Makalah Farmakologi Obat Hipertensi Tugas FARMAKOLOGI OBAT ANTI HIPERTENSI
Oleh : Nama : jusniani Nim : 7000!!"0#$ Kelas : %" &e%i'anan
(in Alau''in Ma&assa) "0!*+"0!,
KATA PENGANTAR Segala puji kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah untuk tugas mata kuliah Farmakologi ini dengan baik dan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini adalah hasil tulisan kami yang memuat materi tentang !bat !bat "nti #ipertensi$. %ersam %er samaa ini ini,, kam kamii sam sampai paikan kan bany banyak ak ter terima imakas kasih ih kepa kepada da sem semua ua pih pihak ak yan yang g tel telah ah membantu hingga terselesaikannya tugas ini, yang pertama kepada orang tua kami yang tak lelah memberikan moti&asi dan semangatnya. Yang kedua kepada dr. 'armawansyih m.kes sebagai dosen mata kuliah Farmakologi dan juga teman-teman yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu. 'alam penyusunan makalah ini tentunya jauh dari sempurna. !leh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan demi perbaikan dan penyempurnaan karya ini dan juga karya-karya kami selanjutnya. Semoga makalah ini dapat berman(aat bagi kita semua.
Samata, )) oktober )*+
#ormat kami, Tim enyusun
BAB I PEN-AH(L(AN A. La/a) Bela&ang %agi praktisi dunia kesehatan, pasti tidak asing lagi dengan (armakologi obat dan dosis dimana hampir semua lembaga pendidikan membahas pelajaran ini, baik itu keperawatan, kedokteran, kesehatan masyarakat serta (armasi. Farmakologi atau yang sering disebut dengan ilmu khasiat obat adalah merupakan ilmu yang mempelajari obat dalam seluruh aspeknya baik si(at kimiawi, (isikanya, kegiatan (isiologi, resorbsi dan nasibnya dalam organisme hidup. Farmokologi klinik menyelidiki semua interaksi antara obat dan tubuh serta penggunaannya pada pengobatan penyakit. enyakit darah tinggi atau hipertensi adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan tekanan darah diatas normal yang ditunjukkan oleh angka systoli dan angka diastoli pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah baik berupa air raksa ataupun alat digital lainnya. %ila seseorang mengalami tekanan darah tinggi dan tidak mendapatkan pengobatan dan pengontrolan seara teratur, maka hal ini dapat membawa si penderita ke dalam kasus serius bahkan bisa menyebabkan kematian.
BAB II PEMBAHASAN A. -einisi Hi1e)/ensi +. #ipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah di atas +*/0*mm#g 12#!3. ). #ipertensi adalah peningkatan tekanan darah sehingga tekanan sistolik 4 +* mm#g dan tekanan diastolik 4 0* mm#g 15ee 6 #ayes3 7. Tekanan 'arah 1T'3 didistribusikan terus menerus, tidak ada de(inisi absolut untuk hipertensi 1'a&ey3 . !bat antihipertensi adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tingggi hingga menapai tekanan darah normal. 8. Semua obat antihipertensi bekerja pada satu atau lebih tempat kontrol anatomis dan e(ek tersebut terjadi dengan mempengaruhi mekanisme normal regulasi T'. B. Pa/2isi2l2gi erjalanan penyakit hipertensi sangat perlahan. enderita mungkin tidak menunjukkan gejala selama bertahun-tahun. Masa laten ini menyelubungi perjalanan penyakit sampai terjadi kerusakan organ yang bermakna. %ila terdapat gejala, si(atnya nonspesi(ik, misalnya sakit kepala atau pusing. 5alau hipertensi tetap tidak diketahui dan tidak dirawat, maka akan mengakibatkan kematian karena payah jantung, in(ark miokard, stroke atau payah ginjal. Mekanisme bagaimana hipertensi dapat mengakibatkan kelumpuhan atau kematian berkaitan langsung dengan pengaruh pada jantung dan pembuluh darah. eningkatan tekanan darah sistemik meningkatkan resistensi terhadap pemompaan darah dari &entrikel kiri9 akibatnya beban kerja jantung bertambah. Sebagai akibatnya terjadi hipertropi &entrikel untuk meningkatkan kontraksi. "kan tetapi kemampuan &entrikel untuk mempertahankan urah jantung dengan hipertropi kompensasi akhirnya terlampaui, dan terjadi dilatasi dan payah jantung. :antung semakin teranam oleh semakin parahnya aterosklerosis koroner . bila proses aterosklerosis berlanjut maka suplai oksigen miokar berkurang. 5ebutuhan miokardium akan meningkat akibat hipertropi &entrikel dan peningkatan beban kerja jantung, akhirnya menyebabkan angina atau in(ark miokardium. Sekitar separuh kematian karena hipertensi adalah akibat in(ark miokard atau payah jantung.
