MAKALAH ANATOMI FISIOLOGI HEWAN DAN MANUSIA
“ SISTEM OTOT” D I S U S U N OLEH : KELOMPOK 5 : ASMI AMALIA AKBAR ALMISWANA MUHFRIANA MAULANI SAID SRI WAHYUNI ANDI FAUZIAH NURANISA FIFIANI
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rah mat dan karunia Nya kepada kami, sehingga kami berhasil untuk menyelesaikan makalah tentang “Sistem Skeleton”. Makalah ini penulis susun untuk melengkapi tugas mata kuliah ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA dan HEWAN. Makalah ini diharapkan mampu memeberikan wawasan pengetahuan bagi para pembaca mengenai otot. Selayaknya manusia biasa, pasti tidak luput dari kesalahan, begitu pula den gan kami. Oleh karena itu, apabila adanya suatu kritik dan saran, itu semua bersifat membangun. Agar makalah ini berguna untuk selanjutnya. Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan membaca makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai referensi.
PENULIS
Kelompok 5
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Otot adalah sebuah jaringan konektif yang tugas utaman ya adalah berkontraksi yang berfungsi untuk menggerakan bagian-bagian tubuh baik yang di sadari maupun yang tidak. Sekitar 40% berat dari tubuh kita adalah otot. Tubuh manusia memiliki lebih dari 600 otot rangka. Otot memiliki selsel yang tipis dan panjang. Otot bekerja dengan cara mengubah lemak dan glukosa menjadi gerakan dan energi panas. Otot rangka melekat pada tulang secara langsung ataupun dengan bantuan tendon. Otot bekerja berpasangan satu berkontraksi dan lawannya relaksasi sehingga otot bisa menggerakan berbagai bagian dari tubuh manusia seperti lutut yang bisa dibengkokan maupun di luruskan. Otot manusia merupakan suatu alat yang penting untuk menunjang pergerakan atau selama aktifitas. Pergerakan otot sadar diawali dengan adanya sebuah sinyal dari syaraf motorik (gerak) yang memerintahkan agar otot ini bergerak sesuai dengan batasan kemampuan geraknya. Tanggapan atau reaksi otot ini sepenuhnya tergantung pada kondisi otot itu sendiri. Sehingga apabila kondisi otot tersebut terganggu, maka pergerakan yang terjadi akibat kontraksi otot tersebut akan berjalan lambat dan tidak maksimal. Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi untukbergerak aktif. Selain itu otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar dariseluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil tersusun dari protein kompleks, yaitu filamen aktin dan myosin. B. Rumusan Masalah 1. Pengertian otot 2. Bagian otot 3. Jenis-jenis otot 4. Sifat kerja otot pada manusia 5. Kelainan otot pada manusia 6. Otot sebagai alat gerak pada hewan 7. Sifat-sifat otot pada hewan
C. Tujuan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Mengetahui pengertian otot Mengetahui bagian otot Mengetahui jenis-jenis otot Mengetahui sifat kerja otot pada manusia Mengetahui Kelainan otot pada manusia Mengetahui otot sebagai alat gerak pada hewan Mengetahui sifat-sifat otot pada hewan
BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Otot
Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalamtubuh. Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Otot memiliki tiga kemampuan khusus yaitu : 1. Kontraktibilitas yaitu kemampuan untuk berkontraksi / memendek. 2. Ekstensibilitas yaitu kemampuan untuk melakukan gerakan kebalikan dari gerakan yang ditimbulkan saat kontraksi. 3. Elastisitas yaitu kemampuan otot untuk kembali pada ukuran semula setelah berkontraksi. Saat kembali pada ukuran semula otot disebut dalam keadaan relaksasi
B. Bagian Otot 1.Sarkolema adalah membran yang melapisi suatu sel otot yang fungsinya sebagai pelindung otot. 2.Sarkoplasma adalah cairan sel otot yang fungsinya untuk tempat dimana miofibril dan miofilamen berada. 3.Filamen tersusun atas dua macam dasar, yaitu filament aktin dan filament miosin. Filamen aktin tipis dan filament miosin tebal. Kedua filamen ini menyusun miofibril. Miofibril menyusun serabut otot dan serabut otot-serabut otot menyusun satu otot. 4.Miofibril merupakan serat-serat pada otot. 5.Miofilamen adalah benang-benang/filamen halus yang berasal dari miofibril. Miofilamen terbagi atas 2 macam, yakni :
Miofilamen homogen (terdapat pada otot polos)
Miofilamen heterogen (terdapat pada otot jantung/otot cardiak dan pada otot rangka/otot lurik).
