MAKALAH GAGAL GINJAL FARMAKOTERAPI DAN TERMINOLOGI MEDIK
Disusun oleh : 1. Dea Ayu Marisa
1!"1#11!1#$
%. El&a Nurani
1!"1#11!%'$
(. Fa)illa Kurniasari
1!"1#11!(1$
*. Fe+rian iana A) A)hi Nu Nu,roho
1!"1 !"1#11!(($
#. Lulu Mel)a-ai
1!"1#11!#($
PROGRAM /T0DI PROFE/I APOTEKER /EKOLAH TINGGI TINGG I ILM0 FARMA/I 2A 2A2A/AN PHARMA/I3 /EMARANG %!1#
BAB I PENDAHULUAN
Ginjal merupakan organ organ terpenting terpenting dalam mempertahan mempertahankan kan homeostatis homeostatis cairan tubuh dengan cara mengatur mengatur volume volume cairan, keseimbangan keseimbangan osmotik, osmotik, asam basa, ekskresi sisa metabolisme dan sistem siste m pengaturan hormonal dan metabolisme (Syarifuddin, 2009: 2!"# /elain 4un,si re,ulasi )an e5s5resi6 ,in7al 7u,a &ense5r &ense5resi esi renin renin 8enin, 8enin, unu5 &en,aur &en,aur e5anan e5anan )arah$6 )arah$6 +enu5 +enu5
a5i4 9ia&in D( 8enin, unu5 &en,aur 5alsiu&$6 sera eriro8oiein 8enin, unu5 sinesis erirosi$ ($rice, 200!"#
Ginjal berfungsi mengatur keseimbangan cairan tubuh, elektrolit dan asam basa dengan cara ca ra filtrasi darah, reabsorbsi selektif air, elektrolit dan non elektrolit serta mengekskresi kelebihannya sebagai urin# Ginjal juga mengeluarkan produk sisa metaboli metabolisme sme (misal (misal urea, urea, kreati kreatinin nin dan asam urat" urat" serta serta %at kimia kimia asing# asing# Selain fungsi regulasi dan ekskresi, ginjal juga mensekresi rennin (penting untuk pengatur tekanan darah", bentuk aktif vitamin &' (penting untuk mengatur kalsium" serta eritropoietin (penting untuk sintesis eritrosit" ($rice, 200!"# $erubahan perkembangan %aman saat ini yang serba instan menyebabkan pola hidup dan kualitas hidup manusia menurun yang berdampak pada penurunan fungsi ginjal# $ermasalahan pada fungsi ginjal menyebabkan melemahnya atau berkurangnya fungsi ginjal yang berdampak pada timbulnya penyakit# $enyakit atau gangguan pada ginjal sebagian besar menyerang unit penyaringan ginjal, nefron dan merusak merusak kemampuan kemampuan untuk menghilang menghilangkan kan limbah limbah dan kelebihan cairan# pabila penyakit ginjal tidak segera diobati dan ditangani kemungkinkinan akan menyebabkan gagal ginjal# Gagal ginjal kronik merupakan kemunduran fungsi ginjal secara progresif terhad terhadap ap kerusa kerusakan kan)ke )kerusa rusakan kan pada pada nefron nefron yang yang bersifa bersifatt irreve irreversib rsible le (*imble, 2009: 90+"# &iagnosa umum dari gagal ginjal kronik meliputi meliputi pengukuran serum kreatinin, laju filtrasi glomerulus, pemeriksaan urin untuk protein dan ekskresi album albumin in (&ipiro (&ipiro et al , 200: 2"# 2"#
-aktor -aktor progre progresi si yang dapat dapat mempercep mempercepat at
kemunduran fungsi ginjal meliputi glikemia pada diabetes, hipertensi, proteinuria, dan merokok (&ipiro et al , 2009: ."# Gagal Ginjal *ronis (GG*" yang sering dikaitkan dengan diabetes atau hipertensi merupakan masalah kesehatan yang serius# /erapi farmakologi utama untuk untuk mengob mengobati ati penya penyakit kit ginjal ginjal yang yang progre progresif sif adalah adalah $engha $enghamba mbatt n%im n%im $engkonversi ngiotensin ( Angiotensin Converting Enzim13" Enzim13" dan $engeblok 4eseptor ngiotensin ( Angiotensin Reseptor Blockers145s"# Blockers145s"# 3 dan 45s juga direkomendasikan pada pasien penyakit ginjal dengan diabetes atau penyakit ginjal nondiabetes dengan proteinuria#
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Tentang Ginjal 2.1.1 Anatomi dan i!iologi Ginjal
Ginjal merupakan sepasang organ berbentuk kacang yang terletak dibagian ventral dinding perut bagian dorsal, diba6ah diafragma dan masing)masing terletak pada kedua sisi kolom tulang belakang# 5agian cembung mengarah ke
lateral dan bagian cekung mengarah ke medial# $anjang ginjal +0 7 +2 cm dengan lebar ' ). cm dan beratnya sekitar +20 7 +!0 gram (Ganis6ara, 200."# /iap tubulus ginjal dan glomerulusnya membentuk satu kesatuan (nefron"# 8kuran
ginjal
berbagai
spesies
ditentukan
oleh
jumlah
nefron
yang
membentuknya# /iap ginjal manusia memiliki kira)kira +,' juta nefron# Ginjal akan mendapat +,2)+,' darah per menit pada orang de6asa yang sedang istirahat, atau sedikit lebih kecil daripada 2. curah jantung (Ganong, 200+"# *apsula ginjal tipis namun kuat# 5ila ginjal mengalami edema, kapsula ini akan membatasi pembengkakan, dan akibatnya tekanan jaringan (tekanan intersisial" ginjal meningkat# ;al ini akan menurunkan laju filtrasi glomerulus dan dianggap memperberat dan memperpanjang keadaan anuria pada GG (Ganong, 200+"# 2.1.2 ung!i Ginjal a. E5s5resi +ahan yan, i)a5 )i8erlu5an E5s5resi 8ro)u5 +uan,an yan, &eli8ui 8ro)u5 sa&8in,an )ari &ea+olis&e 5ar+ohi)ra
&isal: air6 asa&$ )an &ea+olis&e
8roein &isal: urea6 asa& ura6 5reainin$6 +ersa&a )en,an +ahan yan, 7u&lahnya &ele+ihi 5e+uuhan u+uh &isal: air$. +. Pen,auran ho&eosais Misal 5esei&+an,an airan )an ele5roli )an 5esei&+an,an asa&; +asa. Gin7al +er8eran 8enin, )an seara a5i4 &e&8erahan5an 5esei&+an,an ioni56 os&oi56 8H6 )an 5esei&+an,an airan yan, 8alin, e8a )i seluruh +a,ian u+uh. .
