BAB I PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG Kesehatan merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, sehat secara jasmani dan rohani, tidak terkecuali pada ibu hamil.Kehamilan menjadi momen yang sangat istimewa dan menyenangkan bagi seorang wanita. Oleh karena itu, maka menjaga kesehatan tubuh selama masa kehamilan menjadi hal yang mutlak di lakukan oleh setiap wanita hamil,demikian juga halnya dengan kesehatan gigi dan mulut. Apabila kesehatan gigi ini diabaikan tentu akan menimbulkan masalah terutama yang erat hubungannya dengan kesehatan umum. Menurunnya kesehatan gigi dan mulut dapat mengakibatkan terganggunya fungsi pengunyahan yang disebabkan kurang berfungsinya gigi. Oleh karena itu, perlu pengetahuan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik dan benar. Masalah kesehatan gigi saat hamil seringkali terabaikan. Wanita hamil lebih senang “menyibukkan diri” dengan pemeriksaan kandungan dan USG untuk melihat perkembangan janinnya. Walaupun memang pemeriksaan kehamilan (antenatal care) memang perlu dilakukan secara teratur dan berkala, tapi pemeriksaan gigi juga tidak boleh disepelekan. Pada kehamilan,terjadi peningkatan kadar asam di dalam rongga mulut, belum lagi jika wanita hamil mengalami mual dan muntah yang dapat mengakibatkan paparan asam lambung pada gigi dan gusi. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya radang/penyakit gusi
1
dan gigi, yang pada akhirnya bias mempengaruhi kehamilan dan perkembangan janin. (Adhi, 2009) Pada masa kehamilan terjadi sejumlah perubahan secara fisik maupun fisiologi. Perubahan tersebut dapat mempengaruhi sistem dalam tubuh yang akan berdampak pula terhadap fisiologi dari bagian -bagian tubuh termasuk rongga mulut. Sebagian besar keluhan pada rongga mulut wanita hamil disebabkan oleh perubahan hormon. Kehamilan secara signifikan mempengaruhi terjadinya sakit pada jaringan periodontal dan juga mempengaruhi timbulnya ginggivitis. Selain itu ibu hamil yang mengalami sakit gigi kronis berisiko untuk melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR) karena pertumbuhannya terganggu. I.2 SASARAN Ibu hamil dan ibu yang mempunyai anak balita. I.3 RUMUSAN MASALAH Berdasarkan uraian di atas maka perumusan masalah dalam makalah ini adalah “Bagaimana mengembangkan dan melakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada ibu hamil?” I.4 TUJUAN Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan makalah ini adalah untuk mengembangkan dan melakukan penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada ibu hamil untuk meningkatkan derajat kesehatan gigi dan mulut ibu hamil dan anak usia balita
2
BAB II PEMBAHASAN
II. 1 KESEHATAN GIGI DAN MULUT SEBELUM MASA KEHAMILAN Perawatan kesehatan gigi dan mulut sebelum masa kehamilan merupakan bagian dari perawatan kesehatan secara keseluruhan. Hal tersebut dapat dilakukan dengan memeriksakan kondisi gigi dan mulut ke fasilitas pelayanan kesehatan gigi.Nyeri selama perawatan gigi tidak dapat dihindari dan menunda pengobatan sampai setelah kehamilan lebih aman untuk ibu dan janin. Gigi berlubang yang tidak dirawat akan menyebabkan masalah sistemik selama kehamilan dan dapat menyebabkan kelahiran prematur dan berat bayi lahir rendah. Gigi berlubang yang tidak dirawat tersebut dapat menyebabkan indikasi pencabutan yang dilakukan pada saat kehamilan. Tindakan pencabutan gigi pada saat hamil harus dihindari karena dapat membahayakan janin akibat penggunaan obat anastesi atau timbulnya stres pada ibu hamil saat pencabutan gigi. Perubahan hormonal pada saat kehamilan yang disertai adanya faktor lokal seperti plak atau karang gigi akan menimbulkan pembesaran dan atau peradangan pada gusi. Keadaan ini akan diperberat oleh kondisi gigi dan mulut sebelum kehamilan yang sudah buruk.
