TINJAUAN TEORI A. Pengertian Pengertian
Gang Ganggu guan an kondu konduks ksii jant jantun ung g adal adalah ah gangu ganguan an yang yang terj terjad adii pada pada jaringan konduksi (jalur listrik) jantung sehingga listrik jantung tidak berjalan lancar atau terhenti ditengah jalan (Davey, 2005). A !lok "erupakan salah satu kondisi gangguan konduksi jantung yang terjadi bila jalur #A $ode ke A $ode (yang "e"bentuk interval interval %& pada 'G) terha"bat, "aka nterval %& "enjadi lebih panjang. barat jalan tol "acet, "aka jarak te"puh ke te"pat tujuan "enjadi lebih la"a. A !lok diba dibagi gi "en "enja jadi di * der deraj ajat at sesuai tenga n tingka t kepa rahan (+illia", 200*) otal
A
blo blok
"erupakan kan
keadaan
dar darurat
jantu ntung
yang
"e"but "e"butuhka uhkan n penanga penanganan nan segera segera.. !lok !lok biasan biasanya ya berke" berke"bang bang dari dari blok blok derajat dan , tetapi total A blok dapat juga terjadi tanpa blok parsial sebelu"nya atau interval %& yang bisa nor"al segera setelah terjadi periode blok total. -etak blok total sering diperkirakan dengan d engan lebar ko"pleks dan kecepatan ventrikel. /ika terjadi distal dari is !undle ko"pleks biasanya "elebar dan kecepatan ventrikel biasanya 1 503 "enit. B. Klasifi Klasifikasi kasi
%rice 4 +ilson, (200) "enjelaskan bah6a klasi7ikasi A A block terdiri dari8 dari8 9. A block derajat perta"a %ada A block derajat perta"a ini, konduksi A diperpanjang tetapi se"ua i"puls akhirnya dikonduksi ke ventrikel. Gelo"bang % ada dan "endahului tiap:tiap dengan perbandingan 989, interval %& konstan tetapi durasi "elebihi di atas batas 0,2 detik. 2. A block derajat kedua ked ua ;obit< (+enckebach) ipe ipe yang kedua, blok A A derajat dua, konduksi konduksi A diperla"bat diperla"bat secara progresi7 pada "asing:"asing sinus sa"pai akhirnya i"puls ke ventrik ventrikel el diblok diblok secara secara ko"pli ko"plit. t. #iklus #iklus ke"udia ke"udian n berula berulang ng dengan dengan sendirinya.
%ada ga"baran 'G, gelo"bang % ada dan berhubungan dengan di dala" sebuah pola siklus. nterval %& secara progresi7 "e"anjang pada tiap:tiap denyut sa"pai ko"pleks tidak dikonduksi. o"pleks "e"punyai bentuk yang sa"a seperti ira"a dasar. nterval antara ko"pleks berturut:turut "e"endek sa"pai terjadi penurunan denyut. *. A block derajat kedua ;obit< A block tipe diga"barkan sebagai blok inter"iten pada konduksi A sebelu" perpanjangan interval %&. ni ditandai oleh interval %& 7ied jika konduksi A ada dan gelo"bang % tidak dikondusikan saat blok terjadi. !lok ini dapat terjadi kadang:kadang atau berulang dengan pola konduksi 2 8 9, * 8 9, atau bahkan = 8 9, karena tidak ada gangguan pada nodus sinus, interval %% teratur. #ering kali ada bundle branch block (!!!) atau blok cabang berkas yang "enyertai sehingga akan "elebar. =. A block derajat ketiga (ko"plit) %ada blok jantung ko"plit, nodus sinus terus "e"beri cetusan secara nor"al, tetapi tidak