)ala& 8en,auran e5anan )arah6 &ea+olis&e 5alsiu&6 )an ulan, sera erio8oesis Koni6 %!1!$. 2.2 Tinjauan Tentang Gagal Ginjal 2.2.1 Penge"tian Gagal Ginjal
Secara luas didefinisikan sebagai penurunan laju filtrasi glomerolus (Glomerular -iltration 4ate1G-4" yang terjadi selama beberapa jam hingga beberapa minggu, disertai dengan terjadinya akumulasi produk buangan, termasuk urea dan kreatinin# /enaga medis menggunakan kombinasi nilai kreatinin serum dengan perubahan pada kreatinin
serum atau pengeluaran urin (8rine
Gagal ginjal akut dapat dikategorikan sebagai pra)renal (terjadi akibat perfusi renal", intrinsik (terjadi akibat kerusakan struktural dari ginjal", pasca renal (terjadi akibat obstruksi aliran urin dari tubulus ginjal keuretra", dan fungsional (terjadi akibat perubahan hemodinamik pada glomerolus tanpa penurunan perfusi atau kerusakan struktural"# 2.2.$ Penggolongan Gagal Ginjal
&alam dunia kedokteran dikenal 2 macam jenis gagal ginjal yaitu gagal ginjal akut dan gagal ginjal kronis (=ilson, 200."#
+#
Gagal Ginjal kut Gagal ginjal akut (GG" merupakan penurunan fungsi ginjal secara
mendadak
sehingga
ginjal
tidak
mampu
menjalani
fungsinya
untuk
mengekskresikan hasil metabolisme tubuh (kelebihan nitrogen dan air" dan mempertahankan keseimbangan asam dan basa (>ueller,200."#
aju filtrasi
glomerulus yang menurun dengan cepat menyebabkan kadar kreatinin serum meningkat sebanyak 0,. mg1 d1 hari dan kadar nitrogen urea darah sebanyak +0 mg1 d1 hari dalam beberapa hari# Gagal ginjal akut biasanya disertai oleh oliguria (keluaran urin kurang dari ?00 ml1 hari" ($rice, 2002 : 992"# Gejala Gagal Ginjal kut (4-" : a#
Pasien &en,ala&i e)e&a6 urinnya +er-arna6 orosi5 hi8oensi6 hi8erensi aau saa ini &en,ala&i ,a,al ,in7al 5ronis DiPiro6 %!!' : =%'$
b#
Da8a er7a)i oli,uria6 erua&a a8a+ila 5e,a,alan )ise+a+5an oleh is5e&ia aau o+sru5si. Oli,uria er7a)i 5arena 8enurunan GFR
c#
Ne5rosis u+ulus o5si5 )a8a +eru8a non;oli,uria haluan urin +anya5$ )an er5ai )en,an )ihasil5annya 9olu&e urin ener yan, a)e5ua >or-in6 %!!' : =%'$.
2#
Gagal Ginjal *ronik $ada gagal ginjal kronik terjadi penurunan fungsi ginjal secara progresif
yang ditandai dengan penurunan aju -iltrasi Glomerulus (-G"#
aju filtrasi
glomerulus (-G" adalah indeks fungsi ginjal yang mencerminkan volume filtrat yang masuk ke dalam kapsula 5o6man per satuan 6aktu# Ta%el 1. Kla!i#i&a!i 'en(a&it gagal ginjal &"oni& %e"da!a"&an nilai G)* Stadium Penjela!an + Stage + (normal" 2 Stage 2 ' Stage ' ? Stage ? . Stage . (stage akhir *&" (/homas, 4# 200"
G) +ml, menit, 1-$ m2 / @ 90 !0)9 '0).9 +.)29 A +.
Ta%el 2. Katego"i &e"u!a&an ginjal %e"da!a"&an &li"en! &"eatinin
Stadium + 2 ' ? .
Penjela!an
Bormal ;ilangnya fungsi ginjal 3nsufisiensi ginjal Gagal ginjal kronik Gagal ginjal terminal
0l0" +ml,menit/ C+00)+2. C.)+00 C2.). C.)2. A.
