KATA PENGANTAR
Rasa syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang telah memberikan kami kesehatan untuk menyelesaikan
makalah
yang
berjudul
“Perekonomian
(Revolusi
Pertanian
Dan
Industrialisasi) Serta Mata Pencarian Masyarakat”. Tak lupa pula kami ucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak terkait yang telah membantu dalam proses penyusunan makalah ini. Makalah ini membahas tentang revolusi pertanian dan industrialisasi sebagai bagian yang sangat berpengaruh pada ekologi pemerintahan khususnya dibidang ekonomi. Berkaitan dengan matakuliah yang diajarkan, kami mengangkat topik utama diatas dalam makalah ini. Penulis berharap makalah ini dapat menjadi referensi dan berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan kedepannya, khususnya dalam da lam bidang ilmu pemerintahan. Tak lupa kami mengucapkan permohonan maaf yang sebesar-besarnya jika terdapat kekurangan dalam makalah. Hal itu tentu tak luput dari penulis sebagai manusia biasa. Segala hal yang memiliki nilai lebih dalam makalah ini datang dari Tuhan YME sedangkan segala kekurangannya berasal dari penulis sendiri. Terima kasih dan semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih positif bagi kita semua.
Makassar, 1 November 2013
Penulis
1|Page
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………… PENGANTAR………………………………………………… …………………………………... ………... 1 DAFTAR ISI……………………… ISI………………………………………………… ……………………………………………. …………………. 2
BAB I : PENDAHULUAN 1.
Latar Belakang………..………………………… Belakang………..……………………………………………... …………………... 3
2.
Tujuan……………………………………………………… Tujuan…………………………… ………………………………….. ……….. 3
BAB II : PEMBAHASAN A.
Revolusi Pertanian….….……….…….………….… Pertanian….….……….…….………….….…......……..… .…......……..… 4
B.
Industrialisasi…..……………………..………..……… Industrialisasi…..……………………..………..…………………… …………… 6
C.
Mata Pencaharian……………………………… Pencaharian………………………………………………….... ………………….... 9
BAB III : PENUTUP KESIMPULAN………………………………………………… KESIMPULAN…………………… …………………………………………... ……………... 16 DAFTAR PUSTAKA……………………… PUSTAKA…………………………………………………… ………………………………….. …….. 17
2|Page
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sektor perekonomian merupakan salah satu sektor penting yang dapat mempengaruhi ekologi pemerintahan. Pembangunan ekonomi yang baik dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, mengingat salah satu tujuan pemerintahan adalah mensejahterakan rakyatnya. Selain itu, untuk mengukur tingkat kesejahteraan rakyat, salah satu indicator yang digunakan adalah dengan melihat mata pencaharian masyarakat. Dari pemaparan singkat tentang perekonomian dan ekologi pemerintahan diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem perekonomian suatu negara memang sangat berdampak pada pemerintahannya. Oleh karena itu untuk memahami ekologi pemerintahan, menjadi hal yang sangat penting untuk memahami perekonomian dan mata pencaharian masyarakatnya. 2. Tujuan
Dengan
tersusunnya
makalah
ini,
mahasiswa
diharapkan
mampu
memahami
tentang ekologi pemerintahan khususnya pada bidang ekonomi.
3|Page
BAB II PEMBAHASAN Terdapat dua hal sangat berpengaruh pada perekonomian negara-negara berkembang di Asia termasuk Indonesia, yaitu revolusi pertanian dan industrialisasi. Revolusi pertanian dan industrialisasi ini kemudian tidak hanya member dampak terhadap perekonomian negara-negara tersebut, tetapi juga berdampak pada kehidupan sosial dan budaya.
