A. Defi Defini nissi
Hipotiroid adalah suatu kondisi yang dikarakteristikkan oleh produksi hormon tiroid yang rendah. Ada banyak kekacauan-kekacauan yang berakibat pada hipotiroid. Kekacauan-kekacauan ini mungkin langsung atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid.Karena hormone tiroid mempengaruhi pertumbuhan, dan banyak proses-proses sel. Hormone tiroid yang tidak memadai mempunyai konsekuensi-konsekuensi yang meluas untuk tubuh. Hipertiroidisme adalah suatu keadaaan hipometabolik akibat defisiensi hormone tiroid yang dapat terjadi terja di pada setiap umur.(Nic - Noc, 2!"# Hipotiroid adalah suatu penyakit akibat penurunan fungsi hormon tiroid yang diik diikuti uti tanda tanda dan dan geja gejala la yang yang memp mempen enga garu ruhi hi siste sistem m meta metabo boli lism smee tubu tubuh. h. $akt $aktor or penyebabnya akibat penurunan fungsi kelanjar tiroid, yang dapat terjadi kongenital atau seiring perkembangan usia. %ada kondisi hipotiroid ini dilihat dari adanya penurunan konsen konsentras trasii hormon hormon tiroid tiroid dalam dalam darah darah diseba disebabka bkan n pening peningkat katan an kadar kadar &'H (&y (&yroid 'timulating Hormon#. Hipotiroidisme adalah suatu sindroma klinis akibat dari defisiensi hormontiroid, yang kemudian mengakibatkan perlambatan proses metabolik. Hipotiroidisme pada bayi dan anak-anak anak-anak berakibat berakibat pertambahan pertambahan pertumbuhan pertumbuhan dan perkembanga perkembangan n jelas dengan dengan akibat yang menetap menetap yang parah seperti retardasi mental. Hipotiroid Hipotiroidisme isme dengan aitan pada usia deasa menyebabkan perlambatan umum organisme dengan deposisi glik glikoam oamin inog ogli lika kan n pada pada rong rongga ga intra intrasel selul ular ar,, terut terutam amaa pada pada otot otot dan dan kuli kulit,y t,yan ang g menimbulkan menimbulkan gambaran klinis miksedema. miksedema. )ejala hipotiroidi hipotiroidisme sme pada orang deasa kebanyakan re*ersibel dengan terapi (Anar +, 2#.
A. Etio Etiolo logi gi Hipotiroid adalah suatu kondisi yang sangat umum.iperkirakan baha " sampai
dari populasi mempunyai beberapa bentuk hipotiroid. Kondisi yang lebih umum terjadi pada anita dari pada pria dan kejadian-kejadiannya meningkat sesuai dengan umur.
/tiologi dari hipotiroidisme dapat digolongkan menjadi tiga tipe yaitu (Nic Nok02!"#0 !. Hipertiroid primer 1ungkin disebabkan oleh congenital dari tyroid (kretinisme#, sintesis hormone yang kurang baik, defisiensi iodine (prenatal dan postnatal#,obat anti tiroid, pembedahan atau terapi radioaktif untuk hipotiroidisme, penyakit inflamasi kronik seperti penyakit hasimoto, amylodosis dan sarcoidosis 2. Hipotiroid sekunder Hipertiroid sekunder berkembang ketika adanya stimulasi yang tidak memadai dari kelenjar tiroid normal, konsekensinya jumlah tiroid stimulasing hormone (&'H# meningkat.ni mungkin aal dari suatu mal fungsi dari pituitary atau hipotalamus. ni dapat juga disebabkan oleh resistensi perifer terhadap hormone tiroid ". Hipotiroid tertier 3 pusat Hipertiroid tertier dapat berkembang jika hipotalamus gagal untuk memproduksi tiroid releasing hormone (&+H# dan akibatnya tidak dapat di stimulasi pituitary untuk mengeluarkan &'H.ni mungkin berhbbungan dengan sesuatu tumor3lesi destruktif lainnya diarea hipotalamus.Ada bentuk utama dari goiter sederhana yaitu endemic dan sporadic.)oiter endemic prinsipnya disebabkan oleh nutrisi, defisiensi iodine.ni mengalah pada 4goiter belt5 dengan karakteristik area geografis oleh minyak dan air yang berkurang dan iodine. 'poradic goiter tidak menyempit ke area geografik lain. 6iasanya disebabkan oleh 0 a. Kelainan gebetik yang dihasilkan karena metabolisme iodine yang salah b. ngesti dari jumlah besar nutrisi goiterogen (agen produksi goiter yang menghambat produksi &7# seperti kobis, kacang, kedelai,buah persik, bayam, kacang polong, straberry, dan lobak. 'emuanya mengandung goitogenik glikosida c. ngesti dari obat goitrogen seperti thioureas (propylthiracil# thocarbomen, (aminothia8ole, tolbutamid# B. Patofisiologi Kelenjar tiroid membutuhkan iodine untuk sintesis dan mensekresi hormone tiroid.