$asien gagal ginjal kronik stadium +)2 belum menunjukkan gejala, tetapi pada stadium '). gejala yang timbul meliputi anemia, penyakit kardiovaskular, malnutrisi, dan gangguan elektrolit# Gejala umum yang timbul pada gagal ginjal kronik stadium +)? meliputi edema, intoleransi dingin, sesak napas, jantung berdebar, kram dan nyeri otot, depresi, kecemasan, kelelahan, dan disfungsi seksual (&ipiro et al , 200: .0"# $ada gagal ginjal kronik stadium . sering timbul gejala uremik seperti kelelahan, kelemahan, sesak napas, mual dan muntah, perdarahan dan hilangnya nafsu makan (&ipiro et al, 200: !9"# &iagnosa umum dari gagal ginjal kronik meliputi pengukuran serum kreatinin, laju filtrasi glomerulus, pemeriksaan urin untuk protein dan ekskresi albumin (&ipiro et al , 200: 2"# &iagnosa gagal ginjal kronik dengan adanya komplikasi dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium meliputi hemoglobin1 hematokrit (komplikasi dengan anemia",
%at besi (defisiensi %at besi", kadar
vitamin &, glukosa, kalsium, fosfor, nitrogen urea darah, kalium, tekanan darah
(hipertensi adalah
sebab dan akibat umum dari gagal ginjal kronik",
glukosa (diabetes yang tidak terkontrol adalah penyebab gagal ginjal kronik", dan trigliserida (&ipiro et al, 2009: 2'"# 2.2. Etiologi Menuru
7anun,
in4ar5
&io5ar)iu&6
,a,al
7anun,
5on,esi46
syo5
5ar)io,eni5$. +. Inrarenal Penye+a+nya a)alah a5i+a )ari 5erusa5an sru5ur ,lo&erulus aau u+ulus ,in7al. Kon)isi se8eri rasa er+a5ar6 e)era a5i+a +enuran6
in4e5si6
a,en
ne4roo5si56
a)anya
he&o,lo+in
)an
&io,lo+in a5i+a e)era er+a5ar &en,a5i+a5an o5si5 renal is5e&ia aau 5e)uanya6 rans4usi erus &enerus )an 8e&a5aian o+a ani inBa&asi nonseroi) N/AID$. . Pasa renal 2an, er&asu5 5on)isi penyebab 8asarenal anara lain : O+sru5si ra5us urinarius6 +au6 u&or6
$enyebab gagal ginjal kronik antara lain:
•
$enyakit metabolic (&>, hipertensi" In4e5si saluran 5e&ih $eradangan dan kerusakan pada glomerulus ( glomerulonefritis" $enyakit ginjal polikistik atau kelainan ba6aan
•
Befropati obstruktif (batu saluran kemih"
• • •
2.2. Tanda dan Gejala
Gejala klinis yang terjadi pada penderita GG, yaitu : +"
$enderita tampak sangat menderita dan letargi disertai mual, muntah, diare, pucat (anemia", dan hipertensi#
2"
Bokturia (buang air kecil di malam hari"# $embengkakan tungkai, kaki atau pergelangan kaki# $embengkakan yang menyeluruh (karena terjadi penimbunan cairan"#
'"
5erkurangnya rasa, terutama di tangan atau kaki#
?"
/remor tangan#
."
*ulit dari membran mukosa kering akibat dehidrasi#
!" Bafas mungkin berbau urin (foto uremik", dan kadang)kadang dapat dijumpai adanya pneumonia uremik# "
$erubahan pengeluaran produksi urine (sedikit, dapat mengandung darah, berat jenis sedikit rendah, yaitu +#0+0 gr1ml"
"
$eningkatan konsentrasi serum urea (tetap", kadar kreatinin, dan laju endap darah (&" tergantung katabolisme (pemecahan protein", perfusi renal, serta asupan protein, serum kreatinin meningkat pada kerusakan glomerulus#
9"
$ada kasus yang datang terlambat gejala komplikasi GG ditemukan lebih menonjol yaitu gejala kelebihan cairan berupa gagal jantung kongestif, edema paru, perdarahan gastrointestinal berupa hematemesis, kejang) kejang dan kesadaran menurun sampai koma#
2.$ Tujuan- St"ategi dan Tatala&!ana Te"a'i 2.$.1 Tujuan Te"a'i
a# >engatasi gejala dan tanda gagal ginjal# b# >eningkatkan kelangsungan hidup# c# >enurunkan morbiditas dan mortilitas# d# >eningkatkan kualitas hidup# e# >eminimalkan komplikasi# f# >emperlambat perkembangan penyakit# g# >engobati penyebab utama gagal ginjal# 2.$.2 St"ategi Te"a'i
a# >eningkatkan output urine dan G-4# b# >enjaga keseimbangan cairan dan elektrolit# c# >enghilangkan sampah metabolit# d# >eminimalkan nephrotoDic injury lebih lanjut#
2.$.$ Tatala&!ana Te"a'i
+# /erapi Bon -armakologi a# >enjaga keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa b# >enghindari aktifitas fisik yang berat dan melelahkan c# >endapatkan nutrisi yang optimal d# &iet rendah protein dan tinggi kalori e# >engurangi asupan natrium, kalium dan fosfat 2# /erapi -armakologi a# Gagal Ginjal kut >engatasi edema paru: morfin,diureticE mengatasi hiperkalemi, diuretic,
b#
dan dialisis : peritoneal1hemodialisis (3tsuki, 200"# Gagal Ginjal *ronik
+" /erapi GG* dengan diabetes a$ Insulin : ( 5ali aau le+ih hari in7e5si6 eCernal 8u&8$ +$ Konrol a)anya hi8erensi : A>E Inhi+ior 5a8o8ril6 enala8ril6 lisino8ril6 ra&i8ril$
aau
AR<
lo+esaran6
losaran$6
)iurei56
;a)rener,i5
+lo5er6 ani a)rener,i56 9aso)ilaor6 >a;hannel +lo5er. Di8iro6 %!!'$.