Di dalam miofilamen terdapat protein kontaraktil yang disebut aktomiosin (aktin dan miosin), tropopin dan tropomiosin. Ketika otot kita berkontraksi (memendek) maka protein aktin
yang sedang bekerja dan jika otot kita melakukan relaksasi (memanjang) maka miosin yang sedang bekerja.
C. Jenis-Jenis Otot
1. Otot lurik (Otot Rangka) Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunvai
jalur-jalur
melintang
gelap
(anisotrop) dan terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunvai banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali - kaliGabungan otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:
Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil. Urat otot (tendon) tersusun dari jaringan ikat dan bersifat keras serta liat. Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini:
Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot berkontraksi.
Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.Otot yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi, Sebaliknya jika otot tidak digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadikisut atau mengalami atrofi. Ciri-ciri otot lurik:
Bentuknya silindris, memanjang.
ampak adanya garis-garis melintang yang tersusun seperti daerah gelap danterang secara berselang-seling (lurik).
Mempunyai banyak inti sel.
Bekerja dibawah kesadaran, artinya menurut perintah otak, oleh karena ituotot lurik disebut sebagai otot sadar.
Terdapat pada otot paha, otot betis, otot dada, otot.
2. Otot Polos Otot polos disebut juga otot tak sadar atau otot alat dalam (otot viseral). Otot polos tersusun dari sel – sel yang berbentuk kumparan halus. Masing – masing sel memiliki satu inti yang letaknya di tengah. Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom. Otot polos terdapat p ada alat-alat dalam tubuh,misalnya pada:
Dinding saluran pencernaan
Saluran-saluran pernapasan
Pembuluh darah
Saluran kencing dan kelamin
Ciri-ciri otot polos
Bentuknya gelondong, kedua ujungnya meruncing dan dibagian tengahnyamenggelembung.
Mempunyai satu inti sel.
Tidak memiliki garis-garis melintang (polos).
Bekerja diluar kesadaran, artinya tidak dibawah pe tah otak, oleh karena ituotot polos disebut sebagai otot tak sadar.
Terletak pada otot usus, otot saluran peredaran darah otot saluran kemih,dan lain lain.
3. Otot Jantung Otot jantung mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut – serabutnya bercabang - cabang dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom.Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak menurut kehendak.
Ciri-ciri otot jantung
Otot jantung ini hanya terdapat pada jantung. Struk turnya sama seperti ototlurik, gelap terang secara berselang seling dan terdapat percabangan sel.
Kerja otot jantung tidak bisa dikendalikan oleh kemau an kita, tetapi bekerjasesuai dengan gerak jantung. Jadi otot jantung menurut bentuknya seperti otot lurik dan dari proses kerjanya seperti otot polos, oleh karena itu disebut juga otot spesial.
D. Sifat Kerja Otot Pada Manusia 1. Antagonis Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika ototpertama berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atauterangkat. Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi akan menyebabkan otot bisep berkontraksi dan otot trisepberelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisepberelaksasi. Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak berlawanan,contohnya adalah:
Ekstensor ( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep.
Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu dan sikap sempurna.
Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan menengadah.
Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak tangan menengadah dan gerak telapak tangan menelungkup.