ada i"puls yang "encapai ventrikel. entrikel dirangsang dari sel:sel pacu jantung yang keluar dan diperte"u (7rekuensi =0:0 denyut3"enit) atau pada ventrikel (7rekuensi 20:=0 denyut3"enit) tergantung pada tingkat A blok. %ada ga"baran 'G gelo"bang % dan ko"pleks ada tetapi tidak ada hubungan antara keduanya. nterval %% dan && akan teratur tetapi interval && bervariasi. /ika pacu jantung perte"uan "e"acu ventrikel, akan "engecil. %acu jantung idioventrikular akan "engakibatkan ko"pleks yang lebar. C. Etiologi
%rice 4 +ilson, (200) "enjelaskan bah6a A !lok sering terjadi dari kelanjutan 7ase buruk dari 8
9. ske"ia jantung 2. n7ark jantung *. Gagal jantung kongesti7 =. %eradangan jantung, "isalnya de"a" reu"atik, peradangan "iokard ("iokarditis karena in7eksi). 5. Gangguan sirkulasi koroner (aterosklerosis koroner atau spas"e arteri koroner), "isalnya iske"ia "iokard, in7ark "iokard. . arena obat (intoksikasi) antara lain oleh digitalis, >uinidin, dan obat: obat anti arit"ia lainnya. ?. Gangguan kesei"bangan elektrolit (hiperkale"ia, hipokale"ia). @. Gangguan
pada
pengaturan
susunan
sara7
autono"
yang
"e"pengaruhi kerja dan ira"a jantung. . Gangguan psikoneurotik dan susunan sara7 pusat. 90. Gangguan "etabolic (asidosis, alkalosis). 99. Gangguan endokrin (hipertiroidis"e, hipotiroidis"e). 92. Gangguan ira"a jantung akibat gagal jantung. 9*. Gangguan ira"a jantung karena kardio"iopati atau tu"or jantung. 9=. Gangguan ira"a jantung karena penyakit degenerasi (7ibrosis syste" konduksi jantung). D. Patofisiologi
!lok jantung adalah perla"batan atau pe"utusan hantaran i"puls antara atriu" dan venrikel. "puls jantung biasanya "enyebar "ulai dari nodus sinus, "engikuti jalur internodal "enuju nodus A dan ventrikel dala" 0,20 detik (interval %& nor"al)B depolarisasi ventrikel terjadi dala" 6aktu 0,90 detik (la"a ko"plek). erdapat tiga bentuk blok jantung yang berturut:turut "akin progresi7. %ada blok jantung derajatderajat satu se"ua i"puls dihantarkan "elalui sa"bungan A, tetapi 6aktu hantaran "e"anjang. !lok jantung pada derajat dua, sebagian i"puls dihantarkan ke ventrikel tetapi beberapa i"puls lainnya diha"bat. erdapat dua jenis blok jantung derajat dua, yaitu +nckebach ("obit< ) ditandai dengan siklus
berulang 6aktu penghantaran A ang "e"anjang progresi7, yang "encapai puncaknya bila denyut tidak dihantarkan. /enis kedua ("obit< ) "erupakan panghantaran sebagian i"puls dengan 6aktu hantaran A yang tetap dan i"puls yanglain tidak dihantarkan. #edangkan pada blok jantung derajat tiga, tidak ada i"puls yang dihantarkan ke ventrikel, terjadi henti jantung, kecuali bila escape pace"aker dari ventrikel ataupun sa"bungan atrioventrikuler "ulai ber7ungsi. !lok berkas
cabang
adalah
terputusnya
hantaran
berkas
cabang
yang
"e"perpanjang 6aktu depolarisasi hingga lebih dari 0,90 detik. %rice 4 +ilson, (200) F. Manifestasi Klinis