2" /erapi GG* dengan hipertensi a" $embatasan cairan# /arget tekanan darah +2.1. mm;g diperlukan untuk menghambat laju progresifitas penurunan faal ginjal# b" inhibitor dan 45 diharapkan akan menghambat progresivitas GG*# $emantauan faal ginjal secara serial perlu dilakukan pada a6al pengobatan hipertensi jika digunakan inhibitor dan 45# pabila dicurigai
c#
adanya stenosis arteria renal, inhibitor merupakan kontra indikasi# &ialisa &ialisa merupakan tindakan terapi pera6atan yang harus dilakukan oleh
penderita gagal ginjal baik akut maupun kronis# $rinsip yang dipakai adalah molekul materi cairan yang bentuknya kecil dan dapat mele6ati membran semipermeabel , sementara molekul materi yang bentuknya besar akan tertahan# d#
/ransplantasi Ginjal
Trans8lanasi ,in7al a)alah era8i ᄃ 8en,,anian ,in7al yan, &eli+a5an 8enan,5o5an ,in7al
)ari oran, hi)u8 aau &ai 5e8a)a oran, yan,
ᄃ
&e&+uuh5an. Trans8lanasi ,in7al &en7a)i era8i 8ilihan unu5 se+a,ian +esar 8asien ᄃ )en,an ,a,al ,in7al ᄃ )an 8enya5i ,in7al sa)iu& a5hir ᄃ . Trans8lanasi ,in7al &en7a)i 8ilihan unu5 &enin,5a5an 5ualias hi)u8 8asien.
$-1 Ka!u!
nita adalah seorang berusia .' tahun, dengan ri6ayat +)tahun menderita diabetes tipe 2, hipertensi, dan hiperlipidemia# ' bulan terakhir didiagnosa dokter menderita bipolar, dan memberikan terapi kontiyu dengan obat -rimania 200 F sehari sekali (pagi" dan ypreDa +0 F sehari sekali# Saat ini pasien mengeluh mengalami peningkatan berat badan yang drastis (55 a6al 0 kg menjadi ? kg E tinggi badan pasien +!' cm" dan penurunan penglihatan ( blurred vision"# /ekanan darahnya +!?19' mm ;g, denyut jantung 9? denyut per menit, dan respirasi 2! napas per menit# PEMERIK/AAN LA
Ha!il Peme"i&!aan
Ta"get )ange
;emoglobin
# g1d
++#07+2#0 g1d
reatinine
'#? mg1d
0#!7+#2 mg1d
G-4
?9 m1min1+#' m 2
907+20 m1min1+#' m 2
Serum albumin
'#' g1d
@?#0 g1d
;b+c
9#?
A#0
&
+!' mg1d
A+00 mg1d
;&
?' mg1d
C?0 mg1d (lebih baik C!0 mg1d"
Glucose (fasting"
2+0 mg1d
A+?0 mg1d
Te!t
$lasma parathyroid hormone
Ha!il Peme"i&!aan
' pg1m
Ta"get )ange
'.70 pg1m
4i6ayat pengobatan lalu : /erapi obat per oral yang sedang dijalani adalah maryl >+12.0mgF dua kali sehari, Furose&i)e *! &, sehari se5ali6 Meo8rolol suinae #! &, sehari se5ali6 Enala8ril %! &, sehari se5ali6 )an /i&9asain 1! &, sau 5ali 8a)a &ala& hari.
Peranyaan :
+# nalisalah keadaan pasien dengan metoda S<$H 2# pakah yang merupakan penyebab dari keluhan yang dialami pasienI '# valuasilah terapi obat yang dijalani pasienH $erlukah ada penggantian obat atau penyesuaian dosis berdasar kondisi terkini pasienI >engapaI ?# pakah *3 yang harus diberikan untuk pasien dan keluarganyaI $.2 Pen(ele!aian 1. Anali!a 3etode S4AP a# Subyektif +# $asien Bama $asien : nita 8sia : .' tahun *eluhan : peningkatan berat badan yang drastis (55 a6al 0 kg
menjadi ? kg E tinggi badan pasien +!' cm" dan penurunan penglihatan (blurred vision"# 2# 4i6ayat $enyakit ) + tahun menderita diabetes melitus tipe 2,
hipertensi
dan
hiperlipidemia# ) ' bulan terakhir didiagnosa bipolar '# 4i6ayat $engobatan ) &iabetes melitus tipe 2 dengan maryl >+12.0mg F dua kali sehari# ) ;ipertensi dengan Furose&i)e *! &, sehari se5ali6 Meo8rolol. ) ) )
suinae #! &, sehari se5ali6 Enala8ril %! &, sehari se5ali. Hi8erli8i)e&ia )en,an /i&9asain 1! &, sau 5ali 8a)a &ala& hari.
sehari sekali#
b#
Ha!il 'eme"i&!aan 9? denyut1menit 2!1menit +!?19' mm;g
Ha!il Peme"i&!aan
Ta"get )ange
;emoglobin
# g1d
++#07+2#0 g1d
reatinine
'#? mg1d
0#!7+#2 mg1d
G-4
?9 m1min1+#' m2
907+20 m1min1+#' m 2
Serum albumin
'#' g1d
@?#0 g1d
;b+c
9#?
A#0
&
+!' mg1d
A+00 mg1d
;&
?' mg1d
C?0 mg1d (lebih baik C!0 mg1d"
Glucose (fasting"
2+0 mg1d
A+?0 mg1d
$lasma parathyroid hormone
' pg1m
'.70 pg1m
c# ssesment /ekanan &arah • /ekanan darah pasien adalah +!?19' mm;g# 5erdasarkan keadaan ini maka dapat disimpulkan bah6a pasien mengalami hipertensi tahap 2# Klasi@5asi Te5anan Darah
*lasifikasi Bormal
Sistolik A +20
&an
&iastolik A 0
$rehipertensi
+20 7 +'9
tau
A 0 7 9
;ipertensi tahap +
+?0 7 +.9
tau
90 7 99
;ipertensi tahap 2
rror: 4eference
atau
rror: 4eference
source not found
source not found
+!0 +00 (Bational 3nstitute of ;ealth, 200?: +2"
•
/anda Jital ainnya $asien memiliki denyut jantung sebesar 9? denyut per menit nilai ini masuk kedalam range denyut jantung normal manusia de6asa yaitu !0 7 +00 denyut per menit# Sedangkan pasien memiliki laju pernafasan sebanyak 2! nafas per menit, nilai ini lebih besar dari nilai normal manusia de6asa yaitu +2 7 20 nafas per menit# ;al ini menunjukkan bah6a pasien mengalami Trachypenia# Tan)a ial
Suhu ( 0"
*elompok usia 5ayi baru lahir 5ayi (+ bulan)+ tahun"
'.,. ) ',. ',? ) ',!
nak usia +)' tahun nak usia ')! tahun nak usia !)+2 tahun 4emaja (+2)+ tahun" &e6asa Geriatri(C 0 tahun"
',? ) ',! ' ) ',2 ' '!,+ ) ',2 '!,+ ) ',2 ) ',2 '.
