BAB I PENDAHULUAN
1.1
LATAR BE BELAKANG
Traum Traumaa salura saluran n kemih kemih sering sering tak terdia terdiagno gnosa sa atau atau terlam terlambat bat terdia terdiagnos gnosaa karena karena perhatian penolong sering tersita oleh jejas-jejas ada di tubuh dan anggota gerak saja, kelambatan ini dapat menimbulkan komplikasi yang berat seperti perdarahan hebat dan peritonitis, oleh karena itu pada setiap kecelakaan trauma saluran kemih harus dicurigai sampai dibuktikan tidak ada. Traum Traumaa salura saluran n kemih kemih sering sering tidak tidak hanya hanya mengena mengenaii satu satu organ organ saja, saja, sehing sehingga ga sebaiknya seluruh sistem saluran kemih selalu ditangani sebagai satu kesatuan. Juga harus diingat bahwa keadaan umum dan tanda-tanda vital harus selalu diperbaiki/dipertahankan, sebelum melangkah ke pengobatan yang lebih spesifik. Trauma sistem perkemihan bisa terjadi karena trauma tumpul dan trauma tajam. Trauma tumpul sistem perkemihan lebih besar tingkat kejadiannya 8 ! "# dibandingkan dengan trauma tajam yang mencapai $ ! %#. &iasanya cedera saluran kemih disertai deng dengan an trau trauma ma pada pada stru strukt ktur ur orga organ n lain lain,, kecu kecual alii cede cedera ra atr atrogen ogenik ik yang yang umumny umumnyaa merupakan cedera tunggal. 'elihat akibat yang ditimbulkan dari trauma urinaria, maka kami dari kelompok akan menjelaskan makalah laporan pendahuluan dan konsep asuhan keperawatan gawat darurat pada sistem perkemihan sebagai penunjang kegiatan perkuliahan.
$.% ()')*+ ()')*+ '+*++ '+*++ a. +pa yang yang dimak dimaksud sud denga dengan n trauma trauma uri urinar naria ia b. &agaimana tanda dan gejalanya c. +pa saja saja klasi klasifik fikasi asi dari dari trau trauma ma urina urinaria ria d. &aga &agaim iman anaa komp kompli likas kasin inya ya e. &agaimana &agaimana asuhan asuhan keperawtan keperawtan pada pada trauma trauma urinaria urinaria yang yang salah salah satunya satunya trauma trauma 0) $.1 $.1 T)J) T)J)+ + Tujuan )mum )ntuk memenuhi tugas mata kuliah gawat darurat
Tujuan 2husus a. 'enget 'engetahui ahui defi definis nisii dari dari trauma trauma urina urinaria ria b. 'engetahui tanda dan gejala dari trauma urinaria c. 'enget 'engetahui ahui klas klasifi ifikas kasii trauma trauma urina urinaria ria d. 'enget 'engetahui ahui komp komplik likasi asi trau trauma ma urina urinaria ria e. 'enget 'engetahui ahui asuh asuhan an kepera keperawat watan an pada pada trauma trauma 0) 0)
BAB II TINJAUAN TEORI
2.1 DEFINISI TRAUMA URINARIA
Trauma urinaria atau trauma pada saluran perkemihan merupakan adanya benturan pada saluran perkemihan 3ginjal, ureter, vesika urinaria, uretra4. 5ada laki-laki dapat pula mengenai scrotum, testis dan prostat. Trauma pada system perkemihan adalah kejadian dimana saluran kemih mengalami gangguan bukan karena pengaruh dari dalam tubuh tetapi adanya gangguan dari luar. *aluran kemih 3termasuk ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra4 dapat mengalami trauma karena luka tembus 3tusuk4, trauma tumpul, terapi penyinaran maupun pembedahan. 6ejala yang paling banyak ditemukan adalah terdapatnya darah di urin 3hematuria4, berkurangnya proses berkemih dan nyeri. &eberapa trauma dapat menyebabkan nyeri tumpul, pembengkakan, memar, dan jika cukup berat, dapat menurunkan tekanan darah 3syok4. imbah metabolik harus disaring dari darah oleh ginjal dan dibuang melalui saluran kemih, karena itu setiap cedera yang mempengaruhi proses tersebut bisa berakibat fatal. 'encegah kerusakan menetap pada saluran kemih dan mencegah kematian tergantung kepada diagnosis dan pengobatan yang tepat.
2.2 KLASIFIKASI TRAUMA URINARIA 2.2.1
Trauma Ginjal
Definisi Trauma Ginjal Trauma ginjal merupakan trauma pada sistem urologi yang paling sering terjadi. 2ejadian penyakit ini sekitar 8-$# dengan trauma tumpul atau trauma abdominal. 5ada banyak kasus, trauma ginjal selalu dibarengi dengan trauma organ penting lainnya. 5ada trauma ginjal akan menimbulkan ruptur berupa perubahan organik pada jaringannya. *ekitar 87-"# trauma ginjal terjadi akibat trauma tumpul yang biasanya diakibatkan oleh kecelakaan lalulintas.
