MAKALAH MAKAL AH ASUHAN ASUH AN KEPERAW KEPER AWA ATAN JIWA JI WA DENGAN DENG AN PSIKOSOSIAL PADA PASIEN PASIEN PENYAKIT PENYAKIT KRONIS K RONIS DAN TERMINAL TERMI NAL KEPERAWA KEPE RAWAT TAN JIWA
Disusun Oleh : Desi Putrie Anggrini E!!" Dir Prt# Re$ Pur%sih Ris&" Pri# Putr Ynti Ynti Ju#i Ynti
D'sen Peng(r : S) Pr*'si+ S)K,)+M)Psi
KEMENTERIAN KESEHATAN KESEHATAN REPU-LIK INDONESIA POLTEKKES POLTEKKES KEMENKES -ENGKULU JURUSAN KEPERAWATAN T)A ./01
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Askep ini dengan judul Asuhan Keperawatan Jiwa dengan Psikososial pada pasien penyakit terminal dan kronis !alam penyelesaian proposal ini tim penulis banyak mendapat bantuan materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk itu tim penulis mengu"apkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat tim penulis sebutkan satu persatuan disini Tim penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyusunan makalah ini, namun tim penulis menyadari bahwa masih banyak sekali kekurangan dan kelemahan baik se"ara materi maup maupun un tekn teknik ik penu penuli lisa san, n, sara saran n yang ang
bers bersi# i#at at memb memban angu gun n
sang sangat at diha dihara rapk pkan an demi demi
kesemp kesempurn urnaan aan makala makalah h ini ini Akhir Akhirnya nya penulis penulis berhar berharap ap mudah-m mudah-muda udahan han makala makalah h ini dapat dapat berguna untuk bahan a"uan pembuatan laporan ataupun penelitian nantinya $engkulu,
Agustus %&'(
Tim Penulis
DA2TAR ISI KATA PENGANTAR
i
DA2TAR ISI
ii
-A- I PENDAHULUAN
A $ * !
)atar $elakang Tujuan Metode Penulisan istematika Penulisan
' % + +
-A- II TINJAUAN TEORI
A Konsep dasar Penyakit Kronis ' Pengertian % i#at Penyakit Kronik + !ampak Penyakit Kronik terhadap klien .aktor-#aktor yang mempengaruhi penyakit kronik ( /espon klien terhadap penyakit kronik 0 Perilaku klien dengan penyakit kronis 1 /espon keluarga 2 Penatalaksanaan $ Konsep dasar Penyakit Kronis ' Pengertian % Jenis-jenis penyakit terminal + Mani#estasi klinik .ase-#ase Kehilangan dengan /espon *emas yang $erhubungan dengan Penyakit Terminal
( ( 1 1 2 '& '& '& ''
-A- III ASUHAN KEPERAWATAN A) Asuhn Ke,er%tn ,* Klien *engn Pen"&it Ter#inl ' Pengkajian
'(
% !iagnosa Keperawatan + Peren"anaan Keperawatan B. Asuhn Ke,er%tn ,* Klien *engn Pen"&it Kr'ni& 1. Pengkajian 2. !iagnosa Keperawatan 3. Peren"anaan Keperawatan
'3 '3 %& %' %%
-A- I3 PENUTUP
A Kesimpulan $ aran DA2TAR PUSTAKA
%1 %1 %3
-A- I PENDAHULUAN A) Ltr -el&ng Perawat adalah pro#esi yang di#okuskan pada perawatan indi4idu, keluarga, dan
masyarakat sehingga mereka dapat men"apai, mempertahankan, atau memulihkan kesehatan yang optimal dan kualitas hidup dari lahir sampai mati Peran perawat sangat komprehensi# dalam menangani pasien karena peran perawat adalah membimbing rohani pasien yang merupakan bagian integral dari bentuk pelayanan kesehatan dalam upaya memenuhi kebutuhan biologis-psikologis-sosiologis-spritual 5APA, '33% 6, karena pada dasarnya setiap diri manusia terdapat kebutuhan dasar spiritual 5$asi" spiritual needs, !adang 7awari, '3336 Menjadi tua adalah proses alamiah yang akan dihadapi oleh setiap mahluk hidup dan meninggal dengan tenang adalah dambaan setiap insan Namun sering kali harapan dan dambaan tersebut tidak ter"apai !alam masyarakat kita, umur harapan hidup semakin bertambah dan kematian semakin banyak disebabkan oleh penyakit-penyakit kronis seperti penyakit diabetes militus, penyakit "ordpulmonaldeases, penyakit arthritis Pasien dengan penyakit kronis seperti ini akan melalui suatu proses pengobatan dan perawatan yang panjang Jika penyakitnya berlanjut maka suatu saat akan di"apai stadium terminal yang ditandai dengan oleh kelemahan umum, penderitaan, ketidak berdayaan, dan akhirnya kematian Pentingnya bimbingan spiritual dalam kesehatan telah menjadi ketetapan 879 yang menyatakan bahwa aspek agama 5spiritual6 merupakan salah satu unsur dari pengertian kesehataan seutuhnya 5879, '326 9leh karena itu dibutuhkan dokter dan terutama perawat untuk memenuhi kebutuhan spritual pasien Karena peran perawat yang komprehensi# tersebut pasien senantiasa mendudukan perawat dalam tugas mulia mengantarkan pasien diakhir hayatnya sesuai dengan abda /asulullah yang menyatakan bahwa amalan yang terakhir sangat menentukan, sehingga perawat dapat bertindak sebagai #asilisator 5mem#asilitasi6 agar pasien tetap melakukan yang terbaik seoptimal mungkin sesuai dengan kondisinya Namun peran spiritual ini sering kali diabaikan oleh perawat Padahal aspek spiritual ini sangat penting terutama untuk pasien terminal yang didiagnose harapan sembuhnya sangat tipis dan mendekati sakaratul maut begitu juga dengan pasien
(
pada stadium lanjut, pasien dengan penyakit kronis tidak hanya mengalami berbagai masalah #isik seperti nyeri, sesak na#as, penurunan berat badan, gangguan akti4itas tetapi juga mengalami gangguan psikososial dan spiritual yang mempengaruhi kualitas hidup pasien dan keluarganya Maka kebutuhan pasien pada stadium lanjut
