SIROSIS HEPATIS Oleh Suci Juwita, 1006673020
DEFINISI
1. Sirosis Sirosis hati adalah adalah penyakit penyakit yang yang ditandai ditandai oleh adanya adanya peradangan peradangan difus menahun menahun pada hati, diikuti dengan prolifreasi jaringan ikat, degenerasi, dan regenerasi dan regenerasi sel-se sel-sel, l, sehing sehingga ga timbul timbul kekacau kekacauan an dalam dalam susunan susunan perenk perenkim im hati hati (Kapit (Kapitaa selekt selektaa kedokteran, 2002. 2. Serosis Serosis hepatic hepatic merupakan merupakan penyakit penyakit kronik dengan dengan karakteris karakteristik tik pergantia pergantiaan an jaringan jaringan normal hati dengan fibrosis yang difuse yang akan mengubah struktur dan fungsi hepar (!runner " Suddart,2001 #. Serosi Serosiss hati juga merupakan merupakan penyakit penyakit kronik kronik dan progresi progresiff yang dicirika dicirikan n dengan dengan perluasan fibrosis dan pembentukan nodul (!lack " $acob, 1%%&
ANATOMI DAN FISIOO!I HATI
'ati adalah organ terbesar yang terletak di sebelah kanan atas rongga perut di baah diafragma. !eratnya sekitar 1)00 gram atau 2,)* dari berat badan orang deasa normal. Secara Secara holoto holotopi pi hati hati terlet terletak ak di regio regio hypoco hypocondr ndrium ium de+tra de+tra,, regio regio epigas epigastr trum, um, dan regio regio hypocondrium sinistra. Secara skeletopi terletak setinggi costa pada linea medioclaicularis de+tra, setinggi spatium intercosta di linea medioclaicularis sinistra, dimana bagian caudal de+tra mengikuti arcus costarum (costa /- dan bagian caudal sinistra (baah kiri mengikuti mengikuti arcus costarum costarum (costa -. -. Secara syntopi hati berbatasan dengan organ-organ lain seperti gaster, pasr superior duonedi, glandula suprarenalis de+ter, sebagian colon tranersum, oesofagus, dan ena caa inferior.'ati terbagi atas lobus kiri dan lobus kanan yang dipisahkan oleh ligamentum falciforme, falciforme, di inferior oleh fissure yang dinamakan ligamentum teres dan di posterior oleh ligamentum venosum. venosum. obus kanan hati enam kali lebih besar dari lobus kiri, memiliki tiga bagian yaitu lobus kanan atas, lobus caudatus dan lobus uadrates. Seluruh bagian hati dikelilingi oleh kapsula fibrosa yang dinamakan kapsul glisson dan dibungkus dibungkus peritorium peritorium pada sebagian sebagian besar permukaanny permukaannya. a.
'ati disuplai disuplai
oleh
dua
pembuluh darah, yaitu vena porta hepatica yang hepatica yang berasal dari lambung dan usus yang kaya akan nutrien seperti asam amino, monosakarida, itamin yang larut dalam air, dan mineral.
embuluh darah kedua adalah arteri hepatica cabang dari arteri kuliaka yang kaya akan oksigen. 'ati merupakan pusat metabolisme seluruh tubuh, merupakan sumber energi sebanyak 20* serta menggunakan 20-2)* oksigen darah. 3da beberapa fungsi hati, diantaranya adalah4 1. 5etabolisme karbohidrat. 'ati mengubah pentosa dan heksosa yang diserap dari usus halus menjadi glikogen, mekanisme ini disebut glikogenesis. 6likogen akan ditimbun di dalam hepar dan kemudian dipecahkan kembali menjadi glukosa. roses pemecahan glikogen menjadi glukosa disebut glikogenelisis. Selanjutnya hati mengubah glukosa menjadi heksosa monophosphat shunt dan terbentuklah pentosa. embentukan pentosa mempunyai beberapa tujuan, yaitu4 menghasilkan energi, biosintesis dari nukleotida, nuleic acid dan 37. 2. 5etabolisme lemak. 'ati membentuk lemak dan mengadakan katabolisis asam lemak yang dipecah menjadi beberapa komponen4 a. Senyaa 8 karbon 9 keton bodies b. Senyaa 2 karbon 9 actie acetate (dipecah menjadi asam lemak dan gliserol c. embentukan kolesterol. d. embentukan dan pemecahan posfolipid #. 5etabolisme protein. 'ati mensintesis banyak macam protein dari asam amino dan berperan juga dalam pemmbekuan darah.
