2014
[GERAK DAN MUSKULOSKELETAL] MUSKULOSKELETAL ]
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Cedera pada jaringan muskuloskeletal dapat melibatkan satu jaringan yang spesifik seperti ligament, tendon atau satu otot tunggal, walaupun cedera pada satu jaringan tunggal jarang terjadi. Kejadian yang lebih umum adalah beberapa jaringan mengalami cedera dalam suatu insiden traumatik seperti fraktura yang berhubungan dengan trauma kulit, saraf dan pembuluh darah. Ada dua jenis cedera yang sering dialami oleh atlet, yaitu trauma akut dan Overuse Overuse Syndrome Syndrome (Sindrom Pemakaian erlebih!. Cedera akut adalah suatu cedera berat yang terjadi secara s ecara mendadak, seperti robekan ligament, otot, tendo, atau terkilir, atau bahkan patah tulang. Cedera akut biasanya memerlukan pertolongan profesional. Sedangkan Sindrom pemakaian berlebih sering dialami oleh atlet, bermula dari adanya suatu kekuatan yang sedikit berlebihan, berlebihan, namun berlangsung berlangsung secara berulang"ula berulang"ulang ng dalam jangka waktu lama. Sindrom ini kadang memberi respon yang baik dengan pengobatan sendiri. #ekanan yang dihadapi pada pertandingan terkadang tidak bisa ditoleransi oleh tubuh. $ika kekuatan luar yang mengenai tubuh melebihi daya tahan jaringan tubuh, maka cedera akan terjadi. terjadi. Cedera bisa mengenai otot dan tendon, tendon, sendi dan ligamen, ligamen, tulang, saraf, otak, dan lain sebagainya. Cedera ini seringkali direspon oleh tubuh dengan tanda radang yang terdiri atas rubor (merah!, tumor (bengkak!, kalor (panas!, dolor (nyeri!, dan functiolaesa (penurunan fungsi!.
1.2.
Tujuan
%alam penyusunan makalah ini tentunya meniliki tujuan yang diharapkan berguna bagi para pembaca dan khususnya kepada penulis sendiri. %imana tujuannya dibagi menjadi dua macam.&ang pertama secara umum makalah ini bertujuan menambah wawasan mahasiswa'i dalam menguraikan suatu persoalan secara holistik dan tepat, serta melatih pemikiran ilmiah dari seorang mahasiswa'i fakultas kedokteran.
Cedera Otot, Tendo dan Ligamen
1
2014
[GERAK DAN MUSKULOSKELETAL]
%imana pemikiran ilmiah tersebut sangat dibutuhkan bagi seorang dokter agar mampu menganalisis suatu persoalan secara tepat dan cepat. Sedangkan secara khusus tujuan penyusunan makalah ini ialah sebagai berikut •
Agar dapat bekerjasama dalam kelompok dalam memecahkan masalah yang ada
•
Agar kita mengetahui segala aspek yaang berkaitan dengan cedera otot, tendo dan ligamen
•
)enambah khasanah ilmu pengetahuan para pembaca dan penulis
•
Sebagai bahan referensi mahasiswa'i *akultas Kedokteran +S+ semester dalam menghadapi ujian modul
•
)elengkapi tugas small group discussion modul / skenario 0
1.3. Perumusan Masalah
1. agaimana anatomi dan fisiologi dari otot, tendo dan ligamen2 3. Apa saja yang termasuk kedalam cedera otot, tendo dan ligamen2 0. agaimana tingkat stadium cedera otot, tendo dan ligamen2 4. Apa etiologi cedera otot, tendo dan ligamen2 -. agaimana mekanisme cedera otot, tendo dan ligamen2 5. agaimana manifestasi klinis dari cedera otot, tendo dan ligamen2 6. Apa saja pemeriksaan yang perlu dilakukan untuk mendiagnosis cedera otot, tendo dan ligamen2 7. agaimana penatalaksanaan yang dapat dilakukan pada pasien dengan cedera otot, tendo dan ligamen2 8. Apa komplikasi cedera otot, tendo dan ligamen2
Cedera Otot, Tendo dan Ligamen
2
2014
[GERAK DAN MUSKULOSKELETAL]
BAB II PEMBAHASAN
Semester - Skenario 0 )odul 9erak dan )uskuloskeletal Pentngn!a Pemanasan "#armng U
%$Seorang atlet wanita pelari marathon mengikuti perlombaan lari jarak jauh 1: kilometer. Karena sesuatu hal, dia terlambat sampai di tempat pertandingan sehingga tidak sempat melakukan pemanasan. Seusai pertandingan, dia merasa sakit di engkel kaki, lalu oleh tim medis atlet tersebut dibawa kerumah sakit, untuk mendapatkan penanganan. Selanjutnya atlet tersebut dianjurkan untuk menggunakan tongkat selama 1 bulan.