II.2 KEHAMILAN Dalam kehamilan terjadi perubahan-perubahan fisiologis di dalam tubuh, seperti perubahan sistem kardiovaskular, hematologi, respirasi dan endokrin.
3
Kadang-kadang disertai dengan perubahan sikap, keadaan jiwa ataupun tingkah laku. Pada wanita hamil, biasanya dapat terjadi perubahan-perubahan sebagai berikut : 1. Perubahan Fisiologis (Perubahan Normal pada Tubuh) • Penambahan berat badan. • Pembesaran pada payudara. • Bisa terjadi pembengkakan pada tangan dan kaki, terutama pada usia kehamilan trimester III (6-9 bulan). • Perubahan pada kulit karena adanya kelebihan pigmen pada tempat-tempat tertentu (pipi, sekitar hidung, sekitar puting susu dan diatas tulang kemaluan sampai pusar). • Dapat terjadi penurunan pH saliva. 2. Perubahan Psikis (Perubahan yang Berhubungan dengan Kejiwaan) Sering terjadi pada usia kehamilan muda (trimester I atau 0-3 bulan): • Morning sickness (rasa mual dan ingin muntah terutama pada waktu pagi hari). • Rasa lesu, lemas dan terkadang hilang selera makan. •
Perubahan tingkah laku diluar kebiasaan sehari-hari seperti“ngidam” dan sebagainya. Keadaan tersebut menyebabkan ibu hamil sering kali mengabaikan
kebersihan dirinya, termasuk kebersihan giginya, sehingga kelompok ibu hamil sangat rawan atau peka terhadap penyakit gigi dan mulut. Ada beberapa hal dalam kesehatan gigi dan mulut yang perlu mendapat perhatian selama masa kehamilan, antara lain:
4
a. Trimester I (masa kehamilan 0 – 3 bulan) Pada saat ini ibu hamil biasanya merasa lesu, mual dan kadang-kadang sampai muntah. Lesu, mual atau muntah ini menyebabkan terjadinya peningkatan suasana asam dalam mulut. Adanya peningkatan plak karena malas memelihara kebersihan, akan mempercepat terjadinya kerusakan gigi.
b. Trimester II (masa kehamilan 4 – 6 bulan) Pada masa ini, ibu hamil kadang-kadang masih merasakan hal yang sama seperti pada trimester I kehamilan. Karena itu tetap harus diperhatikan aspekaspek yang dijelaskan diatas.Selain itu, pada masa ini biasanya merupakan saat terjadinya perubahan hormonal dan faktor lokal (plak) dapat menimbulkan kelainan dalam rongga mulut, antara lain: - Peradangan pada gusi - Timbulnya benjolan pada gusi antara 2 gigi yang disebut Epulis Gravidarum c. Trimester III (masa kehamilan 7 – 9 bulan) Benjolan pada gusi antara 2 gigi (Epulis Gravidarum) diatas mencapai puncaknya pada bulan ketujuh atau kedelapan. Meskipun keadaan ini akan hilang dengan sendirinya setelah melahirkan, kesehatan gigi dan mulut tetap harus dipelihara.
5
II.3 MASALAH GIGI DAN MULUT PADA MASA KEHAMILAN 1. Radang gusi (Gingivitis kehamilan) Perubahan gusi biasa terjadi sejak bulan kedua kehamilan dan mencapai puncaknya pada bulan kedelapan. Tanda-tandanya : Gusi berwarna merah,gusi mengalami pembengkakan,dapat berdarah saat menyikat gigi dan terkadang terasa sakit. Penyebabnya : •
Meningkatnya hormone sex wanita (estrogen dan progesterone) dan
•
vaskularisasi gusi. Respon yang berlebihan terhadap factor iritasi local(plak bakteri,sisa makanan,karang gigi,tepi tambalan yang tidak baik,gigi palsu dan
•
permukaan akar yang kasar) Kebersihan mulut yang buruk.