5isalnya membentuk fibrinogen,
protombin, faktor , , /, /. 8. 5etabolisme itamin 3 : ; K ). :etoksikasi tubuh. <. =agositosis dan imunitas. Sel kupfer merupakan saringan penting bakteri, pigmen dan berbagai bahan melalui fagositosis. &. =ungsi hemodinamik. 'ati menerima kurang lebih 2)* cardiac output (1)00cc>menit darah yang mengalir dari hati berasal dari arteri hepatica 2)* dna dari ena porta &)*. 3liran ini dipengaruhi oleh pernafasan dan hormonal.
Fu"#$i hati $e%a#ai &'#a" $eca'a (e$elu'uha")
a. 5engatur keseimbangan cairan dan elektrolit karena semua cairan dan garam meleati hati sebelum ke jaringan ekstraseluler lainnya.
b. 5engatur olume darah, contohnya pada keadaan dekompensasio kordis kanan maka hati membesar. c. Sebagai filter makanan. Semua makanan yang telah diserap oleh intestine akan dialirkan ke hati melalui sistema portal
Fu"#$i $el*$el hati)
a. Sel epitel4 -
usat metabolisme hidrat, arang, protein, lemak, empedu.
-
enyimpan itamin dan bahan makanan hasil metabolisme.
-
Sebagai alat sekresi glukosa, protein, faktor koagulasi, en?im empedu.
-
:etoksifikasi dengan cara oksidasi, reduksi, hidrolisa, atau konjugasi
b. Sel kupfer -
5enguraikan hb menjadi bolirubin
-
5embentuk a globulin dan immune bodies
-
=agositosis bakteri dan elemen puskuler atau makromolekuler.
ETIOO!I + !runner " Suddarth,2001 4
1. Sirosis laennec, dimana jaringan parut secara khas mengelilingi daerah portal enyebabnya 4 dihubungkan dengan penyalahgunaan alkohol 2. Sirosis ost-@ecrotik, dimana terdapat pita jaringan parut yang lebar sebagai akibat lanjut dari hepatitis irus kronis yang terjadi sebelumnya. enyebabnya 4 irus hepatitis 3 dan !, intoksialasi bahan kimia, infeksi dengan metabolik #. Sirosis !illiaris, dimana pembentukan jaringan perut terjadi dalam hati maupun disekitar saluran empedu. enyebabnya 4 obstruksi kronis bilier post hepatitis " intra hepatitis
MANIFESTASI INI
6ambaran klinis usus hati pada umumnya sama untuk semua tipe tanpa memandang penyebabnya. Sorisis hepatis bersifat laten dan akan menimbulkan tanda-tanda gejala yang perlahan-lahan. Selama fase laten itu, hati mengalami kemunduran secara tertahap.
