BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker merupakan suatu penyakit sel yang ditandai dengan hilangnya fungsi kontrol sel terhadap regulasi daur sel pada organisme multiseluler. Penyebab penyakit ini diduga karena peningkatan industri, perubahan pola makan maupun gaya hidup. Kanker juga merupakan penyakit yang paling ditakuti karena disamping biaya pengobatan yang sangat mahal, penyakit ini selalu mengakibatkan penderitaan bahkan kematian bagi orang yang menderitanya. Penyakit kanker dapat menyerang semua tingkatan sosial dalam masyarakat dan semua umur. Kanker telah menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia. Insidennya semakin meningkat. Di dunia, diperkirakan 7,6 juta orang meninggal akibat kanker pada tahun 2005 (WHO,2005) dan 84 juta orang akan meninggal hingga 10 tahun ke depan. Kanker merupakan penyebab kematian no.6 di Indonesia (depkes,2003), dan diperkirakan terdapat 100 penderita kanker baru untuk setiap 100.000 penduduk per tahunnya. Berbagai faktor yang dapat mempengaruhi angka kejadian kanker antara lain faktor geografis (misal kanker serviks lebih banyak di negara asia), suku bangsa, variasi genetik, jenis kelamin (misal kanker payudara lebih banyak pada wanita), dan pengaruh lingkungan (makanan, pola hidup). Padahal sebenarnya banyak kematian akibat kanker dapat dihindari. Menurut WHO, lebih dari 40% dari semua kanker dapat dicegah, selebihnya dengan deteksi dini dan terapi yang tepat bahkan bisa disembuhkan. Kalaupun dalam stadium lanjut penderitaan pasien dapat dikurangi dengan perawatan dan pengobatan yang baik. Dari SUSENAS (Sensus Sosial Ekonomi Nasional) tahun 2004 diketahui sekitar 30% masyarakat kita memilih mengobati diri sendiri dengan obat tradisional lokal maupun impor. Karena kurangnya pengetahuan pasien kanker sering kali
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 1
tidak mengerti cara menilai efektif tidaknya suatu obat yang digunakan dan terbawa iklan mengonsumsi obat selama berbulan-bulan tanpa evaluasi. Akibatnya kebanyakan penderita akhirnya mencari bantuan ke dokter atau terapis ahli lainnya sudah dalam stadium lanjut. Disamping itu salah satu masalah yang mempersulit upaya pengobatan penyakit kanker adalah kondisi sosial ekonomi sebagian besar masyarakat yang masih kurang disertai dengan tingkat pendidikan dan faktor lingkungan masyarakat yang kurang mendukung. Deteksi dini penyakit kanker masih belum banyak dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, karena selain ketidaktahuan, ketidakpedulian, dan ketidakmampuan finansial, banyak masyarakat yang takut menghadapi kenyataan. B. Rumusan Masalah
Bertolak dari latar belakang di atas maka penulis mengidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut : 1.
Apa pengertian Kanker Prostat ?
2.
Apa Etiologi Penyakit Kanker Prostat ?
3.
Apa Gejala Penyakit Kanker Prostat ?
4.
Apa Patofisiologi Kanker Prostat ?
5.
Apa Faktor Resiko Penyakit Kanker Prostat ?
6.
Bagaiaman Pencegahan Penyakit Kanker Prostat ?
7.
Bagaimana Penanggulangan/Pengobatan Penyakit Kanker Prostat ?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut : 1.
Untuk mengetahui apa pengertian Kanker Prostat
2.
Untuk mengetahui Apa Etiologi Penyakit Kanker Prostat Prostat
3.
Untuk mengetahui mengetahui Apa Gejala Penyakit Kanker Prostat
4.
Untuk mengetahui mengetahui Apa Patofisiologi Kanker Prostat
5.
Untuk mengetahui Apa Faktor Resiko Penyakit Kanker Kanker Prostat
6.
Untuk mengetahui Apa Pencegahan Penyakit Kanker Prostat Prostat
7.
Untuk mengetahui Bagaimana Pengobatan Penyakit Kanker Prostat
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Kanker Prostat
Kanker prostat adalah bentuk kanker yang berkembang di prostat, sebuah kelenjar dalam sistem reproduksi laki-laki. kanker prostat Kebanyakan lambat berkembang, namun terdapat kasus kanker prostat agresif. Sel-sel kanker dapat metastasis (menyebar) dari prostat ke bagian tubuh lainnya, terutama tulang dan kelenjar getah bening. kanker prostat dapat menyebabkan rasa sakit, kesulitan buang air kecil, masalah selama hubungan seksual, atau disfungsi ereksi. Gejala lain yang berpotensi dapat mengembangkan selama stadium penyakit. Harga deteksi kanker prostat sangat bervariasi di seluruh dunia, dengan Asia Selatan dan Timur deteksi lebih jarang daripada di Eropa, dan khususnya
Amerika
Serikat.
Kanker
prostat
cenderung
untuk
mengembangkan pada pria berusia lebih dari lima puluh dan meskipun ini adalah salah satu jenis kanker yang paling umum pada laki-laki, banyak yang tidak pernah mengalami gejala, menjalani terapi tidak, dan akhirnya meninggal karena penyebab lainnya. Hal ini karena kanker prostat adalah, dalam banyak kasus, lambat berkembang, gejala-bebas, dan karena laki-laki dengan kondisi yang lebih tua
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 3
mereka sering mati karena sebab-sebab yang tidak terkait dengan kanker prostat, seperti jantung / penyakit peredaran darah, pneumonia, lainnya tidak terkait kanker, atau usia tua. Sekitar 2 / 3 dari kasus lambat tumbuh “kucing”, yang lain ketiga lebih agresif, cepat berkembang secara informal dikenal sebagai “macan”. Kelenjar Prostat
Prostat adalah suatu kelenjar eksokrin dari sistem reproduksi pria. Fungsi utamanya adalah untuk menyimpan dan mensekresi cairan bersih yang terdiri dari sepertiga volume semen. 1.
Prostat sehat berukuran sedikit lebih besar dari buah kenari
2.
Ia terletak di bagian depan anus, tepat di bawah kandung kemih tempat urin
ditampung,
dan
mengelilingi
saluran
kemih
(uretra)
yang
mengeluarkan air kemih dari dalam tubuh 3.
Kelenjar tersebut berperan sebagai bagian dari sistem reproduksi pria dengan memproduksi cairan putih yang mengandung sperma
4.
Prostat juga terdiri dari otot polos yang membantu mengeluarkan sperma sewaktu ejakulasi; dengan demikian, masalah prostat dapat menyebabkan impotensi. Kelenjar prostat memiliki empat wilayah kelenjar yang berbeda:
1.