%rice 4 +ilson, (200) "enjelaskan bah6a tanda dan gejala yang ti"bul dari A !lok "eliputi 8 9. A blok sering "enyebabkan bradikardia, "eskipun lebih jarang dibandingkan dengan kelainan 7ungsi nodus #A. 2. $a"pak seperti gejala bradikardia yaitu pusing, le"as, sinkop, dan dapat "enyebabkan ke"atian "endadak *. A blok derajat a) #ulit dideteksi secara klinis b) !unyi jantung perta"a bisa le"ah c) Ga"baran 'G 8 %& yang "e"anjang lebih dari 0,2 detik =. A blok derajat a) Denyut jantung C =03"enit b) %ada ;obit< ta"pak adanya pe"anjangan interval %& hingga ko"pleks "enghilang. c) !lok ;obit< tipe "erupakan arit"ia yang lebih serius karena lebih sering "enyebabkan ko"pleks "enghilang. %enderita blok ;obit< tipe sering "enderita gejala penurunan curah jantung dan akan "e"erlukan atropine dala" dosis yang telah disebutkan sebelu"nya. 5. A blok derajat (ko"plit) a) Atriu" yang berdenyut terpisah dari ventrikel, kadang:kadang kontraksi saat katup tricuspid sedang "enutup. Darah tidak bisa
keluar dari atriu" dan "alah terdorong ke"bali ke vena leher, sehingga denyut tekanan vena jugularis (/%) na"pak jelas seperti gelo"bang "eria" (cannon)E b) a"pak tanda:tanda curah jantung yang buruk seperti hipotensi dan per7usi serebru" yang buruk. G. Peeriksaan Pen!n"ang Doenges, (2000) "enjelaskan bah6a pe"eriksaan penunjang pada pasien dengan A !lok "eliputi8 1. 'G
8 "enunjukkan pola cedera iske"ik dan gangguan konduksi.
;enyatakan
tipe3su"ber
disrit"ia
dan
e7ek
ketidaksei"bangan
elektrolit dan obat jantung. 2. ;onitor olter 8 Ga"baran 'G (2= ja") "ungkin diperlukan untuk
"enentukan di"ana disrit"ia disebabkan oleh gejala khusus bila pasien akti7 (di ru"ah3kerja). Dapat digunakan untuk "engevaluasi 7ungsi pacu jantung3e7ek obat antidisrit"ia. 3. Foto dada
8 Dapat "enunjukkan pe"besaran bayangan jantung
sehubungan dengan dis7ungsi ventrikel atau katup 4. #kan pencitraan "iokardia
8
dapat
"enunjukkan
aea
iske"ik3kerusakan "iokard yang dapat "e"pengaruhi konduksi nor"al atau "engganggu gerakan dinding dan ke"a"puan po"pa. 5. es stres latihan
8 dapat dilakukan utnnuk "ende"onstrasikan
latihan yang "enyebabkan disrit"ia. 6. 'lektrolit
8 %eningkatan atau penurunan kaliu", kalsiu" dan
"agnesiu" dapat "nenyebabkan disrit"ia. 7. %e"eriksaan obat
8 Dapat "enyatakan toksisitas obat jantung,
adanya obat jalanan atau dugaan interaksi obat contoh digitalis, >uinidin. 8. %e"eriksaan tiroid
8 peningkatan atau penururnan kadar tiroid
seru" dapat "enyebabkan."eningkatkan disrit"ia. 9. -aju sedi"entasi
8
%enignggian
dapat
"enunukkan
proses
in7la"asi akut contoh endokarditis sebagai 7aktor pencetus disrit"ia.
10. GDA3nadi oksi"etri
8 ipokse"ia dapat "enyebabkan disrit"ia.
#. Penatalaksanaan %rice 4 +ilson, (200) "enjelaskan bah6a prinsip penatalaksanaan A !lok
"eliputi8 9. erapi "edis bat:obat antiarit"ia dibagi = kelas yaitu 8 a. Anti arit"ia kelas 98 sodiu" channel blocker 9) elas 9 A uinidine adalah obat yang digunakan dala" terapi pe"eliharaan untuk
"encegah
berulangnya
atrial
7ibrilasi
atau
7lutter.