3. Klasii&asi Hi1e)/ensi Be)'asa)&an Pen4e%a%n4a +. #ipertensi Esensial/ rimer
;sia, stress psikologis, dan hereditas 1keturunan3. Sekitar 0*<. ). #ipertensi Sekunder 5elainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid 1hipertiroid3, penyakit adrenal. Sekitar +*<. -. Peng2%a/an Fa)ma&2l2gis =eserpin 1>annett yang Serpalan3 adalah alkaloid indol, antipsikotik dan antihipertensi obat yang telah digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi dan untuk menghilangkan gejala psikotik, meskipun karena pengembangan obat yang lebih baik untuk tujuan ini dan karena banyak e(ek samping, itu jarang digunakan saat ini. Tindakan antihipertensi reserpin adalah hasil dari kemampuannya untuk menguras katekolamin 1antara neurotransmitter monoamine lainnya3 dari perangkat ujung sara( simpatis. ?at-@at ini biasanya terlibat dalam mengendalikan denyut jantung, kekuatan kontraksi jantung dan resistensi pembuluh darah peri(er. +. Nama generik A =eserpin Nama dagang A Serpasil Nama abrik A %iohemie ). enghambat enghambat pelepasan adrenergik prasinaptik9 dibagi menjadi antiadrenergik sentral$ dan peri(er$. "ntiadrenergik sentral menegah aliran keluar simpatis 1adrenergi3 dari otak dengan mengakti(kan reseptor B) penghambat. "ntiadrenergik peri(er menegah pelepasan norepine(rin dari terminal sara( peri(er 1misal yang berakhir di jantung3. !bat-obat ini mengosongkan simpanan norepine(rin dalam terminal-terminal sara(. 7. Farmakodinamik Curah jantung dan resitensi peri(er berkurang pada terapi jangka panjang dengan reserpin. enurunan tekanan darah berlangsung dengan lambat karena reserpin mengosongkan berbagai amin dalam otak maupun dalam sara( adrenergik peri(er, mungkin e(ek antihipertensinya merupakan hasil kerja sentrol maupun peri(ernya. #ipotensi postural dapat terjadi tetapi biasanya tidak menimbulkan gejala. Frekwensi jantung dan sekresi renin berkurang. Terjadi retensi garam dan air, yang sering menimbulkan psiodotolerane. . Farmakokinetik =eserpine dimetabolisme seluruhnya, tidak ada bentuk utuh yang di ekskresi dalam urine. 8. Dndikasi #ipertensi esensial ringan, juga digunakan sebagai terapi tambahan dengan obat hipertensi lain pada kasus hipertensi yang lebih berat. . 5ontraindikasi =iwayat depresi mental, ulkus peptikum akti(, kolitis ulserati(, hamil, menyusui. . E(ek samping a. Saluran erna A muntah, diare, mual, anoreksia, mulut kering, hipersekresi. b. 5ardio&askular A aritmia 1terutama jika diberikan bersama-sama digitalis dan kuinidin3, sinkop, gejala menyerupai angina, bradikardi, edema. . Saluran napas A dispne, epistaksis, kongesti nasal. d. Neurologik A sindroma parkinson dan gejala ekstrapiramidal bersi(at jarang, pusing, sakit kepala, ansietas, depresi, gelisah, mengantuk.