suatu
penyakit
tidak
hanya
pemenuhan:pengobatan gejala #isik, namun juga pentingnya dukungan terhadap kebutuhan psikologis, sosial dan spiritual yang dilakukan dengan pendekatan interdisiplin yang dikenal sebagai perawatan paliati# atau palliati4e "are !alam perawatan paliati# maka peran perawat adalah memberikan Asuhan Keperawatan pada Pasien kronis untuk membantu pasien menghadapi penyakitnya -) Tu(un ' Tujuan umum Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah mahasiswa diharapkan mampu
mengenal dan mengetahui tentang Asuhan Keperawatan pada klien yang mengalami penyakit kronis dan Terminal % Tujuan khusus Tujuan khusus dari penulisan makalah ini, yaitu ; a Agar mahasiswa dapat mengatahui dan memahami dampak-dampak yang terjadi pada klien penyakit kronis dan terminal b Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami /espon Klien Terhadap "
Penyakit Kronis dan terminal Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami penatalaksanaan pada klien
penyakit kronis dan terminal d Agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami asuhan keperawatan pada klien penyakit kronis dan terminal
4) Met'*e ,enulisn Penulisan makalah ini menggunakan metode diskritip melalui pendekatan studi kasus
yang meliputi pengumpulan data, analisa data, dan menarik kesimpulan Metode ini dilakukan dengan "ara mempelajari buku-buku dan sumber-sumber lain 5internet6 yang berhubungan dengan judul dan permasalahan D) Siste#ti& Penulisn $A$ < Pendahuluan ;
0
Terdiri atas )atar $elakang, Tujuan Penulisan, Metode Penulisan, dan istematika Penulisan $A$ << Tinjauan Teoritis ; Pengertian penyakit kronik, i#at, !ampak, .a"tor-#aktor, /espon $A$ <<<
dan Perilaku Klien !engan Penyakit Kronis dan terminal ; Terdiri atas Konsep asuhan keperawatan penyakit kronik dan
$A$ <= Penutup
terminal ; Terdiri atas Kesimpulan dan aran-saran
-A- II TINJAUAN TEORI A) K'nse, Dsr Pen"&it Kr'nis 0) Pengertin Penyakit kronik adalah suatu penyakit yang perjalanan penyakit berlangsung lama
sampai bertahun-tahun, bertambah berat, menetap dan sering kambuh 5Purwaningsih dan Karbina, %&&36 Ketidakmampuan:ketidakberdayaan merupakan persepsi indi4idu bahwa segala tindakannya tidak akan mendapatkan hasil atau suatu keadaan dimana indi4idu kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan 5Purwaningsih dan Karbina, %&&36
1
$erdasarkan pengertian diatas kelompok menyimpulkan bahwa penyakit kronik yang dialami oleh seorang pasien dengan jangka waktu yang lama dapat menyebabkan seorang klien mengalami ketidakmampuan "ontohnya saja kurang dapat mengendalikan kondisi tertentu atau kegiatan yang baru dirasakan *ontoh ; penyakit diabetes militus, penyakit "ordpulmonaldeases, penyakit arthritis .) Si5t Pen"&it Kr'ni& Menurut 8ristht )e 5'3216 mengatakan bahwa penyakit kronik mempunyai beberapa si#at diantaranya adalah ; '6 Progresi# Penyakit kronik yang
semakin
lama semakin
bertambah
parah *ontoh
penyakit jantung %6 Menetap etelah seseorang terserang penyakit, maka penyakit tersebut akan menetap pada +6
6)
indi4idu *ontoh penyakit diabetes mellitus Kambuh Penyakit kronik yang dapat hilang timbul sewaktu-waktu dengan kondisi yang
sama atau berbeda *ontoh penyakit arthritis D#,& Pen"&it Kr'ni& terh*, Klien !ampak yang dapat ditimbulkan dari penyakit kronik terhadap klien diantaranya 5Purwaningsih dan kartina, %&&36 adalah ; '6 !ampak psikologis !ampak ini dimani#estasikan dalam perubahan perilaku, yaitu; Klien menjadi pasi# • Tergantung • Kekanak-kanakan • Merasa tidak nyaman • $ingung • Merasa menderita • %6 !ampak somati" !ampak somati" adalah dampak yang ditimbulkan oleh tubuh karena keadaan penyakitnya Keluhan somati" sesuai dengan keadaan penyakitnya *ontoh ; !M adanya Trias P +6 !ampak terhadap gangguan seksual Merupakan akibat dari perubahan #ungsi se"ara #isik 5kerusakan organ6 dan perubahan se"ara psikologis 5persepsi klien terhadap #ungsi seksual6 6 !ampak gangguan akti4itas !ampak ini akan mempengaruhi hubungan sosial sehingga hubungan so"ial
7)
dapat terganggu baik se"ara total maupun sebagian 2&t'r85&t'r "ng Me#,engruhi Pen"&it Kr'ni& 2
1)
'6 Persepsi klien terhadap situasi %6 $eratnya penyakit +6 Tersedianya support so"ial 6 Temperamen dan kepribadian (6 ikap dan tindakan lingkungan 06 Tersedianya #asilitas kesehatan Res,'n Klien Terh*, Pen"&it Kr'ni& Penyakit kronik dan keadaan terminal dapat menimbulkan respon $io-Psiko-osialpritual ini akan meliputi respon kehilangan 5Purwaningsih dan kartina, %&&36 '6 Kehilangan kesehatan /espon yang ditimbulkan dari kehilangan kesehatan dapat berupa klien merasa takut, "emas dan pandangan tidak realisti", akti4itas terbatas %6 Kehilangan kemandirian /espon yang ditimbulkan dari kehilangan kemandirian dapat ditunjukan melalui berbagai perilaku, bersi#at kekanak-kanakan, ketergantungan +6 Kehilangan situasi Klien merasa kehilangan situasi yang dinikmati sehari-hari
bersama