2. Pembesaran Gusi (Pertumbuhan gusi yang menyerupai tumor/pregnancy tumor/epulis gravidarum/granuloma kehamilan) Lokasinya pada gusi yang terkena iritasi local dengan tanda-tandanya sebagai berikut : •
Gusi berwarna merah keunguan atau kebiruan dengan tepi
• •
berwarna merah Lebih sering terjadi pada rahang atas Gusi mengalami pembengkakan,berbentuk kubah,membesar dan
• •
dapat menutupi mahkota gigi Dapat berdarah apabila terkena cedera Jarang terasa sakit
3. Karies Gigi Kehamilan tidak langsung menyebabkan gigi berlubang. Meningkatnya gigi berlubang atau menjadi lebih cepatnya proses gigi berlubang yang sudah ada
6
pada masa kehamilan lebih disebabkan karena perubahan lingkungan di sekitar gigi dan kebersihan mulut yang kurang. Faktor-faktor yang dapat mendukung lebih cepatnya proses gigi berlubang yang sudah ada pada wanita hamil karena pH saliva, wanita hamil lebih asam jika dibandingkan dengan yang tidak hamil dan konsumsi makan-makanan kecil yang banyak mengandung gula. Rasa mual dan muntah membuat wanita hamil malas memelihara kebersihan rongga mulutnya, akibatnya serangan asam pada plak yang dipercepat dengan adanya asam dari mulut karena mual atau muntah tadi dapat mempercepat proses terjadinya gigi berlubang.Gigi berlubang dapat menyebabkan rasa ngilu bila terkena makanan atau minuman dingin atau manis. Bila dibiarkan tidak dirawat, lubang akan semakin besar dan dalam sehingga menimbulkan pusing, sakit berdenyut bahkan sampai mengakibatkan pipi menjadi bengkak. II.4 PENGARUH PENYAKIT GIGI DAN MULUT PADA KEHAMILAN 1). Prematur - Ibu dengan penyakit perodontal dikaitkan dengan risiko persalinan prematur. - Bakteri mulut gram negatif menyebabkan respon inflamasi, respon inflamasi ini merangsang pros taglandin dan sitokin yang akan memacu kontraksi uterus. - Penyakit periodontal yang timbul pada umur kehamilan 21 -24 minggu dapat menyebabkan kelahiran preterm.
7
-
Menurut penelitian dengan perawatan seperti plak kontrol, scaling, dan berkumur dengan chlorhexidine 0,12%, menjaga kebersihan mulut, serta mengurangi timbulnya plak setiap 2 sampai 3 minggu hingga melahirkan secara signifikan mengurangi tingkat kelahiran prematur. - Perawatan gigi secara benar tidak menimbul kan bahaya lahir prematur.
2). Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) - Sebuah penelitian yang dilansir Annals of Periodontology di tahun 1998 Mengungkap perempuan hamil dengan penyakit gusi yang kronis mempunyai risiko tujuh kali lebih besar memiliki bayi lahir prematur. Riset lain menemukan sebanyak 77 persen ibu yang melahirkan bayi prematur menderita penyakit radang gusi. -Mekanisme hampir sama dengan yang lahir prematur. Bakteri yang masuk melalui gusi akan menyebar dan sampai di pembuluh darah ibu yang menuju ke janin. Akibatnya pembuluh darah menjadi sempit sehingga asupan nutrisi pada fetal tergannggu. Bisa sampai nekrosis dan timbul keguguran.
II.5 CARA PEMELIHARAAN KESEHATAN GIGI DAN MULUT Supaya ibu hamil terhindar dari penyakit gigi dan mulut selama kehamilannya, dianjurkan untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
8
1. Menyikat Gigi Secara Baik, Benar dan Teratur 2. Mengkonsumsi Makanan yang Bergizi Seimbang Apa yang dikonsumsi oleh ibu hamil selama 9 bulan sangat mempengaruhi perkembangan bayi di dalam kandungan, termasuk gigi. Gigi mulai terbentuk pada usia kehamilan 3-6 bulan. Sangat penting bagi ibu hamil untuk mengkonsumsi makanan yang mengandung kalsium, protein, fosfor dan vitamin A, C dan D. 3. Menghindari Makanan yang Manis dan Lengket 4. Memeriksakan Diri ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan Gigi Apabila ibu hamil merasakan adanya keluhan pada gigi dan mulutnya, maka harus sesegera mungkin mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan gigi untuk mendapatkan pemeriksaan dan perawatan gigi agar ibu hamil terhindar dari terjadinya penyakit gigi dan mulut yang semakin parah.
