LAPORAN PENDAHULUAN SINDROM GERIATRIK Disusun untuk memenuhi tugas profesi ners Departemen Geriatrik
Oleh:
SITI RODLIYAH 170070301111101 KELOMPOK 5
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWA KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIAYA MALANG !01"
SINDROM GERIATRIK
DEFINISI Sindrom geriatri adalah serangkaian kondisi klinis pada orang tua yang dapat mempengaruhi kualitas hidup pasien dan dikaitkan dengan kecacatan. Sindrom geriatri merupakan suatu kondisi klinis, bukan penyakit (Dini, 2013.
ENIS # KLASIFIKASI 1. Immobilility (!mobilisasi !mobilisasi adalah keadaan tidak bergerak"tirah baring selama 3 hari atau lebih, diiringi gerak anatomis tubuh yang menghilang akibat perubahan fungsi fisiologis. #erbagai faktor fisik, psikologis, dan lingkungan dapat menyebabkan imobilisasi pada usia lan$ut. %enyebab utama imobilisasi adalah adanya rasa nyeri, lemah, kekakuan otot, ketidakseimbangan, dan masalah psikologis. #eberapa informasi penting meliputi lamanya menderita disabilitas yang menyebabkan imobilisasi, penyakit yang mempengaruhi kemampuan mobilisasi, dan pemakaian obat&obatan untuk mengeliminasi masalah iatrogenesis yang menyebabkan imobilisasi ('ane et al., 200. 2. Instability (!nstabilitas dan )atuh Gangguan keseimbangan (instabilitas akan memudahkan pasien geriatri ter$atuh dan dapat mengalami patah tulang. *erdapat banyak faktor yang berperan untuk ter$adinya instabilitas dan $atuh pada orang usia lan$ut. #erbagai faktor tersebut dapat diklasifikasikan sebagai faktor intrinsik (faktor risiko yang ada pada pasien dan faktor risiko ekstrinsik (faktor yang t erdapat di lingkungan. %rinsip dasar tatalaksana usia lan$ut dengan masalah instabilitas dan ri+ayat $atuh adalah mengobati berbagai kondisi yang mendasari instabilitas dan $atuh, memberikan terapi fisik dan penyuluhan berupa latihan cara ber$alan, penguatan otot, alat bantu, sepatu atau sandal yang sesuai, serta mengubah lingkungan agar lebih aman seperti pencahayaan yang cukup, pegangan, lantai yang tidak licin ('ane et al.,
200. 3. Intelectual Impairment (Gangguan 'ognitif 'eadaan yang terutama menyebabkan gangguan intelektual pada pasien lan$ut usia adalah delirium dan demensia. Demensia adalah gangguan fungsi intelektual dan memori yang dapat disebabkan oleh penyakit otak, yang tidak
berhubungan dengan gangguan tingkat kesadaran. Demensia tidak hanya masalah pada memori. Demensia mencakup berkurangnya kemampuan untuk mengenal, berpikir, menyimpan atau mengingat pengalaman yang lalu dan $uga kehilangan pola sentuh, pasien men$adi perasa, dan terganggunya aktiitas. -. Incontinence (!nkontinensia ri dan /li mendefinisikan aecal !ncontinence sebagai hilangnya tak sadar feses cair atau padat yang merupakan masalah sosial atau higienis. Definisi lain menyatakan inkontinensia ali"fekal sebagai per$alanan spontan atau ketidakmampuan untuk mengendalikan pembuangan feses melalui anus. 'e$adian inkontinensia ali"fekal lebih $arang dibandingkan inkontinensia urin. !nkontinensia urin didefinisikan sebagai keluarnya urin yang tidak terkendali pada +aktu yang tidak dikehendaki tanpa memperhatikan frekuensi dan $umlahnya,
sehingga
mengakibatkan
masalah
sosial
dan
higienis.