Zone Periferal (ZP) – Bagian Bagian sub-kapsular dari aspek posterior kelenjar prostat yang mengitari uretra distal dan meliputi hingga 70% kelenjar prostat normal pada lelaki muda. Dari bagian kelenjar inilah lebih dari 70% penyakit kanker prostat berasal.
2.
Zona Sentral (ZS) – Zona ini terdiri dari sekitar 25% kelenjar prostat normal dan mengitari saluran-saluran ejakulasi. Tumor-tumor Zona Sentral bertanggung jawab terhadap lebih dari 25% penyakit kanker prostat seluruhnya.
3.
Zona Transisi (ZT) – Zona Zona ini bertanggung jawab terhadap 5% volume prostat dan sangat jarang terkait dengan karsinoma. Zona Transisi mengitari uretra proksimal dan merupakan wilayah kelenjar prostat yang
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 4
bertumbuh sepanjang hidup Anda. Zona ini terlibat dalam pembesaran prostat jinak. 4.
Zona Jaringan-Otot Anterior- Zona ini bertanggung jawab atas sekitar 5% berat prostat, biasanya tanpa komponen kelenjar, dan hanya terdiri dari, sebagaimana namanya, otot dan jaringan (fibrosa). Gangguan Prostat
Tiga macam gangguan dapat terjadi dalam kelenjar prostat: peradangan atau infeksi (prostatitis), pembesaran prostat jinak (benign prostatic hyperplasia – hyperplasia – BPH), BPH), dan kanker. Normal Meradang Membesar 1.
Prostatis ( Peradangan atau Infeksi ) a.
Prostatitis merupakan istilah klinis untuk menjelaskan luasnya spektrum gangguan yang merentang dari infeksi bakteri hingga sindrom-sindrom nyeri kronis. Hal ini tidak menular (umumnya tidak menular melalui hubungan seks)
b.
Prostatitis Bakterial Akut merupakan gangguan yang kurang lazim namun mudah didiagnosa dan diobati. Penyebabnya adalah bakteri dan muncul tiba-tiba disertai menggigil dan demam, nyeri di bawah punggung dan daerah alat kelamin, dan rasa terbakar atau nyeri ketika berkemih. Indikasi-indikasi lainnya adalah kelebihan sel darah putih dan bakteri di dalam urin.
c.
Prostatitis (Non bakterial) Kronis (sindroma nyeri panggul kronis) merupakan bentuk prostatitis yang paling lazim, namun kurang dipahami. Ditemukan pada pria mulai dari akhir umur belasan, gejala-gejalanya menghilang lalu kembali muncul tanpa tanda, dan bisa saja berupa inflamasi atau non inflamasi. Dalam bentuk inflamasi, urin, semen, dan cairan lainnya dari prostat tidak menunjukkan bukti adanya suatu organisme penyebab infeksi yang telah dikenal, tetapi memang mengandung jenis-jenis sel yang biasanya dihasilkan tubuh untuk melawan infeksi. Dalam bentuk non-inflamasi, tidak terdapat bukti peradangan, termasuk adanya sel-sel yang melawan infeksi.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 5
d.
Prostatitis inflamasi asimtomatik adalah diagnosis berupa tidak adanya gejala-gejala, namun di dalam sperma pasien terdapat selsel yang melawan infeksi. Hal ini sering ditemukan ketika dokter sedang mencari penyebab ketidaksuburan atau sedang melakukan pengujian kanker prostat.
2.
BPH ( benign prostatic hyperplasia )
Merupakan masalah lazim ke dua yang dapat terjadi di dalam prostat. “Benign / Jinak” berarti “bukan kanker” dan “hyperplasia” berarti “pertumbuhan berlebih atau pembesaran.” Dengan bertambahnya usia pria, kelenjar prostat perlahan-lahan membesar. Kelenjar tersebut cenderung meluas di daerah yang tidak ikut membesar bersamanya, menyebabkan tekanan pada saluran kemih, yang dapat menyebabkan masalah berkemih. Desakan untuk sering berkemih, aliran kemih yang lemah, aliran kemih terputus-putus dan menetes, seluruhnya merupakan gejala pembesaran prostat. Paling buruk, BPH dapat menyebabkan kandung kemih lemah, atau infeksi ginjal, sumbatan total aliran air kemih, dan gagal ginjal. 3.
Kanker Prostat
Merupakan salah satu penyakit kanker yang paling lazim pada pria Amerika. Tidak ada tanda-tanda peringatan dini gejala kanker prostat. Setelah tumor ganas menyebabkan kelenjar prostat membengkak secara signifikan, atau setelah kanker menyebar luas melampaui prostat, gejalagejala berikut ini mungkin akan muncul: a. Kebutuhan untuk sering berkemih, terutama pada malam hari b. Kesulitan memulai atau menghentikan aliran kemih c. Pancaran air kemih lemah atau terputus-putus d. Sensasi nyeri atau terbakar pada saat berkemih atau ejakulasi e. Ada darah dalam air kemih atau sperma
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 6
B. Etiologi Penyakit Kanker Prostat
Hingga sekarang masih belum diketahui secara pasti penyebab terjadinya ca prostat ; tetapi te tapi beberapa hipotesa menyebutkan bahwa hiperplasia prostat erat kaitannya dengan Beberapa hipotesis yang diduga sebagai penyebab timbulnya ca mammmae adalah: 1. Adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut. 2. Peranan dari growth factor ( faktor pertumbuhan ) sebagai pemacu pertumbuhan stroma kelenjar prostat. 3. Meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel yang mati 4. Teori sel stem menerangkan bahwa terjadinya proliferasi abnormal sel stem sehingga menyebabkan menyebabkan produksi sel stroma dan se epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan. Kanker prostat dikelompokkan menjadi a.
Stadium 1
: benjolan/tumor tidak dapat diraba pada pemeriksaan fisik,
biasanya ditemukan secara tidak sengaja setelah pembedahan prostat karena penyakit lain. b.
Stadium 2
: tumor terbatas pada prostat dan biasanya ditemukan pada
pemeriksaan fisik atau tes PSA. c.
Stadium 3
: tumor tumor telah menyebar menyebar ke luar dari kapsul prostat, tetapi
belum sampai menyebar ke kelenjar getah bening. d.
Stadium 4
: kanker telah menyebar (metastase) ke kelenjar getah getah
bening regional maupun bagian tubuh lainnya (misalnya tulang dan paru paru).
