BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakang Belakang
Hiperglikem Hiperglikemia ia Hiperosmol Hiperosmolar ar Non Ketotik Ketotik adalah suatu komplikasi komplikasi akut dari diabetes meli melitu tuss di mana mana pend pender erit itaa akan akan menga mengalam lamii dehid dehidra rasi si bera berat, t, yang yang bisa bisa meny menyeba ebabka bkan n kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma. Ini terjadi pada penderita diabetes tipe II (www.wikipedia.com) Hyper Hypergl glik ikem emia ia,, Hipe Hipero rosm smola olarr Non Keto Ketogen genik ik adal adalah ah sind sindro rom m berk berkai aita tan n denga dengan n kekurangan kekurangan insulin insulin secara secara relative, relative, paling sering sering terjadi terjadi pada panderita NIDDM. Secara klinik klinik diperl diperliha ihatka tkan n dengan dengan hiperg hiperglik likemi emiaa berat berat yang yang mengaki mengakibat batkan kan hipero hiperosm smola olarr dan dehidrasi, tidak ada ketosis/ada tapi ringan dan gangguan neurologis
1.2 Tujuan Penulisan
Setelah menyelesaikan sesi ini, peserta diharapkan dapat: -
Mahasiswa dapat mengerti mengenai Hiperglikemi Hiperosmolar Non Ketotik
-
Mahasiswa dapat mengetahui penyebab Hiperglikemi Hiperosmolar Non Ketotik
-
Mahasiswa dapat mengerti mengenai tanda dan gejala Hiperglikemi Hiperosmolar Non Ketotik
-
Mahas Mahasis iswa wa dapat dapat menge mengert rtii menge mengenai nai pena penata tala laks ksana anaan an pada pada pasi pasien en Hiperglikemi Hiperosmolar Non Ketotik
-
Mahasiswa dapat mengerti mengenai Asuhan Kperawatan Hiperglikemi Hiperosmolar Non Ketotik
1
1.3 Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas makalah ini adalah mencari dari berbagai sumber dan diskusi bersama kelompok
1.4 Sistematika Penulisan
Penulisan makalah ini disusun dalam tiga BAB dengan sistematika sebagai berikut.
BAB I PENDAHULUAN Yang menguraikan : 1.1.Latar Belakang Masalah 1.2.Tujuan Penulisan 1.3.Metode Penulisan 1.4.Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN 2.1.Definisi 2.2 Etiologi 2.3 Manifestasi Klinik 2.4 Patofisiologi 2.5 Tanda dan Gejala 2.6 Penatalaksanaan
2
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN BAB IV PENUTUP Yang menguraikan tantang : 3.1.Kesimpulan 3.2.Saran
3
BAB II TINJAUAN TEORI
1.1 PENGERTIAN
Hiperg Hiperglik likemi emiaa Hipero Hiperosmo smolar lar Non Ketoti Ketotik k adalah adalah suatu suatu kompli komplikas kasii akut dari dari diabet diabetes es melitus di mana penderita akan mengalami dehidrasi berat, yang bisa menyebabkan kebingungan mental, pusing, kejang dan suatu keadaan yang disebut koma. Ini terjadi pada penderita diabetes tipe II (www.wikipedia.com) Hyper Hypergl glik ikem emia, ia, Hipe Hipero rosm smol olar ar
Non Keto Ketoge geni nik k
adal adalah ah
sind sindro rom m
berk berkai aita tan n
denga dengan n
kekurangan insulin secara relative, paling sering terjadi pada panderita NIDDM. Secara klinik diperlihatkan dengan hiperglikemia berat yang mengakibatkan hiperosmolar dan dehidrasi, tidak ada ketosis/ada tapi ringan dan gangguan neurologis Hiperglikemik Hiperosmolar Non Ketosis adalah keadaan koma akibat dari komplikasi diabetes melitus di mana terjadi gangguan metabolisme yang menyebabkan: kadar gula darah sangat tinggi, meningkatkan dehidrasi hipertonik dan tanpa disertai ketosis serum, biasa terjadi pada DM tipe II. Koma Hiperosmolar Hiperglikemik NonKetotik ialah suatu sindrom yang ditandai dengan hiperg hiperglik likemi emiaa berat, berat, hipero hiperosmo smolar lar,, dehidra dehidrasi si berat berat tanpa tanpa ketoas ketoasido idosis sis,, disert disertai ai penurun penurunan an kesadaran (Mansjoer, 2000). Menurut Hudak dan Gallo (edisi VI) koma hiperosmolar adalah komplikasi dari diabetes yang ditandai dengan : 1. Hiperosmolaritas dan kehilangan cairan yang hebat. 2. Asidosis ringan. 3. Sering terjadi koma dan kejang lokal. 4. Kejadian terutama pada lansia. 5. Angka kematian yang tinggi.