Ma"i-e$ta$i Di"i
1. 6ejala-gejala saluran pencernaan yang tidak khas 4 mual, muntah, kram, anoreksia, dispepsia, konstipasi. 2. 'ati mengeras " mudah teraba tanpa memandang apakah hati membesar>atrofi(bila tahap lanjut, hati akan atrofi karena mengalami fibrosis. #. !! berkurang, lekas lelah 8. @yeri tumpul>perasaan berat pada epigastrik>kuadran kanan atas ()0* penderita ). :emam 7anda dan gejala 3sites
atofisiologi 3danya malnutrisi, hipertensi portal, hipoalbuminemia, dan
hipoaldosteronemia Splenomegali 'ipertensi portal :istensi pembuluh terbentuknya kolateral pembuluh darah untuk mensuplai darah darah abdominal ;dema kaki ;ritema
ke ena caa superior akibat adanya hipertensi portal 'ipoalbuminemia, hipoaldosteronisme, tekanan dari asites
menghambat aliran balik ena dari kaki palmar, enurunan metabolisme hormon di hati
spider
nai,
perubahan distribusi rambut Kecenderungan
'ipoprotrombinemia, trombositopenia, hipertensi portal dan
perdarahan
arises esofagus
gastrointestinal 3nemia
Kehilangan darah di saluran gastrointestinal, perusakan eritrosit
;nsefalopati
di limpa karena splenomegali, defisiensi asam folat 3mmonia yang tidak dapat lagi didetoksifikasi oleh hati dan
$aundice arises esofagus
berakumulasi di otak 6angguan pada aliran empedu 7erbentuknya kolateral pembuluh darah akibat hipertensi portal
5anifestasi lanjut, ada 2 faktor
1. Sel hati (hepatoseluler
a. kterus, urine menjadi lebih tua arnanya dan terjadi pada <0* penderita sirosis karena bilirubin tereksresi di urine. b. ;dema perifer oleh karena hipoalbuminemia dan retensi garam dan air c. 'iperbilirubin, akibat metabolisme bilirubin yang menurun d. Aisiko pendarahan dari traktus digestifus, karena berkurangnya faktor-faktor pembekuan darah dari dalam hati dan menurunya absorbsi itamin K dari usus e. 6angguan hematologik
Kecenderungan berdarah terutama gusi, hidung
5enstruasi berat, mudah memar
3nemia, leukopenia, trombositopenia karena hipersplanisme
5asa protombin memanjang
f. Splenomegali karena limpa lebih aktif menghancurkan sel-sel darah merah dalam sirkulasi g. 6angguan neurologik yang parah adalah koma ensefolopati hepatik, karena ketidakmampuan hati untuk metabolisme amonia.
2. 'ipertensi ortal :idefinisikan sebagai peningkatan tekanan ena porta yang menetap. enyebabnya adalah peningkatan resistensi aliran darah melalui hati, dan peningkatan aliran arteri splanknikus. Saluran kolateral penting dan timbul akibat sorisis adalah esofagus bagian baah. 3danya saluran ini , menimbulkan arises esofagus. erdarahan pada arises ini sering menimbulkan kematian. 'emoroid juga akan terjadi bila hipertensi porta ini terus terjadi. Kemudian 3sistes timbul karena peningkatan tekanan balik ena portal, tekanan hidrostatik meningkat pada usus, penurunan tekanan osmotik koloid (hipoalbumin, retensi natrium dan air.
PATOFISIOO!I
nfeksi hepatitis tipe !>B, alkoholisme, malnutrisi, dan obstruksi bilier menyebabkan peradangan pada sel hati. eradangan ini menyebabkan nekrosis meliputi daerah yang luas (hepatoseluler, terjadi kolaps lobulus hati dan ini memacu timbulnya jaringan parut disertai terbentuknya septa fibrosa difus dan nodul sel hati, alaupun etiologinya berbeda gambaran
histologi hati sirosis hati sama atau hampir sama, septa bisa dibentuk dari sel retikulum penyangga yang kolaps dan berubah jadi parut. $aringan parut ini dapat menghubungkan porta dengan sentral. !eberapa sel tumbuh kembali dan membentuk nodul dengan berbagai macam ukuran dan ini menyebabkan distorsi percabangan pembuluh hepatik dan gangguan aliran darah porta, dan menimbulkan hipertensi portal. 7ahap berikutnya terjadi peradangan pada nekrosis sel duktules, sinusoid, retikulo endotel, terjadi fibrinogenesis dan septa aktif. $aringan kolagen berubah dari reersibel menjadi ireersibel bila teerbentuk septa permanen yang aseluler pada daerah porta dan parenkim hati. 6ambaran septa ini bergantung pada etiologi sirosis. ada sirosis dengan hemokromatosis, besi mengakibatkan fibrosis daerah periportal, pada sirosis alkoholik timbul fibrosis daerah sentral. Sel limposit 7 dan makrofag menghasilkan limfokin dan monokin, mungkin sebagai mediator timbulnya fibrogen. 5ediator ini tidak memerlukan peradang dan nekrosis aktif. Septal aktif ini berasal dari daerah porta yang menyebar ke hati.
