dan
usia
maternal
lan'ut
saat
kelahiran
anak
pertama.
?anita yang mempunyai anak pertama setelah usia * tahun mempuyai resiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara dibanding dengan wanita yang mempunyai anak pertama mereka pada usia sebelum $ tahun. 4. :enopause pada usia lan'ut. :enopause setelah usia & tahun meningkatkan risiko untuk mengalami kanker payudara. "alam perbandingan# wanita yang telah men'alani ooforektomi bilateral sebelum usia *& tahun mempunyai resiko sepertiganya. &. /iwayat penyakit payudara 'inak. ?anita yang mempunyai tumor payudara disertai perubahan epitel proliferatif mempunyai resiko dua kali lipat untuk mengalami kanker payudara. ?anita dengan hiperplasia tipikal mempunyai resiko empat kali lipat untuk mengalami penyakit ini. -.
9erapi pengganti hormone. 9erdapat laporan yang membingungkan tentang resiko kanker payudara pada terapi penggantian hormon. ?anita yang berusia lebih tua yang menggunakan estrogen suplemen dan menggunakannya untuk 'angka pan'ang (;ebih dari ,!,& tahun) dapat mengalami peningkatan risiko. 8ementara penambahan progesteron terhadap penggantian estrogen meningkatkan insiden kanker endometrium# hal ini tidak menurunkan risiko kanker payudara. 32
6.
:asukan alkohol. 8edikit peningkatan risiko ditemukan pada wanita yang menkonsumsi alkohol bahkan dengan hanya sekali minum dalam sehari. /esikonya dua kali lipat diantara wanita yang minum alkohol tiga kali sehari. "i negara dimana minuman anggur dikonsumsi se2ara teratur (misalD Pran2is dan talia)# ngkanya sedikit lebih tinggi. 7eberapa temuan menun'ukkan bahwa wanita muda yang minum alkohol lebih rentan untuk mengalami kanker payudara pada tahun!tahun berikutnya.
2.3.3.
PAT56$($5L5+$
Ke'adian karsinoma payudara dihubungkan dengan ter'adinya hiperplasia sel dengan perkembangan sel!sel atipik# kemudian ter'adi karsinoma intraepitelial (karsinoma insitu)# setelah ter'adinya karsinoma in situ akan ter'adi multiplikasi sel! sel dengan 2epat. 8elan'utnya sel!sel tersebut akan menginvasi stroma 'aringan ikat di sekitarnya pada payudara. :embutuhkan waktu kurang lebih sekitar % tahun pada karsinoma untuk tumbuh dari sebuah sel tunggal sampai men'adi massa yang 2ukup besar untuk dapat teraba (diameter sekitar , 2m). Pada ukuran itu sekitar J kasus sudah disertai dengan ke'adian metastasis 2.3.!. MAN$6E(TA($ L$N$(
,. 9erdapat massa utuh kenyal# biasa di kwadran atas bagian dalam# dibawah ketiak bentuknya tak beraturan dan terfiksasi. $. =yeri di daerah massa. *. Perubahan bentuk dan besar payudara# adanya lekukan ke dalam# tarikan dan refraksi pada areola mammae. 4. 0dema dengan peau dL orange (keriput seperti kulit 'eruk) &. Pengelupasan papilla mammae
33
-. Keluar 2airan abnormal dari putting susu berupa nanah# darah# 2airan en2er padahal ibu tidak sedang hamil 3 menyusui. %. "itemukan lessi pada pemeriksaan mamografi 2.3.&. LA($6$A($
Klasifikasi karsinoma payudara menurut ?H< dibagi men'adi D ,. "u2tal karsinoma a. =on infiltrating du2tal 2ell 2ar2inoma b. nfiltrating du2tal 2ell 2ar2inoma# terdiri dari D −
medullary 2ar2inoma
−
papillary 2ar2inoma
−
paget 2ar2inoma
−
epidermoid 2ar2inoma
$. ;obular 2ar2inoma "ewasa ini menggunakan 2ara penggolongan 9=: menurut Perhimpunan nti Kanker nternasional (edisi tahun $$). Tum,r #rimer 7T8 −
9B D 9umor primer tidak dapat ditentukan
−
9o D 9idak terbukti adanya tumor primer
−
9is D Kanker in situ# paget dis pada papila tanpa teraba tumor
−
9, D 9umor M $ 2m
−
o
9,a D 9umor M #& 2m
o
9,b D 9umor #& N , 2m
o
9,2 D 9umor , N $ 2m
9$ D 9umor $ N & 2m 34
−
9* D 9umor diatas & 2m −
94 D 9umor tanpa memandang ukuran# penyebaran langsung ke dinding thoraB atau kulit. o
94a D :elekat pada dinding dada
o
94b D 0dema kulit# ulkus# peau dLorange# satelit
o
942 D 94a dan 94b
o
94d D :astitis karsinomatosis
N,%us lim"e regi,nal 7N8 −
=B D Pembesaran kelen'ar regional tidak dapat ditentukan
−
= D 9idak teraba kelen'ar aBila
−
=, D 9eraba pembesaran kelen'ar aBila homolateral yang tidak melekat.
−
=$ D 9eraba pembesaran kelen'ar aBila homolateral yang melekat satu sama lain atau melekat pada 'aringan sekitarnya.
−
=* D 9erdapat kelen'ar mamaria interna homolateral
Metastase jauh 7M8
:B D :etastase 'auh tidak dapat ditemukan
: D 9idak ada metastase 'auh
:, D 9erdapat metastase 'auh# termasuk kelen'ar subklavikula
9able $.,4. 8tadium klinis kanker payudara 8tadium
9
=
:
9is
=
:
9,
=
:
35
7
7
V
9
=,
:
9,
=,
:
9$
=
:
9$
=,
:
9*
=
:
9
=$
:
9,
=$
:
9$
=$
:
9*
=,#=$
:
94
8etiap =
:
8etiap 9
=*
:
8etiap 9
8etiap =
:,
2.3./. D$A+N5($(
>ntuk menegakkan diagnosis kanker payudara diperlukan D ,. Pemeriksaan fisik meliputi anamnesa seperti mengenai keluhan!keluhan# per'alanan penyakit# keluhan tambahan# dan faktor!faktor resiko tinggi. 9eknik pemeriksaan fisik sebagai berikut D −
Posisi duduk ;akukan inspeksi pada pasien dengan posisi tangan 'atuh bebas ke samping dan pemeriksa berdiri di depan dalam posisi lebih kurang sama tinggi. Perhatikan keadaan payudara kiri dan kanan# simetris 3 tidakE adakah kelainan papilla# letak dan bentuknya# retraksi putting susu# kelainan kulit berupa peau %orange# %impling# ulserasi# atau tanda!tanda 36
radang. ;akukan 'uga dalam keadan kedua lengan di angkat ke atas untuk melihat apakah ada bayangan tumor di bawah kulit yang ikut bergerak at au adakah bagian yang tertinggal# %impling dan lain!lain. −
Posisi berbaring 8ebaiknya dengan punggung digan'al dengan bantal# lakukan palpasi mulai dari 2ranial setinggi iga ke!$ sampai distal setinggi iga ke!-# serta daerah subaerolar dan papilla atau dilakukan se2ara sentrifugal# terakhir dilakukan penekanan daerah papilla untuk melihat apakah ada 2airan yang keluar. 9etapkam keadaan tumornya# yaitu lokasi tumor berdasarkan kuadrannyE ukuran# konsistensi# batas tegas 3 tidakE dan mobilitas terhadap kulit# otot pektoralis# atau dinding dada.
−
Pemeriksaan K17 regional di daerah D a. ksila# yang ditentukan kelompok kelen'ar D :ammaria eksterna di anterior# dibawah tepi otot pe2toralis
8ubskapularis di posterior aksila
pikal di u'ung atas fasia aksilaris
b. 8upra dan infraklavikula# serta K17 leher utama. −
paralisis. Paru D efusi pleura# 2oint lesion foto paru# atelektasis#
Hati D hepatomegali# fungsi hati terganggu 81<9381P9# ikterus#
asites. 37
9ulang D nyeri tekan# osteolyti2 lesion# destruksi tulang# lesi
osteoblastik. $. Pemeriksaan penun'ang −
:ammografi 8uatu pemeriksaan soft tissue teknik. danya proses keganasan akan
memberi tanda!tanda primer dan sekunder. 9anda primer berupa fibrosis reaktif# 2omet sign# adanya perbedaan yang nyata ukuran klinik dan rontgenologik dan adanya mikrokalsifikasi. 9anda!tanda sekunder berupa retraksi# penebalan kulit dan bertambahnya vaskularisasi# perubahan posisi papilla dan aerola adanya bridge of tumor# keadaan daerah tumor dan 'aringan fibroglanduler tidak teratur# infiltrasi dalam 'aringan lunak di belakang mammae dan adanya metastasis ke kelen'ar. :amografi ini dapat mendeteksi tumor!tumor yang se2ara palpasi tidak teraba 'adi sangat baik untuk diagnosis dini dan s2reening. −
>ltrasonografi (>81) "engan pemeriksaan ini hanya dapat dibedakan lesi solid dan kistik.