2. Sinergis Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tnganmenengadah atau menelungkup). Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi bersama dan berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan menengadah atau menelungkup. Gerakan pada bagian tubuh, umumnya
melibatkan kerja otot, tulang, dan sendi. Apabila otot berkontraksi, maka otot akan menarik tulang yang dilekatinya sehingga tulang tersebut bergerak pada sendi yang dimilikinya. Otot yang sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras,dan bagian tengahnya menggembung. Karena memen dek, tulang yang dilekati otottersebut tertarik atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untukmenggerakan tulang ke satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula,otot tersebut harus mengadakan relaksasi. Namun relaksasi otot ini saja tidak cukup.Tulang harus ditarik ke posisi semula. Oleh karena itu, harus ada otot lain yang berkontraksi yang merupakan kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakan tulangdari satu posisi ke posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula, diperlukanpaling sedikit dua macam otot dengan kerja berbeda.
E. Kelainan Otot Pada Manusia 1. Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena kehilangan kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh. 2. Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan bersifat kronis pada otot anak-anak. 3. Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada binaragawan. 4. Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek dan menyebabkan usus melorot masuk ke rongga perut. 5. Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram atau kejang. 6. Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena bakteri tetanus.
F. Otot sebagai Alat Gerak Pada Hewan Gerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Hewan berbeda dengan tumbuhan karena kemampuannya untuk bergerak dengan cepat dan gerak cepat pada hewan sering dihubungkan dengan otot. Jaringan otot yang mencapai 40-50 % berat tubuh. Pada umumnya tersusun dari selsel kontraktil yang disebut serabut otot. Melalui kontraksi, sel-sel otot menghasilkan pergerakan
dan melakukan pekerjaaan. Pada tubuh hewan, otot merupakan alat gerak aktif, sedangkan tulang merupakan alat gerak pasif. 1. Otot Invertebrata Dalam Invertebrata telah memiliki otot lurik maupun otot polos dengan banyak variasi.
Bivalvia Bivalvia atau kerang memiliki dua macam tipe otot, yaitu: (1) otot lurik yang dapat berkontraksi dengan cepat yang memungkinkan kerang dapat mengatupkan cangkangnya dengan cepat bila ada gangguan, (2) otot polos yang mampu melakukan kontraksi dengan lambat dan berlangsung lama. Kini diketahui bahwa otot retraktor (otot penutup cangkang) memanfaatkan hanya sedikit energi metabolik dan membutuhkan sedikit impul untuk melaksanakan aktivitasnya.
Serangga Otot terbang pada serangga berlawanan dengan otot pada bivalvia. Sayap pada beberapa jenis lalalt kecil dapat bergerak dengan frekuensi lebih dari 1000 kali tiap detik. Otot pada sayap disebut otot fibrilar , otot itu tidak langsung melekat pada sayap, melainkan pada dinding toraks. Serabut otot vertikal yang berkontraksi menyebabkan otot toraks turun berkat adanya titik tumpu yang dibentuk oleh dinding lateral toraks. Sehingga
menyebabkan
sayap
bergerak
keatas.
Ketika
berkontraksi
akan
memperpendek toraks pada arah anteroposterior ini akan meninggikan toraks dan menurunkan sayap. 2. Otot Vertebrata Pada beberapa hewan seperti kuda memiliki otot kutaneus yang terdapat diantara kulit dan permukaan fasial yang membungkus otot-otot skeletal. Otot tersebut melekat pada kulit dan bertanggungjawab utuk kerakan kulit. Bila terdapat lalat yang hinggap pada tubuh kuda, otot kutaneus mampu menggoyangkan atau menggerakkan kulit dengan maksud untuk mengusir lalalt tersebut. Keunikan juga ada pada kangguru seperti halnya kangguru merah. Kangguru ini memiliki otot jantung yang besar yang memiliki banyak mitokondria sama kekuatannya dengan hewan mamalia atletik berplasenta seperti anjing, kuda. Kanguru merah memiliki massa otot yang cukup besar , sekitar 50 % dari total massa tubuhnya dan sebagian besar
terletak di sekitar panggul dan tungkai depan. cara berjalan adalah bipedal , dan karakteristik alat pergerakan yang tidak biasa pada marsupial ini tampaknya hanya perpanjangan dari kerangka / pola energik dasar otot mamalia.