2.1.
Anat&m 'an (s&l&g 'ar &t&t) ten'& 'an lgamen
A. *t&t
Otot merupakan alat gerak aktif k arena kemampuan berkontraksi . O tot memendek jika sedang berkontraksi dan memanjang jika berelaksasi. Kontraksi otot terjadi jika otot sedang melakukan kegiatan , sedangkan relaksasi otot terjadi jika otot sedang beristirahat. Dengan demikian otot memiliki 3 karakter, yaitu: a. Kontraksibilitas yaitu kemampuan otot untuk memendek dan lebih pendek dari ukuran semula, hal ini teriadi jika otot sedang melakukan kegiatan. b. Ektensibilitas, yaitu kemampuan otot untuk memanjang dan lebih panjang dari ukuran semula. c. Elastisitas, yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula. Otot tersusun atas dua macam filamen dasar, yaitu filament aktin dan Cedera Otot, Tendo dan Ligamen
3
2014
[GERAK DAN MUSKULOSKELETAL]
filament miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. iofibril menyusun serabut otot dan serabut otot!serabut otot menyusun satu otot. Fungsi Otot •
•
•
)elaksanakan kerja, misalnya berjalan, memegang, mengangkat (otot lurik!.
)engalirkan darah, mengedarkan sari makanan dan oksigen (otot polos!. )enggerakkan jantung (otot jantung!.
;tot adalah jaringan kontraktil, salah satu dari empat macam jaringan dasar < jaringan ikat, otot, saraf, dan jaringan epitelial. Ada tiga jenis otot 1. Otot lurik atau skeletal, yaitu otot yang menempel di kerangka. Otot lurik dikendalikan secara sadar atau dengan rangsangan saraf untuk menggerakkan tubu bagian luar. Otot rangka beker!a di sepan!ang rentang sendi dan meregang di antara tulang"tulang, dan akan terasa nyeri setela latian berat. Otot lurik adala !aringan tubu yang paling banyak, sekitar 23# dari berat tubu $anita dan sekitar 40# dari berat tubu laki"laki. 2. Otot polos, yaitu otot yang menempel pada dinding organ"organ internal selain !antung, seperti lambung, usus, dan gin!al. Otot polos bertindak tanpa rasangan saraf, seperti yang mengendalikan pernapasan, pencernaan dan fungsi lainnya. 3. Otot kardiak atau otot !antung yang bertindak tanpa rangsangan saraf, yang mengendalikan fungsi !antung.
B. Ten'&
#endon adalah jaringan ikat fibrosa yang menghubungkan otot dengan tulang. Setiap otot punya tendon di ujung"ujungnya. #endon memiliki kemampuan meregang yang sangat kecil. #ugas tendon adalah untuk mengirimkan daya di antara tulang dan otot. Cedera Otot, Tendo dan Ligamen
4
2014
[GERAK DAN MUSKULOSKELETAL]
Pada dasarnya tendonlah yang memungkinkan kita bergerak karena tendon adalah perantara ketika otot menggerakkan tulang. #endon adalah jaringan ikat yang memiliki kekuatan tarik yang sangat tinggi yang menghubungkan otot dengan tulang. )irip dengan ligamen, tendon juga terutama terdiri dari serat kolagen. #endon secara struktural dirancang untuk menahan jumlah tinggi tegangan otot dan mereka bekerja sama dengan otot untuk mengerahkan kekuatan dalam yang digunakan untuk menarik hal"hal ke arah tubuh. Selain serat kolagen padat, tendon juga terdiri dari elastin, glikoprotein berat glikosilasi, kalsium, mangan dan tembaga.