!nkontinensia urin seringkali tidak dilaporkan oleh pasien atau keluarganya karena
malu
atau
tabu
untuk
diceritakan,
ketidaktahuan
dan
menganggapnya sebagai sesuatu yang +a$ar pada orang usia lan$ut serta tidak perlu diobati. %realensi inkontinensia urin di !ndonesia pada pasien geriatri yang dira+at mencapai 2,34. #iaya yang dikeluarkan terkait masalah inkontinensia urin di poli ra+at $alan 5p 2.60.000,& per tahun per pasien. 'lasifikasi inkontinensia7 a. !nkontinensia rin /kut 5eersibel 8erupakan setiap kondisi yang menghambat mobilisasi pasien dapat memicu timbulnya inkontinensia urin fungsional atau memburuknya inkontinensia persisten, seperti fraktur tulang pinggul, stroke, arthritis dan sebagainya. 5esistensi urin karena obat&obatan, atau obstruksi anatomis dapat pula menyebabkan inkontinensia urin. 'eadaan inflamasi pada agina dan urethra (aginitis dan urethritis mungkin akan memicu inkontinensia urin. 'onstipasi $uga sering menyebabkan inkontinensia akut. #erbagai kondisi yang menyebabkan poliuria dapat memicu ter$adinya inkontinensia urin, seperti glukosuria atau kalsiuria. Gagal $antung dan insufisiensi ena dapat menyebabkan edema dan nokturia yang kemudian mencetuskan ter$adinya inkontinensia urin nokturnal. #erbagai macam obat $uga dapat mencetuskan ter$adinya inkontinensia
urin seperti 9alcium 9hannel #locker, agonist adrenergic alfa, analgesic narcotic, psikotropik, antikolinergik dan diuretic. ntuk mempermudah mengingat penyebab inkontinensia urin akut reersible dapat dilihat akronim di ba+ah ini7 D &&: Delirium 5 &&: 5estriksi mobilitas, retensi urin ! &&: !nfeksi, inflamasi, !mpaksi % &&: %oliuria, pharmasi b. !nkontinensia rin %ersisten !nkontinensia urin persisten dapat diklasifikasikan dalam berbagai cara, meliputi anatomi, patofisiologi dan klinis. ntuk kepentingan praktek klinis, klasifikasi klinis lebih bermanfaat karena dapat membantu ealuasi dan interensi klinis. 'ategori klinis meliputi 7 1 !nkontinensia urin stress (stres inkontinence *ak
terkendalinya
aliran
urin
akibat
meningkatnya
tekanan
intraabdominal, seperti pada saat batuk, bersin atau berolah raga. mumnya disebabkan oleh melemahnya otot dasar panggul, merupakan penyebab tersering inkontinensia urin pada lansia di ba+ah ;6 tahun.
transurethral
dan
radiasi.
%asien
mengeluh
mengeluarkan urin pada saat terta+a, batuk, atau berdiri. )umlah urin yang keluar dapat sedikit atau banyak. 2 !nkontinensia urin urgensi (urgency inkontinence 'eluarnya urin secara tak terkendali dikaitkan dengan sensasi keinginan berkemih. !nkontinensia urin $enis ini umumnya dikaitkan dengan kontraksi detrusor tak terkendali (detrusor oeractiity. 8asalah&masalah neurologis sering dikaitkan dengan inkontinensia urin urgensi ini, meliputi stroke, penyakit %arkinson, demensia dan cedera medula spinalis. %asien mengeluh tak cukup +aktu untuk sampai di toilet setelah timbul keinginan untuk berkemih sehingga timbul peristi+a inkontinensia urin. !nkontinensia tipe urgensi ini merupakan penyebab tersering inkontinensia pada lansia di atas ;6 tahun. 3 !nkontinensia urin luapan"oerflo+ (oerflo+ incontinence
*idak terkendalinya pengeluaran urin dikaitkan dengan distensi kandung kemih yang berlebihan. al ini disebabkan oleh obstruksi anatomis, seperti pembesaran prostat, faktor neurogenik pada diabetes melitus
atau sclerosis
multiple,
yang menyebabkan
berkurang atau tidak berkontraksinya kandung kemih, dan faktor& faktor obat&obatan. %asien umumnya mengeluh keluarnya sedikit urin tanpa adanya sensasi bah+a kandung kemih sudah penuh. - !nkontinensia urin fungsional !nkontinensia fungsional
merupakan keadaan
seseorang yang
mengalami pengeluaran urin secara tanpa disadari dan tidak dapat diperkirakan.