C. Gejala Penyakit Kanker Prostat
Biasanya kanker prostat berkembang secara perlahan dan tidak menimbulkan gejala sampai kanker telah mencapai stadium lanjut. Kadang
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 7
gejalanya menyerupai BPH, yaitu berupa kesulitan dalam berkemih dan sering berkemih. Gejala tersebut timbul karena kanker menyebabkan penyumbatan parsial pada aliran air kemih melalui uretra. Kanker prostat bisa menyebabkan air kemih berwarna merah (karena mengandung darah) atau menyebabkan terjadinya penahanan air kemih mendadak. Pada beberapa kasus, kanker prostat baru terdiagnosis setelah menyebar ke tulang (terutama tulang panggul, iga dan tulang belakang) atau ke ginjal (menyebabkan gagal ginjal). Kanker tulang menimbulkan nyeri dan tulang menjadi rapuh sehingga mudah mengalami fraktur (patah tulang). Setelah kanker menyebar, biasanya penderita akan mengalami anemia. Kanker prostat juga bisa menyebar ke otak dan menyebabkan kejang serta gejala mental atau neurologis lainnya. Gejala-Gejala Kanker Prostat
1.
Sulit berkemih
Bisa berupa perasaan ingin berkemih tapi tidak ada yang keluar, berhenti saat sedang berkemih, ada perasaan masih ingin berkemih atau harus sering ke toilet untuk berkemih karena keluarnya sedikit – sedikit – sedikit. sedikit. Gejala ini akibat membesarnya kelenjar prostat yang ada di sekitar saluran kemih karena ada tumor di dalamnya sehingga mengganggu proses berkemih. 2.
Nyeri saat berkemih
Problem ini juga disebabkan adanya tumor prostat yang menekan saluran kemih. Namun, nyeri ini juga bisa merupakan gejala infeksi prostat yang disebut prostatitis. Bisa juga tanda hiperplasia prostat yang bukan merupakan kanker. 3.
Keluar darah saat berkemih
Gejala ini jarang terjadi, namun jangan diabaikan. Segeralah periksa ke dokter meski darah yang dikeluarkan hanya sedikit, samar – samar samar atau hanya berwarna merah muda. Kadangkala infeksi saluran kemih juga bisa menyebabkan gejala ini. 4.
Sulit ereksi atau menahan ereksi
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 8
Tumor prostat bisa saja menyebabkan aliran darah ke penis yang seharusnya meningkat saat terjadinya ereksi menjadi terhalang sehingga susah ereksi. Bisa juga menyebabkan tidak bisa ejakulasi setelah ereksi. Tapi, pembesaran prostat bisa saja menyebabkan munculnya gejala ini. 5.
Sulit Buang Air Besar
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih dan di depan rektum. Akibatnya, bila ada tumor, pencernaan akan terganggu. Namun perlu diingat, sulit BAB yang terus menerus terjadi juga bisa menyebabkan pembesaran prostat karena terjadi tekanan pada kelenjar secara terus menerus. Sulitnya BAB dan gangguan saluran pencernaan bisa juga mengindikasikan kanker usus besar. 6.
Nyeri terus menerus
Di punggung bawah, panggul atau paha dalam bagian atas. Sering kali, kanker prostat menyebar di wilayah-wilayah ini, yaitu pada punggung bawah, panggul dan pinggul sehingga nyeri yang sulit dijelaskan di bagian ini bisa menjadi tanda adanya gangguan. 7.
Sering berkemih di malam hari
Jika Anda sering terbangun di malam hari lebih dari sekali hanya untuk berkemih, periksalah segera ke dokter. 8.
Urin yang menetes atau tidak cukup kuat
Gejala ini mirip inkontinensia urin (ngompol). Urin tidak dapat ditahan hingga perlahan keluar dan menetes. Atau kalau pun keluar aliran tidak cukup kuat.
D. PATOFISIOLOGI
Penyebab Ca Prostat hingga kini belum diketahui secara pasti, tetapi beberapa hipotesa menyatakan bahwa Ca Prostat erat hubungannya hubungannya dengan hipotesis yang disuga sebagai penyebab timbulnya Ca Mammae adalah adanya perubahan keseimbangan antara hormon testosteron dan estrogen pada usia lanjut, hal ini akan mengganggu proses pros es diferensiasidan proliferasi sel. Difsreniasi sel yang terganggu ini menyebabkan sel kanker, penyebab
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 9
lain yaitu adanya faktor pertumbuhan yang stroma yang berlebihan serta meningkatnya lama hidup sel-sel prostat karena berkurangnya sel-sel yang mati sehingga menyebabkan terjadinya perubahan materi genetik. Perubahan prolife sehingga menyebabkan produksi sel stroma dan sel epitel kelenjar prostat menjadi berlebihan sehingga terjadi Ca Prostat (Price, 1995) Kanker akan menyebakan penyempitan lumen uretra pars prostatika dan akan menghambat aliran urin,. Keadaan ini menybabkan penekanan intraavesikal,
untuk
dapat
mengeluarkan
urinbuli-buli
harus
dapat
berkontraksi kuat guna melawan tahanan itu. Kontraksi yang terus-menerus menyebabkan perubahan anatomik dari buli-buli berupa hipertrofi detrusor, trabekulasi, terbentuknya selula, sakula, dan divetikel buli-buli. Fase penebalan ototdetrusor ini disebut fase kompensasi (Purnomo,2000) (Purnomo,2000) Perubahan struktur pada buli-buli dirasakan oleh pasien sebagai keluhan pada saluran kemih sebelah bawah atau at au lower urinary track symptom (LUTS) yang dahulu dikenal dengan gejal-gejal prostatismus, dengan semakin meningkatnya
retensi
uretra,
otot
detrusor
masuk
ke
dalam
fase
dekompensaasi dan akhirnya tidak mampu lagi untuk berkontraksisehingga terjadi retensi urin. Tekanan intravsikal yang semakin tinggi akan diteruskan ke seluruh bagian buli-buli ke ureter atau terjadi refluk vesico-ureter. Keadaan ini jika berlangsung terus akan mengakibatkan hidroureter, hidronefrosis,bahkan akhirnya akan dapat jatuh kedalam gagal ginjal (Price, 1995). Berkembangnya tumor yang terus menerus dapat terjadi perluasan langsung ke uretra, leher kandung kemih dan vesika semmininalis. Ca Prostat dapat juga menyebar melalui jalur hematogen yaitu tulang – tulang tulang pelvis vertebra lumbalis, femur dan kosta. Metastasis organ adalah pada hati dan paru (Purnomo,2000) (Purnomo,2000) Proses patologis lainnya adalah penimbunan jaringan kolagen dan elastin diantara otot polos yang berakibat melemahnya kontraksi otot. Selain tu terdapat degenerasi sel syaraf yang mempersarafi otot polos. Hal ini dapat mengakibatkan
terjadinya
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
hipersensitivitas
pasca
fungsional,
Page 10
ketidakseimbangan neurotransmiter, dan penurunan input sensorik, sehingga otot detrusor tidak stabil. Karena fungsi otot vesika tidak normal, maka terjadi peningkatan residu urin yang menyebabkan hidronefrosis dan disfungsi saluran kemih atas (Purnomo,2000)
E. Faktor Risiko Kanker Prostat
Pada kanker prostat walaupun belum ditemukan factor penyebab utamanya, tetapi ada beberapa factor risiko yang diyakini sebagai penyebab terjadinya kanker prostat yaitu : Faktor risiko yang mendapatkan dukungan ilmiah (established risk factor 1.