+. Lgamen
=igamen adalah jaringan ikat yang berbentuk pita mempertemukan kedua ujung tulang pada sendi. =igamen membungkus tulang dengan tulang yang diikat oleh sendi. eberapa tipe ligamen a.
=igamen #ipis =igamen pembungkus tulang dan kartilago. )erupakan ligament kolateral yang ada di siku dan lutut. =igamen ini memungkinkan terjadinya pergerakan.
b.
=igamen jaringan elastik kuning.)erupakan ligamen yang dipererat oleh jaringan yang membungkus danmemperkuat sendi, seperti pada tulang bahu dengan tulang lengan atas.
=igamen berfungsi untuk menyangga dan menguatkan sendi. Cedera Otot, Tendo dan Ligamen
%
2014
[GERAK DAN MUSKULOSKELETAL]
=igamen adalah jaringan ikat fibrosa yang sedikit lentur, yang mengikat satu tulang dengan tulang lainnya dan membentuk sendi. =igamen mengendalikan jangkauan gerak sendi, mencegah dan menstabilkan sendi sehingga tulang bergerak dalam keselarasan. Karena memiliki kemampuan peregangan terbatas, ligamen membatasi panjang gerak sendi untuk melindunginya dari cedera. %iberikan di bawah ini adalah perbedaan utama antara tendon dan ligamen dalam hal komposisi, penempatan, fungsi dan jenis cedera. Tempat Perbeaan &omposisi
Tempat
Ligamen
Cluster paket kecil serat kolagen lembut
'erat kolagen, elastin, proteoglikan, tembaga, kalsium, mangan
(ntara sendi tulang, (ntara Otot dan tulang sekitar rongga perut tangan dan lengan, kaki, dan raim tungkai, paa, pinggul, !ari, dll
)ungsi
*engubungkan tulang dengan tulang
Cedera
Terkilir, robek ligamen
2.2.
Tenon
*engubungkan otot dengan tulang
Cedera otot, a+ulsi, Tenosino+itis
,ang termasuk ke'alam -e'era &t&t) ten'& 'an lgamen
(da dua !enis cedera yang sering dialami, yaitu trauma akut dan Overuse Syndrome 'indrom -emakaian erlebi/. Trauma akut adala suatu cedera berat yang ter!adi secara mendadak, seperti robekan ligament, otot, tendo, atau terkilir, atau bakan pata tulang. Cedera akut biasanya memerlukan pertolongan profesional. 'edangkan sindrom pemakaian berlebi sering dialami, bermula dari adanya suatu kekuatan yang sedikit berlebian, namun berlangsung berulang"ulang dalam !angka $aktu lama. 'indrom ini kadang memberi respon yang baik dengan pengobatan sendiri.
Cedera Otot, Tendo dan Ligamen
2014
[GERAK DAN MUSKULOSKELETAL]
)enurut >ardianto ?ibowo (188- 33! ada dua jenis cedera pada otot atau tendo dan ligamentum, yaitu 1. Strain
Strain adalah robekan mikroskopis tidak komplit dengan perdarahan ke dalam jaringan.(Smelt@er Su@ame, K) runner dan Suddarth!. Strain adalah bentuk cidera berupa penguluran atau kerobekan pada struktur muskulotendinous (otot atau tendon!. Strain akut pada struktur muskulotendious terjadi pada persambungan antara otot dan tendon. #ipe cedera ini sering terlihat pada pelari yang mengalami strain pada hamstringnya. eberapa kali cedera terjadi secara mendadak ketika pelari dalam melangkahi penuh.
