ILMU DASAR KEPERAWATAN 1B INSUFISIENSI MITRAL MAKALAH
oleh Kelompok 11
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 21!
KEPERAWATAN KLINIK 1B I"#$%&e"#& M&'()l
Disusun guna menyelesaikan tugas mata kuliah Keperawatan Klinik 1B Dosen Pengampu: Ns. Lantin Sulistyorini, M.Kes
oleh N&ke" Ok')*&)"&
1+2,111!-
Am)".) /h('&e 0)""$#
1+2,111!
R&)l Am&($ll)h
1+2,1111+1
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 21!
2
KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt, karena atas berkat dan limpahan rahmatnyalah makalah tentang penyakit nsu!isiensi Mitral ini dapat tersele terselesaik saikan an dengan dengan baik. baik. Meskipu Meskipun n masih masih banyak banyak kekura kekuranga ngan n baik baik dari dari isi, sistematika, maupun "ara penyajiannya. Makalah tentang penyakit nsu!isiensi Mitral ini adalah sebagai pemenuhan tugas mata kuliah Keperawatan Klinik #$ bagi Semester % Program Studi lmu Keperawatan di &ni'ersitas jember. &"apan terimakasih kami u"apkan kepada Ns. Lantin Sulistyorini, M.Kes, selaku dosen pengampu Mata Kuliah Keperawatan Keperawata n Klinik #$ ini. Serta bagi semua pihak yang turut mendukung dalam pembuatan makalah ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat dapat memban membantu tu mahasi mahasiswa swa dalam dalam mempela mempelajari jari materi materi tentan tentang g penya penyakit kit terutama penyakit nsu!isiensi Mitral. Semoga dapat berman!aat bagi pemba"a dan peneliti lain yang akan menulis tentang tema te ma yang sama, khususnya bagi kami sendiri sebagai penyusun.
(ember,
#)
September *+#
Penulis
3
DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL3333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333333
&
HALAMAN JUDUL..................................................................................
ii
PRAKATA..................................................................................................
iii
DAFTAR ISI...............................................................................................
i'
BAB 13 PENDAHULUAN.........................................................................
#
# * %
Latar$elakang................................................................................. -ujuan............................................................................................. mplikasiKeperawatan....................................................................
# * *
BAB 23 TINJAUAN TEORI......................................................................
%
# * % 0 / 4 2
Pengertian nsu!isiensi Mitral........................................................ pidemiologi nsu!isiensi Mitral................................................... tiologi nsu!isiensi Mitral............................................................ -anda dan 1ejala nsu!isiensi Mitral............................................. Pato!isiologi nsu!isiensi Mitral..................................................... Komplikasi 3 Prognosis nsu!isiensi Mitral................................. Pengobatan nsu!isiensi Mitral...................................................... Pen"egahan nsu!isiensi Mitral......................................................
% / 2 ) #+ ## ##
BAB ,3 PATHWA0....................................................................................
#%
BAB +3 ASUHAN KEPERAWATAN........................................................
#
0.# Pengkajian...................................................................................... 0.* Analisa masalah ............................................................................ 0.% 5iagnosa........................................................................................ 0.0 nter'ensi....................................................................................... 0. mplementasi.................................................................................. 0./ 'aluasi..........................................................................................
# *+ *# ** *2 %+
BAB !3 PENUTUP.....................................................................................
%*
.# Kesimpulan.................................................................................... .* Saran..............................................................................................
%* %*
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................
%0
4
BAB I3 PENDAHULUAN 131 L)')( Bel)k)"4
Penyakit katup jantung merupakan penyakit yang masih tinggi insidensinya terutama di negara berkembang seperti di ndonesia. Penyakit ini menduduki posisi ke dua setelah penyakit jantung koroner. Ada dua ma"am penyait katup jantung yaitu stenosis dan insu!isiensi mitral. Penyakit katup jantung nsu!isiensi mitral merupakan keadaan dimana terdapat re!luks darah dari 'entrikel kiri ke atrium kiri pada saat sistolik, akibat katup mitral tidak menutup se"ara sempurna. Kelainan katup mitralis yang disebabkan karena tidak dapat menutupnya katup dengan sempurna pada saat systole menyebabkan peningkatan 'olume kerja jantung karena jantung perlu memompa 'olume untuk mengganti darah yang mengalir balik. 5ilihat dari !ungsi katup jantung yaitu untuk mempertahankan atau men"egah aliran balik darah dari berbagai arah. nsu!isiensi mitral merupakan tipe kerusakan katup jantung yang sering terjadi. Setelah umur tahun, dapat ditemukan insu!isiensi mitral dengan berbagai derajat keparahan. Angka kejadian di atas umur tahun men"apai hampir *+6 pada laki7laki dan perempuan yang melakukan ekokardiogram. Sedangkan angka kejadian insu!isiensi mitral adalah *6 dalam populasi umum. Perbandingan laki7laki dan perempuan dalam menderita kelainan ini adalah sama. Penyebab insu!isiensi mitral adalah de!ormitas daun7daun katup,de!ormitas analus mitral, atau gangguan pada khorda tendinae dan muskulus papilaris dan penyebab lain juga adalah demam reumatik. 5ata terakhir mengenai pre'alensi demam rematik di ndonesia untuk tahun #)2#7#))+ didapati +,%7+,2 diantara #+++ anak sekolah dan jauh lebih rendah dibanding negara berkembang lainnya. 8$urnside,#)),*#9. Meskipun jumlah kasus demam rematik yang dapat berpotensi menyebabkan insu!isiensi mitral di ndonesia tidak lebih tinggi dibanding negara berkembang lainnya
tetapi
kita
harus
waspada
dalam
upaya
pen"egahan.