A. Revolusi Pertanian (Revolusi Hijau) Revolusi hijau adalah ada lah sebagai pengembangan pe ngembangan teknologi untuk meningkatkan produksi pangan, terutama jenis makanan pokok, seperti beras, jagung dan gandum. Revolusi Hijau merupakan sebutan tidak resmi yang dipakai untuk menggambarkan perubahan fundamental dalam pemakaian teknologi budidaya pertanian yang dimulai pada tahun 1950-an hingga 1980an di banyak negara berkembang, terutama di Asia. Hasil yang nyata adalah tercapainya swasembada (kecukupan penyediaan) sejumlah bahan pangan di beberapa negara yang sebelumnya selalu kekurangan persediaan pangan (pokok), seperti India, Bangladesh, Tiongkok, Vietnam, Thailand, serta Indonesia, untuk menyebut beberapa negara. Norman Borlaug, penerima penghargaan Nobel Perdamaian Pe rdamaian 1970, adalah orang yang dipandang sebagai konseptor utama gerakan ini. Revolusi hijau diawali oleh Ford dan Rockefeller Foundation, yang mengembangkan gandum di Meksiko (1950) dan padi di Filipina (1960). Konsep Revolusi Hijau yang di Indonesia dikenal sebagai gerakan Bimas (bimbingan masyarakat) adalah program nasional untuk meningkatkan produksi pangan, khususnya swasembada beras. Tujuan tersebut dilatarbelakangi mitos bahwa beras adalah komoditas strategis baik ditinjau dari segi ekonomi, politik dan sosial. Gerakan Bimas berintikan tiga komponen pokok, yaitu penggunaan teknologi yang sering disabut Panca Usaha Tani, penerapan kebijakan harga sarana dan hasil reproduksi serta adanya dukungan kredit dan infrastruktur. Gerakan ini berhasil menghantarkan Indonesia pada swasembada beras.
4|Page
Tahap-tahap revolusi pertanian secara umum I.
Terjadi pada tahun 1500 – 1940 ketika terjadi penyebaran bibit tanaman pangan, sepeti gandum, padi, jagung dan kentang ke seluruh dunia
II.
Terjadi antara tahun 1800 – 1940 saat Eropa dan Amerika memainkan peran penting.Pada tahap ini produksi hasil pertanian khususnya pangan dikembangkan dengan tekhnik ilmiah mealui pengunaan pupuk,irigasi,serta pemberantasan hama dan penyakit tanaman.
III.
Terjadi sejak Perang Dunia II yaitu sejak tahun 1939 sampai lebihkurang tahun 1979 yang ditandai dengan dilakukakannya seleksi bibit dan persilangan genika atas varietas tanaman yang lebih tahan terhadaphama,seperti serangga dan penyakit.
IV.
Berlangsung pada zaman mutakhir dan merupakan kombinasi daritahap II dan Tahap III serta ditujuan terutama untuk Negara – Negara berkembang.
Dampak Revolusi Hijau dan Industrialisi bagi Masyarakat Indonesia pa da Masa Orde Baru Kebijakan modernisasi pertanian di Indonesia pada masa Orde Baru, yang sering dikenal dengan sebutan Revolusi Hijau merupakan proses memodernisasikan pertanian gaya lama menjadi pertanian gaya modern dengan melakukan pengembangan bibit unggul jenis IR dari IRRI. Hal ini telah mengubah pola pertanian subsistensi menuju pertanian berbasis kapital dan komersial. Untuk mendukung komersial tersebut, dilakukan dengan cara pembangunan sistam ekonomi modern, pembangunan pabrik pupuk nasional, dan pendirian Koperasi Unit Desa (KUD). Pelaksanaan Revolusi Hijau dan industrialisasi di Indonesia memberikan dampak positif dan nega tif yaitu, a. Dampak Positif 1) Lapangan pekerjaan, khususnya pertanian lebih terbuka. 2) Lahan pertanian menjadi luas. 3) Pendapatan para petani mengalami peningkatan, tercapainya efisiensi, dan efektivitas dalam pengelolaan pertanian. 4) Peningkatan kualitas hasil pertanian. 5) Peningkatan kualitas hasil produksi dan penjualan hasil pertanian.