&enyut nadi (detak1menit" +00 7 +0 0 7 +!0
aju pernafasan (hembusan1menit" '0 7 !0 '0 7 !0
0 7 +'0 0 7 +20 !. 7 +00 !0 7 90 !0 7 +00 !0) +00
2. 7 ?0 20 7 '. 20 7 '0 +2 7 20 +2 7 20 +2) 20
(&esKardins dan 5urton,20+0" •
*adar Glukosa &arah *adar glukosa darah pasien menunjukkan hasil sebesar 2+0mg1d, nilai ini lebih dari 200mg1d maka dapat disimpulkan bah6a pasien mengalami diabetes melitus Kada" Glu&o!a Da"a6 Se7a&tu dan Pua!a
Kondi!i
$lasma Jena &arah *apiler $lasma Jena &arah *apiler
Bu&an D3 Belum Pa!ti D3 Kada" Glu&o!a Da"a6 Se7a&tu +mg,dL/ A+00 +00 7 +99 A90 90 7 +99 Kada" Glu&o!a Da"a6 Pua!a +mg,dL/ A+00 +00 7 +2. A90 90 7 +09
D3
C200 C200 C+2! C++0
•
*adar Serum *reatinin *adar serum kreatinin pasien menunjukkan hasil ',?mg1d nilai ini diatas rentang normal dari serum kreatinin yaitu 0,! 7 +,2 mg1d# ;itungan *lirens *reatinin berdasar rumus ockroft Gault :
5erdasarkan perhitungan klirens kreatinin, didapatkan hasil klirens kreatinin pasien adalah 2.,' ml1menit, maka dapat disimpulkan bah6a pasien mengalami gagal ginjal kronis# Katego"i &e"u!a&an ginjal %e"da!a"&an !e"um &"eatinin dan &li"en! Stadium + 2 ' ? .
Penjela!an
Bormal ;ilangnya fungsi ginjal 3nsufisiensi ginjal Gagal ginjal kronik Gagal ginjal terminal
0l0" +ml,menit/ C+00)+2. C.)+00 C2.). C.)2. A.
*erusakan ginjal ini mungkin merupakan komplikasi dari diabetes melitusyang berlangsung lama# •
Glomerulus -iltration 4ate 5erdasarkan pemeriksaan laboratorium, pasien memiliki G-4 sebesar ?9 m1min1+#' m2 angka ini lebih kecil dibandingkan nilai normal G-4 yaitu 907+20 m1min1+#' m 2# 5erdasarkan nilai G-4 maka dapat disimpulkan bah6a pasien mengalami gagal ginjal stage '# Kla!i#i&a!i 'en(a&it gagal ginjal &"oni& %e"da!a"&an nilai G)*
Stadium Penjela!an + Stage + (normal" 2 Stage 2 ' Stage ' ? Stage ? . Stage . (stage akhir *&" (/homas, 4# 200"
G) +ml, menit, 1-$ m2 / @ 90 !0)9 '0).9 +.)29 A +.
•
*adar Serum lbumin &ari hasil pemeriksaan didapatkan hadar albumin yaitu ',' g1d# Bilai ini lebih rendah jika dibandingkan dengan nilai normal yaitu C? g1d maka dapat disimpulkan bah6a pasien mengalami ;ipoalbuminemia# ;al ini dikarenakan ginjal gagal mereabsorbsi albumin, sehingga albumin banyak diekskresikan melalui urin#
•
*adar ;b+c *adar ;b+cdari pasien melebihi yaitu 9,?# /ingginya kadar ;b+c menggambarkan keadaan diabetes melitus# Sehingga dapat disimpulkan bah6a pasien menderita diabetes melitus#
•
*adar & dan ;& &ari data pemeriksaan kolesterol & pasien tinggi dengan nilai kolesterol & +!' mg1d dan kolesterol ;& ?' mg1d pasien mengalami hiperlipidemia karena kadar & diatas normal yaitu A+00 mg1d#
•
$lasma $aratiroid ;ormon pasien menunjukkan angka ' pg1m dimana nilai normalnya adalah '.70 pg1m# tingginya kadar paratiroid hormone ini menunjukkan bah6a pasien mengalami kelebihan produksi hormone paratiroid yang dapat memperparah keadaan gagal ginjal
d# <5/ +# -rimania 200 (itium *arbonat"
2#
'#
?#
&
/erapi dan propilaktik dosis a6al 0,?)+,2 g1 hari dalam dosis tunggal atau dalam dua dosis bagi (untuk lansia dan pasien dengan berat badan kurang dari .0kg, ?00mg1 hari" ypreDa +0 Ski%ofrenia dan (
3B&3*S3
*
/erapi dan profilaksis kasus mania, depresimania dan depresi kambuhan, agresif atau sifat yang merugikan1 merusak diri sendiri
=anita hamil atau merencanakan kehamilan,6anita menyusui, gagal ginjal, hati, dan jantungE penyakit addison dan hipotiroid
-* S>$3BG
$ada a6al pengobatan muntah, pusing, kelemahan otot, linglungE kegemukan udem dan bengkak badanE jera6at, psoriasis# $engobatan jangka panjang : peningkatan1 penurunan aktifitas tiroid, goiter, penurunan ingatan, kadang kelainan ginjal, gejala keracunan (jika kadar dalam darah tinggi" Ski%ofrenia, ;ipersensitif terhadap obat Somnolen, 55 meningkat, kombinasi terapi ini, glaukoma sudut sempit, meningkatkan kadar prolaktin, mania, mencegah menyusui# pusing, akatisia, nafsu makan kambuhnya meningkat, edema perifer, kelainan bipolar# hipotensi ortostatik, mulut kering, konstipasi, eositomatik asimtomtik, peningkatan sementara kadar en%im hati, sindroma neuroleptik maligna, diskirnesia tardif#