!nkontinensia
fungsional
merupakan inkontinensia
dengan fungsi saluran kemih bagian ba+ah yang utuh tetapi ada faktor lain, seperti gangguan kognitif berat yang menyebabkan pasien sulit untuk mengidentifikasi perlunya urinasi (misalnya, demensia /l=heimer atau gangguan fisik yang menyebabkan pasien sulit atau tidak mungkin men$angkau toilet untuk melakukan urinasi (idayat, 200>. 6. Isolation (Depresi Gangguan depresi pada usia lan$ut kurang dipahami sehingga banyak kasus tidak dikenali. Ge$ala depresi pada usia lan$ut seringkali dianggap sebagai bagian dari proses menua. %realensi depresi pada pasien geriatri yang dira+at mencapai 1;,64. Deteksi dini depresi dan penanganan segera sangat penting untuk mencegah disabilitas yang dapat menyebabkan komplikasi lain yang lebih berat. ?tiologi dan patogenesis berhubungan dengan polifarmasi, kondisi medik dan obat&obatan. aktor&faktor yang memperberat depresi adalah7 @
'ehilangan orang yang dicintai
@
'ehilangan rasa aman
@
*araf kesehatan menurun
>. Impotence (!mpotensi 60 4 pria pada umur >6 tahun dan ;6 4 pria pada usia 0 tahun mengalami impotensi. 26 4 ter$adi akibat mengomsumsi obat&obatan seperti7 @
/nti hipertensi
@
/nti psikosa
@
/nti depressant
@
.
;. Immunodeficiency (%enurunan imunitas %erubahan yang ter$adi dari proses menua adalah7 @
#erkurangnya imunitas yang dimediasi oleh sel
@
5endahnya afinitas produksi antibodi
@
8eningkatnya autoantibodi
@
*erganggunya fungsi makrofag
@
#erkurangnya hipersensitiitas tipe lambat
@
/tropi timus
@
ilangnya hormon timus
@
#erkurangnya produksi sel # oleh sel&sel sumsum tulang
. Infection (!nfeksi !nfeksi sangat erat kaitannya dengan penurunan fungsi sistem imun pada usia lan$ut. !nfeksi yang sering di$umpai adalah infeksi saluran kemih, pneumonia, sepsis, dan meningitis. 'ondisi lain seperti kurang gi=i, multipatologi, dan faktor lingkungan memudahkan usia lan$ut terkena infeksi. !nfeksi pada usia lan$ut (usila merupakan penyebab kesakitan dan kematian no. 2 setelah penyakit kardioaskular di dunia. al ini ter$adi akibat beberapa hal antara lain adanya penyakit komorbid kronik yang cukup banyak, menurunnya daya tahan"imunitas terhadap infeksi, menurunnya daya komunikasi usila sehingga sulit"$arang mengeluh, sulitnya mengenal tanda infeksi secara dini. 9iri utama pada semua penyakit infeksi biasanya ditandai dengan meningkatnya temperatur badan, dan hal ini sering tidak di$umpai pada usia lan$ut, 30&>64 usia lan$ut yang terinfeksi sering tidak disertai peningkatan suhu badan, malah suhu badan diba+ah 3>A9 lebih sering di$umpai. 'eluhan dan ge$ala infeksi semakin tidak khas antara lain berupa konfusi"delirium sampai koma, adanya penurunan nafsu makan tiba&tiba, badan men$adi lemas, dan adanya perubahan tingkah laku sering ter$adi pada pasien usia lan$ut
('ane et al., 200. B. 8alnutrisi
?tiologi malnutrisi ada dua, yaitu7 @
8alnutrisi primer, yang ter$adi sebab dietnya mutlak salah atau kurang
@
8alnutrisi sekunder atau bersyarat