4
1.2 ETIOLOGI 1. Insufisiensi insulin
a.
DM, pankreatitis, pankreatektomi
b. Agen pharmakologic (phenitoin, thiazid)
2. Increase exogenous glukose
a.
Hiperalimentation (tpn)
b. High kalori enteral feeding
3. Increase endogenous glukosa
a.
Acute stress (ami, infeksi)
b. Pharmakologic (glukokortikoid, steroid, thiroid)
4. Infeksi: pneumonia, sepsis, gastroenteritis. 5. Penyakit akut: perdarahan gastrointestinal, pankreatitits dan gangguan kardiovaskular. 6. Pembedahan/operasi. 7. Pemberian cairan hipertonik. 8. Luka bakar.
Faktor risiko:
1. Kelompok usia dewasa tua (>45 tahun) 2. Kegemukan (BB(kg)>120% BB idaman, atau IMT>27 (kg/m2) 3. Tekanan darah tinggi (TD > 140/90 mmHg) 4. Riwayat keluarga DM 5. Riwayat kehamilan dengan BB lahir bayi > 4000 gram 6. Riwayat DM pada kehamilan 7. Dislipidemia (HDL<35 mg/dl dan/atau trigliserida>250 mg/dl) 8. Pernah TGT (Toleransi Glukosa Terganggu) atau GDPT (Glukosa Darah Puasa Terganggu) (http://endokrinologi.freeservers.com http://endokrinologi.freeservers.com))
5
1.3 MANIFESTASI KLINIK
Tanda dan gejala umum pada klien dengan KHNK adalah haus, kulit terasa hangat dan kering kering,, mual mual dan muntah muntah,, nafsu nafsu makan makan menuru menurun n (penur (penuruna unan n berat berat badan) badan),, nyeri nyeri abdomen abdomen,, pusing, pandangan kabur, banyak kencing, mudah lelah, polidipsi, poliuria, penurunan kesadaran, (www.tabloid-nakita.com (www.tabloid-nakita.com). ). Gejala-gejala meliputi : 1. Agak mengantuk, insiden stupor atau sering koma. 2. Poliuria selam 1 -3 hari sebelum gejala klinis timbul. 3. Tidak ada hiperventilasi dan tidak ada bau napas. 4. Penipisan volume sangat berlebihan (dehidrasi, hipovolemi). 5. Glukosa serum mencapai 600 mg/dl sampai 2400 mg/dl. 6. Kadang-kadang terdapat gejala-gejala gastrointestinal. 7. Hipernatremia. 8. Kegagalan mekanisme haus yang mengakibatkan pencernaan air tidak adekuat. 9. Osmolaritas serum tinggi dengan gejala SSP minimal (disorientasi, kejang setempat). 10. Kerusakan fungsi ginjal. 11. Kadar HCO3 kurang dari 10 mEq/L. 12. Kadar CO2 normal. 13. Celah anion kurang dari 7 mEq/L. 14. Kalium serum biasanya normal. 15. Tidak ada ketonemia. 16. Asidosis ringan.