Etiologi trauma ginjal a. Trauma tumpul 3 tersering 4. 5erkelahian, terjatuh, olah raga dengan kontak, kecelakaan lalu lintas. b. Trauma tembus Tembakan, ruda paksa tusukan, senjata tajam. c. +kselerasi / 9eselerasi 2ecelakaan lalu lintas yang mengenai pedical ginjal. d. Tatrogenik &iopsi ginjal, koliktomi. e. 6injal patologis 6injal patologis lebih mudah terjadi trauma sehubungan dengan lemahnya pertahanan ginjal 3 seperti 6injal polikistik, hidronefrosis, ginjal ektopik4. f. Trauma yang akibat :*; 3e
Klasifikasi Trauma Ginjal
2lasifikasi trauma ginjal menurut *argeant dan 'ar=uadt yang dimodifikasi oleh >ederle a. 6rade ? esi meliputi •
2ontusi ginjal
•
'inor laserasi korteks dan medulla tanpa gangguan pada sistem pelviocalices
•
ematom minor dari subcapsular atau perinefron 3kadang kadang4 @7 ! 8 # dari◊ keseluruhan trauma ginjal
b. 6rade ?? esi meliputi •
aserasi parenkim yang berhubungan dengan tubulus kolektivus sehingga terjadi e
•
*ering terjadi hematom perinefron uka yang terjadi biasanya dalam dan meluas sampai ke medulla $ ! $7 # dari keseluruhan trauma ginjal
c. 6rade ??? esi meliputi •
6injal yang hancur
•
Trauma pada vaskularisasi pedikel ginjal 7 # dari keseluruhan trauma ginjal
d. 6rade ?0 'eliputi lesi yang jarang terjadi yaitu •
+vulsi pada ureteropelvic junction
•
aserasi dari pelvis renal
Patofisiologi Trauma Ginjal 6injal merupakan organ yang banyak mengandung urine dan darah yang terlindung oleh lapisan lemak, tulang rusuk dan otot abdomen. 2arena benturan yang keras, maka benturan ini akan diteruskan kesemua tekanan hidrostatik dan capsula fibrosa parenkhim ginjal yang selanjutnya menyebabkan kerusakan. Manifestasi klinis dari trauma ginjal meliputi •
(asa sakit / nyeri daerah trauma ginjal bahkan sampai syok.
•
ematuri.
•
ematom pada pinggang.
•
Teraba masa pada pinggang.
•
yeri tekan pada daerah trauma.
Pemeriksaan laboratorium / diagnostic untuk trauma ginjal •
ematokrit menurun 3 karena perdarahan 4.
•
& menurun.
•
5emeriksaan ?05 'emperlihatkan suatu daerah berwarna abu-abu didaerah trauma karena hematom dan ekstravasi urine.
•
)rogram ekskresi 'emperlihatkan gangguan fungsi / ekstravasi urine pada sisi yang terkena.
•
AT *can
)ntuk mendeteksi hematom retroperineal dan konfigurasi
ginjal.
Diagnosa banding •
>raktur vertebra / iga dan hematom retroperineal.
•
Trauma traktus urogenitalis lain.
Penatalaksanaan •
2onservatif
$. ?stirahat total. %. Transfusi. 1. Bbat-obat konservatif. •
Bperatif
$. Bperasi untuk penjahitan suatu laserasi bila fungsi ginjal masih baik. %. efrotomi.
Komplikasi
2.2.2
•
+wal
•
anjut *tenosis @upture@ dari arteri ginjal, hipertensi, hidronefrosis.
?nfeksi, perdarahan.
Trauma Ur!r
Definisi *ebagian besar trauma ureter 3saluran dari ginjal yang menuju ke kandung kemih4 terjadi selama pembedahan organ panggul atau perut, seperti histerektomi, reseksi kolon atau uteroskopi. *eringkali terjadi kebocoran air kemih dari luka yang terbentuk atau berkurangnya produksi air kemih. Trauma ureter jarang sekali terjadi karena struktunya fleksibel dan terlindung oleh tulang dan otot.
Etiologi •
Bperasi daerah punggung dan abdomen, dimana ureter terpotong.
•
Tindakan kateterisasi ujung kateter menembus dinding ureter.
•
5emasukan Cat alkali terlalu kuat.
Manifestasi Klinis • •
+nuria / oliguria berat setelah pembedahan didaerah pelvis dan abdomen. yeri daerah panggul.
•
:kstravasase urine.
•
9rainase urine melalui luka operasi.
•
?leus terus menerus.
Pemeriksaan laboratorium / 8upture888 •
Tes fungsi ginjal abnormal bila traumanya bilateral.
•
)rografi ekskresi ekstravasase urine.
•
)rografi retrogad menentukan sifat dan tempat trauma.