PEMERISAAN PEN/NJAN! 1. Pee'i($aa" a%&'at&'iu
eningkatan en?im hati 4 S6C7 " S67
eningkatan total serum bilirubin
eningkatan bilirubin indirek menunjukkan kerusakan hati>ketidakmampuan hati untuk mengkonjungsikan bilirubin
eningkatan bilirubin dalam urine " konsentrasi urobilinogen menurun
eningkatan protombin time sebab berkurangnya sintesa protombin hati
enurunan '! dan 't
eningkatan amonia sebab adanya konersi dari amonia menjadi urea untuk eksresi.
2. Peei($aa" Dia#"&$ti(
Bt scan abdomen dapat dilihat ukuran, udara tanpa kista pada hati dan traktus bilier, kalsifikasi hati.
Aadiografi melihat adanya arises esofagus
;sofagus gastro duodenoscopy memisualisasikan langsung saluran 67 atas untuk mendeteksi adanya perdaraha>arises esofagus, iritasi lambung dan ulserasi duodenal.
!iopsi hati untuk mendeteksi adanya sirosis
emeriksaan cairan asites untuk melakukan pemeriksaan mikroskopis, kultur pemeriksaan kadar protein amilase, " lipase.
ortografi transhepatik perkutaneus 4 memperlihatkan sirkulasi sistemena portal
PEASANAAN MEDI /M/M
1. 5engontrol komplikasi seperti asites, perdarahan arises esofagus, encepalopaty hepatikum, " infeksi 2. 5emaksimalkan fungsi hepar dengan diet yang bergi?i sesuai indikasi, istirahat cukup dan pemberian kortikosteroid untuk mengurangi manifestasi sorisis dan memperbaiki fungsi hepar (sirosis post nekrosis #. 5engobati penyebabnya, seperti pemaparan ?at hepatoktosin dihilangkan, tidak minum alkohol, obstruksi empedu dihilangkan 8. 5encegah infeksi
OMPIASI DAN PENATAASANAANNA 1. Hie'te"$i &'tal
:iet rendah natrium dan rendah protein
:iuretik 4 aldostren, lasi+
enalataksanaan medis pada pendarahan arises akut meliputi 4
-
asokonstriktor (asopresin>pitressin>somatrostatin menurunkan
tekanan portal
sementara -
!loker beta adrenergik (propanolol, metoporol>lopressor>atenolol efektifitasnya karena mengurangi denyut jantung juga tekanan darah menutupi manifestasi aal hipoglikemia.
-
!allon tamponade, memberikan penekanan pada arises yang ruptur sehingga dapat menghentikan perdarahan.
-
Scleroterapi (sklerosis arises melalui endoskopi, menyuntikkan obat skelorotik
2. A$ite$
3dalah akumulasi cairan di rongga peritoneal. 7iga mekanisme yang menjelaskan terjadinya asistes 4
'ipertensi portal mengakibatkan peningkatan tekanan hidorstatik
enurunan produksi 3lbumin menyebabkan penurunan tekanan osmotic koloid
enurunan olume sirkulasi menyebabkan hiperaldosteronisme yang mengakibatkan retensi air dan natrium.
engkajian 4 •
erkulasi abdomen 4 shifting dullness
•
5engukur lingkar perut
•
5enepuk perut (tapping abdomen untuk mendapatkan gelombang cairan
7es diagnostik 4 paracentris, usb, B7, scan aracentris abdominal dalam jumlah besar tidak lagi dianjurkan sehingga mengakibatkan hipoolemia, hipokalemia, hipenatemia, ensefalopati epatik dan gagal ginjal (cairan asisten mengandang 10-#0 gr protein (1l cairan. aracentris dilakukan bila asites menyebabkan gangguan pernafasan yang nyata untuk tujuan diagnostik.
