LAPORAN PENDAHULU P ENDAHULUAN AN MULTIPLE MYELOMA DI RUANG 27 RSU Dr. Dr. SAIFUL ANWAR ANWAR MALANG
DEPARTEMEN KEPERAWATAN MEDIKAL
Disusun ole ! Tri W"#u$i Ari% &. 2'()2')*('(('+(
PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS FAKULTAS AKULTAS ILMU ILM U KESEHAT KESE HATAN AN UNI,ERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2'(&A& I
PEM&AHASAN
A. Defnisi Myeloma multiple adalah penyakit klonal yang ditandai polierasi salah satu jenis limosit B, dan sel-sel plasma yang berasal dari limosit tersebut. Sel-sel ini menyebar melalui sirkulasi dan mengendap terutama di tulang, menyebabkan tulang mengalami kerusakan, inamasi, dan nyeri. Antibody yang dihasilkan oleh selsel plasma tersebut biasanya adalah g! atau gA klonal. "ragmenragmen mono#lonal dari antibody tersebut dapat ditemukan di urin pasien yang sakit. "ragmen-ragmen ini disebut protein Ben#e $ones. %enyebab myeloma multiple tidak diketahui, tetapi a#tor resiko yang diper#aya antara lain pajanan okupasional terhadap materi dan gas tertentu, radiasi pengion, dan kemungkinan alergi obat
multiple.
Angka
keselamatan
hidup
biasanya
rendah,
meskipun beberapa pasien dapat hidup lebih lama dengan penyakit ini. &'li(abeth $. )or*in, + Myeloma multiple lebih sering terjadi pada orang berkulit putih dan merupakan salah satu keganasan hematologi# tersering pada populasi kulit hitam. %ada populasi kulit hitam, penyakit ini juga mun#ul pada usia lebih muda. &/onald A. Sa#her, /i#hard A. M#%herson, +0 B. %atofsiologi 1ahap patogenesis pertama pada perkembangan myeloma adalah mun#ulnya sejumlah sel plasma #lonal yang se#ara klinis dikenal M!2S &mono#lonal gammanopathy o undetermined signif#an#e.
%asien dengan M!2S tidak memiliki gejala atau bukti dari kerusakan organ, tetapi memiliki 34 resiko progresi menjadi myeloma atau penyakit keganasan yang berkaitan. P"o/enesis $"n /"01"r"n linis 3"$" 0uli3le 0#elo0" 1emuan
%enyebab
5iper#alsemia,
mendasari Destruksi tulang
raktur
yang %atomekanisme
patologi,
'kspansi
tumor6
produksi
osteo#last
kompresi sara, lesi
a#ti7ating
litik
8A"
osteoporosis,
tulang, nyeri
tulang !agal ginjal
a#tors
oleh
sel-sel
tumor chain 'ek toksik produk
Light
tumor,
proteinuria,
light
chain,
hiperkalsemia, urate 8A",
akibat
kerusakan D9A
nephropathy, glomerulopati amiolodi &jarang %ieloneritis neksi
hipogammaglobuline
mia 5ipogammaglobuline %enurunan produksi mia,
penurunan yang
migrasi neutrofl
berkaitan
dengan
tumor
induced suppression, peningkatan !ejala neurologi#
5iper7iskositas,
katabolisme g! %roduk tumor 6 siat
krioglobulin, deposit protein amiloid,
M
6
light
chain OAF
hiperkalsemia, kompresi sara %erdarahan
Berhubungan dengan
%roduk a#tor antibody
tumor
6
terhadap
pembekuan, kerusakan
a#tor pembekuan 6 amiloid light chain, lapisan
endothelium,
antibody platelet
disungsi platelet Massa lesi
'kspansi tumor
). 'tiologi Belum diketahui penyebab pasti dari multiple myeloma. Ada beberapa penelitian yang menunjukan bah*a aktor-aktor risiko tertentu
meningkatkan
kesempatan
seseorang
akan
mengembangkan penyakit multiple myeloma, diantaranya: 3 2mur diatas ;< tahun: 1umbuh menjadi lebih tua meningkatkan kesempatan mengembangkan multiple myeloma. =ebanyakan orang-orang dengan myeloma terdiagnosa setelah umur ;< tahun. %enyakit ini jarang pada orang-orang yang lebih muda dari umur >< tahun. + /as &Bangsa: /isiko dari multiple myeloma adalah paling tinggi diantara orang-orang Amerika keturunan Arika dan paling rendah diantara orang-orang Amerika keturunan Asia. Sebab untuk
perbedaan
antara
kelompok-kelompok
ras
belum