9ika diet seseorang kurang mengandung iodine atau jika produksi dari hormone tiroid tertekan untuk alasan yang lain, tiroid akan membesar sebagai usaha untuk kompendasi dari kekurangan hormone. %ada keadaan seperti ini, goiter merupakan adaptasi penting pada suatu defisiensi hormone tiroid.%embesaran dari kelenjar terjadi sebagai respon untuk meningkatkan respon sekresi pituitary dari &'H.&'H menstimulasi tiroid untuk mensekresi &7 lebih banyak, ketika le*el &7 darah rendah. 6iasanya, kelenjar akan
membesar dan itu akan menekan struktur di leher dan dada menyebabkan gejala respirasi disfagia. %enurunan tingkatan dari hormone tiroid mempengaruhi 61+(6asal 1etabolic +ate# secara lambat dan menyeluruh. %erlambatan ini terjadi pada seluruh proses tubuh mengarah pada kondisi achlorhydria (pennurunan produksi asam lambung#, penurunan traktustrointestinal, bradikardi, fungsi pernafasan menurun, dan suatu penurunan produksi panas tubuh.
Perubahan
yang
paling
penting
menyebabkan
penurunan
tingkatan hormone tiroid yang mempengaruhi metabolisme lemak. Ada suatu peningkatan hasil kolesterol dalam serum dan level trigliserida dan
sehingga
klien
berpotensi
mengalami
arteriosclerosis
dan
penyakit jantung koroner. Akumulasi proteoglikan hidrophilik di rongga interstitial seperti rongga pleural, cardiac, dan abdominal sebagai tanda dari mixedema. Hormon tiroid biasanya berperan dalam produksi sel darah merah, jadi klien dengan hipotiroidisme biasanya menunjukkan tanda anemia karena pembentukan eritrosit yang tidak optimal dengan kemungkinan kekurangan vitamin B12 dan asam olat !"ukman and #orrensons, 1$$%& 1'1() *umaharbo, H, 1$$$+
C. Woc %rimer
'ekunder
&ertier
efisiensi iodium, kretinim
Kelenjar tiroid abnormal
isfungsi &+H Hipotalamus
&'H
1alfungsi hipotalamus
Hormon tiroid
hipotiroidisme
&'H 1erangsang kelenjar tiroid untuk mensekresi
:aju 61+
)angguan metabolic lemak
%eningkatan kolesterol trigliserida
Kelenjar tiroid membesar %roduksi panas
Achlorhyria 1enekan struktur leher dan dada
)angguan respirasi disfagia
epresi *entilasi
ypsnea
Kekurangan *it 6!2 ; asam folat
)angguan traktus gastroentestinal
%embentukan eritrosit abnormal
%eristaltik usus
Konstipasi
MK : gangguan eliminasi alvi
MK : pola nafas tidak efektif
MK : hipotermi
%roduksi sel darah merah 'uplai darah ke jaringan otak Anemia
kelemahan
MK : intoleransi aktifitas
MK : Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Arteriosclerosis
Hipoksia
MK : Perubahan pola pikir
9antung koroner
MK : Penurunan curah jantung
D. Manifestasi Klinis 1. ulit dan rambut a. ulit kering, pecah-pecah, bersisik dan menebal b. Pembengkakan, tangan, mata, dan ajah c. *ambut rontok, alopeksia, kering dan pertumbuhannya buruk d. /idak tahan dingin e. Pertumbuhan kuku buruk, kuku menebal 2. 0uskuluskeletal a. olume otot bertambah glossomegali b. ejang otot, kaku, paramitoni c. Atralgia dan eusi synovial d. steoporosis e. Pertumbuhan tulang terhambat pda usia muda . 3mur tulang tertinggal dibandingkan usia kronologis g. adar osatase alkali menurun %. 