BAB I PENDAHULUAN
1.1 Lat Latar ar Bel Belaka akang ng
Ginjal merupakan organ vital yang berperan sangat penting sangat penting dalam mempertahankan kestabilan lingkungan dalam tubuh. Ginjal mengatur keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit dan asam basa dengan cara menyaring darah yang melalui ginjal, reabsorbsi selektif air, elektrolit dan non-elektrolit, serta mengekskresi kelebihannya sebagai kemih. Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra sel dalam batas-batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstrasel ini dikontrol oleh filtrasi glomerulus, reabsorbsi dan sekresi tubulus. Ginjal dilalui oleh sekitar 1.2 ml darah per menit, suatu volume yang sama dengan 2 sampai 2! persen curah jantung "!. ml per menit#. $ebih %& darah yang masuk ke ginjal berada pada korteks, sedangkan sisanya dialirkan ke medulla. 'i nega negara ra maju, aju, peny penyak akit it kron kronik ik tida tidak k menu menula larr "cro "croni nicc nonnoncommun communica icable ble disease diseases# s# terutam terutamaa
penyaki penyakitt
kardio kardiovas vaskul kuler, er, hiperte hipertensi nsi,,
diabetes melitus, dan penyakit ginjal kronik, sudah menggantikan penyakit menula menularr "commu "communic nicabl ablee diseases diseases## sebagai sebagai masalah masalah keseha kesehatan tan masyarak masyarakat at utama. Gangguan fungsi ginjal dapat menggambarkan kondisi sistem vaskuler sehingga sehingga dapat membantu membantu upaya upaya pencegahan pencegahan penyakit lebih dini sebelum pasien mengalami komplikasi yang lebih parah seperti stroke, penyakit jantung koroner, gagal ginjal, dan penyakit pembuluh pembuluh darah perifer. (ada (ada penyaki penyakitt ginjal ginjal kronik kronik terjadi terjadi penuru penurunan nan fungsi fungsi ginjal ginjal yang yang memerlukan terapi pengganti yang membutuhkan biaya yang mahal. (enyakit ginj ginjal al kron kronik ik bias biasany anyaa dese deserta rtaii berb berbaga agaii komp kompli lika kasi si seper seperti ti peny penyak akit it kardiovaskuler, penyakit saluran napas, penyakit saluran cerna, kelainan di tulang dan otot serta anemia. )elama ini, pengelolaan penyakit ginjal kronik lebih mengutamakan diagnosis diagnosis dan pengobatan pengobatan terhadap penyakit penyakit ginjal ginjal spesifik spesifik yang merupakan
1
penyebab penyakit ginjal kronik serta dialisis atau transplantasi ginjal jika sudah sudah terjadi terjadi gagal gagal ginjal. ginjal. *ukti *ukti ilmiah ilmiah menunj menunjukk ukkan an bah+a bah+a kompli komplikas kasii penyakit ginjal kronik, tidak bergantung pada etiologi, dapat dicegah atau dihambat jika dilakukan penanganan secara dini. leh karena itu, upaya yang haru haruss dila dilaks ksan anak akan an adala adalah h diag diagno nosi siss dini dini dan dan penc penceg egah ahan an yang yang efekt efektif if terhadap penyakit ginjal kronik, dan hal ini dimungkinkan karena berbagai faktor risiko untuk penyakit ginjal kronik dapat dikendalikan. 1.2 Tujuan Penu Penulisan lisan
dapun dapun tujuan dari makalah ini kami bedakan menjadi tujuan umum dan tujuan khusus. ntuk tujuan umum dari penyusunan makalah ini yaitu untuk untuk memberi memberikan kan pemaham pemahaman an mengen mengenai ai ganggu gangguan an system system perkem perkemiha ihan n akibat akibat gagal gagal ginjal ginjal kronis, kronis, dan untuk untuk menget mengetahu ahuii bagaim bagaimana ana penerap penerapan an asuhan kepera+atan kepera+atan terhadap terhadap klien dengan gangguan gangguan system perkemihan perkemihan akibat gagal ginjal kronis. )edangkan tujuan khususnya yaitu/ 1. 0eng 0engeta etahu huii meng mengen enai ai peng pengert ertian ian,, etio etiolo logi gi,, pato patofi fisi siolo ologi gi,, mani manifes festa tasi si klinis, klinis, pemeriksaan pemeriksaan diagnostic diagnostic dan penatalaksanaan penatalaksanaan medis yang terjadi pada penyakit gagal ginjal kronis. 2. 0engeta 0engetahui hui pengka pengkajian jian pada pasien pasien dengan dengan ganggu gangguan an sitem perkemih perkemihan an akib akibat at gaga gagall ginja ginjall kron kronis, is, meng mengeta etahu huii cara cara mene menega gakk kkan an diag diagno nosa sa kepera+ kepera+atan atan pada pada pasien pasien dengan dengan ganggu gangguan an sistem sistem perkem perkemihan ihan akibat akibat gagal gagal ginjal ginjal kronis kronis,, dapat dapat mengeta mengetahui hui cara membua membuatt rencan rencanaa tindak tindakan an kepera+atan yang akan dilakukan pada pasien dengan gagal ginjal kronis, dan dapat mengetahui intervensi kepera+atan dan mengevaluasi pasien dengan gangguan sistem perkemihan akibat gagal ginjal kronis. 1.3 Ma Manfa nfaat at Penuli Penulisan san
dapu dapun n manfaat manfaat penuli penulisan san dari makala makalah h yang yang kami kami susun susun adalah adalah sebagai berikut/ 1. 0anf 0anfaat aat peng penget etah ahua uan n 0enambah keragaman ilmu pengetahuan bagi dunia kepera+atan umumnya, khususnya adalah kepera+atan medical bedah.
