Makalah Asuhan Keperawatan Penerapan Teori King
“Caring dalam Keluarga”
Diajukan sebagai tugas Makalah“ Makalah“ Asuhan Keperawatan Penerapan Penerapan Teori King Caring dalam Keluarga” Keluarga” untuk tugas Konsep Dasar Keperawatan di Tingkat I Regular A, pada Semester I, Tahun 2016/2017
Disusun Oleh : Kelompok 2 Tingkat : I Regular A
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Surabaya Jurusan Keperawatan Prodi DIII Keperawatan Kampus Soetomo Surabaya Tahun 2016/2017 Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo No.8C Surabaya Telp. 031-5038487 - 5501743
Kata Pengantar Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat limpahan nikmat, rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya. Dalam makalah ini penulis akan membahas tentang Asuhan Keperawatan Penerapan Teori King tepatnya “Caring dalam Keluarga”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas Ujian Praktek pelajaran Seni Budaya. Dengan selesainya makalah ini penulis tidak lupa untuk mengucapkan terima kasih kepada : 1. Ibu Ns. Endah Suprihatin, M.Kep.Sp.Mat. selaku Kepala Jurusan Prodi DIII Keperawatan Soetomo yang telah mendukung penulis dalam menyusun makalah ini. 2. Bapak Kastubi, S.Kep.Ns., M.Kes. selaku pembimbing dan Dos en Konsep Dasar Keperawatan di Prodi DIII Keperawatan Soetomo yang telah memberikan banyak bantuan, bimbingan, serta pengarahan hingga terselesainya makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu penulis mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat membangun. Kritik dari pembaca penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Harapan penulis s emoga berbagai saran dan kritik yang bersifat membangun dapat menjadi bekal penulis untuk penyempurnaan penulisan makalah selanjutnya. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi saya sendiri maupun orang yang membacanya. Surabaya, 14 Oktober 2016
( Kelompok 2 )
LEMBAR PENGESAHAN Tugas Makalah “ Asuhan Keperawatan Penerapan Teori King Caring dalam Keluarga” untuk tugas materi kuliah Konsep Dasar Keperawatan di Tingkat I Regular A, pada Semester I, Tahun 2016/2017 Sudah disahkan.
Surabaya, 28 September 2016 Mengetahui Dosen Mata Kuliah Konsep Dasar Keperawatan
Kastubi, S.Kep.Ns., M.Kes. Megesahkan Kepala Jurusan Prodi DIII Keperawatan Soetomo
Ns. Endah Suprihatin, M.Kep.Sp.Mat. NIP. 197005171992032001
BIOADATA KELOMPOK 2 NO.
NAMA
NIM
1. Veliyana Sukarji
P27820116001
2. Mei Indah Sari
P27820116008
3. Alif Nurul Lailia
P27820116015
4. Dian Dewi Pratiwi
P27820116018
5. Trianaka Ficta Rochmah Annisya
P27820116022
6. Muhammad Rifki Apriliansyah
P27820116024
7. Naraswari Pratiwi
P27820116033
8. Putri Nur Rochmah
P27820116038
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………
i
LOGO POLTEKKES KEMENKES SURABAYA................................. ii KATA PENGANTAR ………………………………………………..... iii LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ iv DAFTAR ISI ………………………………..…………………............... v BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG ………..…………………………….........
1
1.2 DASAR PEMIKIRAN..................................................................... 3 1.3 RUMUSAN MASALAH................................................................. 4 1.4 TUJUAN PENULISAN.................................……………...…....... 4 1.5 MANFAAT PENULISAN…………………..…………………...
4
1.6 SISTEMATIKA PENULISAN........................................................ 5 1.7 METODOLOGI PENULISAN........................................................ 5 BAB II : PEMBAHASAN
2.1 TEORI DAN KONSEP MODEL IMOGENE KING..................... 6 2.2 PENGERTIAN CARING DALAM KELUARGA........................... 10 2.3 ASUHAN KEPERAWATAN DALAM KELUARGA..................... 11 BAB III : PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ……………………………………………….....