4eurologic a. "etargi dan mental menjadi lambat b. Aliran darah menurun c. ejang, koma, dementia, psikosis !gangguan memori, perhatian kurang, penurunan re5ek tendon+ d. Ataksia !serebelum terkena+ e. 6angguan sara !caral tunnel+ . /uli persepti , rasa kecap, penciuman terganggu 7. ardiorespiratorik a. Bradikardi, distritmia, hipotensi b. 8urah jantung menurun, gagal jantung c. 9usi pericardial !sedikit, temponade sangat jarang+ d. ardiomiopati di pembulih. 96 menunjukkan gelombang / mendatar :inverse e. Penyakit jantung iskemik . Hipotensilasi g. 9usi pleura h. ;ipsnea <. 6astrointestinal a. onstipasi, anoreksia, peningkatan BB, distensi abdomen b. bstruksi usus oleh eusi peritoneal c. Aklorhidria, antibody sel parietal gaster, anemia pernisiosa =. *enalis a. Aliran darah ginjal berkurang, 6>* menurun b. *etensi air !volume plasma berkurang+ c. Hipokalsemia ?. Hematologi a. Anemia normokrom normostik b. Anemia mikrositik : makrositik c. 6angguan koagulasi ringan '. #istem endokrin
a. Pada perempuan terjadi perubahan menstruasi seperti amenore: masa menstruasi yang memanjang, menoragi dan galaktore dengan hiperprolaktemi b. 6angguan ertilitas c. 6angguan hormone pertunbuhan dan respon A8/H, hipo@sis terhadap insulin akibat hipoglikemia d. 6angguan sintesis kortison, kliren kortison menurun e. nsu@siensi kelenjar adrenal autoimun . Psikologis : emosi & apatis, agitasi, depresi, paranoid, ajah seperti bulan !moon ace+, ajah kasar, suara serak, pembesaran leher, lidah tebal, sensiti@tas terhadap opioid, haluran urin menurun, lemah,ekspresi ajah kosong dan lemah. !#tevenson, . 8C 8hahal, P, 1$$%&<2-<%+ E. Pemeriksaan Diasnotik a. 3ntuk mendiagnosis hipotiroidisme primer, kebanyakan dokter hanya mengukur jumlah /#H !thyroid stimulating hormone+ yang dihasilkan oleh kelenjar hipo@sis b. "evel /#H yang menunjukkan kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormone tiroid yang adekuat terutama toksin
!/7+ dan sedikit
triodotironin !/%+ c. /etapi untuk mendiagnosis hipotiroidisme sekunder dan tertier tidak dapat dengan hanya mengukur level /#H d. 3ji darah yang perlu ilakukan !uji /#H normal dan hipotiroidisme masih disuspek+, sbb& 1+ >ree triodothyronin !t%+ 2+ >ree levothyroxin !t7+ %+ /otal /% 7+ /otal /7 <+ 27 hour urin ree /% F. Penatalaksanaan Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan memberikan sediaan per oral !leat mulut+ yang banyak disukai adalah hormon tiroid buatan /7. Bentuk yang lain adalah tiroid yang dikeringkan !diperoleh dari kelenjar tiroid hean+. Pengobatan pada pendeita usia lanjut dimulai dengan hormone tiroid dosis rendah, karena dosis yang terlalu tinggi bisa menyebabkan eek samping yang serius. ;osisnya diturunkan secara bertahap
sampai kadar /#H kembali normal. bat ini biasanya terus diminum sepajang hidup pendarita. Pengobatan selalu mencakup pemberian tiroksin sintetik sebagai pengganti hormone tiroid.Apabila penyebab hipotiroidisme berkaitan dengan tumor susuna sara pusat, maka dapat diberikan kemoterapi, radiasi, atau pembedahan.