'elemahan nutrisi meru$uk pada hendaya yang ter$adi pada usia lan$ut karena kehilangan berat badan fisiologis dan patologis yang tidak disenga$a. /noreksia pada usia lan$ut merupakan penurunan fisiologis nafsu makan dan asupan makan yang menyebabkan kehilangan berat badan yang tidak diinginkan ('ane et al., 200. aktor predisposisi dari malnutrisi adalah7 @
%ancaindra untuk rasa dan bau berkurang
@
'ehilangan gigi alamiah
@
Gangguan motilitas usus akibat tonus otot menurun
@
%enurunan produksi asam lambung
10. Impaction ('onstipasi #atasan konstipasi oleh olson adalah 2 dari keluhan&keluhan berikut yang berlangsung dalam +aktu 3 bulan. @
'onsistensi feses keras
@
8enge$an dengan keras saat #/#
@
5asa tidak tuntas saat #/#, meliputi 26 4 dari keseluruhan #/#
@
rekuensi #/# 2 kali seminggu atau kurang
aktor&faktor resiko yang dapat menyebabkan konstipasi adalah7 @
bat&obatan (narkotik golongan CS/!D, antasid aluminium, diuretik, analgetik, dll
@
'ondisi neurologis
@
Gangguan metabolik
@
%sikologis
@
%enyakit saluran cerna
@
11. !nsomnia (Gangguan *idur !nsomnia merupakan gangguan tidur yang sering di$umpai pada pasien geriatri. mumnya mereka mengeluh bah+a tidurnya tidak memuaskan dan sulit memertahankan kondisi tidur. Sekitar 6;4 orang usia lan$ut di komunitas mengalami insomnia kronis, 304 pasien usia lan$ut mengeluh tetap ter$aga sepan$ang malam, 1B4 mengeluh bangun terlalu pagi, dan 1B4 mengalami kesulitan untuk tertidur.
%ada usia lan$ut umumnya mengalami gangguan tidur, seperti7 @ 'esulitan untuk tertidur (sleep onset problem @ 'esulitan
mempertahankan
tidur
nyenyak
(deep
maintenance
problem @ #angun terlalu pagi (early morning a+akening aktor yang dapat menyebabkan insomnia pada usia lan$ut adalah7 @ %erubahan irama sirkadian @ Gangguan tidur primer @ %enyakit fisik (hipertiroid, arteritis @ %enyakit $i+a @ %engobatan polifarmasi @ Demensia 12. !atrogenic Disorder (Gangguan !atrogenic 'arakteristik yang khas dari pasien geriatri yaitu multipatologik, seringkali menyebabkan pasien tersebut perlu mengkonsumsi obat yang tidak sedikit $umlahnya. /kibat yang ditimbulkan antara lain efek samping dan efek dari interaksi obat&obat tersebut yang dapat mengancam $i+a. %emberian obat pada lansia haruslah sangat hati&hati dan rasional karena obat akan dimetabolisme di hati sedangkan pada lansia ter$adi penurunan fungsi faal hati sehingga terkadang ter$adi ikterus (kuning akibat obat. Selain penurunan faal hati $uga ter$adi penurunan faal gin$al ($umlah glomerulus berkurang, dimana sebagian besar obat dikeluarkan melalui gin$al sehingga pada lansia sisa metabolisme obat tidak
dapat
dikeluarkan dengan baik dan dapat berefek toksik ('ane et al., 200. 13. Impairment of Hearing , Vision, and Smell (Gangguan %endengaran, %englihatan, dan %enciuman Gangguan penglihatan dan pendengaran $uga sering dianggap sebagai hal yang biasa akibat proses menua. %realensi gangguan penglihatan pada pasien geriatri yang dira+at di !ndonesia mencapai 2-,4. Gangguan penglihatan berhubungan dengan penurunan kegiatan +aktu senggang, status fungsional, fungsi sosial, dan mobilitas. Gangguan penglihatan dan pendengaran berhubungan dengan kualitas hidup, meningkatkan disabilitas fisik, ketidakseimbangan, $atuh, fraktur panggul, dan mortalitas.