e. Muskuloskeletal A nyeri otot. (. Metabolik A peningkatan berat badan. g. ana indera A tuli, glaukoma, u&eitis, injeksi konjungti&a. h. =eaksi hipersensiti&itas A purpura, ruam kulit, pruritus. i. >ain-lainA pseudolaktasi, impotensi, disuri, ginekomastia, penurunan libido. j. =eserpin masuk ke dalam "SD dan berbahaya bagi bayi yang disusui, dan karena itu harus dihindari selama menyusui jika mungkin. G. 'osis 'osis awal A *,8 mg/hari melalui mulut1per oral3, dalam dosis dibagi selama ) minggu. 5emudian kurangi menjadi dosis rumatan *,+-*,)8 mg/hari melalui mulut1per oral3. 'osis maksimum A *,8 mg/hari. E. Klasii&asi O%a/ An/ihi1e)/ensi !bat-obat antihipertensi yang biasa digunakan dapat diklasi(ikasikan dalam beberapa golongan, antara lainA+,+8,++,0 F. -iu)e/i& 'iuretik bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air dan klorida sehingga menurunkan &olume darah dan airan ekstraseluler."kibatnya terjadi penurunan urah jantung dan tekanan darah. Selain mekanisme tersebut, beberapa diuretik juga menurunkan resistensi peri(er sehingga menambah e(ek hipotensinya. E(ek ini diduga akibat penurunan natrium diruang interstisial dan didalam sel otot polos pembuluh darah yang selanjutnya menghambat in(luks kalsium. a. G2l2ngan Tia5i' Terdapat beberapa obat yang termasuk golongan tia@id antara lain hidroklorotia@id, bendro(lumetia@id, klorotia@id dan diuretik lain yang memiliki gugus aryl-sul(onamida 1indapamid dan klortalidon3. !bat golongan ini bekerja dengan menghambat transport bersama Na-Cl di tubulus distal ginjal, sehingga ekskresi Nadan Clmeningkat.H I +8,++ Yang termasuk kedalam golongan Tia@id adalahA +. #idroklorotia@id 1#CT3, merupakan prototype golongan tia@id dan dianjurkan untuk sebagian besar kasus hipertensi ringan dan sedang dan dalam kombinasi dengan berbagai hipertensi lain. ). Dndapamid, memiliki kelebihan karena masih e(ekti( pada pasien gangguan (ungsi ginjal, bersi(at netral pada metabolisme lemak dan e(ekti( meregresi hipertro(i &entrikel. Sampai sekarang tia@id merupakan obat utama dalam terapi hipertensi. %erbagai penelitian besar membuktikan bahwa diuretik terbukti paling e(ekti( dalam menurunkan risiko kardio&askular. %. -iu)e/i& Kua/ ( Loop Diuretics, Ceiling Diuretics) 'iuretik kuat bekerja dengan ara menghambat kotransport Na, 5, Cldan menghambat resorpsi air dan elektrolit. Termasuk dalam golongan diuretik kuat antara lain (urosemid, bumetanid, dan asam etakrinat.HHI ++,0 6. -iu)e/i& Hema/ Kalium "milorid, triamteren, dan spironolakton merupakan diuretik lemah. enggunaannya terutama dalam kombinasi dengan diuretik lain untuk menegah hipokalemia.++ E(ek samping yang sering dijumpai akibat penggunaan obat golongan diuretik ini seperti demam, sakit tenggorokan, rasa lelah, keram otot, dan pusing. %eberapa indi&idu juga mengeluhkan adanya ruam pada kulit, dan detak jantung yang abnormal. E(ek samping obat
golongan diuretik terhadap rongga mulut sendiri yaitu dapat menyebabkan Jerostomia, reaksi likenoid, hilangnya pengeapan 1dysgeusia), angioedema dan eritema multi(orme.
E. Penghambat Adrenoreseptor Beta (β-blocker) β-blocker digunakan sebagai obat tahap pertama pada hipertensi ringan sampai sedang terutama pada pasien dengan penyakit jantung koroner (khususnya sesudah infark miokard akut). β-blocker lebih efektif pada pasien muda dan kurang efektif pada pasien usia lanjut.!""# $eberapa jenis β-blocker"# .
%ardioselektif &ang termasuk jenis kardioselektif seperti acetabutol" atenolol" beta'olol" bisoprolol" metaprolol biasa" dan metaprolol lepas hambat.
.
onselektif &ang termasuk jenis non selektif yaitu nadolol" cartelol" labetalol" penbutolol" timolol" propanolol" dan pindolol.
*.
Obat golongan β-blocker dapat menyebabkan efek samping berupa hipotensi ortostatik" retensi cairan pada tubuh" bradikardia" blokade +," hambatan nodus + dan menurunkan kekuatan kontraksi miokard. Oleh karena itu obat golongan ini dikontraindikasikan pada keadaan bradikardia. fek sentral berupa depresi dan halusinasi dapat terjadi pada pemakaian obat jenis labetalol dan kar/edilol.
0.
fek samping obat golongan β-blocker terhadap rongga mulut yaitu 'erostomia" angioedema" ulser" dysgeusia dan reaksi likenoid.
BAB III PEN(T(P Kesim1ulan #ipertensi atau tekanan darah tinggi adalah tekanan darah di atas +*/0*mm#g 12#!3. !bat antihipertensi adalah obat yang digunakan untuk menurunkan tekanan darah tingggi hingga menapai tekanan darah normal.
=eserpine merupakan obat yang disebut =auwol(ia "lkaloid. =eserpine bekerja dengan ara mengurangi jumlah @at kimia tertentu dalam otak misalnya Norepinephrine dan serotonin, yang mana membantu merendahkan tekanan darah dan mengurangi peradangan yang memiliki masalah mental tertentu.