5|Page
b. Dampak Negatif 1) Munculnya kesenjangan sosial antara petani kaya dan miskin akibat perbedaan ekonomi. 2) Sistem kekerabatan pada masing-masing lapisan masyarakat mulai memudar. 3) Masyarakat memiliki budaya industri yang berupa budaya konsumtif. 4) Munculnya kesengajaan ekonomi yang nampak dari adanya kemiskinan, kemelaratan, tingkat
kriminalitas yang tinggi, dan kenakalan remaja.
5) Pencemaran lingkungan yang tinggi.
B. Industrialisasi Industrialisasi adalah suatu proses perubahan sosial ekonomi yang mengubah sistem pencaharian masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Industrialisasi juga bisa diartikan sebagai suatu keadaan dimana masyarakat berfokus pada ekonomi yang meliputi pekerjaan yang semakin beragam (spesialisasi), gaji, dan penghasilan yang semakin tinggi. Industrialisasi adalah bagian dari proses modernisasi dimana perubahan sosial dan perkembangan ekonomi erat hubungannya dengan inovasi teknologi. Dalam Industrialisasi ada perubahan filosofi manusia dimana manusia mengubah pandangan lingkungan sosialnya menjadi lebih kepada rasionalitas (tindakan didasarkan atas pertimbangan,efisiensi, dan perhitungan, tidak lagi mengacu kepada moral, emosi, kebiasaan atau tradisi). Menurut para peniliti ada faktor yang menjadi acuan modernisasi industri dan pengembangan perusahaan. Mulai dari lingkungan politik dan hukum yang menguntungkan untuk dunia industri dan perdagangan, bisa juga dengan sumber daya alam yang beragam dan melimpah, dan juga sumber daya manusia yang cenderung rendah biaya, memiliki kemampuan dan bisa beradaptasi dengan pekerjaannya. Industrialisasi pertama terjadi pada pertengahan abad ke 18 sampai awal abad ke 19 di daerah Eropa Barat, Amerika Utara, dimulai pertama kali di Inggris. Revolusi Industri kedua terjadi pada pertengahan abad ke 19 setelah penemuan mesin uap, listrik, mesin pembakaran dalam (tenaga fosil) dan pembangunan kanal kanal, rel kereta api sampai ke tiang listrik. Pada akhir abad ke 20, Negara di Asia Timur telah menjadi bagian dunia yang paling banyak bany ak melakukan industrialisasi. 6|Page
Dampak Sosial dan Lingkungan
1. Urbanisasi Terpusatnya tenaga kerja pada pabrik – pabrik di suatu daerah, sehingga daerah tersebut berkembang menjadi kota besar. 2. Eksploitasi tenaga kerja Pekerja harus meninggalkan keluarga agar bisa bekerja dimana industri itu berada. 3. Perubahan pada struktur keluarga Perubahan struktur sosial berdasarkan pada pola pra industrialisasi dimana suatu keluarga besar cenderung menetap di suatu daerah. Setelah industrialisasi keluarga biasanya berpindah pindah tempat dan hanya hany a terdiri dari keluarga inti (orang tua dan anak – anak). a nak). Keluarga dan anak – anak yang memasuki kedewasaan akan semakin aktif berpindah pindah sesuai tempat dimana pekerjaan itu berada. 4. Lingkungan hidup Industrialisasi menimbulkan banyak masalah penyakit. Mulai polusi udara, air, dan suara, masalah kemiskinan, alat alat berbahaya, kekurangan gizi. Masalah kesehatan di Negara industri
disebabkan
oleh
faktor
ekonomi,
sosial
politik,
budaya
dan
juga
patogen (mikroorganisme penyebab penyakit)
Dampak Industrialisasi di Indonesia
Teknologi memungkinkan negara tropis seperti Indonesia untuk memanfaatkan kekayaan
hutan
untuk
meningkatkan devisa negara
dan
pembangunan
infrastruktur.