keluarga dan kelompoknya 6 Kehilangan rasa nyaman >angguan rasa nyaman mun"ul sebagai akibat gangguan #ungsi tubuh seperti panas, nyeri, dll (6 Kehilangan #ungsi #isik *ontoh dampak kehilangan #ungsi organ tubuh seperti klien dengan gagal ginjal harus dibantu melalui hemodialisa 06 Kehilangan #ungsi mental !ampak yang dapat ditimbulkan dari kehilangan #ungsi mental seperti klien mengalami ke"emasan dan depresi, tidak dapat berkonsentrasi dan berpikir e#isien sehingga klien tidak dapat berpikir se"ara rasional 16 Kehilangan konsep diri Klien dengan penyakit kronik merasa dirinya berubah men"akup bentuk dan #ungsi sehingga klien tidak dapat berpikir se"ara rasional 5bodi image6, peran serta identitasnya 7al ini dapat akan mempengaruhi idealisme diri dan harga diri rendah 26 Kehilangan peran dalam kelompok dan keluarga 36 Klien menarik diri dari lingkungan 7ubungan sosial klien dapat terganggu sebagian maupun yang total *ontohnya hubungan terganggu sebagian, klien masih berhubungan dengan lingkungan sekitar, tetapi klien malu-malu dan tidak per"aya diri untuk bergaul dengan orang se"ara berkelompokApabila terganggu total, klien sudah tidak ingin
3
berinteraksi lagi dengan lingkungan sekitar, klien hanya ingin menyendiri 5menarik 9)
diri dari lingkungan6 Peril&u Klien Dengn Pen"&it Kr'nis Ada beberapa respon emosional yang mun"ul pada pasien atas penyakit kronis yang dideritanya oleh klien atau indi4idu 5Purwaningsih dan kartina, %&&36, yaitu; '6 Penolakan 5!enial6 Merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronis seperti jantung, stroke dan kanker Atas penyakit yang dideritanya ini, pasien akan memperlihatkan sikap seolah-olah penyakit yang diderita tidak terlalu berat 5menolak untuk mengakui bahwa penyakit yang diderita sebenarnyaberat6 dan menyakini bahwa penyakit kronis ini akan segera sembuh dan hanya akan memberi e#ek jangka pendek 5menolak untuk mengakui bahwa penyakit kronis ini belum tentu dapat disembuhkan se"ara total dan menolak untuk mengakui bahwa ada e#ek jangka panjang atas penyakit ini, misalnya perubahan body image6 %6 *emas etelah mun"ul diagnosa penyakit kronis, reaksi ke"emasan merupakan sesuatu yang umum terjadi $eberapa pasien merasa terkejut atas reaksi dan perubahan yang terjadi pada dirinya bahkan membayangkan kematian yang akan terjadi padanya $agi indi4idu yang telah menjalani operasi jantung, rasa nyeri yang mun"ul di daerah dada, akan memberikan reaksi emosional tersendiri Perubahan #isik yang terjadi dengan "epat akan memi"u reaksi "emas pada indi4idu +6
dengan penyakit kanker !epresi !epresi juga merupakan reaksi yang umum terjadi pada penderita penyakit kronisKurang lebih sepertiga dari indi4idu penderita stroke, kanker dan penyakit
)
jantung mengalami depresi Res,'n &elurg Keluarga juga mengalami respons yang sama dengan pasien atas penyakit yang diderita oleh klien atau indi4idu 5Purwaningsih dan kartina, %&&36, yaitu ; '6 Penolakan 5!enial6 ama halnya dengan pasien atau indi4idu, keluarga yang tidak siap atau tidak menerima dengan kondisi yang ada pada pasien Keluarga mengangap penyakit yang diderita tidak terlalu berat dan menyakini bahwa penyakit kronis ini akan segera sembuh dan hanya akan memberi e#ek jangka pendek
'&
%6
*emas Keluarga akan memperlihakan ekspresi "emas akan diagnose yang telah di4onis oleh pihak medis Pihak keluarga "emas akan tidak bisa sembuh
penyakit tersebut dan takut ditinggalkan dalam jangka waktu dekat oleh pesien +6 !epresi Keluarga yang terkejut dan tidak bisa menerima keadaan terhadap situasi yang dialami pasien akan mengalami depresi ;)
Pentl&snn Penatalaksanaan yang optimal pada klien dengan kondisi kronis adalah sangat
penting Penatalaksanan harus melibatkan kesehatan mental, memantau perkembangan klien, dan melibatkan keluarga Pengobatan sederhana tidak "ukup Klien harus bekerja sama dengan tim kesehatan, per"aya terhadap pengobatan yang diberikan, dan mempunyai keluarga yang mendukung dan membantu dalam ren"ana pengobatan $eberapa prinsip penatalaksanaan klien dengan kondisi kronis adalah sebagai berikut; '6 Pendidikan kesehatan Menjelaskan kepada klien tentang perjalanan penyakitnya dan keterbatasan pengobatanPendidikan kesehatan harus langsung pada penderita dan keluarganya dan harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti %6 Merespons terhadap emosi !engarkan baik-baik, berikan waktu yang "ukup bagi klien dan keluarganya untuk mengemukakan perasaannya, kekhawatirannya, dan harapannya +6 Melibatkan keluarga !ukungan pada keluarga dan petunjuk penatalaksanaan
sangat
pentingKeluarga harus dibantu agar tidak melakukan sikap yang berlebihan terhadap anak, seperti terlalu melindungi, terlalu khawatir dan memberikan perhatian berlebihan 6 Melibatkan pasien $ila klien dilibatkan dalam penatalaksaan penyakitnya, maka mereka akan lebih patuh dan bertanggungjawab (6 Melibatkan tim multidisiplin $eberapa ahli diperlukan dalam menatalaksana remaja dengan kondisi kronis, seperti dokter, psikolog, pekerja sosial, okupasi-terapis, #isioterapis, ahli gi?i, dan ahli lain yang terkait 06 Menyediakan perawatan yang berkelanjutan
''