Usia Lanjut
Usia merupakan faktor risiko terbesar kanker prostat. Kanker prostat jarang terjadi pada pria di bawah 40 tahun, namun risiko kanker prostat akan meningkat setelah usia 50 tahun. Dua dari tiga kasus kanker prostat ditemukan pada pria usia 65 tahun. Hal ini disebabkan karena risiko penyakit pada usia lanjut meningkat seiring dengan proses penuaan dan menurunnya berbagai fungsi fisiologis tubuh. Semakin lanjut usia, risiko terjadinya kanker prostat meningkat secara bermakna. Pria pada usia 50 tahun sekitar 33% memiliki tumor prostat kecil. Sedangkan pada usia 80 tahun sekitar 70% pria dapat dibuktikan secara histopatologi memiliki kanker prostat. Menurut American Cancer Society, pada umumnya, kanker prostat berkembang dengan perlahan. 2.
Hormon Testosterone
Testosteron secara alami memacu pertumbuhan kelenjar prostat. Pria yang menggunakan terapi testosteron, biasanya cenderung mengidap kanker prostat. Banyak dokter menganggap, terapi testosteron akan mempercepat berkembangnya kanker prostat yang awalnya sudah tumbuh. Terapi testosteron jangka panjang pun akan menyebabkan pembesaran kelenjar prostat. 3.
Ras
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 11
Orang dari ras kulit hitam memiliki risiko dua kali lebih besar untuk terjadi kanker prostat disbanding ras lain. Namun peningktan risiko ini dianggap tidak independen, tetapi berhubungan dengan factor lain (counfounding factors) yang berhubungan dengan ras. Misalnya ditemukan titer hormone testosterone yang tinggi di kalangan kulit hitam berisiko kanker. 4.
Riwayat keluarga
Bila ada satu anggota keluarga yang mengidap penyakit ini maka risiko meningkat menjadi dua kali bagi yang lain dan bila ada dua anggota keluarga yang menderita penyakit ini maka risiko penyakit ini menjadi 2-5 kali. Faktor ini berhubungan dengan factor genetic oleh karena itu factor ini merupakan factor yang tidak dapat diubah dan dihindari. Tingginya kanker prostat pada ras tertentu (kaum kulit hitam) membawa kecurigaan adanya peran factor genetic. Salah satu gen yang paling dicurigai penyebab kanker prostat adalah mutasi gen p53. Menurut American Cancer Society, kanker prostat paling jarang di pria Asia dan paling sering terjadi di orang hitam, dan orang Eropa di tengahnya. 5.
Pola makan
Pola makan merupakan changeable risk factor terjadinya kanker prostat. Konsumsi makanan yang mengandung lemak l emak jenuh yang tinggi utamanya lemak hewani akan meningkatkan resiko terkena kanker prostat. Peranan lemak dalam meningkatkan risiko kanker prostat terjadi dengan beberapa mekanisme. Pertama lemak dapat mempengaruhi kadar testosterone, suatu hormone yang diperlukan untuk sel-sel prostat baik jinak maupun ganas. Pria yang mengkonsumsi sedikit lemak akan mempunyai kadar hormone testosterone yang relative rendah. Kedua, lemak adalah sumber radikal bebas, dan yang ketiga adalah hasil metabolisme asam lemak diduga merupakan zat karsinogenik, contohnya adalah asam lemak tidak jenuh omega-6 yang dapat memacu pertumbuhan pertumbuhan sel kanker prostat.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 12
6.
Virus
Jenis retrovirus, dikenal sebagai XMRV diidentikasi kemungkinan sebagai penyebab kanker prostat.
Chemoprevention Berbagai bahan kimiawi obat dan zat lainnya yang diidentifikasi dapat merangsang kanker. Yang tergolong bahan kimia salah satunya adalah logam berat seperti cadmium yang terdapat pada baterai bekas yang memang bisa memicu kanker prostat.
7.
Banyak Duduk
Duduk berjam-jam di belakang meja ternyata meningkatkan risiko kanker prostat. Hal ini didasarkan pada kesimpulan penelitian yang dilakukan ilmuwan di Inggris baru-baru ini. Tim peneliti the university of Athens mencoba menganalisis keterkaitan antara level aktivitas fisik di tempat kerja dan tumbuhnya tumor. Peneliti menganalisis 320 pasien kanker prostat dan dibandingkan dengan kelompok pria sehat. Seluruh partisipan kemudian ditanyai tentang tipikal pekerjaan mereka. Terungkap, pria yang bekerja sebagai pegawai, guru, atau pekerja kantoran berisiko lebih tinggi ketimbang mereka yang lebih banyak menghabiskan waktunya dengan berdiri atau bergerak ke sanakemari seperti buruh pabrik, tukang roti, dan tukang cukur. Setiap pria yang memasuki usia 45 tahun berpeluang mengalami pembesaran kelenjar prostat. Jika pembesaran terjadi secara berlebihan hingga membengkak sebesar buah jeruk, efeknya dapat menekan aliran kemih yang melalui uretra. Kondisi inilah yang disebut BPH5. F.
Pencegahan Pencegah an / Penanggulanga Penanggulangan n Penyakit Kanker Prostat
Kanker prostat sendiri merupakan salah satu penyakit dengan tingkat keganas yang tidak bisa diragukan lagi. Ada yang menyebutkan kanker prostat sendiri sebagai penyakit utama kematian manusia diatas 74 tahun. Untuk kita sebagai manusia perlu mengenal lebih dini apa itu penyakit kanker prostat. Blogiztic akan mengulas cara ampuh mencegah penyakit kanker prostat sebagai berikut. Adapun gejala penyakit kanker prostat seperti
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 13
yang sering dialami si penderita terbangun tengah malam untuk hajat membuang air kecil. Dalam sehariannya si penderita kanker prostatbisa membuang hajat 8 kali setiap harinya dan bisa muncul darah pada air seni maupun sperma, disfungsi dan keluhan sakit pada bagian belakang. Adapun cara ampuh pencegahan penyakit kanker prostat bisa anda dapatkan
sekarang
juga.
Berikut
poin-poin
yang
diperlukan
dalam
penanganan pencegahan masalah kanker kanker prostatselengkapnya sebagai berikut: 1.
Memperbaiki keadaan kesehatan umum Menjaga agar berat badan berada pada berat ideal. Jika anda mempunyai penyakit
obesitasmaka
Disamping
dianjuran
memperbaiki
keadaan
mengatur kesehatan
diet
yang seimbang.
ditambhakan
untuk
melakukn kegiatan olahraga. 2.