17
3.2 SARAN ………………………………………………………....
20
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………….........
21
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
1.2 DASAR PEMIKIRAN
Dasar pemikiran untuk makalah ini adalah sebagai salah satu tugas Konsep Dasar Keperawatan untuk mahasiswa Tingkat 1 Regular A pada semeste r ganjil.
1.3 RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dimunculkan oleh penulis ialah sebagai berikut : 1. Bagaimana model dan konsep teori keperawatan menurut Imogene King? 2. Apakah pengertian dari Caring dalam Keluarga? 3. Bagaimana unsur unsur yang ada dalam Asuhan Keperawatan pada keluarga?
1.4 TUJUAN PENULISAN
Tujuan penulisan ini dibagi menjadi 2 yaitu, Tujuan Umum dan Tujuan Khusus : 1.4.1 TUJUAN UMUM
1. Mengetahui model dan konsep teori keperawatan menurut Imogene King. 2. Mengetahui pengertian dari Caring dalam Keluarga. 3. Mengetahui unsur unsur yang ada dalam Asuhan Keperawatan pada keluarga.
1.4.1 TUJUAN UMUM
Menyelesaikan tugas mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan tentang Asuhan Keperawatan penerapan model King Caring dalam Keluarga.
1.5 MANFAAT PENULISAN
a. Sebagai bahan pelajaran atau referensi bagi para mahasiswa. b. Sebagai wacana awal bagi penyusunan makalah selanjutnya. c. Sebagai literature untuk lebih memahami tentang asuhan keperawatan penerapan teori King caring dalam keluarga.
1.6. SISTEMATIKA PENULISAN
Dalam penyusunan makalah ini, sistematika penulisan yang digunakan adalah :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang : Latar belakang, dasar pemikiran, r umusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, sistematika penulisan, dan metodologi penulisan.
BAB II PEMBAHASAN
Berisi tentang : Pembahasan mengenai pelaksanaan asuhan keperawatan penerapan teori King caring dalam keluarga.
BAB III PENUTUP
Berisi tentang : Kesimpulan dan saran
1.7 METODOLOGI PENULISAN
Dalam penulisan makalah ini, Metodologi penelitian yang digunakan adalah :
1. Penjelajahan internet yaitu dengan mencari beberapa informasi di mesin pencari yang tidak penulis dapatkan dari buku-buku.
BAB II PEMBAHASAN 2.1 TEORI DAN KONSEP MODEL IMOGENE KING
King memahami model konsep dan teori keperawatan dengan menggunakan pendekatan sistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan lingkungan sehingga King mengemukakan dalm model konsep interaksi. Dalam mencapai hubungan interaksi, King mengemukakan konsep kerjanya yang meliputi adanya sistem personal, sistem interpersonal, dan sistem sosial yang saling berhubungan satu dengan yang lain. Menurut King, sistem personal merupakan sistem terbuka dimana di dalamnya terdapat persepsi, adanya pola tumbuh kembang, gambaran tubuh, ruang dan waktu dari individu dan lingkungan, kemudian hubungan interpersonal merupakan suatu hubungan antara perawat dan pasien, serta hubungan sosial yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan pasien dalam menegakkan sistem sosial, sesuai dengan situasi yang ada. Melalui dasar sistem tersebut, King memandang manusia merupakan individu yang reaktif, yakni bereaksi terhadap situasi, orang, dan objek. Manusia sebagai makhluk yang berorientasi terhadap waktu tidak lepas dari masa lal u dan sekarang yang dapat memengaruhi masa yang akan datang dan sebagai makhluk sosial manusia akan hidup bersama orang lain yang akan berinteraksi satu dengan yang lain. Berdasarkan hal tersebut, manusia memiliki tiga kebutuhan dasar, yaitu : a. Informasi kesehatan, b. Pencegah penyakit, dan c. Kebutuhan terhadap perawat ketika sakit
2.2 PENGERTIAN CARING DALAM KELUARGA
2.3 ASUHAN KEPERAWATAN DALAM KELUARGA
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. A DENGAN HIPERTENSI DI DESA NYIUR GADING RT 01 RW 00 SIMPANG BABEKO KECAMATAN BATHIN II BABEKO
A. PENGKAJIAN
Pengkajian pada keluarga Tn. A dilakukan pada Hari Sabtu- minggu, 1112 mei 2013 di rumah Tn. A
B. DATA UMUM
1. Nama KK
: Tn. A
2. Umur
: 45 Tahun
3. Pendidikan
: SD
4. Pekerjaan
: Buruh Tani
5. Alamat
: Ds. Nyiur Gading RT.01/ RW.02 Simpang
Babeko Kecamatan Bathin II Babeko 6. Komposisi Keluarga
: Status Hub.