deng an kisaran dosis sehari .) 20mg# maryl > + kali atau 2 kali per ntidiabetik# ;ipersensitif terhadap +1 2.0 hari# /ambahan untuk sulfonilurea, sulfonamida, (Glimepirid pola makan dan atau biguanida# 3&&> (tipe +mg1 latihan untuk +" diabetes ketonomia dan metformin B3&&> ketika koma1 precomaE asidosis 2.0mg" hasil monoterapi metabolik# aktat asidosis, glimepiride atau iodinasi kontras 3JE infeksi metformin pada berat, pra M post)operasiE kontrol glikemik trauma serius, kurang gi%i, tidak memadai# pasien kelaparan atau $enggantian terapi lemah, hipofisis1 kombinasi insufisiensi glimepiride dan adrenal#disfungsi paru)paru, metformin# hipoksemia, alkoholisme, dehidrasi, gangguan G3, gagal jantung kongerstif# -urosemid dema : de6asa dema karena Gagal ginjal akut, hepatik ?0mg a6alnya 20)0mg jantung, hati atau koma, hipokalemia, sebagai dosis harian gangguan ginjal# hiponatremia, hipovolemia, tunggal# &osis dapat dema perifer dengan atau tanpa secara hati)hati karena obstruksi hipotensi# Gangguan ginjal dititrasi hingga mekanik atau atau hati# !00mg1hari (kecuali insufisiensi vena pada gagal gijal"# dan hipertensi# &iuresis 20)?0mg
Gangguan G3, nyeri otot, infeksi, hipertensi, depresi, pusing, ruam, katarak, infeksi saluran kemih# Karang, trombositopenia, leukopenia, anemia hemolitik#
Gangguan G3, deplesi kalsium, kalium, M natrium , nefrokalsinosis pada bayi prematurE alkalosis metabolikE diabetes# Karang, syok anafilaktik, reaksi alergi, depresi sumsum tulang, pankreatis akut, gangguan pendengaran#
'#
?#
.#
deng an kisaran dosis sehari .) 20mg# maryl > + kali atau 2 kali per ntidiabetik# ;ipersensitif terhadap +1 2.0 hari# /ambahan untuk sulfonilurea, sulfonamida, (Glimepirid pola makan dan atau biguanida# 3&&> (tipe +mg1 latihan untuk +" diabetes ketonomia dan metformin B3&&> ketika koma1 precomaE asidosis 2.0mg" hasil monoterapi metabolik# aktat asidosis, glimepiride atau iodinasi kontras 3JE infeksi metformin pada berat, pra M post)operasiE kontrol glikemik trauma serius, kurang gi%i, tidak memadai# pasien kelaparan atau $enggantian terapi lemah, hipofisis1 kombinasi insufisiensi glimepiride dan adrenal#disfungsi paru)paru, metformin# hipoksemia, alkoholisme, dehidrasi, gangguan G3, gagal jantung kongerstif# -urosemid dema : de6asa dema karena Gagal ginjal akut, hepatik ?0mg a6alnya 20)0mg jantung, hati atau koma, hipokalemia, sebagai dosis harian gangguan ginjal# hiponatremia, hipovolemia, tunggal# &osis dapat dema perifer dengan atau tanpa secara hati)hati karena obstruksi hipotensi# Gangguan ginjal dititrasi hingga mekanik atau atau hati# !00mg1hari (kecuali insufisiensi vena pada gagal gijal"# dan hipertensi# &iuresis 20)?0mg
nalapril 20mg
selain infus larutan elektrolit# +0)?0mg sekali atau ;ipertensi sehari 2D# renovaskular, gagal ;ipertensi jantung kongestif# renovaskuler# &osis a6alE sehari .mg atau kurang pemakaian bersama diuretik harus dihentikandihentika n 2)' hari sebelum penggunaanE bila tidak memungkinkan turunkan doosis menjadi 2,.# Gagal ginjal : interval 6aktu pemakaian harus diperpanjang atau dosis diturunkan# Gagal jantung kongestif : dosis a6al 2,.mgE dosis pemeliharaan +0)20mg sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi#
Gangguan G3, nyeri otot, infeksi, hipertensi, depresi, pusing, ruam, katarak, infeksi saluran kemih# Karang, trombositopenia, leukopenia, anemia hemolitik#
Gangguan G3, deplesi kalsium, kalium, M natrium , nefrokalsinosis pada bayi prematurE alkalosis metabolikE diabetes# Karang, syok anafilaktik, reaksi alergi, depresi sumsum tulang, pankreatis akut, gangguan pendengaran#
;ipersensitif, penderita $using, sakit kepala, mual, diare, dengan ri6ayat angioderma kemerahan, keram otot# dikaitkan dengan penggunaan inhibitor#
selain infus larutan elektrolit# +0)?0mg sekali atau ;ipertensi sehari 2D# renovaskular, gagal ;ipertensi jantung kongestif# renovaskuler# &osis a6alE sehari .mg atau kurang pemakaian bersama diuretik harus dihentikandihentika n 2)' hari sebelum penggunaanE bila tidak memungkinkan turunkan doosis menjadi 2,.# Gagal ginjal : interval 6aktu pemakaian harus diperpanjang atau dosis diturunkan# Gagal jantung kongestif : dosis a6al 2,.mgE dosis pemeliharaan +0)20mg sebagai dosis tunggal atau dosis terbagi#
.#
nalapril 20mg
!#
>etoprolol succinat .0mg
;ipertensi : sehari +00mg dosis tunggal atau terbagi# $emeliharaan +00) 200mg sehari#
#
Simvastatin +0mg
&osis a6al +0mg pada malam hari# $enderita hiperkolesterolemia ringan sampai sedang : dosis a6al .mg sehari, selanjutnya dapat dilakukan penyesuaian dosis sampai maksismum sehari ?0mg sebagai dosis tunggal pada malam hari#
;ipersensitif, penderita $using, sakit kepala, mual, diare, dengan ri6ayat angioderma kemerahan, keram otot# dikaitkan dengan penggunaan inhibitor#