AS!A" KEPE#AWA$A" #eorang anita, usia 2' tahun datang ke poli penyakit dalam *# #akinah dengan keluhan sesak naas, sulit menelan, tidak nasu makan, sembelit dan intoleransi terhadap dingin. BB %( kg, tb 1=( cm. *iayat penyakit& dua tahun yang lalu pasien pernah melakukan pengobatan di puskesmas dengan keluhan ada benjolan di leher depan dan nyeri tekan,pasien juga merasakan dada sering berdebar-debar dan badannya tetap kurus.hasil pemeriksaan @sik jantungnya membesar, nadi D=( kali:menit, matanya exothalmus, benjolan di leher, dan rasa nyeri. Hasil pemeriksaan @sik kulit dingin, pucat, kering, bersisik, dan menebal, rambut kering, kasar, rambut rontok.#aat diajak bicara ungsi intelektual yang lambat, berbicara lambat dan terbata E bata, gangguan memori, perhatian kurang, bingung, pertanyaan harus diulang E ulang karena pendengaran pasien berkurang,
parastesia, penurunan re5eks tendom. Hasil pemeriksaan penunjang kadar /% 1
nasu makan, sembelit dan intoleran terhadap dingin d. *iayat kesehatan dahulu & dua tahun yang lalu pasien pernah melakukan pengobatan di puskesmas dengan keluhan ada benjolan di leher depan dan nyeri tekan,pasien juga merasakan dada sering berdebar-debar dan badannya tetap kurus e. *iayat kesehatan keluarga & tidak ada riayat keluarga yang menyertai . Pemeriksaan @sik %' #ambut & nspeksi & *ambut kering, *ambut rontok Palpasi & *ambut asar (' Mata & nspeksi & mata pasien exothalmus !melotot+ )' $elinga & pengalami gangguan pendengaran *' +eher & nspeksi & ada benjolan di leher depan Palpasi & tredapat pada nyeri tekan ,' Dada & Palpasi & berdebar - debar -' ntegumen& nspeksi & pucat, kering, bersisik, pertumbuhan kuku buruk, Palpasi & ulit dingin, kuku menebal, /' Kebiasaan hidu0 sehari1hari : 1+ Pola makan & pasien mengatakan sulit menelan, tidak nasu makan, 2' Pemeriksaan 0enun&ang: a+ Pemeriksaan kadar /% dan /7 pada klien & kadar /% 1
kadar
/H#
pada
pasien
tersebuut
yaitu
3. W4C 2. %. 7. <. =. ?. '. $. 1(.
Hormone tiroid Hipotiroidism
/#H merangsang
6angguan metabolisme
Peningkatan kolestterol dan
elenjar tiroid membesar
0enekan struktur leher
Arteriosclerosis
klusi pembuluh
#uplai darah ke jaringan otak menurun
Hipoksia
MK: 5angguan
6erakan kelopak mata relative lambat terhadap
6angguanrespirasi
MK : Keseimbang an nutrisi kurang dari kebutuhan
;epresi
;ispnea MK: Pola nafas tidak
neltrasi limosi, sel mask ke Benjolan leher :
MK : "6eri
9ksotalm
MK : 5angguan 0erse0si
>ungsi intelektual menurun Pendengar an
MK : angguan persepsi sensori
C. A"A+SA DA$A 11. 12.
;ata
1%.
4
9tiolo
gi
1<. 1=. 1
;s
&
klien
mengatakan sesak naas 1?.
;o
&
dada
berdebar-debar 2(. 21. ;s & 2
•
ah elenjar
1$.
Pola
tiroid
naas
membesar
eekti
2%.