Pemeriksaan lain seperti Dthoraks foto# bone s2anning3 bone survey serta usg abdomen 3 liver dilakukan untuk men2ari 'auhnya ekstensi tumor atau metastasis. Pemeriksaan ini umumnya hanya dilakukan apabila diperlukan ( atas indikasi ). Pemeriksaan laboratorium untuk melihat toleransi penderita# 'uga dapat melihat kemungkinan adanya metastasis misalnya alkali fosfatase. *. Pemeriksaan histopatologis Pemeriksaan ini merupakan diagnosis pasti adanya kanker payudara. 7ahan pemeriksaan diambil dengan 2ara D
38
−
0ksisional biopsy# kemudian diperiksa P. ini untuk kasus!kasus yang diperkirakan masih operabel 3 stadium dini.
−
nsisional biopsy# 2ara ini untuk kasus!kasus ganas yang sudah inoperable 3 lan'ut.
−
C=7 ( *ine Nee%le Aspiration Biopsy ). 8uatu pemeriksaan sitopatologi yang dipakai untuk menetukan apakah akan segera disiapkan pembedahan dengan sediaan beku atau akan dilan'utkan dengan pemeriksaan lain atau langsung dilakukan eksterpasi. Hasil positif pada pemeriksaan sitologi bukan untuk indikasi bedah radikal karena hasil positif palsu sering ter'adi.
2.3.0. D$A+N5($( BAND$N+
,. Cibroadenoma mammae ( C: )# merupakan tumor 'inak payudara yang biasanya terdapat pada usia muda ( ,& N * tahun ) # dengan konsistensi padat kenyal# batas tegas# tidak nyeri dan mobile. 9erapi pada tumor ini 2ukup dengan eksisi. $. Kelainan fibrokistik# merupakan tumor yang tidak berbatas tegas# konsistensi padat kenyal atau kistik# terdapat nyeri terutama men'elang haid# ukuran membesar# biasanya bilateral 3 multiple. 9erapi tumor ini dengan medikamentosa simtomatis. *. Kistosarkoma filoides menyerupai C: yang besar# berbentuk bulat lon'ong# berbatas tegas# mobile dengan ukuran dapat men2apai $! * 2m. terapi tumor ini dengan mastektomi simple. 4. 1alaktokel# merupakan masa tumor kistik yang timbul akibat tersumbatnya saluran3 du2tus laktiferus. 9umor ini terdapat pada ibu yang baru atau sedang menyusui. &. :astitis# yaitu infeksi pada payudara dengan tanda radang lengkap bahkan dapat berkembang men'adi abses. 7iasanya terdapat pada ibu yamg sedang menyusui. 2.3.. PENATALA(ANAAN
"alam hal pengobatan yang perlu diketahui D 39
1. Pengobatan pada stadium dini akan memberi harapan kesembuhan dan memberi
harapan hidup yang baik. 2. enis N 'enis pengobatan D
Pada stadium # # awal ( stadium operable )# sifat pengobatan adalah kuratif. 8emakin dini semakin tinggi kurasinya. Pengobatan pada stadium # # adalah operasi yang primer# terapi lainnya hanya bersifat ad'uvant. >ntuk stadium # pengobatan adalah radikal mastektomi atau modified radikal mastektomi# dengan atau tanpa radiasi dan sitostatika ad'uvant. 7erdasarkan protokol di /85: # diberikan terapi radiasi pas2a operasi radikal mastektomi# tergantung dari kondisi kelen'ar getah bening aksila. ika kelen'ar getah bening aksila tidak mengandung metastase# maka terapi radiasi dan sitostatika ad'uvant tidak diberikan. 8tadium adalah simple mastektomi dengan radiasi dan sitostatika ad'uvant. 8tadium 7 dan V# sifat pengobatannya adalah paliasi# yaitu terutama untuk mengurangi penderitaan pasien dan memperbaiki kualitas hidup. >ntuk stadium 7 atau lo2aly advan2ed pengobatan utama adalah radiasi dan dapat diikuti oleh modalitas lain yaitu hormonal terapi dan sitostatika ( kemoterapi ). 8tadium V pengobatan yang primer adalah bersifat sistemik yaitu hormonal dan kemoterapi. /adiasi terkadang diperlukan untuk paliasi pada daerah N daerah tulang +eig"t ,earing yang mengandung metastase atau pada tumor bed yang berdarah difuse dan berbau yang mengganggu sekitarnya. Perlu dikemukaan suatu metode pengobatan kanker payudara stadium dini yaitu ,reast conser$ating treatment . 5ara ini yaitu hanya dengan mengangkat tumor (tumorektomi atau segmentektoni atau kwadrantektomi ) dan diseksi aksila dan diikuti dengan radiasi kuratif. Hanya diker'akan untuk stadium atau ( * 2m#untuk yang lebih besar belum diker'akan dan mempunyai prognosa yang buruk dari terapi radikal ).
'auh# antara lain −
Penentuan stadium harus betul N betul akurat
40
−
9ersedianya fasilitas terapi radiasi yang 2ukup# karena pada breast 2onserving treatment antara operasinya dan radiasi merupakam satu kesatuan.
−
Pendidikan masyarakat atau penderita yang baik dan mau 2ontrol se2ara teratur.
−
"an teknik diseksi aksila benar N benar diker'akan dengan baik. "iseksi aksila diker'akan lebih sulit karena otot!otot pe2toral tetap intake dan 'aringan payudara sendiri masih ada yang menghambat pembukaan lapangan operasi aksila yang baik.
Hormonal terapi ,. "ari pemberian terapi hormonal ini adalah kenyataan bahwa * N 4 kanker payudara adalah hormone dependen. 9erapi ini semakin berkembang dengan ditemukannya hormone estrogen dan progesteron reseptor. Pada kanker payudara dengan estrogen reseptor dan progesteron reseptor yang positif respon terapi hormonal sampai %% . $. Hormonal terapi merupakan terapi utama pada stadium V disamping khemoterapi karena kedua!keduanya merupakan terapi sistematik. *. "ibedakan * golongan penderita menurut status menstruasi yaitu D −
Premenoupause. >ntuk premenopause terapi hormonal berupa terapi ablasi yaitu bilateral opharektomi.
−
, N & tahun menoupause. >ntuk , N & tahun menopause# 'enis terapi hormonal tergantung dari aktivitas efek estrogen. 0fek estrogen positif dilakukan terapi ablasi# efek estrogen negative dilakukan pemberian obat N obatan anti estrogen.
−
Postmenoupause. >ntuk postmenopause terapi hormonal berupa pemberian obat anti estrogen. 41
Kemoterapi. 9erapi ini bersifat sistemik# beker'a pada tingkat sel. 9erutama diberikan pada kanker payudara yang sudah lan'ut# bersifat paliatif# tapi dapat pula diberikan pada kanker payudara yang sudah dilakukan operasi mastektomi dengan adanya metastase bersifat terapi ad'uvant. 9u'uannya adalah menghan2urkan mikrometastasis yang biasanya terdapat pada pasien yang kelen'ar aksilanya sudah mengandung metastasis. 7iasanya diberikan terapi kombinasi 5:C.( 5 D 5y2lophosphamide G endoBan E : D methotreBate E C D &!Cluoroura2il) selama - bulan pada wanita pramenopause# sedangkan pada wanita pas2amenopause diberikan terapi ad'uvant hormonal berupa #il anti estr,gen. 2.3.. PR5+N5($(
Prognosis kanker payudara ditentukan oleh D ,. 8taging ( 9=: ) 8emakin dini semakin baik prognosisnya. 8tadium D
& N , tahun
+
8tadium D
-
8tadium D
*
stadium VD
&
$. enis histopatologis keganasan Karsinoma in situ
mempunyai prognosis yang baik dibandingkan
dengan karsinoma yang sudah invasive. 8uatu kanker payudara yang disertai oleh gambaran peradangan dinamakan mastitis karsinomatosa# ini mempunyai prognosis yang sangat buruk. Harapan hidup $ tahun hanya kurang lebih & . 9epat tidaknya tindakan terapi yang diambil berdasarkan staging sangat mempengaruhi prognosis.