5engan
memperhatikan gaya hidup, dan lingkungan yang sehat,diharapkan dapat menurunkan resiko penyakit katup jantung seperti insu!isiensi mitral. Sehingga kami sebagai mahasiswa keperawatan memberikan sebuah rangkuman makalah
1
tentang insu!isiensi mitral sebagai bahan belajar dan pendidikan bagi mahasiswa keperawatan. Selain itu tujuan dari makalah ini adalah membahas tentang bagaimana tanda7tanda penyakit ini, "ara pen"egahan dan bagaimana "ara memberikan asuhan keperawatan kepada klien dengan insu!isiensi mitral. 132 T$5$)" 13231 T$5$)" Um$m
Menjelaskan asuhan keperawatan pada klien dengan insu!isiensi mitral 13232 T$5$)" Kh$#$#
#. Mengetahui pengertian insu!isiensi mitral *. Mengetahui epidemiologi insu!isiensi mitral %. Mengetahui etiologi insu!isiensi mitral 0. Mengetahui tanda dan gejala insu!isiensi mitral . Mengetahui pato!isiologi insu!isiensi mitral /. Mengetahui komplikasi dan prognosis insu!isiensi mitral 4. Mengetahui pengobatan insu!isiensi mitral 2. Mengetahui pen"egahan insu!isiensi mitral 13, Impl&k)#& Kepe()6)')"
a. Perawat sebagai "are gi'er Perawat memberikan asuhan keperawatan yang tepat pada pasien dengan kelaian n!usiensi Mitral b. Perawat sebagai konselor
2
#. Perawat menjelaskan tentang kelainan yang terjadi pada pasien kepada keluarga pasien *. Perawat memberikan penjelasan tentang penatalaksanaan dan pengobatan kepada keluarga klien BAB 23 TINJAUAN TEORI 231 Pe"4e('&)"
Kelainan katup jantung merupakan keadaan dimana katup jantung mengalami kelainan yang membuat aliran darah tidak dapat diatur dengan maksimal oleh jantung. Katup jantung yang mengalami kelainan membuat darah yang seharusnya masuk ke 'entrikel karena kerusakan katup maka darah kembali ke bagian serambi sehingga jantung memiliki tekanan yang "ukup kuat untuk memompa darah ke seluruh tubuh. Akibatnya orang tersebut tidak bisa melakukan akti!itas dalam tingkat tertentu. Kelainan katup jantung yang parah membuat penderitanya tidak dapat berakti!itas dan juga dapat menimbulkan kematian karena jantung tidak lagu memiliki kemampuan untuk dapat mengalirkan darah. Kelainan katup jantung biasanya terjadi karena !aktor genetika atau keturunan dan terjadi sejak masih dalam kandungan. Kelainan pada katup jantung juga bisa terjadi karena ke"elakaan ataupun "edera yang mengenai jantung. perasi jantung juga dapat menyebabkan kelainan pada katup jantung jika operasi tersebut gagal atau terjadi kesalahan teknis maupun prosedur dalam melakukan oprasi pada jantung. Penyakit katup jantung menyebabkan kelainan7kelainan pada aliran darah yang melintasi katup jantung. Katup yang terserang penyakit dapat mengalami dua jenis gangguan !ungsional: regurgitasi7daun katup tidak dapat menutup rapat sehingga darah dapat mengalir balik 8sinonim dengan isufisiensi katup dan inkompetensi katup9 ;egurgitasi Katup Mitral 8 Inkompetensia Mitral , Insufisiensi Mitral 9, 8 Mitral Regurgitation9 adalah kelaianan katup mitral yang ditandai dengan aliran balik Pada saat 'entrikel kiri medari sebagian 'olume darah dari 'entrikel kiri kembali menuju atrium kiri 8raditya, *+##9. Mitral ;egurgitasi atau insu!isiensi
3
mitral adalah bentuk yang paling umum dari penyakit jantung katup 8-ierney et.al, *++/9. nsu!isiensi mitral adalah daun katup mitral yang tidak dapat menutup dengan rapat sehingga darah dapat mengalir balik
atau akan mengalami
kebo"oran 7 Ari! Mutta
5ari pendapat beberapa ahli ini dapat
disimpulkan bahwa insu!isiensi mitral atau regurgitasi mitral adalah kerusakan katup mitral, lengkapnya yaitu daun katup mitral yang tidak dapat menutup dengan rapat sehingga darah dapat mengalir balik atau akan mengalami kebo"oran. ;egurgitation 8kebo"oran dari katup yang tidak sempurna menutup9 disebabkan oleh penyakit yang melemahkan atau merusak katup atau struktur pendukungnya. Memadai penutupan katup mitral menyebabkan darah mengalir kembali ke atrium kiri. Aliran darah ke seluruh tubuh menurun sebagai akibat jantung yang memompa lebih keras untuk men"oba untuk mengimbanginya. nsu!isiensi mitral memungkinkan aliran darah retrograde dari 'entrikel kiri ke atrium kiri akibat penutupan katup yang tidak sempurna. Selama sistolik, 'entrikrel se"ara simultan mendorong darah ke dalam aorta dan kembali kedalam atrium kiri. Kerja 'entrikel kiri maupun atrium kiri harus ditingkatkan agar dapat mempertahankan "urah jantung. Pada saat 'entrikel kiri memompa darah dari jantung menuju ke aorta, sebagian darah mengalir kembali ke dalam atrium kiri
4
dan menyebabkan meningkatnya 'olume dan tekanan di atrium kiri. -erjadi peningkatan tekanan darah di dalam pembuluh yang berasal dari paru7paru, yang mengakibatkan penimbunan "airan 8kongesti9 di dalam paru7paru. 5erajat beratnya M; dapat diukur dalam persentase dari stroke volume 'entrikel kiri yang mengalir balik ke atrium kiri 8regurgitant fraction9 menggunakan ekokardiogra!i. 232 Ep&.em&ol4&
5i daerah lain selain dunia barat, penyakit jantung rematik adalah penyebab utama dari insu!isiensi mitral. 5i amerika serikat, insu!isiensi mitral akut dan kronis mempengaruhi sekitar pada #++++ orang. Penyakit jantung rematik sebagai penyebab utama kelainan katup mitral. Prolaps katup mitral telah diperkirakan untuk hadir dalam 0 6 dari populasi normal. 5engan bantuan warna 5oppler e"ho"ardiography, ringan insu!isiensi mitral dapat dideteksi pada sebanyak *+ 6 orang dewasa setengah baya dan lebih tua. nsu!isiensi mitral se"ara independen terkait dengan jenis kelamin perempuan, lebih rendah indeks masa tubuh, usia lanjut, dis!ungsi ginjal, in!ark miokard sebelumnya, stenosis mital sebelumnya, dan prolaps katup mitral sebelumnya. >al ini tidak berhubungan dengan dislipidemia atau diabetes. 5i indonesia *7 6 populasi, paling tinggi pada usia *+70+ tahun, dan paling banyak terjadi pada wanita. $iasanya wanita 8*?% kasus9 dan ada !aktor keturunan. nsu!isiensi atau regurgitasi mitral dapat terjadi pada pasien dengan penyakit jantung rematik, penyakit jantung iskemik, atau gagal jantung kongesti!. Namun, penyebab terseringnya adalah prolaps katup mitral. Sekitar *76 dari populasi mengalami prolaps katup mitral. Penyakit ini ditandai dengan penimbunan substansi dasar longgar di dalam daun dan korda katup mitral, yang menyebabkan katup menjadi @!loopy dan inkompeten saat sistol. Prolaps katup mitral jarang menyebabkan masalah jantung yang serius. Namun, bisa menjadi penyulit sindrom Mar!an atau penyakit jaringan ikat serupa, dan pernah dilaporkan sebagai penyakit dominan autosomal yang berkaitan dnegan kromosom #/p. Sebagian besar timbul sebagai kasus yang sporadik.