;isa
27.
tidak
esei
gia
mbangan
makan
gangguan
nutrisi
respirasi
kurang
;o &
;s
&
mengatakan
klien terdapat
dari
kebutuhan
Badannya tetap kurus #embelit
2<. 2=. %
klien
0asal
mengatakan tidak nasu
22. •
klien
1'.
17.
2'.
4odul
tiroid toksik
tubuh 2$. 4yeri akut
benjolan di leher 2?.
;o & derdapat nyeri
tekan %(. %1. ;s 7
&
mengatakan
klien sult
%%.
9kso
talmul
menutup kelopak mata %2.
;o
&
mata
<
;s
klien
•
sensori
&
klien
Hipok
sia
+ %$. uan
6angg pola
@kir 7(.
mengalami
gangguan memori 71. 72. ;s & klien =
%'.
;o & klien
uan
!penglihatan
mengeluh kebingungan %?.
6angg
persepsi
melotot %<. %=.
%7.
77.
>ung
7<.
6angg
mengatakan
si
uan
pendengaran berkurang
intelektual
persepsi
7%.
;o
&
pertanyaan
meurun
sensori
harus di ulang-ulang
!pendengar an+
7=. D. Diagnosis ke0era7atan a. Pola naas tidak eekti berhubungan dengan kelenjar tiroid membesar b. 4yeri akut berhubungan dengan nodultiroid toksik c. eseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
tubuh
berhubungan dengan disagia gangguan respirasi d. 6angguanpersepsi sensori !penglihatan+ berhubungan dengan eksotalmus e. 6angguan pola pikir berhubungan dengan hipoksia . 6angguan persepsi sensori !pendengaran+ berhubungan dengan ungsi intelektual menurun 7?. E. Perencanaan *2.
Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan kelen&ar
tiroid membesar 7$.
/ujuan etelah dilakukan tindakan keperaatan selama 2x%(
menit sesak berkurang. <(. <1. ,(.
kriteria hasil & -pasien merasa nyaman dalam bernaas nter8ensi
-sesak berkurang ,).
1. aji dan catat status pernaasan 2. Bantu klien untuk berada pada posisi
yang
nyaman
dan
memungkinkan ekspansi dada maksimal %. Berikan kesempatan
pasien
beristirahat di antara tindakan
-
#asional
3ntuk mendeteksi tanda-tanda aal gangguan 3ntuk memudahkan bernaas 3ntuk menghindari keletihan =ntuk membantu menurunkan distres pernafasan
yang
disebabkan
hipoksia
untuk memperlancar pernaasan 7. Berikan oksigen sesuai program <7. ,,.
"6eri akut berhubungan dengan nodultiroid toksik
oleh
<=.
/ujuan &setelah dilakukan tindakan keperaatan selama 2%(
menit nyeri berkurang. . kriteria hasil &nyeri berkurang, pasien merasa nyaman ,2. nter8ensi ,9. #asional - Pengkajian 1. aji jenis dan tingkat nyeri berkelanjutan pasien. 2. 0inta
membantu menyakinkan baha pasien
untuk
penanganan dapat memenuhi
menggunakan sebuah skala 1 sampai
1(
kebutuhan
untuk
menjelaskan tingkat nyerinya
-
!dengan niali 1( menandakan tingkat nyeri paling berat+ %. Berikan obat yang dianjurkan untuk
mengurangi
nyeri,
bergantung pada gambaran
pasien
mengurangi nyeri. 3ntuk memasilitasi pengkajian yang akurat
-
dalam
tentang
tingkat
nyeri pasien. 3ntuk menentukan keektian
obat - /indakan
ini
meningkatkan
kesehatan, kesejahteraan, dan
nyeri pasien. 7. Atur periode istirahat tanpa
peningkatan
terganggu.
yang
tingkat
penting
energi, untuk
pengurangan nyeri =(. -%.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan disfagia gangguan res0irasi =2.