2. 0anf 0anfaa aatt pend pendid idik ikan an
2
0emberikan referensi mengenai pembahasan yang menyeluruh meliputi berbagai hal yang berkaitan dengan gangguan pada system perkemihan yang dibahas. . 0anfaat praktis a. *agi profesi )ebagai salah satu sumber literature dalam pengembangan bidang profesi kepera+atan khususnya kepera+atan medical bedah tentang penyakit gagal ginjal kronis. b. *agi peneliti 0enambah khasanah ilmu pengetahuan tentang pembahasan dan proses kepera+atan yang dilakukan pada klien dengan gangguan system perkemihan.
3
BAB II TINJAUAN TE!ITI"
2.1 Definisi
Gagal ginjal kronik biasanya akibat akhir dari kehilangan fungsi ginjal lanjut secara bertahap "'oenges, 1%%% 323# Kegagalan ginjal kronis terjadi bila ginjal sudah tidak mampu mempertahankan lingkungan internal yang konsisten dengan kehidupan dan pemulihan fungsi tidak dimulai. (ada kebanyakan individu transisi dari sehat ke status kronis atau penyakit yang menetap sangat lamban dan menunggu beberapa tahun. "*arbara 4 $ong, 1%%3 35# Gagal ginjal kronis atau penyakit renal tahap akhir "6)7'# merupakan gangguan fungsi renal yang progresif dan irreversible dimana kemampuan
tubuh
gagal
untuk
mempertahankan
metabolisme
dan
keseimbangan cairan dan elektrolit,menyebabkan uremia "retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah#. "*runner 8 )uddarth, 21 1995# Gagal ginjal kronik merupakan perkembangan gagal ginjal yang progresif dan lambat,biasanya berlangsung beberapa tahun. "(rice, 1%%2 512# Gagal
ginjal
kronis
adalah
kegagalan
fungsi
ginjal
untuk
mempertahankan metabolisme serta keseimbangan cairan dan elektrolit akibat destruksi struktur ginjal yang progresif dengan manifestasi penumpukan sisa metabolit " toksik uremik # di dalam darah. "rif 0utta:in,211 133# Gagal ginjal kronik "GGK# adalah suatu sindrom klinis yang disebabkan penurunan fungsi ginjal yang bersifat menahun, berlangsung progresif, dan cukup lanjut. ;al ini terjadi apabila laju filtrasi glomerulus kurang dari ! ml# 2.2 Eti#l#gi
*egitu banyak kondisi klinis yang bisa menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronis. kan tetapi apapun sebabnya, respon yang terjadi adalah penurunan fungsi ginjal secara progresif. Kondisi klinis yang memungkinkan
4
dapat mengakibatkan GGK bisa disebabkan dari ginjal sendiri dan dari luar ginjal. 1. (enyakit dari ginjal a. penyakit pada saringan "glomerulus# / glomerulonefritis b. infeksi kuman / pyelonefritis, ureteritis c. batu ginjal / nefrolitiasis d. kista di ginjal / polcystis kidney e. trauma langsung pada ginjal f. keganasan pada ginjal g. sumbatan / tumor, batu, penyempitan
(ada +aktu terjadi kegagalan ginjal sebagian nefron "termasuk glomerulus dan tubulus# diduga utuh sedangkan yang lain rusak "hipotesa nefron utuh#. ?efron-nefron yang utuh hipertrofi dan memproduksi volume filtrasi yang meningkat disertai reabsorpsi +alaupun dalam keadaan penurunan GF7 < daya saring. 0etode adaptif ini memungkinkan ginjal untuk berfungsi sampai @ dari nefronAnefron rusak. *eban bahan yang harus dilarut menjadi lebih besar daripada yang bisa direabsorpsi berakibat diuresis osmotik disertai poliuri dan haus. )elanjutnya karena jumlah nefron yang rusak bertambah banyak oliguri timbul disertai retensi produk sisa. =itik dimana timbulnya gejalagejala pada pasien menjadi lebih jelas dan muncul gejala-gejala khas kegagalan ginjal bila kira-kira fungsi ginjal telah hilang 5& - %&. (ada tingkat ini fungsi renal yang demikian nilai kreatinin clearance turun sampai 1! ml
5
produk sampah maka gejala akan semakin berat. *anyak gejala uremia membaik setelah dialisis. "*runner 8 )uddarth, 21 / 1995#. (erjalanan umum gagal ginjal progresif dapat dibagi menjadi tiga stadium yaitu/ ♦
)tadium 1 "penurunan cadangan ginjal# 'i tandai dengan kreatinin serum dan kadar *lood reum ?itrogen "*?# normal dan penderita asimtomatik.
♦
)tadium 2 "insufisiensi ginjal# $ebih dari >!& jaringan yang berfungsi telah rusak "Glomerulo filtration 7ate besarnya 2!& dari normal#. (ada tahap ini *lood reum ?itrogen mulai meningkat diatas normal, kadar kreatinin serum mulai meningklat melabihi kadar normal, aBotemia ringan, timbul nokturia dan poliuri.
