LAPORAN PENDAHULUAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA Ny.R DENGAN HIPERTENSI DI RT 05/ RW 04 DESA LIMPAKUWUS KECAMATAN SUMBANG KABUPATEN BANYUMAS
Oleh: ANISA FITRIYANI I4B015019
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM PROFESI NERS PURWOKERTO 2016
1. Latar Belakang a. Karakteristik keluarga Keluarga merupakan lembaga pertama dalam kehidupan anak tempat anak belajar dan mengatakan sebagai makhluk sosial (Setiadi, 2008). Keluarga merupakan kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dimana individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Salah satu tugas kesehatan keluarga adalah mengenal masalah kesehatan (Friedman, 2003 dalam Suparto, 2003). Studi berkesinambungan dari
Monitoring Trends and Determinants of
Cardiovascular Disease (MONICA) Jakarta melaporkan adanya peningkatan prevalensi hipertensi pada populasi Indonesia dari 16,9% (tahun 1993) menjadi 17,9% (tahun 2000). Data epidemiologis menunjukkan bahwa dengan makin meningkatnya populasi usia lanjut (lansia), maka jumlah pasien dengan hipertensi kemungkinan besar juga akan bertambah, dimana baik hipertensi sistolik maupun diastolik sering timbul pada lebih dari separuh orang yang berusia > 65 tahun. Prevalensi hipertensi pada usia lanjut (lansia) adalah 30-65%. Hipertensi pada lansia sangat penting untuk diketahui karena patogenesis, perjalanan penyakit dan penatalaksanaannya tidak seluruhnya sama dengan hipertensi pada usia dewasa muda. Pada pasien lansia, aspek diagnostik yang dilakukan harus lebih mengarah kepada hipertensi dan komplikasinya, serta terhadap pengenalan berbagai penyakit komorbid pada pasien. Tak lain, karena penyakit komorbid, erat kaitannya dengan penatalaksanaan keseluruhan. Apabila hipertensi tidak terkontrol, akan menyebabkan komplikasi pada organ target, dan dapat menyebabkan serangan jantung, stroke, gangguan ginjal, serta kebutaan. Dari beberapa penelitian dilaporkan bahwa penyakit hipertensi yang tidak terkontrol dapat menyebabkan peluang 7 kali lebih besar terkena stroke, 6 kali lebih besar terkena congestive heart failure, dan 3 kali lebih besar terkena serangan jantung. Tekanan darah yang tinggi pada lansia erat kaitannya dengan tingginya risiko bagi timbulnya berbagai komplikasi akibat hipertensi. Berkaitan dengan untuk mencegah komplikasi hipertensi, maka pasien hipertensi harus mengetahui aspek penyakit hipertensi dan pola diitnya. Pola diit dapat mencegah menaiknya tekanan darah tinggi sehingga meminimalisir kejadian komplikasi. Demi tercapainya pengetahuan pasien hipertensi yang maksimal, maka diperlukan pendidikan kesehatan atau penyuluhan tentang aspek hipertensi dan pola diitnya. Analisis Situasi
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga bernama Ny. R (67 tahun) yang mempunyai penyakit hipertensi. Hasil pemeriksaan menunjukan TD: 150/100mmHg. Saat ini di dalam keluarga pasien tidak ada yang sedang sakit. Saat dilakukan pengkajian klien mengeluh sering pusing, pasien mengatakan saat tidak memeriksakan ke pelayanan kesehatan begitu juga dengan anggota keluarganya. Pasien mengatakan kalau sakit membeli obat warung dan lebih banyak istirahat. Pasien mengatakan belum memahami penuh tentang hipertensi dan pola makannya(yang boleh dimakan dan yang dilarang). Saat dilakukan pengkajian untuk kebersihan lingkungan ditemukan terdapat jentik nyamuk diember tempat untuk menampung air hujan didalam rumah yang tidak pernah diganti. b. Data yang perlu dikaji lebih lanjut Cara yang dilakukan untuk pasien hipertensi dan pola diitnya. c. Masalah keperawatan Kurangnya pengetahuan klien tentang hipertensi dan pola diitnya, pemberantasan sarang nyamuk. 2. Proses Keperawatan a. Diagnosa keperawatan 1. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan pada lansia (00099) 2. Kesiapan meningkatkan proses keluarga (00159) 3. Tujuan umum Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Ny. R mampu memahami tentang hipertensi, pola diit dan pemberantasan sarang nyamuk. 4. Tujuan khusus 1) Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga Ny. R mampu memahami tentang Hipertensi 2) Setelah dilakukan tindakakn keperawatan, keluarga Ny. R mampu memahami tentang pola diit Hipertensi. 3) Setelah dilakukan tindakan keperawatan, keluarga Ny. R mampu memahami tentang pemberantasan sarang nyamuk. 4) Evaluasi: keluarga Ny. R mampu menjelaskan tentang hipertensi, pola diitnya dan pemberantasan sarang nyamuk. 3. Implementasi Keperawatan a. Metode Ceramah Tanya Jawab b. Media dan Alat Leaflet, lembar balik. c. Waktu dan Tempat a) Waktu : Selasa, 10 Mei 2016. Pukul : 11.00 s/d selesai WIB
Tampat : Rumah Ny.R b) Waktu : Jum’at, 13 Mei 2016. Pukul : 13.00 s/d selesai WIB Tampat : Rumah Ny.R 4. Kriteria Evaluasi a. Evaluasi struktur 1) Menyiapkan SAP 2) Menyiapkan materi dan media 3) Kontrak waktu dengan sasaran 4) Menyiapkan tempat 5) Menyiapkan pertanyaan b. Evaluasi proses 1) Sasaran memperhatikan dan mendengarkan selama penkes berlangsung. 2) Sasaran aktif bertanya bila ada hal yang belum dimengerti. 3) Sasaran memberi jawaban atas pertanyan pemberi materi. 4) Sasaran tidak meninggalkan tempat saat penkes berlangsung. 5) Tanya jawab berjalan dengan baik. c. Evaluasi hasil 1) Penkes dikatakan berhasil apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan 80 % lebih dengan benar. 2) Penkes dikatakan cukup berhasil / cukup baik apabila sasaran mampu menjawab pertanyaan antara 50 – 80% dengan benar. 3) Penkes dikatakan kurang berhasil / tidak baik apabila sasaran hanya mampu menjawab kuran dari 50 % dengan benar.
Referensi Setiadi. (2008). Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC. Suparto, A. (2003). Manajemen Rumah Sakit. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. MONICA Project Investigators. The World Health Organization MONICA Project (Monitoring trends and determinants in cardiovascular disease). J Clin Epidemiol 41, 105-114. 2014.