BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Be Belak lakang ang
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa tanpa saluran (ductless)
yang ang
meng mengha hasi silk lkan an hormon yang
tersirkulasi
di
tubuh
melalui
aliran darah untuk untuk mempen mempengaru garuhi hi organ-organ lain lain.. (A.P (A.Pri rinc nce, e, Sylv Sylvia ia & .!ilson, .!ilson, "orraine, #$$%). Sistem endokrin, dalam kaitannya dengan sistem sara, mengontrol dan memadukan ungsi tubuh. 'edua sistem ini bersama-sama bekerja untuk mempertahankan homeostasis tubuh. ungsi mereka satu sama lain saling berhubungan, namun dapat dibedakan dengan karakteristik tertentu. isalnya, medulla adrenal dan kelenjar hipoise posterior yang mempunyai asal asal dari dari sara sara (neura (neural). l). ika ika keduan keduanya ya dihanc dihancurk urkan an atau diangk diangkat, at, maka maka ung ungsi si dari dari kedu keduaa kelen kelenjar jar ini ini seba sebagi gian an diam diambi bill alih alih oleh oleh sist sistem em sara sara. . (*or+in . lisabet, #$$ ) ipoti ipotiroi roidis disme me merupa merupakan kan keadaa keadaann yang yang ditand ditandai ai dengan dengan terjadi terjadiny nyaa hipo hipou ung ngsi si tiro tiroid id yang berja berjalan lan lamba lambatt dan dan diik diikut utii oleh oleh gejal gejala-g a-gej ejal alaa kegagalan tiroid. 'eadaan ini terjdai akibat kadar hormon tiroid diba+ah nilai optimal. (/runner&Suddarth, #$$#). ipotiroidisme dapat terjadi akibat malungsi kelenjar tiroid, hipoisis, atau hipotalamus. Apabila disebabkan oleh malungsi kelenjar tiroid, maka kadar 0 yang rendah akan disertai oleh peningkatan kadar 0S dan 01 karena tidak adanya umpan balik negati oleh 0 pada hipoisis anterior dan hipotalamus. Apabila hipotiroidisme terjadi akibat malungsi hipoisis, maka kadar 0 yang rendah disebabkan oleh rendahnya kadar 0S. 01 dari hipotalamus tinggi karena. tidak adanya umpan balik negati baik dari 0S maupun 0. ipotiroidisme yang disebabkan oleh malungsi hipotalamus akan menyebabkan rendahnya kadar 0, 0S, dan 01. (1agg, ark,#$$$) B. Rumu Rumusa san n Ma Masala salah h
2. /agaimana /agaimana Pengkajian Pengkajian 'epera+atan 'epera+atan pasien hipotiroid hipotiroid berdasarka berdasarkann kasus 3
1
#. Apa saja diagnosa kepera+atan kepera+atan yang bisa ditegakkan pada kasus hipotiroid 3 4. Apa Apa saja saja inte interv rven ensi si yang ang bisa bisa dila dilaku kukl klan an pada pada pasi pasien en hipo hipoti tiro roid id berdasarkan kasus 3 . /agaimana /agaimana implementasi implementasi yang yang dilakukan dilakukan pada pada kasus kasus hipotiroi hipotiroidd 3 5. /agaimana /agaimana respon respon pasien pasien hipotiroid hipotiroid berdasar berdasarkan kan kasus kasus setelah setelah dilakukan dilakukan implementasi 3 C. Tujuan juan Pen Penul ulis isan an