Minum banyak air Minuman air sangatlah esensial untuk kesehatan karena membantu mengurangi racun-racun dari dalam tubuh. Konsumsi air yang ideal setiap hari adalah 6 – 8 gelas sehari. Hindari kopi dan teh secara berlebihan.
3.
Mengurangi minuman beralkohol Memakan makanan yang banyak mengandung likopen, contohnya tomat dan buah bit.
4.
Makanlah makanan yang mengandung asam lemak omega-3 seperti kacang kedelai dan produknya seperti tofu, atau susu kacang kedelai, salmon, tuna dan sarden.
5.
Dianjurkan makan makanan yang mengandung beta karoten seperti wortel
6.
Mengurangi konsumsi daging-dagingan dan lemak berlebihan
7.
Mendapat cukup asupan selenium dan vitamin E
8.
Kurangi stres dan depresi dari sekarang.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 14
G. Penanggulang Penanggulangan an / Pengobata Pengobatan n Penyakit Kanker Prostat
Cara pengobatan kanker prostat Pilihan pengobatan bervariasi, tergantung kepada stadiumnya: 1. Pada stadium awal bisa digunakan prostatektomi (pengangkatan prostat)
dan terapi penyinaran 2. Jika kanker telah menyebar, bisa dilakukan manipulasi hormonal
(mengurangi kadar testosteron melalui obat-obatan maupun pengangkatan testis) atau kemoterapi. Pembedahan untuk kanker prostat 1. Prostatektomi
radikal
(pengangkatan
kelenjar
prostat)
Seringkali
dilakukan pada kanker stadium A dan B. Prosedurnya lama dan biasanya dilakukan dibawah pembiusan total maupun spinal. Sebuah sayatan dibuat di perut maupun daerah perineum dan penderita harus menjalani perawatan rumah sakit selama 5-7 harai. 2. Orkiektomi (pengangkatan testis, pengebirian) Pengangkatan
kedua
testis
menyebabkan
berkurangnya
kadar
testosteron, tetapi prosedur ini menimbulkan efek fisik dan psikis yang tidak dapat ditolerir oleh penderita. Orkiektomi adalah pengobatan yang efektif, tidak memerlukan pengobatan ulang, lebih murah dibandingkan dengan obat-obatan dan sesudah menjalani orkiektomi penderita tidak perlu menjalani perawatan rumah sakit. Orkiektomi biasanya dilakukan pada kanker yang telah menyebar. Terapi penyinaran untuk pengobatan kanker prostat .
Terapi penyinaran terutama digunakan untuk mengobati kanker stadium A, B dan C. Biasanya jika resiko pembedahan terlalu tinggi, maka dilakukan terapi penyinaran. Terapi penyinaran terhadap kelenjar prostat bisa dilakukan melalui beberapa cara: 1. Terapi penyinaran eksterna, dilakukan di rumah sakit tanpa perlu menjalani rawat inap. Efek sampingnya berupa penurunan nafsu makan, kelelahan, reaksi kulit (misalnya kemerahan dan iritasi), cedera atau luka
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 15
bakar pada rektum, diare, sistitis (infeksi kandung kemih) dan hematuria. Terapi penyinaran eksterna biasanya dilakukan sebanyak 5 kali/minggu selama 6-8 minggu. 2. Pencangkokan butiran yodium, emas atau iridium radioaktif langsung pada jaringan prostat melalui sayatan kecil. Keuntungan dari bentuk terapi penyinaran ini adalah bahwa radiasi langsung diarahkan kepada prostat dengan kerusakan jaringan di sekitarnya yang lebih sedikit. Pengobatan menggunakan obat :
Manipulasi hormonal Tujuannya adalah mengurangi kadar testosteron. Penurunan kadar testosteron seringkali sangat efektif dalam mencegah pertumbuhan dan penyebaran kanker. Manipulasi hormonal terutama digunakan untuk meringankan gejala tanpa menyembuhkan kankernya, yaitu misalnya pada penderita yang kankernya telah menyebar.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 16
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN A. Pengkajian
1. IDENTITAS Nama
: Tn. I.
Umur
: 62 tahun.
Jenis Kelamin : Laki-laki. Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia. Agama
: Islam.
Pekerjaan
: Pensiunan Depdiknas.
Pendidikan
: SMA.
Alamat
: Jl. Ngagel Dadi 1 G / 15 Surabaya
Alasan Dirawat : BAK tidak lancar dan terasa nyeri, disertai darah merah
sejak 1 minggu yang lalu. Keluhan Utama Sebelumnya: Mulai 1 minggu yang lalu kencing hanya
bisa menetes, tidak dapat tuntas, terasa ada sisa, pancaran tidak jauh , terasa nyeri/panas, serta disertai darah merah. Saat Pengkajian : Nafsu makan menurun dan pasien sering bertanta
tentang keadaan penyakit yang diderita. Upaya yang telah dilakukan : Berobat ke RS Haji Surabaya dan
mendapat obat, kemudian dirujuk ke RSUD Dr. Soetomo. Terapi/Operasi yang pernah dilakukan: Operasi Prostat di RSUD Dr. Soetomo. 2. RIWAYAT KEPERAWATAN (NURSING HISTORY) a. Riwayat Penyakit Sebelumnya: Klien ada riwayat kencing kenc ing tidak lancar + 3 tahun yang lalu dan 1 minggu yang lalu ada kencing darah, terasa nyeri/panas, terasa ada sisa, pancaran tidak jauh dan klien merasa ada benjolan diperut bagian bawahnya.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 17
b. Riwayat Penyakit Sekarang: BAK tidak lancar, terasa nyeri dan panas, terasa ada sisa, sifatnya terus menerus sejak 1 minggu yang yang lalu. Klien juga merasa kesulitan dalam BAB, konsistensi keras dan lama baru keluar. c. Riwayat Kesehatan Keluarga: Dalam keluarganya tidak ada yang menderita penyakit seperti yang diderita oleh klien sekarang ini. d. Keadaan Kesehatan Lingkungan: Klien tinggal dirumah milik sendiri yang kondisinya sangat sederhana. e. Alat Bantu Yang Dipakai: tidak ada. 3. OBSERVASI DAN PEMERIKSAAN FISIK a. Keadaan Umum: Klien pucat (-), melakukan aktivitas seperlunya. Tidur kurang, sering terbangun tengah malam. b. Tanda-tanda Vital: S : 36,2 C N : 80x/m TD: 120/80 P : 20x/m c. SISTEM TUBUH (BODY SYSTEMS): 1)
2)
PERNAFASAN (B1: BREATHING)
Hidung
: tidak ada kelainan.
Trachea
: letaknya normal.
Bentuk dada: kanan dan kiri simetris.
CARDIOVASCULAR (B2: BLEEDING)
3)
Nyeri dada
: tidak ada.
Suara jantung: normal.