3. Sprain
Cedera Otot, Tendo dan Ligamen
2014
[GERAK DAN MUSKULOSKELETAL]
Sprain adalah cedera struktur ligamen di sekitar sendi, akibat gerakan menjepit atau memutar. (runner Suddarth. 3::1. K). Bdisi 7. /ol0.hal 30--. $akartaB9C! Sprain adalah trauma pada ligamentum, struktur fibrosa yang memberikan stabilitas sendi, akibat tenaga yang diberikan ke sendi dalam bidang abnormal atau tenaga berlebihan dalam bidang gerakan sendi. (Sabiston.1884.uku Ajar edah. agian 3. >al 06:. $akartaB9C! Sprain merupakan keadaan ruptura total atau parsial pada ligamen penyangga yang mengelilingi sebuah sendi. (Kowalak, $enifer P. 3:11. Patofisiologi. >al 407. $akartaB9C! %ari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa sprain adalah cedera struktural ligamen akibat tenaga yang di berikan ke sendi abnormal, yang juga merupakan keadaan ruptura total atau parsial pada ligamen.
2.3.
Sta'um -e'era &t&t) ten'& 'an lgamen
Cedera Otot, Tendo dan Ligamen
2014
[GERAK DAN MUSKULOSKELETAL]
A. Stran
1. %erajat ')ild Strain (ingan! %erajat i'mild strain (ringan! yaitu adanya cidera akibat penggunaan yang berlebihan pada penguluran unit muskulotendinous yang ringan berupa stretching'kerobekan ringan pada otot'ligament. a. •
•
9ejala yang timbul Dyeri local )eningkat apabila bergerak'bila ada beban pada otot
3. %erajat ')edorate Strain (ingan! %erajat ii'medorate strain (ringan! yaitu adanya cidera pada unit muskulotendinous akibat kontraksi'pengukur yang berlebihan. a. 9ejala yang timbul •
Dyeri local
•
)eningkat apabila bergerak'apabila ada tekanan otot
•
Spasme otot sedang
•
engkak
•
#enderness
•
9angguan kekuatan otot dan fungsi sedang
0. %erajat 'Strain SeEere (erat! %erajat 'Strain SeEere (erat! yaitu adanya tekanan'penguluran mendadak yangcukup berat. erupa robekan penuh pada otot dan ligament yang menghasilkan ketidakstabilan sendi. a. •
9ejala Dyeri yang berat
•
Adanya stabilitas
•
Spasme
•
Kuat
•
engkak
•
#enderness
Cedera Otot, Tendo dan Ligamen
2014
•
[GERAK DAN MUSKULOSKELETAL]
9angguan fungsi otot
. S$ran a. Sprain derajat (kerusakan minimal!
Dyeri tanpa pembengkakan, tidak ada memar, kisaran pembengkakan aktif dan pasif, menimbulkan nyeri, prognosis baik tanpa adanya kemungkinan instabilitas atau gangguan fungsi. 1.
*erupakan
robekan
dari
beberapa
ligament
akan
tetapi
tidak
mengilangkan dan menurunkan fungsi sendi tersebut. 2. -asien bisa mera$at sendiri selama proses reabilitasi, atau setela mendapatkan diagnosa dari dokter. 3. *asa penyembuan antara 2" minggu. 4. Ter!adi rasa sakit, pembengkakan kecil, sedikit perdaraan tetapi tidak ter!adi leksitas abnormal.
b. Sprain derajat (kerusakan sedang! Pembengkakan sedang dan memar, sangat nyeri, dengan nyeri tekan yang lebih menyebar dibandingkan derajat . Kisaran pergerakan sangat nyeri dan tertahan, sendi mungkin tidak stabil, dan mungkin menimbulkan gangguan fungsi. 1. imana ter!adi kerusakan ligamen yang cukup lebi besar tetapi tidak sampai ter!adi putus total. 2. Ter!adi rupture pada ligament seingga menimbulkan penurunan fungsi sendi. 3. 5ntuk pemuliannya membutukan bantuan 6sioterapi dengan rentang $aktu 2" minggu. 4. 7asa sakit8nyeri,bengkak ter!adi perdaraan yang lebi banyak.
c.
Sprain derajat (kerusakan kompit pada ligamen! Pembengkakan hebat dan memar, instabilitas stuktural dengan peningkatan kirasan gerak yang abnormal (akibat putusnya ligamen!, nyeri pada kisaran pergerakan pasif mungkin kurang dibandingkan derajat yang lebihh rendah (serabut saraf sudah benar" benar rusak!. >ilangnya fungsi yang signifikan yang mungkin membutuhkan
pembedahan untuk mengembalikan fungsinya. 1. Ter!adi rupture komplit dari ligamen seingga ter!adi pemisaan komplit ligamen dari tulang. 2. 5ntuk bisa puli kembali maka diperlukan tindakan operasi dan 6sioterapi dan rata"rata memakan $aktu "10 minggu. 3. -ada tingkatan ini ligamen pada lutut mengalami putus secara total dan lutut tidak dapat digerakkan.