42
2.3.1. PE%E-I&SAAN DE'E&SI DINI &AN&E- PADA-A
Petugas harus peka terhadap perasaan dan kekhawatiran klien sebelum# selama dan setelah melakukan pemeriksaan payudara. Perempuan tersebut mungkin malu atau tidak ingin diperiksa karena dia harus memperlihatkan payudaranya. Petugas kesehatan mungkin 'uga merasa kurang nyaman pada awalnya. 8ikap yang tenang dan perhatian dapat membantu keper2ayaan klien. 7eberapa hal yang memerlukan perhatian pada saat pemeriksaan yaituD ,. 5ara memeriksa kedua payudara dan puting untuk melihat apakah adaperubahan dalam bentuk dan ukuran# bintik!bintik pada kulit# dan keluarnya 2airan dari putting $. 5ara memeriksa kedua payudara dan ketiak apakah terdapat kista atau massa yang menebal dan berisi 2airan (tumor)
Persia#an
Pada saat pemeriksaan payudara dibutuhkan persiapan sepertiD ,. Katakan bahwa nda akan memeriksa payudara seorang perempuan. %ni meru"aan -aat *ang te"at untu menan*aan a"aah ibu mengetahui aan*a "erubahan alam "a*uaran*a an a"aah ibu -ecara rutin telah melauan "emeri-aan "a*uara -eniri.
$. 8ebelum klien pergi untuk membuka pakaian bagian atas# katakan bahwa nda akan men'elaskan 2ara memeriksa payudara yang 'uga dapat dilakukannya sendiri *. 8etelah seorang perempuan membuka pakaian mulai pinggang ke atas# minta dia agar duduk di me'a periksa dengan kedua lengan di sisi tubuhnya. $)ter beah /emeri-a an meniagn)-a a-u- ruuan. /elauan bi)"-* "aa -u-"e aner %entiia-i -arana umum "era&atan "aliati+ mi-aln*a "enghilang n*eri+ a-uhan "-i)l)gi an uungan m)ral. /enga&a-i an menuung "etuga- lini-. /eruu atau meni-u-ian alam tum)r b)ar engan bagian> i-i"lin lain ia "erlu. #aner "a*uara *ang -uah i)nirma-i engan US> mamm)grai • • •
• •
•
$ns#eksi
43
,. ;ihatlah bentuk dan ukuran payudara (1ambar $.- ). Perhatikan apakah ada perbedaan bentuk# ukuran# puting atau kerutan atau lekukan pada kulit (1ambar $.%). ?alaupun beberapa perbedaan dalam ukuran payudara bersifat normal#
ketidakberaturan
atau
perbedaan
ukuran
dan
bentuk
dapat
mengindikasikan adanya massa. Pembengkakan# kehangatan# atau nyeri yang meningkat pada salah satu atau kedua payudara dapat berarti adanya infeksi# khususnya 'ika si perempuan tersebut sedang menyusui.
ambar 2.6. 'am"ilan a*uara :#eua 'angan i Si-i 'ubuh;
ambar 2.7. #erutan atau !euan aa a*uara
$. ;ihat puting susu dan perhatikan ukuran dan bentuknya serta arah 'atuhnya (misalnya apakah kedua payudara menggantung se2ara seimbangO). Periksa 'uga apakah terdapat ruam atau nyeri pada kulit dan apakah keluar 2airan dari puting. *. :inta ibu3klien untuk mengangkat kedua tangan ke atas kepala (1ambar $.+.a.) kemudian menekan kedua tangan di pinggang untuk mengen2angkan otot dadanya (m.pe2toral3otot pektoralis) (1ambar $.+.b). Pada setiap posisi# periksa ukuran# bentuk dan simetri# lekukan puting atau kulit payudara dan lihat apakah ada kelainan. (Kedua posisi tersebut 'uga dapat terlihat 'eruk atau 44
lekukan pada kulit 'ika ada.) Kemudian minta klien untuk membungkukkan badannya ke depan untuk melihat apakah kedua payudara tergantung se2ara seimbang (1ambar $.+.2).
Gambar 2.8. a, b dan c. ampilan !ayudara "#iri #e #anan$% Lengan #e &tas, angan di !inggang, 'embung#u#
Pal#asi
,. :inta klien untuk berbaring di me'a periksa. $. "engan meletakkan sebuah bantal di bawah punggung pada sisi yang akan diperiksa akan membuat 'aringan ikat payudara menyebar# sehingga dapat membantu pemeriksaan payudara. *. ;etakkan kain bersih di atas perut ibu3klien 4. ;etakkan lengan kiri ibu ke atas kepala. Perhatikan payudaranya untuk melihat apakah tampak sama dengan payudara sebelah kanan dan apakah terdapat lipatan atau lekukan. &. 1unakan permukaan tiga 'ari tengah nda (1ambar $.6. a)# lakukan palpasi payudara dengan menggunakan teknik spiral. :ulai pada sisi terluar payudara (1ambar $.6.b). 9ekan 'aringan ikat payudara dengan kuat pada tulang rusuk setelah selesai tiap satu putaran dan se2ara bertahap pindahkan 'ari!'ari nda menu'u areola. ;an'utkan sampai semua bagian selesai diperiksa. Perhatikan apakah terdapat ben'olan atau nyeri (ten%erness).
45
ambar 2.9. a an 2.9.b. 'eni -"iral untu "emeri-aan "a*uara
-. "engan menggunakan ibu 'ari dan 'ari telun'uk# tekan puting payudara dengan lembut (1ambar $.,.). ;ihat apakah keluar 2airanD bening# keruh# atau berdarah. 5airan keruh atau berdarah yang keluar dari puting harus ditulis dalam 2atatan ibu3klien. ?alaupun 2airan keruh dari salah satu atau kedua payudara dianggap normal sampai selama , tahun setelah melahirkan atau berhenti menyusui# hal tersebut 'arang disebabkan karena kanker# infeksi# tumor# atau kista 'inak.
ambar 2.10. /emeri-a airan uting :a*uara #iri;
%. >langi langkah tersebut pada payudara sebelah kiri. +. ika ada keraguan tentang temuan (misalnya apakah terdapat ben'olan) ulangi langkah!langkah# ibu duduk dengan kedua lengan di sisi badannya. 6. >ntuk mempalpasi bagian pangkal payudara# minta ibu duduk dan mengangkat lengan kirinya setinggi bahu. 7ila perlu# minta ibu meletakkan tangannya di bahu nda. 9ekan sisi luar dari otot pektoralis sambil bertahap menggerakkan 'ari!'ari ke pangkal ketiak untuk memeriksa apakah terdapat pembesaran kelen'ar getah bening (lymp" no%es) atau kekenyalan (1ambar $.,). Penting untuk melakukan palpasi pada pangkal payudara karena disini biasanya terdapat kanker.
46
ambar 2.11 /emeri-a angal a*uara :a*uara #iri;
,. >langi langkah tersebut untuk payudara sebelah kiri. ,,. elaskan temuan kelainan 'ika ada# dan hal yang perlu dilakukan. ika pemeriksaan sepenuhnya normal# katakana bahwa semua normal dan sehat dan waktunya untuk kembali melakukan pemeriksaan (misalnya tiap tahun atau 'ika ibu menemukan adanya
perubahan
pada
pemeriksaan payudara
sendiri).>ntuk
memudahkan
pemeriksaan# dapat menggunakan 2airan peli2in seperti minyak kelapa# baby oil atau ;otion ,$. 9un'ukkan kepada ibu 2ara melakukan pemeriksaan payudara sendiri (lihat di bawah). ,*. 5atat temuan.
47
BAB $$$ HA($L E+$ATAN 3.1 Pr,"il Puskesmas 3.1.1 Peta 9ila)ah
3.1.2
,n%isi +e,gra"is
Puskesmas 9an'ung Paku merupakan salah satu puskesmas yang ada di Kota 8olok yang berdiri pada tahun ,6+* dengan luas tanah ,& : $# dan merupakan puskesmas non perawatan atau puskesmas rawat 'alan.
48
Puskesmas 9an'ung Paku terletak di Ke2amatan 9an'ung Harapan dengan batas N batas wilayah sebagai berikut D ! ! ! !