Lazimnya, pasien ini berusia setengah baya atau lansia dengan diabetic tife II yang terka erkada dang ng
bel belum
ter terdiag diagno nosa sa.M .Mer erek ekaa
menja enjadi di
sedi edikit kit
menga engam muk, uk,
hany hanyaa
sedi sediki kitt
makan,diperhatikan selama beberapa hari menajdi stupor lebih dalam, dan akhirnya membawa mereka mereka mereka ke rumah sakit dalam status status penipisan volume yang sangat berat, Hiperglikemi Hiperglikemi yang terjadi pada pasien ini mungkin berlebihan dan dengan definisi melebihi 600 mg/dl.Selain kehilangan air dan natrium ekstraseluler,juga terjadi deficit air bebas tambahan, kemungkinan 6
karena karena kegagal kegagalan an mekani mekanisme sme haus dan akibat akibat kurangn kurangnya ya masuka masukan n perora peroral.P l.Pasi asien en ini sering sering mempuny mempunyai ai kadar kadar natri natrium um dan glikos glikosaa yang yang sangat sangat tinggi tinggi,, dengan dengan kadar kadar glukos glukosaa terkad terkadang ang melebihi 2000 mg/dl, dan osmolaritas serum yang sangat tinggi. Dalam pembicaraan kita tentang mekanisme hieprglikemi berat, orang mungkin menduga bahwa rendahnya fungsi ginjal pasti bahkan berperan lebih besar pada terjadinya sindrom hipoglikemik hiperosmolaritas non ketotik dan tentu saja, fungsi ginjal secara umum lebih buruk dari dari sebe sebelu lumn mnya ya,, sepe sepert rtii pada pada semu semuaa hal hal yang yang berhu berhubun bunga gan n deng dengan an diab diabet etes es,, sindr sindrom omii hipero hiperosmo smolar lar tidak tidak selalu selalu “ murni”a murni”ada da pasien pasien yang yang mengal mengalami ami ketosi ketosiss dalam dalam keparaa keparaahan han tertentu.Namun demikian, tampaknya logis untuk mempertimbangkan diagnosis akan menjadi hiperosmolar hanya jika celah anion mempengaruhi ketoasidosis kurang dari 7 mEq/L dan untuk menegakkan diagnose ketoasidosis berat jika celah anion lebih besar dari 7 mEq/l. Perbandingan manifestasi manifestasi klinis yang lazim antara antara koma hiperglikemi hiperglikemi hiperosmolar hiperosmolar nonketosis dan ketoasidosisi diabetic No 1
Koma hiperosmolar
Ketoasidosis Diabetik
Pasien menderita diabetes tife II dan mungkin di tangani dengan diit saja, diit dan agen
yang tergantung pada insulin
hipoglikemi, atau diit dan terafi insulin.
2. Pasien Pasien biasa biasany nyaa berusi berusiaa dibaw dibawah ah 40 40 tahun
Pasien biasanya berusia diatas 40 tahun 2 3 4
1. Pasien Pasien mend menderi erita ta diabe diabetic tic tife tife I diab diabeti eticc
3. Awit Awitan an ins insid iden ensi sial al 4. Gaja Gajala la-- gaj gajal al meli melipu puti ti :
Awitan biasanya cepat
a. Meng Mengam amuk uk,, stu stupo por, r, koma koma Gejala-gejala meliputi : a.
b. Poliuria selama 2 hari sampai sampai 2
Agak Agak meng mengant antuk, uk, inside insiden n stup stupor or atau atau
minggu sebelum gejala klinis
sering koma
timbul c. Hipe Hiperv rven enti tila lasi si deng dengan an
b. Poliuria selama 1 sampai 3 hari
c.
sebelum gejala klinis timbul
kemungkinan pola pernafasan
Tidak Tidak ada ada hiper hiperven ventil tilasi asi dan tida tidak k ada ada
kusmaul, napas bau buah
d. Penipisan volume sangat
bau nafas
berlebihan ( dehidrasi hipovolemi)
d. Penipi Penipisan san volum volumee sangat sangat berleb berlebiha ihan n
e. Gluk Glukos osaa seru serum m 300 300 mg/d mg/dll sampa sampaii
( dehidrasi, hipovolume) e.
, ,
100 mg/dl
Glukos Glukosaa serum serum mencap mencapai ai 600 600 mg/dl mg/dl f.
7
Nyeri Nyeri abdo abdome men, n, mual mual,, mun munta tah, h,
sampai 2400 mg/dl f.
diare
Kadang Kadang-ka -kadan dang g terd terdapa apatt geja gejalala-gej gejala ala
g. Hipo Hipona natr trem emia ia ring ringan an
gastrointestinal
h. Polidi Polidipsi psiaa selam selamaa 1samp 1sampai ai 3 hari hari
g. Hiper ipern natre atrem mia
i.