No.
Nama
⁄ dengan
Imunisasi Pendidikan
Umur
KK
BCG/POLIO/ DPT/ HEPATITIS
1.
Tn. A
L
Suami
SD
45 Th
2.
Tn. N
P
Istri
SMA
42 Th
3.
Tn. M
P
Anak
SMA
20 Th
4.
Tn. J
P
Anak
SD
11 Th
5.
Tn. F
L
Anak
TK
6 Th
Ket.
7. Genogram.
Laki – laki
: Klien
Perempuan
: Meninggal
Tinggal serumah
: Meninggal
Tn. A kakak beradik 6 orang, dua orang laki-laki dan 4 orang perempuan, orang tua Tn. A seorang perempuan meninggal yang laki-laki masih hidup, Tn. A ada 3 orang dari 6 saudara dan menikah dengan Ny. N anak ke 6 dari 6 saudara, 2 orang anak laki-laki dan 3 orang perempuan dan 1 orang perempuan meninggal dunia. 8. Tipe Keluarga. Keluarga Tn. A termasuk tipe keluarga inti (Nuclear famil y). Keluarga Tn. A terdiri dari Tn. A sebagai kepala kel uarga, Ny. N istri, An. M, J, F
9. Suku Bangsa. Tn. A dari suku padang dan Ny. N dari suku melayu. Bahasa yang digunakan dalam keseharian adalah bahasa daerah. Dalam keluarga Tn. A tidak ada pantangan atau kebiasaan yang mengikat, terutama kaitannya dengan kesehatan.
10. Agama. Keluarga Tn. A beragama Islam, taat dalam menjalankan ibadah. Keluarga Tn. A menganggap bahwa agama adalah keyakinan akan adanya Tuhan dan manusia sebagai hambanya harus mengabdi dengan menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-N ya.
Keyakinan yang dianut dalam keluarga Tn. A tidak ada yang bertentangan dengan kesehatan.
11. Status sosial ekonomi keluarga. Tn. A bekerja sebagai petani dengan penghasilan Rp.2.000.000 perbulan yang diterima dan pengeluaran Tn. A setiap bulan. Dari pendapatan tersebut keluarga Tn. A menggunakannya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.
12. Aktivitas rekreasi keluarga. Aktivitas rekreasi yang biasa dilakukan keluarga Tn. A adalah hanya mendengarkan musik dan sesekali menonton TV di rumah bersama keluarga.
C. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini. Saat ini keluarga Tn. A berada pada tahap keluarga mulai melepas anaknya sebagai orang dewasa. Hal ini didukung dengan data masih ada anak Tn. A yang belum menikah yaitu An. M, An J, An. F.
2. Tugas tahapan perkembangan yang belum terpenuhi. Tugas tahapan perkembangan yang belum terpenuhi adalah membantu anak untuk mandiri sebagai keluarga baru di masyarakat. 3. Riwayat keluarga inti. Keluarga Tn. A saat ini dalam keadaan sehat, hanya Ny. N yang menderita tekanan darah tinggi. Ny. N mengeluh pegel-pegel dan linu-linu pada persendian. Ny. N sering mengalami kepala terasa pusing dan berat secara tiba-tiba, Satu bulan yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidur.