♦
)tadium "Gagal ginjal stadium akhir < uremia#. =imbul apabila %& massa nefron telah hancur, nilai glomerulo filtration rate 1& dari normal, kreatinin klirens !-1 ml permenit atau kurang. (ada tahap ini kreatinin serum dan kadar blood ureum nitrgen meningkat sangat mencolok dan timbul oliguri. "(rice, 1%%2/ 51-519#
2.$ Manifestasi %linis
Karena pada gagal ginjal kronis setiap sisem tubuh dipengaruhi oleh kondisi uremia, maka pasien akan memperhatikan sejumlah tanda dan gejala. Keparahan tanda dan gejala bergantung pada bagian dan tingkat kerusakan ginjal, kondisi lain yang mendasari, dan usia pasien. 0anifestasi kardiovaskuler, pada gagal ginjsl kronis mencakup hipertensi "akibat retensi cairan dan natrium dari aktivasi system renninangiotenin-aldosteron#, gagal jantung kongestif, dan edema pulmoner "akibat cairan berlebihan#, dan perikarditis "akibat iritasi pada lapisan pericardial oleh toksin uremik#. Gejala dermatologi yang sering terjadi mencakup rasa gatal yang parah "pruritis#. *utiran uremik, suatu penumpukan kristal urea di kulit, saat ini jarang terjadi akibat penanganan dini dan agresif terhadap penyakit ginjal
6
tahap akhir. Gejala gastrointestinal juga sering terjadi dan mencakup anoreksia, mual, muantah dan cegukan. (erubahan neuromuskuler mencakup perubahan tingkat kesadaran, ketidak mampuan berkonsentrasi, kedutan otot dan kejang. 0anifestasi klinik antara lain "$ong, 1%%3 / 3%#/ a.
Gejala dini / lethargi, sakit kepala, kelelahan fisik dan mental, berat
b.
badan berkurang, mudah tersinggung, depresi Gejala yang lebih lanjut / anoreksia, mual disertai muntah, nafas dangkal atau sesak nafas baik +aktui ada kegiatan atau tidak, udem yang disertai lekukan, pruritis mungkin tidak ada tapi mungkin juga sangat parah. 0anifestasi klinik menurut ")meltBer, 21 / 199%# antara lain / hipertensi, "akibat retensi cairan dan natrium dari aktivitas sisyem renin angiotensin A aldosteron#, gagal jantung kongestif dan udem pulmoner "akibat cairan berlebihan# dan perikarditis "akibat iriotasi pada lapisan perikardial oleh toksik, pruritis, anoreksia, mual, muntah, dan cegukan, kedutan otot, kejang, perubahan tingkat kesadaran, tidak mampu berkonsentrasi#. 0anifestasi klinik menurut )uyono "21# adalah sebagai berikut/ a. )istem kardiovaskuler o ;ipertensi o (itting edema 6dema periorbital o (embesaran vena leher o o Friction sub pericardial b. )istem (ulmoner Krekel o o ?afas dangkal o Kusmaull o )putum kental dan liat c. )istem gastrointestinal o noreksia, mual dan muntah o (erdarahan saluran GC o lserasi dan pardarahan mulut o ?afas berbau ammonia d. )istem musculoskeletal o Kram otot Kehilangan kekuatan otot o Fraktur tulang o e. )istem Cntegumen 7
Darna kulit abu-abu mengkilat (ruritis o o Kulit kering bersisik o 6kimosis o Kuku tipis dan rapuh 7ambut tipis dan kasar o f. )istem 7eproduksi o menore trofi testis o o
0ekanisme yang pasti untuk setiap manifestasi tersebut belum dapat diidentifikasi. ?amun demikian produk sampah uremik sangat dimungkinkan sebagai penyebabnya. 2.& Pe'eriksaan Diagn#sti(
1. $aboratorium / a. $aju 6ndap 'arah / 0eninggi yang diperberat oleh adanya anemia, dan hipoalbuminemia. nemia normositer normokrom, dan jumlah b.
retikulosit yang rendah. reum dan kreatini / 0eninggi, biasanya perbandingan antara ureum dan kreatinin kurang lebih 2 / 1. (erbandingat meninggi akibat pendarahan saluran cerna, demam, luka bakar luas, pengobatan steroid,
dan
obstruksi
saluran
kemih.
(erbandingan
ini
berkurang ketika ureum lebih kecil dari kreatinin, pada diet rendah c.
protein, dan tes Klirens Kreatinin yang menurun. ;iponatremi / mumnya karena kelebihan cairan. ;iperkalemia / biasanya terjadi pada gagal ginjal lanjut bersama dengan menurunya
d.
dieresis ;ipokalemia dan hiperfosfatemia/ terjadi karena berkurangnya sintesis
e.
vitamin ' pada GGK. (hosphate alkaline / meninggi akibat gangguan metabolisme tulang,
f.
terutama isoenBim fosfatase lindi tulang. ;ipoalbuminemia dan hipokolesterolemia / umunya disebabkan
g.
gangguan metabolisme dan diet rendah protein. (eninggian gula darah, akibat gangguan metabolism karbohidrat pada gagal ginjal "resistensi terhadap pengaruh insulin pada jaringan perifer#.
8
h.