Klien dengan kondisi kronis membutuhkan seseorang yang bisa diper"aya Paling sedikit salah satu dari anggota tim, lebih baik dokter dari pusat kesehatan primer 5seperti Puskesmas6, yang membina hubungan jangka panjang dengan penderita dan keluarganya Peran dokter disini adalah mengkoordinasi perawatan berbagai spesialis 5multidisiplin6, memantau tumbuh kembangnya, memberikan petunjuk yang mungkin diperlukan, dan lain sebagainya 16 Menyediakan pelayanan rawat jalan yang komprehensi# !iperlukan pelayanan psikologikal, belajar bersosialisasi, pendidikan, penelitian,
dikatakan
bahwa
klien
yang
mendapatkan
pelayanan
yang
komprehensi#, dapat menurunkan #rekuensi rawat inap, lama dirawat, biaya di rumah sakit, dan menurunkan kemungkinan dirawat kembali 26 Merujuk ke kelompok pendukung 5kelompok sebaya atau kelompok penyakit sejenis6
in#ormasi antara penderita dan keluarga lain dengan masalah yang sama Mengembangkan teknik menolong diri sendiri, seperti ; Pelatihan 5terapi perilaku6 Terhadap klien dalam teknik mengatasi stres atau rasa sakit, dapat membantu klien
mengurangi stres terhadap penyakit dan pengobatan yang diberikan '&6 Pembatasan $ila kepatuhan atau perilaku yang menjadi masalah, remaja harus dibuat disiplin, dan tim yang merawat serta keluarganya harus setuju dan mendukung ''6 Perawatan di rumah sakit $ila diperlukan perawatan remaja di rumah sakit, terbaik bila ditangani dalam lingkungan yang kondusi# untuk kebutuhan perkembangan remaja
-) K'nse, Dsr Ter#inl 0) Pengertin Kondisi terminal adalah suatu proses yang proagresi# menuju kematian berjalan
melalui sesuatu tahapan proses penurunan #isik psikososial dan spiritual bagi indi4idu 5*arpenito '33(6 Perawatan terminal dapat dimulai pada minggu-minggu, hari-hari dan jam-jam terakhir kehidupan di mana bertujuan; a Mempertahankan hidup '%
b Menurunkan distress " Meringankan dan mempertahankan kenyamanan selama mungkin e"ara umum kematian adalah sebagian dari proses kehidupan yang dialami oleh siapa saja meskipun demikian hal tersebut tetap saja menimbulkan perasaan ngeri dan takut, tidak hanya pada klien akan tetapi juga pada keluarganya dan bahkan pada mereka yang merawat serta mengurusnya Penderita yang akan meninggal tidak akan kembali lagi di tengah keluarga, kenyataan ini sangat berat bagi keluarga yang akan ditinggalkannya @ntuk menghindari hal tersebut bukan hanya keluarga saja yang berduka bahkan klien lebih tertekan dengan penyakit yang dideritanya .)
Jenis8(enis Pen"&it Ter#inl Adapun yang dapat dikategorikan sebagai penyakit terminal adalah; '6 Penyakit-penyakit kanker 2) Penyakit-penyakit in#eksi kronis +6 A
6)
Mni5estsi Klini& '6 .isik >erakan penginderaan menghilang se"ara berangsur-angsur dimulai dari ujung
kaki dan ujung jari Akti#itas dari gastrointestinal berkurang /e#le mulai menghilang uhu klien biasanya tinggi tapi terasa dingin dan lembab terutama pada kaki dan
tangan dan ujung-ujung ekstremitas atas dan bawah Kulit kelihatan kebiruan dan pu"at !enyut naddi tidak teratur daan lemah Na#as berbunyi keras dan "epat mendengkur Penglihatan mulai kabur Klien kadang-kadang kelihatan rasa nyeri Klien dapat tidak sadarkan diri %6 Psikososial esuai dengan #ase-#ase kehilangan menurut seorang ahli E Kubbler /osa mempelajari respon-respon atas menerima kematian dan maut se"ara mendalam dari hasil penyelidikan penelitiannya yaitu respon kehilangan yang menampilkan anatra lain; /asa takut diungkapkan dengan ekspresi wajah atau air muka
'+
*emas diungkapkan dengan "ara menggerakkan otot rahang dan kemudian
mengendor /asa sedih diungkapkan dengan mata setengah terbuka atau menangis Ke"emasan timbul akibat ketakutan akan ketidakmampuan untuk berhubungan
se"ara personal serta akibat penolakan 7)
2se85se Kehilngn *engn Res,'n 4e#s "ng -erhu!ungn *engn Pen"&it Ter#inl Masuknya klien ke dalam an"aman peran sakit pada rentang hidup-sangat
mengan"am dan mengubah homeostatis )ebih dari itu rasa takut yang nyata tentang kematian dan pengaruh terhadap anggota keluarga yang dirrawat dirasakan oleh keluarga $anyak #aktor yang mempengaruhi klien dalam perawatan penyakit terminal apabila seseorang sudah di4onis:prognosis jelek, ia tidak akan bisa menerima begitu saja tentang apa yang ia hadapi sekarang Eli?abeth 7ubbler /oss mengambarkan ( tahap yang akan dilalui klien dalam menghadapi bayangan atau kehilangan yang sangat berman#aat untuk memahami kondisi klien pada saat itu adalah; '6 Pengingkaran 5!enial6 Adalah ketidakmampuan menerima kehilangan untuk membatasi atau mengontrol nyeri dan distress dalam menghadapi >ambaran pada tahap denial yaitu; Tidak per"aya diri ho"k Mengingkari kenyataan akan kehilangan elalu membantah dengan perkataan tidak !iam terpaku $ingung, gelisah )emah, lemas, pernapasan dan nadi "epat, berdebar-debar Nyeri tubuh, mual %6 Tahap Anger 5Marah6 Adalah tahap kekesalan terhadap kehilangan >ambaran pada tahap marah atau anger, yaitu; Klien marah-marah Nada bi"ara kasar uara tinggi +6 Tahap Tawar-menawar 5$ergaining6 Adalah "ara koping dengan hasil-hasil yang mungkin dari penyakit dan men"iptakan kembali tingkat "ontrol >ambaran pada tahap ini adalah; ering mengugkapkan kata-kata kalau anda ering berjanji pada Tuhan '