Diagnosa banding •
0esikovagina dan uretrovaginal.
•
2ausa 8upture8 dan anuria pre renal.
Patofisiologi 2arena fungsi ureter sebagai saluran pengaliran urine dari ginjal ke vesika urinaria. +pabila terjadi trauma pada ureter, maka akan terjadi gangguan aliran atau terjadinya ekstravasase urine dan manifestasi klinis yang dihubungkan gangguan tersebut. Komplikasi •
>istula ureter.
•
?nfeksi retroperitoneal.
•
5yelonefritis.
•
Bbstruksi ureter karena stenosis.
Penatalaksanaan •
Terapi terbaik adalah pencegahan dimana perlunya pemasangan kateter sebelum dilakukan operasi pada daerah ginjal dan abdomen untuk identifikasi.
•
9iusahakan untuk mempertahankan aliran urine dengan cara $. )retro eosistomi bila ureter masih cukup panjang, )reter dapat ditanamkan ke buli-buli. %. )retro cutanostomi yaitu muara ureter dipindahkan ke kulit. 1. )retro ileo sistostomi bila ureter pendek diganti dengan ?leal opp.
•
2.2."
Terapi konservatif berupa analgetik dan "upture""".
Trauma #$i%a Urinaria
Definisi Trauma bledder atau trauma vesica urinaria merupakan keadaan darurat bedah yang memerlukan pelaksanaan segera. &ila tidak ditanggulangi dengan segera dapat menimbulkan komplikasi seperti peritoritis dan sepsis. Aedera kandung kemih disebabkan oleh trauma tumpul atau penetrasi. 2emungkinan cedera kandung kemih bervariasi menurut isi kandung kemih sehingga bila kandung kemih penuh akan lebih mungkin untuk menjadi luka daripada saat kosong 3arif mutta=in %$$4
Etiologi •
Trauma tumpul pada panggul yang mengenai buli-buli.
•
Trauma tembus.
•
+kibat manipulasi yang salah sewaktu melakukan operasi Trans uretral (esection 3T)(4
Patofiisiologi &ila buli-buli yang penuh dengan urine mengalami trauma, maka akan terjadi peningkatan tekanan intravesikel dapat menyebabkan contosio buli-buli / buli-buli pecah. 2eadaan ini dapat menyebabkan "upture intraperitoneal. Manifestasi Klinis
•
yeri supra pubik baik verbal maupun saat palpasi.
•
ematuria.
•
2etidakmampuan untuk buang air kecil.
•
(egiditas otot.
•
:kstravasase urine.
•
*uhu tubuh meningkat.
•
*yok.
•
Tanda-tanda peritonitis.
Pemeriksaan Laboratorium / Diagnostik •
ematokrit menurun.
•
Aystografi menunjukkan ekstravasase urine, vesika urinaria dapat pinddah atau tertekan, menunjukkan ekstravasase urine vesika urinaria dapat pindah atau tertekan yaitu suatu prosedur di mana pewarna radioaktif 3senyawa kontras4 yang dapat dilihat dengan D-ray, disuntikkan ke dalam kandung kemih.
•
5rosedur selanjutnya adalah dengan melakukan CT scan atau D-ray untuk melihat kebocoran. *ementara untuk luka kandung kemih yang terjadi selama prosedur operasi biasanya diketahui tepat pada waktunya sehingga rangkaian tes tersebut tidak perlu dilakukan.
Diagnosa banding •
(uptur uretra atau ginjal. Komplikasi
•
)rosepsis.
•
2lien lemah akibat anemia.
Penatalaksanaan •
+tasi syok dan perdarahan.
•
?stirahat baring sampai $upture$$ hilang.
•
&ila ditemukan fraktur tulang punggung disertai ruftur vesica urinaria intra peritoneal dilakukan operasi $$upture alta yang dilanjutkan dengan laparatomi.
2.2.& Trauma Ur!ra
Definisi (uptur uretra bisa sebagian atau total, biasanya $$upture terjadi pada pars membranesea. 9apat juga uretra pars pandibulum, trauma lebih sering dialami pria. Etiologi )mumnya disebabkan trauma langsung didaerah $$upture$$$$$$ dan pelvis.
Manifestasi Klinis •
5erdarahan dari uretra.
•
ematom perineal, mungkin disebabkan trauma bulbus cavernosus.
•
(etensio urine akibat spasme '. *pinkter uretra eksternum.
•
&ila buli-buli penuh terjadi ekstravasase sehingga terjadi nyeri berat dan keadaan umum memburuk.
Klasifikasi •
Trauma 6rade ? 3 ringan 4 Eang mengalami kerusakan adalah dinding uretra, adanya perdarahan per uretra 3 darah langsung keluar dari uretra.
•
Trauma 6rade ?? 3 sedang 4 Eang mengalami kerusakan adalah dinding uretra, bulbus cavernosus dan kemungkinan ada hematom tetapi tidak progresif.