;ipertrigliserida, akibat gangguan metabolisme lemak, disebabkan
i.
peninggian hormone insulin dan menurunnya lipoprotein lipase. sidosis metabolic dengan kompensasi respirasi menunjukan (h yang menurun, *6 yang menurun, ;4 yang menurun, (4 2 yang menurun, semuanya disebabkan retensi asam-asam organic pada gagal
ginjal. 2. 7adiology Foto polos abdomen untuk menilai bentuk dan besar ginjal "adanya batu atau adanya suatu obstruksi#. 'ehidrasi karena proses diagnostic akan memperburuk keadaan ginjal, oleh sebab itu penderita diharapkan tidak puasa. . CCntra Eena (ielografi "CE(# ntuk menilai system pelviokalisisdan ureter. 9. )G ntuk menilai besar dan bentuk ginjal, tebal parenkim ginjal, kepadatan parenkim
ginjal,
anatomi
system
pelviokalises,
ureter
proksimal, kandung kemih dan prostat.
!. 6KG ntuk melihat kemungkinan hipertropi ventrikel kiri, tanda-tanda perikarditis, aritmia, gangguan elektrolit "hiperkalemia# 2.) Penatalaksanaan Me*is
=ujuan penatalaksanaan pada gagal ginjal kronik adalah untuk mempertahankan fungsi ginjal dan homeostasis selama mungkin. )emua factor yang berperan dalam terjadinya gagal ginjal kronik dicari dan diatasi. dapun penatalaksanaannya yaitu / (enatalaksanaan konservatif, 0eliputi pengaturan diet, cairan dan garam, memperbaiki ketidakseimbangan elektrolit dan asam basa, mengendalikan hiperensi, penanggulangan asidosis, pengobatan
neuropati,
deteksi
dan
mengatasi
komplikasi.
'an
penatalaksanaan pengganti diantaranya dialysis "hemodialisis, peritoneal dialysis# transplantasi ginjal.
9
)elain itu tujuan penatalaksanaan adalah menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit dan mencegah komplikasi yaitu sebagai berikut / 1. 'ialisis 'ialysis dapat dlakukan untuk mencegah komplikasi gagal ginjal yang serius, seperti hiperkalemia, perikarditis, dan kejang. 'ialysis memperbaiki abnormalitas biokimia, menyebabkan cairan, protein, dan natrium dapat dikonsumsi sevara bebas, menghilangkan kecenderungan pendarahan, dan membantu menyembuhkan luka. 2. Koreksi hiperkalemi 0engendalikan kalium darah sangat penting karena hiperkalemi dapat menimbulkan kematian mendadak. ;al yang pertama harus diingat adalah jangan menimbulkan hiperkalemia. )elain dengan pemeriksaan darah, hiperkalemia juga dapat didiagnosis dengan 66G dan 6KG. *ila terjadi hiperkalemia, maka pengobatannya adalah dengan mengurangi intake kalium, pemberian ?a *ikarbonat, dan pemberian infuse glukosa. . Koreksi anemia (engendalian
gagal
ginjal
pada
keseluruhan
akan
dapat
meninggikan ;b. =ransfusi darah hanya dapat diberikan bila ada indikasi yang kuat, missal pada adanya insufisiensi koroner. 9. Koreksi asidosis. (emberian asam melalui
makanan
dan
obat-obatan
harus
dihindari. ?atrium bikarbonat dapat diberikan peroral atau parenteral. ;emodialisis dan dialysis peritoneal dapat juga mengatasi asidosis !. (engendalian hipertensi (emberian obat beta bloker, alpa metildopa, dan vasodilator dilakukan. 0engurangi intake garam dalam mengendalikan hipertensi harus hati-hati karena tidak semua gagal ginjal disertai retensi natrium. 3. =ransplantasi ginjal 'engan pencangkokan ginjal yang sehat ke pasien GGK, maka seluruh faal ginjal diganti oleh ginjal yang baru.
10
BAB III A"UHAN %EPE!A+ATAN PADA %LIEN ,A,AL ,INJAL %!NI" -,,%
3.1 Pengu'/ulan *ata
a. namnesa namnesa adalah mengetahui kondisi pasien dengan cara +a+ancara atau intervie+. 0engetahui kondisi pasien untuk saat ini dan masa yang lalu. namnesa mencakup identitas pasien, keluhan utama, ri+ayat kesehatan sekarang, ri+ayat kesehatan dahulu, ri+ayat kesehatan keluarga, ri+ayat imunisasi, ri+ayat kesehatan lingkungan dan tempat tinggal.
11
1.
Cdentitas 0eliputi identitas klien yaitu / nama lengkap, tempat tanggal lahir, jenis kelamin, agama, pendidikan, pekerjaan, status perka+inan, suku
2.
Keluhan utama Kapan keluhan mulai berkembang, bagaimana terjadinya, apakah secara tiba-tiba atau berangsur-angsur, apa tindakan yang dilakukan untuk mengurangi keluhan, obat apa yang digunakan. Keluhan utama yang didapat biasanya bervariasi, mulai dari urine output sedikit sampai tidak dapat *K, gelisah sampai penurunan kesadaran, tidak selera makan "anoreksia#, mual, muntah, mulut terasa kering, rasa lelah, napas berbau " ureum #, dan gatal pada kulit.
.
