BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Berbicara mengenai sektor pertambangan dan lingkungan serasa tidak tidak ada habisn habisnya, ya, selalu selalu menarik menarik untuk untuk dibaha dibahas, s, orangorang-ora orang ng yang yang berasal dari pertambangan berpendapat bahwa pertambangan tidak sematamata mata member memberik ikan an damp dampak ak buru buruk k terh terhada adap p ling lingku kung ngan an,, lalu lalu merek merekaa menegaskan lagi bahwa sesungguhnya banyak kebutuhan umat manusia yang berasal dari bahan tambang. Suatu pernyataan yang benar adanya. Namun orang-orang yang konsen terhadap lingkungan berkata bahwa sudah begitu banyak sektor pertambangan merusak lingkungan, sementara kesejahteraan dari hasil tambang tersebut hanya dinikmati oleh sebagian sebagian kecil dari golongan golongan atas. Pendapat ini juga tidak dapat langsung langsung dibantah. Sebenarnya setiap kegiatan pasti akan menimbulkan sisa, karena efisien efisiensi si proses proses yang yang sempur sempurna na hampir hampir tidak tidak mungki mungkin n dicapa dicapai, i, karena karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah, sehingga wajar jika ada dampak terh terhad adap ap lingk lingkun unga gan, n, akan akan tetap tetapii tida tidak k lebih lebih bijak bijak jika jika kita kita hany hanyaa mempertahankan ego sektoral kita masing-masing.
1
isini penulis akan membahas dampak lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pertambangan, yang nantinya dampak ini lah yang akan dianalisis untuk menentukan apakah kegiatan pertambangan tersebut layak lingkungan atau tidak. 1.2
Rumusan Masalah
i dalam ilmu lingkungan ada yang dinamakan dengan A!A", yaitu suatu analisis mengenai dampak yang ditimbulkan dari suatu kegiatan terhadap lingkungan. Pada makalah ini adapun rumusan masalah yang akan dibahas ialah sebagai berikut# $. Apa saja isu-isu lingkungan akibat kegiatan pertambangan% &. Bagaimana analisis dampak lingkungan pada kegiatan pertambangan% 1.3
Maksud dan Tuuan
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut# $. !enjelaskan apa-apa saja isu lingkungan yang terkait dengan kegiatan pertambangan. &. !enjelaskan mengenai analisisis dampak lingkungan yang dilakukan pada kegiatan pertambangan.
BAB II
2
PEMBAHA!AN
2.1 Isu"#su L#ngkungan Ak#$at %eg#atan Pertam$angan
'asus pencemaran limbah tailing di sekitar teluk buyat adalah salah satu contoh isu lingkungan yang diakibatkan oleh kegiatan pertambangan. United Nations Environment Programme ()N*P, $+++ menggolongkan dampak-dampak yang timbul dari kegiatan pertambangan sebagai berikut#
'erusakan habitat dan biodiersity pada lokasi pertambangan,
Perlindungan
ekosistem/habitat/biodiersity
di
sekitar
lokasi
pertambangan,
Perubahan
landskap/gangguan
isual/kehilangan
penggunaan
lahan,
Stabilisasi site dan rehabilitas,
0ailing tambang dan pembuangan tailing ,
'ecelakaan/ terjadinya longsoran fasilitas tailing ,
Peralatan yang tidak digunakan , tailing padat, tailing rumah tangga,
*misi )dara dan ebu,
3
Perubahan 1klim,
'onsumsi *nergi,
Pelumpuran dan perubahan aliran,
Sungai buangan air tailing dan air asam terkontaminasi dan pemaparan bahan kimia di tempat kerja, masyarakat dan pemukiman tambang,
Perubahan air tanah dan kontaminasi,
0ailing B2 dan bahan kimia
Pengelolaan bahan kimia, keamanan, dan pekerja,
'ebisingan,
3adiasi,
'eselamatan dan kesehata,
0oksisitas logam berat,
Peninggalan budaya dan situs arkeologi 'esehatan masyarakat di sekitar tambang
2.2 Anal#s#s Dam&ak L#ngkungan Pada %eg#atan Pertam$angan
4
3uang lingkup kegiatan pertambangan di dalam A!A" akan dikaji dampak yang ditimbulkan dari sutau kegiatan pada setiap tahapan, tahap-tahapan tersebut seperti tahap pra konstruksi, konstruksi, operasi dan pasca operasi. idalam pertambangan tahapan-tahapan tersebut adalah# 'egiatan pertambangan pada umumnya memiliki tahap-tahap kegiatan sebagai berikut# $.
*ksplorasi
&.
*kstrasi dan pembuangan tailing batuan
2.
Pengolahan bijih dan operasional
4.
Penampungan tailing , pengolahan dan pembuangannya
5.
Pembangunan infrastuktur, jalan akses dan sumber energi
6.
Pembangunan camp kerja dan kawasan pemukiman
7.
Penutupan tambang
Adapun penjelasan dari masing masing tahapan adalah sebagai berikut# $.