ETIOLOGI 1$ I%%&'(l()*
3$ I+)ele.)/-l I%-(e2 Gangguan intelektual yang berlangsung progresif disebut dementia. 8uncul secara perlahan tetapi progresif (biasanya selang bulanan hingga tahunan. Dementia merupakan kelainan yang paling ditakuti dikalangan lansia, meskipun kelainan ini tidak tampak keberadaannya. Gangguan depresi $uga merupakan penyebab kemunduran intelektual yang cukup sering ditemukan namun seringkali terabaikan. *imbulnya depresi disebabkan oleh adanya suasana hati atau mood yang bersifat depresif yang berlangsung sekurang&kurangnya 2 minggu yang disertai keluhan&keluhan egetatif (berupa gangguan tidur, penurunan minat, perasaan bersalah, merasa tidak bertenaga, kurang konsentrasi, hilangnya nafsu makan, ge$ala psikomotor atau agitatif, hingga keinginan untuk bunuh diri. Salah satu karakteristik pasien geriatri adalah ge$ala dan tanda penyakit tidak khas sesuai organ" sistem tubuh yang sakit (accute confusional state. aktor penyebabnya antara lain adalah stroke, tumor otak, pnemonia, infeksi saluran kemih, dehidrasi, diare, hiperglikemi, hipoksia, dan putus obat
$ I+.&+)(+-+.e !nkontinensia adalah pengeluaran urin (atau feses tanpa disadari, dalam $umlah dan frekuensi yang cukup sehingga mengakibatkan masalah gangguan kesehatan atau sosial. !ni bukan konsekuensi normal dari pertambahan usia. %enyebab inkontinensia berasal dari kelainan urologik (radang, batu, tumor, kelainan neurologik (stroke, trauma medula spinalis, dementia, atau lainnya (imobilisasi, lingkungan. !nkontinensia dapat akut di saat timbul penyakit atau yang kronik"lama. 5$ I,&l-)(&+ Depresi yaitu keadaan $i+a yang tertekan dan penurunan fungsi kognitif hingga berpotensi menimbulkan berbagai kendala. aktor risiko yang dapat menyababkan ter$adinya depresi adalah sebagai berkut. & 'ehilangan orang" ob$ek yang dicintai & Sikap pesimistik & 'ecenderungan beramsumsi negatif terhadap suatu pengalaman yang mengece+akan & 'ehilangan integritas pribadi & %enyakit degeneratif kronik tanpa dukungan sosial yang adekuat 4$ I%&)-+.e Secara garis besar D? dapat dibagi men$adi 2 bagian besar sebagai berikut7 1. DE &-+(6, sebagai akibat gangguan akibat gangguan endokrin, neurogenik, askuler (aterosklerosis atau fibrosis. & D? endokrinologik biasanya berupa sindroma /D/8 (/ndrogen Deficiency in the /ging 8ale, yang merupakan hipogonadisme pada lansia. D? tipe ini disebabkan oleh gangguan testikular baik primer maupun sekunder.
&
D? neurogenik dapat disebabkan oleh gangguan $alur impuls
&
ter$adinya ereksi. D? askuler merupakan D? yang paling sering pada lansia yang mungkin
berhubungan
erat
dengan
prealensi
penyakit
aterosklerosis yang tinggi pada lansia. Gangguan aliran darah arteri ke korpus kaernosus seperti bekuan darah, aterosklerosis, atau hilangnya kelenturan dinding pembuluh darah dapat menyebabkan D?. 2. DE ,(6&e+(6, sebelum ini selalu dikatakan sebagai penyebab utama D?, namun menurut penelitian hal ini tidak benar. )ustru penyebab utama D? pada lansia gangguan organik, +alaupun faktor psikogenik ikut memegang peranan. D? $enis ini yang berpotensi reersibel potensial biasanya yang disebabkan oleh kecemasan, depresi, rasa bersalah, masalah perka+inan atau $uga akibat dari rasa takut akan gagal dalam hubungan seksual. Selain yang telah disebutkan di atas, sekitar 26 4 D? disebabkan oleh obat&obatan terutama obat antihipertensi ( 5eserpin, blocker, guanethidin
dan
metildopa,
alkohol,
simetidin,
antipsikotik,
antidepresan, lithium, hipnotik sedatif, dan hormon&hormon seperti estrogen dan progesteron. 7. Immuno-deficiency Daya tahan tubuh yang menurun pada lansia merupakan salah satu fungsi tubuh yang tertanggu dengan bertambahnya umur seseorang. alaupun tidak selamanya hal ini disebabkan oleh proses menua, tapi dapat pula karena berbagai keadaan seperti penyakit menahun maupun penyakit akut yang dapat menyebabkan penurunan daya tahan tubuh seseorang, demikian $uga penggunaan berbagai obat, gi=i yang kurang, penurunan fungsi organ tubuh, dan lain&lain. "$ I+e.)(&+ *er$adi akibat beberapa hal antara lain adanya penyakit komorbid kronik yang cukup banyak, menurunnya daya tahan"imunitas terhadap infeksi, menurunnya daya komunikasi usila sehingga sulit"$arang mengeluh, sulitnya mengenal tanda infeksi secara dini. 9iri utama pada semua penyakit infeksi biasanya ditandai dengan meningkatnya temperatur badan, dan hal ini sering tidak di$umpai pada usia lan$ut, 30&>64 usia lan$ut yang terinfeksi sering tidak disertai peningkatan suhu badan, malah suhu badan diba+ah 3>A9 lebih sering di$umpai ('ane et al., 200.