6
Mempunyai kesan mengulur-ulur waktu Merasa bersalah terus menerus Kemarahan mereda Tahap !epresi Adalah ketiadaan usaha apapun untuk mengunngkapkan perasaan atau reaksi
menghilang >ambaran pada tahap ini adalah ; Klien tidak banyak bi"ara ering menangis Putus asa (6 Tahap A""eptan"e atau menerima Adalah akhirnya klien dapat menerima kenyataan dengan kesiapan >ambaran pada tahap ini adalah; Tenang:damai Mulai ada perhatian terhadap suatu objek yang baru $erpartisipasi akti# Tidak mau banyak bi"ara iap menerima maut Tidak semua orang dapat melampaui ke lima tahap tersebut dengan baik, dapat saja terjadi ketidakmampuan menggunakan adaptasi dan timbul bentuk-bentuk reaksi lain Jangka waktu periode tahap tersebut juga sangat indi4idual Penerimaan suatu prognosa penyakit terminal memang berat bagi setiap indi4idu
suatu
keadaan
ketidakseimbangan
atau
ketegangan
yang
"epat
mengusahakan koping /entang respon seseorang terhadap penyakit terminal dapat digambarkan dalam suatu rentang yaitu harapan Ketidakpastian dan putus asa
Rentng Res,'n
Adapti#
7arapan
Maladapti#
Ketidakpastian
'(
Putus Asa
Keterangan gambar; a 7arapan Adalah mempunyai respon psikologis terhadap penyakit terminal !engan adanya harapan dapat mengurangi stress sehingga klien dapat menggunakan koping yang tidak adekuat b Ketidakpastian Penyakit terminal dapat mengakibatkan ketidakpastian yang disertai dengan rasa tidak aman dan putus asa Meskipun se"ra medis sudah dapat dipastikan akhirnya prognosa dapat memper"epat klien masuk dalam respon maladapti# " Putus Asa $iasanya ditandai dengan kesedihan dan seolah-olah tidak ada lagi upaya yang berhasil untuk mengenal penyakitnya !alamm kondisi ini dapat membawa klien merusak atau melukai diri sendiri
-A- III
'0
ASUHAN KEPERAWATAN 4) Asuhn Ke,er%tn ,* Klien *engn Pen"&it Ter#inl 0) Peng&(in Pengkajian pada klien dengan penyakit terminal Menggunakan pendekatan
holisti" yaitu suatu pendekatan yang menyeluruh terhadap klien bukan hanya pada penyakit dan aspek pengobatan atau penyembuhan saja akan tetapi juga aspek psikososial lainya alah satu metode untuk membantu perawat dalam mengkaji data psikososial pada klien terminal yaitu dengan menggunakan metode B PersonC P 5Personal trength6 Daitu kekuatan seseorang yang ditujukan melalui gaya hidup Kegiatannya atau pekerjaanya ; *ontoh yang positi#; $ekerja di tempat yang menyenangkan bertanggung jawab penuh dan nyaman • $ekerja dengan siapa saja dalam kegiatan sehari- hari • *ontoh yang negati4e ; Ke"ewa dalam pengalaman hidup • Tidak mempunyai komitmen dalam kehidupan • E 5Emotional /ea"tion 6 Daitu reaksi emosional yang ditunjukan dengan klien *ontoh yang positi#; $ingung tapi mampu mem#okuskan keadaan • *ontoh yang negati4e Tidak berespon 5menarik diri6 • / 5/espon to stress 6 Daitu respon pasien terhadap situasi saat ini atau di masa lalu *ontoh yang positi#; Memahami masalah se"ara langsung dan men"ari in#ormasi • Menggunakan perasaanya dengan sehat misalnya latihan olahraga • *ontoh yang negati4e; Menyangkal masalah Pemakai al"ohol • 5upport istem6 Daitu keluarga atau orang lain yang berarti *ontoh yang positi#; Keluarga • )embaga masyarakat • 9 59ptimum health goal6 Daitu alasan untuk menjadi lebih baik 5moti4asi6 *ontoh yang positi#; •
'1
Menjadi orang tua Melihat hidup sebagai pengalaman yang positi# • *ontoh yang negati4e; Pandangan hidup sebagai masalah yang terkuat • Tidak mungkin mendapatkan yang terbaik • N 5Ner4us6 Daitu bagian dari bahasa tubuh yang mengontrol seseorang mempunyai penyakit atau •
mempunyai gejala yang serius *ontoh yang positi#; Melibatkan diri dalam perawatan dan pengobatan • *ontoh yang negati4e; Tidak berusaha dalam melibatkan dalam perawatan • Menunda keputusan • Pengkajian yang perlu diperhatikan pada klien dengan penyakit terminal meliputi; a6 .aktor predisposisi Daitu #aktor yang mempengaruhi respon psikologis klien pada penyakit terminal ystem pendekatan pada klien; Alas Kerud mengklasi#ikasikan pengkajian yang dilakukan yaitu; /iwayat psikososial termasuk hubungan interpersonal Penyalahgunaan ?at, • • •
• • • • • • • •
perawatan psikiatri sebelumnya $anyaknya distress yang dialami dan respon terhadap krisis o"ial support system termasuk sumber-sumber yang ada dan kebutuhan support tambahan Tingkatan perkembangan Kemampuan koping .ase penyakit "epat terdiagnosa, pengobatan dan post pengobatan
b6
dan beratnya perjalanan penyakit .aktor sosial "ultural Klien mengekspresikan sesuai degan tahap perkembagan, pola kultur atau latar belakang budaya terhadap kesehatan, penyakit, penderitaan dan kematian yang dikomunikasikan baik se"ara 4erbal maupun non4erbal
"6
.aktor presipitasi .aktor #aktor yang mempengaruhi terjadinya reaksi k lien penyakit terminal adalah ; '2
• • •
•