•
Trauma 6rade ??? 3 berat 4. 5ada tingkat ini uretra mengalami $$upture, bulbus cavernosus hancur dan vesika buck robek darah mengalir keluar, menjalar kebawah kulit, perdarahan mula-mula pada daerah peritoneum terus ke scrotum selanjutnya ke daerah unguinal suprapubik. Pemeriksaan Diagnostic
•
(ectal Toucher &ila $%upture terjadi di pars membranosa, maka prostat tidak akan teraba, sebaliknya akan teraba $%upture$% berupa masa lunak dan kenyal.
•
)retrogram
)ntuk mengetahui lokasi $%upture. Komplikasi 5enyembuhan luka dapat menyebabkan $%upture$%$% ureter. Penatalaksanaan •
2onservatif berupa pemasangan 9A beberapa hari disertai pemberian antibiotika.
•
Jika kateter gagal dipasang, lakukan pembedahan 3 operasi perineostomi 4 untuk mengeluarkan bekuan darah, kemudian dipasang 9A.
•
2.2.'
2ontrol uretra dengan menggunakan &ougie untuk mengetahui ada tidaknya striktura.
Trauma Pni$
Trauma pada penis yang sedang ereksi disebabkan oleh pembalut karet atau penyempit lain yang merobek jaringan kavernosa dan dapat menyebabkan necrosis. 2adang-kadang terjadi kerusakan jaringan penis pada kecelakaan $%upture$% dalam hal ini mungkin diperlukan skin graf. 2.2.(
Trauma S)r*!um
Trauma pada testis jarang terjadi. yeri hebat, muntah dan bahkan syok bila testis mengalami kontosio, laserasi / $%upture total, mungkin diperlukan eksplorasi scrotum. 5enyembuhan setelah trauma hebat biasanya disertai atropi testis. 2.2.+
Trauma T$!i$
5ada luka tembak, cedera ekstensif, luka compang-camping dan terdapat jaringan nekrosis serta cedera ikutan pada daerah sekitarnya. 5ada rudapaksa tumpul, besarnya pembengkakan skrotum dan ekimosis bisa berbeda. Aedera akibat rudapaksa tajam segera setelah trauma biasanya penderita mengeluh sakit, mual, muntah, kadang sinkop. Terdapat tanda cairan atau darah di dalam skrotum. 9itemukan testis yang membesar dan nyeri.
BAB III LAPORAN PENDAHULUAN TRAUMA #ESIKA URINARIA ".1 DEFINISI TRAUMA #ESIKA URINARIA
Trauma buli-buli atau trauma vesika urinaria merupakan keadaan darurat bedah yang memerlukan penatalaksanaan segera, bila tidak ditanggulangi dengan segera dapat menimbulkan komplikasi seperti perdarahan hebat, peritonitis dan sepsis. *ecara anatomic buli-buli terletak di dalam rongga pelvis terlindung oleh tulang pelvis sehingga jarang mengalami cedera. Aedera kandung
kemih
disebabkan oleh
trauma tumpul atau
penetrasi.
2emungkinan cedera kandung kemih bervariasi menurut isi kandung kemih sehingga bila kandung kemih penuh akan lebih mungkin untuk menjadi luka daripada saat kosong . Trauma kandung kemih adalah suatu keadaan dimana terjadinya ruda paksa pada area vesika urianaria baik saat vesika urinaria dalam keadaan penuh ataupun tidak. Trauma bledder adalah rusaknya kandung kencing 3 organ yang menampung uruin dari ginjal4 atau uretra 3saluran yang menghubungkan kandung kencing dengan dunia luar4. Trauma bledder atau vesika urinaria merupakan keadaan darurat bedah yang memerlukan
pelaksanaan
segera.
&ila tidak
ditanggulangi
dengan
segera dapat
menimbulkan komplikasi seperti peritoritis dan sepsis. ".2 KLASIFIKASI
a.
(upture ekstaperitoneal kandung kemih. (uptur ekstraperitoenal biasanya berhubungan dengan fraktur panggul 38"#-$#4. *ebelumnya , mekanisme cidera diyakini dari perforasi langsung oleh fragmen tulang panggul. Tingkat cidera kandung kemih secara langsung berkaitan dengan tingkat keparahan fraktur.
b.
(upture kandung kemih intraperitoneal. (upture kandung kemih intraperitoneal digambarka sebagai masuknya urine secara horiContal kedalam kompartemen kadung kemih.mekanisme cidera adalah peningkatan tingkat tekanan intravesikel secara tiba-tiba kekandung kemih yang penuh. 2ekuatan
daya trauma tidak mampu ditahan oleh kemampuan dinding kandung kemih sehingga terjadi perforasi dan urine masuk kedalam peritoneum. c.