4. Riwayat keluarga sebelumnya. Dari keluarga Tn. A tidak yang mengalami penyakit keturunan, Ny. N ada riwayat penyakit keturunan. Hubungan antara keluarga dari pihak Tn. A dan Ny. N baik, tidak ada konflik.
D. DATA LINGKUNGAN RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Karakteristik rumah. Keluarga Tn. A didesa simpang babeko, dengan luas tanah ± 110 m2. Rumah milik sendiri, bangunan permanen, tembok belum disemen, lantai plester, ada 3 kamar tidur, ruang tamu, dapur, kamar mandi. Kondisi dalam rumah agak kotor dan tidak teratur. Semua ruang terdapat jendela yang dibuka kadang-kadang saja. Sumber mata air menggunakan sumur arthritis yang mengalir pada jam-jam tertentu. Septic tank berada di samping rumah, jarak dengan sumber air lebih dari 10 m. Kondisi air jernih, tidak berbau, tidak berasa. Keluarga Tn. A memiliki gentong sebagai penampung air untuk keperluan memasak. Sampah ditampung di tempat sampah di samping rumah, yang akan dibakar jika sudah kering. Terdapat fasilitas pembuangan limbah rumah tangga berupa selokan yang dialirkan ke sungai. Keluarga Tn. A mengetahui jika ada lingkungan yang kotor seperti sampah yang berserakan, air yang menggenang itu semua dapat menimbulkan penyakit. Dalam keluarga Tn. A kebiasaan membersihkan rumah setiap hari berupa menyapu lantai.
Denah Rumah : 1. Pintu depan 2. Kamar tidur 1
3. Ruang tamu 4. Kamar tidur 2 5. Sumur 6. Wc 7. Kamar mandi 8. Meja makan 9. Dapur 10. Kamar tidur 3 11. Pintu belakang
2. Karakteristik tetangga dan komunitasnya. Lingkungan tetangga cukup ramah, keluarga Tn. A tinggal berdekatan dengan tetangganya. Hubungan dengan tetangga cukup baik. Kebanyakan tetangga bermata pencaharian sebagai Perawat.
3. Mobilitas geografis keluarga. Tn. A bersama keluarga menempati rumahnya sudah 8 tahun. Letak rumah tepat di dekat jalan raya kampung, alat transportasi umum yang ada yaitu angkutan umum dan ojek. Sedang untuk mobilitas, keluarga menggunakan sepeda Motor. Jarak rumah ke puskesmas ± 7 km.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat. Keluarga Tn. A biasa berkumpul pada sore hari, sepulang kerja. Di lingkungan rumah ada kegiatan rutin seperti pengajian ibuibu, pertemuan RT , kamling, posyandu dan kebersihan lingkungan. Kadang-kadang Tn. A ikut pertemuan RT. Ny. N tidak pernah ikut kegiatan karena takut jika berjalan jauh nanti jatuh. Keamanan lingkungan terjaga, hubungan antar tetangga baik. Tn. A, N y. N An. M, dan Ny. Sn menyadari pentingnya posyandu lansia untuk
memantau kesehatan. Tetapi kendalanya jarak posyandu yang jauh, sehingga enggan untuk datang.
5. Sistem pendukung keluarga. Keluarga Tn. A tidak memiliki fasilitas jaminan kesehatan (askes gakin) yang dapat digunakan untuk pengobatan dan perawatan di fasilitas kesehatan yang ada.
E. STRUKTUR KELUARGA
1. Pola komunikasi keluarga. Komunikasi yang digunakan dalam keluarga Tn. A yaitu komunikasi terbuka, jika ada masalah maka akan dirembuk bersama. Jika pagi tidak ada yang di rumah karena ada kesibukan tersendiri, Jika sore hari setelah keluarga kumpul semua anggota keluarga juga biasa bercengkeramah di ruang tamu.
2. Struktur kekuatan keluarga. Tn. A sebagai kepala keluarga berperan sebagai pengambil keputusan, meskipun tetap lewat musyawarah keluarga.
