MAKALAH ANALISA DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP HIDUP (AMDAL)
Disusun oleh:
1. ETIN SUSILAWATI 2. FILA AMALIA 3. LUTFIA HASANAH 4. SUSILAWATI KELAS: XII.AK.1
SMK NEGERI 1 CIPANAS Jl. Raya Rangkasbitung – Bogor Km. 39, Lebak – Banten
KATA PENGANTAR
Puji syukur penyusun
panjatkan ke hadirat Allah swt yang telah
melimpahkan hidayah dan rahmat-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Analisis Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL)”. Dalam
kesempatan
ini,
perkenankanlah
penyusun
menyampaikan
penghargaan dan terima kasih setinggi-tingginya kepada yang terhormat kepada Ibu Ucu Siti Mudhoifah, S.Pd. selaku Guru Mata Pelajaran IPA SMK Negeri 1 Cipanas. Tidak lupa pula teman-temanku kelas XII Akuntansi 1 yang selalu kompak. Keluarga yang selalu memberikan waktu, kepercayaan, kasih sayang, dan doa. Selain itu, pihak lain yang tidak dapat penyusun sebutkan satu per satu. Karena adanya pihakpihak tersebut, penyusun dapat memacu untuk segera menyelenggarakan tugas belajar ini. Semoga makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan guru pada khususnya. Setiap saran, kritik, dan komentar sangat penyusun harapkan untuk meningkatkan kualitas makalah semacam ini di masa mendatang.
Cipanas, November 2017 Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................... ..........................................................
i
DAFTAR ISI ............................................................... ................................................................. ....
ii
BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang ......................................................... ................................................
1
B.
Rumusan Masalah .............................................................. .....................................
2
C.
Tujuan Penulisan ................................................................ .....................................
2
BAB II PEMBAHASAN A.
Pengertian Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) ..................................
3
B.
Tujuan Amdal ............................................................ ...............................................
3
C.
Manfaat AMDAL ....................................................... ................................................
4
D. Peranan AMDAL dalam Perencanaan Pembangunan ...............................
5
E.
Prosedur AMDAL ................................................................ .....................................
6
F.
Pihak-Pihak yang Terlibat dalam AMDAL .....................................................
7
BAB III PENUTUP A. Saran ....................................................... ................................................................. ....
9
B. Saran ....................................................... ................................................................. ....
9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Lingkungan hidup merupakan suatu kesatuan di mana di dalamnya terdapat berbagai macam kehidupan yang saling ketergantungan. Lingkungan hidup juga merupakan penunjang yang sangat penting bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup yang ada. Lingkungan yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik. Di indonesia pembangunan nasional disusun atas dasar pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Keduanya dilaksanakan secara sambung menyambung untuk dapat menciptakan kondisi sosial ekonomi yang lebih baik. Pembangunan sumberdaya alam dan lingkungan hidup seyogyanya menjadi acuan bagi kegiatan berbagai sektor pembangunan agar tercipta keseimbangan dan kelestarian fungsi sumber daya alam dan lingkungan hidup sehingga keberlanjutan pembangunan tetap terjamin. Pola pemanfaatan sumberdaya alam seharusnya dapat memberikan akses kepada segenap masyarakat, bukan terpusat pada beberapa kelompok masyarakat dan golongan tertentu, dengan demikian pola pemanfaatan sumberdaya alam harus memberi kesempatan dan peran serta aktif masyarakat, serta memikirkan dampak –dampak yang timbul akibat pemanfaatan sumber daya alam tersebut. Seringkali pembangunan suatu usaha dibuat dalam porsi ruang lingkup yang sangat luas tetapi disusun kurang cermat. Seluruh program mungkin saja dapat diananlisis sebagai suatu proyek, tetapi pada umumnya akan lebih baik bila proyek dibuat dalam ruang lingkup yang lebih kecil yang layak ditinjau dari segi sosial, administrasi, teknis, ekonomis, dan lingkungan. Oleh karena itu lingkungan hidup di Indonesia perlu ditangani di karenakan adanya beberapa faktor yang mempengaruhinya, salah satunya yaitu adanya masalah mengenai keadaan lingkungan hidup seperti kemerosotan atau degradasi yang terjadi di berbagai daerah.