Pe"ala($a"aa" Mei$ ⇒
7ujuan 4 memperbaiki ketidakmampuan cairan dan elektrolit dengan memperbaiki pengeluaran @a melalui renal dan membatasi intake cairan dan natrium
⇒
7arapi diuretic 4 spinolactone (aldoctone, albumin 10 gr untuk menggantikan tiap liter cairan asites yang dihilangkan
⇒
Komplikasi 4 perubahan pola nafas, ruptur umbilikus.
3. E"$ehal&at4 Heati(u •
7erjadi pada injuri hepar yang berat, gagal hati.
•
enyebab 4 ketidakmampuan hepar untuk memetabolisme amonia menjadi ureum. Sehingga ammonia dapat menekan sistem saraf pusat
•
:itandai dengan peningkatan amonia di dalam darah dan cairan sorebrospinal
•
Setiap proses yang meningkatkan protein didalam usus seperti peningkatan
intake
protein>perdarahan 6 tract akan meningkatkan amonia dalam darah. •
5anifestasi klinik 4 perubahan kesadaran, perubahan memori, perhatian, konsentrasi, respon, perubahan pola tidur, asteri+is.
Tu5ua" Pe"atala($a"aa" ) •
5engontrol > mengurangi proses degenerasi lebih lanjut
•
5emperbaiki > mencegah faktor pencetus encephalopaty
•
5empertahankan fungsi fisiologis
P'i"$i Pe"atala($a"aa" Paa E"cehal&at4 Heati(u )
1.
5engurangi protein di intersim
2.
5encegah perdarahan 6>jika terjadi segera dikeluarkan
#.
5engurangi bakteri yang memproduksi amonia dengan neomycin dan laktutosa (mengurangi absorbsi amonia.
8.
5engatasi ketidakseimbangan cairan dan elektrolit, hipoksia, infeksi dan sadari
).
5empertahankan keamanan dan kenyamanan pada klien yang tidak sadar
<.
5encegah infeksi
&.
7idak menggunakan obat-obatan yang hepatotoksik
Aetriksi protein 20-80 gr>hari 7h> untuk pemberian glukosa untuk mencegah pemecahan protein untuk merendahkan amonia.
TINDAAN PEMEDAHAN
'anya dilakukan pada pasien yang tidak berespon terhadap treatment yang lain > pada pasien yang sudah berulang kali diskleroterapi tetapi masih terjadi perdarahan. 5anajemen pre-operasi
4
5enilai kondisi fisiologis " kesiapan operasi, meliputi pengkajian neurologi , respirasi dan funsi renal, pemeriksaan lab, :, urinalisa, 36:, pembekuan darah, amonia, eletrolit, protein, bilirubin dan en?im, serta status nutrisi.
Komplikasi
4
bakterimia :B, B'=, pembekuan pada shut, encphalopaty, hepatistum Da$a' Data Pe"#(a5ia" Pa$ie"
A(tiita$ 8 I$ti'ahat
6ejala 4 Kelemahan, kelelahan, terlalu telah 7anda 4 letargi, peningkatan massa otot > tonus
Si'(ula$i
6ejala
4 Aiayat gjk kronis, periskarditisssss, peny. $tg memantik, kanker (maf fungsi hati menimbulkan gagal hati, disstrimia, bunyi jantung ekstra (S#, S8, ena abdoman distensi.