2. 0uju 0ujuan an 6mum 6mum ampu menjelaskan dan melaksanakan asuhan kepera+atan hipotiroid berdasarkan kasus #. 0u 0ujua juann 'husus 'husus a. amp ampuu melak melakuk ukan an peng pengka kajia jiann pada pada pasi pasien en hipo hipoti tiro roid id berd berdas asark arkan an kasus b. ampu merumuskan diagnosa kepera+atan pada pasien hipotiroid berdasarkan kasus c. ampu ampu membuat intervensi intervensi pada pasien pasien hipotiroid hipotiroid berdasarka berdasarkann kasus d. amp ampuu melak melakuk ukan an tind tindak akan an kepe kepera ra+a +ata tann pada pada pasi pasien en hipo hipoti tiro roid id berdasarkan kasus e. amp ampuu melak elakuk ukan an eval evalua uasi si tind tindak akan an kepe kepera ra+a +ata tann pada pada pasi pasien en hipotiroid berdasarkan kasus
D. Manf Manfaa aatt Penu Penuli lisa san n
2. ahasis+a ahasis+a dapat mengetahu mengetahuii gambaran asuhan asuhan kepera+atan kepera+atan pada pasien pasien hipotiroid berdasarkan kasus
BAB II AUHAN AUH AN !EPERA" !EPE RA"A ATAN TAN A. kena kenari ri# # !as !asus us
7y. S ( $ tahun ) masuk 1umah Sakit 6mum /aiturrahim ambi dengan keluhan nyeri sendi dan otot sejak 2 minggu yang lalu, klien mengeluh mudah lelah dan sering kedinginan, tidak nasu makan dan tidak /A/ lebih dari 4 hari. 'lien 2
mengatakan tidak dapat melakukan aktivitas yang berat. Pada saat dilakukan pengkajian klien tampak lemah, pucat dan menggigil. 0erdapat edema pada +ajah dan pergelangan kaki. 'ulit kering dan rambut mulai menipis, anoreksia, peristaltik menurun dan konstipasi. 0idak ada pembesaran pada kelenjar tiroid tetapi pada saat dipalpasi terdapat nyeri tekan pada kelenjar tiroid. 'lien mengatakan peningkatan //, // a+al 8$ kg menjadi 8# kg, 0/ 9 28$ cm. 'lien mengatakan tidak tahan cuaca dingin, akral klien teraba dingin. Pada pemeriksaan 00:, 7 9 ;< =>i, 0? 9 2$$>;$ mmg, 11 9 28 =>i, S 9 45,8 $*. Pada pemeriksaan rontgen dada terdapat pembesaran jantung. Pada pemeriksaan kadar 0 serum ,8 mg>dl, 0S 8,# mg>dl. ?istensi abdomen (@). B. Asuhan !e$era%atan Hi$#tir#i& '. Pengkajian
a. dentitas Pasien dan Penanggung a+ab dentitas pasien
dentitas penanggung ja+ab
7ama
9 7y. S
7ama
9 0n.*
6mur
9 $ th
6mur
9 5 0ahun
Agama
9 islam
Agama
9 islam
enis kelamin 9 Perempuan
enis kelamin 9 laki-laki
Alamat
Alamat
9 l.Patimura
9 l.Patimura
Suku > bangsa 9 melayu>indonesia
Suku > bangsa 9 melayu>indonesia
Pekerjaan
9 ibu rumah tangga
Pekerjaan
9 P7S
Pendidikan
9 SA
Pendidikan
9 S2
Status
9 menikah
Status
9 menikah
ub dgn klien 9 suami b. 1i+ayat kesehatan 2) 'eluhan utama 'lien mengeluh nyeri sendi dan otot #) 1i+ayat kesehatan sekarang (1'S)
6paya yang telah di lakukan 'lien belum melakukan upaya apapun untuk mengobati penyakitnya
asil pemeriksaan sementara > sekarang Pada saat dilakukan pengkajian klien tampak lemah, pucat dan menggigil. 0erdapat edema pada +ajah dan pergelangan kaki. 'ulit 3