%rocaina"ide untuk ventrikel ekstra sistol atrial 7ibrilasi dan arit"i yang "enyertai anestesi. Dysopira"ide untuk # akut dan berulang 2) elas 9 ! -ignocain untuk arit"ia ventrikel akibat iske"ia "iokard, ventrikel takikardia. ;eiletine untuk arit"ia entrikel dan *) elas 9 H Flecainide untuk ventrikel ektopik dan takikardi. b. Anti arit"ia kelas 2 (!eta adrenergik blokade) Atenolol, ;etoprolol, %ropanolol 8 indikasi arit"i jantung, angina pektoris dan hipertensi c. Anti arit"ia kelas * (%rolong repolarisation) A"iodarone, indikasi , # berulang. d. Anti arit"ia kelas = (calciu" channel blocker) erapa"il, indikasi supraventrikular arit"ia. 2. erapi "ekanis a. ardioversi ardioversi "encakup pe"akaian arus listrik untuk "enghentikan disrit"ia yang "e"iliki ko"pleks , biasanya "erupakan prosedur elekti7. %asien dala" keadaan sadar dan di"inta persetujuannya. b. De7ibrilasi
De7ibrilasi adalah kardioversi asinkronis yang digunakan pada keadaan ga6at darurat. !iasanya terbatas penatalaksanaan 7ibrilasi ventrikel apabila tidak ada ira"a jantung yang terorganisasi. De7ibrilasi akan "endepolarisasi secara lengkap se"ua sel "iokard sekaligus, sehingga "e"ungkinkan nodus sinus "e"peroleh ke"bali 7ungsinya sebagai pace"aker. c. De7ibrilator kardioverter i"plantable Adalah suatu alat untuk "endeteksi dan "engakhiri episode takiakrdia ventrikel yang "enganca" ji6a atau pada pasien yang "e"punyai risiko tinggi "engala"i 7ibrilasi ventrikel. d. erapi pace"aker %ace"aker adalah alat listrik yang "a"pu "enghasilkan sti"ulus listrik berulang ke otot jantung untuk "engontrol 7rek6ensi jantung. Alat ini "e"ulai dan "e"eprtahankan 7rek6ensi jantung kerika pace"aker ala"iah jantung tak "a"pu lagi "e"enuhi 7ungsinya. %ace"aker biasanya digunakan bila pasien "engala"i gangguan hantaran atau loncatan gangguan hantaran yang "engakibatkan kegagalan curah jantung. e. %e"bedahan hantaran jantung akikardian atriu" dan ventrikel yang tidak berespons terhadap pengobatan dan tidak sesuai untuk cetusan anti takikardia dapat ditangani dengan "etode selain obat dan pace"aker. ;etode tersebut "encakup isolasi endokardial, reseksi endokardial, krioablasi, ablasi listrik dan ablasi 7rek6ensi radio. solasi endokardial dilakukan dengan "e"buat irisan ke dala" endokardiu", "e"isahkannya dari area endokardiu" te"pat di"ana terjadi disrit"ia. !atas irisan ke"udian dijahit ke"bali. risan dan jaringan parut yang diti"bulkan akan "encegah disrit"ia "e"pengaruhi seluruh jantung.
%ada reseksi endokardial, su"ber disrit"ia diidenti7ikasi dan daerah endokardiu" tersebut dikelupas. idak perlu dilakukan rekonstruksi atau perbaikan. rioablasi dilakukan dengan "eletakkkan alat khusus, yang didinginkan sa"pai suhu :0IH (:?IF), pada endokardiu" di te"pat asal disrit"ia sela"a 2 "enit. Daerah yang "e"beku akan "enjadi jaringan parut kecil dan su"ber disrit"ia dapat dihilangkan. %ada ablasi listrik sebuah kateter di"asukkan pada atau dekat su"ber disrit"ia dan satu sa"pai li"a syok sebesar 900 sa"pai *00 joule diberikan "elalui kateter langsung ke endokardiu" dan jaringan sekitarnya. /aringan jantung "enjadi terbakar dan "enjadi parut, sehingga "enghilangkan su"ber disrit"ia. Ablasi 7rek6ensi radio dilakukan dengan "e"asang kateter khusus pada atau dekat asal disrit"ia. Gelo"bang suara 7rek6ensi tinggi
ke"udian
"enghancurkan
disalurkan jaringan
"elalui
disrit"ik.