8ebelah barat berbatasan dengan Ke2amatan ;ubuk 8ikarah Kota 8olok. 8ebelah >tara berbatasan dengan "esa ripan Kabupaten 8olok. 8ebelah 9imur berbatasan dengan "esa 8aok ;aweh Kabupaten 8olok. 8ebelah selatan berbatsan dengan Kelurahan 8impang /umbio Kota 8olok.
arak antara Puskesmas 9an'ung Paku dengan bukota Propinsi 8umatera 7arat -& km# dengan ;uas wilayah ker'a $$#-4 km yang terbagi atas 4 (empat) kelurahan# yaitu D ! ! ! ! 3.1.3
Koto Pan'ang Pasar Pandan ir :ati (PP) 9an'ung Paku Kampung awa
,n%isi Dem,gra"is %an e#en%u%ukan Puskesmas 9an'ung Paku berpenduduk ,+.%&- 'iwa dengan 4.*$* KK# dengan 'umlah
penduduk perkelurahan sebagai berikut D 9abel *., "ata umlah Penduduk di ?ilayah Ker'a Puskesmas 9an'ung Paku 9ahun $,4 N,
elurahan
'umlah Pen%u%uk
'umlah
,
Kota Pan'ang
$.4
4*6
$
PP
&.$%&
,.,+-
*
9an'ung Paku
&.46*
,.,6-
4
Kampung awa
&.64+
,.&$
'umlah
1.0&/
!.323
8umber "ata D "ata "asar Puskesmas 9an'ung Paku Kota 8olok 9ahun $,4 3.1.! ,.
$. *.
4.
(,sial Bu%a)a gama Puskesmas 9an'ung Paku berpenduduk mayoritas beragama islam. 8uku 8ebagian besar masyarakatnya suku minang. :ata Pen2aharian :asyarakat Puskesmas 9an'ung Paku bermata pen2aharian sebagai pegawai#
pedagang# dan petani. 8arana Kependidikan 49
8arana pendidikan yang terdapat di wilayah Puskesmas 9an'ung Paku 2ukup lengkap# yaitu 6 9K3P>"# ,% 8"3:# * 8;9P#dan * 8;9. Pada tabel berikut dapat dilihat fasilitas pendidikan di wilayah ker'a Puskesmas 9an'ung Paku menurut Kelurahan D
Ta-el 3.2 Casilitas Pendidikan di ?ilayah Ker'a Puskesmas 9an'ung Paku 9ahun $,4
=o
Kelurahan
umlah kelurahan 9K
8"
8:P
8;9P
,
9'. Paku
$
4
,
!
$
PP
$
&
,
$
*
K9. Pan'ang ,
,
!
!
,
4
Kp. awa
4
%
,
!
"ata
9otal
6
,%
*
*
"ata "asar
8umber D
Puskesmas 9an'ung Paku Kota 8olok 9ahun $,4 3.1.&
(um-er Da)a esehatan ,. 9enaga Kesehatan 9enaga kesehatan yang ada di wilayah Puskesmas 9an'ung Paku sudah 2ukup
memadai# yang masih kurang adalah tenaga non kesehatan. Ta-el 3.3 Ketenagaan N,
'enis Tenaga
'umlah
,
"okter >mum
4 orang
$
"okter 1igi
, orang
*
8ar'ana Kesehatan :asyarakat
4 orang
4
=urse
$ orang
&
8, Keperawatan
$ orang
-
"* Perawat
& orang
%
8PK
* orang
+
"* 7idan
,- orang
6
", 7idan
$ orang
,
"* Kesling
, orang
,,
"* 1izi
$ orang
,$
"* 1igi
, orang
et
, Kepala Puskesmas
9># 1izi# Kesling# Promkes
$ kontrak# , sukarela
* P99# , sukarela
50
,*
"* pikes
$ orang
, kontrak
,4
"* /efraksi
, orang
,&
"* K
, orang
,-
9enaga 0lektromedik
, orang
,%
8:K
, orang
,+
"* Carmasi
,
,6
8:C
, orang
$
8opir
, orang
Kontrak
$,
Petugas aga :alam
, orang
Kontrak
$$
5leaning 8ervis
, orang
Kontrak
$*
>mum
, orang
'UMLAH
&& orang
$. 8arana dan Prasarana 8arana dan prasarana kesehatan yang dimiliki oleh Puskesmas 9an'ung Paku adalah D Ta-el 3.! 8arana dan Prasarana
=o
enis 8arana
umlah
,.
Puskesmas nduk
, >nit
$.
Puskesmas Pembantu
& >nit
*.
Poskeskel
4 >nit
4.
Posyandu 7alita
*, >nit
&.
Posyandu ;ansia
,, >nit
-.
Kendaraan "inas /oda 4
$ >nit
%.
Kendaraan "inas /oda $
$$ >nit
+.
potik
4 unit
6.
4 unit
,.
9oko
4 unit
,,.
/8>"3/89
, unit
,$.
/umah 8akit 8wasta
, unit
51
,*.
;abor
$ unit
8umber "ata D "ata "asar Puskesmas 9an'ung Paku Kota 8olok 9ahun $,4 3.1./
4isi: Misi: (asaran %an (trategi . V8 9erwu'udnya pelayanan prima menu'u masyarakat mandiri untuk hidup sehat
7. ! ! ! ! ! 5. ! ".
$$. :8 :eningkatkan pemberdayaan masyarakat untuk ber PH78 :eningkatkan kemitraan dengan sta-e "ol%er bidang kesehatan :eningkatkan 2akupan dan mutu pelayanan kesehatan :eningkatkan sumber daya manusia kesehatan :emantapkan mana'emen puskesmas dan sistem informasi :<99< Pelayanan kami pengabdian terbaik 88/= 8asaran yang digunakan diperoleh dari data sasaran program kesehatan tahun $,4 Kota 8olok Ke2amatan 9an'ung Harapan# yaitu D
Ta-el 3.& "ata Penduduk di ?ilayah Ker'a Puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4
=o
Kelurahan
,
kt.Pan'ang
$
lh Pdduk
7ayi (!,$ bl)
nak 7alita
P>8
7umil
7ulin
7ufas
$6
4*
,-+
*%%
4+
4-
4*
PP
&44
,,*
4*4
6%4
,$4
,,+
,,$
*
9'. Paku
&-
%$,,%
4&$
,,4
,$6
,$*
,,%
4
Kp. awa
-6*
,
%$46
,6+
,*6
,**
,$+
9otal
,6$,4
4+
,&44
*4-$
44
4$
4
8umber "ataD "ata "asar Puskesmas 9an'ung Paku Kota 8olok 9ahun $,4 3.2 +am-aran Umum Pr,gram;Pr,gram esehatan Mas)arakat >paya kesehatan layanan dasar yang diselenggarakan puskesmas meliputiD -
>paya Kesehatan ?a'ib ditambah dengan >paya Kesehatan Pengembangan atau novasi. dapun hasil kegiatan dari upaya kesehatan tersebut adalah sebagai berikut D 52
3.2.1
U#a)a esehatan 9aji,. Promosi Kesehatan . Kegiatan yang dilakukan ! Penyuluhan ke 8ekolah ! Penyuluhan di Posyandu ! Penyuluhan Keliling ! Pembinaan Kelurahan model PH78 K9/ ! Pelaksanaan kegiatan Kelurahan 8iaga
$.
! ! ! ! ! ! ! !
K dan K7 . Kegiatan yang dilakukan Kelas bu Hamil Pelayanan =5 Kun'ungan 7umil /esti Kun'ungan =ifas Pemantauan 8tiker P4K3=5 berkwalitas otopsi verbal Pembinaan 7P8 Pembinaan 18 Kegiatan Prog Kesehatan nak ! ! ! !
""9K Kelas bu 7alita Kun'ungan rumah balita bermasalah ;7
Keluarga 7eren2ana ! !
Pelayanan dan konseling Penanganan komplikasi ringan
*. 1izi :asyarakat . Kegiatan yang dilakukan ! Penimbangan :asal Pembr Vit (bulan Cebruari dan gustus). ! Pengukuran 8tatus 1izi :urid 9K3P>" ! Pengukuran 8tatus 1izi 8iswa 8;9P 8;9 ! Pemantauan 8tatus 1izi 8ekolah yg mendapat P:9!8 ! Kun'ungan rumah 7alita 1izi kurang dan buruk serta 7umil K0K ! Pemantauan Posyandu ! Pemberian P:9 Pemulihan ! 9C5 ! Pendataan Kadarzi ! Pengambilan sampel garam /9 dan pemeriksaan gondokanak 8" untuk 8urvey 1KA 53
! ! ! !