kering dan rambut mulai menipis, anoreksia, peristaltik menurun dan konstipasi. 0idak ada pembesaran pada kelenjar tiroid tetapi pada saat dipalpasi terdapat nyeri tekan pada kelenjar tiroid. 'lien mengatakan peningkatan //, // a+al 8$ kg menjadi 8# kg, 0/ 9 28$ cm. 'lien mengatakan tidak tahan cuaca dingin, akral klien teraba dingin. Pada pemeriksaan 00:, 7 9 ;< =>i, 0? 9 2$$>;$ mmg, 11 9 28 =>i, S 9 45,8$*. Pada pemeriksaan rontgen dada terdapat pembesaran jantung. Pada pemeriksaan kadar 0 serum ,8 mg>dl, 0S 8,# mg>dl. ?istensi abdomen (@). 4) 1i+ayat kesehatan dahulu (1'?) Penyakit dahulu
'lien tidak pernah mengalami penyakit apapun Perlukaan
0idak ada perlukaan ataupun pembedahan
?ira+at di 1S 'lien belum pernah dira+at dirumah sakit
Alergi obat > makanan 0idak ada alergi makanan atau obat
) 1i+ayat kesehatan keluarga (1'') tidak ada keluarga yang mengalami penyakit seperti klien
5) Benogram
'eterangan9
"aki-laki (hidup) "aki-laki (meninggal) 4
!anita (hidup) !anita (meninggal) Pasien
c. Pola ungsi kesehatan 2. Pola manajemen kesehatan C persepsi kesehatan
0ingkat pengetahuan kesehatan > penyakit 'lien tidak mengetahui penyebab serta cara mengatasi penyakitnya Perilaku untuk mengatasi masalah kesehatan 'lien belum pernah melakukan upaya apapun untuk mengatasi sakitnya
#. Pola aktivitas dan latihan
Sebelum sakit
Aktiitas akan andi /erpakaian liminasi obilisasi ditempat tidur /erpindah Ambulansi 7aik tangga
$ D D D D D D D D
2
#
4
$
2
# D D D D
4
Saat sakit
Aktiitas akan andi /erpakaian liminasi obilisasi ditempat tidur /erpindah Ambulansi 7aik tangga 'eterangan 9 $ 2 # 4
D D D D
9 andiri 9 ?i bantu sebagian 9 ?i bantu orang lain 9 ?i bantu orang dan peralatan 9 'etergantungan > tidak mampu
5
4. Pola istirahat tidur Sebelum sakit 'lien tidur sekitar < jam>hari Saat sakit 'lien juga tidur sekitar 2 jam>hari
. Pola nutrisi dan metabolik Sebelum sakit 'lien makan 4 kali dalam sehari dengan porsi 2 piring besar dan mengonsumsi makanan yang kadar yodiumnya rendah.
Selama sakit 'lien hanya makan # kali sehari dengan porsi 2 piring kecil dan nasu makannya berkurang.
5. Pola eliminasi Sebelum sakit /A/ 2 kali sehari, /A' sekitar 8 kali sehari Saat sakit /A/ 5 hari sekali,/A' sekitar # kali sehari
8. Pola hubungan peran Sebelum sakit 'lien adalah seorang ibu rumah tangga dan akti bersosialisasi dengan
lingkungan sekitarnya Saat sakit 'lien menjadi lebih pendiam dari biasanya dan hanya berbicara jika ada yang mengajaknya bicara
;. Pola nilai dan keyakinan
Sebelum sakit 'lien adalah penganut agama islam dan rajin menjalankan shalat 5 +aktu Saat sakit 'lien tetap menjalankan shalat 5 +aktu meskipun sedang sakit
a. Pemeriksaan isik 2. Penampakan umum 'eadaan umum
'lien tampak lemah, pucat dan menggigil
'esadaran B*S
*ompos mentis ye 9 :erbal95 otorik 95 0otal E2 6
// 8$ kg Skala nyeri 0?9 %$>;$ .mmg Suhu 9 45,8F* #.