3. Struktur peran. Tn. A berperan sebagai kepala keluarga masih aktif bekerja mencari nafkah untuk menghidupi keluarganya. Ny. N berperan sebagai ibu istri, An.M sebagai anak bungsu yang masih tinggal dengan kedua orang tuanya. Ny. Sn adalah kakak N y. S.
4. Nilai dan norma budaya. Dalam keluarga Tn. A menekankan etika dan sopan santun dalam bergaul dengan orang lain, saling menghormati dan menghargai, serta berani karena benar.
F. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi afektif. Keluarga Tn. A termasuk keluarga yang harmonis, interaksi dalam keluarga terjalin baik. Antar anggota keluarga saling memperhatikan, menghormati, dan menyayangi sehingga tidak ada istilah pilih kasih.
2. Fungsi sosialisasi. Dalam keluarga Tn. A biasa ditanamkan kedisiplinan. Hubungan dengan tetangga baik, Tn. A juga anggota keluarga yang lain selalu berusaha melakukan sosialisasi dengan lingkungan jika ada waktu senggang.
3. Fungsi perawatan kesehatan.
Mengenal masalah kesehatan. Keluarga Tn. A mengetahui kalau Ny. N menderita tekanan darah tinggi. Keluarga hanya tahu makanan yang harus dihindari oleh Ny. N yaitu makan yang asin-asin dan daging. Ny. N jarang mengontrolkan kesehatannya dengan alasan tidak memiliki cukup uang. Ny. N juga tidak rutin minum obat pengontrol tekanan darah tinggi.
Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan. Jika dalam keluarga ada yang sakit biasanya dibelikan obat di warung dan makan obat herbal, tetapi jika dirasa
sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung dan obat herbal maka akan dibawa ke Puskesmas atau poliklinik 24 jam terdekat.
Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit. Dalam keluarga belum ada yang memperingatkan Ny. N untuk memeriksa keadaannya Karena Ny. N ada riwayat hipertensi maka Tn. A sudah berusaha untuk Ny. N Semua anggota keluarga juga sangat memperhatikan kondisi Ny. N.
Kemampuan keluarga memelihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat. Kondisi rumah tidak rapi, agak kotor, dan penataan ruangan kurang serasi. Keluarga kurang tahu bahaya akibat lingkungan yang tidak teratur bagi anggota keluarga yang sudah lanjut usia.
Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas/pelayanan kesehatan di masyarakat. Tn. A mengatakan kebiasaan keluarga akan berobat ke Puskesmas atau pelayanan kesehatan lain jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat yang dibeli di warung dan obat herbal. Tn. A dan Ny. N tidak memiliki kartu JPS atau Askes Gakin.
4. Fungsi reproduksi. Saat ini Ny. N sudah mengalami penyakit hipertensi. An. M belum menikah, kedua orang tua berharap An.M segera mendapatkan pendamping hidup.
5. Fungsi ekonomi. Semua pendapatan yang ada digunakan untuk keperluan hidup sehari-hari. Dari makan, listrik, air, dan hal- hal yang tidak terduga. Dengan pendapatan yang pas-pasan tersebut keluarga tidak dapat menabung.
G. STRESS DAN KOPING INDIVIDU
1. Stressor jangka pendek dan jangka panjang. Bagi keluarga Tn. A saat ini yang masih menjadi pikiran adalah anaknya, An. M yang belum menikah dalam usia 20 tahun. Tn. A maupun Ny. N ingin agar anaknya segera menikah.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor. Terkadang Tn.A maupun Ny. N sedih jika memikirkan An. M yang belum menikah.
3. Strategi koping konstruktif yang digunakan. Kedua orang tuanya hanya bisa pasrah dan berharap An. M segera menemukan jodohnya
4. Strategi adaptasi fungsional. Di keluarga Tn. A tidak ada yang bersifat kekerasan di dalam membina rumah tangganya.
H. PEMERIKSAAN KESEHATAN TIAP INDIVIDU ANGGOTA KELUARGA
Pemeriksaan Fisik Hanya Dilakukan Pada Ny. N.