Di Indonesia penyebab terbanyak Insufsiensi Mitral adalah demam rematik yang meninggalkan kerusakan yang menetap
!
Mortalitas dari Insufsiens Mitral pada ! tahun "#$ dan 1# tahun %#$ Kematian disebabkan oleh gagal &antung progresi' yaitu penurunan 'ungsi (entrikel kiri sekitar %#)*#$ Di Indonesia belum ditemukan studi penelitian yang mengukur peningkatan 'ungsi (entrikel kiri setelah dilakukan M+, F)k'o( (e#&ko p).) p(ol)p# k)'$p m&'()l8
a. Banita kurus yang memiliki kelainan dinding dada, skoliosis atau penyakit lainnya . Penderita kelainan septum atrial yang letaknya tinggi pada dinding jantung 8ostium sekundum9. b. Kehamilan 8karena menyebabkan meningkatnya 'olume darah dan beban kerja jantung9. ". Kelelahan menjadi bertambah tua d. Memiliki kerusakan jantung "ongenital e. Sebelumnya pernah menderita demam rematik, endokarditis, prolaps katup mitral, in!ark mio"ard, stenosis katup mitral.
23, E'&olo4&
nsu!isiensi mitral terjadi bila bilah7bilah katup mitral tidak dapat saling menutup selama sistole. Chordae tendinae memendek, sehingga bilah katup tidak dapat menutup se"ara sempurna, akibatnya terjadilah insu!isiensi dari 'entrikel kiri ke atrium kiri. Demam rematik menjadi penyebab utama dari regurgitasi katup mitral. -etapi saat ini, di negara7negara yang memiliki obat7obat pen"egahan yang baik, demam rematik jarang terjadi. Misalnya di Amerika &tara dan ropa $arat, penggunaan
antibiotik
untuk strep
throat 8in!eksi
tenggorokan
karena
streptokokus9, bisa men"egah timbulnya demam rematik. 5i wilayah tersebut, demam rematik merupakan penyebab umum dari regurgitasi katup mitral, yang terjadi hanya pada usia lanjut, yang pada masa mudanya tidak memperoleh antibiotik. 5i negara7negara yang memiliki kedokteran pen"egahan yang jelek, demam
%
rematik masih sering terjadi dan merupakan penyebab umum dari regurgitasi katup mitral. 5i Amerika &tara dan ropa $arat, penyebab yang lebih sering adalah serangan jantung, yang dapat merusak struktur penyangga dari katup mitral. Penyebab umum lainnya adalah degenerasi miksomatous 8suatu keadaan dimana katup se"ara bertahap menjadi terkulai?terkelepai9, dis!ungsi?ruptur muskulus papilaris sebagai dampak iskemik jantung 8 "epat menimbulkan edema paru akut dan syok9, endokarditis in!ekti!, dan anomali kongenital. 5i negara berkembang, terbanyak
penyebab
insu!isiensi
mitral
adalah
demam
reumatik
yang
meninggalkan kerusakan menetap dari sisa !ase akut8sekuele9. Sekitar %+6 penderita tidak mempunyai riwayat demam reumatik yang jelas. Mani!estasi klinis sangat ber'ariasi tergantung derajat gangguan hemodinamik yang ditimbulkan.
$erdasarkan etiologinya saat ini insu!isiensi atau regurgitasi mitral dapat dibagi atas reumatik dan non reumatik 8degenarati!, endokarditis, penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, trauma dan sebagainya9. a. Penyakit jantung rematik 8P(;?;>59. P(; merupakan salah satu penyebab yang sering dari insu!isiensi mitral berat. nsu!isiensi mitral berat akibat P(; biasanya pada laki7laki. Proses rematik menyebabkan katup mitral kaku, de!ormitas, retraksi, komisura melengket?!usi satu sama lain, korda tendinae memendek, melengket satu dengan yang lain. b. Penyakit jantung koroner 8P(K9. Penyakit jantung koroner dapat menyebabkan insu!isiensi mitral melalui % "ara: #9 n!ark miokard akut mengenai maksila Papillaris dapat berakibat ruptura dan terjadi insu!isiensi mitral akut dan berat. -erjadi udema paru akut dan dapat berakibat !atal. *9 skemia maksila papillaris
8tanpa in!ark9
dapat
menyebabkan
regurgitasi sementara?transient insu!isiensi mitral, terjadi pada saat episode iskemia pada maksila papillaris dan mungkin terjadi pada saat AP.
*
%9 P(K menyebabkan dilatasi 'entrikel kiri 8dan mungkin terjadi pada saat AP9 dan terjadi insu!isiensi mitral. ". 5ilatasi 'entrikel kiri?kardiomiopati tipe kongesti!. 5ilatasi LC apapun penyakit yang mendasari menyebabkan dilatasi annulus mitralis, posisi m. Papillaris berubah dengan akibat koaptasi katup mitral tidak sempurna dan terjadi
M;,
adapun
penyakit
yang
diabetes?kardiomiopati diabetik, iskemia
mendasari
antara
lain
:
peripartal, hipertiroidisme,
toksik, A5S. d. Kardiomiopati hipertro!ik. 5aun katup anterior berubah posisi selama sistol dan terjadi M;. e. Klasi!ikasi annulus mitralis. Mungkin akibat degenerasi pada lansia. 5apat diketahui melalui ekokardiogramD !oto thoraks, penemuan biopsi. !. Prolaps katup mitral 8MCP9. Merupakan penyebab sering M;. g. n!e"ti'e ndo"arditis 89. 5apat mengenai daun katup maupun "horda tendinae dan merupakan penyebab M; akut. h. Kongenital. ndo"ardial Eushion 5e!e"t 8E59, insu!isiensi mitral pada anomali ini akibat "elah pada katub. Sindrom Mar!!an yakni akibat kelainan jaringan ikat.
23+ T)".) .)" Ge5)l)
$eberapa tanda dan gejala yang dapat ditemukan pada klien dengan insu!isiensi mitral diantaranya, yaitu: #.
Palpitasi
*.
Lemah
%.
5yspnea
0.
rtopnea : sesak na!as akibat perubahan posisi
.