2ombinasi rupture intraperitoneal dan ekstraperitoneal. 'eknaisme cidera penetrasi memungkinkan cidera menembus kandung kemih seperti peluru kecepatan tinggi melintasi kandung kemih atau luka tusuk abdominal bawah. al itu akan menyebabkan intraperitoneal, ekstraperitoneal, cidera, atau gabungan kandung kemih.
"." ETIOLOGI
a. 2ecelakaan lalu lintas/ kerja yang memnyebabkan patah tulang pelvis •
>raktur tulang panggul
•
(uptur kandung kemih
•
(uda paksa tumpul
•
(uda paksa tajam akibat luka tusuk dan tembak
•
Trauma pada tumpul pada panggul yang mengenai buli-buli
•
Trauma tembus
•
+kibat manipulasi yang salah sewaktu melakukan oprasi trans uretral resection 3T)(4
b. >raktur tulang panggul yang menyebabkan konstio dan ruptur buli-buli dibedakan % macam, yaitu •
?ntra peritonial peritenium yang menutupi bagian atas / latar belakasng dinding buli buli robek sehingga urune langsung masuk kedalam rongga peritoneum.
•
:kstra peritenium peritoneum utuh,yang dikeluarkan dari rapuutra tetap berada diluar. +kibat luka tusuk misal ujung pisau, peluru.
c. 9idapati perforasi buli-buli uruine keluar melalui dinding buli-buli terus kekulit. +kibat manipulasi salah sewaktu melakukan traans uretetol resection, misalnya sewaktu tumor buli, operasi prostat, dan lain-lain. ".& Pa!*,i$i*l*-i
&ila buli-buli yang penuh dengan urune mengalami trauma,,maka akan terjadi peningkatan tekanan intra vesikel dapat menyebabkan contosio buli-buli pecah keadaan ini dapat menyebabkan rutura intraperitonial. *ecara anatomik buli-buli atau bledder terletak didatlam rongga pelvis sehingga jarang mengalami cidera.(uda paksa kandung kemih karena kecelakaan kerja dapat menyebabkan fragmen patah tulang pelvis sehingga mencederai buli-buli. Jika faktur tulang panggul dapat menimbulkan kontusio atau ruptur kandung kemih,tetapi hanya terjadi memar pada diding buli-buli dengan hematura tanpa ekstravasasi urin.(uda paksa tumpul juga dapat menyebabkan ruptur buli-buli terutama bia kandung kemih penuh atau dapat kelainan patogenik seperti tuber colosis,tumor atau obtruksi sehingga rudapaksa kecil menyebabkan ruptur.
O/
2andung 2emih
2ecelakaan
>raktur tulang
Trauma Tumpul
Trauma Tajam
5atah Tulang pelvis
2ontusio / buli buli memar
(uptur
uka tusuk
Trauma &ledder
Bbstruksi
?nkontinensia
Gan--uan limina$i
2aterisasi ".' MANIFESTASI KLINIS •
Jejas hematom abdomen
(obekan dinding bladder
Tekanan kandung kemih
+nemia
yeri tekan supra pubis
*yok hipovolemik
Gan--uan ra$a n0aman n0ri
Aemas
6ejala utama adalah adanya darah dalam air kemih atau kesulitan untuk berkemih. perfusi (asa sakit di area panggul dan perut bagian bawah.6angguan *ering buang air kecil atau sukar R$i%* in,%$i jaringan menahan keinginan berkemih 3ini terjadi jika bagian terbawah kandung kemih mengalami cedera4.
•
)mumnya fraktyur tulang dan pelvis disertai Gan--uan pendarahanm*ili!a$ hebat sehingga jarang ,i$i% penderita datang dalam keadaan anemik bahkan sampai shok
•
5ada abdomen ,bagian bawah tampak jelas atau hematom dan terdapat nyeri tekan pada daerah supra publik ditempat hematom
•
5ada ruptur buli-buli intraperitonial urine yang seriong masuk kerongga peritonial sehingga memberi tanda cairan intra abdomen dan rangsangan peritonial.
•
esi ekstra peritonial memberikan gejala dan tanda infitrat urine dirongga peritonial yang sering menyebabkan septisema.
•
yeri supra publik baaik publik maupun saat palpasi
•
ematura
•
2etidakmapuan buang air dkesil
•
:kstravasase urine
•
*uhu tubuh meningkat
•
*yok
•
Tanda-tanda peritonitis
".( PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
$. ematokrit menurun %. Aystografi menunjukkan ekstravasase urine vesika urinaria dapat pindah atau tertekan yaitu suatu prosedur di mana pewarna radioaktif 3senyawa kontras4 yang dapat dilihat dengan D-ray, disuntikkan ke dalam kandung kemih. 1.
5rosedur selanjutnya adalah dengan melakukan CT scan atau D-ray untuk melihat kebocoran. *ementara untuk luka kandung kemih yang terjadi selama prosedur operasi biasanya diketahui tepat pada waktunya sehingga rangkaian tes tersebut tidak perlu dilakukan.