Hilangnya hutan di Indonesia berarti hilang juga tanaman - tanaman yang memiliki khasiat sebagai obat dan juga fauna langka yang hidup di ekosistem hutan tersebut. Dibalik kesuksesan Indonesia dalam pembangunan sebenarnya ada kemerosotan dalam cadangan sumber daya alam dan peningkatan pencemaran lingkungan baik itu udara, air, tanah dll. Pada kota-kota yang sedang berkembang seperti Gresik, Medan, Jakarta, Surabaya, Bandung, Lhoksumawe, bahkan hampir seluruh kota kota di pulau Jawa sudah mengalami peningkatan suhu udara, Walaupun daerah tersebut tidak pesat perkembangan industrinya. 7|Page
Faktor-faktor pembangkit Industri Indonesia
Adapun faktor-faktor pembangkit industri di Indonesia, antara lain: 1. Struktur organisasi Dilakukan
inovasi
dalam
jaringan
institusi
pemerintah
dan swasta yang
melakukan impor. Sebagai Seba gai pihak yang membawa,mengubah, memba wa,mengubah, mengembangkan dan menyebarluaskan teknologi. 2. Ideologi Perlu sikap dalam menentukan pilihan untuk mengembangkan suatu teknologi apakah menganut tecno-nasionalism,techno-globalism, atau techno-hybrids. 3. Kepemimpinan Pemimpin dan elit politik Indonesia harus tegas dan cermat dalam mengambil keputusan. Hal ini dimaksudkan untuk mengembalikan kepercayaan pasar dalam negeri maupun luar negeri.
Faktor penghambat Industri Indonesia:
Faktor-faktor yang menjadi penghambat industri di Indonesia meliputi: 1. Keterbatasan teknologi Kurangnya perluasan dan penelitian dalam bidang teknologi menghambat efektifitas dan kemampuan produksi. 2. Kualitas sumber daya manusia Terbatasnya tenaga profesional di Indonesia menjadi penghambat untuk mendapatkan dan mengoperasikan alat alat dengan teknologi terbaru. 3. Keterbatasan dana pemerintah Terbatasnya dana pengembangan teknologi oleh pemerintah untuk mengembangkan infrastruktur dalam bidang riset dan teknologi
8|Page
C. MATA PENCARIAN MASYARKAT Mata pencaharian merupakan aktivitas manusia untuk memperoleh taraf hidup yang layak dimana antara daerah yang satu dengan daerah lainnya berbeda sesuai dengan taraf kemampuan penduduk dan keadaan demografinya (Daldjoeni, 1987:89). Mata pencaharian dibedakan menjadi dua yaitu mata pencaharian pokok dan mata pencaharian sampingan. Mata pencaharian pokok adalah keseluruhan kegiatan untuk memanfaatkan sumber daya yang ada yang dilakukan sehari-hari dan merupakan mata pencaharian utama untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mata pencaharian pokok di sini adalah sebagai bakul. Mata pencaharian sampingan adalah mata pencaharian di luar mata pencaharian pokok (Susanto, 1993:183). Mata pencaharian adalah keseluruhan kegiatan untuk mengeksploitasi dan memanfaatkan sumber-sumber daya yang ada pada lingkungan fisik, sosial dan budaya yang terwujud sebagai kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi (Mulyadi, 1993:79). Mata pencaharian menurut Mubyarto (1985:207-209) meliputi : 1. Petani/nelayan meliputi sawah, tegalan, tambak, kebun/perkebunan, peternakan; Petani merupakan jenis mata pencaharian yang mayoritas digeluti oleh masyarakat Indonesia. Berdasarkan pendekatan geografis, petani menurut Scott (1981) adalah mereka yang mode of production-nya di bidang pertanian dan tinggal di pedesaan. Selanjutnya, Scott menambahkan bahwa desa bagi para petani merupakan suatu kolektifitas (desa koorporat) yang kerjanya tipikal untuk menjamin suatu “pendapatan minimum” bagi para warganya, serta merupakan suatu unit fungsional fungsi-sungsi internalnya untuk meratakan kesempatan-kesempatan hidup dan resiko-resiko hidup para warganya. Pertanian dapat diklasifikasikan dalam 11 macam penggolongan pertanian, yaitu: 1. Pertanian dalam arti sempit dan luas. Pertanian dalam arti sempit adalah bercocok tanam, jadi hanya kegiatan usaha tanaman. Dalam arti luas pertanian meliputi bercocok tanam, kehutanan, perikanan dan peternaka n.