Kelas 8 0ksklusif Kelas :P! 8 Kelas 1izi Kegiatan rutin seperti D pemberian vit pemberian tablet Ce pemantauan pertumbuhan balita ! 10/=8"/F
4. Pen2egahan dan Pemberantasan Penyakit . Kegiatan yang dilakukan ,) . Program munisasi ! Pelayanan munisasi ! 78 ! 99 ?>8 ! 8weeping ! Pela2akan KP $) . Program P$P ! 8osialisasi P$P dan 8urveilans ! 8urvey dan Pemetaan wilayah 97 ! Penyegaran Kader 97 ! Penyuluhan HV N "8#:8 97 untuk pemuda ! 8urvey 0pidemiologi ! P9: ! Posbindu *) . Kegiatan Program 97 ! Penyuluhan 97 pada pemuda dan masyarakat lainnya ! Pen'aringan suspek dan penemuan penderita 97 79 positif ! Penyuluhan 97 pada penderita dan pasien yang diduga 97 ! 8urvey dan pemetaan 97 ! Pela2akan kasus kontak ! Pelaksanaan P:< ! Pemantauan gizi penderita 97 4) . Program /abies ! Penyuluhan bahaya penyakit /abies dan penanggulangan dini kasus !
gigitan hewan tersangka /abies bagi petugas dan tokoh masyarakat. Pemberian vaksin anti /abies (V/) dan serum anti /abies (8/)
pada kasus sesuai indikasi. ! :elakukan monitoring dan evaluasi pada pasien yang mendapat V/ dan 8/ &) . Program penyakit tidak menular (PP9:) ! :elakukan pen2atatan dan pelaporan kasus yang tergolong penyakit tidak menular di poli. 54
! !
:elakukan pemeriksaan dan pembinaan 2alon 'emaah ha'i. :elakukan sosialisasi tentang deteksi dini penyakit kanker leher rahim
!
dan kanker payudara kepada masyarakat. :elakukan pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara wanita yang sudah pernah berhubungan seksual terutama
! !
yang berumur * tahun sampai degan & tahun. :elakukan konseling pra V dan pra krioterapi :elakukan tindakan krioterapi pada pasien V positif yang kandidat
! !
krioterapi. :elakukan ru'ukan kasus tumor atau ben'olan payudara. :elakukan ru'ukan kasus 2uriga kanker leher rahim atau kasus V
positif lesi luas (bukan kandidat krioterapi) ! :elakukan pembinaan kegiatan Posbindu di kelurahan. -) . "emam 7erdarah "engue ! Penyuluhan penyakit# pen2egahan dan pemberantasan "7" kepada ! !
masyarakat. Pemantauan 'entik oleh kader 'umantik Pemberian bubuk abate pada masyarakat yang dimonitoring oleh
petugas surveilans puskesmas ! :elakukan penyelidikan epidemiologi (P0) pada kasus positif "7" ! :elakukan *ogging pada kasus yang dianggap perlu %) . Penemuan dan penanggulangan kasus 8P dan Pneumonia ! :elakukan penyuluhan 8P dan Pneumonia pada pasien yang !
tersangka pneumonia Pen2atatan dan pelaporan kasus 8P dan Pneumonia berkun'ung ke
puskesmas ! :elakukan kun'ungan rumah pada pasien tersanga Pneumonia ! :elakukan ru'ukan kasus pada Pneumonia sedang!berat +) . Penemuan dan Penanggulangan "iare ! Penyuluhan tentang diare dan 2ara penanggulangan diare di rumah sebelum dan sesudah dibawa ke pelayanan kesehatan kepada tokoh ! ! !
masyarakat dan kader posyandu. Penemuan dan penatalaksanaan kasus diare. :elakukan ru'ukan kasus diare dengan dehidrasi sedang!berat. :elakukan penyelidikan epidemiologi pada kasus diare berdampak K;7.
6) . Pelaksanaan Program V59 dan :8 ! :elakukan penyuluhan V59 dan :8 pada masyarakat. ! :elakukan ker'a sama dengan ;:8 dalam pen'aringan masyarakat beresiko. 55
!
:elakukan pemeriksaan V59 dan :8 pada klien yang datang sendiri
! !
atau diantar oleh pen'angkauannya (;8:) ke puskesmas. :elakukan pemeriksaan V59 dan HV pada ibu hamil. :elakukan mo,ile V59 dan :8 di kampus dan instansi yang
berminat. ! :elakukan tindak lan'ut pada kasus!kasus positif V59 dan :8. ,) . Program imunisasi ! :elakukan pemberian imunisasi dasar di puskesmas dan di posyandu. ! :elakukan sosialisasi dan pemberian booster imunisasi. ! :elakukan sweeping pada sasaran yang tidak datang ke posyandu dan ! !
dievaluasi tiap triwulan. :elakukan 7ias 5ampak pada anak kelas , 8" tiap tahun. :elakukan 7ias "9399 pada anak 8" kelas , sampai dengan kelas *
!
tiap tahun. :elakukan 99 ?>8 di 8: dan posyandu tiap tahun.
&. Kesehatan ;ingkungan . Kegiatan yang dilakukan ! nspeksi sanitasi dasar ! /umah sehat ! Pemeriksaan 99>!9P: ! 897: ! Pengelolaan sampah /9 ! Pembinaan dan Pengawasan kwalitas air ! Penyuluhan Hygiene sanitasi ke sekolah ! Penyuluhan kawasan sehat 3.2.2
Pr,gram Pengem-angan 7$n,asi8 ,. >K8 . Kegiatan yang dilakukan ! 8krining murid kelas , 8"38;9P38;9 ! Pembinaan 8ekolah 8ehat ! Pelatihan "okter Ke2il3Kader Kesehatan
$. Perkesmas . Kegiatan yang dilakukan ! suhan keperawatan pada keluarga ! Kun'ungan rumah KK /esti *. Kesehatan iwa . Kegiatan yang dilakukan ! Penemuan dini dan penanganan kasus 'iwa ! /u'ukan kasus 'iwa 4. Kesehatan :ata
56
. Kegiatan yang dilakukan ! !
Penemuan dan penangan kasus /u'ukan
&. Kesehatan ;ansia . Kegiatan yang dilakukan ! ! ! ! !
Pelayanan di dalam dan luar gedung Pembinaan kelompok ;ansia 8enam lansia Penyuluhan Kesehatan ;ansia "eteksi "ini Kesehatan ;ansia
-. PKP/ (Pelayanan Kesehatan Peduli /ema'a) . Kegiatan yang dilakukan ! ! !
Pelatihan kader PKP/ Penyuluhan konsultasi ke sekolah Konsultasi bagi rema'a
%. Kesehatan 1igi :ulut . Kegiatan yang dilakukan ,) "alam 1edung D ! Pelayanan kedaruratan 1igi ! Pelayanan Kesehatan 1igi dan mulut dasar ! Pelayanan medik gigi dasar $) ;uar 1edung D ! >K18 ! >K1: 3.3 6,kus ajian Pr,gram esehatan Mas)arakat 3.3.1 $%enti"ikasi Masalah esehatan Mas)arakat 3.3.1.1. Target %an *a#aian #r,gram #uskesmas Tanjung Paku tahun 21! se-agai #ela)anan
$,4 N,
egiatan
Pen*a#aian
,
Penyuluhan di posyandu
-$ kali
$
Penyuluhan ke sekolah
4- kali
*
Penyuluhan Keliling
+ kali
Target
57
4
Pembinaan kelurahan model PH78 K9/
* kali
&
Kelurahan 8iaga
,
6$
9abel *.%.Hasil Kegiatan Program Kesehatan bu puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4 N, , $ * 4
& % + 6
egiatan 5akupan K, 5akupan K4 Persalinan oleh =akes Persalinan komplikasi obstetri yang ditangani Kun'ungan nifas "eteksi bumil resti oleh nakes "eteksi bumil resti oleh masyarakat Kematian bumil3bulin3bufas 5akupan =eonatus
Pen*a#aian 6-#- 6, 6$#4 ,
Target , 6& 6 +
6$#4 ,6#*$ ,6#*$ $ 6%
6 $ $ ! 6
9abel *.+. Hasil Kegiatan Kesehatan nak puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4 N,
egiatan
Pen*a#aian
Target
, $ *
5akupan K=, 5akupan K= lengkap =eonatus dengan komplikasi yang ditangani Pelayanan kesehatan bayi ""9K bayi 4 kali pertahun 7ayi ""9K yang diru'uk ""9K balita $ kali pertahun 7alita ""9K yang diru'uk ""9K P/8 $ kali pertahun Pelayanan kesehatan anak balita 5akupan :97: umlah kun'ungan neonatus :97: yang diru'uk 5akupan :978 umlah kun'ungan :978 yang diru'uk umlah kematian neonatus umlah kematian bayi umlah kematian balita
6% 6 ,
6 6 +
6 6,#$ ,& - orang -*#$ 6& ,
+% 6 ! +& ! ! +* + !