7i+ayat Kesehatan )ekarang " (7)= # 0engkaji keluhan kesehatan yang dirasakan pasien pada saat di anamnesa meliputi palliative, provocative, :uality, :uantity, region, radiaton, severity scala dan time. ntuk kasus gagal ginjal kronis, kaji onet penurunan urine output, penurunan kesadaran, perubahan pola nafas, kelemahan fisik, adanya perubahan kulit, adanya nafas berbau ammonia, dan perubahan pemenuhan nutrisi. Kaji pula sudah kemana saja klien meminta pertolongan untuk mengatasi masalahnya dan mendapat pengobatn apa.
9.
7i+ayat (enyakit 'ahulu Kaji adanya penyakit gagal ginjal akut, infeksi saluran kemih, payah jantung, penggunaan obat-obat nefrotoksik, *enign prostatic
12
hyperplasia, dan prostektomi. Kaji adanya ri+ayat penyakit batu saluran kemih, infeksi system prkemihan yang berulang, penyakit diabetes mellitus, dan penyakit hipertensi pada masa sebelumnya yang menjadi predisposisi penyebab. (enting untuk dikaji mengenai ri+ayat pemakaian obat-obatan masa lalu dan adanya ri+ayat alergi terhadap jenis obat kemudian dokumentasikan. !.
7i+ayat Kesehatan Keluarga 0engkaji ada atau tidak salah satu keluarga yang mengalami penyakit yang sama. *agaimana pola hidup yang biasa di terapkan dalam keluarga, ada atau tidaknya ri+ayat infeksi system perkemihan yang berulang dan ri+ayat alergi, penyakit hereditas dan penyakit menular pada keluarga.
3.
7i+ayat (sikososial danya perubahan fungsi struktur tubuh dan adanya tindakan dialysis akan menyebabkan penderita mengalami gangguan pada gambaran diri. $amanya pera+atan, banyaknya biaya pera+atan dan pengobatan menyebabkan pasien mengalami kecemasan, gangguan konsep diri "gambaran diri# dan gangguan peran pada keluarga.
>.
$ingkungan dan tempat tinggal 0engkaji
lingkungan
tempat
tinggal
klien,
mengenai
kebersihan lingkungan tempat tinggal, area lingkungan rumah, dll. b. (emeriksaan Fisik 1. Keadaan umum dan ==E Keadaan umum / Klien lemah dan terlihat sakit berat =ingkat Kesadaran / 0enurun sesuai dengan tingkat uremia
dimana dapat mempengaruhi system saraf pusat ==E / )ering didapatkan adanya perubahan 77 meningkat, tekanan darah terjadi perubahan dari hipertensi ringan sampai
berat 2. )istem (ernafasan Klien bernafas dengan bau urine "fetor uremik#, respon uremia didapatkan adanya pernafasan kussmaul. (ola nafas cepat dan dalam
13
merupakan upaya untuk melakukan pembuangan karbon dioksida yang menumpuk di sirkulasi . )istem ;ematologi (ada
kondisi
uremia
berat
tindakan
auskultasi
akan
menemukan adanya friction rub yang merupakan tanda khas efusi pericardial. 'idapatkan tanda dan gejala gagal jantung kongestif, =' meningkat, akral dingin, 47= detik, palpitasi, nyeri dada dan sesak nafas, gangguan irama jantung, edema penurunan perfusiperifer sekunder dari penurunan curah jantungakibat hiperkalemi, dan gangguan kondisi elektrikal otot ventikel. (ada system hematologi sering didapatkan adanya anemia. nemia sebagai akibat dari penurunan produksi eritropoetin, lesi gastrointestinal uremik, penurunan usia sel darah merah, dan kehilangan
darah,
biasanya
dari
saluran
GC,
kecenderungan
mengalami perdarahan sekunder dari trombositopenia.
9. )ystem ?euromuskular 'idapatkan penurunan tingkat kesadaran, disfungsi serebral, seperti perubahan proses berfikir dan disorientasi. Klien sering didapatkan adanya kejang, adanya neuropati perifer, burning feet syndrome, restless leg syndrome, kram otot, dan nyeri otot. !. )istem Kardiovaskuler ;ipertensi akibat penimbunan cairan dan
garam
atau
peningkatan aktivitas system rennin- angiostensin- aldosteron. ?yeri dada dan sesak nafas akibat perikarditis, efusi pericardial, penyakit jantung koroner akibat aterosklerosis yang timbul dini, dan gagal jantung akibat penimbunan cairan dan hipertensi. 3. )istem 6ndokrin Gangguan seksual / libido, fertilisasi dan ereksi menurun pada laki-laki akibat produksi testosterone dan spermatogenesis yang
14
menurun. )ebab lain juga dihubungkan dengan metabolic tertentu. (ada +anita timbul gangguan menstruasi, gangguan ovulasi sampai amenorea. ngguan metabolism glukosa, resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin. (ada gagal ginjal yang lanjut "klirens kreatinin H 1! ml
paruh
hormon
aktif
memanjang.