kateter erusakan
tersebut, jaringan
untuk yang
diti"bulkan lebih spesi7ik yaitu hanya pada jaringan disrit"ik saja disertai trau"a kecil pada jaringan sekitarnya dan bukan trau"a luas seperti pada krioablasi atau ablasi listrik.
I. As!$an Ke%era&atan 9. %engkajian a. Aktivitas dan istirahat ele"ahan, kelelahan, ketidak"a"puan untuk tidur (di dapatkan
bradikardi dan dispnea pada saat beristirahat atau pada saat beraktivitas). b. #irkulasi
9) ;e"punyai ri6ayat ;A, %enyakit jantung koroner, HF, ekanan darah tinggi, diabetes "elitus. 2) ekanan darah nor"al atau "eningkat, nadi nor"al atau terla"batnya capilary re7ill ti"e, disrit"ia. *) #uara jantung, suara jantung ta"bahan #* atau #= "e"ungkinkan terjadinya
kegagalan
jantung3
ventrikel
kehilangan
kontraktilitasnya. =) ;ur"ur jika ada "erupakan akibat dari insu7isensi katub atau "uskulus papilaris yang tidak ber7ungsi. 5) eart rate "eningkat atau "engla"i penurunan (tachy atau bradi cardia). ra"a jantung "ungkin ireguler atau juga nor"al. ) 'de"a8 /ugular vena distension, ode"a anasarka, crackles ti"bul dengan gagal jantung. ?) +arna kulit pucat baik di bibir dan di kuku. c. 'li"inasi !ising usus "eningkat atau juga nor"al. d. $utrisi ;ual, kehilangan na7su "akan, penurunan turgor kulit, berkeringat banyak, "untah dan perubahan berat badan. e. $eoru sensori $yeri kepala yang hebat, Hhanges "entation.
7.
enya"anan 9) i"bulnya nyeri dada yang tiba:tiba yang tidak hilang dengan beristirahat atau dengan nitrogliserin. 2) -okasi nyeri dada bagian depan substerbnal yang "enyebar sa"pai ke lengan, rahang dan 6ajah. *) arakteristik nyeri dapat di katakan sebagai rasa nyeri yang sangat yang pernah di ala"i. #ebagai akibat nyeri tersebut di dapatkan 6ajah yang "enyeringai, perubahan pustur tubuh, "enangis,
penurunan kontak "ata, perubahan ira"a jantung, 'HG, tekanan darah, respirasi dan 6arna kulit serta tingkat kesadaran. g. &espirasi Dispnea dengan atau tanpa aktivitas, batuk produkti7, ri6ayat perokok dengan penyakit perna7asan kronis. %ada pe"eriksaan di dapatkan peningkatan respirasi, pucat atau cyanosis, suara na7as crakcles atau 6hee
%engetahuan &i6ayat di dala" keluarga ada yang "enderita penyakit jantung, diabetes, stroke,
j.
hipertensi, perokok.
2. %e"eriksaan 7isik a. #tatus Generalis b. J 3 kesadaran c. anda ital 8 D, &&, $ d. ;ata e. 7.
-eher
g. /antung h. %aru i.
Abdo"en
j.
'kstre"itas
k. #tatus $eurologis
*.