;ipertensi, angina 5radikardi, syok 4asa lelah, gangguan saluran pektoris, aritmia kardiogenik dan gagal cerna dan gangguan tidur# terutama takikardia jantung, ri6ayat supra)ventrikular, bronkospasm atau asma, fibralasi atrium, frekuensi jantung A ?. ekstrasistol denyut1 mnt, tekanan darah ventrikel setelah sistolik A +00 mm;g atau infark miokard akut gagal jantung sedang dan tremor sampai dengan berat# esensial# >engurangi $enyakit hati akut atau Gangguan cerna, sakit kepala# peningkatan kadar peningkatan kadar lipoprotein densitas transaminase serum rendah (&" dan persisten# =anita hamil dan kadar kolesterol menyusui# total pada penderita hiperkolesterol primer, kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia #
!#
>etoprolol succinat .0mg
;ipertensi : sehari +00mg dosis tunggal atau terbagi# $emeliharaan +00) 200mg sehari#
#
Simvastatin +0mg
&osis a6al +0mg pada malam hari# $enderita hiperkolesterolemia ringan sampai sedang : dosis a6al .mg sehari, selanjutnya dapat dilakukan penyesuaian dosis sampai maksismum sehari ?0mg sebagai dosis tunggal pada malam hari#
;ipertensi, angina 5radikardi, syok 4asa lelah, gangguan saluran pektoris, aritmia kardiogenik dan gagal cerna dan gangguan tidur# terutama takikardia jantung, ri6ayat supra)ventrikular, bronkospasm atau asma, fibralasi atrium, frekuensi jantung A ?. ekstrasistol denyut1 mnt, tekanan darah ventrikel setelah sistolik A +00 mm;g atau infark miokard akut gagal jantung sedang dan tremor sampai dengan berat# esensial# >engurangi $enyakit hati akut atau Gangguan cerna, sakit kepala# peningkatan kadar peningkatan kadar lipoprotein densitas transaminase serum rendah (&" dan persisten# =anita hamil dan kadar kolesterol menyusui# total pada penderita hiperkolesterol primer, kadar kolesterol pada penderita hiperkolesterolemia #
e# 3nteraksi eningkatkan resiko • •
hipotensi dan insufisiensi ginjal# nalapril dengan glimepirid, enalapril akan meningkatkan efek dari
•
glimepirid dengan mekanisme sinergis# nalapril dengan lithium akan meningkatkan toksisitas dari ithium
•
dengan mekanisme yang belum diketahui# >etoprolol dengan furosemid, metoprolol akan meningkatkan sedangkan furosemid akan menurunkan kadar kalium darah# fek dari interaksinya
•
tidak jelas# $erlu dilakukan monitoring kadar kalium dalam darah#
•
glukosa# $erlu dilakukan monitoring kadar glukosa darah# etformin dengan furosemid akan menurunkan efek dari furosemid dan
e# 3nteraksi eningkatkan resiko • •
hipotensi dan insufisiensi ginjal# nalapril dengan glimepirid, enalapril akan meningkatkan efek dari
•
glimepirid dengan mekanisme sinergis# nalapril dengan lithium akan meningkatkan toksisitas dari ithium
•
dengan mekanisme yang belum diketahui# >etoprolol dengan furosemid, metoprolol akan meningkatkan sedangkan furosemid akan menurunkan kadar kalium darah# fek dari interaksinya
•
tidak jelas# $erlu dilakukan monitoring kadar kalium dalam darah#
•
glukosa# $erlu dilakukan monitoring kadar glukosa darah#
•
glukosa# $erlu dilakukan monitoring kadar glukosa darah# >etformin dengan furosemid akan menurunkan efek dari furosemid dan furosemid akan meningkatkan efek dari metformin dengan mekanisme
yang tidak spesifik# f# valuasi metabolisme dan ekskresi obat •
-rimania (itium *arbonat" /idak dimetabolisme di hati maupun di ginjal# ksresi di urin 9.)99#
•
ypreDa (
•
dan feses '0# Glimepiride &imetabolisme di hati dengan ikatan protein 99,.# kskresi di urin !0 dan feses ?0#
•
•
>etformin 3katan protein minimal dan tidak dimetabolisme di hati maupun di ginjal# kskresi di urin 90# -urosemide
&imetabolisme di hati kurang lebih +0 dengan ikatan protein 9+)99# •
•
•
kskresi di urin .0# >etoprolol &imetabolisme di hati dengan ikatan protein +0# kskresi di urin 9.# nalapril &imetabolisme di hati 0 dengan ikatan protein .0)!0# kskresi di urin !+ dan feses !# Simvastatin >engalami first pass effect di hati dengan ikatan protein 9.# kskresi di urin '0 dan feses !0#
g. lanning $enatalaksanaan hipertensi pada pasien gagal ginjal sudah sesuai dengan • algoritma dimana pada terapi hipertensi tahap 33 menggunakan kombinasi loop diuretic (furosemid" dengan ACE!" (enalapril" serta Beta blocker •
(metoprolol"# >etformin tidak boleh digunakan pada pasien gagal ginjal, dikarenakan memiliki ekskresi yang tinggi pada ginjal (90 dalam urin" sehingga diganti dengan $ioglita%on golongan /hia%olidindion yang memiliki mekanisme kerja yang sama dengan metformin yaitu meningkatkan