9|Page
2. Pertanian Rakyat dan Perkebunan, perbedaan pertanian rakyat dengan perkebunan terutama terletak dalam luas areal dan manajemennya. Pertanian rakyat termasuk perkebunan rakyat dalam da lam areal lebih sempit dan manajemen sederhana. Menurut pemilikannya perkebunan dibagi menjadi perkebunan BUMN, perkebunan Swasta Asing, perkebunan Swasta Nasional, Joint venture, dan PIR. Akhir-akhir ini dikenal juga PIR unggas. 3. Pertanian Tanaman Makanan dan Perdagangan, Penggolongan ini cukup lemah, sebagai contoh tanaman padi adalah bahan untuk makanan, tetapi juga dapat diperdagangkan. Dalam kehidupan praktis yang dimaksud dengan tanaman perdagangan secara umum komoditinya bukan untuk sebagai bahan makanan. Tanaman Makanan terdiri atas: Tanaman Serealia, Kacangan dan Umbian. 4. Pertanian Hortikultur dan non-Hortikultur. Hortikultur terdiri dari buah-buahan, sayur-sayuran dan bunga-bungaan. Hasil hortikultur pada umumnya mempunyai sifat
mudah
busuk/rusak
(perishable)
dan
bermuatan
besar
(bulky
=volumeneous). Sering disebut bahwa sifat seluruh hasil pertanian adalah perishable dan bulky, pada p ada hal hasil pertanian non-hortikultur tidak mudah rusak dan tidak bulky seperti cengkeh, jagung, padi, lada dan lainnya. Karena itu hatihati dalam menggeneralisasi sifat-sifat pertanian. Di Indonesia tanaman kentang termasuk tanaman hortikultura, tetapi di Eropah, misalnya di Belanda termasuk tanaman makanan. Nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan ikan. Dalam perstatistikan perikanan perairan umum, nelayan adalah orang yang secara aktif melakukan operasi penangkapan ikan di perairan umum. Orang yang melakukan pekerjaan seperti membuat Jaring, mengangkut alat-alat penangkapan ikan ke dalam perahu/kapal motor, mengangkut ikan dari perahu/kapal motor, tidak dikategorikan sebagai nelayan. (Departemen Kelautan dan Perikanan,2002).
10 | P a g e
2. Buruh tani meliputi buruh tani, ternak, tambak, pengemudi traktor; Keberadaan buruh tani dapat diidentifikasi dari jumlah penduduk yang tidak memiliki tanah pertanian. Keterbatasan informasi menyebabkan kepemilikan tanah dijadikan sebagai dasar penentuan status sebagai buruh tani. Namun yang perlu ditekankan bahwa ciri terpenting dari buruh tani bukan pada kepemilikan tanah tetapi pada sikapnya yang menyerahkan diri kepada orang lain, dalam hal ini pemilik tanah. Buruh tani memperoleh penghasilan dari upah bekerja pada tanah tana h pertanian milik orang lain atau petani penyewa tanah. Sebagian besar buruh tani bekerja lepas dengan upah harian, hanya sebagian kecil yang bekerja untuk jangka satu tahun atau lebih.Kegiatan ekonomi buruh tani berkisar pada pekerjaan pertanian yang mereka lakukan untuk tuan tanah besar dengan upah harian. Selepas masa panen, buruh tani dibebaskan untuk menanami tanah pertanian tersebut dengan sistem bagi hasil (maro). Sewaktu senggang ketika mereka tidak dipekerjakan sebagai buruh, mereka melakukan usaha perdagangan kecil-kecilan dengan keuntungan yang kecil. 3. Buruh industri meliputi buruh kasar industri, buruh pengrajin, operasi mesin, buruh pengolahan hasil pertanian;
Definisi buruh berdasarkan UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah mereka yang bekerja atau menerima upah/imbalan dalam bentuk lain. Terminologi atau istilah buruh ini kemudian diganti dengan tenaga kerja pada era Orde Baru karena konotasi "buruh" yang dinilai negatif (sosialis/komunis). Tenaga kerja sendiri, adalah "setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa, baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat". Buruh atau tenaga kerja ini bisa dibagi ke dalam kelompok pekerja kerah putih dan kerah biru. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sekitar 75 persen tenaga kerja di Indonesia adalah pekerja kerah biru (pekerja yang melakukan pekerjaan dengan tangannya atau mencari nafkah dengan tenaga fisik).