9) &e7lek 7isiologis 2) &e7lek patologis Diagnosa kepera6atan dan ntervensi
a. &esiko tinggi penurunan curah jantung berhubungan dengan gangguan konduksi elektrikal, penurunan kontraktilitas "iokardia riteria hasil 8 ;e"pertahankan3"eningkatkan curah jantung adekuat yang dibuktikan oleh D3nadi dala" rentang nor"al, haluaran urin adekuat, nadi teraba sa"a, status "ental biasa ;enunjukkan penurunan 7rekuensi3tak adanya disrit"ia !erpartisipasi dala" aktivitas yang "enurunkan kerja "iokardia. ntervensi8 1) &aba nadi (radial, 7e"oral, dorsalis pedis) catat 7rekuensi, keteraturan, a"plitudo dan si"etris. 2) Auskultasi bunyi jantung, catat 7rekuensi, ira"a. Hatat adanya denyut jantung ekstra, penurunan nadi. 3) %antau tanda vital dan kaji keadekuatan curah jantung3per7usi jaringan. 4) entukan tipe disrit"ia dan catat ira"a 8 takikardiB bradikardiB disrit"ia atrialB disrit"ia ventrikelB blok jantun. 5) !erikan lingkungan tenang. aji alasan untuk "e"batasi aktivitas sela"a 7ase akut. 6) De"onstrasikan3dorong penggunaan perilaku pengaturan stres "isal relaksasi na7as dala", bi"bingan i"ajinasi. 7) #elidiki laporan nyeri, catat lokasi, la"anya, intensitas dan 7aktor penghilang3pe"berat. Hatat petunjuk nyeri non:verbal contoh 6ajah "engkerut, "enangis, perubahan D 8) #iapkan3lakukan resusitasi jantung paru sesuai indikasi 9) olaborasi 8 a) %antau pe"eriksaan laboratoriu", contoh elektrolit b) !erikan oksigen ta"bahan sesuai indikasi c) !erikan obat sesuai indikasi 8 kaliu", antidisrit"i d) #iapkan untuk bantu kardioversi elekti7 e) !antu pe"asangan3"e"pertahankan 7ungsi pacu jantung 7) ;asukkan3pertahankan "asukan g) #iapkan untuk prosedur diagnostik invasi7
h) #iapkan
untuk
pe"asangan
oto"atik
kardioverter
atau
de7ibrillator b. urang pengetahuan tentang penyebab atau kondisi pengobatan berhubungan dengan kurang in7or"asi3salah pengertian kondisi "edis3kebutuhan terapi. riteria hasil 8 ;enyatakan pe"aha"an tentang kondisi, progra" pengobatan ;enyatakan tindakan yang diperlukan dan ke"ungkinan e7ek sa"ping obat ntervensi 8 9) aji ulang 7ungsi jantung nor"al3konduksi elektrikal 2) /elakan3tekankan "asalah arit"ia khusus dan tindakan terapeutik pada pasien3keluarga *) denti7ikasi e7ek "erugikan3ko"plikasiarit"ia khusus contoh kele"ahan, perubahan "ental, vertigo. =) Anjurkan3catat pendidikan tentang obat. er"asuk "engapa obat diperlukanB bagai"ana dan kapan "inu" obatB apa yang dilakukan bila dosis terlupakan 5) Dorong penge"bangan latihan rutin, "enghindari latihan berlebihan ) aji ulang kebutuhan diet contoh kaliu" dan ka7ein ?) ;e"berikan in7or"asi dala" bentuk tulisan bagi pasien untuk diba6a pulang @) Anjurkan psien "elakukan pengukuran nadi dengan tepat ) aji ulang ke6aspadaan kea"anan, teknik "engevaluasi pacu jantung dan gejala yang "e"erlukan intervensi "edis 90) aji ulang prosedur untuk "enghilangkan %A contoh pijatan karotis3sinus, "anuver alsava bila perlu. c. ntoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidaksei"bangan antar suplai oksigen, kele"ahan u"u", tirah baring la"a3i"obilisasi. ujuan3kriteria hasil 8 lien akan berpartisipasi pada aktivitas yang diinginkan. ;e"enuhi pera6atan diri sendiri. ;encapai peningkatan toleransi aktivitas yang dapat diukur, dibuktikan oleh "enurunnya kele"ahan dan kelelahan.
ntervensi 8 1) %eriksa tanda vital sebelu" dan segera setelah aktivitas,
khususnya bila klien "enggunakan vasodilator, diuretic dan penyekat
beta.