/ujuan &setelah dilakukan tindakan keperaatan selama %x27
jam nutrisi terpenuhi. -). -*. 1. Beri
kriteria hasil &nasu makan bertambah, nutrisi terpenuhi. nter8ensi -,. #asional - 3ntuk kesempatan pasien membantu mengkaji
mendiskusikan alasan untuk tidak
makan
untuk
tidak
-
dikonsumsi dan suplemen yang
makan 2. bservasi dan catat asupan pasien !cair dan padat+ %. /entukan makanan kesukaan pasien dan usahakan untuk
penyebab gangguan makan 3ntuk mengkaji Iat giIi yang
-
diperlukan 3ntuk meningkatan
-
makan pasien 0akanan tersebut mencegah
nasu
kerusakan protein tubuh dan
mendapatkan tersebut. 7. /aarkan
makan -
suplemen
tinggi
protein, tinggi kalori, seperti susu kocok, puding atau es krim <. #ajikan
makanan
memberikan kalori tinggi 3ntuk membantu mencegah
malingering pada saat makan =?. ='. =$.
yang
membutuhkan sedikit dikerat atau dikunyah ==. ?(. /%.
5angguan0erse0si sensori 0englihatan' berhubungan
dengan eksoftalmus. ?2.
/ujuan &setelah dilakukan tindakan keperaatan selama%x27
jam eksotalmus berkurang. /).
kriteria hasil &rasa nyeri yang berhubungan dengan pada
jaringan mata berkurang. /*. nter8ensi 1. bserasi adanya edema periorbital 2. 9veluasi ketajaman mata %. Anjurkan pasien menggunakan
kaca
mata
gelap 7. Bagian kepala tempat tidur ditinggikan
/,. #asional - #timulasi umm dari stimulasi -
adrenergic yang berlebihan talmopati in@ltrative adalah akibat
dari
peningkatan
jaringan retroorbital - 0elindungi kerusakan kornea - 0enurunkan edema jaringan bila ada komplikasi
?=. //.
5angguan 0ola 0ikir berhubungan dengan hi0oksia
?'.
/ujuan & setelah dilakukan tindakan keperaatan %x27 jam
sesak pada klien berkurang ?$. kriteria hasil &sesak klien berkurang, 2;. nter8ensi 2%. #asional 1. ;okumentasikan dan laporkan - Perubahan
dapat
perubahan proses pikir pasien
mengindikasikan peningkatan
setiap pergantian tugas jaga
atau penurunan kondisi yang
2. Panggil
pasien
dengan -
namanya, beri tahukan nama anda,
dan
kembali
realitas
inormasikan
latar
'2.
belakang
'%. - 3ntuk
!tempat, jam, tanggal+ %. Beri label dan letakkan barang dan
oto
mendasari 3ntuk memberikan orientasi
pasien
mengurangi
kebingungan
tetap
dan
menciptakan lingkungan yang
ditempatnya yang tetap
aman '7. 2,.
5angguan0erse0si sensori 0endengaran' berhubungan
dengan '=.
/ujuan &setelah dilakukan tindakan keperaatan selama 2x%(
menit pendengaran membaik. 2/.