1
Untuk itu di perlukan suatu pemahaman yang cukup dalam menganalisis mengenai dampak tehadap lingkungan. Meningkatnya intensitas kegiatan penduduk dan industri perlu dikendalikan untuk mengurangi kadar kerusakan lingkungan di banyak daerah antara lain pencemaran industri, pembuangan limbah yang tidak memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan, penggunaan bahan bakar yang tidak aman bagi lingkungan, kegiatan pertanian, penangkapan ikan dan pengelolaan hutan yang mengabaikan daya dukung dan daya tampung lingkungan. Agar
pembangunan
tidak
menyebabkan
menurunya
kemampuan
lingkungan yang disebabkan karena sumber daya yang terkuras habis dan terjadinya dampak negatif, maka sejak tahun 1982 telah diciptakan suatu perencanaan dengan mempertimbangkan lingkungan. Hal ini kemudian digariskan dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1986 tentang Anlisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL). Peraturan Pemerintah ini kemudian diganti dan disempurnakan oleh Peraturan Pemerintah No. 51 Tahun 1993 dan terakhir Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentan Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup (AMDAL).
B. Rumusan Masalah 1. Apa yang dimaksud pengertian Analisa Dampak Lingkungan? 2. Apa tujuan AMDAL? 3. Apa manfaat AMDAL? 4. Bagaimana peranan AMDAL bagi perencanaan pembangunan? 5. Bagaimana prosedur AMDAL? 6. Siapa saja yang terlibat dalam AMDAL?
C. Tujuan Penulisan Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPA di SMK Negeri 1 Cipanas.
2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Analisa Dampak Lingkungan (AMDAL) Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan). AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif dari kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek Iayak atau tidak Iayak Iingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat.Suatu rencana kegiatan dapat dinyatakan tidak layak lingkungan, jika berdasarkan hasil kajian AMDAL, dampak negatif yang timbulkannya tidak dapat ditanggulangi oleh teknologi yang tersedia. Demikian juga, jika biaya yang diperlukan untuk menanggulangi dampak negatif Iebih besar daripada manfaat dari dampak positif yang akan ditimbulkan, maka rencana kegiatan tersebut dinyatakan tidak layak lingkungan. Suatu rencana kegiatan yang diputuskan tidak Iayak Iingkungan tidak dapat dilanjutkan pembangunannya.
B. Tujuan Amdal Secara umum tujuan AMDAL adalah : Menjaga dan meningkatkan kualitas lingkungan Anekan pencemaran sehingga dampak negatifnya menjadi serendah mungkin. Dalam pelaksanaannya yang menjadi tujuan AMDAL yaitu : 1. Bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah.
3
2. Membantu proses pengambilan keputusan tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan. 3. Memberi masukan untuk penyusunan rencana pengelolaan dan pemantau lingkungan hidup. 4. Memberi informasi bagi masyarakat atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan. 5. Memberikan alternatif solusi minimalisasi dampak negatif 6. Digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan/pemberi ijin usaha dan/atau kegiatan.