1. Kondisi umum : Kesadaran komposmentis, KU baik, T 150/120 mmHg, N 96 x/mnt, Rr 18 x/mnt, S 36 oC. 2. Kepala : Kulit kepala bersih, beruban, rambut tidak mudah dicabut. 3. Mata : Mata kiri sudah tidak bias melihat, mata kanan masih bisa melihat, konjungtiva merah muda, pupil isokor. 4. Hidung : Septum di tengah, tidak ada discharge, penciuman normal. 5. Telinga : Kedua telinga simetris, masih bias mendengar dengan jelas, kotor, tampak serumen. 6. Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar t yroid juga vena jugularis. 7. Dada : Bentuk simetris, suara napas vesikuler, tidak ada suara napas tambahan, BJ I – II murni, tidak terdengar gallop, perkusi sonor. 8. Perut : Simetris, kenyal, tidak ada bekas luka, peristaltik terdengar normal, tidak kembung, tidak teraba massa. 9. Genitalia : Tidak ada keluhan, normal-normal saja. 10. Anus : Tidak ada hemoroid, tidak ada keluhan. 11. Extremitas : Reflek hamer positif, reflek babinski negatif, tampak deformitas pada kedua kaki, klien tampak susah berjalan. 12. Kulit : Warna sawo matang, turgor kurang (keriput), kering.
I. HARAPAN KELUARGA
Tn. A berharap di dalam kelurganya dalam keadaan sehat.
J. DIAGNOSA KEPERAWATAN .
1. Analisa dan sintesis data :
No.
Data
1.
DS
Problem
Ny. N memiliki
Etiologi
riwayat hipertensi.
Tn. A mengatakan
T 150/120 mmHg N 96 x/mnt. Risiko tinggi terhadap
Ny. N tidak rutin
ketidak patuhan.
minum obat
Ketidakmampuan
pengontrol tekanan
keluarga mengenal
darah tinggi.
masalah pengobatan
Tn. A mengatakan
yang diperlukan pada
kebiasaan keluarga
hipertensi.
akan berobat ke pelayanan kesehatan jika dirasa sakitnya berat dan tidak sembuh dengan obat warung dan obat herbal. 2.
DS
Ny. N tidak
Keluarga hanya tahu
pernah kontrol &
pantangan orang
minum obat.
hipertensi adalah makan
Ny. N ke
makanan yang asin-asin
Puskesmas hanya
dan daging.
jika sakitnya
Pemeliharaan kesehatan
dirasa berat.
Ny. N tentang diet dan
Ny. N sering
gaya hidup tidak efektif.
memikirkan
3.
DS
Ketidakmampuan
anaknya (An. M)
keluarga dalam merawat
yang belum
anggota keluarganya yg
menikah
men derita hipertensi.
Ny. N memiliki
riwayat hipertensi
lama.
N 96 x/mnt. Kondisi rumah agak
Ny. N mengeluh
kotor, tidak teratur,
pegel-pegel dan
tidak rapi, penataan
linu-linu pada
ruangan < serasi. T
persendian.
150/120 mmHg
Ny. N
mengatakan sering kepalanya
T 150/120 mmHg
Risiko tinggi cidera pada Ny. N.
Ketidakmampuan
tiba-tiba pusing
keluarga
dan terasa berat.
memodifikasi
Ny. N satu bulan
lingkungan.
yang lalu tidak bisa bangun dari tempat tidurnya.
2. Perumusan diagnosis :
No. 1.
Diagnosis Keperawatan Pemeliharaan kesehatan Ny. N tentang diet dan gaya hidup tidak efektif berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam merawat anggota keluarga yang menderita hipertensi.
2.
Risiko tinggi terhadap ketidakpatuhan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah pengobatan yang diperlukan pada hipertensi.
3.
Risiko tinggi cidera pd Ny. N berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan.
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN 3.2 SARAN
DAFTAR PUSTAKA