%+ *#$ , kasus , kasus , kasus
+ ! ! ! !
4 & % + 6 , ,, ,$ ,* ,4 ,& ,,%
9abel *.6 Hasil Kegiatan Keluarga 7eren2ana puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4
58
N, , $ * 4 & %
egiatan umlah P>8 Peserta K7 baru Peserta K7 aktif "< K7 paska salin P>8 1akin K7 aktif 1akin
Pen*a#aian
Target $64 'iwa ! % ! ! %4% 'iwa %
6#,+ %*#6 6#%6 ,,#4+ -*#,$
9abel *., Hasil Kegiatan 1izi :asyarakat puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4 N, , $ * 4 & % + 6 , ,, ,$
egiatan 5akupan "38 balita 5akupan =3"L balita 5akupan 71:3" balita 5akupan 8 eksklusif 5akupan vitamin balita 5akupan penimbangan massal 5akupan Ce* ibu hamil 5akupan Ce ibu nifas 5akupan vitamin ibu nifas 5akupan P:9 pemulihan balita gizi kurang 5akupan P:9 pemulihan ibu hamil K0K 5akupan 9C5
Pen*a#aian %$#6 %4#+ #4 +,#4 +- 6 +4 +#6 +#6 , , ,
Target +& %+ *#- + +& 6 6& %+ %+ , , ,
; Program pen2egahan dan penanggulanaga penyakit 1. Pen*egahan %an Pem-erantasan Pen)akit TB>
9able *.,,. 5apaian Program Pen2egahan dan Pemberantasan Penyakit 975 puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4
,
Penemuan 79 positif
Pen*a#aia n ,% orang
$
79 positif kambuh
* orang
!
*
79 negatif# rontgen positif
, orang
!
4
Penemuan 97 anak
$ orang
!
N,
egiatan
Target
* orang 2. P e n
*egahan %an Pem-erantasan DBD. 9able *.,$. 5apaian Program Pen2egahan dan Pemberantasan "7" puskesmas
9an'ung Paku tahun $,4 N,
egiatan
Pen*a#aia n
Target
,
ngka bebas 'entik (7)
+-#*
6&
$ *
Penemuan kasus "7" Penanganan kasus "7"
,- kasus ,
! ,
4
Kematian akibat "7"
!
59
3. Penemuan %an #enanggulangan $(PA %an Pneum,nia 9able *.,*. 5apaian Program Penemuan dan penanggulangan 8P dan Pneumonia
puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4 N,
egiatan
Pen*a#aia n
Target
,
Penemuan kasus Pneumonia
,$+ kasus
,6$ kasus !.
$
Kasus Pneumonia yang diru'uk
!
*
Kematian akibat Pneumonia
!
!. !. !.
Penemuan %an Penanggulangan asus Diare 9able *.,4. 5apaian pelaksanaan Program Penemuan dan Penanggulangan Kasus
"iare puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4 N,
egiatan
Pen*a#aia n
Target
,
Penemuan kasus "iare
*&- kasus
!
$
Pemakaian oralit
,4$4 bks
,4$4 bks
*
Kasus "iare yang diru'uk
!
&.
4
Kematian akibat "iare
!
&.
Pelaksanaan Pr,gram 4>T %an $M(
9able *.,&. 5apaian Pelaksanaan Program V59 dan :8
Puskesmas 9an'ung Paku
tahun $,4 N,
egiatan
Pen*a#aia n
Target
,
:obile V59
,+ kali
!
$
Klien V59 laki!laki
,%+ orang
!
*
Klien V59 perempuan
*&4 orang
!
4
bu hamil yang diperiksa HV
,,6 orang
!
&
:obile :8
,+ kali
!
-
Klien :8 laki!laki
%& orang
!
%
Klien :8 perempuan
**% orang
!
/. Penemuan %an Penanganan asus Ra-ies 9able *.,-. 5apaian Pelaksanaan Program Penemuan dan Penanganan Kasus /abies
Puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4 60
N,
egiatan
Pen*a#aia n
Target
,
Kasus gigitan oleh binatang penular /abies
$& kasus
!
$
Pemberian V/
,, kasus
!
*
Pemberian 8/
! a. b. c. d. e.
0. Pr,gram Pen)akit Ti%ak Menular 7PPTM8 9able *.,%. 5apaian Pelaksanaan Program Penyakit 9idak :enular (PP9:)
Puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4
egiatan
Pen*a#aia n
Target
5akupan deteksi dini 5a. :amme dan 5a. 5erviks
& orang
-6$ orang
$
Kasus tumor 'inak pada :amme
$ kasus
!
*
Kasus 2uriga kanker :amme
!
4
Kelainan lain pada :amme
!
&
Kasus V positif
!
-
Kasus 2uriga kanker serviks
!
%
Kelainan lain pada serviks
!
+
Pemeriksaan 2alon 'emaah ha'i
4$ orang
4$ orang
6
umlah 2alon 'emaah I- tahun
,+ orang
!
,
umlah 2alon 'emaah &!- tahun
,* orang
!
,,
umlah 2alon 'emaah M& tahun
,, orang
!
Penyakit terbanyak 2alon 'emaah
antung dan pemb. darah# metabolik
!
N,
,
,$
. . . . . . . . . . . . . . .
,*
umlah Posbindu yang aktif
$ buah
4 buah
,4
umlah kader Posbindu yang aktif
- orang
,$ orang
. .
Pr,gram $munisasi
9able *.,+. 5apaian Pelaksanaan Program munisasi Puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4
61
N,
egiatan
,
Kontak pertama a. H7 b. 751 . "P9RH7, Kontak lengkap a. "P9RH7* b. Polio 4 . 5ampak 78 5ampak anak 8" munisasi lan'utan a. Pentavalen b. 5ampak 78 "9 anak 8" 78 99 anak 8" 99 ?>8 siswi 8;9 99 ?>8 di posyandu Kasus KPP
$
* 4
& % + 6
9abel
Hasil
Pen*a#aia n
Target
6%#* 6+ 6%#+
6& 6& 6&
6%#+ 6+#* 6%#* 6+#&
6 6 6 6&
! ! 6% 6-#4 +,#$ %+#4
% % 6 6 + + !
*.,6 Kegiatan
Kesehatan ;ingkungan Puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4 Q N,
egiatan
Pen*a#aian
Target
,
kses air bersih
64#-
6$
$
amban keluarga
6#-&
6
*
Pembuangan limbah
+%#6
%&
4
Pengeloaan sampah
+6#,6
6&
&
/umah sehat
+%#**
+
-
99>
+4#-
%&
3.3.1.2.
%
9P:
-+
-&
3.3.1.2.
3.3.1.2. 3.3.1.2. 3.3.1.2. 3.3.1.2.
3.3.1.2. Target %an *a#aian #r,gram #engem-angan #uskesmas Tanjung Paku tahun 21! = 9abel *.$. Hasil Kegiatan >K8 Puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4
N,
egiatan
Pen*a#aia n
Target
,
5akupan skrining 8"
,% sekolah
,% sekolah
$
5akupan skrining 8;9P38;9
- sekolah
- sekolah
*
Pelatihan dokter ke2il
& sekolah
,% sekolah
4
Pembinaan sekolah sehat
& sekolah
$* sekolah
9abel
&
Pelayanan dalam dan luar gedung PKP/
*,,, orang
**4- orang
*.$,. Hasil
=o
Kegiatan
Pen2apaian
9arget
,
5akupan pelayanan 'iwa
,+#%%
,&
$
9otal kun'ungan 'iwa
*%,4
&%*
*
9iga penyakit terbanyak pada lansia
Hipertensi# /# 8P
!