Keadaan
ini
dapat
menyebabkan kebutuhan obat penurunan glukosa darah akan berkurang. Gangguan metabolic lemak, dan gangguan metabolism vitamin '. >. )istem (erkemihan (enurunan urine output H 9 ml< hari sampai anuri, terjadi penurunan libido berat 5. )istem pencernaan 'idapatkan adanya mual dan muntah, anoreksia, dan diare sekunder dari bau mulut ammonia, peradangan mukosa mulut, dan ulkus saluran cerna sehingga sering di dapatkan penurunan intake nutrisi dari kebutuhan. %. )istem 0uskuloskeletal 'i dapatkan adanya nyeri panggul, sakit kepala, kram otot, nyeri kaki "memburuk saat malam hari#, kulit gatal, ada< berulangnya infeksi, pruritus, demam " sepsis, dehidrasi #, petekie, area ekimosis pada kulit, fraktur tulang, deposit fosfat kalsium pada kulit jaringan lunak dan sendi, keterbatasan gerak sendi. 'idapatkan adanya kelemahan fisik secara umum sekunder dari anemia dan penurunan perfusi perifer dari hipertensi. 3.2 Diagn#sa %e/era0atan
1. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan keluaran urine, diet berlebih dan retensi cairan dan natrium 2. (erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah, pembatasan diet dan perubahan membrane mukosa mulut.
15
. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status metabolic, sirkulasi,sensasi, penurunan turgor kulit, penurunan aktivitas, akumulasi ureum dalam kulit. 9. Cntoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produk sampah dan prosedur !. Gangguan konsep diri "gambaran diri# berhubungan dengan penurunan fungsi tubuh, tindakan dialysis, koping maladaptif 3. Kurangnya pengetahuan tentang kondisi , prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi. 3.3 Peren(anaan %e/era0atan
1. Diagn#sa %e/era0atan Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan keluaran urine, diet berlebih dan retensi cairan dan natrium Tujuan 0empertahankan berat tubuh ideal tanpa kelebihan cairan %riteria Hasil Klien tidak sesak nafas, edema ekstermitas berkurang, piting edema "-#, produksi urine 3ml
♦
Interensi Kaji status cairan / a. =imbang berat badan
♦
!asi#nal (engkajian merupakan dasar dan
data dasar berkelanjutan untuk
harian b. Keseimbangan masukan
memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi
dan pengeluaran c. =urgor kulit dan adanya edema d. 'istensi vena leher e. =ekanan darah, denyut dan irama nadi
♦
*atasi masukan cairan Cdentifikasi sumber potensial cairan / a. 0edikasi dan cairan
♦
(embatasan cairan akan menentukan berat tubuh ideal,
yang digunakan untuk
keluaran urine, dan respon
16
pengobatan / oral dan
terhadap terapi
intravena b. 0akanan ♦
Ielaskan pada pasien dan keluarga rasional pembatasan
♦
)umber kelebihan cairan yang
♦
*antu pasien dalam
tidak diketahui dapat diidentifikasi
menghadapi ketidak nyamanan dalam pembatasan cairan ♦
(emahaman meningkatkan
♦
kerjasama pasien dan keluarga
=ingkatkan dan dorong
dalam pembatasan cairan
hygiene oral dengan sering
Kolaborasi /
Kenyamanan pasien meningkatkan
♦ ♦
*erikan diuretic, contoh /
kepatuhan terhadap pembatasan
furosemide, spironolakton,
diet.
hidronolakton ♦
denokortikosteroid,
;igiene oral mengurangi
♦
golongan prednisone
kekeringan membrane mukosa mulut 'iuretic bertujuan untuk
♦
menurunkan volume plasma dan ♦
menurunkan retensi cairan di
$akukan dialisis
jaringan sehingga menurunkan resikoterjadinya edema paru denokortikosteroid, golongan
♦
predison digunakan untuk menurunkan proteinuri ♦
17
'ialysis akan menurunkan volume
cairan yang berlebih.
2. Diagn#sa %e/era0atan (erubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual, muntah, pembatasan diet dan perubahan membrane mukosa mulut. Tujuan 0empertahankan masukan nutrisi yang adekuat %riteria Hasil 0empertahankan < meningkatkan berat badan seperti yang diindikasikan oleh situasi individu, bebas edema.
Interensi ♦ Kaji status nutrisi / a. (erubahan berat badan b. (engukuran
♦
!asi#nal 0enyediakan data dasar untuk
memantau perubahan dan mengevaluasi intervensi
antopometrik c. ?ilai laboratorium "elektrolit seru, *?, kreatinin, protein,transferin, dan kadar besi#
Kaji pola diet nutrisi pasien/ a. 7i+ayat diet b. 0akanan kesukaan c. ;itung kalori
♦
♦
(ola diet dahulu dan sekarang dapat dipertimbangkan dalam
18
menyusun menu ♦
Kaji faktor yang berperan dalam merubah masukan nutrisi / a. noreksia, mual, atau
0enyediakan informasi mengenai
♦
faktor lain yang dapat diubah atau
muntah b. 'iet yang tidak
dihilangkan untuk meningkatkan masukan diet
menyenangkan bagi pasien c. 'epresi d. Kuran memahami pembatasan diet e. )tomatitis ♦
0enyediakan makanan kesukaan pasien dalam batas-batas diet
♦
=ingkatkan masukan protein
0endorong peningkatan masukan
♦
diet
yang mengandung nilai biologis tinggi seperti / telur, produk susu, dan ♦
daging njurkan camilan tinggi
(rotein lengkap diberikan untuk
♦
mencapai keseimbangan nitrogen
kalori, rendah protein,
yang diperlukan untuk
rendah natrium,
pertumbuhan dan penyembuhan
diantara +aktu makan 0engurangi makanan dan protein
♦
yang dibatasi dan menyediakan ♦
♦
4iptakan lingkungan yang
kalori untuk energy, membagi
menyenangkan selama
protein untuk pertumbuhan dan
+aktu makan
pertumbuhan jaringan
=imbang berat badan harian
♦
Faktor yang tidak menyenangkan yang berperan menimbulkan
19
anoreksia dihilangkan.