Prognosa akhir penyakit yangmenyebabkan kematian .aktor transisi dari arti kehidupan menuju kematian upport dari keluarga dan orang terdekat 7ilangnya harga diri,karena kebutuhan tidak terpenuhi sehingga klien menarik diri,tersinggung dan tidak ada semangat hidup
elain #aktor itu etiologi dari penyakit terminal dapat merupakan #aktor predisposisi diantaranya ; Penyakit kanker Penyakit akibat in#eksi yang parah • *ongesti# /enal .ailure • Akibat ke"elakaan yang #atal • d6 .aktor Perilaku /espon terhadap klien $ila klien terdiagnosa penyakit terminal maka klien akan mengalami krisis dan •
keadaan ini mengakibatkan keadaan mental klien mudah tersinggung,sehingga se"ara langsung dapat menganggu #ungsi #isik atau penurunan daya tahan
tubuh /espon terhadap !iagnosa $iasanya terjadi pada klien yang terdiagnosa penyakit terminal adalah sho"k atau tidak per"aya,perubahan konsep diri klien teran"am,ekspresi klien dapat
berupa emosi,kesedihan dan kemarahan
e6
pendapat orang terhadap dirinya Mekanisme Koping Mekanisme koping yang sering digunakan pada klien dengan penyakit terminal adalah; a6 !enial adalah mekanisme koping yang berhubungan dengan penyakit #isik, yang ber#ungs sebagai pelindung klien untuk memahami penyakit se"ara bertahap,tahapan tersebut adalah ; Tahap awal yaitu tahap menghadapi an"aman terhadap kehilangan Baya •
•
harus meninggal karena penyakit iniC Tahap Kronik adalah persetujuan dengan proses penyakit Baku menyadari dengan sakit akan meninggal tetapi tidak sekarang B Proses ini mendadak dan timbul perlahan lahan
'3
•
b6
Tahap akhir menerima kehilangan Baya akan meninggal B kedamaian
dalam kematianya sesuai dengan keper"ayaanya /egresi Mekanisme koping klien untuk menrima ketergantungan terhadap #ungsi peranya,mekanisme koping ini juga dapat meme"ahkan masalah pada peran
"6
sakit klien dalam masa penyembuhan Kompensasi uatu tindakan dimana klien tidak mampu mengatasi keterbatasnya karena
penyakit yang dialami d6 $elum menyadari 5*losed A4ereness 6 Daitu klien dan keluarga tidak menyadari kemungkinan akan kematian,tidak e6
mengerti mengapa klien sakit,dan mereka yakin klien akan sembuh $erpura-pura 5Mutual Prelen"e6 Daitu klien dan keluarga ,perawat dan tenaga kesehatan lanya tahu prognosa
penyakit terminal #6 9pen A4ereness Daitu klien dan keluarga menerima atau mengetahui klien akan kematian dan merasa tenang untuk mendiskusikan adanya kematian .)
Dign's Ke,er%tn '6 Ansietas : *emas %6 angguan komunikasi 4erbal 6 Antisipasi berduka (6 el# "are de#i"it
6)
Peren?nn Ke,er%tn Tujuan perawatan pada klien penyakit terminal ; '6 Membantu klien untuk hidup lebih nyaman dan sepenuhnya sampai meninggal %6 Membantu keluarga member support pada klien +6 Membantu klien dan keluarga untuk menerima
Kriteria 7asil dan Management E#ekti# ; '6 Koping yang e#ekti# klien dan keluarga yang tidak mengetahui kematian ditandai dengan ; Per"akapan antara keluarga dank lien tentang hari terakhir dan jam terakhir • •
yang disukai Per"akapan antara klien
dan keluarga
tentang adanya kematian
%&
tentang keper"ayaan spiritual dan
•
%6
dan ketakutan yang berhubungan dengan kematian Proses pemisahan yang berguna untuk klien dan keluarga di tandai dengan ; Klien member kenang kenangan pada anggota keluarga • Klien mengu"apakan selamat tinggal kepada setiap anggota keluarga • Perubahan ekspresi 4erbal tentang "inta antara keluarga dan klien • Klien membuang semua harapannya • !iskusi antar klien dengan pasanganya tentang bagaimana mengatakan • kematian pada anak-anaknya dan bagaimana anak berpartisipasi dalam proses
+6
pemakaman >rei4ing untuk klien dan keluarga yang akan terjadi dan saling menghibur,ditandai dengan ; aling berbi"ara • Menangis bersama • aling berpelukan • Mempertahankan kontak #isik selama klien mengalami kemunduran #isik •
E4aluasi '6 Klien dapat mengontrol rasa sakit %6 Klien dapat mengekspresikan rasa marah, sedih dan kehilangan 3) Klien mempersiapkan kematian dan menggunakan support spritual dan sosial
D. Asuhn Ke,er%tn ,* Klien *engn Pen"&it Kr'ni&
Asuhan keperawatan pada pasien dengan penyakit kronis meliputi proses keperawatan dari pengkajian, diagnosa dan peren"anaan 5Purwaningsih dan kartina, %&&36 0) Peng&(in Pengkajian terhadap klien hal-hal yang perlu dikaji adalah ; a6 /espon emosi klien terhadap diagnose b6 Kemampuan mengekspresikan perasaan sedih terhadap situasi "6 @paya klien dalam mengatasi situasi d6 Kemampuan dalam mengambil dan memilih pengobatan e6 Persepsi dan harapan klien #6 Kemampuan mengingat masa lalu %'
Peng&(in terh*, &elurg
7al-hal yang perlu dikaji adalah ; a6 b6 "6 d6 e6 #6
/espon keluarga terhadap klien Ekspresi emosi keluarga dan toleransinya Kemampuan dan kekuatan keluarga yang diketahui Kapasitas dan system pendukung yang ada Pengertian oleh pasangan sehubungan dengan gangguan #ungsional
terjadi Peng&(in terh*, ling&ungn a6 umber daya yang ada b6 tigma masyarakat terhadap keadaan normal dan penyakit "6 Kesediaan untuk membantu memenuhi kebutuhan d6 Ketersediaan #asilitas partisi#asi dalam asuhan keperawatan kesempatan kerja
.)