8$ I+-+()-)(&+ aktor risiko yang merupakan penyebab ter$adinya gi=i buruk adalah depresi berkabung, imobilisasi, penyakit kronik (%%', rematik, gagal $antung, diabetes, gagal gin$al, dispepsia, gangguan hati, keganasan, dementia, dan demam. 10$ I%-.)(&+ 'onstipasi yang ter$adi pada lansia disebabkan karena pergerakan fisik pada lansia yang kurang mengonsumsi makanan berserat, kurang minum, $uga akibat pemberian obat&obatan tertentu. 11$ I+,&%+(!nsomnia pada usia lan$ut dapat disebabkan oleh faktor komorbid yang terdiri dari nyeri kronis, sesak nafas pada penyakit paru obstruktif kronis, gangguan psikiatri (gangguan cemas dan depresi, penyakit neurologi (Parkinson’s disease, Alzheimer disease, dan obat&obatan (beta&bloker, bronkodilator, kortikosteroid dan diuretik. 1!$ I%-(e%e+) & he-(+9 (,(&+ -+2 ,%ell Sistem pendengaran7 orang berusia lan$ut kehilangan kemampuan mendengar bunyi dengan nada yang sangat tinggi sebagi akibat dari berhentinya pertumbuhan saraf dan berakhirnya pertumbuhan organ basal yang mengakibatkan matinya rumah siput di dalam telinga. 8ereka pada umumnya tetap dapat mendengar pada suara rendah. Sistem penglihatan ada penurunan yang konsisten dalam kemampuan untuk melihat ob$ek pada tingkat penerangan
yang rendah serta
menurunnya sensitiitas terhadap +arna. Daya penciuman men$adi kuang ta$am se$ala dengan bertambahnya usia, sebagian karena pertumbuhan sel didalam hidung berhenti dan sebagian lagi karena semakin lebatnya bulu rambut di lubang hidung. MANIFESTASI 1$ I%&'(l(,-,( & 'erusakan imobilisasi a. *idak mampu bergerak atau beraktiitas sesuai kebutuhan b. 'eterbatasan menggerakkan sendi c. /danya kerusakan aktiitas d. %enurunan /D< dibantu orang lain e. 8alas untuk bergerak atau latihan mobilitas & 'emungkinan dibuktikan oleh7 a. 'etidakmampuan bergerak dengan tu$uan dalam lingkungan fisik b. 'erusakan koordinasi c. 'eterbatasan rentang gerak d. %enurunan kekuatan atau kontrol otot !$ I+6&+)(+e+,(a. !nkontinensia stress7 keluarnya urin selama batuk, menge$an, dan sebagainya.
b. !nkontinensia urgensi7 ketidakmampuan menahan keluarnya urin dengan gambaran seringnya terburu&buru untuk berkemih. c. ?nuresis nokturnal7 keluarnya urin saat tidur malam hari. 3$ De%e+,(a. 5usaknya seluruh $a$aran fungsi kognitif b. /+alnya gangguan daya ingat $angka pendek c. Gangguan kpribadian dan perilaku (mood s+ings d. Defisit neurologi dan fokal e. 8udah tersinggung, bermusuhan, agitasi, dan ke$ang f. Gangguan psikotik7 halusinasi, ilusi, +aha, dan paranoid g. 'eterbatasan dalam /D< h. 'esulitan mengatur dalam penggunaan keuangan i. *idak bisa pulang ke rumah bila bepergian $.