kriteria hasil & pasien mampu mengungkapkan perasaan
nyaman, pasien mampu mendengar. 22. nter8ensi 29. #asional 1. Biarkan pasien - esempatan pasien berbicara mengungkapkan perasaannya
tentang tentang
penurunan pendengaran. 2. /entukan cara yang eekti
penurunan
pendengarannya -
meningkatkan. omunikasi yang
untuk berkomunikasi dengan
dengan
pasien, menggunakan sikap
meningkatkan
tubu,
peraatan
isyarat,
kata-kata,
dan
menuliskan membaca
bibir. %. Berikan orientasi realitas bila pasien kebingungan disorientasi $1. F. m0lementasi
mengalami atau
pasien
akan terencana akan pemberian
$(. -
Agar interaksi pasien-sta lebih eekti
1+ mengkaji dan catat status pernaasan, membantu klien untuk
berada
pada
posisi
yang
nyaman
dan
memungkinkan ekspansi dada maksimal, memberikan kesempatan pasien beristirahat di antara tindakan untuk memperlancar pernaasan, memberikan oksigen sesuai program. 2+ mengkaji jenis dan tingkat nyeri pasien, meminta pasien untuk menggunakan sebuah skala 1 sampai 1( untuk menjelaskan
tingkat
nyerinya
!dengan
niali
1(
menandakan tingkat nyeri paling berat+ ,memberikan obat yang dianjurkan untuk mengurangi nyeri, bergantung pada gambaran nyeri pasien, mengatur periode istirahat tanpa terganggu. %+ memberi kesempatan pasien mendiskusikan alasan untuk tidak makan untuk tidak makan, mengobservasi dan catat asupan pasien !cair dan padat+, menentukan makanan kesukaan pasien dan usahakan untuk mendapatkan makan tersebut, menaarkan suplemen tinggi protein, tinggi kalori, seperti susu kocok, puding atau es krim, menyajikan makanan
yang
membutuhkan
sedikit
dikerat
atau
dikunyah 7+ mengobserasi adanya edema periorbital, mengeveluasi ketajaman mata, menganjurkan pasien menggunakan kaca mata gelap, meninggikan bagian kepala tempat tidur <+ mendokumentasikan dan laporkan perubahan proses pikir pasien setiap pergantian tugas jaga, memanggil pasien dengan
namanya,
inormasikan
beri
kembali
tahukan
latar
nama
belakang
anda,
dan
!tempat,
jam,
tanggal+, memberi label dan letakkan barang dan oto pasien tetap ditempatnya yang tetap =+ membiarkan pasien mengungkapkan perasaannya tentang penurunan pendengaran, menentukan cara yang eekti untuk berkomunikasi dengan pasien, menggunakan sikap tubu, isyarat, menuliskan kata-kata, dan membaca bibir,
0emberikan orientasi
realitas bila pasien mengalami
kebingungan atau disorientasi $2. $%. $7. $<. $=. $?. $'. $$.
#$$. A. KE()MP&*A% !!. Hipotiroid
PE%&'&P
adalah suatu kondisi yang dikarakteristikkan
oleh produksi hormon tiroid yang rendah. Ada banyak kekacauan kekacauan yang berakibat pada hipotiroid. Kekacauan - kekacauan ini mungkin langsung atau tidak langsung melibatkan kelenjar tiroid.Karena hormone tiroid mempengaruhi pertumbuhan, dan banyak proses-proses sel. Hormone tiroid yang tidak memadai mempunyai konsekuensikonsekuensi yang meluas untuk tubuh. !2. Hipertiroidisme adalah suatu keadaaan hipometabolik akibat defisiensi hormone tiroid yang dapat terjadi pada setiap umur. !". Hipotiroidisme diobati dengan menggantikan
kekurangan hormon tiroid, yaitu dengan memberikan sediaan per oral !leat mulut+ yang banyak disukai adalah hormon tiroid buatan /7. Bentuk yang lain adalah tiroid yang dikeringkan !diperoleh dari kelenjar tiroid hean+. B. (A+A% !7.
%eran
%eraat
dalam
penangan
hipotiroidisme
dan
mencegah hipotiroidisme adalah dengan memberika asuhan keperaatan yang tepat. Asuhan keperaatan yang tepat untuk klien harus dilakukan untuk meminimalisir terjadinya komplikasi serius yang dapat terjadi seiring dengan kejadian hipotiroidsme 1(<. 1(=. 1(?. 1('.
1($. 11(. 111. 112. 11%. 117. 11<. 11=. 11?. 11'. 11$.
#,$.
!2!.
DA-'A+ P&('AKA
&aylor, 1 >ynthia, dan 'heila 'parks +alph. 22. Diagnosa
Keperawata dengan Rencana Asuhan.Jakarta.6uku Kedokteran./)>. !22.
Nurarif, Huda Amin dan Hardhi Kusum, 2!". Aplikasi Asuhan
Keperawatan Dianosa Medis Dan Nanda Nic – Noc. ?ogyakarta. 1edia Action !2". 127.
Http033. 'lideshare.net3septianraha3konsep-penyakit-hipotiroid