C. Manfaat AMDAL Apa manfat atau guna AMDAL. Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan mengikuti Porsedur AMDAL yang benat. Berikut ini beberapa secara umum manfaat yang bisa diperoleh dari adanya AMDAL: 1. Sebagai materi/bahan bagi perencanaan pembangunan wilayah. 2. Membantu proses pengambilan keputusan yang benar tentang kelayakan lingkungan hidup dari rencana usaha dan/atau kegiatan/program. 3. Memberi masukan guna penyusunan disain secara rinci teknis dari rencana usaha dan/atau kegiatan. 4. Memberi masukan bagi penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup. 5. Memberi informasi bagi masyarakat umum atas dampak yang ditimbulkan dari suatu rencana usaha dan atau kegiatan. 6. AMDAL memberikan alternatif solusi minimalisasi dampaktidak baik (negatif). 7. AMDAL digunakan untuk mengambil keputusan tentang penyelenggaraan atau pemberian ijin usaha dan/atau kegiatan. Bagi pemerintah, AMDAL sendiri bermanfaat untuk: 1. Mencegah terjadinya pencemaran dan kerusakan lingkungan serta pemborosan sumber daya alam secara lebih luas. Menghindari timbulnya konflik dengan masyarakat dan kegiatan lain di sekitarnya. 4
2. Menjaga agar pelaksanaan pembangunan tetap sesuai dengan prinsipprinsip
pembangunan
berkelanjutan
dan
berwawasan
lingkungan.
Perwujudan tanggung jawab pemerintah dalam pengelolaan.
D. Peranan AMDAL dalam Perencanaan Pembangunan Adanya pembangunan ialah karena adanya kebutuhan untuk menaikan kesejahteraan rakyat. Pembangunan itu dijabarkan ke dalam program dalam berbagai bidang yang selanjutnya dirinci ke dalam berbagai proyek. Walaupun AMDAL dapat juga digunakan untuk menganalisis dampak yang diprakirakan akan ditimbulkan oleh program, namun pada umumnya AMDAL digunakan pada tingkat proyek. Hal ini disebabkan karena AMDAL untuk program lebih sulit pelaksanaanya dari pada untuk proyek. Padahal AMDAL untuk proyek pun sudah sulit. Sebab kesulitan pada AMDAL untuk program ialah uraian program belumlah terinci, bidangnya adalah luas dan daerah yang dijangkau pun sering luas. Sebagai contoh ialah program transmigrasi, program intensfikasi produksi pangan dan program pemberantasan penyakit malaria. Ketiga program ini meliputi daerah seluruh Indonesia yang mempunyai kondisi lingkungan yang sangat bervariasi. Jelaslah betapa sulitnya untuk membuat AMDAL untuk ketiga program tersebut. AMDAL untuk daerah yang luas itu dapat menggunakan AMDAL kawasan dan AMDAL regional. Akan lebih mudahlah untuk, misalnya, membuat AMDAL untuk perencanaan intensifiasi produksi ubi jalar dikabupaten Jaya Wijaya, Irian Jaya, perencanaan transmigrasi penduduk dari daerah Cirata Jawa Barat, ke daerah Sintang, Kalimantan Barat, dan perencanaan pemberantasan penyakit Mlaria dikecamatan Wonodadi, Banjarnegara. Walaupun demikian AMDAL untuk program tidaklah boleh diabaikan. Sebab dapat saja terjadi dampak dari suatu proyek yang merupakan bagian program tidaklah besar, tetapi dampak kumulatif program tersebut dapatlah sangat besar. Sebagai contoh ialah program introduksi huller ke desa-desa. Dampak yang ditimbulkan oleh proyek satu atau dua huller disebuah desa tidaklah besar. Akan tetapi dampak introduksi huller di beribu – ribu desa di seluruh Indonesia sangatlah besar. Beratus ribu wanita telah kehilangan pekerjaan tambahanya sebagai penumbuk padi. Oleh karena itu sangatlah penting untuk
5
dilakukan penelitian untuk mengembangkan teknik AMDAL untuk program. (Otto Soemarwoto,1997:51). Pengalaman menunjukan, AMDAL hingga sekarang masih belum efektif digunakan dalam proses perencanaan. Sebab – sebab penting tidak efektifnya AMDAL adalah pelaksanaan AMDAL yang terlambat, sehingga tidak dapat lagi mempengaruhi proses perencanaan tanpa menyebabkan penundaan pelaksanaan program atau proyek dan menaikan biaya proyek. Kurangnya pengertian dari sementara pihak tentang arti dan peranan AMDAL, sehingga AMDAL dilaksanakan hanya sekedar untuk memenuhi peraturan undang-undang atau bahkan disalahgunakan untuk membenarkan suatu proyek, belum cukup berkembangnya teknik AMDAL untuk dapat dibuatnya AMDAL yang relevan dan dengan rekomendasi yang spesifik dan jelas. Tujuan jangka panjang kita bukanlah untuk memperkuat lembaga AMDAL, melainkan justru untuk mengeliminasinya dengan makin mengurangi kebutuhan akan AMDAL. Sebagai proses terpisah dan mengintegrasikan pertimbangan lingkungan yang holistik sebagai bagian internal proses perencanaan yang berwawasan lingkungan. (Otto Soemarwoto, 1997:72).