0/9 28$ cm 11 9 28 =>mnt
7adi 9 55 =>mnt
Pemeriksaan isik head to toe a. 'epala dan leher 2) 1ambut 'ulit kepala kering distribusi tidak merata dan rambut mulai menipis #) ata ata simetris kiri kanan , bola mata simetris kiri kanan, +arna konjungtiva merah muda, dan sclera ber+arna putih. 4) 0elinga bentuk dan posisi simetris , integritas kulit baik, +arna kulit sama dengan kulit sekitarnya, tidak ada tanda-tanda ineksi, dan tidak )
menggunakan alat bantu dengar serta tidak ada nyeri tekan. idung Simetris , +arna sama dengan +arna kulit lain, tidak ada lesi, tidak ada sumbatan, perdarahan dan tanda-tanda ineksi, tidak ada
pembengkakan dan nyeri tekan. 5) ulut mukosa mulut dan bibir pucat dan lembab 8) "eher 0idak ada pembesaran kelenjar tiroid tetapi pada saat dipalpasi ;)
terdapat nyeri tekan pada bagian kelenjar tiroid. ?ada nspeksi simetris, bentuk dan postur normal, tidak ada tanda-tanda
distress pernapasan, +arna kulit sama dengan +arna kulit lain, tidak ikterik > sianosis, tidak ada pembengkakan > penonjolan>edema. Palpasi integritas kulit baik, tidak ada nyeri tekan > massa > tanda -
tanda peradangan, ekspansi simetris, taktil premitus teraba lemah. Perkusi resonan Auskultasi 0idak ditemukan suara naas tambahan
<) antung 7
nspeksi 0ampak tonjolan pada *S ke Palpasi ?enyut apeks cordis teraba lemah Perkusi 1edup Auskultasi 0idak ditemukan suara jantung tambahan
%) Abdomen nspeksi Perut tampak menggembung Auskultasi /ising usus menurun =>i, peristaltik usus menurun Perkusi ipertimpani Palpasi ?istensi abdomen 2$) kstrimitas nspeksi 0erdapat edema pada pergelangan kaki, kekuatan tonus otot tampak melemah pada ekstremitas atas dan ba+ah, akral dingin. Palpasi ?enyutan Arteri brakialis, radialis teraba lemah, emoralis ,
poplitea,dorsalis pedis teraba lemah. 'ekuatan otot 4
4
C. Data $enunjang
0anggal 5 April #$28 (kimia klinik) Pemeriksaan emoglobin(b) "eukosit 0rombosit ematokrit (t) Bula darah se+aktu 6reum *reatinin SBH0
1ontgent
asil 8, <4$$ $<.$$$ #2,5 %$ # 2#2 4$
Satuan g>dl >mm4 >eldarah G g>dl g>dl u>l u>l
7ilai normal 2#-28 $$$ -2$$$$ 25$.$$ - 5$.$$$ 4;-4 ;$-#$$ <-#5 8$-25$ s.d 42
9 pemeriksaan rontgen dada terdapat pembesaran jantung. 8
'B Pemeriksaan 0iroid
.
9 sinus bradikardi 9 kadar 04 <,< mg>dl, kadar 0 ,8 mg>dl, ree 0 2,4 mg>dl , 0S 8,# mg>dl.
(. Analisa Data &an Diagn#sa !e$era%atan N)
2.
DATA
?S 9 - 'lien mengatakan mudah lelah - 'lien mengatakan
ETI)L)*I
MAALAH
Perubahan rekuensi> irama jantung,preload dan aterload
Penurunan Curah +antung
merasa lemah ketika melakukan aktivitas berat ?H 9 - 0ampak tonjolan pada *S - ?enyut apeks cordis teraba lemah - ?enyutan Arteri brakialis, radialis teraba lemah, emoralis , poplitea,dorsalis pedis teraba lemah. - Pada pemeriksaan rontgen tampak adanya pembesaran jantung - Pada pemeriksaan 'B tampak adanya sinus bradikardi - Pemeriksaan 00: 7adi 9 55 =>i 0? 9 %$>;$ mmg Suhu 9 45,8 $* 11 9 28 =>i
9
#.
?S 9 - klien mengatakan tidak
Penurunan ungsi gastrointestinal
k#nsti$asi
Penurunan laju metabolisme
Hi$#termia
nasu makan - 'lien mengatakan sudah lebih dari 4 hari tidak /A/ ?H 9 - /A/ 5 hari sekali - Perut tampak menggembung - Anoreksia - ?istensi abdomen - /ising usus menurun =>i - Peristaltik usus menurun - Perkusi hipertimpani 4.