Elii"a$i
6ejala
4 =latus
7enda
4 :istensi abdomen (hepatomegali, splenomengali, asisterus peningkatan >tak adanya bu, feses arna tanah liat, melena, urine pekat.
Ma(a"a" 8 9ai'a"
6ejala
4 3nombsia,
tidak
toleran
tehadap
makanan>tidak
dapat
mencerna,
mual>muntah 7anda
4 peningkatan !!>peningkatan (cairan, penggunaan jaringan, edema umum pada jaringan, kulit kering, turgor bentuk, ikterik 4 angioma spider, nafas berbau>fetor hepatikuo, perdarahan guss.
Neu'&$e"$&'i
6ejala
4 Cm terdekat dapat melaporkan perubahan kepribadian, peningkatan mental
7anda
4 erubahan mental, bingung halusinasi, korona, bicara lambat>tidak jelas, asterik (ensefalopi hepasit.
N4e'i 8 e"4aa"a"
6ejala
4 @yeritekan abdomen > nyeri kuadran kanan atas, pruistus, neuritis pestier.
7anda
4 :istraksi, fokus pada diri sendiri
Pe'"a-a$a"
6ejala
4 :ispneu
7anda
4 7akpneu , pernafasan dangkal, bunyi
nafas D an, ekspansi paru terbatas
(asites hipotesa eaa"a"
6ejala
4 rustus
7anda
4 :emam (lebih umum pada sirosis alkohol, ikterik , ptelise, ekisome, spiderne, palmar entema.
Se($ualita$
6ejala
4 6angguan destrusi, impoten
7anda
4 3trok tostis, genekomastia, kehilangan rambut (dada, buah iga, pubm.
P'i&'ita$ Dala ee'awata"
1.
5empertahankan nutrisi adekuat untuk kebutuhan indiidu
2.
5encegah komplikasi
#.
5enerima kenyataan
8.
roses penyakit, prognosis, potensial komplikasi, dan program pengobatan dipahami
Dia#"&$a ee'awata"
1.
Ketidakseimbangan nutrisi4 kurang dari kebutuhan berhubungan dengan dengan diet tidak adekuat, ketidakmampuan untuk memproses>mencerna makanan, dan ketidakmampuan untuk menyerap nutrisi ditandai dengan mual muntah.
2.
Kelebihan olume cairan berhubungan dengan mekanisme regulasi kompensasi ditandai dengan edema, dan asites
#.
@yeri akut berhubungan dengan agen biologis4 pembengkakan hati
:iagnosa
Aencana keperaaatan @B @CB nutrisi4 kurang dari 7ujuan4 perbaikan kebutuhan
5otiasi
-
5otiasi
klien untuk makan
sangat penting
berhubungan dengan - 5emperlihatkan
makanan dna
untuk penderita
dengan
makanan
suplemen
anoreksia dan
adekuat,
yang tinggi kalori,
makanan.
gangguan
ketidakmampuan
tinggi
diet
status nutrisi
Aasional
tidak
asupan
protein
-
7aarkan
gastrointestinal.
untuk
dengan
memproses>mencerna
memadai.
makanan,
jumlah
makanan dengan
dan - 5engenali
5akanan
porsi sedikit tapi
dengan porsi kecil
sering.
dan sering lebih
ketidakmampuan
makanan
dan
untuk
menyerap
minuman
yang
makanan yang
nutrisi
ditandai
dan
menimbulkan
an selera makan
diperbolehkan
selera dan
dan rasa sehat.
dalam diet.
menarik dalam
dengan mual muntah.
bergi?i
- !ertambah
-
-
berat
badan
tanpa
'idangkan
-
penambahan
sebelum makan. -
- 5elaporkan
dan
rasa
-
sehat. - 5emelihara hygiene
oral untuk
mengurangi mual.