Edema
: tidak ada.
PERSYARAFAN (B3: BRAIN)
Kesadaran: compos mentis.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 18
GCS
: E= 4 V=5 M= 6. Total nilai: 15
Kepala dan wajah: tidak ada kelainan, kesan : normal.
Mata: Sklera: tak icterus. Conjunctiva : tak anemis. Pupil : isokor.
Leher: tekanan vena jugularis normal.
Persepsi Sensori
Pendengaran: tidak ada kelainan.
Penciuman : tidak ada kelainan.
Pengecapan : tidak ada kelainan.
Penglihatan
:
ada
penurunan
kelainan,
mata
kanan
mengalami
lapangan pandang dan menggunakan kaca
mata.
4)
Perabaan
: tidak ada kelainan.
PERKEMIHAN- ELIMINASI URI (B4: BLADDER)
Produksi urine: dalam 24 jam 600 – 700 ml, keluar sedikitsedikit, menetes, sering dan terasa nyeri. Kadang ada retensi urine.
5)
Warna
: merah.
Bau: agak amis.
Lainnya
: teraba massa pada rectal toucher.
PENCERNAAN – PENCERNAAN – ELIMINASI ELIMINASI ALVI (B5: BOWEL)
Mulut dan tenggorok: kering, agak merah (iritasi).
Abdomen
: tak ada kelainan.
Rectum
: tidak ada kelainan.
BAB
: 1x/hari, kadang-kadang 2 – 3 hari baru
BAB.
Konsistensi: keras. Ada konstipasi.
Berat Badan (BB)
tanggal 24 Agustus 2016 = 60 kg, TB 159.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
: tanggal 3 Mei 1999 1999 = 78 kg.
Page 19
Diet
: TKTP.
Klien tidak memiliki kebiasaan minum kopi sejak muda, makan tidak habis habis ½ porsi.
6)
TULANG – TULANG – OTOT – OTOT – INTEGUMEN INTEGUMEN (B6: BONE)
Kemampuan pergerakan sendi : bebas.
Tidak ada parese, paralise maupun hemiparese.
Extremitas: Atas
: tidak ada kelainan.
Bawah
: tidak ada kelainan.
Tulang Belakang: tidak ada kelainan.
Kulit: Warna kulit: tidak anemis. Akral : hangat. Turgor : baik.
d. SISTEM ENDOKRIN
Terapi hormon: tidak ada.
e. SISTEM HEMATOPOIETIK:
Diagnosis penyakit hematopoietik yang lalu:
Tanpa anemia.
f. REPRODUKSI. Skrotum/Testis tak ada kelainan, hanya setelah operasi sering keluar gumpalan merah kehitaman dan pasien setelah operasi kelaki-lakianya merasa berkurang. 4. PSIKOSOSIAL Konsep diri: Identitas
Status klien dalam keluarga: suami.
Kepuasan klien terhadap status dan posisinya dalam keluarga: puas.
Peran
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 20
Tanggapan klien terhadap perannya: senang.
Kemampuan/kesanggupan
klien
melaksanakan
perannya:
sanggup.
Kepuasan klien melaksanakan perannya: puas.
Ideal diri/Harapan
Harapan klien terhadap:
Tugas/pekerjaan: dapat pulang dengan cepat agar dapat ketemu pada anak/cucunya.
Tempat/lingkungan kerja: dapat kembali dilingkungan keluarga seperti semula.
Harapan klien terhadap penyakit yang sedang dideritanya:
Klien berharap agar segera cepat sembuh.
Lainnya: klien menganggap apabila tumornya diangkat dengan operasi maka ia akan sembuh total.
Harga diri
Tanggapan klien terhadap harga dirinya: sedang.
Sosial/Interaksi
Hubungan dengan klien lain : baik.
Dukungan keluarga : aktif.
Dukungan kelompok/teman/masyarakat: sangat mendukung.
Reaksi saat interaksi kontak mata.
Konflik yang terjadi terhadap: peran.
SPIRITUAL
Konsep tentang penguasa kehidupan: Allah.
Ritual agama yang bermakna/berarti/diharapkan saat ini: sholat.
Sarana/peralatan/orang yang diperlukan untuk melaksanakan ritual agama yang diharapkan saat ini: lewat ibadah.
Upaya kesehatan yang bertentangan dengan keyakinan agama: tidak ada.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 21
Keyakinan/kepercayaan bahwa penyakit dapat disembuhkan: klien mempercayainya.
Persepsi terhadap penyebab penyakit: sebagai cobaan/peringatan.
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan laboratorium tanggal : 24 Agustus 2016.
Hb
: 15,1 g/dl.
PCV
: 0,47 %
MCV
: 75 FL
LED
: 102 mm/jam.
Pemeriksaan mikrobiologi tanggal 9-September-2016. 9-September-2016. Bahan urine:
Kultur/biakan: - mikroba pseudomonas Aerugenesa. - jumlah kuman > 10.000/ml. 10.000/ml.
Test kepekaan antibiotika (sensitivity test).
DAM 10 test = 3 sensitive : 7 resistent.
Bahan Urine : Laporan pemeriksaan Mikroskopik terima bahan urine. Kesimpulan : sediaan hanya mengandung sedikit sel epitel squamouse,
sel transitional dan sel radang ra dang mononuclear, sel ganas tidak ada. Pemeriksaan Radiologi
IVP/BOP tanggal 28 September 2015
Kesimpulan: kronik non obstruktic Pyelonephritis Bilateral.
USG Ren / Buli urologis tanggal ta nggal 1 Oktober 2016
Kesimpulan: Ren : Besar normal, intensitas echokorteks normal, batas sinu korteks
jelas, tampak ectasis ringan pelviocalyceal, Tak tampak kiste atau abses.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 22
Buli-Buli : Besar normal, dinding tidak menebal, tidak tampak
batu, tampak Blood Cloth. Laporan Endoskopi (tanggal 3 Oktober 2017).
Indikasi : Ca Prostat. Tectal Toucher : BPH Jr II TUR-P (Prostat): -
Irigan : Glicine/H2O : 10 liter.
-
Berat Spesiment Spesiment : 25 25 gram. gram.
-
Waktu : 30 menit.
Terapi:
Infus RL : D5= 2 : 3 20 tetes/menit.
Amoksicillin 3 x 500 mg.
Calnex 3 x 2 tablet Ciprofloxacin 500mg 2 x 1
Diit: TKTP
ANALISA DATA Pengelompokan Pengelompokan Data
Kemungkinan
Masalah
Penyebab
S
Agen
-
agen Nyeri akut
Diagnosa Keperawatan
Nyeri berhubungan
Klien Menyatakan cedera fisik
dengan
Nyeri/panas, terasa
penyumbatan
ada sisa, pancaran
saluran
tidak jauh
sekunder terhadap
klien merasa ada
pelebaran
benjolan
kencing
diperut
bagian bawahnya. O:
Klien pucat
Klien
melakukan
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 23
aktifitas seperlunya.