G. Sifat-Sifat Otot Pada Hewan 1. Otot memiliki kemampuan berkontraksi dan berelaksasi Kontraksi otot terjadi apabila otot menerima rangsangan. Kontraksi otot dikenal dengan penegangan otot. Dikenal dua macam kontraksi otot yaitu Isotonik dan Isometrik. Kontraksi isotonik adalah penegangan otot yang mengakibatkan otot mengalami pemendekan. Contohnya adalah orang yang mengangkat beban tidak terlalu berat sehingga beban terangkat. Kontraksi isometrik adalah timbulnya penegangan otot tanpa mengalami pemendekan. Contohnya adalah bila orang mengangkat beban terlalu berat sehingga beban tidak terangkat. Pada umumnya kotraksi isometrik digunakan untuk mengetahui panas yang timbul di dalam otot. 2. Elastisitas dan kekenyalan Setelah mengalami pengembangan atau perpanjangan, otot mampu kembali pada bentuk dan ukuran semula. Contohnya, rahim yang berisi janin menjadi mengembang dan jika janin telah keluar, rahim dapat kembali seperti ukuran semula. 3. Kepekaan terhadap rangsangan atau iritabilitas Otot mampu mengadakan tanggapan atau respon apabila otot dirangsang. Ada 4 macam bentuk rangsangan yaitu : Mekanik (pijitan, pukulan), Kimia (larutan asam dan larutan garam), panas dan listrik (arus listrik yang diberikan terhadap otot atau saraf). Diantara keempat itu yang sering digunakan adala h rangsangan listrik. Bila otot jantung dirangsang,
seluruh
ototnya
akan
berkontraksi
secara
maksimal.
Hal
ini
menggambarkan azas “semua atau tidak” atau dengan kata lain setiap kontraksi mencapai maksimal bila diberi rangsang. Azas ini juga berlaku untuk serabut otot. 4. Sifat otot dapat mengalami kecapaian atau fatigue Yaitu suatu keadaan yang ditandai oleh menurunnya kepekaan dan kemampuan menegang apabila otot dirangsang secara terus menerus dengan intensitas rangsang yang sama besar dengan frekuensi 1 rangsang perdetik maka pada suatu saat otot mengalami kehilangan kemampuan untuk kontraksi. Faktor lain yang dapat menimbulkan
kecapaian adalah aktivitas yang berlebihan, kurng gizi, gangguan pada sisstem peredaran darah, pernafasan, endrokrin, dan sikap tubuh yang tidak betul. 5. Otot dapat membesar (Hipertrofi) Bila otot melakukan kerjaberat secara terus menerus, otot akan membesar yang disebut dengan hipertrofi. Otot yang mengalami hipertrofi diamater serabut ototnya meningkat dan jumlah zat didalam otot jugs bertambah. Sebaliknya, otot yang tidak digunakan menjadi kecil ( Atropi).
BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Struktur otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot ini terdiri atas selsel otot. Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna, sarkoplasma, dan miofibril. Miofibril memliliki struktur gelap dan strukur terang. Dalam pola gelap dan terang tersebut terdapat miofilamen yang terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal. Filamen tipis merupakan aktin sedangkan filamen tebal merupakan mioisin. Aktin dan miosin merupakan protein sel otot yang bertanggung jawab atas kontraksi otot, selain aktin dan miosin, terdapat pula beberapa protein otot yang mempunyai peran penting dalam kontraksi otot, yaitu titin, tropomiosin, dan troponin. B. Saran Demikianlah makalah yang kami buat ini, mudah-mudahan apa yang saya paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih mengenal mengenai Otot. Kami menyadari apa yang kami paparkan dalam makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan dengan ini saya berharap masukan yang lebih banyak lagi dari dosen pembimbing dan teman-teman semua.
DAFTAR PUSTAKA Ferdinand F, Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Pendidikan Nasional.
Departemen
Firmansyah R, Mawardi A, Riandi U. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 2. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. Irianto, K. 2004 Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia. Jakarta: Yrama Widya Rosyidi, Alvi. 2008. Anatomi Fisiologi Manusia. Surakarta: UNS Press Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta: Depdiknas. Wulangi, Kartolo. 1993. Prinsip-Prinsip Fisiologi Hewan. Jakarta: Depdikbud.