Osmo Osmola lali lita tass seru serum m ting tinggi gi
h. Kegaga Kegagalan lan mekan mekanism ismee haus haus yang yang
j.
Kerusakan fungsi ginjal ginjal
mengakibatkan pencernaan air tidak
k. Kadar HCO3 lebih tinggi dari 16
adequate i.
j.
mEq/L
Osmo Osmola lari rita tass seru serum m ting tinggi gi den denga gan n
l.
gejala SSP minimal (Disorientasi,
m. Celah Celah anion anion lebi lebih h dari dari 7 mEq/L mEq/L
kejang setempat)
n. Hipo Hipoka kale lem mia bera beratt
Kerusakan fungsi ginjal ginjal
o. Terd Terdap apat at ket keton onem emia ia
Kada Kadarr CO2 CO2 kuran kurang g dar darii 10 10 mEq mEq/L /L
k. Kadar Kadar HCO3 HCO3 kura kurang ng dari dari 10 10 MEq MEq/L /L
p. Asidosis sedang sampai sampai berat
l.
q. Angk Angkaa kes kesem embu buha han n ber berat at
Kadar CO CO2 no normal
m. Celah anion anion kurang kurang dari 7 MEq/L MEq/L n. Kali Kalium um seru serum m bias biasan any ya norma normall o. Tida Tidak k ada ada ket keton onem emia ia p. Asidosis ringan ringan q. Angk Angkaa kema kemati tian an ting tinggi gi
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN 8
- Diagnosis
Klinis
•
Poliuri,
polidipsi, penurunan BB, kelemahan, penurunan kesadaran
Dehidrasi Dehidrasi berat ,
Bisa Bisa
Hipotensi, Syok
disertai gejala neurologis, kejang.
Takikardi Takikardi Tanpa Tanpa
hiperventilasi, kussmaul (-)
Tanpa Tanpa
bau aseton
Kulit Kulit
kering<<<
Urine>>>> Urine>>>> Sianosis minimal Sianosis Laboratoris Laboratoris Gula Gula
darah > 600 sampai 2000
Osmolaritas Osmolaritas
serum > 350 mOsm
Osmolalitas = 2[Na+K] + [GDR/18] + [UREUM/6] Kadar Kadar pH
bikarbonat tetap normal ( ± 20 mEq/L)
normal
Tidak Tidak
terdapat peninggian benda2 keton
Biasanya Biasanya
Hipernatremia, azotemia, hiperkalemia +
Defisit K Defisit
setelah pemberian cairan dan insulin
Glukosuria Glukosuria
tetapi tidak ketonuri 9
( tips praktis : utk bedain kad dg khonk, daripada nungguin hasil lab darah yang sudah pasti lemoooot + petugas lab yg terkenal PEMALAS, cek aja benda2 keton di urin, paling lama 15 menit. kalo mpe setengah jam lum lu m jadi ,berarti setan pemalas lagi mampir ma mereka lagi ) Leukositosis Leukositosis
BAB IV PENUTUP
3.1 Kesimpulan 10
.
Tidak Tidak jarang, jarang, pasien pasien mengal mengalami ami hiperg hiperglik likemi emiaa dan hipero hiperosmo smolar larita itass yang yang jelas jelas dari dari
ketoasidosis diabetic tetapi tanpa disertai ketoasidosi.ini merupakan sindrom koma hiperglikemi hiperosmolar non ketosis.Sindrom ini perlu di ketahui karena : 1. Kemiripanny Kemiripannyaa dengan dan dan perbedaanny perbedaannyaa dari ketoasidosi ketoasidosiss diabetic diabetic berat berat 2. Meru Merupa paka kan n diagn diagnos osee bandi banding ng 3. Perbeda Perbedaan an dalam dalam penata penatalak laksana sanaan an
3.2
Saran
Kesehatan sangat berharga bagi kehidupan makhluk hidup di bumi, maka kita wajib menjaga kesehatan , mencegah lebih baik daripada mengobati
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/ 11
Lalani, Amina.2011. Kegawat daruratan . Jakarta Jakarta : EGC
12