Dign's &e,er%tn Adapun diagnosa keperawatan yang dapat ditimbulkan dari proses pengkajian klien
dengan penyakit kronis adalah 5Purwaningsih dan kartina, %&&36 ; a /espon pengingkaran yang tidak kuat berhubungan dengan kehilangan dan perubahan b Ke"emasan
6) NO)
'
yang
meningkat
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
" d
mengekspresikan perasaan >angguan "itra tubuh berhubungan dengan dampak penyakit yang dialami !e#isit perawatan diri personal 7ygine berhubungan dengan ketidakmampuan dan
e #
ketidak pedulian karena stress
Dign's *n Ren?n Ke,er%tn DIAGNOSA
TUJUAN DAN
KEPERAWATAN 7arga diri rendah kronik
KRITERIA HASIL etelah dilakukan
berhubungan dengan
tindakan keperawatan
kemampuan dan
mendiskusikan
persepsi kurang di hargai
selama %% jam,
aspek positi# yang
bahwa klien
yang ditandai dengan ;
harga diri klien
masih dimiliki
masih memiliki
! ;
meningkat dengan K7
•
Klien mengatakan
; %%
INTER3ENSI
RASIONAL
'
' !engan "ara
klien 2. $eri pujian yang
sejumlah kemampuan dan
merasa tidak berguna •
•
lagi Klien juga malu
•
•
mati saja Klien takut tidak
realistik:nyata dan
aspek positi#
merasa diterima
hindarkan
untuk
oleh
dengan keluarga dan teman-temannya Klien merasa ingin
Klien mulai
•
lingkungannya /asa malu klien
•
mulai menghilang Klien mulai
penilaian negati# + Dakinkan bahwa
meningkatkan rasa per"aya diri
keluarga
klien mendukung setiap % Menghilangkan akti#itas
rasa malu dan
mudah bergaul
takut tidak
diterima oleh orang-
diterima
orang terdekatnya
lingkungan + Meyakinkan
!9 ; •
Klien tampak sulit
klien bahwa dirinya dapat
•
bergaul $i"ara klien lambat dan nada suara lemah
keluargnya dan
diterima oleh
tidak perlu takut %
etelah dilakukan
berhubungan dengan
tindakan keperawatan
gangguan kondisi
selama %% jam,
kesehatan yang ditandai dengan ; ! ; •
•
•
$ina hubungan
pe"aya telah
•
saling per"aya )atih klien "ara-
klien mulia bisa
"ara berinteraksi
mempermudah
bergaul dengan K7 ;
dengan orang lain
perawat untuk
se"ara bertahap !iskusikan
mengkaji dan
•
Klien mulai •
Klien mengatakan
merasa nyaman
tidak nyaman jika
jika berada
berada didekat orang
didekat orang lain Klien bisa
lain, karena
•
kondisinya sekarang )ebih senang sendiri
!9 ; Klien banyak diam dan kurang mau
•
•
terbina,
mendapatkan
dengan keluarga
in#ormasi dari
pentingnya interaksi klien
•
klien *ara-"ara dan
melakukan
dengan keluarga
"ontoh yang
tindakan di luar
terdekat )ibatkan klien
merupakan
•
•
dan malu /asa saling
kamar Klien bisa bergaul tanpa rasa malu
dalam terapi kelompok se"ara bertahap
%+
pembelajaran yang e#esien untuk klien
•
berbi"ara Klien tampak sedih,
dan takut
memulai untuk berani bergaul
ekspresi datar dan
dengan orang
dangkal
lain !ukungan
•
keluarga sangat berarti untuk kesembuhan klien, dengan interaksi yang baik dapat menunjukkan •
rasa perhatian @ntuk membuat klien mampu berinteraksi dengan baik, perlu bertahap dan perlahan !engan terapi kelompok memungkinkan klien bisa
+
Ke"emasan yang
etlah dilakukan
meningkat berhubungan
tindakan selama %%
•
Kaji tingkat
•
berinteraski @ntuk
ke"emasan klien
mengetahui
dengan ketidakmampuan jam, ansietas klien
dari tt4, na#su
mengekspresikan
berkurang dengan
perasaan yang ditandai
K7 ;
makan, $eri dorongan
ke"emasan klien Agar klien
dengan K7 ; ! ; •
Klien merasa takut
•
•
•
tenang dan
Klien mampu
pada klien untuk
menerima
menunjukkan
mengungkapkan
kondisi
koping yang baik
pikiran dan
kesehatannya
%
penyakitnya tidak •
•
bisa disembuhkan Klien juga
Klien mampu mengungkapkan
•
perasaan dan bisa
mengkhawatirkan
bertukar pikirang
keluarganya dirumah
dan perasaan
!9 ; •
Klien tampak tidak
•
bisa untuk tidur Klien tampak lemah
perasaan $erikan
•
sekarang !ukungan
penyuluhan
keluarga
kepada keluarga
merupakan
dan ajak untuk
perhatian yang
bersama sama
bisa memoti4asi
memoti4asi klien
klien untuk sembuh
dan lesu akibat
kurang tidur >angguan "itra tubuh
etelah dilakukan
berhubungan dengan
perawatan selama
dan non4erbal
menentukan
dampak penyakit yang
%% jam, body image
respon klien
inter4ensi yang
dialami yang di tandai
klien teratasi dengan
terhadap
dengan ;
K7 ;
! ;
•
tubuhnya )ibatkan dan
tepat untuk klien Apabila lkien
•
Klien mengatakan malu dengan
•
•
keadaanya sekarang Klien mengatakan tidak menyangka penyakitnya
•
$ody image klien
•
•
•
!ata awal untuk
tahu tentang
jelaskan klien
pengobatan,
tentang
perawatan