ParaFymal no"turnal dyspnea : sesak na!as pada saat tidur
/.
-hrill sistolik di apeks
4.
>anya terdengar bising sistolik di apeks
2.
$unyi jantung # melemah
"
).
$ising panasistolik, menjalar ke lateral 8pun"tum maksimum di apeks9
#+.
ktus kordis kuat
##.
=ibrilasi atrium
23! P)'o%&olo4&
Katup mitral yang tidak bisa menutup dengan sempurna pada saat sistolik pada insu!isiensi mitral dapat diakibatkan karena kalsi!ikasi, penebalan dan distorsi daun katup. Selama !ase sistolik terjadi aliran balik ke atrium kiri, sedangkan aliran ke aorta berkurang. Balaupun demikian output 'entrikel kiri ke aorta harus dipertahankan se"ara optimal dengan mekanisme kompensasi, 'entrikel kiri berkontraksi lebih kuat, sampai timbul dekompensasi. Akhirnya 'entrikel kiri akan berdilatasi juga sebagai akibat 'olume darah yang banyak masuk dari atrium kiri pada saat sistolik. Pada saat diastolik darah mengalir dari atrium kiri ke 'entrikel kiri. 5arah atrium kiri tersebut berasal dari paru7paru melalui 'ena pulmonalis dan juga darah dari insu!isiensi yang berasal dari atrium kiri, dimana dilatasi ini akan menyebabkan insu!isiensi semakin banyak, timbul hipertensi pulmonal seperti yang terjadi pada stenosis mitral. Pada insu!isiensi katup mitral, terjadi penurunan kontraktilitas yang biasanya bersi!at irre'ersible, dan disertai dengna terjadinya kongesti! 'ena pulmonalis yang berat dan edema pulmonal. Pato!isiologi insu!isiensi mital dapat dibagi ke dalam !ase akut, !ase kronik yang terkompensasi dan !ase kronik yang dekompensasi #. =ase akut sering disebabkan adanya kelebihan 'olume di atrium dan 'entrikel kiri. Centrikel kiri menjadi o'erload karena setiap kontraksi tidak hanya memompa darah menuju aorta tetapi juga terjadi regurgitasi ke
-
atrium kiri pada kasus akut, stroke 'olume 'entrikel kiri meningkat tetapi "ardia" output menurun. *. =ase kronik terkompensasi terjadi se"ara perlahan dari beberapa bulan sampai beberapa tahun. Pada !ase ini 'entrikel kiri menjadi hipertropi dan terjadi peningkatan 'olume diastolik yang bertujuan untuk meningkatkan stroke 'olume yang menyebabkan pelebaran atrium kiri dan tekanan pada atrium akan berkurang. >al ini akan memperbaiki drainase dari 'ena pulmonalis sehingga gejala dan tanda kongesti pulmonal akan berkurang. %. =ase kronik dekompensasi akan terjadi kontraksi miokardium 'entrikel kiri yang inadekuat untuk mengkompensasi kelebihan 'olume dan stroke 'olume
'etrikel
kiri
akan
menurun.
Penurunan
stroke
'olume
menyebabkan penurunan "ardia" output dan peningkatan end7systole 'olume. Peningkatan end7systole 'olume akan meningkatkan tekanan pada 'entrikel dan kongesti! 'ena pulmonalis sehingga akan timbul gejala gagal jantung kongesti!.
2
23 Kompl&k)#& .)" P(o4"o# )3 Kompl&k)#&
#. =ibrilasi Atrium : masalah dengan ke"epatan atau irama jantung yang paling umum. *. mboli sistemik merupakan komplikasi yang serius pada stenosis mitral. Sedangkan stenosis itu adalah suatu penyempitan. %. >ipertensi pulmonal merupakan keadaan lanjut akibat perubahan hemodinamik yang timbul karena stenosis mitral, dimana mekanisme adaptasi !isiologi sudah dilampaui. 0. 5ekompensasi kordis kiri 8LC=9 adalah keadaan pato!isiologi adabya kelainan !ungsi jantung khususnya bagian sebelah kiri yang berakibat jantung
gagal
memompakan
darah
untuk
memenuhi
kebutuhan
metabolisme jaringan dan kemampuannya hanya ada kalau disertai peninggian tekanan pengisisan 'entrikel kiri.8$raundwald, *++%9. . ndokarditis adalah suatu kondisi medis yang ditandai dengan adanya in!eksi pada lapisan dalam jantung8endokardium9
1#
/. Kongesti! 'ena pulmonalis adalah kongesti sirkulasi akibat dis!ungsi miokardium 'entrikel kiri. 4. dema paru adalah kondisi medis yang ditandai dengan peningkatan abnormal dari air di kantung udara 8al'eoli9 di dalam paru7paru. 2. >ipertro!i 'entrikel kanan adalah penambahan masa pada 'entrikel kiri sebagai respon miosit terhadap berbagai rangsangan yang menyertai peningkatan tekanan darah.
93 P(o4"o#
#. >asilnya ber'ariasi, biasanya kondisi ini ringan, sehingga tidak ada terapi atau pembatasan diperlukan. 1ejala biasanya dapat dikontrol dengan obat7 obatan. *. Sesekali 5ekompensasi kordis kiri 8LC=9 timbul, keadaan umum penderita merosot "epat %. Lebih lama bebas keluhan dari pada stenosis mitral. 23: Pe"4o9)')"
Sebagian besar penderita tidak memerlukan pengobatan. (ika jantung berdenyut terlalu "epat, beta7blo"ker dapat digunakan untuk memperlambat denyut jantung serta mengurangi palpitasi dan gejala lainnya. (ika terjadi regurgitasi, setiap kali sebelum menjalani tindakan pen"abutan gigi atau pembedahan, penderita harus mengkonsumsi antibiotik karena terdapat resiko in!eksi katup jantung. Pengobatan dengan terapi medikantosa dengan #. 5igoFin : berguna dalam penanganan !ibrasi atrium. bat ini adalah kelompok obat digitalis yang bersi!at inotropik positi! dan dapat meningkatkan kekuatan denyut jantung dan menjadikan denyutan jantung kuat dan sekata. *. Antikoagulan oral : diberikan kepada paisen untuk mengelakkan terjadinya pembekuan darah yang bisa menyebabkan emboli sistemik. mboli bisa terjadi akibat regurgitasi dan turbulensi aliran darah.