-
yang
diberikan. - 5elaporkan fungsi gastrointestinal yang dengan
normal defekasi
yang teratur. - 5engenali yang
-
frekuensi mual. -
5engurangi gejala
medikasi sesuai
gastrointestinal dan
terapi untuk
perasaan tidak
mengatasi mual,
enak pada perut. -
5eningkatk an pola defekasi
5otiasi
yang normal dan
peningkatan
mengurangi
asupan cairan dan
ketidaknyamanan
latihan jika ada
akibat distensi.
konstipasi -
:apat mengurangi
konstipasi.
sesuai
terapi
ketika makan.
!erikan
muntah, diare atau
- 5enggunakan medikasi
dan rasa nyaman
asang ice
mengatasi mual.
5eningkatk an nafsu makan
collar untuk
peningkatan selera
5eningkatk
-
elihara oral hygiene
makan
-
penyajian.
memperlihatkan
edema dan asites.
ditolerir.
3mati gejala yang membuktikan
gejala
adanya perdarahan
dapat
gastrointestinal.
-
5endeteksi komplikasi gastrointestinal.
dilaporkan4 melena, perdarahan Kelebihan olume
yang nyata. 5engikuti
-
!atasi
-
5engguran
cairan berhubungan
diet rendah natrium
asupan natrium
gi retensi cairan
dengan mekanisme
dan pembatasan
dan cairan sesuai
akibat natrium.
regulasi kompensasi
cairan.
terapi.
ditandai dengan
-
edema, dan asites
5enggunak -
an eksresi carian
diuretik, suplemen
dan
suplemen kalium
kalium dan
mempertahankan
dan protein sesuai
protein sesuai
keseimbangan
terapi.
terapi.
elektrolit yang
5emperliha
-
tkan haluaran urin. -
5emperliha
Batat intake dan output cairan.
-
normal. -
Ekur dan
5enilai efektifitas terapi
tkan pengecilan
catat lingkar perut
dan kecukupan
lingkar perut.
setiap hari.
asupan cairan.
-
@yeri
!erikan
5eningkatk
an diuretik,
-
8.
-
5engidenti
-
$elaskan
fikasi rasional
rasional
pembatasam
pembatasan
natrium dan cairan.
natrium.
akut -
5empertah
-
ertahanka
-
5emantau acites.
-
5eningkatk an pemahaman dan
kerjasama pasien. 5engurangi
berhubungan
ankan tirah baring
n tirah baring
kebutuhan
dengan
dan mengurangi
kerika pasien
metabolik dan
biologis4
aktiitas ketika
megalami
melindungi hati.
pembengkakan
nyeri terasa.
gangguan rasa
hati
agen
-
5enggunak an antipasmodik
-
nyaman. -
!erikan
-
5engurangi iritabilitas traktus gastrointestinal dan
dan sedatif sesuai
antipasmodik dan
nyeri serta
terapi.
sedatif sesuai
gangguan rasa
terapi.
nyaman pada
5elaporkan
pengurangan rasa
-
;aluasi
abdomen.
nyeri dan
subjektif dan
gangguan rasa
objektif terhadap
si keadaan pasien
nyaman pada
nyeri
dan hasil
abdomen. -
-
5elaporkan
Kurangi asupan natrium
rasa nyeri dan
dan cairan sesuai
gangguan rasa
terapi.
nyaman jika terasa. -
-
5engealua
interensi. -
5engurangi acites
-
5engurangi asupan natrium dan cairan sesuai terapi.
-
5erasakan pengurangan rasa nyeri.
-
5emperliha tkan pengurangan rasa nyeri.
-
5emperliha tkan pengurangan lingkar perut.
Re-e'e"$i )
!lack " $acobs 1%%&. 5edical-surgical nursing 4 cl inical management for continurity of care )th ed. hiladelphia 4 F.!. Saunder.
!runner " Suddarth.2001. !uku ajar keperaatan medical bedah Gth ed. $akarta 4 ;!B. $oane B. 5c. Bloskey, 6.5. !ulechek. 201#. @ursing nterentions Blassification (@B.
|