$
5$
yang benar r. ?kspresi yang berlebihan s. /danya perubahan perilaku, seperti acuh, menarik diri, dan gelisah K&+,)(-,( a. 'esulitan memulai dan menyelesaikan #/# b. 8enge$an keras saat #/# c. 8assa feses yang keras dan sulit keluar d. %erasaan tidak tuntas saat #/# e. Sakit pada daerah rectum saat #/# f. /danya perembesan feses cair pada pakaian dalam g. 8enggunakan bantuan $ari&$ari untuk mengeluarkan feses h. 8enggunakan obat&obat pencahar untuk bisa #/# Dee,( a. Gangguan tidur b. 'eluhan somatik berupa nyeri kepala, dizzi (puyeng, rasa nyeri, pandangan kabur, gangguan saluran cerna,gangguan nafsu makan (meningkat atau menurun, konstipasi, perubahan berat badan (menurun atau bertambah. c. Gangguan psikomotor berupa aktiitas tubuh meningkat (agitasi atau hiperaktiitas atau menurun, aktiitas mental meningkat atau menurun, tidak mengacuhkan ke$adian di sekitarnya, fungsi seksual berubah (mencakup libido menurun, ariasi diurnal dari suasana hati dan ge$ala biasanya lebih buruk di pagi hari. d. Gangguan psikologis berupa suasana hati (disforik, rasa tidak bahagia,
letupan
menangis,
kognisi
yang
negatif,
gampang
tersinggung, marah, frustasi, toleransi rendah, emosi meledak,
menarik diri dari kegiatan sosial, kehilangan kenikmatan F perhatian terhadap kegiatan yang biasa
dilakukan, banyak memikirkan
kematian F bunuh diri, perasaan negatif terhadap diri sendiri, 4$
persahabatan serta hubungan sosial. M-l+/)(,( a. 'elelahan dan kekurangan energi b. %using c. Sistem kekebalan tubuh yang rendah (yang mengakibatkan tubuh
kesulitan untuk mela+an infeksi d. 'ulit yang kering dan bersisik e. Gusi bengkak dan berdarah f. Gigi yang membusuk g. Sulit untuk berkonsentrasi dan mempunyai reaksi yang lambat h. #erat badan kurang i. %ertumbuhan yang lambat $. 'elemahan pada otot k. %erut kembung l. *ulang yang mudah patah m. *erdapat masalah pada fungsi organ tubuh 7$ I+,&%+(a. %erasaan sulit tidur, bangun terlalu a+al b. a$ah kelihatan kusam c. 8ata merah, hingga timbul bayangan gelap di ba+ah mata d.
I%%/+e De(.(e+.* a. Sering ter$adi infeksi irus atau $amur dibandingkan bakteri b. Diare kronik umum ter$adi (sering disebut gastroenteritis c. !nfeksi respiratorius dan oral thrushumum ter$adi d. *er$adi failure to thrive tanpa adanya infeksi
8$
I%&)e+ a. *idak mampu ereksi sama sekali atau tidak mampu mempertahankan ereksi secara berulang (paling tidak selama 3 bulan. b. *idak mampu mencapai ereksi yang konsisten c. ?reksi hanya sesaat dalam referensi tidak disebutkan lamanya
PENATALAKSANAAN #erikut beberapa penatalaksanaan secara umum sindrom geriatrik, diantaranya 7
1. %emberian asupan diet protein, itamin 9,D,?, F mineral yang cukup. rang usia lan$ut umumnya mengonsumsi protein kurang dari angka kecukupan gi=i (/'G. %enelitian multisenter di 16 propinsi di !ndonesia mendapatkan bah+a -;4 usia lan$ut mengonsumsi protein kurang dari 04 /'G. %roporsi protein yang adekuat merupakan faktor penting bukan dalam $umlah besar pada sekali makan. al penting lainnya adalah kualitas protein yang baik, yaitu protein sebaiknya mengandung asam amino esensial.