♦
Kaji bukti adanya masukan
ntuk memantau status cairan dan
♦
protein yang tidak adekuat a. (embentukan edema b. (enyembuhan yang lambat c. (enurunan kadar albumin serum
nutris
0asukan protein yang tidak
♦
adekuat dapat menyebabkan penurunan albumin dan protein lain, pembentukan edema, dan perlambatan penyembuhan
. Diagn#sa %e/era0atan . Gangguan integritas kulit berhubungan dengan gangguan status metabolic, sirkulasi,sensasi, penurunan turgor kulit, penurunan aktivitas, akumulasi ureum dalam kulit. Tujuan =idak terjadi kerusakan integritas kulit %riteria Hasil Kulit tidak kering, hiperpigmentasi berkurang, memar pada kulit berkurang Interensi ♦ Kaji terhadap kekeringan kulit,
pruritis, ekskoriasi, dan infeksi
!asi#nal ♦ (erubahan mungkin disebabkan oleh
penurunan aktivitas kelenjar keringat atau pengumpulan kalsium dan posfat pada lapisan kutaneus.
20
♦
Kaji terhadap adanya petekie
♦
dan purpura
(erdarahan yang abnormal sering dihubungkan dengan penurunan jumlah dan fungsi platelet akibat uremia
♦
0onitor lipatan kulit dan area
♦
yang edema ♦
Gunting kuku dan pertahankan
rea-area ini sangat mudah terjadinya injuri
♦
(enurunan curah jantung
kuku terpotong pendek dan
mengakibatkan gangguan perfusi
bersih
ginjal, retensi natrium < air, dan penurunan urine output.
Kolaborasi / ♦ *erikan pengobatan antipruritis sesuai pesanan.
♦
0engurangi stimulus gatal pada kulit
9. Diagn#sa %e/era0atan Cntoleransi aktivitas berhubungan dengan keletihan, anemia, retensi produk sampah dan prosedur dialysis. Tujuan *erpartisipasi dalam aktivitas yang dapat ditoleransi %riteria Hasil 0eningkatkan rasa sejahtera, dan dapat berpartisipasi dalam aktivitas pera+atan mandiri yang dipilih
Interensi ♦ Kaji faktor yang menimbulkan
!asi#nal ♦ 0enyediakan informasi tentang
keletihan / a. nemia b. Ketidakseimbangan cairan
indikasi tingkat keletihan
dan elektrolit c. 7etensi produk sampah d. 'epresi
♦
=ingkatkan kemandirian dalam aktivitas pera+atan diri yang dapat ditoleransi, bantu jika
♦
0eningkatkan aktivitas ringan
keletihan terjadi
♦
njurkan aktivitas alternative
♦
sambil istirahat
0endorong latihan dan aktivitas dalam batas-batas yang dapat ditoleransi dan istirahat yang adekuat
♦
njurkan untuk beristirahat
♦
setelah dialisis
Cstirahat yang adekuat dianjurkan setelah dialysis yang bagi banyak pasien sangat melelahkan.
!. Diagn#sa %e/era0atan . Gangguan konsep diri " gambaran diri # berhubungan dengan penurunan fungsi tubuh, tindakan dialysis, koping maladaptive Tujuan (asien mampu mengembangkan koping yang positif %riteria Hasil -(asien kooperatif pada setiap intervensi kepera+atan, - 0ampu menyatakan atau mengomunikaasikan dengan orang terdekat -
tentang situasi dan perubahan yang sedang terjadi 0ampu menyatakan penerimaan diri terhadap komunikasi 0engakui dan menggabungkan perubahan kedalam konsep diri dengan cara yang akurat tanpa harga diri yang negatif
Interensi ♦ Kaji perubahan dari gangguan
♦
!asi#nal ♦ 0enentukan bantuan individual dalam
persepsi dan hubungan dengan
menyusun rencana pera+atan atau
derajat ketidak mampuan
pemilihan intervensi
Cdentifikasi arti dari kehilangan atau disfungsi pada pasi
♦
0ekanisme koping pada beberapa pasien dapat menerima dan mengatur perubahan fungsi secara efektif dengan sedikit penyesuaian diri, sedangkan yang lain mengalami koping maladaptive dan mempunyai
22
kesulitan dalam membandingkan, ♦
mengenal, dan mengatur, kekurangan
njurkan klien untuk
yang terdapat pada dirinya
mengekspresikan perasaan ♦
0enunjukan penerimaan, dan membantu pasien untuk mengenal
♦
*antu dan anjurkan pera+atan
dan mulai menyesuaikan dengan
yang baik dan memperbaiki
perasaan tersebut
kebiasaan ♦ ♦
njurkan orang yang terdekat
0embantu meningkatkan perasaan harga diri dan mengontrol lebih dari
untuk mengijinkan pasien
satu area kehidupan
melakukan sebanyak banyaknya hal-hal untuk
♦
0enghidupkan kembali perasaan kemandirian dan membantu
dirinya
erkembangan harga diri, serta ♦
'ukung perilaku atau usaha
memengaruhi proses rehabilitasi
seperti peningkatan minat atau partisipasi dalam aktivitas rehabilitasi
♦
(asien dapat beradaptasi terhadap perubahan dan pengertian tentang peran individu masa mendatang
3. Diagn#sa %e/era0atan Kurangnya pengetahuan tentang kondisi , prognosis, dan kebutuhan pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi. Tujuan 0eningkatkan pengetahuan tentang kondisi, prognosis, dan kebutuhan pengobatan %riteria Hasil 0eningkatkan pengetahuan pasien mengenai penyakit yang dideritanya. Interensi ♦ Kaji pemahaman mengenai
!asi#nal ♦ 0erupakan instruksi dasar untuk
penyebab gagal ginjal,
penjelasan dan penyuluhan lebih
konsekuensinya dan
lanjut
penanganannya / a. (enyebab gagal ginjal
23
b. c.