E. Prosedur AMDAL Terdapat empat prosedur dalam penyusunan AMDAL. Prosedur AMDAL terdiri dari: 1. Proses penapisan (screening) wajib AMDAL. Proses penapisan atau kerap juga disebut proses seleksi kegiatan wajib AMDAL, yaitu menentukan apakah suatu rencana kegiatan wajib menyusun AMDAL atau tidak. 2. Proses pengumuman dan konsultasi masyarakat. Proses Keputusan
pengumuman
Kepala
dan
BAPEDAL
konsultasi
Nomor
masyarakat.
08/2000,
Berdasarkan
pemrakarsa
wajib
mengumumkan rencana kegiatannya selama waktu yang ditentukan dalam peraturan tersebut, menanggapi masukan yang diberikan, dan kemudian
6
melakukan konsultasi kepada masyarakat terlebih dulu sebelum menyusun KAANDAL. 3. Penyusunan dan penilaian KA-ANDAL (scoping). Proses penyusunan KA-ANDAL. Penyusunan KA-ANDAL adalah proses untuk menentukan lingkup permasalahan yang akan dikaji dalam studi ANDAL (proses pelingkupan). Proses penilaian KA-ANDAL. Setelah selesai disusun, pemrakarsa mengajukan dokumen KA-ANDAL kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal untuk penilaian KA-ANDAL adalah 75 hari di luar waktu yang dibutuhkan oleh penyusun untuk memperbaiki atau menyempurnakan kembali dokumennya. 4. Penyusunan dan penilaian ANDAL, RKL, dan RPL. Proses penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL. Penyusunan ANDAL, RKL, dan RPL dilakukan dengan mengacu pada KA-ANDAL yang telah disepakati (hasil penilaian Komisi AMDAL). Proses penilaian ANDAL, RKL, dan RPL. Setelah selesai disusun, pemrakarsa mengajukan dokumen ANDAL, RKL dan RPL kepada Komisi Penilai AMDAL untuk dinilai. Berdasarkan peraturan, lama waktu maksimal untuk penilaian ANDAL, RKL dan RPL adalah 75 hari di luar waktu
yang
dibutuhkan
oleh
penyusun
untuk
memperbaiki
atau
menyempurnakan kembali dokumennya.