62
Kegiatan Kesehatan iwa# Kesehatan ;ansia# Parkesmas# dan PKP/ Puskesmas 9an'ung Paku tahun $,4
"ari data yang diatas terlihat bahwa# beberapa target bidang kesehatan yang men'adi target pelayanan di puskesmas 9an'ung Paku sudah ter2apai sedangkan yang belum ter2apai adalah D ,. munisasi lan'utan $. "eteksi dini 5a mammae dan 5a serviks *. 5akupan 71:3" balita 4. 79 positif &. 5akupan Ce * 7umil -. ngka 7ebas entik (7) %. Penemuan kasus pneumonia +. ;ansia pelayanan dalam dan luar gedung 6. K7 aktif 1akin 3.3.2. Peneta#an Pri,ritas Masalah
7eberapa
masalah yang ditemukan di puskesmas tan'ung paku harus di
tentukan prioritas masalahnya dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan puskesmas. >paya yang dilakukan untuk menentukan prioritas masalah tersebut adalah menggunakan teknik 2riteria matriB(2riteria matriB te2hniue). /umus PG B 9 B / P D prioritas masalah D pentingnya masalah (mportan2e) 9 D kalayakan teknologi (9e2hnology) / D 8umber daya yang tersedia (/esour2es) 7erikan nilai antara , sampai dengan & untuk setiap 2riteria yang sesuai.
Pentingnya masalah (P) •
•
:akin
penting
(
mportan2y)
masalah
tersebut#
makin
diprioritaskan
penyelesaiannya. >kuran pentingnya maslaah banyak ma2amnya diantaran yaD 7esarnya masalah (prevalen2e) kibat yang ditimbulkan oleh masalah (8everity) Kenaikan besarnya masalah (/ate of in2rease)
63
"era'at keinginan masyarakat yang tidak terpenuhi ("egree of unmeet
need) Keuntungan so2ial karena selesainya masalah (so2ial benefit) /asa prihatin masyarakat terhadap masalah (publi2 2on2ern) 8uasana politik (politi2al 2limate) Pentingnya masalah () pemberian nilai untuk (pentingnya masalah) • • • • •
=iali & D sangat penting =ilai 4 D penting =ilai * D agak penting =ilai $ D kurang penting =iali , D tidak penting
Kelayakan teknologi (9) •
:akin layak teknologi yang tersedia dan dapat dipakai untuk mengatasi maslah
•
(te2hni2al feasibility)# makin diprioritaskan masalah tersebut. Kelayakan teknologi yang dimaksud disini adalah menun'uk pada penguasaan ilmu dan teknologi yang sesuai.
Pemberian nilai untuk 9 • • • • •
=ilai & D sangat mudah =ilai 4 D mudah =ilai * D agak mudah =ilai $ D kurang mudah =ilai , D tidak mudah
8umber daya yang tersedia (/) •
:akin tersedia sumber daya yang dapat dipakai untuk mengatasi masalah
•
( /esour2es availability)# makin diprioritaskan maslaah tersebut. 8umber daya yang dimaksudkan disini adalah yang menun'uk pada tenaga (man)# dana ( money)# dan sarana (material).
Pemberian nilai untuk / • • • • •
=ilai & D sangat tersedia =ilai 4 D tersedia =ilai * D agak tersedia =ilai $ D kurang tersedia =ilai , D tidak tersedia
3.3.3. Penilaian Pri,ritas Masalah Di Puskesmas Tanjung Paku
7erdasarkan keseluruhan program yang belum men2apai target#dipilih lima masalah yang memiliki skor tertinggi berdasarkan teknik 2riteria matriB. Penilaian 64
lima masalah prioritas tersebut ditentukan berdasarkan data laporan tahunan puskesmas# wawan2ara dengan pemegang program dan pimpinan puskesmas. Permasalahan ini tidak hanya dilihat dari kesen'angan antara target dan pen2apaian# tetapi
'uga
dilihat
dari
prioritas
masalah#
pentingnya
maslah#
kelayakan
teknologi#sumber daya yang tersedia. dapun maslah yang men'adi prioritas utama berdasarkan teknik 2riteria matriB adalah rendahnya 2akupan program deteksi dini 5a mamae dan 2a servik di wilayah ker'a puskesmas tan'ung paku kota solok tahun $,4.
*.$$. 9able Penilaian prioritas masalah berdasarkan teknik 2riteria matriB Masalah 2akupan program
$
T
R
&
&
&
T,tal ,$&
#ri,ritas
servik 5akupan 71:3"
&
&
4
,
P$
balita 79 positif ngka bebas
& &
& &
4 *
, %&
P* P4
P,
deteksi dini 5a mamae
dan
2a
'entik (7)
65
66
A.
Analisis (e-a- Aki-at Masalah 9abel. *.$*. nalisis sebab akibat 4aria-el masalah
N ,
,
6akt,r #en)e-a-
:an
Pen)e-a- masalah
'
'
'
'
$
:ethode
Alternatie #eme*ahan masalah
'
'
kurangnya pengetahuan tentang program deteksi dini 5a mamae dan 2a servik :asyarakat masih :alu untuk melakuan pemeriksaan deteksi dini 5a mamae dan 2a servik Kurang aktifnya petugas dan kader dalam melakukan pen'aringan pasien baru di lapangan. Kurangnya pelatihan petugas!petugas baru tentang pemeriksaan deteksi dini 5a mamae dan 2a servik kurang memanfaatkan media 2etak dan media elektronik untuk sosialisasi tentang program deteksi dini 5a mamae dan 2a servik Kurangnya kegiatan deteksi dini 5a mamae dan 2a servik
'
:emberikan edukasi pada ibu!ibu. keaktifan ' :eningkatkan petugas dan kader kesehatan dalam melakukan pen'aringan pasien!pasien yang dilakukan di posyandu dan P>89>. "an memberikan penyegaran ilmu kepada petugas dan kader kesehatan tentang pentingnya deteksi dini 5a mamae dan 2a servik. pelatihan ' :emberikan kepada petugas!petugas kesehatan baru tentang pemeriksaan deteksi dini 5a mamae dan 2a servik.
'
lebih memanfaatkan media 2etak dan media elektronik untuk sosialisasi dalam promosi kesehatan deteksi dini 5a mamae dan 2a servik kepada masyarakat kegiatan ' memperbanyak deteksi dini 2a mammae dan 2a 2erviks di lapangan.
67
yang di lakukan di lapangan. ' kurangnya anggaran untuk melakukan promosi tentang deteksi dini 5a mamae dan 2a servik
*
:oney
4
:aterial
&
;ingkungan
'
Kurang tersedianya tentang lealet deteksi dini 5a mamae dan 2a servik
'
:enyediakan dana khusus untuk promosi kesehatan tentang deteksi dini 5a mamae dan 2a servik
'
Pengadaan lealet untuk mendukung pelaksanaan program serta memperbanyak dan lebih memanfaatkan poster dan leaflet tentang deteksi dini 5a mamae dan 2a servik penyukuhan ' Kurang perdulinya ' :emberikan masyarakat dalam kepada mayarakat tentang mendukung program peran mereka mensukseskan puskesmas program puskesmas suami ' memberikan edukasi kepada ' "ukungan yang kurang suami. meyakinkan ' Kurangnya dukugan ' lebih dari sta-e"ol%er sta-e"ol%er akan pentingnya deteksi dini 2a 2ervik dan 2a mammae.