".+ KOMPLIKASI
$. )rosepsis %. 2lien lemah akibat anemia ". PENATALAKSANAAN
a.
+tasi syok dan perdarahan.
b.
?stirahat baring sampai hematuri hilang.
c. &ila ditemukan fraktur tulang punggung disertai ruftur vesica urinaria intra peritoneal dilakukan operasi sectio alta yang dilanjutkan dengan laparatomi. d.
(obekan kecil 3laserasi4 bisa diatasi dengan memasukkan kateter ke dalam uretra untuk mengeluarkan air kemih selama @-$ hari dan kandung kemih akan membaik dengan
sendirinya. e. )ntuk luka yang lebih berat, biasanya dilakukan pembedahan untuk menentukan luasnya cedera dan untuk memperbaiki setiap robekan. *elanjutnya air kemih dibuang dari kandung kemih dengan menggunakan % kateter, $ terpasang melalui uretra 3kateter transuretra4 dan yang lainnya terpasang langsung ke dalam kandung kemih melalui perut bagian bawah 3kateter suprapubik4.2ateter tersebut dipasang selama @-$ hari atau diangkat setelah kandung kemih mengalami penyembuhan yang sempurna.
BAB I# KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAATAN TRAUMA #ESIKA URINARIA &.1
/ONTOH KASUS
Tn.* datang ke (*)9 Jombang mengeluh sakit di daerah bawah perut setelah terjatuh dari motor. 2lien memegangi perutnya, terdapat jejas di bagian perut bawah. 9ari hasil pemeriksaan urine terdapat hematuria, T9 $/8 mmg , (( %7
&.2
PENGKAJIAN • Bi*3a!a
ama Tn.* )mur G7 th Jenis kelamin laki-laki +gama ?slam *uku / &angsa Jawa/?ndonesia 5endidikan *9 &ahasa ?ndonesia +lamat Jombang Tgl masuk (* *enin, %G +pril %$G Tgl pengkajian *enin, %G april %$G o. (egister $%1G 9iagnosa medis Trauma 0esika )rinaria • 2eluhan )tama 5< mengeluh nyeri pada perut bagian bawah • (iwayat 5enyakit *ekarang 5ada hari senin tanggal %G apri %$G 5< hendak ke pasar dengan mengendarai sepeda motor , namun karena menghindari kucing yang menyebrang jalan Tn * mengerem mendadak sehingga terjatuh dari sepeda motor 3kecelakaan tunggal4 perut bagian bawah klien terbentur pembatas jalan. *ehingga klien dibawa ke (*)9 5loso. • (iwayat 5enyakit 9ahulu 2lien tidak memiliki riwayat penyakit sebelumnya • (iwayat 5enyakit 2eluarga 2lien tidak memiliki keluarga yang memiliki penyakit menurun •
Da!a Su0%!i,
a. 2lien mengeluh pada nyeri pada perutbagian bawah 3bledeer4 yang terkena b. 2lien mengatakan kencingnya bercampur darah c. 2lien mengatakan ada memar pada abdomen bawah setelah dia terjatuh •
Da!a *0%!i,
a.
yeri pada daerah trauma
b.
ematuri
c.
T menurun
d.
& menurun
e.
5ada pemeriksaan &B 'emperlihatkan suatu daerah yang berwarna abu-abu di daerah trauma dan memperlihatkan ekstravasase urine
f.
)rogram ekskresi 'emperlihatkan gangguan fungsi / ekstravasasi urine pada sisi yang terkena.
g.
&."
AT *can 'emperlihatkan adanya hematom retropenial dan konfigurasi ginjal.
PEMERIKSAAN FISIK 5emeriksaan +&A A 4Air a05 • Tidak ada gangguan jalan nafas • Tidak ada suara tambahan • Tidak ada jejas di daerah dada B 4Ba!6in-5 • 5eningkatan frekuensi nafas • afas dangkal • 9istress pernafasan • 'enggunakan otot-otot pernafasan / 4/ir%ula$i5 • T9 menurun • adi perifer teraba lemah • Terjadi hematuri
ead to Too a. 2epala &entuk kepala simetris, kulit kepala cukup bersih, posisi kepala tegak dapat digelengkan ke kiri / kekanan, tidak terdapat luka jahitan. b. (ambut &entuk rambut lurus, berwarna hitam, kebersihan cukup baik. c. 'ata 35englihatan4 Terlihat bersih 3tidak ada kotoran4, struktur mata simetris, fungsi penglihatan baik, sklera tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis, klien tidak memakai alat bantu penglihatan / kacamata. d. idung 35enciuman4 &entuk simetris, fungsi penciuman baik, tidak ada perdarahan, polip dan tidak ada peradangan, terlihat bersih 3tidak ada benda asing atau secret serta kotoran yang menempel e. Telinga 35endengaran4 &entuk dan posisi simetris, fungsi pendengaran baik, tidak terdapat luka danj f.