F. Pihak-Pihak yang Terlibat dalam AMDAL Pada PP 27/1999 pengertian AMDAL adalah merupakan hasil studi mengenai dampak besar dan penting suatu kegiatan yang direncanakan terhadap lingkungan hidup, yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan. Hasil studi ini terdiri dari beberapa dokumen. Atas dasar beberapa dokumen ini kebijakan dipertimbangkan dan diambil. Dokumen AMDAL harus disusun oleh pemrakarsa suatu rencana usaha atau kegiatan. Dalam penyusunan studi AMDAL, pemrakarsa dapat meminta jasa konsultan untuk menyusunkan dokumen AMDAL. Penyusun dokumen AMDAL harus telah memiliki sertifikat Penyusun AMDAL dan ahli di bidangnya. Ketentuan standar
7
minimal cakupan materi penyusunan AMDAL diatur dalam Keputusan Kepala Bapedal Nomor 09/2000. Pihak-pihak yang terlibat dalam proses AMDAL adalah: 1. Komisi Penilai AMDAL, komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL. Komisi Penilai AMDAL adalah komisi yang bertugas menilai dokumen AMDAL. Di tingkat pusat berkedudukan di Kementerian Lingkungan Hidup, di tingkat Propinsi berkedudukan di Bapedalda/lnstansi pengelola lingkungan hidup Propinsi, dan di tingkat Kabupaten/Kota berkedudukan di Bapedalda/lnstansi pengelola lingkungan hidup Kabupaten/Kota. Unsur pemerintah lainnya yang berkepentingan dan warga masyarakat yang terkena dampak diusahakan terwakili di dalam Komisi Penilai ini. Tata kerja dan komposisi keanggotaan Komisi Penilai AMDAL ini diatur dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup, sementara anggota-anggota Komisi Penilai AMDAL di propinsi dan kabupaten/kota ditetapkan oleh Gubernur dan Bupati/Walikota. 2. Pemrakarsa, orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan. 3. Pemrakarsa adalah orang atau badan hukum yang bertanggungjawab atas suatu rencana usaha dan/atau kegiatan yang akan dilaksanakan. Masyarakat yang berkepentingan adalah masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL berdasarkan alasan-alasan antara lain sebagai berikut: kedekatan jarak tinggal dengan rencana usaha dan/atau kegiatan, faktor pengaruh ekonomi, faktor pengaruh sosial budaya, perhatian pada lingkungan hidup, dan/atau faktor pengaruh nilainilai atau norma yang dipercaya. 4. Masyarakat yang berkepentingan, masyarakat yang terpengaruh atas segala bentuk keputusan dalam proses AMDAL. 5. Masyarakat berkepentingan dalam proses AMDAL dapat dibedakan menjadi masyarakat terkena dampak, dan masyarakat pemerhati.
8
BAB III PENUTUP
A. Saran Amdal adalah kajian mengenai dampak besar dan penting untuk pengambilan keputusan suatu usaha dan/atau kegiatan yang direncanakan pada lingkungan hidup yang diperlukan proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan (Peraturan Pemerintah No.27 tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. AMDAL sendiri merupakan suatu kajian mengenai dampak positif dan negatif dari kegiatan/proyek, yang dipakai pemerintah dalam memutuskan apakah suatu kegiatan/proyek Iayak atau tidak Iayak Iingkungan. Kajian dampak positif dan negatif tersebut biasanya disusun dengan mempertimbangkan aspek fisik, kimia, biologi, sosial-ekonomi, sosial budaya dan kesehatan masyarakat. Prosedur AMDAL yaitu, Penapisan, Pelingkupan, Kerangka acuan, ANDAL, Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan, dan Pelaporan.
B. Saran Saran yang dapat kami berikan ialah, karena dalam penyusunan makalah ini kami hanya belandaskan dari buku-buku atau referensi lain yang berhubungan dalam penyusunan makalah mengenai AMDAL ini, oleh karena itu kami menyarankan di adakannya kunjungan lapangan. Dengan kunjungan lapangan tersebut bermaksud untuk mengetahui secara langsung tentang AMDAL tersebut serta penyusunannya.
9
DAFTAR PUSTAKA
Nadia, Nadianadia. 2013. “Makalah AMDAL” diakses tanggal: 19/11/2017. Sumber: http://nadia-nadianadia.blogspot.co.id/2013/07/makalah-amdal.html
Apriyanti, Herlina. 2012. “ ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN” diakses tanggal:
19/11/2017.
Sumber:
https://herlinaapriyanti.wordpress.com/tugas-kuliah/analisis-mengenaidampak-lingkungan/
10