B. Peneta#an Alternati" Peme*ahan Masalah 1. Man . :asih kurangnya pengetahuan ibu tentang deteksi dini 5a mamae dan 2a servik ,) Kegiatan D:emberikan penyuluhaan deteksi dini 5a mamae dan 2a
servik $) 9u'uan
D :eningkatkan pengetahuan serta pemahaman bu tentang
deteksi dini 5a mamae dan 2a servik *) 8asaran D wanita usia subur (wanita yang sudah menikah atau sudah pernah melakukan hubungan intim) dan wanita yang mempunyai resiko tinggi (usia *!& tahun) 4) ;okasi D Puskesmas# Puskesmas pembantu# Posyandu. &) Pelaksana D "okter# 7idan dan Petugas yang mendapat pelatihan tentang deteksi dini 5a mamae dan 2a servik 7. :asyarakat masih :alu untuk melakuan pemeriksaan deteksi dini 5a mamae dan 2a servik 68
,) Kegiatan D :emberikan penyuluhaan deteksi dini 5a mamae dan 2a servik $) 9u'uan D :eningkatkan pengetahuan serta pemahaman bu tentang deteksi dini 5a mamae dan 2a servik *) 8asaran D masyarakat 4) ;okasi D Puskesmas# Puskesmas pembantu# Posyandu. &) Pelaksana D "okter# 7idan dan Petugas yang mendapat pelatihan tentang deteksi dini 5a mamae dan 2a servik 5. Kurang aktifnya petugas dan kader dalam melakukan pen'aringan pasien baru di lapaangan. ,) Kegiatan
D :emberikan penyuluhan dan melakukan pemeriksaan deteksi
dini 5a mamae dan 2a servik di lapangan. $) 9u'uan D men'aring pasien baru *) 8asaran D wanita usia subur (wanita yang sudah menikah atau sudah pernah melakukan hubungan intim) dan wanita yang mempunyai resiko tinggi (usia *!& tahun) 4) ;okasi D Puskesmas# Puskesmas pembantu# Posyandu. &) Pelaksana D "okter# 7idan# Petugas dan kader yang mendapat pelatihan tentang deteksi dini 5a mamae dan 2a servik ". Kurangnya pelatihan petugas!petugas baru tentang
pemeriksaan deteksi dini 5a
mamae dan 2a servik. ,) Kegiatan D :emberikan pelatihan kepada petugas!petugas baru tentang tentang pemeriksaan deteksi dini 5a mamae dan 2a servik $) 9u'uan D :eningkatkan pengetahuan petugas!petugas baru tentang pemeriksaan deteksi dini 5a mamae dan 2a servik. *) 8asaran D Petugas puskesmas 4) ;okasi D Puskesmas &) Pelaksana D "okter# Kepala Puskesmas dan penanggung 'awab program. 2. Meth,%e . kurang memanfaatkan media 2etak dan media elektronik untuk sosialisasi tentang program deteksi dini 5a mamae dan 2a servik ,) Kegiatan D melakukan promosi kesehatan tentang program
deteksi dini 5a mamae dan 2a servik melalui media elektronik radio maupun media 2etak seperti koran. $) 9u'uan D :eningkatkan pengetahuan masyarakat tentang program pemeriksaan deteksi dini 5a mamae dan 2a servik. *) 8asaran D masyarakat 4) ;okasi D 8tasiun /adio# per2etakan koran &) Pelaksana D "okter# Kepala Puskesmas dan penanggung 'awab program. 3. Material . 9idak tersedianya leaflet. ,) Kegiatan D Pengadaan leaflet deteksi dini 5a mamae dan 2a servik 69
$)
9u'uan D:empermudah penyebaran informasi tentang deteksi dini 5a mamae dan 2a
*) 4) &) 7.
servik. 8asaran D masyarakat ;okasi D Puskesmas# Puskesmas Pembantu# Posyandu. Pelaksana D Penanggung 'awab program. Kurangnya kegiatan deteksi dini 5a mamae dan 2a servik yang di lakukan di lapangan. ,) Kegiatan D melakukan penyuluhan dan pemeriksaan deteksi dini 2a mammae dan 2a 2erviks di lapangan $) 9u'uan D men'aring pasien!pasien baru -) 8asaran D wanita usia subur (wanita yang sudah menikah atau sudah pernah melakukan hubungan intim) dan wanita yang mempunyai resiko tinggi (usia *!& tahun) *) ;okasi D Puskesmas# Puskesmas Pembantu# Posyandu. 4) Pelaksana D Penanggung 'awab program.
>. PLAN 56 A>T$5N
9abel. *.$4. Plane of 2tion N5
,.
$.
egiatan
Pelatihan Petugas kesehatan dan kader
Tujuan
:eningkatka n pengetahuan Petugas kesehatan dan kader terhadap deteksi dini kanker serviks dan kanker mammae.. Penyuluhan :emberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang deteksi dini kanker serviks dan
(asaran
L,kasi
4,lume egiatan , kali dalam , tahun
Petugas kesehatan dan kader
Puskesmas# Pustu# dan Posyandu
:asyarakat
Puskesmas# , kali Pustu# dan dalam , posyandu bulan
Pelaksanaan
"okter# 7idan dan Petugas yang mendapat pelatihan tentang deteksi dini 5a mamae dan 2a servik
"okter# 7idan dan Petugas yang mendapat pelatihan tentang deteksi dini kanker serviks dan 70
*.
Pelaksanaa n deteksi dini kanker serviks dan kanker mammae se2ara pasif
4.
Pelaksanaa n deteksi dini kanker serviks dan kanker mammae se2ara aktif
kanker mammae gar semua wanita mendapat pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan kanker mammae
S:elakukan sosialisasi tentang deteksi dini :elakukan sosialisasi tentang deteksi dini S :endorong masyarakat untuk melakukan deteksi dini
wanita usia subur (wanita yang sudah menikah atau sudah pernah melakukan hubungan intim) dan wanita yang mempunya i resiko tinggi (usia *!& tahun)
wanita usia subur (wanita yang sudah menikah atau sudah pernah melakukan hubungan intim) dan wanita yang mempunya
Puskesmas
!
kanker mammae 8etiap Spelaksanaan hari dapat di integrasikan dengan program nfeksi 8aluran /eproduksi (8/)3nfeksi :enular 8eksual (:8) dan ntegrasi dengan Keluarga 7eren2ana (K7) S pelaksanaD "okter# 7idan dan Petugas yang mendapat pelatihan tentang deteksi dini kanker serviks dan kanker mammae pada "eteksi dini peringata dilaksanakan n hari!hari pada a2ara! besar a2ara tertentu dengan berkoordinas i dan beker'a sama dengan lintas program dan lintas sektor seperti peringatan 71
pemeriksaan deteksi dini kanker serviks dan kanker mammae
&.
Pengadaan lealet
-
Promosi
i resiko tinggi (usia *!& tahun)
:emberikan :asyarakat informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang deteksi dini kanker serviks dan kanker mammae :emberikan :asyarakat
Puskesmas# P>89># P<8A=">
8tasiun
, kali dalam , tahun
hari besar# per2epatan deteksi dini dan tempat pelaksanaan tidak hanya di fasilitas kesehatan namun bisa di kantor# pusat keramaian yang memenuhi syarat untuk pemeriksaan V dibawah koordinasi CK9P setempat. SpelaksanaD "okter# 7idan# kader dan Petugas yang mendapat pelatihan tentang deteksi dini 5a mamae dan 2a servik. "okter dan 2oordinator program.
, kali
"okter# 72
kesehatan di media elektronik (radio) dan media 2etak (koran)
informasi dan edukasi kepada masyarakat tentang deteksi dini kanker serviks dan kanker mammae
radio# per2etakan koran
dalam , bulan
2oordinator program dan
73
BAB $4 E($MPULAN DAN (ARAN !.1. esim#ulan
7erdasarkan data yang didapat maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut D ,. 5akupan kun'ungan wanita untuk pemeriksaan deteksi dini kanker payudara dan kanker leher rahim di ?ilayah Puskesmas 9an'ung Paku Kota 8olok tahun $,4 sebanyak & orang dari target yang telah ditentukan yaitu -6$ orang. $. "ilihat dari fa2tor yang mempengaruhi rendahnya 2akupan kun'ungan wanita untuk pemeriksaan V di ?ilayah ke'a Puskesmas 9an'ung Paku di pengaruhi oleh beberapa hal sebagai berikutD . :an
' '
kurangnya pengetahuan tentang program deteksi dini 5a mamae dan 2a servik :asyarakat masih :alu untuk melakuan pemeriksaan deteksi dini 5a mamae
'
dan 2a servik Kurang aktifnya petugas dalam melakukan pen'aringan pasien baru di lapangan.
'
Kurangnya pelatihan petugas!petugas baru tentang pemeriksaan deteksi dini
5a mamae dan 2a servik 7. :ethode
'
kurang memanfaatkan media 2etak dan media elektronik untuk sosialisasi tentang program deteksi dini 5a mamae dan 2a servik
'
Kurangnya kegiatan deteksi dini 5a mamae dan 2a servik yang di lakukan di
lapangan. 5. :oney
'
kurangnya
anggaran untuk melakukan promosi tentang deteksi dini 5a
mamae dan 2a servik ". :aterial ' Kurang tersedianya poster dan leaflet tentang deteksi dini 5a mamae dan 2a servik 0. ;ingkungan
' '
Kurang perdulinya masyarakat dalam mendukung program puskesmas "ukungan suami yang kurang
'
Kurangnya dukugan dari sta-e"ol%er
!.2. (aran 74