11
%. Antibiotik
pro!ilaksis
:
administrasi
antibiotik
dilakukan
untuk
mengelakkan in!eksi bakteri yang bisa menyebabkan endokarditis. 23; Pe"
Pen"egahan bisa dengan terapi umum dilaukan yaitu #. Men"egah demam rematik dengan mengobati in!eksi radang tenggorokan dengan antibioti" . *. Menjaga tekanan darah yang sehat. %. stirahat : kerja jantung dalam keadaan dekompensasi harus benar7benar dikurangi dengan tirah baring mengingat konsumsi * yang relati! meningkat. 5engan istirahat benar, gejala7gejala gagal jantung dapat jauh berkurang. 0. 5iet : umumnya di berikan makan lunak dengan rendah garam. (umlah kalori sesuai dengan kebutuhan. Klien dengan giGi kurang di berikan makanan tinggi kalori dan tinggi protein. Eairan diberikan 2+7#++ ml ? kg$$ ? hari dengan maksimal #++ ml ? hari. . Memperhatikan gaya hidup dan lingkungan yang sehat. /. Mengkonsumsi antibiotik sebelum menjalani tindakan pen"abutan gigi atau pembedahan.
12
13
on ,ematik / endokarditis P0 bawaan P0 koroner trauma
,ematik / P0,
BAB ,3 PATHWA0S
Peradangan pada endotel katup
Insufsiensi mitral Penurunan (olume darah ke aorta Ketidakseimbangan suplay 52 ke åan utrisi dan 52 yang dibawa bersama darah menurun
liran balik (entrikel ke atrium kiri Metabolisme anaerop
runnya (olume sirkulasi darah sistemik .imbunan asam laktat meningkat Menurunnya tekanan darah
Pembentukan energi menurun Intoleransi 'atigue akti(itas .P menurun dan mengalami 7ipoksis åan
Memau gagal &antung
8emah letih lesu yeri
elebihan (olume airan ekstra(askuler
noreksia
Inadekuat nutrisi 6emas
14
Beban akhir (entrikel menurun
.ekanan (olume di atrium meningka &antung memompa darah meningkat Dilatasi dan kontraktilitasPenurunan menurun urah &antung Kongesti paru ;angguan 'ungsi al(eoli 7ipertrof (entrikel kiri embutuhkan tenaga yang kuat
;angguan pertukaran gas
Dilatasi atrium 9dema paru
:esak na'as
angguan akti(itas sehari)hari ;agal &antung kiri Pola na'as tidak e'ekti'
Kerusakan atrium
.akiaritmia
;agal &antung kanan 7ipertensi (entrikel 7ipertensi kanan arteri pulmonal
1!
BAB +3 ASUHAN KEPERAWATAN
Asuhan keperawatan yang dapat diberikan kepada klien dengan in!usiensi mitral,
dimulai
dengan
pengkajian,
diagnosa
keperawatan,
inter'ensi,
implementasi dan kemudian diakhiri dengan e'aluasi yang didokumentasikan sebagai bukti legal asuhan telah diberikan kepada klien. Pemberian asuhan keperawatan pun harus sesuai dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan agar proses yang dilakukan dapat berjalan dengan e!ekti!. +31 Pe"4k)5&)"
Pengkajian pada nsu!isiensi Mitral diantaranya: #. dentitas dan 5ata 5emogra!i >al ini meliputi nama, usia, jenis kelamin, pekerjaan, tempat tinggal sebagai gambaran kondisi keluarga dan lingkungan serta keterangan lain mengenai identitas klien. *. Keluhan &tama Klien Keluhan utama pada klien insu!isiensi yaitu sesak napas. $eberapa ma"am sesak napas yang biasanya dikeluhkan oleh klien, yaitu Ortopnea dan Dyspnea nocturnal paroximal . Ortopnea terjadi akibat darah yang terkumpul pada kedua paru saat posisi terlentang, hal ini dapat menimbulkan pembuluh darah pulmonal mengalami kongesti se"ara kronis dan aliran balik 'ena yang meningkat tidak diejeksikan oleh 'entrikel kiri. Sedangkan d yspnea nocturnal paroximal merupakan dispnea berat. Klien
sering terbangun dari tidurnya atau bangun, duduk atau
berjalan menuju jendela kamar sambil terengah7engah, karena se"ara mendadak 'entrikel kiri gagal mengeluarkan "urah jantung, sehingga tekanan 'ena dan kapiler pulmonalis meningkat dan menyebabkan transudasi "airan kedalam jaringan interstisial yang dapat meningkatkan kerja pernapasan. %. ;iwayat penyakit terdahulu yang pernah diderita klien seperti penyakit jantung rematik, penyakit jantung koroner dan trauma. 0. ;iwayat kesehatan keluarga yang berhubungan dengan penyakit jantung atau jenis penyakit kardio'askular lainnya. . Pola pemenuhan kebutuhan #9 Akti'itas atau istirahat
1%
1ejala: Kelemahan, kelelahan, pusing, rasa berdenyut, dispnea karena kerja, palpitasi, gangguan tidur 8ortopnea, dispnea paroksismal nokturnal, nokturia, keringat malam hari9. -anda: -akikardi, gangguan pada -5, pingsan karena kerja, takipnea, dispnea. *9 Sirkulasi 1ejala: ;iwayat kondisi pen"etus, "ontoh demam reumatik, kondisi kongenital trauma dada, hipertensi pulmonal, riwayat murmur jantung, palpitasi, serak,, batuk dengan?tanpa produksi sputum. -anda: -5 menurun %9 Makanan atau "airan 1ejala: perubahan berat badan, penggunaan diureti", anoreksia. -anda: dema umum atau dependen, hepatomegali, hangat, kemerahan dan kulit lembab, pernapasan payah dan bising dengan terdengar krekels dan mengi. 09 Neurosensori 1ejala: pisode pusing?pingsan berkenaan dengan beban kerja. 9 Nyeri atau kenyamanan 1ejala: Nyeri dada, angina, nyeri dada non7angina?tidak khas. /9 Pernapasan 1ejala: 5ispnea 8kerja, ortopnea, paroksismal, nokturnal9. $atuk menetap atau nokturnal 8sputum mungkin?tidak produkti!9. 49 ntegritas ego 1ejala: -anda ke"emasan. Eontoh gelisah, pu"at, berkeringat, !okus menyempit, gemetar 29 Keamanan 1ejala : Proses in!eksi? sepsis, kemoterapi radiasi. Adanya perawatan gigi 8pembersihan, pengisian, dsb9. -anda: Perlu perawatan gigi ? mulut