*ksplorasi 'egiatan eksplorasi tidak termasuk kedalam kajian studi A!A" karena
merupakan
rangkaian
kegiatan
surey
dan
studi
pendahuluan yang dilakukan sebelum berbagai kajian kelayakan dilakukan. 8ang termasuk sebagai kegiatan adalah pengamatan udara, surey geofisika, studi sedimen sungai dan geokimia lain,
5
pembangunan akses, pembukaan lokasi pengeboran, pembuatan landasan dan pembangunan anjungan pengeboran &.
*kstrasi dan pembuangan tailing batuan "ebih
dari &/2 kegiatan
ekstraksi
bahan mineral dengan
pertambangan terbuka dengan teknik open-pit, strip mining, dan 9uarrying, tergantung bentuk geometris tambang dan mineralnya. *kstrasi
mineral
dengan
tambang
terbuka
menyebabkan
terpotongnya puncak gunung dan menimbulkan lubang yang besar. Salah satu teknik tambang terbuka adalah metode strip mining (tambang bidang menggunakan alat pengeruk, dilakukan pada bidang galian yang sempit. Setelah mineral diambil, dibuat bidang galian baru di dekat lokasi galian yang lama. Batuan tailing digunakan untuk menutup lubang yang dihasilkan oleh galian sebelumnya. 0eknik tambang seperti ini biasanya digunakan untuk menggali deposit batubara yang tipis dan datar yang terletak didekat permukaan tanah. 0ambang bawah tanah digunakan jika :ona mineralisasi terletak jauh di dalam tanah sehingga jika digunakan teknik pertambangan terbuka jumlah batuan penutup yang harus dipindahkan sangat besar. Produktifitas tambang tertutup 5 sampai 5; kali lebih rendah dibanding tambang terbuka, karena ukuran alat yang digunakan lebih kecil dan akses ke dalam lubang tambang lebih terbatas.
6
*kstraksi menghasilkan tailing dan produk samping sangat banyak dengan total limbah yang diproduksi berariasi $; < sampai sekitar ++,++ < dari total bahan yang ditambang. "imbah utama yang dihasilkan adalah batuan penutup dan tailing batuan. Batuan penutup (oerburden dan tailing batuan adalah lapisan batuan yang tidak mengandung mineral atau mengandung mineral dengan kadar rendah sehingga tidak ekonomis untuk diolah. =al-hal
pokok
yang
perlu
mendapatkan
perhatian
dalam
menentukan besar dan pentingnya dampak lingkungan pada kegiatan ekstraksi dan pembuangan tailing adalah# "uas dan kedalaman :ona mineralisasi, jumlah batuan yang akan ditambang dan dibuang akan menentukan lokasi dan desain penempatan
tailing,
kemungkinan toksisitas
tailing,
potensi
terjadinya air asam tambang, dampak terhadap kesehatan dan keselamatan
yang
berkaitan
dengan
kegiatan
transportasi,
penyimpanan dan penggunaan bahan peledak dan bahan kimia racun, bahan radio aktif di kawasan penambangan dan gangguan pernapasan akibat pengaruh debu, sifat-sifat geoteknik batuan dan kemungkinan untuk penggunaannya untuk konstruksi sipil (seperti untuk landscaping, tailing dam, pengelolaan (penampungan, pengendalian dan pembuangan lumpur (untuk pembuangan oerburden berasal dari penambangan dredging dan placer, kerusakan bentang lahan dan keruntuhan akibat penambangan
7
bawah tanah, terlepasnya gas methan dari tambang batubara bawah tanah. 2.
Pengolahan bijih dan operasional Pengolahan bijih dan pabrik pengolahan ini tergantung pada jenis mineral yang diambil, umumnya adalah proses benefication >bijih diproses menjadi konsentrat bijih- atau selanjutnya diikuti dengan pengolahan metalurgi dan refining. Proses benefication umumnya terdiri
dari
kegiatan
persiapan,
penghancuran
dan
atau
penggilingan, peningkatan konsentrasi dengan graitasi, magnetis atau flotasi, diikuti dengan dewatering dan penyaringan. =asil dari proses ini adalah konsentrat bijih dan tailing dan emisi debu. 0ailing biasanya mengandung bahan kimia sisa proses dan logam berat. Pengolahan metalurgi bertujuan untuk mengisolasi logam dari konsentrat bijih dengan metode pyrometallurgi, hidrometalurgi atau elektrometalurgi. Pyrometalurgi seperti roasting dan smelting menyebabkan gas buang (sulfur dioksida, partikulat dan logam berat dan slag. =idrometalurgi menghasilkan pencemar cair yang akan terbuang ke kolam penampung tailing jika tidak digunakan kembali (recycle. Bahan-bahan kimia yang digunakan di dalam proses pengolahan (sianida, merkuri, dan asam kuat bersifat ha:ard. Pengangkutan, penyimpanan, penggunaan dan
8
pembuangannya memerlukan
pengawasan ketat untuk mencegah terjadinya gangguan terhadap kesehatan dan keselamatan serta mencegah pencemaran ke lingkungan. 4.