?S 9 - 'lien mengatakan sering kedinginan - 'lien mengatakan tidak tahan dengan cuaca yang dingin ?H 9 - Akral teraba dingin - 'lien tampak menggigil - 'lien tampak pucat - Pemeriksaan 00: 7adi 9 55 =>i 0? 9 %$>;$ mmg Suhu 9 45,8 $* 11 9 28 =>i
?iagnosa kepera+atan yang muncul berdasarkan kasus adalah a. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan rekuensi>irama, preload dan aterload b. 'onstipasi berhubungan dengan penurunan ungsi gastrointestinal c. ipotermia berhubungan dengan perubahan laju metabolisme 10
,. Nursing Care Plan N#
2
DIA*N)A
N)C
NIC
Penurunan curah
Setelah dilakukan
-
jantung
pera+atan selama 2 = #
berhubungan
jam diharapkan klien
jantung - :ital sign
dengan perubahan
bisa secara normal dan
rekuensi>irama,
tidak cepat lelah serta
preload dan
pemeriksaan rontgen dan
aterload
'B bisa kembali normal 'riteria hasil 2. 0anda :ital dalam rentang normal (0ekanan darah, 7adi, respirasi) #. ?apat mentoleransi
Pera+atan
monitoring
A!TI-ITA
Pera+atan jantung 2. valuasi adanya nyeri dada ( intensitas,lokasi, durasi) #. *atat adanya disritmia jantung 4. *atat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac putput . onitor status kardiovaskuler 5. onitor status
aktivitas, tidak ada
pernaasan yang
kelelahan
menandakan gagal
4. 0idak ada edema paru, perier, dan tidak ada asites . 0idak ada penurunan kesadaran
jantung 8. onitor abdomen sebagai indicator penurunan perusi ;. onitor balance cairan <. onitor adanya perubahan tekanan darah %. Atur periode latihan dan istirahat untuk menghindari 11
kelelahan 2$. onitor toleransi aktivitas pasien :ital sign monitoring 2. onitor 0?, nadi, suhu, dan 11 #. *atat adanya luktuasi tekanan darah 4. onitor 0? saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri . Auskultasi 0? pada kedua lengan dan bandingkan 5. onitor 0?, nadi, 11, sebelum, selama, dan setelah aktivitas 8. onitor kualitas dari nadi ;. onitor jumlah dan irama jantung <. onitor bunyi jantung %. onitor rekuensi dan irama pernapasan 2$. onitor suara paru 12
22. onitor pola pernapasan abnormal 2#. onitor suhu, +arna, dan kelembaban kulit 24. onitor sianosis perier 2. onitor adanya cushing triad (tekanan nadi yang melebar, bradikardi, peningkatan sistolik) 25. dentiikasi penyebab dari perubahan vital sign
#.
'onstipasi
Setelah dilakukan
berhubungan
pera+atan selama 2 = #
dengan penurunan jam diharapkan klien bisa ungsi
/A/ dengan normal, nasu
gastrointestinal
makan kembali normal, serta pemeriksaan isik pada bagian abdomen bisa kembali normal.
- *onstipasion > impaction management
*onstipasion > impaction management 2. onitor tanda dan gejala konstipasi #. onitor bising usus 4. onitor eses, rekuensi, konsistensi dan volume . 'onsultasi dengan dokter tentang
'riteria hasil
penurunan dan
2.empertahankan
peningkatan bising 13
bentuk eses lunak 24 hari #./ebas dari ketidaknyamanan dan konstipasi 4.engidentiikasi indikator untuk mencegah konstipasi .eses lunak dan berbentuk
usus 5. onitor tanda dan gejala ruptur usus > peritonitis 8. elaskan etiologi dan rasionalisasi tindakan terhadap pasien ;. dentiikasi aktor penyebab dan kontribusi konstipasi <. ?ukung intake cairan %. 'olaborasi pemberian laksati 2$. Pantau tanda dan gejala konstipasi 22. Pantau tanda-tanda dan gejala impaksi 2#. emantau gerakan usus, termasuk konsistensi, rekuensi, bentuk, volume dan +arna 24. emantau bising usus 2. 'onsultasikan dengan dokter tentang penurunan > kenaikan rekuensi bising usus 25. enyusun jad+al ketoilet 28. endorong asupan cairan, kecuali dikontraindikasikan 2;. valuasi proil obat untuk eek samping gastrointestinal 2<. Anjurkan pasien> 14
keluarga untuk mencatat +arna, volume, rekuensi, dan konsistensi tinja 2%. Anjurkan pasien untuk diet tinggi serat #$. Anjurkan pasien> keluarga pada asupan diet, olahraga dan cairan sembelit> impaksi #2. enyarankan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter jika sembelit atau impaksi terus ada ##. 0imbang pasien 4
ipotermia
Setelah dilakukan
berhubungan
pera+atan selama 2 = #
dengan perubahan jam diharapkan suhu tubuh laju metabolisme
kembali kerentang normal, dan tidak menggigil serta merasa kedinginan 'riteria hasil 2.Suhu tubuh dalam rentang normal #.7adi dan 11 dalam rentang normal
-
0emperature regulation
secara teratur 0emperature regulation 2. onitor suhu setiap # jam #. 1encanakan monitor suhu secara kontinyu 4. onitor +arna dan suhu kulit . onitor tanda-tanda hipertermi atau hipotermi 5. 0ingkatkan intake cairan dan nutrisi 8. Selimuti pasien ;. Ajarkan indikasi hipotermia dan penanganan yang diperlukan <. /erikan antipiretik jika perlu 15
(uda 7urati,Amin dkk ,#$24)
. N)
Im$lentasi &an E/aluasi "A!TU
IMPLEMENTAI
E-ALUAI
D0
2.