11 | P a g e
Permasalahan mendasar dalam perburuhan di Indonesia adalah rendahnya upah buruh. Salah satu justifikasi rendahnya upah buruh selama ini adalah status Indonesia yang surplus tenaga kerja, selain juga kondisi ekonomi yang sulit dan iklim usaha atau kondisi dunia usaha yang belum sehat. Upah buruh yang sekarang pun masih dikeluhkan oleh pengusaha sebagai salah satu penyebab tergerusnya daya saing mereka. Upah minimum Indonesia disebut-sebut yang tertinggi dan peningkatannya juga tertinggi di antara negara pesaing seperti China dan Vietnam. 4. Usaha industri/penjual meliputi pengelolaan hasil pertanian, tekstil, batik, jahit, industri plastik, industri makanan dan minuman, pande besi;
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa. 5. Pedagang/penjual meliputi pemilik toko, pelayan toko, pedagang keliling (hasil pertanian, pedagang es dan pedagang bakso), kios/warung;
Pedagang dapat dibagi menjadi beberapa jenis: a. Pedagang Besar / Distributor / Agen Tunggal Distributor adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan produk barang dagangan dari tangan pertama atau produsen secara langsung. Pedagang besar biasanya diberikan hak wewenang wilayah / daerah tertentu dari produsen. Contoh dari agen tunggal adalah seperti ATPM atau singkatan dari agen tunggal pemegang merek untuk produk mobil. b. Pedagang Menengah / Agen / Grosir Agen adalah pedagang yang membeli atau mendapatkan barang dagangannya dari distributor atau agen tunggal yang biasanya akan diberi daerah kekuasaan penjualan /
12 | P a g e
perdagangan tertentu yang lebih kecil dari daerah kekuasaan distributor. Contoh seperti pedagang grosir beras di pasar induk kramat jati. c. Pedangan Eceran / Pengecer / Peritel Pengecer adalah pedangan yang menjual barang yang dijualnya langsung ke tangan pemakai akhir a khir atau konsumen dengan d engan jumlah satuan atau eceran. Contoh pedangang p edangang eceran seperti alfa mini market dan indomaret. d. Importir / Pengimpor Importir adalah perusahaan yang memiliki fungsi menyalurkan barang dari luar negeri ke negaranya. Contoh seperti import jeruk lokam dari Cina ke Indonesia. e. Eksportir / Pengekspor Exportir adalah perusahaan yang memiliki fungsi menyalurkan barang dari dalam negara ke negara lain. Contoh seperti ekspor produk kerajinan ukiran dan pasir laut ke luar negeri. 6. Pekerjaan angkutan yaitu sopir, kenek, tukang becak, pengusaha angkutan, ojek; Pengertian angkutan dalam Undang-Undang No. 14 tahun 1992 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah setiap kendaraan bermotor yang disediakan untuk digunakan oleh umum dengan dipungut bayaran. Sedangkan didalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 tahun 1993 menyebutkan bahwa, definisi dari angkutan umum adalah pemindahan orang dan/atau barang dari suatu tempat ke k e tempat lain dengan deng an menggunakan mengg unakan kendaraan bermotor yang disediakan untuk dipergunakan untuk umum dengan dipungut bayaran. Keputusan Menteri Perhubungan No. KM.35 tahun 2003 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di Jalan dengan Kendaraan Umum definisinya adalah setiap kendaraan
13 | P a g e