/. Pemeriksaan !isik a. Keadaan umum, meliputi: #9 nspeksi : bentuk tubuh, pola pernapasan, emosi atau perasaan *9 Palpasi
: suhu dan kelembaban kulit, edema, denyut dan
tekanan arteri %9 Perkusi : batas7batas organ jantung dengan sekitarnya. 09 Auskultasi : bising yang bersi!at meniup 8blowing9 di apeks, menjalar ke aksila dan mengeras pada ekspirasi, bunyi jantung lemah karena katup tidak menutup sempurna, bunyi jantung
1*
yang jelas karena pengisian yang "epat dari atrium ke 'entrikel pada saat distol dan tanda H tanda 'ital. -anda7tanda 'ital se"ara umum terdiri atas nadi, !rekuensi perna!asan, tekanan darah dan suhu tubuh. #9 Pemeriksaan persistem #9 Sistem Pernapasan 8$reath9 ParaFymal no"turnal 5yspnea. *9 Sistem Peredaran 5arah 8$lood9
:
5yspnea,
rthopnea,
: -hrill sistolik di apeks,
hanya terdengar bising sistolik di apeks, bunyi jantung # melemah %9 Sistem Persara!an 8$rain9 : Pu"at, Sianosis 09 Sistem Perkemihan 8$ladder9 : utput urin menurun 9 Sistem pen"ernaan 8$owel9 : Na!su makan menurun, $$ menurun /9 Sistem Mus"uloskeletal 8$one9 : Lemah *9 Pemeriksaan penunjang #9 lektrokardiogram. Penderita regurgitasi mitral tergantung pada derajat insu!isiensi, lamanya insu!isiensi dan ada tidaknyapenyakit penyerta. Pada insu!isiensi mitral yang ringan mungkin hanya terlihatgambaran P mitral dengan aksis dan kompleks I;S yang masih normal. Padatahap yang lebih lanjut akan terlihat perubahan aksis yang akan bergeser ke kiridan kemudian akan disertai dengan gambaran hipertro!i 'entrikel kiri. $lok berkaskanan yang tidak komplit 8rs; di C#9 didapatkan pada 6 penderita regurgitasi mitral. Semakin lama insu!isiensi mitral, kemungkinan timbulnya aritmia atrium semakin besar. Kadang7kadang timbul ekstra sistol atrium, takikardia atrium dan!lutter atriumJ paling sering adalah !ibrilasi atrium, yang awalnya paroksismal dan akhirnya menetap. *9 =oto toraks. Pada regurgitasi mitral ringan tanpa gangguan hemodinamik yang nyata, besar jantung pada !oto toraks biasanya normal. Pada keadaan yang lebih berat akan terlihat pembesaran jantung akibat pembesaran atrium kiri dan 'entrikel kiri, dan mungkin terlihat
1"
tanda7tanda
bendungan
paru.
Kadang7kadang
terlihat
pula
perkapuran pada annulus mitral. %9 =onokardiogram. =onokardiogram dilakukan untuk men"atat kon!irmasibising dan men"atat adanya bunyi jantung ketiga pada insu!isiensi mitral sedang sampai berat. Arteriogram pada arteri karotis mungkin memperlihatkan kontraksiiso'olumik yang memanjang. Apeks kardigram memperlihatkan gambarangelombang pengisian "epat 8rapid !illing9 yang "uram dan besar. 09 kokardiogram. kokardiogram untukmenge'aluasi
pada
insu!isiensi
gerakan
katup,
mitral
ketebalan
digunakan serta
adanya
perkapuran pada aparatmitral. ko 5oppler dapat menilai derajat regurgitasi insu!isiensi mitral.Pengukuran diameter end diastoli", diameter end systoli", ketebalan dinding danbesarnya dapat dipakai untuk menilai !ungsi 'entrikel kiri. 9 Laboratorium. Laboratorium pada insu!isiensi mitral tidak memberikangambaran yang khas. Pemeriksaan laboratorium berguna untuk menentukan adatidaknya reuma akti!? reakti'asi. /9 Penyadapan jantung dan angiogra!i. Penyadapan jantung dan angiogra!idilakukan terutama untuk kon!irmasi
diagnostik
insu!isiensi
mitral
sertaderajatnya,
menentukan !ungsi 'entrikel kiri, menilai lesi katup lainnya dan
1-
se"araselekti!
menilai
anatomi
pembuluh
darah
koroner.
nsu!isiensi mitral adalahpenyebab tersering dari meningkatnya gelombang C pada kur'a tekanan baji8wedge9. Pada keadaan yang lanjut
akan
didapatkan
pula
peningkatan
tekanan
diarteri
pulmonalis. 5erajat insu!isiensi mitral dinilai dari opasitas atrium kirisewaktu dilakukan 'entrikulogra!i kiri. =ungsi 'entrikel kiri dapat dinilai daritekanan akhir diastoli", !raksi ejeksi dan 'olume regurgitan.
+32 A")l) .)')
D)') %ok$#
D&)4"o#)
E*)l$)#&
Kepe()6)')"
2#
5S : klien mengeluh sesak
na!as
ketidakmampuan
Penurunan "urah jantung
dalam 'entrikel kiri untuk
berakti'itas
memompa darah.
5 : tekanan darah #%+?2+ mm>g, terjadi aritmia,
denyut
jantung
dan
irama
jantung tidak teratur.
5S
:
Klien perembesan "airan,
mengatakan napas,
sesak kongesti paru akibat
dan
sering
batuk 5
Pola napas tidak e!ekti!
sekunder dari perubahan member
:,
output
urin
*+ml? jam
kapiler al'eoli dan retensi "airan intertestial.
5S
:
Klien
mengatakan tidak bisa berakti'itas mobilisasi
Ketidakseimbangan
ntoleransi akti!itas
suplay * ke
atau jaringan ditempat
tidur sekalipun 5
:
!rekuensi
pernapasan menit 5S
:
mengatakan
*0F? Pasien
kurangnya in!ormasi
5e!isit pengetahuan
"emas tantang kelainan
dan takut mati
katup jantung
5 : pasien terlihat khawatir dan sudah tidakada
harapan 21
untuk hidup
+3, D&)4"o#)
#9 Penurunan "urah jantung yang berhubungan dengan ketidakmampuan 'entrikel kiri untuk memompa darah. *9 Pola napas tidak e!ekti! berhubungan dengan perembesan "airan, kongesti paru akibat sekunder dari perubahan member kapiler al'eoli dan retensi "airan intertestial. %9 ntoleransi akti'itas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplay oksigen ke jaringan 09 de!isit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya in!ormasi tentang kelainan katup jantung
+3+ I"'e(*e"#& No
D&)4"o#)
T$5$)"
.)"