II. 6 PERAWATAN GIGI PADA IBU HAMIL • Trimester 1 - Keguguran spontan lebih sering terjadi - Sebisa mungkin menghindari perawatan gigi yang bisa ditunda - Jenis perawatan yang bisa dilakukan: Plak kontrol, instruksi menjaga Oral hygiene,Scalling, polishing, kuret, hindari pilihan pengobatan. • Trimester II - Waktu yang optimal untuk perawatan gigi - Organogenesis lengkap dan janin belum terlalu besar
9
- Jenis perawatan yang bisa dilakukan: plak kontrol, instruksi menjaga Oral hygiene, Scalling, polishing, kuret, rutin perawatan gigi. -
Pencabutan gigi pada ibu hamil apabila sangat diperlukan dapat dilakukan pada umur kehamilan trimester II
• Trimester III - Pasien sering merasa tidak nyaman ketika perawatan karena janin sudah membesar - Ketika perawatan pada dental chair pasien diposisikan miring kekiri untuk menghindari supine hypotension syndrome. - Jenis perawatan yang bisa dilakukan: plak kontrol, instruksi menjaga Oral hygiene,Scalling, polishing, kuret, rutin perawatan gigi (setelah tengah trimester ketiga, perawatan elektif harus dihindari) Hal yang harus diwaspadai antara lain: • Ibu hamil tidak boleh makan/minum obat sembarangan tanpa resep/ nasehat/pengawasan dari dokter/dokter gigi, karena beberapa jenis obat dapat mengakibatkan gangguan pada pertumbuhan janin. Obat tersebut antara lain: Antibiotik golongan tetracyclin dapat menyebabkan pewarnaan pada bagian dalam gigi janin dan lain-lain. • Sebaiknya tidak melakukan prosedur dental x-ray jika tidak dalam keadaan darurat
BAB III PENUTUP
10
III.1 KESIMPULAN Pada kehamilan terjadi perubahan anatomis dan fisiologis yang akan berdampak pula terhadap kesehatan gigi dan mulut pada ibu. Penyakit yang sering diderita berupa Radang gusi,pembesaran gusi dan karies gigi. Dalam perawatan gigi terutama ibu yang sedang hamil perlu mendapat perhatian demi kesehatan ibu dan janin. Berbagai penelitian membuktikan bahwa perawatan gigi pada ibu hamil apabila dilakukan dengan prosedur yang benar akan memberikan manfaat yang besar dibandingkan jika tidak dirawat terutama terhadap pertumbuhan janin.
III.2 SARAN 1. Sebaiknya melakukan pemeriksaan gigi ke dokter gigi sebelum, selama, dan setelah kehamilan. 2. Tingkatkan perawatan harian, seperti mengosok gigi setiap selesai makan dan sebelum tidur serta jaga asupan makanan dengan baik . 3. Prosedur gigi usahakan pada waktu paling aman bagi ibu dan janin yaitu pada kehamilan trimester II.
DAFTAR PUSTAKA
Achtari, M.D., dkk. 2013. Perawatan Gigi pada Ibu Hamil:
11
Apa yang Harus Diketahui oleh Dokter Gigi. [online]. Kulsum, Lina. 2013. Kesehatan Gigi dan Mulut Baita dan Ibu Hamil. [online]. (https://www.scribd.com/document_downloads/direct/96154479? extension=pptx&ft=1427857051<=1427860661&user_id=27233200&ua hk=BFpUCmHF2n6K3h7+RqMmjJpe9W8, diakses pada 31 maret 2015). Departemen Kesehatan RI (2012). Pedoman Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Ibu Hamil dan Anak Usia Balita Bagi Tenaga Kesehatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
12