diketahui. > $enis =elamin: Setiap tahun di Amerika, kira-kira 33.+ pria dan ?.@ *anita terdiagnosa dengan multiple myeloma. 1idak diketahui mengapa lebih banyak pria-pria terdiagnosa dengan penyakit ini. 0 Sejarah perorangan
dari
mono#lonal
gammopathy
o
undetermined signif#an#e &M!2S: M!2S adalah kondisi yang tidak membahayakan dimana sel-sel plasma abnormal membuat protein-protein M. Biasanya, tidak ada gejala-gejala, dan tingkat
yang abnormal dari protein M ditemukan dengan tes darah. Adakalanya,
orang-orang
dengan
M!2S
mengembangkan
kanker-kanker tertentu, seperti multiple myeloma. 1idak ada pera*atan, namun orang-orang dengan M!2S memperoleh testes laborat regular &setiap 3 atau + tahun untuk memeriksa peningkatan lebih lanjut pada tingkat protein M. < Sejarah multiple myeloma keluarga: Studi-studi
telah
menemukan bah*a risiko multiple myeloma seseorang mungkin lebih tinggi jika saudara dekatnya mempunyai penyakit ini. D. =lasifkasi Saat ini ada dua derajat multiple myeloma yang digunakan yaitu Salmon Durie system yang telah digunakan sejak 3@< dan the International
Staging
System
yang
dikembangkan
oleh
the
International Myeloma Working Group dan diperkenalkan pada tahun +<. Salmon Durie staging : a Stadium e7el hemoglobin lebih dari 3 gd e7el kalsium kurang dari 3+ mgd !ambaran radiogra tulang normal atau plasmositoma soliter %rotein M rendah &mis. g! C < gd, gA C > gd, urine C 0g+0 jam b Stadium !ambaran yang sesuai tidak untuk stadium maupun stadium # Stadium e7el hemoglobin kurang dari ?,< gd e7el kalsium lebih dari 3+ gd !ambaran radiologi penyakit litik pada tulang
9ilai protein M tinggi &mis. g! @ gd, gA < gd, urine 3+ g+0 jam d Subklasifkasi A meliputi nilai kreatinin kurang dari + gd e Subklasifkasi B meliputi nilai kreatinin lebih dari + gdl
International Staging System unu 0uli3le 0#elo0" a Stadium E+ mikroglobulin F >,< gd dan albumin G >,< gd )/% G 0, mgd %lasma #ell labeling indeH C 34 1idak ditemukan delesi kromosom 3> Serum l-; reseptor rendah durasi yang panjang dari a*al ase plateau
b Stadium Beta-+ mi#roglobulin le7el >.< hingga C<.< gd, atau Beta-+ mi#roglobulin C>..< gd # Stadium Beta-+ mi#roglobulin <.< gd
'. Maniestasi =linis nsiden pun#ak adalah < hingga ; tahun. !ambaran klinis yang utama berasal dari infltrasi sel-sel plasma neoplastik ke dalam organ tubuh &khususnya tulang, produksi immunoglobulin yang berlebihan &sering dengan siat fsikokimia*i yang abnormal dan supresi imunitas humoral yang normal. I nfltrasi tulang, nyeri tulang dan
raktur
patologis
yang
disebabkan oleh resorpsi tulang. 5iperkalsemia sekunder turut menimbulkan
penyakit
ginjal
serta
poliuria
dan
dapat
menyebabkan beberapa maniestasi neurologis yang meliputi kebingungan, kelemahan, letargi serta konstipasi. I neksi bakteri yang rekuren terjadi karena
berkurangnya
produksi immunoglobulin yang normal. I Sindrom hiper7iskositas kadang-kadang terjadi karena produksi dan agregasi protein M yang berlebihan. I nsufsiensi ginjal &hingga <4 pasien bersiat multiaktorial. %roteinuria Ben#e $ones agaknya menjadi tanda terpenting karena light #hains yang diekskresikan bersiat toksik bagi sel-sel epitel tubulus ginjal. I =elainan sumsum tulang
yang
luas
menyebabkan
anemia
normositik normokromik dan kadang-kadang pensitopenia yang moderat. &/obbins J )otran /i#hard 9. Mit#hell, +? ". %emeriksaan Diagnostik 1erdapat emeriksaan penunjang untuk multiple myeloma , antara lain : 3. aboratorium Anemia normositik normokrom ditemukan pada hampir @4 kasus. $umlah leukosit umumnya normal. 1rombositopenia ditemukan pada sekitar 3<4 pasien yang terdiagnosis. Adanya sel plasma pada apusan darah tepi jarang men#apai <4, ke#uali pada pasien dengan leukemia sel plasma. "ormasi /ouleauH ditemukan pada ;4 pasien.
