STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) : PEMERIKSAAN IVA (INSPEKSI VISUAL ASETAT) No.Dokumen 445/687/Pusk/2015 Tanggal terbit : 04 Mei 2015
: Revisi : -
Halaman : 1
Ditetapkan oleh : Kepala UPT Puskesmas II Pekutatan
dr.Nengah Ariani NIP.1974011620060420 Pengertian Tujuan
Kebijakan Konseling PraPemeriksaa n IVA
Persiapan sebelum Pemeriksaa n IVA Prosedur Pemeriksa n IVA
03 Suatu Prosedur pemeriksaan adanya lesi pra-kanker pada leher rahim dengan cara mengolesinya dengan larutan asam cuka 3-5 % dan kemudian dilihat dengan mata telanjang. Petugas dapat melakukan pemeriksaan IVA (Inspeksi Visual Asetat) untuk deteksi diniier rahim kanker leher rahim dengan benar sehingga kesalahan hasil pemeriksaan dapat diperKecil. Pelaksanaan Pemeriksaan IVA telah didelegasikan oleh Kepala UPT Puskesmas kepada Tim Pemeriksaan IVA UPT Puskesmas II Pekutatan. 1.Menyapa dan memperkenalkan diri 2.Menanyakan Kesiapan Klien untuk diperiksa 3.Memastikan Identitas,memeriksa status dan kelengkapan informed consent klien 1.Memastikan alat dan seluruh instrument yang diperlukan sudah tersedia 2.Klien diminta untuk mengosongkan kandung kemih dan membilas daerah genitalia 3.Klien diminta untuk menanggalkan pakaiannya dari pinggang hingga lutut dan menggunakan kain yang sudah disediakan 4.Klien diposisikan dalam posisi litotomi 5.Tutup area pinggang hingga lutut klien dengan kain 6.Cuci tangan dengan air dan sabun,keringkan,kemudian palapasi perut 7.Gunakan Sarung tangan 1.Bersihkan genetalia eksterna dengan air DTT* 2.Inspeksi dan Palpasi genetalia eksterna 3.Aplikasikan gel pada speculum (dianjurkan) kemudian maskkan speculum 4.Tampakkan serviks hingga jelas terlihat 5.Bersihkan serviks dari cairan,darah dan secret dengan kapas lidi bersih 6.periksa serviks : a.Terdapat kecurigaan kanker atau tidak : *Jika ya,klien dirujuk,pemeriksaan tidak dilanjutkan b.Jika tidak,identifikasi Sambungan Skuamo Kolumnar (SSK)
Tindakan setelah pemeriksaa n IVA
Konseling Post Pemeriksaa n IVA
Unit terkait
i. Jika SSK tampak,lakukan IVA dengan mengoleskan kapas lidi yang sudah dicelupkan ke dalam asam asetat 3-5 % ke seluruh permukaan serviks ii. Jika SSK tidak tampak,maka : 1.Dilakukan pemeriksaan mata telanjang tanpa asam asetat (down staging) 2.Klien disarankan untuk Pap Smear maksimal 6 bulan lagi c.Tunggu hasil IVA selama 1 menit,perhatikan apakah ada bercak putih (acetowhite epithelium) atau tidak *Jika tidak (IVA negative),jelaskan kepada klien kapan harus kembali untuk mengulangi pemeriksaan IVA d. Jika ada (IVA positif),tentukan apakah lesi tersebut dapat dilakukan krioterapi atau tidak. 7.Keluarkan speculum 1.Buang sarung tangan,kapas dan bahan sekali pakai lainnya ke dalam container (tempat sampah) yang tahan bocor,sedangkan untuk alat-alat yang dapat digunakan kembali,rendam dalam larutan Chlorin 0.5 % selama 10 menit untuk dekontaminasi. 2.Cuci tangan dengan air sabun 1.Jika hasil IVA negative : Klien diberitahukan kapan harus kembali untuk pemeriksaan selanjutnya. 2.Jika hasil IVA positif : *Beritahu dan jelaskan mengenai hasil pemeriksaan IVA positif *Berikan informasi mengenai berbagai pilihan terapi yang dapat dilakukan (penekanan pada krioterapi) *Jika klien memilih krioterapi : jelaskan mengenai prosedur, keuntungan, efektifitas, kemungkinan efek samping dan hal yang tidk boleh dilakukan setelah krioterapi. 3.Beri kesempatan kepada klien untuk bertanya hingga mengerti dan berikan kesempatan untuk memutuskan terapi yang digunakan. Loket,Apotek,BP,KIA
Sumber : Pedoman Teknis Pengendalian Kanker payudara & Kanker Leher Rahim,Kemenkes RI 2010