klien tidak mengguanakan alat bantu pendengaran 'ulut dan 6igi
'ukosa bibir agak kering, lidah tampak bersih, jumlah gigi lengkap, kebersihan gigi cukup baik, tidak tercium bau mulut, fungsi pengecapan baik 3dapat membedakan rasa4 tidak ada masalah dalam menelan tapi klien cuma kurang nafsu makan. g. eher Terlihat bersih3tidak terdapat kotoran dilipatan kulit4, tidak terdapat pembesaran getah bening maupun kelenjar tiroid, dan tidak ada keterbatasan gerak pada leher. h. Thora< 3>ungsi 5ernafasan4 &entuk simetris, frekuensi nafas %G
bentuk simetris, tampak kebiruan pada perut bagian bawah.
+uskultasi bising usus normal 8
terdapat nyeri tekan pada abdomen bagian bawah.
j. (eproduksi 2lien berjenis kelamin laki-laki, terpasang kateter dan keluar darah saat &+2 melalui kateter. k. :kstremitas • +tas :kstremitas atas sebelah kanan terpasang infus ( % tetes/menit dan ekstremitas atas sebelah kiri dan kanan terdapat luka lecet. • &awah :kstremitas bawah terdapat luka lecet pada kedua lutut dan l.
nyeri apabila digerakkan. ?ntegument Turgor kulit baik kembali kurang dari % detik, warna kulit sawo matang, suhu 1F,7 HA, dan terdapat hematume serta lesi.
&.&
DIAGNOSA KEPERAATAN
$. %. 1. G. 7.
(esiko infeksi berhubungan dengan kateterisasi Aemas berhubungan dengan syok hipovolemik 6angguan eliminasi urine berhubungan dengan trauma bleder. 6angguan rasa nyaman 3nyeri4 berhubungan dengan penekanan kandung kemih 6angguan mobilitas fisik berhubungan dengan robekan dinding bleder.
&.' INTER#ENSI KEPERAATAN N*
Dia-n*$a %7ra8a!an
Tujuan 3an Kri!ria 6a$il 4NO/5
$.
(esiko infeksi berhubungan dengan kateterisasi D,ini$i : mengalami peningkatan resiko terserang organism patogenik. >actor-faktor resiko • 5enyakit kronis a.9iabetes b.melitus • 5engetahuan yang tidak cukup untuk menghindari pemanjanan pathogen • 5ertahankan tubuh primer a. b. c. d. e. f. g. h. i.
yang adekuat 6angguan peristalsis 2erusakan integritas kulit 5erubahan seksresi p 5enurunan kerja siliaris 5ecah ketuban dini 5ecah letuban lama 'erokok *tatus cairan tubuh Trauma jaringan • 2etidakadekuatan pertahanan sekunder • 0aksinasi tidak adekuat • 5emajanan terhadap pathogen lingkungan meningkat • 5rosedur invasive 'alnutrisi
NO/: ?mmune status 2nowledge infection
control (isk control Kri!ria 6a$il : 2lien
bebas dari tanda dan
gejala infeksi 'endeskripsikan proses penularan penyakit,factor yang memprngaruhi penularan serta penatalaksanaannya 'enunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi Jumlah leukosit dalam batas normal 'enunjukan perilaku hidup sehat
In!r9n$i 4NI/5 NI/: &ersihkan
lingkungan setelah dipakai pasien lain 5ertahankan teknik isolasi &atasi pengunjung bila perlu ?nstrusikan pada pengunjung untuk cuci tangan dan setelah berkunjung meninggalkan pasien 'onitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan local 'onitor hitung granulosit,;&A 'onitor kerentanan terhadap infeksi +jarkan pasien dan keluarga tanda dan gejala infeksi +jarkan cara menghindari infeksi
aporkan
kecurigaan infeksi aporkan kultur %.
Aemas berhubungan
NO/:
positif. NI/ :
dengan syok hipovolemik
- 2ontrol kecemasan
An;i!0 R3u)!i*n
>aktor keturunan, 2risis
- 2oping
situasional, *tress,
*etelah dilakukan asuhan
perubahan status kesehatan, ancaman kematian, perubahan konsep diri, kurang pengetahuan
selama klien
%)ma$an5
6unakan pendekatan yang
kecemasan teratasi dgn kriteria hasil
menenangkan yatakan dengan jelas harapan
dan
2lien mampu mengidentifikasi dan
hospitalisasi 9B/9*
47nurunan
terhadap pelaku pasien Jelaskan semua
mengungkapkan gejala cemas 'engidentifikasi,
prosedur dan apa yang dirasakan selama prosedur Temani pasien
- ?nsomnia
mengungkapkan dan
- 2ontak mata kurang
menunjukkan tehnik
untuk
- 2urang istirahat
untuk mengontol
memberikan keamanan dan
- &erfokus pada diri sendiri
cemas
- ?ritabilitas
- Takut - yeri perut - 5enurunan T9 dan denyut nadi
mengurangi takut &erikan informasi
0ital sign dalam batas
faktual mengenai
ormal
diagnosis,
5ostur tubuh, ekspresi
tindakan
wajah, bahasa tubuh
prognosis
dan tingkat aktivitas
menunjukkan
ibatkan keluarga untuk
- 9iare, mual, kelelahan
berkurangnya
- 6angguan tidur
kecemasan
mendampingi klien ?nstruksikan pada pasien untuk
- 6emetar
menggunakan
- +noreksia, mulut kering
tehnik relaksasi 9engarkan
- 5eningkatan T9, denyut
dengan penuh
nadi, ((
perhatian ?dentifikasi
- 2esulitan bernafas
tingkat
- &ingung
kecemasan &antu pasien
- &loking dalam
mengenal situasi
pembicaraan
yang - *ulit berkonsentrasi
menimbulkan kecemasan 9orong pasien untuk mengungkapkan perasaan, ketakutan, persepsi 2elola pemberian
1.