S:
Intake yang tidak mengatakan adekuat.
Klien
nutrisi:
dari kurang
dari
kebutuhan
dengan intake yang
rasa
dan
Gangguan
berhubungan
makannya
berkurang, mual
kurang kebutuhan
tubuhnya lemah & selera
Gangguan nutrisi:
tidak adekuat.
rasanya
ingin minum terus. Klien
mengatakan
badan lemah. O:
Berat badan 60 kg.
Porsi
makan
tak
habis ½ porsi.
S:
Kurangnya
- Pasien bahwa operasi
Kurang
Kurang
berpikir informasi.
pengetahuan
huan
dengan
tentang penyakit, penyakit, prognosis
maka
dia
pasti sembuh total. - Pasien sering
prog-nosis pengobatan.
& &
pengetatentang
pengobatan
berhubungan dengan kurangnya
bertanya tentang
informasi.
keadaan penyakitnya. O:
-
Pasien
mengetahui
kurang
informasi
tentang penyakitnya.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 24
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri berhubungan dengan penyumbatan saluran kencing sekunder terhadap pelebaran 2. Gangguan nutrisi: kurang dari kebutuhan berhubungan dengan intake yang tidak adekuat. 3. Kurang pengeta-huan tentang penyakit, prognosis & pengobatan berhubungan dengan kurangnya informasi.
C. RENCANA TINDAKAN PERAWATAN No
Tgl
Diagnosa
Rencana Tindakan
Rasional
keperawatan keperawatan dan hasil yg diharapkan
1.
8
1. Nyeri
1. Kaji nyeri,
1. Memberi informasi
Okt
berhubungan
perhatikan lokasi,
untuk membantu dalam
2o16
dengan
intensitas ( skala
menentukan
penyumbatan
1-10 ), dan
pilihan
saluran kencing
lamanya.
Intervensi
sekunder
2. Beri tindakan
terhadap
kenyamanan,
relaksasi,
pelebaran
contoh: membantu
memfokuskan kembali
klien melakukan
perhatian dan dapat
posisi yang
meningkatkan
nyaman,
kemampuan koping
Tujuan : Klien menunjukan beba s dari ketidaknyamanan Kriteria hasil :
2. Meningkatkan
mendorong penggunaan relaksasi / latihan nafas dalam.
1.
Klien melaporkan
3. Beri kateter jika diinstruksikan untuk retensi urine
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
3. Retensi urine menyebabkan infeksi saluran kemih, hidro
Page 25
2.
nyeri hilang /
yang akut :
ureter dan hidro
terkontrol
mengeluh ingin
nefrosis
Ekspresi
kencing tapi tidak
wajah klien
bisa.
rileks 3.
4. Observasi tanda – tanda –
Klien mampu untuk
4.
2.
4. Mengetahui perkembangan lebih
tanda vital.
lanjut
5. Kolaborasi dengan
istirahat
dokter untuk
dengan cukup
memberi obat
Tanda-tanda
sesuai indikasi,
vital dalam
contoh: eperidin (
batas normal
Dumerol )
Gangguan nutrisi
1. Monitor intake
(kurang dari
makanan setiap
kebutuhan tubuh)
hari.
berhubungan
2. Timbang BB,
5. Untuk menghilangkan nyeri hebat / berat, memberikan relaksasi mental dan fisik.
1. Memberikan informasi tentang status gizi klien.
2.
Memberikan
dengan intake
ukuran lengan
intormasi
yang tidak
(triceps) serta
penam
adekuat.
amati penurunan
penurunan BB.
BB. Tujuan:
3. Anjurkan klien
Klien
ada
tanda-tanda mal-nutrisi.
Kalori
bahan
&
merupakan
sumber energi.
untuk
menunjukkan ti-dak
3.
tentang
Klien menyatakan
mengkonsumsi makanan tinggi kalori-inta-ke cairan yang adekuat. 4. Anjurkan pula
4.
Mencegah muntah,
mual distensi
pengertiannya
klien untuk sering
berlebihan serta dis-
terhadap
mengkonsumsi
pepsia
perlunya intake
maka-nan
menyebabkan
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 26
yang
yang adekuat.
kecil.Kontrol
penurunan
Kriteria Hasil:
faktor lingkungan
makan
Peningkatan
seperti bau busuk,
mengurangi stimulus
masukan
bising. Hindari
berbahaya yang dapat
makanan.
makanan yang
meningkatkan
manis, berlemak &
ansietas.
Tidak
ada
penurunan BB
nafsu serta
pedas.
lebih lanjut.
Nutrisi
yang
cocok
&
adekuat
serta
kalori
yang
cukup. 3.
Kurang
1. Review pengertian
1. Menghindari dupli-kasi
pengetahuan
klien & keluarga
&
pengulangan
tentang
tentang
terhadap
pengetahuan
&
penyakit
pe-ngobatan
berhubungan
pengo-batan
2. Tentukan persepsi
informasi.
klien
Tujuan:
kanker
Klien
&
dapat
tentang &
pengobatannya.
akurat
di
lakukan
pembinaan
terhadap
kesalahan
persepsi
&
konsepsi
3. Berikan bimbingan kepada
tentang diagnosa
2. Memungkinkan
serta pengertian.
mengatakan secara
klien.
akibatnya.
dengan kurangnya
diagnosa
&
klien
sebelum mengikuti
memahami penyakit
pengobatan
prosedur
pada tingkatan
pengobatan, terapi
siap.
yang
Mempunyai
komplikasi. Jujurla
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
3. Membantu klien dalam
pengobatannya.
lama,
Page 27
proses &
inisiatif dalam perubahan gaya
sejauhmana
untuk memberikan
pemahaman
berpartisipasi
umpan balik verbal
keluarga.
dalam
&
pengobatan.
mis
Mengikuti
tentang
prosedur
penyakitnya.
&
pengobatan &
sampai
klien
komunikasi
5. Anjurkan
klien
5. Meningkatkan
untuk memelihara
integritas
dengan
kebersihan kulit &
rambut.
perawat/dokter.
rambut. 6. Jelaskan
kepada
6. Sebagai
upaya
menerima
tentang pentingnya
penyembuhan
status nutrisi yang
pencegahan infeksi.
baik
secara
fisik
maupun
percepatan
optimal.
mental.
&
klien
,
/keluarga
kulit
Klien
keadaanya
Klien
mau
berpartisipasi dalam perubahan gaya hi-dup.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
&
meng-koreksi
bekerjasama
Kriteria Hasil:
4. Anjurkan
4. Mengetahui
klien
hidup
h kepada klien.