Cedera Otot, Tendo dan Ligamen
10
2014
2..
[GERAK DAN MUSKULOSKELETAL]
Et&l&g -e'era &t&t) ten'& 'an lgamen
A. Stran penggunaan otot yang berlebihan, tekanan yang terlalu besar, atau perenggangan yang berlebihan.
Pada strain akut F Ketika otot keluar dan berkontraksi secara mendadak Pada strain kronis F #erjadi secara berkala oleh karena penggunaaan yang berlebihan'tekanan berulang" ulang,menghasilkan tendonitis (peradangan pada tendon!.
B. S$ran
eberapa faktor sebagai penyebab sprain 9 1.
5mur )aktor umur sangat menentukan karena mempengarui kekuatan serta kekenyalan !aringan. *isalnya pada umur tiga pulu sampai empat pulu taun kekuatan otot akan relati+e menurun. :lastisitas tendon dan ligamen
menurun pada usia tiga pulu taun. 2. Ter!atu atau kecelakan Sprain dapat ter!adi apabila ter!adi kecelakan atau ter!atu seingga !aringan ligamen mengalami sprain. 3. -ukulan Sprain dapat ter!adi apabila mendapat pukulan pada bagian sendi dan menyebabkan sprain. 4. Tidak melakukan pemanasan -ada atlet olaraga sering ter!adi sprain karena kurangnya pemanasan. engan melakukan pemanasan otot"otot akan men!adi lebi lentur.
1.
*enurut &o$alak, etiologi kseleo meliputi 9 -emuntiran mendadak dengan tenaga yang lebi kuat daripada kekuatan ligamen dengan menimbulkan gerakan sendi diluar kisaran gerak 7-'/
normal 2. )raktur atau dislokasi yang ter!adi secara bersamaan )aktor 7isiko 1. 7i$ayat keseleo sebelumnya faktor risiko yang paling sering/ 2. ;angguan pada !aringan ikat 3. &aki Ca+o+arus
Cedera Otot, Tendo dan Ligamen
11
2014
2./.
[GERAK DAN MUSKULOSKELETAL]
Mekansme -e'era &t&t) ten'& 'an lgamen
A. Stran B. S$ran
2.0.
Man(estas klns -e'era &t&t) ten'& 'an lgamen
A. Stran B. S$ran
2..
Pemerksaan -e'era &t&t) ten'& 'an lgamen
A. Stran B. S$ran
2..
Penatalaksanaan -e'era &t&t) ten'& 'an lgamen
A. Stran B. S$ran
2..
4&m$lkas -e'era &t&t) ten'& 'an lgamen
BAB III PENUTUP 3.1. 4esm$ulan Semua jenis kejang, baik yang umum maupun yang parsial, baik yang
disebabkan oleh demam maupun penyebab lainnya haruslah ditangani dengan
Cedera Otot, Tendo dan Ligamen
12
2014
[GERAK DAN MUSKULOSKELETAL]
adekuat. Penanganan awal yang tidak cepat dan tepat dapat memperparah kondisi pasien karena kejang adalah keadaan klinis yang serius. Kebanyakan orang akan merasa panik ketika menjumpai pasien dengan kejang. )aka dari itu diperlukan ketenangan dan kesigapan tenaga medis, khususnya dokter, agar setiap pasien dapat menerima penatalaksana an awal yang baik. 3.2. Saran %alam penyelesaian makalah ini kami juga memberikan saran bagi para
pembaca dan mahasiswa'i agar dapat 1. )engetahui jenis"jenis kejang serta penatalaksanaannya 3. )engetahui setiap penanganan awal yang harus dilakukan jika menemui kasus kejang 0. )elakukan penatalaksanaan awal sebelum merujuk pasien dengan kejang
Cedera Otot, Tendo dan Ligamen
13