6angguan eliminasi urine NO/: 5engawasan urin berhubungan dengan trauma 2riteria hasil bleder. 'engatakan
obat anti cemas NI/: 5erawatan retensi keinginan
urin
untuk &+2 'enentukan pola &+2 dapat &+2 'engatakan dengan teratur ;aktu yang adekuat antara keinginan
&+2
dan
'engatakan keinginan
untuk &+2 'enentukan
pola &+2 'engatakan
mengeluarkan
&+2
ke
toilet &ebas dri kebocoran urin
dapat
sebelum &+2
&+2
dengan teratur ;aktu yang adekuat antara keingian &+2 dan mengeluarkan
&+2 ke toilet &ebas dari kebocoran urin sebelum
dengan &+2 'ampu memulai
dan
mengakhir
aliran &+2 'engesakan kandung kemih
secara
komplet
&.(
IMPLEMENTASI
'elakukan pendekatan kepada pasien dan keluarga pasien untuk mempermudah proses
keperawatan 'emberikan penjelasan dan motivasi pada pasien tentang penyakitnya 'elakukan pengkajian pada pasien untuk mengetahui tindakan selanjutnya 'engobservasi TT0 'engkaji pasien
&.+
E9alua$i
* 5< mengatakan masih terasa nyeri pada perut bagian bawah B T9 $$/" mmg, F7
+ 'asalah teratasi sebagian 5 5laning selanjutnya.
BAB # PENUTUP
'.1
KESIMPULAN
Trauma pada system perkemihan adalah kejadian dimana saluran kemih mengalami gangguan bukan karena pengaruh dari dalam tubuh tetapi adanya gangguan dari luar. *aluran kemih 3termasuk ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra4 dapat mengalami trauma karena luka tembus 3tusuk4, trauma tumpul, terapi penyinaran maupun pembedahan. 6ejala yang paling banyak ditemukan adalah terdapatnya darah di urin 3hematuria4, berkurangnya
proses berkemih dan
nyeri. &eberapa trauma dapat
menyebabkan nyeri tumpul, pembengkakan, memar, dan jika cukup berat, dapat menurunkan tekanan darah 3syok4. Jika kita membicarakan mengenai system perkemihan, di dalamnya terdapat beberapa organ yang kemungkinan dapat terkena trauma. 9iantaranya adlah ginjal, ureter. 2andung kemih, dan uretra.
'.2
SARAN
*aran kepada pendidikan
9iharapkan kepada pendidik supaya memperlengkapi
perpustakaan terutama buku buku yang membahas tentang penyakit system perkemihan agar mempermudah proses belajar dan mengajar. *aran kepada mahasiswa 9iharapkan kepada mahasiswa untuk bisa memahami isi makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
'utta=in, +rif. %$$. su!an Kepera"atan Gangguan #istem Perkemi!an. Jakarta *alemba 'edika. Aorwin, :liCabeth J. %$. $uku #aku Patofisiologi. 5enerbit &uku 2edokteran :6A. Jakarta 5urnawan Junadi, Kapita #elekta Kedokteran, :disi ke %. 'edia +eskulapius, >2)? *oeparman.$""8. %lmu Pen&akit Dalam, Jilid ??, &alai 5enerbit >2)? 'ansjoer, +rif, %., Kapita #elekta Kedokteran, 'edia +esculaapius >2)?, Jakarta. http//id.scribd.com/doc/8$@"87%F/+skep-Trauma-6injal http//www.slideshare.net/nufrC/dradam-trauma-urologi-dan-pelvis-as http//caramengecilkanpaha.com/tips-menurunkan-kolesterol/ http//www.susukolostrum.com/data-penyakit/penyakit-ginjal-dan-saluran-kemih/traumasaluran-kemih.html http//www.scribd.com/doc/G1F"7F/+suhan-2ekperawatan-2lien-9engban-Trauma*istem-5erkemihan