3
Kepe()6)')"
K(&'e(&) H)#&l
I"'e(*e"#&
R)#&o")l
22
#.
Penurunan "urah
-ujuan : dalam
jantung yang
waktu %F*0 jam
lapor tanda
mortalitas dan
berhubungan
penurunan "urah
penurunan
morbiditas
dengan
jantung dapat
"urah
sehubungan
ketidakmampuan
teratasi dan
'entrikel kiri
menunjukkan
untuk memompa
tanda 'ital dalam
darah.
batas yang dapat diterima 8disritmia terkontrol atau hilang dan bebas gejala gagal jantung misalnya parameter hemodinamika dalam batas normal, output urine adekuat9
Kriteria hasil : Klien melaporkan penurunan episode dyspnea, berperan dalam akti'itas mengurangi beban kerja jantung, tekanan darah
#. Kaji dan
jantung *. $erikan oksigen tambahan dengan
yang lebih dari *0 jam pertama *. Meningkatkan
nasal atau
oksigen untuk
masker
kebutuhan
sesuai
miokardium
indikasi %. Kolaborasi pemberian "airan
untuk melawan e!ek hipoksi atau iskemia %. Karena adanya
inter'ena,
peningkatan
pembatasa
tekanan
n jumlah
'entrikel kiri,
total "airan
klien tidak
sesuai
dapat
dengan
menoleransi
indikasi,
peningkatan
hindari
'olume
"airan dan
"airan8preload9
natrium 0. Kolaborasi
normal, tidak
obat
dan irama jantung
miokardium
sediaan
pemberian
denyut jantung,
dengan in!ark
kanula
dalam batas
terjadi aritmia,
#. Kejadian
diureti" . Kolaborasi pemberian obat
klien juga mengeluarkan sedikit natrium yang menyebabkan retensi "airan dan
23
teratur.
'asodilator
meningkatkan
seperti
kerja
nitrat
miokardium 0. Penurunan preload paling banyak digunakan dalam mengobati klien dengan "urah jantung relati'e normal ditambah dengan gejala kongesti deuritik blok reabsorbsi diureti" sehingga mempengaruhi reabsorbsi natrium dan air . Casodilator digunakan untuk meningkatkan "urah jantung, menurunkan 'olume sirkulasi8'asodi lator9 dan tahanan 'asikuler
24
sistemis 8arteridilator9 juga kerja 'entrikel
*.
Pola napas tidak
-ujuan : 5alam
Auskultasi
#. ndikasi edema
e!ekti!
waktu %F*0 jam
bunyi napas.
paru, akibat
berhubungan
pola napas
dengan
kembali e!ekti!
perembesan "airan, kongesti
Kriteria hasil :
paru akibat
Klien tidak sesak
sekunder dari
napas, !rekuensi
perubahan
pernapasan
member kapiler
normal 8#/7*+ F
al'eoli dan
atau menit9,
retensi "airan intertestial.
respon batuk berkurang, output
#.
Kaji
sekunder
adanya
dekompensasi
edema. *. Pertahank
jantung. *. Baspadai
an
adanya gagal
pemasuka
kongesti! atau
n total
kelebihan
"airan *+++ml atau *0jam dalam
'olume "airan. %. Memenuhi kebutuhan "airan tubuh orang dewasa
2!
urin %+ml atau
toleransi
tetapi
jam
kardio'ask
memerlukan
uler. %. Kolaborasi pemberian diet tanpa garam. 0. Kolaborasi pemberian diuretik
pembatasan dengan adanya dekompensasi jantung. 0. Natrium meningkatkan retensi "airan dan meningkatkan 'olume plasma yang berdampak terhadap peningkatan beban kerja jantung dan akan meningkatkan kerja miokardium. . 5iureti" bertujuan untuk menurunkan 'olume plasma dan menurunkan retensi "airan di jaringan sehingga menurunkan
2%
risiko terjadinya edema paru. %.
ntoleransi
-ujuan : 5alam
akti'itas
waktu %F*0 jam
!rekuensi
terhadap
berhubungan
akti'itas sehari7
jantung,
akti'itas dapat
dengan
hari klien
irama, dan
mengindikasika
ketidakseimbang
terpenuhi dan
perubahan
n penurunan
an suplay
meningkatnya
-5 selama
oksigen
oksigen ke
kemampuan
dan
jaringan.
berakti'itas
sesudah
Kriteria hasil : Klien menunjukkan peningkatan kemampuan berakti'itas atau mobilisasi ditempat tidur, !rekuensi pernapasan normal.
#. Eatat
akti'itas. *. -ingkatkan istirahat, batasi akti'itas, dan berikan akti'itas senggang yang tidak berat. %. (elaskan pola peningkata n bertahap dari tingkat akti'itas," ontoh bangun dari kursi,
#. ;espon klien
miokardium. *. Menurunkan kerja miokardium atau konsumsi oksigen. %. Akti'itas yang maju memberikan "ontrol jantung, meningkatkan regangan dan men"egah akti'itas berlebihan. 0. &ntuk mendapatkan "ukup waktu resolusi bagi tubuh dan tidak terlalu memaksa kerja jantung
2*
bila tak ada nyri, ambulasi, dan istirahat selama # jam setelah makan. 0. $erikan waktu istirahat diantara waktu akti'itas .
5e!isit
-ujuan : setelah
pengetahuan
dilkukan
dasar
mempuyai
berhubungan
perawatan selama
patologi
dasar
dengan
#F*0 jam klien
abnormalit
pemahaman
kurangnya
paham tentang
as katub
tentang
in!ormasi tantang
kelainan katup
(elaskan
abnormalita
kelainan katup
jantung
rasional
s katubnya
pengobata
sendiri dan
jantung
Kriteria hasil :
n, dosis,
konsekuensi
Setelah dilakukan
e!ek
hemodinami
tindakan
samping,
k kerusakan
keperawatan, Pasi
dan
sebagai
en mengerti
pentingnya
dasar
minum
penjelasan
obat sesuai
rasional
resep
aspek
#. jelaskan
2.
tentang kelainan katub jantung dalam
3.
1.
Anjurkan
pasien harus
pengobatan.
jangka waktu
dan biarkan
#F*0 jam
pasien
meningkatk
menunjukka
an
2.
5apat
2"
n
kerjasama
ketrampilan
dengan
pemantauan
terapi obat
sendiri
dan men"eah penghentian sendiri pada obat dan ?atau interaksi obat yang merugikan 3.
Adanya perubahan pada indikasi harus dilaporkan pada dokter untuk e'aluasi.
+3, Impleme"')#& No3
D&)4"o#) Kepe()6)')"
Impleme"')#&
2-
#.