5iperkalsemiadite
mukan
pada
>4
pasien
saat
didiagnosis. Sekitar seperempat hingga setengah yang didiagnosis akan
mengalami
gangguan
ungsi
ginjal
dan
?4
pasien
menunjukkan proteinuria, sekitar <4 proteinuria Ben#e $ones yang dikonfrmasi dengan imunoelektrooresis atau imunofksasi. +. /adiologi ! Foto "olos #$%ay
!ambaran oto H-ray dari multiple myeloma berupa lesi multipel, berbatas tegas, litik, pun#h out, dan bulat pada tengkorak, tulang belakang, dan pel7is. +. &'$Scan )1 S#an menggambarkan keterlibatan tulang pada multiple myeloma. 9amun, kegunaan modalitas ini belum banyak diteliti, dan umumnya )1 S#an tidak dibutuhkan lagi karena gambaran pada oto tulang kon7ensional menggambarkan kebanyakan lesi yang )1 s#an dapat deteksi. (! M%I M/ potensial digunakan pada multiple multiple myeloma karena modalitas ini baik untuk resolusi jaringan lunak. Se#ara khusus, gambaran M/ pada deposit multiple myeloma berupa suatu intensitas bulat, sinyal rendah yang okus di gambaran 13, yang menjadi intensitas sinyal tinggi pada sekuensi 1+. %ada pasien dengan lesi ekstraosseus, M/ dapat berguna untuk
menentukan
tingkat
keterlibatan
dan
untuk
menge7aluasi kompresi tulang. )! %adiologi *uklir Multiple myeloma merupakan penyakit yang menyebabkan o7eraktiftas pada osteoklas. S#an tulang radiologi nuklir mengandalkan aktiftas osteoblastik &ormasi tulang pada penyakit dan belum digunakan rutin. 1ingkat alse negati skintigraf
tulang
untuk
mendiagnosis
multiple
multiple
myeloma tinggi. S#an dapat positi pada radiogra normal, membutuhkan pemeriksaan lain untuk konfrmasi. !. %enatalaksanaan %enatalaksanaan yang bisa diberikan:
1.
8bat pereda nyeri &analgetik yang kuat dan terapi penyinaran
2.
pada tulang yang terkena, bisa mengurangi nyeri tulang. %enderita yang memiliki protein Ben#e-$ones di dalam air kemihnya harus bayak minum untuk mengen#erkan air kemih dan membantu men#egah dehidrasi, yang bisa menyebabkan
3.
terjadinya gagal ginjal. %enderita harus tetap
akti
karena
tirah
baring
yang
berkepanjangan bisa memper#epat terjadinya osteoporosis dan menyebabkan tulang mudah patah. 1etapi tidak boleh lari atau
4.
mengangkat beban berat karena tulang-tulangnya rapuh. %ada penderita yang memiliki tanda-tanda ineksi &demam,
5.
menggigil, daerah kemerahan di kulit diberikan antibiotik. %enderita dengan anemia berat bisa menjalani transusi darah atau
mendapatkan
eritropoetin
&obat
untuk
merangsang
pembentukan sel darah merah. =adar kalsium darah yang tinggi bisa diobati dengan prednison dan #airan intra7ena, dan kadang dengan diosonat &obat untuk menurunkan kadar kalsium. Allopurinol diberikan kepada penderita yang memiliki kadar
6.
asam urat tinggi. =emoterapi memperlambat
perkembangan
penyakit
dengan
membunuh sel plasma yang abnormal. Kang paling sering digunakan adalah melalan dan sikloosamid. =emoterapi juga membunuh sel yang normal, karena itu sel darah dipantau dan dosisnya disesuaikan jika jumlah sel darah putih dan trombosit terlalu banyak berkurang. =ortikosteroid &misalnya prednison atau
deksametason
kemoterapi.
juga
diberikan
sebagai
bagian
dari
7.
=emoterapi
dosis
tinggi
dikombinasikan
dengan
terapi
penyinaran masih dalam penelitian. %engobatan kombinasi ini sangat bera#un, sehingga sebelum pengobatan sel stem harus diangkat
dari
darah
atau
sumsum
tulang
penderita
dan
dikembalikan lagi setelah pengobatan selesai. Biasanya prosedur ini dilakukan pada penderita yang berusia diba*ah < tahun. peneliti dari =linik Mayo melaporkan ;@ persen pasien yang menggunakan /e7limid &plus steroid deHamethasone sebagai terapi utama, men#apai reaksi yang dikategorikan lengkap atau sangat baik, dengan tingkat perkembangan penyakit rendah yang
8.
berlanjut bahkan setelah dua tahun. %era*atan pas#a-radiasi dan pas#a-kemoterapi diberikan pada kasus yang berat. Selain itu, pasien juga dipantau kalau-kalau ada
ineksi, perdarahan,
dan ketidakseimbangan
elektrolit.
%asien dianjurkan untuk memantau gejala yang mun#ul di rumah, termasuk gejala yang timbul dari patah tulang, kejang, dan batu ginjal. 5. =omplikasi 3 Dapat terjadi gagal ginjal akibat pengendapan protein Ben#e $ones di tubulus ginjal. 2) %asien mungkin menjadi anemi# berat . &'li(abeth $. )or*in, +
DAFTAR PUSTAKA Margan
Speer,
=athleen.
+@. %encana
Asuhan
+eperaatan
"ediatrik dengan &linical "athay -disi >. $akarta: '!) %atel, %radip /. +<. Lecture *otes %adiologi. $akarta : %enerbit 'rlangga. p. +<-+; Smelt(er, Su(anne ) dan Brenda ! Bare. +3. .uku A/ar +eperaatan Medikal .edah .runner 0 Suddarth. 'disi ?. $akarta :'!) Laugh,Anne, Allison !rant. +3. Anatomi and "hysiology in 1ealth and Illness! 9e* Kork : )hur#ill i7ingstone. p. >??->+