#a"tual perubahan
pengobatan,
kemajuan dan
#ungsi tubuh Mempertahankan
perawatan
prognosis
kemajuan dan
penyakit, akan
interaksi sosial
prognosis
membuat klien
penyakit .asilitasi kontak
sedikit tenang
dengan indi4idu
menentukan
lain dalam
inter4ensi yang
kelompok ke"il
tepat untuknya @ntuk
•
!9 ;
•
•
positi# Mendeskripsikan
bertambah parah
•
Kaji se"ra 4erbal
Perubahan aktual pada #ungsi )uka gangren klien
!an mampu
•
bertambah parah dan mulai mengeluarkan
membantu klien
bau tidak sedap
agar dapat bersosialisasi %(
dengan oaring lain (
!e#isit perawatan diri
etelah dilakukan
personal 7ygine
tindakan keperawatan
personal hygine
kebersihan
berhubungan dengan
selama %% jam,
sesuai kebutuhan
terpenuhi se"ara
ketidakmampuan dan
personal hygiene klien
ketidak pedulian karena
terpenuhi dengan
yang di anjurkan !ukung
baik Melatih klien
stress yang ditandai
K7 ;
•
•
$antu klien untuk
•
•
Agar kebutuhan
kemandirian
untuk mandiri
untuk melakukan
dan mampu
Klien
personal hygine
melakukan
mengatakan
jika
personal hygiene
tidak mampu untuk
merasa segar dan
membersihkan diri
memungkinkan $erikan
sendiri Agar klien sadar
nyaman Klien mampu
dengan K7 ; ! ; -
•
Klien mengatakan
•
se"ara maksimal - Klien mengatakan
•
menjaga
•
penjelasan kepada
akan pentingnya
klien akan
kebersihan diri
pentingnya
dan mampu
tidak peduli mau mandi
kebersihan
atau tidak, yang dia
dirinya Tidak ter"ium
kebersihan diri
menjaga
baik se"ara
kebersihan
lagi bau tidak
kesehatan, agama
dirinya sendiri
sedap Klien tampak
maupun sosial
pikirkan hanya
•
penyakitnya - Klien mengatakan tidak mengetahui "ara
•
merawat luka dengan
bersih mulai dari
baik dan benar, hanya
pakaian
menunggu perawat saja yang melakukannya !9 ; - Mulai ter"ium bau tidak sedap dari tubuh dan luka klien - Klien tampak tidak menjaga kebersihan diri
%0
-A- I3 PENUTUP
A) Kesi#,uln Kondisi Terminal adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penyakit atau
sakit yang tidak mempunyai harapan untuk sembuh sehingga sangat dekat dengan proses kematian /espon klien dalam kondisi terminal sangat indi4idual tergantung kondisi #isik, psikologis, so"ial yang dialami, sehingga dampak yang ditimbulkan pada tiap indi4idu juga berbeda 7al ini mempengaruhi tingkat kebutuhan dasar yang ditunjukan oleh pasien terminal 9rang yang telah lama hidup sendiri, terisolasi akibat kondisi terminal dan menderita penyakit kronis yang lama dapat memaknai kematian sebagai kondisi peredaan terhadap penderitaan Atau sebagian beranggapan bahwa kematian sebagai jalan menuju kehidupan kekal yang akan mempersatukannya dengan orang-orang yang di"intai edangkan yang lain beranggapan takut akan perpisahan, dikun"ilkan, ditelantarkan, kesepian, atau mengalami penderitaan sepanjang hidup eseorang yang menghadapi kematian:kondisi terminal, dia akan menjalani hidup, merespon terhadap berbagai kejadian dan orang disekitarnya sampai kematian itu terjadi Perhatian utama pasien terminal sering bukan pada kematian itu sendiri tetapi lebih pada kehilangan kontrol terhadap #ungsi tubuh, pengalaman nyeri yang menyakitkan atau tekanan psikologis yang diakibatkan ketakutan akan perpisahan, kehilangan orang yang di"intai -) Srn ' Perawat harus memahami apa yang dialami klien dengan kondisi terminal, tujuannya
untuk dapat menyiapkan dukungan dan bantuan bagi klien sehingga pada saat-saat
%1
terakhir dalam hidup bisa bermakna dan akhirnya dapat meninggal dengan tenang dan damai % Ketika merawat klien menjelang ajal atau terminal, tanggung jawab perawat harus mempertimbangkan kebutuhan #isik, psikologis, dan so"ial yang unik + Perawat harus lebih toleran dan rela meluangkan waktu lebih banyak dengan klien menjelang ajal, untuk mendengarkan klien mengekspresikan duka "itanya dan untuk mempertahankan kualitas hidup pasien
%2
DA2TAR PUSTAKA
•
!alami, Ermawati dkk, %&' Asuhan Keperawatan Jiwa dengan masalah Psikososial ,
•
Jakarta; Transin#o Media !oenges E Marilynn, Moorhouse .ran"es Mary, >eisster * Ali"e '333 /en"ana Asuhan Keperawatan; Pedoman untuk peren"anaan dan pendokumentasian perawatan pasien jiwa
•
Edisi + Jakarta; E>* melt?er, u?anne * %&&' $uku Ajar Keperawatan jiwa Edisi 2 Jakarta; E>* !epkes /< Pusdiknakes '33( Asuhan Keperawatan Pasien dengan >angguan dan Penyakit
•
kronik dan terminal Jakarta; !epkes /< $runner uddart%&&% Keperawatan Medikal BedahJakarta; E>*
•
%3