Page 28
&
D. TINDAKAN KEPERAWATAN TGL
JAM
8Oktober 08: 2016
25
wib
TINDAKAN KEPERAWATAN
1. Mengkaji nyeri, Memperhatikan lokasi, intensitas ( skala 1-10 ), dan lamanya.
s/d
2. Memberikan tindakan kenyamanan,
08: 450
: membantu klien melakukan posisi yang nyaman,
wib
mendorong penggunaan relaksasi / latihan nafas dalam. 3. Memasang kateter jika diinstruksikan untuk retensi urine yang akut : mengeluh ingin kencing tapi tidak bisa. Observasi tanda – tanda – tanda tanda vital. 4. Mengkolaborasi dengan dokter untuk memberi obat sesuai indikasi, contoh: eperidin ( Dumerol )
08 : 45
1. Membantu klien makan & minum.
wib
2. Menganjurkan klien agar menghabiskan diet yang
s/d
diberikan atau menambahkannya sendiri.
09:
3. Menanyakan kembali pada klien & keluarganya
25wib.
tentang keadaan kesehatan/keluhan pagi ini serta kesiapannya
untuk
menjalani
perawatan
&
pengobatan. 4. Menimbang BB= 60 kg, TB= 159 cm. 5. Menganjurkan klien untuk memelihara kebersihan kulit. 6. Mengukur tanda-tanda vital: TD= 120/80 mmHg, nadi= 80x/mt, RR= 20x/mt, suhu= 36Oc 10:
15
wib
1. Menganjurkan klien untuk istirahat & banyak minum air putih.
s/d
2. Membersihkan/mengganti alas tidur.
10 : 35
3. Mengukur tanda-tanda vital: TD= 120/80 mmHg,
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 29
wib 12:
nadi= 80x/mt, RR= 20x/mt, suhu= 36,2oC. 45
wib
4. Menggali pengetahuan klien tentang penyakitnya. 5. Menjelaskan tentang penyakitnya, pengobatan & prognosisnya. 6. Menganjurkan mendampingi
istri &
klien
untuk
memberikan
selalu
support
pada
suaminya. Memberi semangat & dukungan pada klien.
E. EVALUASI No 1.
TGL / JAM
DIAGNOSA
CATATAN PERKEMBANGAN PERKEMBANGAN
8 Oktober 2016
1
S : - Klien mengatakan nyeri berkurang
jam 13 : 25
-
Klien
melakukan
tindakan
relaksasi / latihan nafas dalam O
:
-
klien
mengatakan
masih
merasakan sakit saat kencing, -
ingin kencing tapi tidak bisa
-
TTV dalam batas normal
A : Masalah belum teratasi P : - Intervensi tidak dilanjutkan oleh karena pasien rencana pulang 2.
8 Oktober 2016 jam 13 : 35
2
S: - Klien mengatakan tubuhnya masih lemah. O: - BB=60 kg. - Klien
mau
menghabiskan
makanan/minuman-nya. A: - Masalah belum teratasi. P: - Intervensi tidak diteruskan oleh karena pasien rencana pulang.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 30
3.
8 Oktober 2016
3.
jam 13 : 45
S: - Klien mengatakan tubuhnya masih lemah. O: - BB=60 kg. - Klien
mau
menghabiskan
makanan/minuman-nya. A: - Masalah belum teratasi. P: - Intervensi tidak diteruskan oleh karena pasien rencana pulang. S: Klien mengatakan siap & pasrah dalam menghadapi penyakitnya. O:
-
Klien
masih bertanya-tanya
tentang keadaan penyakitnya. -
Klien
mau
mendengarkan
&
melaksanakan saran untuk makan & beristirahat yang cukup. A: Masalah belum teratasi. P: Intervensi tidak diteruskan oleh karena pasien rencana pulang.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 31
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan
Asupan kalsium berlebih dalam diet (>2000mg/hari) meningkatkan risiko kanker prostat, khususnya meningkatkan proliferasi sel kanker prostat. Kalsium berperan sebagai regulator 1,25 dihidroksi vitamin D. Selain itu, kalsium juga berperan sebagai regulator PTH, kalsium serum yang tinggi akan menurunkan PTH dalam sirkulasi sehingga konversi 25(OH) vitamin D menjadi vitamin D aktif dengan bantuan PTH juga menurun. Kedua hal ini menyebabkan penurunan regulasi 1,25 dihidroksi vitamin D, vitamin D aktif yang diduga berperan penting dalam proses karsinogenesis melalui inhibisi pertumbuhan dan proliferasi proliferasi sel kanker dan metastasis. Hubungan antara asupan kalsium berlebih dan kanker prostat menjadi lebih jelas dan relevan dengan melibatkan peran vitamin D aktif sebagai inhibitor pertumbuhan dan proliferasi sel kanker prostat. Salah satu alternatif untuk menghambat pertumbuhan dan proliferasi sel kanker prostat adalah melalui intraprostatic conversion dari 25(OH)D menjadi 1,25(OH)vitamin D tanpa melibatkan kalsium serum yang mengatur konversi di ginjal. B. Saran
Perlu informasi dan sosialisasi bagi para usia lanjut untuk mengkonsumsi kalsium dalam jumlah aman. Perlu penelitian lebih lanjut guna menguak lebih lanjut potensi intraprostatic conversion guna mencegah risiko kanker prostat
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 32
DAFTAR PUSTAKA Affandi, Biran (2000). Kesehatan Reproduksi, Pidato pengukuhan Guru Besar tetap Obstetri & Ginekologi FKUI, Jakarta. Manuaba, IBG. (1989). Ilmu Kebidanan dan Penyakit Kandungan dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Kehidupan, Pidato Pengukuhan Penerimaan Jabatan Guru Besar tetap FK Universitas Udayana, Denpasar Manuaba, IBG. (1998). Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, Keluarga Berencana untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: Penerbit buku kedokteran EGC. Rafei, Utan Muchtar (2004). Keselamatan Ibu dalam Kehamilan dan Persalinan Aman. PIT POGI XIV, Bandung. Bucaille, Maurice (2005). Reproduksi Manusia, Bibel, Quran, dan Sains Modern. Jakarta: PT Bulan Bintang. Black, Joyce M & Esther Matassarin-Jacobs. 1997. Medical Surgical Nursing : Clinical Management for Continuity of Care, Edisi 5, W.B. Saunders Company, Philadelphia Carpenito, Lynda Juall. 2001. Buku Saku Diagnosa Keperawatan. EGC. Jakarta. Doenges, Marilyn E, E, et all. 1993. Nursing Care Plans : Guidelines for Planning and Documenting Patient Care, Edition 3, F.A. Davis Company, Philadelphia. Gale,
Danielle
&
Charette,
Jane. 2000. Rencana
Asuhan
Keperawatan
Onkologi. EGC. Jakarta.
MAKALAH DAN ASKEP CA PROSTAT
Page 33