&asional 8 ipotensi ortostatik dapat terjadi dengan aktivitas karena e7ek obat (vasodilatasi), perpindahan cairan (diuretic) atau pengaruh 7ungsi jantung. 2) Hatat respons kardiopul"onal terhadap aktivitas, catat takikardi, disrit"ia, dipsnea, berkeringat dan pucat. &asional 8 %enurunan3ketidak"a"puan "iokardiu" untuk "eningkatkan volu"e sekuncup sela"a aktivitas dapat "enyebabkan peningkatan segera 7rekuensi jantung dan kebutuhan oksigen juga peningkatan kelelahan dan kele"ahan. 3) 'valuasi peningkatan intoleransi aktivitas. &asional 8 Dapat "enunjukkan peningkatan deko"pensasi jantung daripada kelebihan aktivitas. 4) "ple"entasi progra" rehabilitasi jantung3aktivitas (kolaborsi). &asional 8 %eningkatan bertahap pada aktivitas "enghidari kerja jantung3konsu"si oksigen berlebihan. d. elebihan volu"e cairan berhubungan dengan "enurunnya laju 7iltrasi glo"erulus ("enurunnya curah jantung)3"eningkatnya produksi AD dan retensi natriu"3air. ujuan3kriteria hasil 8 ;ende"onstrasikan volu"e cairan stabil dengan kesei"bangan "asukan dan pengeluaran. !unyi na7as bersih3jelas, tanda vital dala" rentang yang dapat diteri"a. !erat badan stabil dan tidak ada ede"a. ;enyatakan pe"aha"an tentang pe"batasan cairan individual. ntervensi8 1) %antau pengeluaran urine, catat ju"lah dan 6arna saat di"ana
diuresis
terjadi.
&asional 8 %engeluaran urine "ungkin sedikit dan pekat karena penurunan per7usi ginjal. 2) %antau3hitung kesei"bangan pe"asukan dan pengeluaran sela"a
2=
ja".
&asional 8 erapi diuretic dapat disebabkan oleh kehilangan cairan
tiba:tiba3berlebihan
(hipovole"ia)
"eskipun
ede"a3asites "asih ada. 3) %ertahankan duduk atau tirah baring dengan posisi se"i7o6ler sela"
7ase
akut.
&asional 8 %osisi tersebut "eningkatkan 7iltrasi ginjal dan "enurunkan produksi AD sehingga "eningkatkan diuresis. 4) %antau D dan H% (bila ada) &asional 8 ipertensi dan peningkatan H% "enunjukkan kelebihan cairan dan dapat "enunjukkan terjadinya peningkatan kngesti paru, gagal jantung. 5) aji bising usus, catat keluhan anoreksia, "ual, distensi abdo"en
dan
konstipasi.
&asional 8 ongesti visceral (terjadi pada GG lanjut) dapat "engganggu 7ungsi gaster3intestinal.
DAFTAR PU'TAKA
Davey,%atrick.(2005). At a glance medicine (Annisa Rahmalia,Cut novianty& Amalia Saitri)./akarta8erlangga. Ganong F. +illia".200*. Buku Ajar Fisiologi edokteran, !disi "#./akarta8'GH %rice 4 +ilson.200. $ato%isiologi, onse linis $roses'$roses $enyakit, !disi , olume * . /akarta8'GH Doengoes, ;arylin.2000. Rencana Asuhan eera+atan,/akarta8'GH