pasien (engertian gagal ginjal (emahaman mengenai
d.
fungsi renal ;ubungan antara cairan, pembatasan diet dengan
e.
gagal ginjal 7asional penanganan "hemodialisis, dialysis
♦
peritoneal, transplantasi# ♦
ginjal dan penanganan setelah mereka siap untuk memahami dan
Ielaskan fungsi renal dan
menerima diagnosis dan
konsekuensi gagal ginjal
konsekuensinya
sesuai dengan tingkat pemahaman dan kesiapan
♦
pasien untuk belajar ♦
(asien dapat belajar tentang gagal
(asien dapat melihat bah+a kehidupannya tidak harus berubah akibat penyakit
*antu pasien untuk mengidentifikasi cara-cara untuk memahami berbagai perubahan akibat penyakit dan penanganan yang mempengaruhi hidupnya
♦
(asien memiliki informasi yang dapat digunakan untuk klarifikasi selanjutnya di rumah
♦
)ediakan informasi baik tertulis maupun secara oral dengan
a. b. c. d.
tepat tentang / Fungsi dan kegagalan renal (embatasan cairan dan diet 0edikasi 0elaporkan masalah, tanda
dan gejala e. Iad+al tindak lanjut f.)umber di komunitas g. (ilihan terapi
24
BAB I PENUTUP
$.1 %esi'/ulan
Gangguan fungsi ginjal yang menahun bersifat progresif dan irreversibel, dimana kemampuan tubuh gagal untuk mempertahankan metabolisme dan keseimbangan cairan dan elektrolit, menyebabkan uremia "retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah# =ransplantasi ginjal merupakan terapi pengganti yang paling baik, akan tetapi mempunyai beberapa kendala seperti keterbatasan donor, biaya mahal, efek samping obat-obatan imunosupresi dan rejeksi kronik yang belum bisa diatasi. Keuntungan transplantasi ginjal ialah menghasilkan rehabilitas paling baik dibandingkan dialysis. $.2 "aran
'iharapkan makalah ini bisa memerikan masukan bagi rekan- rekan mahasis+a calon pera+at, sebagai bekal untuk dapat memahami mengenai penyakit gagal ginjal kronis menjadi bekalkan dalam pengaplikasian dan praktik bila menghadapi kasus yang kami bahas ini.
25
DA4TA! PU"TA%A
4arpenito, $ynda Iuall. "2#. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. 6disi 5. Iakarta / 6G4 'oenges 6, 0arilynn, dkk. "1%%%#. Rencana Asuhan Keperawatan : Pedoman Untuk Perancanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3 . Iakarta / 6G4 $ong, * 4. "1%%3#. Perawatan Medika Bedah !Suatu Pendekatan Proses Keperawatan" #iid 3. *andung / Jayasan Ckatan lumni (endidikan Kepera+atan (rice, )ylvia dan $orraine 0 Dilson. "1%%!#. Pato$isioogi Konsep Kinis Proses%proses Pen&akit. Edisi '. Iakarta / 6G4 )meltBer, )uBanne 4 dan *renda G *are. "21#. Buku A(ar Keperawatan Medika Bedah Brunner ) Suddarth. Edisi *. Iakarta /6G4 'oenges, 0arilynn 6. "1%%%#. Rencana Asuhan Keperawatan. Iakarta / 6G4 )upartondo. " 21 #. Buku A(ar +mu Pen&akit Daam.Iakarta / *alai (enerbit FKC
26
DA4TA! I"I
%ATA PEN,ANTA!..............................................................................................i DA4TA! I"I...........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
$atar *elakang............................................................................... 1
1.2
=ujuan (enulisan............................................................................ 2
1.
0anfaat (enulisan........................................................................... 2
BAB II TINJAUAN TE!ITI"
2.1
'efinisi........................................................................................ 4
2.2
6tiologi........................................................................................ 4
2.
(atofisiologi.................................................................................. 5
2.9
0anifestasi Klinis........................................................................... 6
2.!
(emeriksaan 'iagnostic....................................................................8
2.3
(enatalaksanaan 0edis................................................................... 10
BAB III A"UHAN %EPE!A+ATAN
.1
(engumpulan data......................................................................... 12
.2
'iagnosa Kepera+atan...................................................................16
.
(erencanaan Kepera+atan ............................................................... 16
BAB I PENUTUP
9.1
Kesimpulan.................................................................................26
9.2
)aran......................................................................................... 26
DA4TA! PU"TA%A
27