•
sensitivitas reseptor insulin# -urosemide dapat menurunkan sekresi insulin, sehingga dapat menaikkan kadar glukosa darah# $enggunaan sulfonil urea direkomendasikan untuk menjaga sekresi insulin tetap normal# Bamun penggunaan glimepiride pada penderita gagal ginjal harus dihindari karena metabolitnya sangat dipengaruhi oleh fungsi ginjal, sehingga diganti dengan sulfonilurea generasi kedua yaitu glipi%id karena metabolitnya tidak aktif dan resiko
•
hipoglikemi jauh lebih rendah# $enggunaan lithium harus dihindari, karena dapat menginduksi kerusakan ginjal dan menyebabkan efek samping kenaikan berat badan serta udem
•
yang dikeluhkan pasien#
lain yaitu ri%peridon yang tidak memiliki efek samping yang signifikan •
dengan kondisi pasien# $enatalaksanaan hiperlipidemia pada pasien gagal ginjal sudah sesuai
karena simvastatin +0 mg dapat digunakan pada pasien gagal ginjal# h# $engaturan &osis Simvastatin +0 mg satu kali sehari pada malam hari# • $ioglita%on +. mg satu kali sehari bersama makan pagi# • -urosemide ?0 mg satu kali sehari pada pagi hari# • 4isperidon 2 mg satu kali sehari pada siang hari# • Glipi%id . mg satu kali sehari pada pagi sehari sebelum makan • nalapril 20 mg satu kali sehari pada malam hari • >etoprolol .0 mg satu kali sehari pada malam hari# • 2. Kelu6an (ang dialami 'a!ien *eluhan pasien berupa kenaikan berat badan kemungkinan disebabkan karena penggunaan obat bipolar baik -rimania maupun ypreDa yang memiliki efek samping menaikkan berat badan dan udem# $andangan kabur disebabkan karena kondisi dari pasien yang telah mengalami dibetes mellitus selama + tahun $. KIE 5atasi penggunaan air putih# • &iet rendah kalium dan hindari buah2 yang mengandung kalium tinggi seperti • • • • • •
• •
pisang, jeruk, dan tomat# >enjaga keseimbangan cairan elektrolit dan asam basa# ;indari aktivitas fisik yang berat dan melelahkan# &iet rendah protein dan tinggi kalori contoh susu, telur dan daging# >emeriksakan kadar gula darah dan tekanan darah secara teratur# >elakukan olahraga secara teratur dan menjaga berat badan karena dapat membantu mengontrol kadar gula darah# >engurangi konsumsi garam, dibatasi sampai kurang dari ! gram sehari# >engurangi makanan dengan kandungan fosfor tinggi, contoh: yougurt, susu, protein he6ani (daging organ dalam, tiram, sarden", protein nabati (kacang) kacangan"#
. Ke!im'ulan +# $asien mengalami diabetes mellitus dan hiperlipidemia dengan komplikasi
hipertensi dan gagal ginjal kronis disertai bipolar# 2# $asien mengalami kenaikan berat badan karena efek samping dari konsumsi obat bipolar#
'# $asien mengalami penurunan penglihatan karena penyakit diabetes mellitus selama + tahun# ?# /erapi obat yang diberikan: Simvastatin +0 mg satu kali sehari pada malam hari# • $ioglita%on +. mg satu kali sehari bersama makan pagi# • -urosemide ?0 mg satu kali sehari pada pagi hari# • 4isperidon 2 mg satu kali sehari pada siang hari# • Glipi%id . mg satu kali sehari pada pagi sehari sebelum makan# • nalapril 20 mg satu kali sehari pada malam hari# • >etoprolol .0 mg satu kali sehari pada malam hari# •
&-/4 $8S/*
5$<>, 43# 200# "nformatorium #bat $asional "ndonesi. Kakarta: 5$<> 43# or6in, # K# 200# Buku %aku atofisiologi edisi """ # Kakarta : G# &i$iro, K#/#, /albert, 4##, Lee, G#, >at%ke, G4#, =ells, 5G#, and $osey, ># 200# harmacotherapy A athophysiologic Approach &th ed # 8S: /he >cGra6);ill ompanies, 3nc 2009 a# harmacotherapy 'andbook &th ed # 8S: >c Gra6 ;ill >edical# Ganis6ara, S#G#, Setiabudy, 4#, Suyatna, -#, $ur6antyastuti, Bafrialdi, 200., (armakologi dan terapi, disi 3J, bagian -armakologi -akultas *edokteran 8niversitas 3ndonesia, Kakarta# Ganong =#-# 200+# (isiologi kedokteran, $enerbit 5uku kedokteran G# Kakarta# *oda *imble, >##, Loung, #L#, lldregde, 5# *#, orelli, 4##, Guglielmo, 5#K#, *radjan, =## dan =illiams, 5# 4# 2009# Applied Therapeutics) The Clinical *se of +rugs# Binth dition# $hiladelphia: ippicont =illiams and =ilkins# pp )..#
*oni# # 8# 20+0# ;ubungan ntara Gagal Ginjal *ronik &engan Gambaran Sedimen 8rin &ikandung *emih pada $emeriksaan 8ltrasonografi# %kripsi# Surakarta: -akultas *edokteran 8niversitas Sebelas >aret# >unar, >#L dan ;arleen, S# 200# &rug &osing djusments in $atients 6ith hronic &isease# American Academy of (amily hysycians. (+0": +?) +?9!# Bational *idney -oundation# 20+2# *&
=ilson, ># dan $rice, # S# 200.# atofisiologi -onsep -linis proses!proses enyakit Edisi # Kakarta : G#