bermotor yang disediakan untuk dipergunakan oleh umum dengan dipungut bayaran b ayaran baik langsung maupun tidak langsung. Warpani ( 1990), menyatakan bahwa angkutan umum penumpang adalah angkutan penumpang yang dilakukan dengan sistem sewa atau membayar. Juga dikatakan bahwa yang termasuk dalam pengertian angkutan umum penumpang adalah angkutan kota ( bus, minibus, dsb), kereta api, angkutan air, dan angkutan udara. 7. Pekerjaan bangunan yaitu pengusaha bangunan, tukang/buruh bangunan, tukang kayu dan mandor bangunan;
Mata pencaharian di bidang konstruksi antara lain tukang kayu,, tukang batu, tukang besi, tukang las, tukang cat, tukang bor, tukang listrik, tukang pipa ledeng , tukang ka pur, pekerja, mandor, pengawas / ahli teknik, ahli ukur, asisten ahli ukur, sopir, masinis, kernet / pembantu sopir, buruh, tukang gali, juru godog aspal, dan penjaga. 8. Profesional meliputi tenaga kesehatan (PLKB, bidan), seniman, guru/dosen, Pegawai Negeri, pamong, polisi, TNI, tenaga lain (termasuk guru mengaji, pengurus masjid);
Yang termasuk sebagai matapencaharian profesional antara lain tenaga kesehatan, guru, dosen, pegawai negeri, Polisi, tentara dan seniman. Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah salah satu jenis Kepegawaian Negeri di samping Anggota TNI dan Anggota Polri (UU No 43 Th 1999). Pengertian Pegawai Negeri adalah warga negara RI yang telah memenuhi syarat yang ditentukan, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan diserahi tugas dalam suatu jabatan negeri, atau diserahi tugas negara lainnya, dan digaji berdasarkan peraturan perundangundangan yang berlaku (pasal 1 ayat 1 UU 43/1999).
14 | P a g e
9. Pekerjaan jasa meliputi pelayan rumah makan, pembantu rumah tangga, binatu/tukang cuci, penata rambut, dukun bayi/pijat, mencari barang di alam bebas, tenaga jasa lain (tukang kebun, jasa keamanan/ bukan pegawai negeri dan tukang pikul).
Pekerja jasa adalah pekerja yang menggunakan keahliannya untuk menghasilkan uang. Termasuk dalam kelompok ini adalah pelayan, pembantu rumah tangga, tukang cukur, tukang service alat elektronik, dan lain sebagainya.
15 | P a g e
BAB III PENUTUP
Kesimpulan
Perekonomian adalah salah satu aspek yang sangat berpengaruh pada ekologi pemerintahan. Di negara-negara Asia, khususnya di Indonesia, terdapat 2 hal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional, yaitu revolusi pertanian dan industrialisasi. Kedua hal tersebut kemudian tak hanya mempengaruhi ekonomi tetapi juga mempengaruhi kehidupan social dan budaya masyarakat. Disamping itu, mata pencarian masyarakat pasca terjadinya dan industrialisasi juga berubah dari agraris ag raris menjadi industri. Hal ini membuat pembagian kerja yang semakin tinggi di daerah-daerah industri di Indonesia
16 | P a g e
Daftar Pustaka
http://prodigeografi.blogspot.com/2011/01/mata-pencaharian.html http://mujtahid269.blogspot.com/2013/07/revolusi-hijau-di-indonesia.html http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi_Hijau http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Istimewa%3APencarian&profile=default&search=r evolusi+pertanian&fulltext=Search http://ulfasftr08.blogspot.com/2013/01/revolusi‐hijau‐dan‐industrialisasi.html http://id.wikipedia.org/wiki/Industrialisasi
17 | P a g e