Senin April #$28 > $<.$$ !/
Pera+atan jantung 2. engevaluasi adanya nyeri dada
1
-
'lien merasakan
( klien mengatakan merasakan adanya nyeri dada sebelah kiri, skala nyeri , nyeri terasa seperti
-
nyeri
arteri karotis teraba lambat, 7adi 9
terasa
seperti
tertusuk-tusuk 'lien mengatakan
-
nyeri bertambah hebat
#. encatat adanya disritmia jantung ( rekuensi denyut jantung lambat ,
adanya
nyeri dada sebelah kiri 'lien mengatakan
tertusuk-tusuk, nyeri dirasakan bertambah hebat saat beraktivitas)
mengatakan
jika beraktivitas Skala nyeri
)1
-
0ampak tonjolan *S ?enyut apeks cordis
penurunan cardiac putput ( tampak
-
teraba lemah rekuensi
tonjolan pada *S ke , 0? 9 %$ >
jantung lambat - Arteri karotis teraba
5< =>i) 4. encatat adanya tanda dan gejala
8$ mmg, denyut apeks cordis teraba lemah )
-
lambat rama
-
teratur !arna kulit pucat 'ulit lembab Pemeriksaan 00:
. emonitor adanya perubahan tekanan darah ( 0? menurun 9 %$>8$ mmg )
denyut
pernaasan
5. engatur periode latihan dan 16
istirahat untuk menghindari kelelahan 8. emonitor toleransi aktivitas pasien
0? 9 %$>8$ mmg Suhu 9 45,< $* 11 9 2< =>i 7adi 9 5< =>i A 1 asalah penurunan
curah jantung berhubungan :ital sign monitoring
dengan perubahan
2. emonitor 0?, nadi, suhu, dan 11 rekuensi > irama, preload ( 0? 9 %$>8$ mmg, 7adi 9 5< =>i, dan aterload belum suhu 9 45,< $*, 11 9 2< =>i ) #. encatat adanya luktuasi tekanan
teratasi P 1
ntervensi dilanjutkan
darah ( 0? menurun 9 %$>8$
(Pera+atan jantung nomor
mmg)
2,#,4,,5,8 dan vital sign
4. emonitor kualitas dari nadi ( nadi monitoring teraba lemah 7 9 5< =>i ) 2,#,4,,5,8,;,<,%) . emonitor bunyi jantung ( tidak ditemukan adanya bunyi jantung tambahan ) 5. emonitor rekuensi dan irama pernapasan ( 11 9 2< =>i, irama teratur ) 8. emonitor suara paru ( resonan ) ;. onitor suhu, +arna, dan kelembaban kulit (suhu 9 45,< $*, +arna kulit pucat kulit lembab ) <. onitor adanya cushing triad (bradikardi) %. engidentiikasi penyebab dari #.