Penampungan tailing , pengolahan dan pembuangannya Pengelolaan
tailing merupakan
salah
satu
aspek
kegiatan
pertambangan yang menimbulkan dampak lingkungan sangat penting. Tailing berbentuk lumpur berkomposisi 4;-7;< cairan. Penampungan, pengolahan dan pembuangan tailing memerlukan pertimbangan yang teliti terutama untuk kawasan yang rawan gempa. 'egagalan desain dari sistem penampungan tailing akan menimbulkan
dampak
yang
sangat
besar.
Pengendalian
pembuangan tailing harus memperhatikan pencegahan timbulnya rembesan, pengaruhnya
pencegahan terhadap
erosi fauna.
oleh
angin,
1su-isu
dan
penting
mencegah yang
perlu
dipertimbangkan dalam ealuasi alternatif pembuangan tailing meliputi# - 'arakteristik geokimia area dan potensi migrasi lindian dari tailing. > 'erawanan bencana alam yang mempengaruhi keamanan lokasi dan desain teknis. - 'onflik penggunaan lahan terhadap perlindungan ekologi peninggalan budaya, pertanian serta kepentingan lain. - 'arakteristik kimia pasir, lumpur, genangan air pengolahannya. - 3eklamasi setelah pasca tambang. 5.
Pembangunan infrastuktur, jalan akses dan sumber energy
9
'egiatan pembangunan infrastruktur meliputi pembuatan akses di dalam
daerah
tambang,
pembangunan
fasilitas
penunjang
pertambangan, akomodasi tenaga kerja, pembangkit energi baik untuk
kegiatan
konstruksi
maupun
kegiatan
operasi
dan
pembangunan pelabuhan. 0ermasuk dalam kegiatan ini adalah pembangunan sistem pengangkutan di kawasan tambang (crusher, belt coneyor, rel kereta, kabel gantung, pipa pengangkut tailing. 6.
Pembangunan camp kerja dan kawasan pemukiman Pembangunan pemukiman karyawan dan base camp pekerja. 'ebutuhan tenaga kerja dan kualifikasi yang dibutuhkan untuk kegiatan pertambangan seringkali tidak dapat dipenuhi dari penduduk setempat. 0enaga kerja trampil perlu didatangkan dari luar, dengan demikian diperlukan pembangunan infrastruktur yang sangat besar. ?ika jumlah sumberdaya alam dan komponenkomponen lingkungan lainnya sangat terbatas sehingga tidak dapat memenuhi
kebutuhan
pendatang,
sumberdaya
alam
akan
mengalami degradasi secara cepat. Akibatnya akan terjadi konflik sosial karena persaingan pemanfaatan sumber daya alam. Sebagai contoh,
kegiatan pertambangan seringkali dikaitkan dengan
kerusakan hutan, kontaminasi dan penurunan penyediaan air bersih, musnahnya hewan liar dan perdagangan hewan langka, serta penyebaran penyakit menular.
10
7.
Penutupan tambang Decomisioning dan Mining Closure. Setelah ditambang dan cadangan bijih dianggap tidak ekonomis lagi, tambang harus ditutup.
Penutupan
mempertimbangkan
tambang aspek
ini
banyak
lingkungan
yang
sehingga
tidak tambang
ditelantarkan dan tidak ada usaha untuk rehabilitasi. Pada prinsipnya kawasan atau sumberdaya alam yang dipengaruhi oleh kegiatan pertambangan harus dikembalikan ke kondisi yang aman dan produktif melalui rehabilitasi. 'ondisi akhir rehabilitasi dapat diarahkan untuk mencapai kondisi seperti sebelum ditambang atau kondisi
lain
yang
telah
disepakati.
3eklamasi
seharusnya
merupakan kegiatan yang terus menerus dan berlanjut sepanjang umur pertambangan. 0ujuan jangka pendek rehabilitasi adalah membentuk bentang alam (landscape yang stabil terhadap erosi. Selain itu rehabilitasi juga bertujuan untuk mengembalikan lokasi tambang ke kondisi yang memungkinkan untuk digunakan sebagai lahan produktif. 8ang tergantung pada berbagai faktor antara lain potensi ekologis lokasi tambang dan keinginan masyarakat serta pemerintah. BAB III PENUTUP
11
3.1 %es#m&ulan
'egiatan pertambangan yaitu suatu kegiatan untuk mengambil bahan galian berharga dari lapisan bumi. Selama kurun waktu 5; tahun, konsep dasar pengolahan relatif tidak berubah, yang berubah adalah skala kegiatannya, mekanisasi peralatan dan teknologi pertambangan telah menyebabkan skala pertambangan semakin besar dan ekstraksi kadar rendah pun menjadi ekonomis sehingga semakin luas dan dalam lapisan bumi yang harus digali. 1ni menyebabkan kegiatan tambang menimbulkan dampak lingkungan yang besar dan penting. 3.2 !aran
Sebenarnya setiap kegiatan pasti akan menimbulkan sisa, karena efisiensi proses yang sempurna hampir tidak mungkin dicapai, karena kesempurnaan itu hanyalah milik Allah, sehingga wajar jika ada dampak terhadap lingkungan, akan tetapi tidak lebih bijak jika kita hanya mempertahankan ego sektoral kita masing-masing.
12