Penurunan "urah jantung yang
#. Mengkaji dan lapor tanda
berhubungan dengan ketidakmampuan
penurunan "urah jantung *. Memberikan oksigen
'entrikel kiri untuk memompa darah.
tambahan dengan kanula nasal atau masker sesuai indikasi %. Mengkolaborasi pemberian "airan inter'ena, pembatasan jumlah total "airan sesuai dengan indikasi, hindari "airan dan natrium 0. Mengkolaborasi pemberian obat diureti" . Mengkolaborasi pemberian obat 'asodilator seperti nitrat
*.
Pola napas tidak e!ekti! berhubungan dengan perembesan "airan, kongesti paru akibat sekunder dari perubahan member kapiler al'eoli dan retensi "airan intertestial.
#. Mendengarkan bunyi napas. *. Mengkaji adanya edema. %. Mempertahankan pemasukan total "airan *+++ml atau *0jam dalam toleransi kardio'askuler. 0. Mengkolaborasi pemberian diet tanpa garam. . Mengkolaborasi pemberian
%.
ntoleransi akti'itas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplay oksigen ke jaringan
diuretik #. Men"atat !rekuensi jantung, irama, dan perubahan -5 selama dan sesudah akti'itas. *. Meningkatkan istirahat, batasi akti'itas, dan berikan akti'itas senggang yang tidak berat. %. Menjelaskan pola peningkatan bertahap dari tingkat akti'itas,"ontoh bangun dari kursi, bila tak ada nyri, ambulasi, dan istirahat selama
3#
# jam setelah makan. 0. Memberikan waktu istirahat diantara waktu akti'itas 0.
5e!isit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya in!ormasi tantang kelainan
#. Menjelaskan dasar patologi abnormalitas katub *. Menjelaskan rasional
katup jantung
pengobatan, dosis, e!ek samping, dan pentingnya minum obat sesuai resep %. Menganjurkan dan biarkan pasien menunjukkan ketrampilan pemantauan sendiri
+3+ E*)l$)#&
No3
D&)4"o#)
E*)l$)#&
#.
Kepe()6)')" Penurunan "urah
S : Klien melaporkan penurunan episode dyspnea,
jantung yang
berperan dalam akti'itas mengurangi beban kerja
berhubungan dengan
jantung, : tekanan darah dalam batas normal, tidak
ketidakmampuan
terjadi aritmia, denyut jantung, dan irama jantung
'entrikel kiri untuk
teratur.
memompa darah.
A : penurunan "urah jantung dapat teratasi dan menunjukkan tanda 'ital dalam batas yang dapat diterima 8disritmia terkontrol atau hilang dan bebas gejala gagal jantung misalnya parameter hemodinamika dalam batas normal, output urine adekuat9
*.
Pola napas tidak
P : hentikan nter'ensi S J Klien mengatakan tidak sesak napas, dan batuk
e!ekti! berhubungan
berkurang
dengan perembesan
: !rekuensi pernapasan normal 8#/7*+ F atau menit9,
31
"airan, kongesti paru
output urin %+ml atau jam
akibat sekunder dari
A : pola napas kembali e!ekti!
perubahan member
P : hentikan nter'ensi
kapiler al'eoli dan retensi "airan intertestial.
%.
.
ntoleransi akti'itas
S : Klien mengatakan bisa berakti'itas atau mobilisasi
berhubungan dengan
ditempat tidur,
ketidakseimbnagan
: !rekuensi pernapasan normal.
suplay oksigen ke
A : akti'itas sehari7hari klien terpenuhi dan
jaringan
meningkatnya kemampuan berakti'itas
5e!isit pengetahuan
P : hentikan nter'ensi S : Pasien mengatakan telah mengerti tentang
berhubungan dengan
kelainan katub jantung
kurangnya in!ormasi
: pasien nampak gembira dan tidak "emas lagi
tantang kelainan
A : pasien paham tentang kelainan katup jantung
katup jantung
P : hentikan nter'ensi
32
BAB !3 PENUTUP
!31 Ke#&mp$l)"
Penyakit katup jantung nsu!isiensi mitral merupakan keadaan dimana terdapat re!luks darah dari 'entrikel kiri ke atrium kiri pada saat sistolik, akibat katup mitral tidak menutup se"ara sempurna. Kelainan katup mitralis yang disebabkan karena tidak dapat menutupnya katup dengan sempurna pada saat systole menyebabkan peningkatan 'olume kerja jantung karena jantung perlu memompa 'olume untuk mengganti darah yang mengalir balik. Se"ara umum, insu!isiensi mitral dapat disebabkan karena reumatik dan non reumatik , baik se"ara degenarati!, endokarditis, penyakit jantung koroner, penyakit jantung bawaan, trauma dan sebagainya. $eberapa tanda dan gejala yang mun"ul pada klien dengan insu!isiensi mitral yaitu palpitasi, lemah, dyspnea, ortopnea, paraFymal no"turnal dyspnea, thrill sistolik di apeks, hanya terdengar bising sistolik di apeks, bunyi jantung # melemah, bising panasistolik, iktus kordis kuat, dan !ibrilasi atrium. Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan menggunakan elektrokardiogram, !oto thoraF, !onokardiogram, dan pemeriksaan laboratorium. Penatalaksaan dimulai dengan keadaan umum 8inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi9, lalu pemeriksaan tanda7tanda 'ital, kemudian dilanjutkan dengan pemeriksaan persistem. Asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien dengan insu!isiensi mitral dimulai dengan pengkajian data klien, diagnosa keperawatan, inter'ensi, implementasi, dan e'aluasi. Prioritas keperawatan dalam asuhan
33
keperawatan yaitu mempertahankan "urah jantung adekuat, mempertahankan dan meningkatkan toleransi akti'itas, menghilangkan nyeri serta memberikan in!ormasi tentang proses penyakit, manajemen, dan pen"egahan komplikasi.
!32 S)()"
Kelainan pada katup jantung bisa diakibatkan oleh beberapa !aktor penyebab dan dapat menimbulkan beberapa gejala yang berbeda. >al ini memerlukan perbaikan se"ara bedah atau penggantian untuk mengoreksi masalah sehingga seharusnya proses keperawatan yang di awali dengan pengkajian, diagnosa keperawatan, inter'ensi, implementasi dan e'aluasi haruslah tepat sehingga bisa dilakukan suatu ren"ana dan tindakan keperawatan yang benar dan tepat sehingga menghasilkan suatu hasil yang sesuai dengan tujuan dari proses keperawatan tersebut.
34