Senin April #$28 >
perubahan vital sign *onstipasion > impaction management 2. emonitor tanda dan gejala konstipasi ( klien mengatakan tidak
1
- 'lien
mengatakan
tidak /A/ selama 5 17
$<.$$ !/
/A/ selama 5 hari, perut mengembung, perkusi hipertimpani ) #. emonitor bising usus ( bising usus
hari - 'lien mengatakan saat /A/ esesnya keras,
lambat 4 =>i ) 4. emonitor eses, rekuensi, konsistensi dan volume ( saat /A/
sedikit dan ber+arna kecoklayan )1
sedikit dan ber+arna kecoklatan ) . engkonsultasikan dengan dokter
-
tentang penurunan bising usus 5. enjelaskan etiologi dan rasionalisasi
menurun - // 9 8# kg
klien mengatakan esesnya keras,
tindakan terhadap pasien 8. engidentiikasi aktor penyebab dan
Perkusi hipertimpani Perut menggembung /ising usus 4 =>i Peristaltik usus
A 1 asalah konstipasi
kontribusi konstipasi ;. endukung intake cairan <. 'olaborasi pemberian laksati %. emantau gerakan usus (peristaltik
berhubungan dengan
usus menurun ) 2$. enyusun jad+al ketoilet 22. endorong asupan cairan, kecuali
teratasi
dikontraindikasikan 2#. enganjurkan pasien> keluarga untuk
*onstipasion > impaction
mencatat +arna, volume, rekuensi,
4, , 5, 8, ;, <, %, 2$, 22,
dan konsistensi tinja 24. enganjurkan pasien untuk diet
penurunan ungsi gastrointestinal belum
P 1 ntervensi dilanjutkan (
management nomor 2, #, 2#, 24, 2, 25)
tinggi serat 2. enyarankan pasien untuk berkonsultasi dengan dokter jika sembelit atau impaksi terus ada 15. enimbang pasien secara teratur ( // 4.
Senin April #$28 > $<.$$ !/
9 8# kg ) 0emperature regulation 2. emonitor suhu setiap # jam ( suhu 9 45,<$$* ) #. erencanakan monitor suhu secara kontinyu 4. emonitor +arna dan suhu kulit ( +arna kulit pucat dan suhu 9 45,< $* ) . onitor tanda-tanda hipotermi ( klien
1
- 'lien
mengatakan
badannya menggigil )1
-
!arna kulit pucat Akral teraba dingin 'lien tampak pucat Suhu 9 4<$* 18
mengatakan badannya menggigil, akral
A 1 asalah hipotermia
teraba dingin, klien tampak pucat) berhubungan dengan 5. eningkatkan intake cairan dan nutrisi perubahan laju 8. enyelimuti pasien ;. engajarkan indikasi hipotermia dan metabolisme teratasi penanganan yang diperlukan
sebagian P 1
(
ntervensi dilanjutkan temperatur
regulation
nomor 2,#,4,,5,8,; )
BAB III PENUTUP A. !esim$ulan
ipotiroidisme merupakan keadaan yang ditandai dengan terjadinya
hipoungsi tiroid yang berjalan lambat dan diikuti oleh gejala-gejala kegagalan tiroid. 'eadaan ini terjdai akibat kadar hormon tiroid diba+ah nilai optimal. (/runner&Suddarth, #$$#). 19
?iagnosa kepera+atan yang muncul pada kasus hipotiroid adalah a. Penurunan
curah
jantung
berhubungan
dengan
perubahan
rekuensi>irama, preload dan aterload b. 'onstipasi berhubungan dengan penurunan ungsi gastrointestinal c. ipotermia berhubungan dengan perubahan laju metabolisme B. aran
?alam penyusunan makalah ini kami sebagai penyusun masih jauh
dari kesempurnaan, karena keterbatasan +aktu dan reerensi yang kami miliki, bagi pembaca yang ingin menyusun makalah dengan judul yang sama, diharapkan untuk memperbanyak reerensi terutama menganai asuhan kepera+atan serta tindakan kepera+atan yang dilakukan.
DA2TAR PUTA!A
A.Prince, Sylvia & .!ilson, "orraine. (#$$%). Patofisiologi konsep klinis proses penyakit . akarta 9 B*
/runner & Suddarth. ( #$$# ). Keperawatan Medikal Bedah Volume 2 . akarta 9 B* *or+in . lisabet.( #$$ ). patofisiologi untuk perawat . akarta 9 B* uda 7urati,Amin dkk .( #$24 ). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan Diagnosa Medis & NANDA NI!N" #disi $e%isi ilid ' . Iogyakarta 9
edAction Publishing 1agg, ark. (#$$$). Kesehatan Praktis Memahami Masalah (iroid . akarta9 Arcah
20