2. %engaturan olah raga secara teratur. %erlu pemantauan rutin kemampuan dasar seperti ber$alan, keseimbangan, fungsi kognitif. /ktiitas fisik dapat menghambat penurunan massa dan fungsi otot dengan memicu peningkatan massa dan kapasitas metabolik otot sehingga memengaruhi energy expenditure, metabolise glukosa, dan cadangan protein tubuh. &esistance training merupakan bentuk latihan yang paling efektif untuk mencegah sarkopenia dan dapat ditoleransi dengan baik pada orang tua. %rogram resistance training dilakukan selama 30 menit setiap sesi, 2 kali seminggu (aters et al, 2010. /ktiitas fisik tanpa asupan nutrisi yang adekuat menyebabkan keseimbangan protein negatif dan menyebabkan degradasi otot (Sullian et al, 200B. 'ombinasi resistance training dengan interensi nutrisi berupa asupan protein yang cukup dengan kandungan leusin, khususnya 8# yang adekuat, merupakan interensi terbaik untuk memelihara kesehatan otot orang usia lan$ut (Setiati et al, 2013
3. %encegahan infeksi dengan aksin -. /ntisipasi
ke$adian
yang
dapat
menimbulkan
stres
misalnya
pembedahan elektif dan reconditioning cepat setelah mengalami stres dengan renutrisi dan fisioterapi indiidual (Setiati et al, 2013 *erapi pengobatan pada pasien usia lan$ut secara signifikan berbeda dari pasien pada usia muda, karena adanya perubahan kondisi tubuh yang disebabkan oleh usia, dan dampak yang timbul dari penggunaan obat& obatan yang digunakan sebelumnya. 8asalah polifarmasi pada pasien
geriatri sulit dihindari dikarenakan oleh berbagai hal yaitu penyakit yang diderita banyak dan biasanya kronis, obat diresepkan oleh beberapa dokter, kurang koordinasi dalam pengelolaan, ge$ala yang dirasakan pasien tidak $elas, pasien meminta resep, dan untuk menghilangkan efek samping obat $ustru ditambah obat baru. 'arena itu diusulkan prinsip pemberian obat yang benar pada pasien geriatri dengan cara mengetahui ri+ayat
pengobatan
lengkap,
$angan
memberikan
obat
sebelum
+aktunya, $angan menggunakan obat terlalu lama, kenali obat yang digunakan, mulai dengan dosis rendah, naikkan perlahan&lahan, obati sesuai patokan, beri dorongan supaya patuh berobat dan hati&hati mengguakan obat baru.
PEN;EGAHAN )enis pelayanan kesehatan terhadap lansia meliputi lima upaya kesehatan yaitu7 peningkatan ( promotif , pencegahan ( preventif , diagnosis dini dan pengobatan, pembatasan kecacatan dan pemulihan. 1$
P&%&,(
mengurangi
pengunaan
semprotan
bahan&bahan
kimia,
mengurangi radiasi di rumah, meningkatkan pengolahan rumah tangga terhadap bahan berbahaya, serta mengurangi kontaminasi makanan dan obat&obatan. d. 8eningkatkan perhatian terhadap kebutuhan gigi dan mutu yang bertu$uan untuk mengurangi karies gigi serta memelihara kebersihan gigi dan mulut. !$ Pe+.e-h-+
dan
petugas
institusi.
leh lansia sendiri
dengan
melakukan tes dini, skrining kesehatan, memanfaatkan 'artu 8enu$u Sehat ('8S
sistem
muskuloskeletal,
kardioaskular,
pencernaan, urogenital, hormonal, saraf dan integumen.
pernapasan,
DAFTAR PUSTAKA
Dini, /. /. 2013. Sindrom Geriatri (!mobilitas, !nstabilitas, Gangguan !ntelektual, !nkontinensia, !nfeksi, 8alnutrisi, Gangguan %endengaran. )urnal 'edokteran C!. %engantar 'ebutuhan Dasar 8anusia7 /plikasi 'onsep dan %roses 'epera+atan. )akarta7 Salemba 8edika !ndonesia 'ane 5<, uslander )G, /brass !#, 5esnick #. 200. ?ssentials of clinical geriatric. >th ed. Ce+ Hork, CH7 8cGra+&ill Setiati, S. 2013. Geriatric 8edicine, Sarkopenia, fraility dan 'ualitas idup %asien sia